KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN KATEGORI AJEKTIVA DAN ADVERBIA BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian
Pemarkah dan kaidah kategori ajektiva dan adverbia ini dapat dilakukan setelah
pemarkah dan kaidah nomina dan verba ditemukan dan sudah ditemukan pada
penelitian tahun pertama. Kategori nomina, verba, ajektiva, dan adverbia saling
mengisi dalam pembentukan dan pengayaan kosakata sehingga sangat perlu ditemukan
pemarkah dan kaidah berkait dengan pergeseran penerjemahan dari bahasa Inggris ke
bahasa Indonesia. Oleh karena itu, temuan pemarkah dan kaidah ajektiva dan adverbia
harus ditemukan setelah pemarkah dan kaidah nomina dan verba ditemukan agar dapat
disusun suatu pedoman berkait dengan pemarkah dan kaidah penerjemahan kategori
utama bahasa Inggris ke bahasa Indonesia khususnya pada teks novel.
Penerjemahan novel sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia yang
suka membaca, baik novel karya lama maupun karya terbaru sekalipun. Novel lama,
seperti The Old Man and the Sea dan A Farewell to Arms karya Ernest Hemingway dan
karya baru, seperti Harry Potter tulisan J.K. Rowling jilid 1 sampai dengan jilid 7
mempunyai pembaca yang tidak terhitung jumlahnya. Novel The Old Man and the Sea
karya Ernest Hemingway diterjemahkan oleh sastrawan yang tidak asing namanya bagi
pembaca dan para ilmuwan, yakni Sapardi Djoko Damono. Damono adalah seorang
sastrawan yang memberi sumbangan besar kepada kebudayaan masyarakat modern di

Indonesia. Salah satu sumbangan terbesar Guru Besar Fakultas Sastra UI ini adalah
melanjutkan tradisi puisi lirik dan berupaya menghidupkan kembali sajak empat seuntai

1

atau kwatrin yang sudah muncul di jaman para pujangga baru seperti Amir Hamzah
dan Chairil Anwar. Beberapa karyanya yang sudah berada di tengah masyarakat, antara
lain Duka Mu Abadi (1969), Mata Pisau dan Aquarium (1974). Sebuah karya besar
yang pernah ia buat adalah kumpulan sajak yang berjudul Perahu Kertas dan
memperoleh penghargaan dari Dewan Kesenian Jakarta dan kumpulan sajak Sihir
Hujan - yang ditulisnya ketika ia sedang sakit - memperoleh Anugerah Puisi Poetra
Malaysia. Selain itu ia pernah memperoleh penghargaan SEA Write pada 1986 di
Bangkok, Thailand.
Damono yang pernah menjadi anggota Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) ini juga
menulis esei dan kritik. Dia pernah duduk sebagai redaktur Basis dan kini bekerja di
redaksi majalah Horison berpendapat bahwa di dalam karya sastra ada dua segi:
tematik dan stilistik (gaya penulisan). Secara gaya, katanya, sudah ada pembaruan di
Indonesia. Namun di dalam tema, belum banyak. Penyair yang pernah kuliah di
Universitas Hawaii, Honolulu, A.S. ini menulis buku ilmiah, satu di antaranya
Sosiologi Sastra, Sebuah Pengantar Ringkas. (1978). Selain melahirkan puisi-puisi,

Damono juga aktif menulis esai, kritik sastra, artikel serta menerjemahkan berbagai
karya sastra asing. Dengan terjemahannya itu, Damono mempunyai kontribusi penting
terhadap pengembangan sastra di Tanah Air. Selain dia menjembatani karya asing
kepada pembaca sastra, ia patut dihargai sebagai orang yang melahirkan bentuk sastra
baru. Dengan kepekaan dan wawasan seorang sastrawan, Damono ikut mewarnai
karya-karya terjemahannya seperti Puisi Brasilia Modern, Puisi Cina Klasik dan Puisi
Parsi Klasik yang ditulis dalam bahasa Inggris. Selain itu dia juga menerjemahkan
karya asing seperti karya Hemmingway The Old Man and the Sea, Daisy Manis (Henry

