LKP : Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran Pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

(1)

PADA SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO

KERJA PRAKTEK

Oleh :

1.

OEI HAY LIANG

(08.41010.0060)

2.

TITO JIWA ANUGERAH

(08.41010.0062)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA


(2)

iv ABSTRAK

Informasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sampai saat ini belum dapat terpenuhi secara optimal karena pengolahan data yang masih manual sehingga tidak mampu mendukung proses-proses lain serta membutuhkan banyak waktu, tenaga, dan biaya. Saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat, maka SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ingin mengembangkan sistem informasi penjadwalan secara otomatis dalam mengelola data dan dapat meningkatkan kinerja SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, maka dibuat Sistem Informasi Penjadwalan Mata Pelajaran pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Sistem ini berupa penjadwalan mata pelajaran, pengalokasian siswa dan pembuatan laporan sehingga mudah mengkaji informasi yang ada.

Yang pertama kali dilakukan adalah mengumpulkan data dan menganalisis sistem yang ada. Setelah itu barulah penulis mendesain sistem yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Tahap selanjutnya mengimplementasikan sistem yang telah didesain untuk dijalankan pada sekolah tersebut.

Sistem informasi penjadwalan dapat membantu bagian akademik dalam membuat jadwal mata pelajaran. Sistem ini menghasilkan jadwal untuk kepala bagian akademik, guru dan siswa.


(3)

vii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO . 6 2.1 Sekilas Perkembangan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 6

2.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 9

2.3 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 11

2.3.1 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 11

2.3.2 Kelembagaan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 11


(4)

viii

Halaman

2.3.4 Profil Tenaga Kependidikan ... 13

2.3.5 Profil Peserta Didik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 13

2.3.6 Profil Lulusan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 14

2.4 Organisasi Dan Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo 15 2.4.1 Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 15

2.4.2 Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 15

2.5 Guru Dan Karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 17

2.5.1 Guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo . ... 17

2.5.2 Karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 18

2.5.3 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 19

BAB III LANDASAN TEORI ... 21

3.1 Pendidikan ... 21

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 22

3.3 Sistem Informasi Akademik ... 23

3.4 Database ... 24

3.5 Pengembangan Sistem ... 25

3.6 Data Flow Diagram ... 26

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 28

4.1 Menganalisis Sistem ... 29

4.2 Mendesain Sistem ... 31


(5)

ix

BAB V PENUTUP ... 98

5.1 Kesimpulan ... 98

5.2 Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 99


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ... 20

Gambar 4.1 Document Flow Penjadwalan Guru ... 30

Gambar 4.2 System Flow Penjadwalan Mengajar ... 33

Gambar 4.3 System Flow Penempatan Siswa ... 35

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level Context ... 36

Gambar 4.5 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penjadwalan ... 37

Gambar 4.6 Diagram Jenjang Proses Melakukan Transaksi ... 38

Gambar 4.7 Diagram Jenjang Menentukan Waktu ... 39

Gambar 4.8 Diagram Jenjang Proses Mendetilkan Pemilihan Mata Pelajaran 40 Gambar 4.9 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tidak Tetap ... 40

Gambar 4.10 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tetap ... 41

Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan ... 42

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master ... 45

Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses Melakukan Transaksi ... 54

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan ... 56

Gambar 4.15 DFD Level 3 Proses Menentukan Waktu ... 59

Gambar 4.16 DFD Level 3 Proses Mendetilkan Pemilihan Mata Pelajaran .. 60

Gambar 4.17 DFD Level 3 Proses menentukan guru tidak tetap ... 61

Gambar 4.18 DFD Level 2 Proses Menentukan Guru Tetap ... 62

Gambar 4.19 DFD Level 2 Proses Menempatkan Siswa ... 63

Gambar 4.20 CDM ... 64


(7)

