Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

(1)

MENDORONG KEBERHASILAN USAHA MOBIL DATA INTERNET DI SEPANJANG JL. DR MANSYUR MEDAN

OLEH

Revina Septika 130521125

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Departemen Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini oleh Penulis diberi judul “ Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data Di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan”. Penulis telah banyak mendapatkan bimbingan, nasehat dan motivasi dari berbagai pihak selama perkuliahan hingga penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi, selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Friska Sipayung,Msi, selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara..

4. Ibu Dra Setri Hiyanti, MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan meluangkan waktu untuk membimbing penulis dalam proses penulisan serta penyusunan skripsi ini.


(3)

7. Kepada kedua Orang Tuaku Ritanto Iswan dan Evi Ariyanti terima kasih telah menjadi papa dan mama terhebat untuk penulis. Adik saya M. Reza Erdiansyah atas segala Doa, kasih dan sayang, serta motivasi dan semangat yang telah diberikan kepada Penulis

8. Kepada teman saya Vinno Isvara, Ofalyn Octarya Sitepu, Ahmad Syaiffudin, Ary Firiansyah, Melviana, Nurlisa Urbani dan Rizky Ichwan terima kasih telah hadir di hidup penulis, mendengarkan keluh kesah penulis, memberi semangat kepada penulis, dan menjadikan hidup penulis lebih berwarna terima kasih .

9. Buat teman-temanku Manajemen 13: nazlila, emir, hafiz, tia, izen, desy, dan semua teman-teman yang telah banyak memberikan bantuan kepada Penulis. Skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis tetap mengharapkan kritik,saran dan masukan yang berguna dalam penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata saya ucapkan banyak Terima Kasih.

Medan, Agustus 2015 Penulis


(4)

Tujuan dari penelitian ini Mengetahui dan menganalisis apakah modal, pemilihan lokasi dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan 46 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan teknik sampling jenuh. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang diuji melalui program SPSS 18.0 for windows.

Hasil Penelitian berdasarkan metode regresi linear berganda secara simultan menunjukkan variabel modal, lokasi dan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mobil data internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Secara parsial, variabel lokasi dan pengetahuan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan usaha Mobil Data Internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Sedangkan variabel modal berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha Mobil Data Internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah variabel lokasi.


(5)

selection and knowledge of entrepreneurial influence on the success of the car business data along Jl. Dr. Mansyur Medan. This type of research is associative.

The population in this study is the owner of the car business data along Jl. Dr. Mansyur Medan. The data used are primary and secondary data obtained through the study of documentation and measurement questionnaire using Likert scale. This study uses 46 respondents as the sample is drawn by saturation sampling technique. Data analysis method used in this study is multiple regression analysis method is tested through SPSS 18.0 for windows.

Results based on multiple linear regression methods simultaneously shows the variable capital, the location and the knowledge of positive and significant impact on the success of the car business internet data along Jl. Dr. Mansyur Medan. Partially, the variable location and knowledge in a positive and significant effect on the variable success of Mobile Data Internet businesses along Jl. Dr. Mansyur Medan. While the capital variables influence positively and no significant effect on the success of Mobile Data Internet business along Jl. Dr. Mansyur Medan. The dominant variable in this study is a variable location.


(6)

Daftar Tabel ... iii

Daftar Gambar ... iv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Perumusan Masalah ... 4

1.3.Tujuan Penelitian ... 5

1.4.Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1. Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan ... 6

2.2. Pengertian Modal ... 9

2.3. Pengertian Pemilihan Lokasi ... 12

2.4. Keberhasilan Usaha ... 16

2.5. Penelitian Terdahulu ... 18

2.6. Kerangka Konseptual ... 20

2.7. Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22

3.1. Jenis Penelitian ... 22

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

3.3. Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian ... 23

3.4. Definisi Operasional Variabel ... 23

3.5. Skala Pengukuran Variabel ... 24

3.6. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

3.7. Jenis dan Sumber Data ... 26

3.8Metode Pengumpulan Data ... 26

3.9Uji Validitas dan Reliabilitas ... 27

3.10 Teknik Analisis ... 28

3.11 Metode Regresi Linier Berganda ... 29

3.12 Uji Hipotesis ... 30

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1. Gambaran Umum Jl. Dr Mansyur Medan ... 32

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 33


(7)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1. Kesimpulan ... 60

5.2. Saran ... 61


(8)

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 24

Tabel 3.2 Instrumen Skala Likert ... 25

Tabel 4.1 Uji Validitas ... 34

Tabel 4.2 Uji Reliabilitas ... 35

Tabel 4.3 Komposisi Pengusaha Mobil Data Internet di Dr Mansyur Berdasarkan Data Pribadi …..……… 36

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Modal (X1) ………….... 38

Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Lokasi (X2) ………….… 40

Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X3) ………...….. 41

Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Keberhasilan Usaha (Y) ………. 43

Tabel 4.8 One-Sample Kolmogorv-Sminorv Test ... 47

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas ... 49

Tabel 4.10 Variables Entered/Removed ... 50

Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda ... 50

Tabel 4.12 Uji F ... 53

Tabel 4.13 Uji T ... 54


(9)

Gambar 4.1 Lokasi jalan Dr. Mansyur Medan ... 32

Gambar 4.2 Pendekatan Histogram ... 45

Gambar 4.3 Normality Probability Plot ... 46


(10)

Tujuan dari penelitian ini Mengetahui dan menganalisis apakah modal, pemilihan lokasi dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan. Jenis penelitian ini adalah asosiatif.

Populasi dalam penelitian ini adalah pemilik usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh melalui studi dokumentasi dan kuesioner yang pengukurannya menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan 46 responden sebagai sampel penelitian yang ditarik berdasarkan teknik sampling jenuh. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi berganda yang diuji melalui program SPSS 18.0 for windows.

Hasil Penelitian berdasarkan metode regresi linear berganda secara simultan menunjukkan variabel modal, lokasi dan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mobil data internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Secara parsial, variabel lokasi dan pengetahuan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel keberhasilan usaha Mobil Data Internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Sedangkan variabel modal berpengaruh secara positif dan tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha Mobil Data Internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Variabel dominan dalam penelitian ini adalah variabel lokasi.


(11)

selection and knowledge of entrepreneurial influence on the success of the car business data along Jl. Dr. Mansyur Medan. This type of research is associative.

The population in this study is the owner of the car business data along Jl. Dr. Mansyur Medan. The data used are primary and secondary data obtained through the study of documentation and measurement questionnaire using Likert scale. This study uses 46 respondents as the sample is drawn by saturation sampling technique. Data analysis method used in this study is multiple regression analysis method is tested through SPSS 18.0 for windows.

Results based on multiple linear regression methods simultaneously shows the variable capital, the location and the knowledge of positive and significant impact on the success of the car business internet data along Jl. Dr. Mansyur Medan. Partially, the variable location and knowledge in a positive and significant effect on the variable success of Mobile Data Internet businesses along Jl. Dr. Mansyur Medan. While the capital variables influence positively and no significant effect on the success of Mobile Data Internet business along Jl. Dr. Mansyur Medan. The dominant variable in this study is a variable location.


(12)

Perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini sangat pesat. Seiring dengan kemajuan dan kecanggihan teknologi membuat individu mengalami perubahan besar dalam hal telekomunikasi dan bertransaksi, dimana sebagian besar dari mereka memilih menggunakan sarana elektronik dan media internet sebagai media aktivitasnya. Penggunaan telepon selular pun semakin meluas, tidak hanya terbatas pada komunikasi melalui telepon tetapi juga digunakan untuk komunikasi melalui internet. Salah satu media yang mengalami perubahan yang cukup besar selama ini dalam kebutuhan individu adalah media komunikasi internet melalui telepon selular.