2

James), semuanya pada 1970-an. Juga, sekitar 20 naskah drama seperti Syakuntala
karya Kalidasa, Murder in Cathedral karya TS Elliot, dan Morning Become Electra
Trilogi karya Eugene O'neil. Sumbangsihnya cukup besar kepada budaya dan sastra,
dengan melakukan penelitian, menjadi narasumber dalam berbagai seminar dan aktif
sebagai administrator dan pengajar, serta menjadi dekan Fakultas Sastra UI periode
1995-1999 (tokohkita.com). The Old Man and the Sea yang diterjemahkan ke bahasa
Indonesia dengan judul Lelaki Tua dan Laut mempunyai terjemahan yang bagus
dengan dilakukannya pergeseran-pergeseran dengan tujuan mencapai keterbacaan yang
baik. Hal ini terlihat dalam contoh analisis berikut

339/OMS/HA29/HT20
Bahasa sumber: In the dark the old man could feel the morning coming and as he
rowed he heard the trembling sound as flying fish left the water and
the hissing that their stiff set wings made as they soared away in t he
darkness
Bahasa sasaran:Dalam gelap itu si lelaki tua merasakan pagi yang tiba dan sambil
mendayung didengarnya suara bergetar ikan terbang yang melesat dari
air dan desis sayap-sayapnya yang kaku ketika ikan-ikan itu melayang
menembus kegelapan.
Ajektiva kalimat sumber 339/OMS/HA29/HT20 di atas diterjemahkan ke verba
dengan tidak mengubah pesan. Pertama, ajektiva turunan trembling pada frasa nomina
the trembling sound merupakan pewatas (modifier) kata inti nomina sound. Ajektiva
trembling berasal dari verba tremble dan suffiks –ing diterjemahkan ke verba bergetar.
Verba bergetar mempunyai pemarkah prefiks ber- yang menempel pada nomina
getar.
Adapun novel baru yang sangat terkenal saat ini Harry Potter sudah
diterjemahkan ke bahasa Indonesia mulai jilid 1 sampai dengan jilid 6. Jilid 7 beredar
dalam bahasa Inggris mulai 21 Juli 2007 secara serentak di seluruh dunia. Terjemahan
3


6 buku dalam bahasa Indonesia dilakukan oleh Listiana Srisanti. Srisanti lulusan sastra
Inggris Universitas Satyawacana, Salatiga 1976. Srisanti mengawali karirnya sebagai
penerjemah lepas di Gramedia Pustaka Utama awal 1977. Buku pertama yang
diterjemahkan adalah novel roman berjudul Young Ellis harya Mills and Boon menjadi
Ellis Tersayang. Belum selesai menerjemahkan novel tersebut, dia dipanggil Gramedia
sekitar Maret 1977 mengisi jabatan sebagai editor fiksi dan saat ini menjabat sebagai
Manager Produksi Fiksi.
Srisanti mempunyai hobi yang terus dilakukan diluar jam kantor, termasuk
menerjemahkan Harry Potter 1 – 7. Novel-novel tersebut diterjemahkan di malam hari
dan waktu-waktu luang. Khusus buku kelima, Srisanti menerjemahkan di rumah pada
hari Senin hingga Jumat dengan ijin kantor karena desakan penggemar yang bertubitubi. Novel kelima hanya diterjemahkan sekitar 2 bulan, yakni mulai minggu ketiga
bulan Juli sampai dengan 16 September 2003 (Risky, 2004: 45).