xii

Gambar 4.23 Jadwal mengajar berdasarkan hari ... 75

Gambar 4.24 Jadwal mengajar berdasarkan kelas ... 76

Gambar 4.25 Jadwal mengajar berdasarkan jam pelajaran ... 77

Gambar 4.26 Jadwal mengajar berdasarkan nama guru ... 78

Gambar 4.27 Jadwal Pelajaran ... 79

Gambar 4.28 Rekapitulasi kode guru ... 80

Gambar 4.29 Jadwal jam pelajaran ... 81

Gambar 4.30 Jadwal siswa ... 82

Gambar 4.31 Halaman Login ... 84

Gambar 4.32 Halaman Utama Kepala Akademik ... 84

Gambar 4.33 Halaman Hak Akses ... 85

Gambar 4.34 Halaman Master Mata Pelajaran ... 86

Gambar 4.35 Halaman Master Kelas ... 86

Gambar 4.36 Halaman Master Detil Mata Pelajaran ... 87

Gambar 4.37 Halaman Master Guru ... 88

Gambar 4.38 Halaman Master Siswa ... 89

Gambar 4.39 Halaman Master Waktu ... 90

Gambar 4.40 Halaman Master Kesediaan Mengajar ... 90

Gambar 4.41 Halaman Master Wali Kelas ... 91

Gambar 4.42 Halaman Transaksi Penempatan Siswa ... 92

Gambar 4.43 Halaman Transaksi Penjadwalan ... 93


(8)

xiii

Halaman

Gambar 4.45 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Kelas ... 94

Gambar 4.46 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Jam Ke ... 95

Gambar 4.47 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Nama Guru ... 95

Gambar 4.48 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Tahun Pelajaran ... 96

Gambar 4.49 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Kode Guru ... 96

Gambar 4.50 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Daftar Mata ... 97


(9)

x

Tabel 2.1 Status Guru Berdasarkan Tugas Mengajar ... 18

Tabel 4.1 Struktur Tabel Periode ... 66

Tabel 4.2 Struktur Tabel Guru ... 66

Tabel 4.3 Struktur Tabel Siswa ... 67

Tabel 4.4 Struktur Tabel Kelas ... 67

Tabel 4.5 Struktur Tabel Mata Pelajaran ... 68

Tabel 4.6 Struktur Tabel Hari ... 68

Tabel 4.7 Struktur Tabel Waktu ... 68

Tabel 4.8 Struktur Tabel Matpel Kelas ... 69

Tabel 4.9 Struktur Tabel Detil Kelas ... 69

Tabel 4.10 Struktur Tabel Detil Keahlian ... 70

Tabel 4.11 Struktur Tabel kesediaan mengajar ... 70

Tabel 4.12 Struktur Tabel wali kelas ... 71

Tabel 4.13 Struktur Tabel Detil Jadwal ... 71


(10)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang semakin maju pada saat ini memacu manusia untuk berpikir lebih maju. Karena didorong oleh perkembangan teknologi, manusia menginginkan segala sesuatu dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan teliti. Dengan alasan tersebut, pemakaian komputer sebagai alat bantu semakin banyak digunakan, mengingat semakin rumit proses pengolahan data. Untuk mempermudah proses-proses yang dilakukan, maka dibuat suatu perencanaan sistem yang mengacu pada pengolahan data, secara sistematis yang diimplementasikan pada suatu program dengan tujuan agar para pemakai dapat dengan mudah memahami cara kerja, dan mekanisme dari suatu sistem secara tepat, cepat, dan teliti.

Dari pernyataan tersebut, maka pengolahan data-data yang dahulu dilakukan secara manual, sudah tidak mungkin dilakukan karena akan memakan waktu yang lama, kurang efisien, serta membutuhkan ketelitian yang cukup tinggi. Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan perubahan secara keseluruhan terhadap sistem kerja yang telah terkomputerisasi. Pengguna sistem manual ini juga didapat pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Dengan sistem yang ada, maka cara penyimpanan arsip-arsip secara manual dapat mengakibatkan hilangnya arsip yang telah disimpan, demikian juga pencarian data juga akan memakan waktu yang lama.


(11)

Tingkat kinerja yang terjadi dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo berada dalam kategori yang padat dan membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Banyaknya transaksi yang terjadi dan arus dokumen yang beredar, menyebabkan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo membutuhkan sistem panjadwalan yang memiliki kredebilitas yang tinggi untuk mengembangkan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ke tahap yang lebih maju.