Berkomunikasi dengan menggunakan jaringan internet melalui telepon selular telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam keseharian masayarakat. Penggunaan jaringan internet pada telepon selular ini tidak terbatas hanya pada generasi tua dan golongan atas saja namun sudah menjadi kebutuhan seluruh golongan. Generasi tua, muda, anak-anak remaja hingga orang dewasa semakin membuka diri untuk memperoleh segala bentuk informasi mengenai perkembangan teknologi ataupun informasi yang lainnya melalui jaringan internet. Hal ini karena telepon selular tidak hanya menjadi alat untuk berkomunikasi yang paling efektif, tetapi jaringan internet juga dapat menjadi bagian dari lifestyle penggunanya (Kadiman:2009:100).


(13)

Ini berarti peluang besar bagi operator seluler di Indonesia. Tidaklah mengherankan jika bisnis dalam sektor telekomunikasi khususnya penjualan paket internet murah kini kian berkembang seiring dengan persaingan para operator. Para penyedia operator seluler tersebut berlomba-lomba melakukan berbagai macam cara agar dapat memenuhi permintaan konsumen, terhadap bentuk komunikasi yang semakin lama semakin bertambah. Fenomena yang terjadi saat ini adalah usaha dari para operator tersebut untuk menurunkan tarif paket internet, yang akhirnya menimbulkan persaingan tarif murah antar provider.

Tarif yang murah membuat usaha ini banyak diminati oleh masyarakat di Kota Medan. Namun, dengan bertambahnya jumlah pengusaha mobil data internet murah tidak membuat usaha ini kesepian pelanggan walaupun lokasi berjualannya berdekatan dengan sesama penjual kartu internet murah. Saat ini, usaha ini menjadi usaha yang paling banyak diminati oleh kalangan muda hingga tua untuk mencari keuntungan.

Menurut Kasmir (2006:27), yang menjadi indikator suatu usaha berhasil adalah bertambahnya tingkat keuntungan dan adanya perkembangan usaha. Ini menyimpulkan bahwa usaha kartu intenet murah ini sudah mencapai keberhasilan usaha.

Faktor-faktor yang mendorong untuk mencapai keberhasilan usaha, menurut Situmorang (2009:176) suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Sedangkan, menurut Kristanto (2009:158) salah satu faktor yang sangat penting dalam


(14)

keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Dan menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan.

Namun, dengan terbatasnya lokasi dan mahalnya sewa lokasi untuk berjualan apalagi berjualan di lokasi yang sangat dekat dengan kampus terkenal atau di perkotaan, memunculkan inovasi untuk berwirausaha dengan menggunakan mobil. Dimana mobil-mobil tersebut diparkir di lokasi yang dipilih dan pintu bagian belakangnya di buka sehingga mereka dapat melakukan penjualan paket data internet. Ini merupakan salah satu inovasi berwirausaha yang dapat meminimalkan modal, menjadi lebih praktis dan mudah menjangkau konsumen.

Sekarang ini kita dapat melihat di beberapa pinggir jalan sekitar Medan, terdapat mobil-mobil yang terparkir dengan aktifitas menjual beberapa merek provider internet dengan berbagai kapasitas dan harga yang cukup murah. Contohnya saja, di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan, terdapat sekitar 46 mobil yang berjualan paket internet murah dengan berbagai promosi dan harga yang juga berbeda -beda. Hanya dengan mobil yang dibuka bagasi belakangnya untuk menggelar barang dagangannya dan menggunakan spanduk yang berisi daftar harga dan jenis paket internet yang mereka jual. Berjualan diatas mobil juga merupakan salah satu daya tarik bagi konsumen dan ini membuat para wirausaha paket internet lebih hemat dan


(15)

memudahkan untuk menentukan lokasi. Selain tidak perlu membayar ma hal untuk sewa tempat usaha, usaha ini juga dapat dengan mudah berpindah-pindah lokasi.

Mobil data ini sudah semakin banyak, bahkan hanya berjarak kurang lebih 100 meter antara mobil data yang satu dengan mobil data yang lainnya, saling berkompetisi untuk dijadikan pilihan para konsumen atau penggila internet. Banyaknya usaha yang menggantikan outlet yang menjual paket internet secara menetap (fix station) menjadi mobil data menyebabkan adanya daya tarik pelanggan.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis ingin mengetahui apakah modal, pemilihan lokasi dan pengetahuan kewirausahaan dapat mendorong keberhasilan usaha mobil data tersebut sehingga penulis membuat penelitian yang berjudul “Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data Di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan”.

1.2 Perumusan Masalah

Permasalahan yang ingin dibahas berdasarkan latar belakang penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Apakah modal, pemilihan lokasi dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan?”


(16)

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah :

Mengetahui dan menganalisis apakah modal, pemilihan lokasi dan pengetahuan kewirausahaan berpengaruh terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

a. Sebagai sumber informasi untuk menjadi pertimbangan bagi para wirausahawan dalam mendirikan dan menjalankan suatu usaha dan sebagai bahan masukan kepada para wirausahawan mengenai bagaimana pentingnya menerapkan faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha.

b. Bagi Fakultas Ekonomi USU, diharapkan dapat menambah atau memperluas khazanah penelitian yang ada.

c. Bagi peneliti, untuk menambah kontribusi bagi pemikiran guna memperluas cakrawala berpikir khususnya dalam bidang kewirausahaan.

d. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi yang nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.


(17)

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif (Suryana:2010:2).

Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Beberapa pengetahuan yang harus dimiliki wirausaha adalah:

a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan usaha yang ada.

b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab. c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis. Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya:

a. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko.

b. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah. c. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.


(18)

d. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi. e. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.

Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses tentu saja harus memiliki kompetensi dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Michael Harris (dalam Suryana:2010:5), “…wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kewirausahaan.

Kewirausahaan atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang timbul, karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang diberikan dalam praktek. Oleh karena itu, seorang wirausaha, melakukan kegiatan mengorganisasikan berbagai faktor produksi sehingga menjadi suatu kegiatan ekonomi yang menghasilkan profit yang merupakan balas jasa atas kesediaannya mengambil resiko.

Menurut Anoraga (2009:27) kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelanggan/masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang


(19)

lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.

Dengan kata lain kewirausahaan merupakan suatu proses penciptaan nilai dengan menggunakan berbagai sumber daya tertentu untuk mengeksploitasi peluang. Proses ini dibagi dalam beberapa tahapan khusus yaitu :

1. Identifikasi peluang

2. Pengembangan (konsep) bisnis baru

3. Evaluasi dan pengumpulan sumber daya yang diperlukan 4. Implementasi konsep

5. Pemanfaatan serta penuaian hasil dari bisnis yang dijalankan

Wirausaha (entrepreneur) merupakan seseorang yang mengambil resiko yang diperlukan untuk mengorganisasikan dan mengelola suatu bisnis dan menerima imbalan/balas jasa berupa profit finansial maupun non finansial.

Untuk melaksanakan cita-cita (ide) menjadi suatu kenyataan tentu memerlukan usaha dan manajemen terhadap sumber daya yang ada. Demikian pula dengan resiko yang sebelumnya sudah diperkirakan dan diperhitungkan, pada akhirnya tetap menjadi tanggung jawab si wirausaha itu sendiri. Disinilah letak keberanian seorang wirausaha untuk mengambil keputusan bisnis dan menanggung semua resiko dari bisnis yang dilakukannya. Ada 4 tipe wirausaha yaitu :

1. Kelompok wirausaha yang tidak memiliki bayangan dan cita-cita untuk menjadi besar. Bagi kelompok ini, sudah merasa cukup bila hasil bisnisnya dapat memenuhi kebutuhan keluarganya.


(20)

2. Kelompok wirausaha yang gagal dalam bisnisnya. Kelompok ini bisnisnya berkembang sangat pesat, namun sampai tahap tertentu bisnisnya tidak terkendali.

3. Kelompok wirausaha yang sukses sesama pemilik modal/bisnis masih hidup. Kelompok ini melalaikan siapa yang menggantikannya atau meneruskan bisnisnya.