Srisanti berusaha menyampaikan pesan asli ke pembaca lewat bahasa Indonesia
yang mudah dipahami sehingga pembaca merasa terpenuhi keinginan untuk memahami
cerita Harry Potter. Srisanti menyebutkan bahwa penerjemah fiksi harus menguasai
bahasa sumber (BSu), bahasa sasaran (BSa), dan pandai bercerita atau materi yang
diterjemahkan. Pernyataan tersebut dibuktikan dalam menyampaikan pesan terjemahan,
dia melakukan pergeseran kategori dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Pergeseran
tersebut terlihat dalam contoh berikut ini.041/HPCS/SL4/HPKS/TL11


Bahasa sumber: Harry's parents had died in Voldemort's attack, but Harry had escaped
with his lightning scar, and somehow - nobody understood why
Voldemort's powers had been destroyed the instant he had failed to
kill Harry.
4

Bahasa sasaran: Orang tua Harry tewas dalam serangan Voldermort, tetapi Harry
selamat dengan bekas luka sambaran kilat, dan tak seorang pun tahu
kenapa kekuatan Voldermort punah pada saat dia gagal membunuh
Harry.
Ajektiva lightning yang terdapat pada data di atas mempunyai pemarkah suffiks
–ing dan sebagai pewatas nomina scare pada frasa his lightning scare. Ajektiva
lightning diterjemahkan ke frasa nomina sambaran kilat dengan pemarkah (1) terdiri
atas kata inti nomina sambaran dan (2) nomina kilat yang berfungsi sebagai pewatas
kata inti. Berdasarkan konteksnya, lightning scare bermakna bekas luka yang
bentuknya menyerupai sambaran kilat.
Berdasarkan fenomena pergeseran di atas dan keprofesionalan para penerjemah,
peneliti berusaha menemukan kaidah pergeseran kategori ajektiva dan adverbia bahasa
Inggris ke bahasa Indonesia. Temuan kaidah tersebut diharapkan dapat membantu

penerjemah fiksi pemula agar lebih mudah menerjemahkan dan karyanya berguna bagi
pembaca.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian terhadap karya terjemahan untuk menemukan pemarkah dan kaidah
pergeseran kategori terjemahan kelas kata utama nomina dan verba sudah ditemukan
pada penelitian tahun pertama. Temuan tersebut bermanfaat membantu mahasiswa
pengambil mata kuliah translation, penerjemah teks novel, dan pemerhati bidang
terjemahan. Untuk penelitian tahun kedua ini difokuskan pada kategori ajektiva dan
adverbia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Oleh karena itu, peneliti menetapkan
permasalahan penelitian sebagai berikut.
a. Apa saja variasi pergeseran terjemahan kategori ajektiva dan adverbia dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia yang terjadi pada novel?
5

b. Bagaimanakah kesepadanan pesan dan pemarkah hasil terjemahan novel dari
bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dengan terjadinya pergeseran terjemahan
kategori ajektiva dan adverbia pada novel?
c. Bagaimanakah kaidah-kaidah pergeseran terjemahan kategori ajektiva dan
adverbia dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dalam novel?
Variasi pergeseran terjemahan ajektiva dan adverbia harus ditemukan lebih

dahulu baru kemudian dilanjutkan dengan kesepadanan terjadinya pergeseran tersebut.
Setelah ditemukan variasi dan kesepadanan, penelitian ini dilanjutkan menemukan
kaidah yang akan bermanfaat pada bidang penerjemahan, khususnya untuk teks sastra,
novel.
1.3 Kontribusi Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kontribusi sebagai berikut.
1. Memberikan

sumbangan

terhadap

upaya

pengembangan

teori

terjemahan yang sudah ada.
2. Menjadi suatu pedoman yang berisi kaidah-kaidah yang bermanfaat bagi

penerjemah

pemula

dan

mahasiswa

pengambil

matakuliah

penerjemahan (translation).

6

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Al-Zoubi, Mohammad Q.R. and Ali Rasheed Al-Hassnawi. 2001. “Constructing a

Model for Shift Analysis in Translation. Accurapid Translation Journal. Vol. 5
No. 4. October 2001. http://accurapid.com/journal/.
Brislin, R.W. 1976. Translation: Application and Research. New York: Gardner Press.
Inc.
Brockbank, Eileen. 2001. “The Translator is a Writer”. Accurapid Translation Journal.
Vol. 5 No. 2. . http://accurapid.com/journal/.
Catford, J.C. 1974. Linguistic Theory of Translation. Oxford: Oxford University Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Echols, John, M and hasan Shadily. 2000. Kamus Inggris Indonesia: An EnglishIndonesia Dictionary. Jakarta: Gramedia.
Gunarwan, Asim. 2005. “Pragmatik dalam Penilaian Terjemahan: Pendekatan Baru.”.
International Conference on Translation: Translation, Discourse and Culture.
Surakarta: English Department, Faculty of Letter and Fine Art and Graduate
Program in Translation, UNS
Haryanti, Dwi. 2003. Kesepadanan Terjemahan Satuan Lingual pada Becoming a
Translator: Kasus Penerjemah di Surakarta dan Sekitarnya (Thesis S2).
Surakarta: Program Pascasarjana UNS.
_____ 2003. Analisis Kesepadanan Hasil Terjemahan Penerjemah Di Surakarta
(Mandiri/Penelitian Dosen Muda/ DIKTI) Surakarta: Lemlit UMS.
_____ 2004. Analisis Terjemahan Idiom: Studi Kasus Hasil Terjemahan Penerjemah di

Surakarta (Mandiri/Penelitian Reguler Lemlit UMS). Surakarta: Lemlit UMS.
_____ 2004. Analisis Hasil Terjemahan Idiom Bahasa Inggris ke dalam Bahasa
Indonesia: Studi Kasus Hasil Terjemahan Penerjemah di Yogyakarta
(Mandiri/Penelitian Dosen Muda/ DIKTI). Surakarta: LPPM UMS.
_____ 2004. “Ketidaksepadanan Hasil Terjemahan Penerjemah di Surakarta”.
Humaniona. Vol 5. No. 1. Februari 2004. Surakarta: LPPM UMS.
_____ 2005. Pergeseran Kategori Nomina dan Verba dalam Terjemahan Linguistics
Across Cultures dalam Bahasa Indonesia (Mandiri/Penelitian Reguler/LPPM
UMS). Surakarta: LPPM UMS.
92

_____. 2005. Pergeseran Terjemahan Nouns dan Verbs dalam The Oldman and the
Sea, A Farewell to Arms, dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia.
(Mandiri/Penelitian Dosen Muda/ DIKTI). Surakarta: LPPM UMS.
_____. 2006. Kaiadah Pergeseran Kategori Kata Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
Penelitian Fundamental-DIKTI. Surakarta: LPPM UMS
Hemingway, Ernest. 1986. A Farewell to Arms. London: A Triad Grafton Book
_____. 2002. Pertempuran Penghabisan (Terjemahan Toto Sudarto Bachtiar dari A
Farewell to Arms Karya Ernest Hemingway). Jakarta: Obor.
_____. 1952. The Oldman and the Sea. New York: Charles Scribner’s Sons.

_____. 1973. Lelaki Tua dan Laut (Terjemahan Sapardi Djoko Damono dari The Old
Man and the Sea Karya Ernest Hemingway. Jakarta: Pustaka Jaya.
Frank, Marcella. 1972. Modern English: A Practical Reference Guide. New Jersey:
Prentice Hall.
Halwat, Mauly 2004. “Category Shifts in the Translation of Ernest Hemingway’s A
Farewell to Arms into Pertempuran Penghabisan by Toto Sudarto Bachtiar”.
Kajian Linguistik dan Sastra. Vol. 16 No. 31. Desember 2004. Surakarta: FKIP
UMS.
Hidayati, Nur. 2001 An Analysis of the English-Indonesian Translation Variations of
the Attributive Adjectives in Hemingway’s Novel, The Oldman and the Sea
Translated by Sapardi Djoko Damono. Skripsi. Surakarta: FKIP UMS.
Hornby, AS. 1997. Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Current English. Oxford
: Oxford University Press.
Huddleston, Rodney. 1993. English Grammar: An Outline. Cambridge: Cambridge
University Press.
James, Kate. 2002. “Cultural Implication for Translation”. Accurapid Translation
Journal. Vol. 6 No. 4. http://accurapid.com/journal/.
Karamanian, Alejandro Patricia. 2002. “Translation and Culture” Accurapid
Translation Journal. January. Vol. 6 No. 1. http://accurapid.com/journal/.
Kridalaksana, Harimurti. 1994. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.