Sistem penjadwalan akademik yang akan dibuat merupakan sistem yang bersifat user friendly dan juga menganut Keep It Stupid and Simple sehingga mempermudah pengguna dalam mengoprasikanya. Sistem ini bermanfaat untuk menangani dan mempermudah dalam melakukan dan menyimpan setiap transaksi penjadwalan, sehingga dapat dibuat sebuah laporan yang dapat membantu pihak akademik. Dengan adanya sistem yang baru tersebut, secara tidak langsung dapat mengurangi penggunaan kertas.

1.2Rumusan Masalah

Dalam perancangan uraian latar belakang di atas, maka mendapatkan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana membangun sistem penjadwalan yang optimal?

2. Bagaimana mencatat master yang ada agar tidak terjadi redundansi?

3. Bagaimana menyajikan informasi agar kurikulum lebih mudah memahaminya?

1.3 Batasan Masalah

Dalam membuat sistem ini diperlukan pembatasan sistem agar tidak menyimpang dari topik yang diambil. Pembatasan sistem tersebut dijelaskan di bawah ini.


(12)

3

1. Sistem informasi ini hanya berjalan di intranet.

2. Role hanya terbagi menjadi 3 yaitu karyawan, guru, dan kurikulum.

3. Sistem informasi ini hanya sebatas mengetahui penjadwalan di SMA

Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

1.4 Tujuan

Dengan melihat perumusan masalah yang ada, dalam kerja praktek ini didapatkan tujuan yang akan dibahas. Membuat sistem penjadwalan agar tidak terjadi pengulangan data serta menangani transaksi penjadwalan pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

1.5 Kontribusi

Beberapa hal yang diperoleh dari kegiatan kerja praktek di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo antara lain:

1. Pembuatan perancangan penjadwalan yang lebih baik, sehingga proses

pengolahan dokumen berjalan dengan lancar.

2. Mengimplementasikan sistem informasi penjadwalan.

3. Mempermudah tugas pemimpin dalam pemeriksaan laporan yang lebih tepat,

cepat, dan akurat.

4. Mempermudah tugas bagian operator dalam melakukan transaksi penjadwalan

yang akurat setiap proses transaksi.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistematika penulisan kerja praktek dapat dijelaskan pada alinea di bawah ini.


(13)

Bab pertama pendahuluan menjelaskan tentang latar belakang masalah, inti dari permasalahan yang disebutkan pada perumusan masalah, pembatasan masalah yang menjelaskan tentang batasan-batasan dari sistem yang dibuat agar tidak menyimpang dari ketentuan yang ditetapkan. Tujuan dari kerja praktek adalah merancang dan membangun sistem informasi program, kontribusi yang dapat diberikan dari pembuatan sistem informasi, kemudian dilanjutkan dengan membuat sistematika penulisan laporan kerja praktek.

Bab kedua gambaran umum SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menjelaskan sejarah dan struktur organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, beserta visi, misi dan tujuannya. Selain itu menjelaskan performance, kelembagaan, profil pendidik, organisasi dan kepemimpinan beserta informasi guru dan karyawan pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Bab ketiga landasan teori menjelaskan tentang teori yang berkaitan dalam penyelesaian laporan, yaitu penjelasan tentang sistem, Database, sistem basis data, Database Management System (DBMS), dan penjadwalan. Teori-teori tersebut diperlukan untuk memecahkan masalah di dalam sistem penjadwalan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Bab keempat deskripsi pekerjaan menjelaskan tentang pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktek, yaitu menganalisis sistem, mendesain sistem, mengimplementasikan sistem, dan melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem. Desain sistem dimulai dari System Flow, Context Diagram, Diagram Jenjang Proses , Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), dan desain Input Output.


(14)

5

Bab kelima penutup berisi kesimpulan dan saran dari aplikasi yang telah dibuat. Kesimpulan dari pembuatan sistem informasi penjadwalan mata pelajaran pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem di masa mendatang.