4. Kelompok wirausaha yang menyadari bahwa usahanya tidak dapat berkembang lebih jauh lagi, kalau tidak mengembangkan sumber daya manusianya.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel pengetahuan kewirausahaan adalah:

1. Memulai usaha berdasarkan pengalaman sendiri 2. Mampu menilai peluang bisnis

3. Memiliki kompetensi untuk menghadapi resiko dan tantangan 4. Memiliki pengetahuan tentang bisnis

2.2 Pengertian Modal

Menurut Situmorang (2009:176), suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal.


(21)

Dalam menentukan besarnya dana yang akan diperlukan untuk menjalankan suatau aktivitas bisnis, dibutuhkan suatu peramalan atau forecasting yang baik. Peramalan atau taksiran ini berbeda-beda untuk masing-masing jenis proyeknya. Pada umumnya, taksiran dana yang dibutuhkan tersebut tergantung pada kompleksitas dari kegiatan pendanaan itu sendiri, misalnya penentuan lokasi bisnis yang bergantung pada harga tanah. Semakin mahal harga tanah maka akan semakin besar pula dana yang dibutuhkan oleh bisnis tersebut.

Modal kerja dibutuhkan setiap perusahaan untuk membiayai aktivitasnya sehari-hari. Walaupun perusahaan mempunyai aktiva tetap, tetapi tidak memiliki modal kerja, maka perusahaan tersebut dikatakan perusahaan mati. Kehidupan perusahaan sangat bergantung pada modal kerjanya.

Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan untuk membiayai kegiatan sehari-hari. Secara umum, modal kerja dapat diartikan dalam dua bentuk, yaitu gross working capital adalah keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan dalam operasi dan net working capital menunjukan kelebihan aktiva lancar diatas hutang lancar.

Modal kerja disini akan diartikan sebagai keseluruhan aktiva lancar yang akan digunakan untuk kegiatan operasional bisnis seperti membeli mesin dan bahan baku, sewa ruangan, merekrut karyawan, dan melakukan pemasaran. Estimasi dari modal kerja tergantung pada rencana produksi dan penjualan dari bisnis tersebut. Semakin besar rencana produksi dan penjualan yang akan dilaksanakan oleh suatu bisnis, maka akan semakin besar pula modal kerja.


(22)

Pengelolaan modal kerja akan sangat menetukan posisi keuangan perusahaan, sehingga dalam setiap penggunaan modal kerja dapat tercapai tujuan suatu perusahaan jika adanya suatu keseimbangan dalam hal penyediaan dalam modal kerja tersebut. Modal kerja yang lebih kecil dari kebutuhan akan menimbulkan kerugian atau hilangnya kesempatan untuk memperoleh laba. Sebaliknya modal kerja yang jumlahnya terlalu besar dari yang dibutuhkan akan mengakibatkan terjadinya dana menganggur, sehingga tidak efisien dalam penggunaan dana.

Menurut Suryana (2010:5) dalam kewirausahaan, modal tidak selalu identik dengan modal yang berwujud (tangible) seperti uang dan barang, tetapi juga modal yang tidak berwujud (intangible) seperti modal intelektual, modal sosial, modal moral dan modal mental yang dilandasi agama.

a. Modal intelektual dapat diwujudkan dalam bentuk ide-ide sebagai modal utama yang disertai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, komitmen dan tanggung jawab sebagai modal tambahan. Ide merupakan modal utama yang akan membentuk modal lainnya.

b. Modal sosial dan moral diwujudkan dalam bentuk kejujuran dan kepercayaan sehingga dapat terbentuk citra.

c. Modal mental adalah kesiapan mental berdasarkan landasan agama, diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan.


(23)

d. Modal material adalah modal dalam bentuk uang atau barang. Modal ini akan terbentuk apabila modal-modal diatas sudah dimiliki.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel modal adalah:

1. Kebutuhan modal 2. Sumber modal 3. Penggunaan modal 2.3 Pengertian Lokasi

Menurut Kasmir (2006:136), Lokasi merupakan tempat untuk menjalankan kegiatan perancanaan pengambilan keputusan, pengendalian, proses produksi, penjualan dan tempat memajangkan barang-barang dagangan.

Salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi.

Menurut Kristanto (2009:158), terdapat beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi, seperti:

1. Kedekatan dengan pasar

Wirausaha pada umumnya berpikir bahwa lokasi yang dekat dengan pelanggan adalah penting. Pelanggan dalam melakukan pembelian juga mempertimbangkan biaya transportasi yang diperlukan untuk melakukan


(24)

pembelian. Disamping biaya transportasi, pelanggan juga akan memikirkan biaya keluhan, reparasi dan lain-lain.

2. Kedekatan dengan bahan baku mentah yang dibutuhkan

Kemudahan dalam mendapatkan bahan baku merupakan bagian dari biaya bahan yang diperhitungkan dalam proses produksi. Biaya bahan yang relatif murah akan memberikan keuntungan berupa berkurangnya biaya produksi per unit barang dan akan berimbas ke kemudahan pengusaha dalam mekaukan strategi bersaing dalam hal harga jual yang menjadi lebih murah.

3. Peraturan daerah dan iklim bisnis

Iklim bisnis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: ekonomi, sosial, politik, industri serta persaingan. Pengusaha harus mengetahui iklim bisnis pada lokasi yang ingin dipilih. Apakah ada peraturan pemerintah yang menguntungkan. Apakah ada keleluasaan yang diberikan pemerintah daerah. Apakah trend bisnis yang akan ditawarkan dapat diterima masyarakat.

4. Tingkat upah

Pengusaha perlu memperhatikan tingkat upah yang berlaku pada lokasi yang akan dipilih. Disamping tingkat upah, pengusaha harus memperhatikan kualitas tenaga kerja yang dibutuhkan pada lokasi yang bersangkutan.

5. Tren populasi dan mutu kehidupan

Dibutuhkan analisa populasi dan data demografis agar dapat mengetahui situasi lokasi, daerah yang akan dipilih secara rinci. Seperti ukuran dan


(25)

kepadatan populasi, jumlah dan ukuran keluarga, tingkat pendapatan, pendidikan, agama, ras, trend pertumbuhan akan memberikan fakta guna penentuan lokasi.

6. Persaingan

Beberapa pengecer lebih suka masuk ke lokasi dengan persaingan yang cukup dan memilih dekat dengan pesaing, karena bisnis yang serupa akan meningkatkan arus lalu lintas perdagangan.

7. Kesesuaian dengan komunitas

Salah satu keberhasilan bisnis adalah kesesuaian dengan ragam bisnis dan komunitas dimana bisnis tersebut berlokasi.

8. Transportasi

Transportasi yang mudah tentu akan menekan biaya yang memiliki konsekuensi menurunkan harga.

9. Jasa publik

Lokasi sebaiknya dilengkapi dengan jasa-jasa publik seperti: pembuangan sampah, saluran air bersih, listrik, telepon, dekat dengan rumah sakit dan sejenisnya.

10.Reputasi lokasi

Suatu daerah mungkin memiliki reputasi baik adakalanya suatu daerah memiliki reputasi kurang baik dalam beberapa hal, seperti: keamanan, tanggapan masyarakat, ras dan agama. Tempat dimana bisnis memiliki


(26)

kecendrungan selalu gagal akan membuat reputasi daerah tersebut kurang baik dan memiliki pengaruh terhadap pemilihan lokasi.

Beberapa hal lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih lokasi untuk keberhasilan usaha eceran dan jasa adalah:

a. Hambatan fisik

Dalam memilih lokasi bisnis eceran dan jasa harus mempertimbangkan hambatan bisnis seperti: persawahan, hutan sungai, danau, gunung yang akan mempengaruhi pelanggan untuk melakukan pembelian. Suatu wilayah yang rawan kejahatan akan memiliki dampak konsumen tidak akan melewati daerah tersebut yang tentunya akan mengurangi lalu lintas perdagangan.

b. Lalu lintas perdagangan

Tingginya lalu lintas perdagangan pada wilayah tersebut akan mempengaruhi tingkat penjualan perusahaan.

c. Parkir

Apabila pelanggan tidak menemukan tempat parkir yang aman dan nyaman, mereka kemungkinan tidak akan singgah pada lokasi tersebut.

d. Ruang kemungkinan perluasan

Kurangnya ruang peluasan memungkinkan pengusaha untuk memikirkan ulang bisnisnya dan ada kecendrungan untuk membuka usaha di tempat lain yang kemungkinan tingkat keberhasilannya rendah dibanding dengan perluasan pada tempat lokasi asal.


(27)

e. Visibilitas

Lokasi yang mudah dilihat pelanggan mempermudah pembelian pelanggan. Suatu bisnis tidak akan dapat bertahan tanpa suatu visibilitas.

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel lokasi adalah:

1. Dekat dengan universitas terkenal 2. Lokasi aman

3. Retribusi dan biaya sewa yang murah 4. Lokasi mudah dijangkau

2.4 Keberhasilan Usaha

Menurut Kasmir (2006:27) sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, kepuasan pelanggan, mutu produk, perkembangan usaha serta penghasilan karyawan dari perusahaan tersebut bertambah.

Keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.


(28)

Menurut Suryana (2010:66), untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide tau visi yang jelas serta kemauan dam keberanian untuk menghadapi resiko. Agar usaha tersebut berhasil, selain bekerja keras wirausaha harus mampu mengembangkan hubungan dengan pelanggan dan distributor, selain itu yang merupakan tujuan yang kritis dan menjadi ukuran dari keberhasilan suatu perusahaan adalah laba.

Menurut Hutagalung dan Syafrizal (2008:50), sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuanya.

Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bias membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.


(29)

Dari teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa yang menjadi indikator variabel keberhasilan usaha adalah:

1. Keuntungan usaha 2. Bertambahnya pelanggan 3. Jumlah penjualan

4. Perkembangan usaha 2.5 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu N o Peneliti (Tahun Penelitian)

Judul Penelitian Variabel Penelitian

Alat

Analisis Hasil Penelitian

1 Marom, Shaike, Robert N. Lussier (2014) A Business Success Versus Failure Prediction Model For Small Business in Israel Independen: capital, record keeping and financial control, planning, profesional advice, age of owner Dependen: chance of success

The primary methodolog y of this study was survey research using the previously validated

1. Faktor Modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 2. Faktor keuanganberpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

3. Faktor perencanaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

4. faktor tenaga profesional berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha.

5. faktor umur pemilik berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

2 Indriyatni, Lies (2013) Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Di Semarang Barat)

Independen: lokasi usaha, karakteristik bisnis. Dependen: strategi bisnis dan kinerja usaha

Analisis Regresi Linear Berganda

1. Faktor Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

2. Faktor Kemampuan/Skill berpengaruh positif dan signifikan terhadap

keberhasilan usaha.

3. Faktor Lokasi Usaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(30)

3 Hermanto, Bambang (2011) Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja usaha Industri Kecil di Sulawesi Utara independen: lokasi usaha, karakteristik bisnis. Dependen: strategi bisnis dan kinerja usaha Model Structural Equation Modelling (SEM)

1. lokasi usaha berpengaruh postif dan signifikan terhadap strategi bisnis. 2. lokasi usaha berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja usaha. 3. karakteristik bisnis berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap strategi bisnis.

4. karakteristik bisnis berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja usaha. 5. strategi bisnis berpengaruh signifikan dan positif terhadap kinerja usaha.

4 Giyanto (2010) Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengalaman, Jangkauan Pemasaran dan Krisis Ekonomi Terhadap Keberhasilan Batik Di Kampung Batik Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen Independen: modal usaha, tenaga kerja, timgkat pendidikan, pengalama, jangkauan pemasaran, krisis ekonomi Dependen: Keberhasilan Usaha Analisis Regresi Linear Berganda

1. Faktor Modal kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

2. tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 4. pengalaman berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 5. jangkauan pemasaran berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.

6. krisis ekonomi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

5 Philip, Mathew Dr (2010) Factors affecting business success of small & medium enterprises (SMEs) Independen: entrepreneur characteristics, characteristic of SMEs, management and know-how, products and services, the way of doing business andcooperation, resources and finance, strategy, and external environment Dependen: business success in SMEs Analisis Regresi Linear Berganda

1. Faktor produk dan layanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha.

2. Faktor manajemen dan pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 3. Faktor cara melakukan bisnis dan kerjasama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha. 4. faktor karakteristik wirausaha dan sumber daya dan keuangan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha.


(31)

2.6Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2010:60). Variabel yang akan diteliti antara lain keberhasilan usaha sebagai variabel terikat, modal, lokasi dan pengetahuan sebagai variabel bebas.

Menurut Situmorang (2009:176), suatu aktivitas bisnis tidak akan dapat berjalan dengan baik bila tidak didukung oleh ketersediaan dana yang baik dan mencukupi. Bila suatu aktivitas bisnis tidak dapat memenuhi permintaan barang atau jasa sesuai dengan jumlah dan kriteria pelanggan dikarenakan bisnis tersebut tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan proses produksinya, maka sudah dapat dipastikan usaha itu akan terancam gagal.

Menurut Kristanto (2009:158), salah satu faktor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu usaha adalah lokasi. Lokasi dapat sangat mempengaruhi biaya produksi dan kemampuan perusahaan untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain. Ketika sebuah usaha mengevaluasi berbagai lokasi, perusahaan harus dapat mempertimbangkan setiap faktor yang dapat mempengaruhi daya tarik dari setiap lokasi.

Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Inti dari kewirausahaan


(32)

adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi terciptamya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan pengusaha, meraih sukses karena memiliki kemampuan kreatif dan inovatif.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut :

Sumber : Kristanto, Situmorang dan Suryana diolah (2015) Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian 2.7 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis penelitian ini adalah: “Modal, Lokasi dan Pengetahuan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan.”

Modal (X1)

Keberhasilan Usaha

Mobil Data Internet

(Y)

Lokasi (X2)

Pengetahuan

kewirausahaan


(33)

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi empiris dengan pendekatan penelitian asosiatif. Metode studi empiris merupakan metode penelitian terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan observasi atau pengalaman, objek yang diteliti lebih di tekankan pada kejadian sebenarnya daripada persepsi orang mengenai kejadian. Sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan penulis adalah asosiatif.

Penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2010:69) adalah penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian asosiatif merupakan penelitian untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (atau lebih) tersebut. Di mana hubungan antara variabel dalam penelitian akan dianalisis dengan menggunakan ukuran-ukuran statistika yang relevan atas data tersebut untuk menguji hipotesis.

Dalam metode ini akan diamati secara seksama aspek-aspek tertentu yang berkaitan erat dengan masalah yang diteliti, sehingga diperoleh data primer yang menunjang penyusunan laporan penelitian ini. Data-data yang diperoleh selama penelitian ini akan diolah, dianalisis dan diproses dengan teori-teori yang telah dipelajari, sehingga dapat memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti, dan


(34)

dari gambaran objek tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai masalah yang diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah usaha Mobil Data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Waktu penelitian dilakukan dari bulan April-Juni 2015.

3.3 Batasan dan Identifikasi Variabel Penelitian

Menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada faktor modal, lokasi dan pengetahuan kewirausahaan yang mendorong keberhasilan usaha dan dalam hal ini usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr mansyur Medan.

Adapun variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah X1 : Modal

X2 : Lokasi

X3 : Pengetahuan Kewirausahaan Y : Keberhasilan Usaha

3.4 Definisi Operasional Variabel

Peneliti menggunakan variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut :


(35)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

No Variabel Definisi Variabel Indikator Skala

1 Modal (X1)

Segala sesuatu yang digunakan untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha

1. kebutuhan modal 2. sumber modal

3. penggunaan modal Likert

2 Lokasi (X2)

Tempat untuk

menjalankan kegiatan untuk menawarkan atau menjual barang/jasa untuk digunakan maupun dikonsumsi oleh konsumen

1. dekat dengan

universitas terkenal 2. lokasi aman 3. retribusi dan biaya sewa yang murah 4. lokasi mudah

dijangkau Likert 3 Pengetahuan Kewirausahaan (X3)

Segala sesuatu yang perlu diketahui mengenai

kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.

1. memulai usaha berdasarkan

pengalaman sendiri 2. mampu menilai peluang bisnis 3. memiliki

pengetahuan tentang bisnis

Likert

4 Keberhasilan Usaha (Y)

Pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis

1. keuntungan usaha 2. bertambahnya pelanggan 3. jumlah penjualan 4. perkembangan usaha

Likert

Sumber: Kasmir, Kristanto dan Suryana Data Diolah (2015)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono:2010:92).


(36)

Dalam melakukan penelitian terhadap variabel-variabel yang akan diuji, pada setiap jawaban akan diberikan skor, yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Ragu-Ragu 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2010) 3.6 Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti, kemudian ditarik kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan yang berjumlah empat puluh enam (46) mobil data. Sampel adalah bagian dari populasi yang karakteristiknya dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Karena jumlah populasi yang sedikit, peneliti mengambil seluruh jumlah populasi yang berjumlah 46 responden sebagai sampel. Penarikan sampel yang digunakan adalah Sampling jenuh digunakan bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dapat dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil.


(37)

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni : a) Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilh pada lokasi penelitian. Data Primer diperoleh dengan wawancara (interview) terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b) Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data a. Wawancara (interview)

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam hal ini wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang bersangkutan, yaitu pemilik usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan.


(38)

b. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan untuk melengkapi catatan penelitian yang diperlukan.

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas ini dilakukan kepada pengusaha mobil data di sepanjang Jl. Kapten Muslim Medan dengan jumlah 30 responden. Metode yang digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian dengan nilai r tabel. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS (Statistical Pa cka ge for the Socia l Science) 19.0 for windows (Situmorang, Muslich:2014:86).

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut :

a. Jika r hitung > r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. b. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.


(39)

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Pernyataan yang telah dinyatakan valid dalam uji validitas maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau > dari r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel. 3.10 Teknik Analisis

Metode analisis data pada penelitian ini adalah: 3.10.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan mengadakan pengumpulan data dan penganalisisa data yang diperoleh sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi linear berganda, agar dapat perkiraan yang tidak bias maka dilakukan pengujian asumsi klasik. Adapun kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi, yakni:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini


(40)

dilakukan dengan menggunakan pendekatan histogram, grafik dan kolmogrov-smirnov.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan grafik dan statistik melalui uji glejser dengan menggunakan tingkat signifikan 5%.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan linear yang sempurna di antara variabel-variabel bebas dalam regresi. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerence dan VIF (Varians Inflation Factor) melalui program SPSS. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence>0,1 atau nilai VIF<5, maka tidak terjadi multikolinearitas

3.11 Metode Regresi Linier Berganda

Metode ini ditujukan untuk menentukan hubungan linier antar variabel bebas yang terdiri dari modal (X1), Lokasi (X2) dan Pengetahuan Kewirausahaan (X3)dengan variabel terikat Keberhasilan Usaha (Y). Sehingga dapat diketahui pengaruh terhadap keberhasilan usaha mobil data di sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan aplikasi software SPSS (Statistic Product and Service Solution) for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut:


(41)

Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana: Y = Keberhasilan Usaha a = Konstanta

b1-b3 = Koefisien Regresi

X1 = Modal

X2 = Lokasi

X3 = Pengetahuan

e = Standard Error 3.12 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh positif terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0: βi = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. H1 : βi≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

1. H0 diterima jika F hitung< F tabel pada α= 5% 2. H0 ditolak jika F hitung> F tabelpada α= 5%


(42)

2. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara parsial (individual) terhadap variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

1. H0 : µi= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. H1: µi≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

1.H0 diterima jika t hitung < t tabelpada α= 5%

2. H0 ditolak jika t hitung > t tabel pada α= 5% 3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi (R²) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y dimana 0 < R² < 1. Sebaliknya, jika R²semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah kecil terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat.


(43)

Kota Medan merupakan salah satu kota metropolitan terbesar ke 3 setelah Jakarta dan Surabaya yang ada di Indonesia. Medan juga merupakan kota penuh dengan berbagai bisnis yang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Utara, salah satu bisnis yang sedang meningkat jumlahnya saat ini adalah adalah penjualan kartu data internet, terutama yang terletak di sepanjang jalan dr. mansyur yang dekat dengan Universitas Sumatera Utara (USU). Sepanjan jalan ini juga terdapat asrama mahasiswa, yang merupakan konsumen bagi wiraswasta dalam penjualan kartu data internet. Disampint itu terdapat berbagai macam restoran, sehingga menambah ramainya kawasan itu.

Gambar 4.1 Lokasi Jalan Dr. Mansyur Medan


(44)

4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden yang dilakukan kepada pemilik usaha mobil data di Jl. Kapten Muslim Medan.

4.2.1 Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti ingin mengukur kuisioner didalam pengumpulan data di penelitian, maka kuisioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Setelah kuisioner tersebut tersusun dan diuji validitasnya, dalam praktek belum tentu data yang terkumpulkan adalah data yang valid. Banyak hal-hal lain yang akan mengurangi validitas data; misalnya apakah si wawancara yang mengumpulkan data betul-betul mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam kuisioner. Selain itu, validitas data akan ditentukan oleh keadaan responden sewaktu di wawancara. Bila di waktu menjawab semua pertanyaan, responden merasa bebas tanpa ada rasa malu atau rasa takut, maka data yang diperoleh akan valid. (Helmi;2014;86)

Pengujian validitas instrumen digunakan dengan menggunakan program SPSS 18,0 for windows, dengan kriteria sebagai berikut:


(45)

1). Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid. 2). Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Pada hasil pengolahan dengan menggunakan bantuan software SPSS 18.0 untuk melakukan pengujian terhadap validitas dan reliabilitas pada tiap pertanyaan dan kuesioner yang akan diajukan, diperoleh data output sebagai berikut:

Tabel 4.1 Uji Validitas

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 18 variabel semua variabel valid dengan nilai r hitung > r tabel atau nilai Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361.


(46)

4.2.2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel (Situmorang, 2014:89).

Pengujian yang dilakukan dengan program software SPSS 18.0 for windows. Butir pertanyaan yang dinyatakan sudah valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1). Jika r alfa positif atau > r tabel maka pertanyaan reliabel. 2). Jika r alfa negatif atau < r tabel maka pertanyaan tidak reliabel.

Tabel 4.2 Uji Realibilitas Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.926 18

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015) Tabel 4.2 menunjukan bahwa semua butir instrumen reliabel karena nilai

Cronbach’s Alpha sebesar 0,926 lebih besar dari 0,80. Maka kuisioner dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.


(47)

4.3. ANALISIS DESKRIPTIF

Analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif responden. Data yang dijadikan dasar perhitungan adalah data pada saat penulis melakukan penelitian yang dilakukan mulai dari bulan April - Juni 2015.

4.3.1 Analisis Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengusaha mobil data internet di sepanjang Jalan Dr Mansyur Medan. Hal–hal yang dianalisis dari responden adalah data pribadi responden yang terdiri dari jenis kelamin, umur, status dan pendidikan terakhir.

Tabel 4.3

Komposisi Pengusaha Mobil Data Internet di Dr Mansyur Berdasarkan Data Pribadi

No Uraian Kategori

Jumlah Nominal

Orang

%

1 Jenis Kelamin Laki-Laki 21 45,7

Perempuan 25 54,3

2 Status Menikah 17 37

Belum Menikah 29 63

3 Umur

Dibawah 20 Tahun 19 41,3

21-30 Tahun 27 58,7

31-40 Tahun - -

41-50 Tahun - -

Diatas 50 Tahun - -

4 Pendidikan

SD - -

SMP 7 15,2

SMA 16 34,8

DIPLOMA 16 34,8

S1 7 15,2

S2 - -


(48)

Tabel 4.3 Menunjukkan bahwa dari segi status, keempat puluh enam pengusaha (entrepreneur) yang menjadi responden, yang melakukan aktivitasnya di Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr. Mansyur Medan, didapat informasi bahwa pengusaha yang berjenis kelamin laki-laki memiliki persentase 45,7%. Dan pengusaha berjenis kelamin perempuan memiliki persentase 54,3%. Hal ini menunjukkan bahwa pengusaha berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada pengusaha laki-laki.

Dilihat dari segi status, keempat puluh enam pengusaha (entrepreneur) yang menjadi responden, yang melakukan aktivitasnya di Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr. Mansyur Medan, pengusahanya ada yang berstatus sudah menikah dengan persentase sebesar 37% dan yang belum menikah dengan persentase sebesar 63%. Hal ini berarti bahwa sebagian besar pengusaha belum menikah.

Dari segi umur, keempat puluh enam pengusaha (entrepreneur) yang menjadi responden, yang melakukan aktivitasnya di Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr. Mansyur Medan, didapat informasi bahwa pengusahanya ada yang berumur di bawah 20 tahun dengan persentase sebesar 41,3% dan umur 21 – 30 tahun dengan persentase sebesar 58,7%. Hal ini menunjukan bahwa pengusaha lebih dominan pada usia 21-30 tahun. Dan dapat dilihat bahwa pengusaha usaha ini tidak ada yang berumur 30 tahun ke atas, dikarenakan produk yang dijual adalah produk teknologi yang hanya akan lebih efektif apabila anak muda yang melakukan bisnis ini.


(49)

Dari segi pendidikan, keempat puluh enam pengusaha (entrepreneur) yang menjadi responden, yang melakukan aktivitasnya di Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr. Mansyur Medan, maka akan didapat informasi bahwa para pengusahanya ada yang berpendidikan SMP dengan persentase sebesar 19,7%, SMA dengan persentase sebesar 71,2% dan Diploma dengan persentase sebesar 9,1%. Dan dapat di lihat bahwa pengusaha di Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr. Mansyur lebih dominan pengusaha yang mempunyai pendidikan SMA.

4.3.2 Analisis Deskiriptif Variabel

Peneliti meneliti faktor – faktor yang mendorong keberhasilan usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr. Mansyur Medan. Di dalam wawancara telah diajukan pertanyaan – pertanyaan mengenai faktor – faktor pendorong keberhasilan usaha kepada para responden. Hasil wawancara yang berisikan pertanyaan-pertanyaan kemudian ditabulasi dan disajikan dalam tabel sebagaimana diuraikan berikut ini. 1. Faktor Modal

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Modal (X1) Soal

No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

1 8 17,4 25 54,3 9 19,6 4 8,7 - - 46 100 2 19 41,3 15 32,6 11 23,9 1 2,2 - - 46 100 3 22 47,8 19 41,3 5 10,9 - - - - 46 100 4 15 32,6 22 47,8 4 8,7 5 10,9 - - 46 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)


(50)

Tabel 4.4 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 46 responden untuk variabel modal yaitu:

1) Pada pernyataan yang pertama (Sebelum memulai usaha saya telah memperhitungkan modal yang dibutuhkan untuk usaha ini) hasil wawancara dengan 46 responden, 17,4% sangat setuju, 54,3% menyatakan setuju, 19,6% menyatakan ragu-ragu, 8,7% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

2) Pada pernyataan yang kedua (Mobil yang digunakan merupakan milik pribadi), 41,3% adalah sangat setuju, 32,6% menyatakan setuju, 23,9% menyatakan ragu-ragu, 2,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

3) Pada pernyataan yang ketiga (Modal yang saya miliki seluruhnya merupakan modal sendiri), 47,8% adalah sangat setuju, 41,3% menyatakan setuju, 10,9% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4) Pada pernyataan yang keempat (Penggunaan modal untuk usaha ini sudah digunakan sesuai dengan kebutuhannya), 32,6% adalah sangat setuju, 47,8% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, 10,9% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.


(51)

2. Faktor Lokasi

Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Lokasi (X2) Soal

No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

5 9 19,6 26 56,5 5 10.9 3 6,5 3 6,5 46 100 6 8 17,4 25 54,3 10 21,7 2 4,3 1 2,2 46 100 7 16 34,8 19 41,3 11 23,9 - - - - 46 100 8 19 41,3 22 47,8 5 10,9 - - - - 46 100 9 15 32,6 25 54,3 6 13,0 - - - - 46 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Tabel 4.5 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 46 responden untuk variabel lokasi yaitu:

5) Pada pernyataan yang kelima (Lokasi ini dekat dengan kampus USU) hasil wawancara dengan 46 responden, 19,6% adalah sangat setuju, 56,5% menyatakan setuju, 10,9% menyatakan ragu-ragu, 6,5% menyatakan tidak setuju, dan 6,5% menyatakan sangat tidak setuju.

6) Pada pernyataan yang keenam (Lokasi ini aman), 17,4% adalah sangat setuju, 54,3% menyatakan setuju, 21,7% menyatakan ragu-ragu, 4,3% menyatakan tidak setuju, dan 2,2% menyatakan sangat tidak setuju.

7) Pada pernyataan yang ketujuh (Lokasi ini tidak banyak pemungutan biaya dari preman), 34,8% adalah sangat setuju, 41,3% menyatakan setuju, 23,9% menyatakan ragu-ragu, dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(52)

8) Pada pernyataan yang kedelapan (Tidak perlu membayar sewa tempat), 41,3% adalah sangat setuju, 47,8% menyatakan setuju, 10,9% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

9) Pada pernyataan yang kesembilan (Lokasi ini mudah untuk dijangkau konsumen), 32,6% adalah sangat setuju, 54,3% menyatakan setuju, 13% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3. Faktor Pengetahuan Kewirausahaan Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X3)

Soal No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

10 22 47,8 15 32,6 6 13 3 6,5 - - 46 100 11 17 37 15 32,6 10 21,7 4 8,7 - - 46 100 12 22 47,8 14 30,4 9 19,6 1 2,2 - - 46 100 13 24 52,2 16 34,8 5 10,9 1 2,2 - - 46 100 14 19 41,3 21 45,7 4 8,7 2 4,3 - - 46 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Tabel 4.6 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 46 responden untuk variabel pengetahuan kewirausahaan yaitu:

10) Pada pernyataan yang kesepuluh (Saya memulai usaha ini berdasarkan pengalaman saya) hasil wawancara dengan 46 responden, 47,8% adalah


(53)

sangat setuju, 32,6% menyatakan setuju, 13% menyatakan ragu -ragu, 6,5% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju. 11) Pada pernyataan yang kesebelas (Sebelum memulai usaha ini, saya merasa

yakin adanya peluang bisnis yang besar), 37% adalah sangat setuju, 32,6% menyatakan setuju, 21,7% menyatakan ragu-ragu, 8,7% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

12) Pada pernyataan yang keduabelas (Sebelum memulai usaha ini, saya sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang akan terjadi pada usaha saya), 47,8% adalah sangat setuju, 30,4% menyatakan setuju, 19,6% menyatakan ragu-ragu, 2,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

13) Pada pernyataan yang kesembilan (Saya memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang produk yang saya jual), 52,2% adalah sangat setuju, 34,8% menyatakan setuju, 10,9% menyatakan ragu-ragu, 2,2% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

14) Pada pernyataan yang kesembilan (Saya harus melakukan inovasi dengan produk yang saya jual), 41,3% adalah sangat setuju, 45,7% menyatakan setuju, 8,7% menyatakan ragu-ragu, 4,3% menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.