93

Leonardi, Vanessa. 2000. “Equivalence in Translation: Between Myth and Reality”.
Accurapid Translation Journal. October 2000 Vol. 4 No. 4.
http://accurapid.com/journal/.
Marshall and Rosman, Catherine, Gretchen B. 1995. Designing Qualitative Research.
London and New Delhi: Sage Publication.
McGuire, Susan Bassnett. 1991. Translation Studies. London and New York:
Routledge.
Nababan, M. Rudolf. 2004. Translation Processes, Practices, and Products of
Professional Indonesian Translators. (Thesis). Wellington: Victoria University.
Newmark, Peter. 1988. A Texbook of Translation. Herdfordshire: Prentice Hall
International.
Nord, Christiane. 2001. Translating as a Pursposeful Activity. Manchester: St. Jerome
Publishing.
Quirk, Randolph and Sidney Greenbaum. 1982. A University Grammar of English.
Essex: English Language Book Society and Longman Group Limited.
Razmjou, Leila. 2004. “To be a Good Translator”. Accurapid Translation Journal.
April 2004. Vol. 8 No. 2. http://accurapid.com/journal/.
Risky. 2004. “Menerjemahkan Harry Potter bukan Karena Profesi”. Majalah Fantasi.
Edisi Harry Potter. Jakarta: PT VISI Indonesia.
Rowling, J.K. 2000. Harry Potter and the Chamber of Secrets. Vancouver: Raincoast
Books.
Rowling, J.K. 2000. Harry Potter dan Kamar Rahasia. (Terjemahan Listiana Srisanti)
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rowling, J.K. 2000. Harry Potter and the Goblet of Fire. London: Bloomsbury
Publishing Plc.
Rowling, J.K. 2001. Harry Potter dan Piala Api. (Terjemahan Listiana Srisanti)
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Saad, Ibrahim. 2003. “Language and Choice”. Accurapid Translation Journal. April
2004. Vol. 8 No. 2. http://accurapid.com/journal/.
Shuttleworth, Mark and Moira Cowie. 1997. Dictionary of Translation Studies.
Manchester: St Jerome Publishing.

94

Suryawinata, Zuchridin dan Sugeng Hariyanto. 2003. Translation: Bahasan Teori dan
Penuntun Praktis Menerjemahkan. Yogyakarta: Kanisius.
Thriveni, C. 2002. “Cultural Elements in Translation: The Indian Perspective”.
Accurapid Translation Journal. Vol. 6 No. 1. http://accurapid.com/journal/.
Xiaoshu, Song and Cheng Dongming. 2003. “Translation of Literary Style”. Accurapid
Translation Journal. July 2001.Vol. 5 No. 3. http://accurapid.com/journal/.

95

LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL

KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN
KATEGORI AJEKTIVA DAN ADVERBIA
BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA

Oleh
Dra. Dwi Haryanti, M.Hum.
Drs. Zainal Arifin, M. Hum.

DIBIAYAI OLEH PROYEK PENGKAJIAN DAN PENELITIAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN NOMOR 188/SP2H/PP/DP2M/III/2008
DIREKTORAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDDIKAN TINGGI
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL RI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

ii

RINGKASAN
KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN KATEGORI
AJEKTIVA DAN
ADVERBIA BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA (Dwi Haryanti, 2007,
95) merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian ini bertujuan mengklasifikasi
variasi, kesepadanan, dan pemarkah pergeseran terjemahan kategori ajektiva dan
adverbia. Di samping itu, penelitian ini bertujuan mengklasifikasi kaidah pergeseran
terjemahan ajektiva dan adverbia bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Data penelitian
ini berupa kalimat bahasa Inggris yang mengandung ajektiva dan adverbia bahasa
Inggris dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Data dikumpulkan dengan analisis
isi dokument dan wawancara dan dianalisis dengan metode padan dan metode agih.
Berdasarkan analisis data, temuan penelitian ini adalah (1) ajektiva diterjemahkan ke
sembilan variasi dan adverbia ke delapan variasi, hasil terjemahan tetap sepadan
meskipun terjadi pergeseran, dan masing-masing kategori kata bahasa Inggris dan
bahasa Indonesia memiliki pemarkah yang berbeda-beda. Temuan (2) terdapat delapan
kaidah pergeseran ajektiva bahasa Inggris ke bahasa Indonesia dan terdapat lima kaidah
pergeseran adverbia bahasa Inggris ke bahasa Indonesia.

iv

SUMMARY
KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN KATEGORI
AJEKTIVA DAN
ADVERBIA BAHASA INGGRIS KE BAHASA INDONESIA (Dwi Haryanti, 2007,
95). This research purposes are to classify the translation variation, equivalence, and
marker of English adjectives, adverbs and their Indonesian translations. Besides, it
aims at classifying the translation shift rules of English adjective and adverb
catagories into Indonesian. The data are English sentences containing adjectives and
adverbs and their Indonesian translation. The data are colllected using content
analysis of documents and in depth interview to the expert reader. The data are
analyzed using equivalent and distributional methods. Based on the analyzed data, the
findings show that, first, there are nine translation variations of adjectives and eight
variations of adverbs, the translation is equivalent, and each word category has
specific markers both in English and Indonesian. Secondly, there are eight translation
shift rules of adjectives and five translation shift rules of adverbs.

v

PRAKATA
Alhamdulillahirrobilalamin. Puji syukur kami panjatkan pada Illahi Robbi yang
telah melimpahkan kemudahan pada kami untuk menyelesaikan penelitian ini. Salam
sholawat untuk junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para
sahabatnya.
Di samping itu, penelitian ini tidak dapat dilaksanakan tanpa ijin dan bantuan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya mengucapkan
terimakasih yang dalam dan tulus kepada beberapa pihak berikut ini.
1. Rektor UMS, Ketua LPPM UMS, dan pihak DIKTI yang telah memberikan
kesempatan dan biaya kepada kami untuk melakukan penelitian ini.
2. Dekan FKIP yang telah memberikan doa dan dukungannya.
3. Prof. M.R. Nababan, M ED, M.A., Ph.D sebagai pembaca pakar yang telah
banyak memberikan masukan dan arahan sehingga penelitian ini dapat
diselesaikan dengan lebih mudah.
4. Bu Laila dan pak Anam yang sering kami mintai pendapat demi lancarnya
penelitian ini.
5. Teman-teman sejawat sesama peneliti dan teman-teman dari Jurusan bahasa
Inggris yang telah memberikan dukungan dan doanya sehingga penelitian demi
penelitian dapat kami lakukan setiap tahunnya
6. Suami dan

keempat anak tersayang, ranafaza, yang telah dengan tulus

mengorbankan waktu untuk tidak bercanda ketika sedang menulis penelitian ini
dan juga dukungan dan doa tulusnya.

vi

7. Almarhum/ah kedua orang tua kami, semoga Alloh menyayangi dan
menempatkannya di dalam surga.
8. Staf LPPM, mas Nafi, mbak Gustin, mbak Titik, dan mas Andi, makasih atas
semua bantuannya.
9. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Peneliti penuh harap semoga laporan penelitian ini bermanfaat bagi para
pembaca. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan.

Surakarta, 1 Oktober 2008

Peneliti

vii

DAFTAR SINGKATAN

Adv

: Adverbia

Aj

: Ajektiva

BSu

: Bahasa sumber

BSa

: Bahasa sasaran

DF2

: Data Farewell to Arms

HA

: Halaman asli

HPCS

: Harry Potter and the Chamber of Secret

HPPA

: Harry Potter dan Piala Api

HPGF

: Harry Potter and Goblet of Fire

HPKS

: Harry Potter dan Kamar Rahasia

HT

: Halaman terjemahan

No Kd Dt

: Nomor Kode Data

001

: Nomor kalimat data ke satu

OMS

: The Old Man and the Sea

TD

: Tidak diterjemahkan

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

: Contoh Instrumen Penelitian: Pergeseran Ajektiva

96

Lampiran 2

: Riwayat Hidup Peneliti

111

Lampiran 3

: Riwayat Hidup Peneliti

114

ix

DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN PENGESAHAN

i

RINGKASAN

ii

SUMMARY

iii

PRAKATA

iv

DAFTAR SINGKATAN

vi

DAFTAR LAMPIRAN

vii

DAFTAR ISI

viii

BAB I

PENDAHULUAN

1

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

7

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

25

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

31

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

87

DAFTAR PUSTAKA

92

LAMPIRAN

96

x

KAIDAH PERGESERAN TERJEMAHAN AJEKTIVA DAN ADVERBIA BAHASA
INGGRIS KE BAHASA INDONESIA
Oleh
Dwi Haryanti dan Zainal Arifin
Bahasa Inggris FKIP dan Language Center Universitas Muhammadiyah Surakaata

Pergeseran terjemahan dari satuan lingual satu ke satuan lingual lain tidak bisa dihindari
karena penerjemah merupakan mediator penulis asli dengan pembaca pada bahasa sasaran yang ingin
menyampaikan pesan dengan bahasa yang mudah dipahami pembacanya. Di samping itu, pergeseran
dilakukan penerjemah karena adanya perbedaan antara sistem BSu dan BSa.
Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan berkait dengan pergeseran masih bersifat
mengklasifikasi sehingga pada penelitian lanjutan ini penulis menetapkan pemarkah dan kaidah
pergeseran terjemahan ajektiva dan adverbia bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Berikut ini beberapa
hasil penelitian yang dimaksud.

Berdasarkan analisis seluruh data, peneliti menyimpulkan beberapa temuan sebagai
berikut.
a. Variasi terjemahan ajektiva yang sepadan adalah (1) ajektiva ke nomina, (2) ajektiva
ke verba, (3) ajektiva ke adverbia, (4) ajektiva ke ajektiva, (5) ajektiva tidak
diterjemahkan, (6) ajektiva ke frasa nomina (7) ajektiva ke frasa verba, (8) ajektiva ke
frasa ajektiva, dan (9) ajektiva ke klausa. Masing-masing variasi pergeseran
mempunyai pemarkah yang berbeda-beda sesuai dengan fitur-fitur yang sudah ada
pada BSu dan BSa.
b. Variasi terjemahan adverbia dan tidak mengubah pesan adalah (1) ajektiva, (2) verba,
(3) adverbia, (4) frasa verba, (5) frasa nomina, (6) frasa ajektiva, (7) frasa adverbia,
dan (8) adverbia tidak diterjemahkan.
c. Kaidah-kaidah Pergeseran Ajektiva Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia.
1) Ajektiva BSu bahasa Inggris diterjemahkan ke nomina BSa bahasa
Indonesia apabila fungsi nomina BSa tersebut tetap sebagai pewatas nomina
inti pada frasa nomina, misalnya fighting cock menjadi ayam aduan dan
magical blood menjadi darah penyihir.
2) (a) ajektiva bahasa Inggris BSu) diterjemahkan ke verba bahasa Indonesia
(BSa) apabila ajektiva BSu berfungsi sebagai predikat (ajektiva) dan verba
pada BSa juga berfungsi sebagai predikat (The boy was asleep ke Anak itu
tidur) dan (b) ajektiva bahasa Inggris (BSu) diterjemahkan ke verba bahasa
1

Indonesia (BSa) apabila terdapat pergeseran tataran dari frasa nomina ke
klausa dari BSu ke BSa (the trembling sound ke suara bergetar).
3) Kaidah terjadinya pergeseran tidak dapat ditetapkan karena

tidak ada

konsistensi terjadinya pergeseran terjemahan dari ajektiva ke adverbia.
4) Ajektiva bahasa Inggris diterjemahkan ke ajektiva bahasa Indonesia apabila
fungsi ajektiva kedua bahasa tersebut tidak berbeda dan perbedaan hanya
terletak pada urutan katanya, yakni menerangkan diterangkan (MD) pada
bahasa Inggris berubah ke diterangkan menerangkan (DM) pada bahasa
Indonesia (small tuna menjadi tuna kecil dan excelent sardine menjadi
sardin segar).
5) Ajektiva pada kalimat bahasa Inggris tidak diterjemahkan apabila maknanya
sudah tersirat pada makna kategori nomina yang diwatasi atau tersirat pada
konteks kalimat secara keseluruhan.
6) Ajektiva pada kalimat bahasa Inggris dapat diterjemahkan ke frasa nomina
bahasa Indonesia apabila frasa tersebut mempunyai kesepadanan pesan
secara kontekstual dengan bahasa sumber dan frasa tersebut menjadi pilihan
penerjemah. Penetapan kaidah semacam itu sebenarnya tidak dapat
diberlakukan secara umum karena terdapat padanan kategori dan padanan
klausa apabila penerjemah menghendaki, misalnya religious, red, dan new.
Religious bisa sepadan dengan agamis, orang yang taat beragama, red
dengan merah atau warna merah, new dengan baru atau yang baru.
7) Ajektiva bahasa Inggris yang berfungsi sebagai predikat ajektiva dapat
diterjemahkan ke frasa verba bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai
predikat klausa yang melingkupinya.
8) (a) ajektiva bahasa Inggris diterjemahkan ke frasa ajektiva bahasa Indonesia
apabila penerjemah ingin memberikan tekanan makna pada padanan bahasa
Indonesianya dan (b) ajektiva perbandingan dengan sufiks –er dan est
(better, best) bahasa Inggris selalu diterjemahkan ke frasa ajektiva bahasa
Indonesia (lebih baik atau semakin baik dan paling baik).
9) Ajektiva bahasa Inggris diterjemahkan ke klausa apabila (a) penerjemah
ingin menambahkan penjelas dan (b) padanan pada bahasa Indonesia ada
pada tataran klausa.
2

d. Kaidah-kaidah Pergeseran Adverbia Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia
1) (a) adverbia bahasa Inggris diterjemahkan ke ajektiva bahasa Indonesia
apabila fungsi ajektiva bahasa Indonesia mewatasi predikat dalam suatu
klausa dan (b) adverbia bahasa Inggris diterjemahkan ke ajektiva bahasa
Indonesia apabila ajektiva tersebut mewatasi nomina sesuai dengan
konteksnya.
2) Kaidah pergeseran terjemahan adverbia ke verba tidak dapat ditetapkan karena
pergeseran adverbia ke verba tidak banyak terjadi pada novel dan fenomena
terjemahan bervariasi sehingga sulit untuk ditetapkan kaidahnya. Hal yang
perlu diperhatikan pada pergeseran tersebut adalah adverbia bahasa Inggris
yang berfungsi sebagai penjelas predikat atau klausa mengubah menjadi
predikat sehingga menuntut kejelasan subjeknya.
3) Adverbia bahasa Inggris diterjemahkan ke adverbia bahasa Indonesia apabila
fungsi adverbia pada klausa tidak berubah, yakni menjelaskan predikat atau
menjelaskan kalimat atau klausa yang melingkupinya.
4) Tidak ada kaidah struktur yang dapat ditetapkan karena pergeseran terjemahan
data yang dianalisis mempunyai fenomena yang tidak sama atau sangat
bervariasi.
5) Kaidah pergeseran terjemahan dari adverbia bahasa Inggris ke frasa nomina
bahasa Indonesia tidak dapat ditetapkan karena pergeseran tersebut sangat
terbatas.
6) Tidak ada kaidah yang bisa ditetapkan pada pergeseran terjemahan adverbia
ke frasa ajektiva.
7) Adverbia bahasa Inggris diterjemahkan ke frasa adverbia bahasa Indonesia
apabila kedua satuan linguistik tersebut berfungsi sebagai pewatas predikat
pada konteks klausa yang diikutinya.
8) Adverbia bahasa Inggris tidak diterjemahkan ke bahasa Indonesia apabila
makna adverbia tersebut sudah tersirat pada konteks yang diikutinya.

3

4