(15)

6 BAB II

GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO

2.1 Sekilas Perkembangan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Lahir dan berkembangnya SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah melewati perjalanan panjang dalam kurun waktu yang cukup lama. SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo didirikan pada tahun 1976 oleh Bagian Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang Muhammadiyah (Dikdasmen PCM) Sidoarjo. Hingga kini SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah berusia 29 tahun suatu usia yang cukup dewasa bagi sebuah lembaga pendidikan. Pada awalnya (1976) dibangun tiga pondasi untuk bangunan lokal (kelas), tetapi pada saat itu baru bisa diwujudkan satu lokal bangunan yang jadi, itu pun harus disekat menjadi dua, sebagian untuk ruang kelas dan sebagian yang lain untuk kantor guru dan kepala sekolah. Pada tahun l978 dilanjutkan pembangunan lokal baru di atas 2 pondasi lokal yang sudah ada, sehingga seluruhnya menjadi tiga lokal. Penambahan sarana belajar ini secara bertahap dilakukan terus-menerus seiring dengan kebutuhan dan pertambahan siswa yang masuk ke SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Pada tahun pertama dibukanya, siswa yang belajar di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo ini hanya 9 anak, tahun kedua bertambah satu kelas, tahun ketiga bertambah lagi satu kelas, dan seterusnya dari tahun ke tahun mengalami

pertambahan secara signifikan, hingga pada sekitar tahun pelajaran 1994–1995

jumlah siswanya menjadi 15 kelas (kelas paralel I, II, dan III masing-masing 5 kelas

paralel). Kemudian pada sekitar tahun 1997–1998 mengalami peningkatan lagi


(16)

7

pelajaran 2000–2001 bertambah lagi menjadi 21 kelas (kelas I, II dan III masing-masing 7 kelas paralel). Di tahun pelajaran 2005–2006 kelasnya menjadi 28 kelas (kelas X ada 10 kelas, kelas XI ada 9 kelas, dan kelas III ada 9 kelas) dengan jumlah

siswa seluruhnya mencapai 1227 siswa. Pada tahun pelajaran 2006–2007

diperkirakan ada sekitar 1267 an siswa dengan 30 kelas (kelas X ada 11 kelas, kelas XI ada 10 kelas, dan kelas XII ada 9 kelas). Selama kurun waktu 30 tahun (sampai dengan ditulisnya buku ini), SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah mengalami tiga kali masa kepemimpinan sekolah, yaitu : (a) masa kepemimpinan Drs. H. Ahmad

Thobari (1976–1986), (b) masa kepemimpinan Drs. H. Abubakar Ahmad (1986–

1998), dan masa kepemimpinan H. Abdullah Hasan, S.Ag (1998–sekarang). Dari tiga

kali masa kepemimpinan ini, di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo telah terjadi usaha pengembangan dan pembaharuan (develop and reform) di berbagai bidang, baik sarana prasarana sekolah, kurikulum pendidikan dan pembelajaran, maupun sumber daya pelaksananya. Berbagai langkah yang dilakukan, diarahkan untuk menjadikan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai lembaga pendidikan sekolah yang sebenarnya (the real school SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo), yang membangun tradisi keilmuan dan spiritualitas keislaman, sehingga dapat mengantarkan civitas academic (warga sekolah) menjadi manusia yang berkualitas unggul, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki kecakapan hidup (life skill) sekaligus mempunyai akhlaq yang luhur, santun, dan sholeh. Dari usaha melakukan pengembangan dan pembaharuan (develop and reform) di berbagai bidang itu, berdasarkan penjenjangan akreditasi yang


(17)

dilakukan oleh Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 1996 SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo terakreditasi disamakan.

Dengan pengembangan dan pembaharuan (develop and reform) yang dilakukan secara terus-menerus serta didapatnya status DISAMAKAN, maka perkembangan minat siswa dan orang tua untuk masuk di (memasukkan anaknya ke) SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, bahkan dalam 5 tahun terakhir persentase siswa lulusan SLTP -MTS yang tidak tertampung di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo semakin meningkat. Ini terjadi karena di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menerapkan sistem seleksi dalam PSB (Penerimaan Siswa Baru). Rata-rata jumlah siswa yang diterima setiap tahun pelajaran berkisar antara 50%–60% dari jumlah siswa yang mendaftar. Pada

tahun pelajaran 2005–2006 jumlah siswa baru yang diterima sebanyak 412 siswa dan

pada tahun pelajaran 2006–2007 ini direncanakan menerima 440 siswa. Pada tahun

pelajaran 2005–2006 di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dilakukan perubahan dan

pembaharuan kurikulum dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikannya. Dalam hal kurikulum, penerapan kurikulum berbasis kompetensi (competency based of curriculum) untuk kelas X dan kelas XI dengan pendekatan multiple intelligence system (MIS), sebuah model pembelajaran yang berusaha untuk mengembangkan kecerdasan majemuk (multiple intelligence) yang dimiliki oleh siswa dari sisi pembelajarannya ada kesesuaian antara gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa. Program ini dirancang bekerja sama dengan sebuah lembaga

konsultan pendidikan MI. Pada tahun pelajaran 2005–2006 ini pula SMA


(18)

9

(BAS) Propinsi Jawa Timur SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo mendapatkankan nilai 95,73 serta telah mendapatkan Surat Keputusan dari BAS Jatim yang menyatakan bahwa SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo mendapatkan status terakreditasi A.

2.2 Visi, Misi dan Tujuan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

1. Visi

Islami, Cerdas, dan Kompetitif Indikator Visi :

a. Civitas akademik beraqidah, beribadah dan berakhlak secara islami.

b. Kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan kebutuhan dan berstandar

internasional.

c. Pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan

menyenangkan, serta berbasis IT (Information Technology) dan Multiple Intelligence.

d. Sarana dan prasarana sekolah memadai sesuai standar internasional.

e. Pendidik dan tenaga kependidikan dan kompeten (Akademik, Pedagogik,

Sosial, dan Profesional).

f. Sistem manajemen berstandar internasional.

g. Peserta didik mempunyai sikap kemandirian, bersemangat, kreatif, inovatif dan

mampu bersaing secara nasional dan internasional.

h. Sistem pelayanan administrasi dan keuangan berbasis IT (Information

Technology).


(19)

2. Misi

a. Mengembangkan dan meningkatkan kualitas kampus yang bersih, rapi, indah,

aman, dan modern.

b. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran bermutu dan berdasarkan

nilai-nilai Islam.

c. Meningkatkan mutu sumber daya insani yang mempunyai keunggulan moral,

intelektual, dan profesional.

d. Menjadikan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai learning community and

development center (LCDC) dalam bidang keislaman, kemuhammadiyahan, keilmuan, kebahasaan, kesenian, olahraga, dan kecakapan hidup.

e. Mengembangkan networking SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menuju sekolah

berstandar internasional.

f. Mengembangkan pola kepemimpinan berparadigma ”TORSIE” (Trust,

Openness, Realization, Sinergy, Interdependence, and Empowering).

3. Tujuan

Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlaq mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggungjawab, cinta tanah air, memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dan beramal menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Motto ”SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo do The Best” Maju bersama meraih


(20)

11

2.3 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menggambarkan tampilan fisik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo serta perilaku segenap warga sekolah yang harus dilakukan untuk meraih cita–cita bersama, yang tercermin dalam pikiran, perasaan, sikap, dan tindakan dalam menjalankan tugas sehari–hari. Kinerja warga sekolah menggambarkan aktivitas warga sekolah (pendidikan, tenaga kependidikan, dan siswa) yang merupakan cerminan dari performace SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

2.3.1 Performance SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

1. Sebagai kampus yang bersih, rapi, indah, aman dan modern.

2. Terkesan dinamis yang dihuni oleh orang–orang terpilih.

3. Penghuninya menggambarkan orang–orang yang :

a. Dekat kepada ALLAH SWT, cinta sesama, dan peduli pada lingkungan.

b. Cinta kepada ilmu pengetahuan dan teknologi serta pendamba kebenaran.

c. Mempunyai kinerja tinggi dan profesional.

d. