149.16 42.6 Estimasi Daya Dukung Lingkungan Pesisir Untuk Pengembangan Areal Tambak Berdasarkan Laju Biodegradasi Limbah Tambak Di Perairan Pesisir Kabupaten Serang

Sitorus, H., B. Widigdo, B. W. Lay dan K. Soewardi, Estimasi Daya Dukung Lingkungan Pesisir untuk … 103 jadikan tambak tradisional plus, maka beban lim- bah yang dihasilkan masih berada di bawah ka- pasitas asimilasi perairan pesisir Kabupaten Se- rang. Dengan demikian, tambak tradisional se- luas 2 622 ha mempunyai peluang pengembangan sebesar 62.54. Demikian halnya dengan tam- bak udang semi intensif yang ada sekarang de- ngan luas 1 940 ha masih dapat ditingkatkan se- besar 12.65 untuk mencapai luas tambak semi intensif maksimum 2 220.82 ha, sedangkan tam- bak udang intensif yang ada dengan luas 900 ha masih dapat ditingkatkan sebesar 17.47 untuk mencapai luas tambak intensif maksimum 1 090.55 ha. Berdasarkan hal ini dapat dinyatakan bah- wa potensi tambak di Kabupaten Serang belum dimanfaatkan secara maksimal. Tabel 3. Daya Dukung Lingkungan Pesisir Ka- bupaten Serang untuk Pengembangan Areal Budidaya Tambak. Jenis Tambak Luas Existing ha Daya Dukung Maksimum ha Daya Dukung Optimum ha Intensif 900 1 090.55 872.44 Semi Intensif 1 940 2 220.82 1 776.66 Tradisional Plus 2 622 12 595.07 10 076.06 Bila luas tambak intensif tersebut sebagi- an dikonversi menjadi tambak semi intensif dan tradisional plus, maka kombinasi luas tambak simulasi yang tetap masih berada dalam batas- an daya dukung maksimum diperlihatkan pada Tabel 4. Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa kom- binasi ketiga sistem budidaya tambak yang sa- ma dengan potensi lahan tambak di Kabupaten Serang 7 000 ha adalah 13.6 tambak inten- sif 149.16 ha, 42.6 tambak semi intensif 975.61 ha dan 43.8 tambak tradisional plus 5 875.23 ha. Bila hal ini dibandingkan dengan luas tam- bak yang ada, berarti tambak intensif 900 ha dan semi intensif 1 940 ha sudah melampaui daya dukung, sedangkan tambak tradisional yang ada 2 622 ha masih jauh berada di bawah da- ya dukung. Untuk tercapainya pengembangan tam- bak yang berkelanjutan, maka potensi atau daya dukung maksimum itu tidak boleh dimanfaat- kan seluruhnya, tetapi sebagian harus dialokasi- kan sebagai daerah penyangga green belt, da- erah perlindungan atau konservasi. Menurut Da- huri 2000, pemanfaatan sumberdaya pesisir di- katakan optimum jika tingkat pemanfaatannya mencapai 80. Berdasarkan angka ini, kombi- nasi optimum luas tambak untuk menghasilkan produksi biomassa udang optimal diperlihatkan pada Tabel 5. Tabel 4. Konversi Luas Tambak Intensif dalam Batasan Daya Dukung Maksimum. Tambak Intensif Tambak Semi Intensif Tambak Tradisional Plus Per- sentase Luas ha Per- sentase Luas ha Per- sentase Luas ha Luas Total Tambak ha 100 1 090.55 0 1 090.55 100 2.220.82 0 2.220,82 0 0 0 0 100 12 595.07 12.595.07 90 981.50 5 114.51 5 670.69 1 766.70 80 872.44 10 229.02 10 1 341.38 2 442.84 70 763.39 15 343.53 15 2 012.07 3 118.99 60 654.34 20 458.04 20 2 682.75 3 795.13 50 545.28 25 57255 25 3 353.44 4 471.27 40 436.22 30 687.06 30 4 024.13 5 147.41 30 327.17 35 801.57 35 4 694.83 5 823.57 20 218.11 40 916.08 40 5 365.52 6 499.71

13.6 149.16 42.6

975.61 43.8 5 875.23 7 000.00 10 109.06 45 1 030.59 45 6 036.21 7 175.86 Berdasarkan kombinasi tersebut, produk- si optimal tertinggi diperoleh bila seluruh tam- bak menjadi tradisional plus, yakni 10 076.06 ha. Tetapi karena ada faktor pembatas yakni po- tensi lahan yang dapat dimanfaatkan secara op- timal di Kabupaten Serang hanya 5 600 ha 80 dari 7 000 ha, maka kombinasi yang sesuai se- cara simulasi adalah 119.33 ha 13.6 tambak intensif, 780.49 ha 42.6 tambak semi inten- sif, dan 4 700.18 ha 43.8 tambak tradisional plus, dengan produksi udang 7 248.05 tonmusim tanam. Kombinasi ini merupakan pilihan yang baik, karena kebijakan pengembangan tambak sistem tradisional plus akan lebih menguntung- kan masyarakat dibandingkan dengan sistem tambak lainnya. Hal ini didasarkan pada bebe- rapa alasan yakni: a biaya produksi per hektar tambak tradisional plus jauh lebih rendah di- banding tambak intensif dan semi intensif, b produksi limbah lebih rendah karena mengan- dalkan pakan alami, c jumlah tenaga kerja pe- tani tambak yang terserap lebih besar. Selain itu, hasil studi Sudradjat et al. 2002 tentang Analisis Kebijakan Pengelolaan Tambak Udang di Pantai Utara Jawa mendukung hal ini, dima- 104 Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, Desember 2005, Jilid 12, Nomor 2: 97-105 na prioritas kebijakan pengembangan tambak u- dang adalah teknologi sederhana plus urutan I, teknologi madya semi intensif urutan II, dan teknologi maju intensif urutan III. Dasar ke- bijakan adalah peningkatan kesejahteraan ma- syarakat petani tambak dan semakin rendahnya peluang keberhasilan tambak intensif 0.53 – 0.62 di daerah pantai utara Jawa. Tabel 5. Luas Tambak Optimum dan Produksi Udang pada Berbagai Kombinasi Luas Tambak. Persen- tase Intensif Persen- tase Semi Intensif Persen- tase Tradisional Plus Luas Optimum Total ha Total Produksi Optimum ton 100 0 0 872.44 4 362.20 100 1 776.66 4 441.64 100 10 076.06 10 076.06 90 785.20 ha 5 91.61 ha 5 536.55 ha 1 413.36 4 691.55 80 697.95 ha 10 183.22 ha 10 1 073.10 ha 1 954.27 5 020.92 70 610.71 ha 15 274,83 ha 15 1 609.65 ha 2 495.18 5 350.25 60 523.47 ha 20 366.43 ha 20 2 146.20 ha 3 036.10 5 679.62 50 436.22 ha 25 458.05 ha 25 2 682.75 ha 3 577.02 6 008.95 40 348.97 ha 30 549.65 ha 30 3 219.31 ha 4 117.93 6 338.29 35 305.35 ha 30 549.65 ha 35 3 755.86 ha 4 610.86 6 656.76 30 261.74 ha 35 641.25 ha 35 3 755.86 ha 4 658.85 6 667.66 20 174.49 ha 40 732.86 ha 40 4 292.42 ha 5 199.76 6 997.02

13.6 119.33 ha

Dokumen yang terkait

Analisis daya tampung limbah organik tambak udang terhadap daya dukung lingkungan di perairan pesisir Kabupaten Batubara (studi kasus di Kecamatan Medang Deras)

8 80 98

Daya Dukung Lingkungan Di Wilayah Pesisir Kabupaten Kendal

1 19 120

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau.

0 11 158

Estimasi Daya Dukung Lingkungan Pesisir untuk Pengembangan Areal Tambak Berdasarkan Laju Biodegrasi Limbah Tambak di Perairan Pesisir Kabupaten Serang

0 8 123

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

1 11 213

Nitrifikasi Dalam Biodegradasi Limbah Tambak

0 7 9

Daya dukung kawasan pesisir bagi pengembangan tambak silvofishery di Blanakan, Subang, Jawa barat

0 7 53

Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung lingkungan pesisir untuk perencanaan strategis pengembangan tambak udang semi intensif di wilayah pesisir teluk awarange, kabupaten Barru, provinsi Sulawesi Selatan

0 4 203

Kajian Kesesuaian Lahan dan Daya Dukung Lingkugan Perairan untuk Pengembangan Tambak Udang Semi Intensif di Wilayah Pesisir Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau

0 6 148

Estimasi Daya Dukung Lingkungan Pesisir untuk Pengembangan Areal Tambak Berdasarkan Laju Biodegrasi Limbah Tambak di Perairan Pesisir Kabupaten Serang

0 4 248