(54)

4. Keberhasilan Usaha

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden untuk Variabel Keberhasilan Usaha (Y) Soal

No

SS S RG TS STS TOTAL

F % F % F % F % F % F %

15 20 43,5 21 45,7 5 10,9 - - - - 46 100 16 21 45,7 17 37 5 10,9 2 4,3 1 2,2 46 100 17 20 43,5 23 50 3 6,5 - - - - 46 100 18 19 41,3 18 39,1 7 15,2 2 4,3 - - 46 100 Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Tabel 4.7 menunjukan bahwa hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 46 responden untuk variabel lokasi yaitu:

15) Pada pernyataan yang kelimabelas (Keuntungan yang didapat sudah meningkat) hasil wawancara dengan 46 responden, 43,5% adalah sangat setuju, 45,7% menyatakan setuju, 10,9% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

16) Pada pernyataan yang keenambelas (Jumlah pelanggan saya mengalami peningkatan, 45,7% adalah sangat setuju, 37% menyatakan setuju, 10,9% menyatakan ragu-ragu, 4,3% menyatakan tidak setuju, dan 2,2% menyatakan sangat tidak setuju.

17) Pada pernyataan yang ketujuhbelas (Jumlah penjualan saya mengalami peningkatan), 43,5% adalah sangat setuju, 50% menyatakan setuju, 6,5% menyatakan ragu-ragu dan tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.


(55)

18) Pada pernyataan yang kedelapanbelas (Saya sudah membuka cabang untuk usaha ini), 41,3% adalah sangat setuju, 39,1% menyatakan setuju, 15,2% menyatakan ragu-ragu, 4,3% menyatakan tidak setuju, dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dapat menggunakan model regresi linier berganda dalam menganalisis variabel-variabel, maka terlebih dahulu diuji syarat-syarat yang harus dipenuhi. Dengan kata lain menguji dengan model asumsi klasik, yakni sebagai berikut:

4.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Untuk melihat normalitas data menggunakan pendekatan histogram, grafik dan kolmogorv-sminorv.


(56)

1. Pendekatan Histogram

Gambar 4.2

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Pada Gambar 4.2 histogram, terlihat bahwa variabel berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak miring ke kiri atau ke kanan dan membentuk pola lonceng.


(57)

2. Pendekatan Grafik

Gambar 4.3

Normality Probability Plot

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Pada output SPSS P-P Plot of Regression, bahwa data cenderung lurus mengikuti garis diagonal sehingga data dalam penelitian ini cenderung terdistribusi normal seperti terlihat pada Gambar 4.3.


(58)

3. Pendekatan Kolmogorv-Sminorv

Uji normalitas dengan grafik bisa saja berdistribusi normal, karena sifatnya lebih subjektif. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji normalitas secara statitistik dengan pendekatan kolmogorov-smirnov (1 sample KS). Hasil uji normalitas dengan pendekatan kolmogorov dapat dilihat sebagai berikut.

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 46

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .39082587 Most Extreme

Differences

Absolute .120

Positive .057

Negative -.120

Kolmogorov-Smirnov Z .817

Asymp. Sig. (2-tailed) .517

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015) Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed) adalah 0.517 dan diatas nilai signifikansi (0,05) atau 5%. Hal ini berarti residual data berdistribusi normal. Nilai kolmogorv-sminorv Z lebih kecil dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi empiric atau dengan kata lain data dikatakan normal.


(59)

4.4.2 Uji Heterokedastisitas

Gambar 4.4

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Grafik 4.4 menunjukkan bahwa terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak pakai untuk memprediksi Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet, berdasarkan masukkan modal, lokasi dan pengetahuan.


(60)

4.4.3 Uji Multikolinieritas

Tabel 4.9 Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .787 .539 1.460 .152

MODAL .122 .105 .130 1.158 .253 .863 1.159

LOKASI .518 .106 .562 4.876 .000 .818 1.222

PENGETAHUAN .212 .097 .242 2.175 .035 .882 1.134

a. Dependent Variable: KEBERHASILANUSAHA

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Pedoman suatu model regresi yaitu bebas multikolinieritas adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) > 5 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika VIF < 5 maka tidak terdapat masalah multikolinieritas. Jika Tolerance < 0,1 maka variabel ada masalah multikolinieritas, dan jika Tolerance > 0,1 maka variabel tidak terdapat masalah multikolinieritas

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai tolerance > 0,1 sedangkan inflation factor (VIF) < 5. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling berkorelasi atau tidak ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas, sehingga tidak mengandung multikolinearitas.


(61)

4.5 Metode Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linear berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) dengan variabel terikat (Y) di usaha mobil data internet Jl. Dr mansyur Medan. Analisis regresi linear berganda menggunakan bantuan program SPSS versi 18.00. for windows.

Tabel 4.10

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015) Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel yang dimasukkan (entered) adalah variabel Modal, Lokasi dan Pengetahuan. Tidak ada variabel independent yang dikeluarkan (removed). Metode yang dipilih adalah metode enter.

Tabel 4.11

Hasil Regresi Linier Berganda Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .787 .539 1.460 .152

MODAL .122 .105 .130 1.158 .253

LOKASI .518 .106 .562 4.876 .000

PENGETAHUAN .212 .097 .242 2.175 .035 a. Dependent Variable: KEBERHASILANUSAHA


(62)

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa pada kolom unstandardized coefficients diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 0.787 + 0.122 X1+ 0.518 X2 + 0.212 X3 + e

Persamaan regresi linier berganda dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 0.787, artinya bahwa variabel Modal, Lokasi dan Pengetahuan dianggap konstan maka tingkat Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan sebesar 0,787.

b. Variabel Modal mempunyai pengaruh yang positif terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan dengan koefisien menunjukkan sebesar 0.122.

c. Variabel Lokasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan dengan koefisien menunjukkan sebesar 0.518.

d. Variabel Pengetahuan mempunyai pengaruh yang positif terhadap Memulai Usaha Kecil pada Pedagang Pajak Sore Padang Bulan Medan dengan koefisien menunjukkan sebesar 0.212.

Dari variabel-variabel tersebut penentuan variabel dominan dilakukan dengan menggunakan tabel print out coefficient dari data dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistican Product and Service Solution) versi 18.0 dengan memakai metode enter yang digunakan untuk melihat faktor mana yang paling dominan dalam Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan.


(63)

Dengan asumsi: apabila nilai standarized coefficient variabel bebas memiliki nilai tertinggi (tingkat probabilitas yang paling signifikan), dan juga nilai signifikansi terkecil diantara variabel bebas lainnya. Kesimpulannya adalah variabel bebas tersebut yang dominan berpengaruh terhadap variabel terikat.

Berdasarkan tabel tersebut, dapat diperoleh nilai standarized coefficient variabel lokasi (X2) sebesar 0.518 yang merupakan variabel bebas dengan nilai sta nda rized coefficient tertinggi dan variable yang memiliki nilai signifikansi terkecil sebesar 0.122 yaitu modal (X1) diantara variabel-variabel bebas lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa variabel lokasi (X2) merupakan variabel atau faktor yang dominan dalam mendorong Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di sepanjang Jl. Dr. Mansyur Medan.

4.6Uji Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah Variabel Modal (X1), Lokasi (X2) dan Pengetahuan (X3) secara bersama- sama atau serentak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Keberhasilan Usaha (Y).

Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha.

2. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.


(64)

5. Kesimpulan

Hasil pengujian:

1. Model hipotesis yang digunakan adalah:

Ho: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

Ha: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

2. F tabel dapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k-1 = 4 – 1 = 3

Derajat penyebut = n – k = 46 – 4 = 42, F tabel 0,05 (3,42) = 2.80

3. Mencari nilai F tabel dengan menggunakan Tabel ANOVA dari hasil pengolahan SPSS versi 18.0

Tabel 4.12 Uji F ANOVAb

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 8.177 3 2.726 16.654 .000a

Residual 6.874 42 .164

Total 15.050 45

a. Predictors: (Constant), PENGETAHUAN, MODAL, LOKASI b. Dependent Variable: KEBERHASILANUSAHA

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 16,654 dengan tingkat signifikan sebesar 0.000. Sedangkan F tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05) adalah 2.80. Maka F hitung > F tabel dan tingkat signifikansinya (0.000) < 0,05 maka


(65)

H0 diterima. Artinya Modal, Lokasi dan Pengetahuan secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet sepanjang Jl. Dr Mansyur Medan.

4.6.2. Uji Signifikan Parsial (Uji-T)

Uji T dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel Modal (X1), Lokasi (X2) dan Pengetahuan (X3) memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Keberhasilan Usaha Mobil Data Internet di Jl. Dr Mansyur Medan. Kriteria pengambilan keputusan :

Ho akan diterima bila thitung < t tabel, pada α = 5 % Ha akan diterima bila thitung > t tabel, pada α = 5 %

Nilai thitung diperoleh dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 18, seperti terlihat pada Tabel 4.13 berikut ini:

Tabel 4.13 Uji T Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .787 .539 1.460 .152

MODAL .122 .105 .130 1.158 .253

LOKASI .518 .106 .562 4.876 .000

PENGETAHUAN .212 .097 .242 2.175 .035 a. Dependent Variable: KEBERHASILANUSAHA

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 18.0, 2015)

Pada Tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabel modal (X1) adalah 1.158; untuk variabel lokasi (X2) adalah 4.876 dan untuk variabel


(66)

pengetahuan (X3) adalah 2.175. Berdasarkan kriteria uji hipotesis, maka dapat disimpulkan:

1. Variabel modal (X1), berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.253) > 0.05 dan nilai t hitung (1.158) < t table (2.018).

2. Variabel lokasi (X2), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.000) < 0.05 dan nilai t hitung (4.876) > t table (2.018).

3. Variabel pengetahuan (X3), berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha hal ini terlihat dari nilai signifikan (0.035) < 0.05 dan nilai t hitung (2.175) > t table (2.018).

4. Konstanta sebesar 0.787, artinya walaupun variable bebas bernilai nol maka keberhasilan usaha tetap sebesar 0.787.

4.6.3 Koefisien Determinasi (R²)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.


(1)

DAFTAR PUSTAKA BUKU

Anoraga, Pandji. 2009. Manajemen Bisnis. Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang. 2008. Pengantar

Kewirausahaan. Penerbit : USU Press, Medan.

Kadiman, Kusmayanto. 2009. Sains dan Teknologi: Berbagai Ide Untuk

Menjawab Tantangan dan Kebutuhan. PT Gramedia Pustaka Utama.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Penerbit: Raja Grafindo, Jakarta.

Kristanto Hc, R Heru. 2009. Kewirausahaan (Entrepreneurship):Pendekatan

Manajemen dan Praktik. Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2009. Bisnis: Perencanaan dan Pengembangan. Edisi Pertama. Medan: USU Press.

Situmorang, Syafrizal Helmi, Muslich Lutfi. 2014. Analisis Data untuk Riset

Manajemen dan Bisnis. Edisi ketiga. Medan: USU Press.

Sugiyono. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Penerbit : CV. Alfabet, Bandung. Suryana. 2010. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju


(2)

63

JURNAL

Hermanto, Bambang, 2011. Pengaruh Lokasi Usaha, Karakteristik Bisnis Terhadap Strategi Bisnis dan Kinerja usaha Industri Kecil di Sulawesi Utara. Jurnal Aplikasi Manajemen. Vol. 9 No. 3 (Mei 2011).

Indriyatni, Lies, 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keberhasilan Usaha Mikro dan Kecil (Studi Kasus Pada Usaha Kecil Di Semarang Barat). Jurnal STIE Semarang. Vol. 5 No. (1 Februari 2013). Marom, Shaike, Robert N. Lussier, 2014. A Business Success Versus Failure

Prediction Model For Sma ll Business in Israel. Journal Springfield college. Vol. 4 No. 2 (Agustus 2014).

Philip, Mathew Dr, 2010. Factors affecting business success of small & medium enterprises (SMEs). Journal Muscat College. Volume 1, Issue 2 (November,

2010).

Ranto, Basuki, 2007. Analisis Hubungan Antara Motivasi, pengetahuan kewirausahaan, dan kemandirian usaha terhadap kinerja pengusaha pada kawasan industri kecil di daerah pulogadung. Jurnal Usahawan No.10 TH XXXVI Oktober 2007.

TESIS

Giyanto, 2010. Pengaruh Modal Usaha, Tenaga Kerja, Tingkat Pendidikan, Pengalaman, Jangkauan Pemasaran dan Krisis Ekonomi Terhadap Keberhasilan Batik Di Kampung Batik Kliwonan Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen. Tesis Universitas Sebelas Maret.


(3)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH MODAL, LOKASI DAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP

KEBERHASILAN USAHA MOBIL DATA INTERNET DI SEPANJANG JL DR MANSYUR MEDAN

Para pengusaha yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang pengaruh modal, lokasi dan pengetahuan kewirausahaan terhadap keberhasilan usaha mobil data di Jalan Dr Mansyur Medan. Saya mohon saudara dapat menjawab pernyataan dengan

memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan jawaban

saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:

Masing-masing responden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban saja. Terima kasih atas kerja sama dan partisipasi saudara.

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu-ragu (RG) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1


(4)

I.

IDENTITAS RESPONDEN

1.

Nama

:

2.

Jenis Kelamin :

a. Laki-Laki

b. Perempuan

3.

Status

:

a. Menikah

b. Belum Menikah

4.

Umur

:

a. Di bawah 20 tahun

b. 21-30 tahun

c. 31-40 tahun

d. 41-50 tahun

e. Diatas 50 tahun

5. Pendidikan

:

a. SD

b. SMP

c. SMA

d. DIPLOMA

e.S1 f. S2


(5)

II.

PERNYATAAN

1. Variabel Modal

No Pertanyaan SS S RG TS STS

1

Sebelum memulai usaha saya telah memperhitungkan modal yang dibutuhkan untuk usaha ini

2 Mobil yang digunakan merupakan milik pribadi 3 Modal yang saya miliki seluruhnya merupakan modal sendiri 4

Penggunaan modal untuk usaha ini sudah digunakan sesuai dengan kebutuhannya.

2. Variabel Lokasi

No Pertanyaan SS S RG TS STS

5 Lokasi ini dekat dengan kampus USU 6 Lokasi ini aman

7 Lokasi ini tidak banyak pemungutan biaya dari preman 8 Tidak pelu membayar sewa tempat 9 Lokasi ini mudah untuk dijangkau


(6)

3. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan

No Pertanyaan SS S RG TS STS

10 Saya memulai usaha ini berdasarkan pengalaman saya 11

Sebelum memulai usaha ini, saya merasa yakin adanya peluang bisnis yang besar

12

Sebelum memulai usaha ini, saya sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang akan terjadi pada usaha saya

13 Saya memiliki pengetahuan yang cukup banyak tentang produk yang saya jual 14 Saya harus melakukan inovasi dengan produk yang saya jual

4. Variabel Keberhasilan Usaha

No Pertanyaan SS S RG TS STS

15 Keuntungan yang didapat sudah meningkat 16 Jumlah pelanggan saya mengalami peningkatan 17 Jumlah penjualan saya mengalami peningkatan 18 Saya sudah membuka cabang untuk usaha ini


Dokumen yang terkait

Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

0 0 9

Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

0 0 2

Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

0 0 5

Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

0 0 16

Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

0 0 2

Pengaruh Modal, Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Data di Sepanjang Jalan Dr. Mansyur Medan

0 0 4

Pengaruh Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan tentang Produk (Product Knowledge) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Kuota di Sepanjang Jalan Karya Wisata, Medan

0 0 11

Pengaruh Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan tentang Produk (Product Knowledge) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Kuota di Sepanjang Jalan Karya Wisata, Medan

0 0 2

Pengaruh Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan tentang Produk (Product Knowledge) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Kuota di Sepanjang Jalan Karya Wisata, Medan

0 1 11

Pengaruh Pemilihan Lokasi dan Pengetahuan tentang Produk (Product Knowledge) Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Usaha Mobil Kuota di Sepanjang Jalan Karya Wisata, Medan

0 0 5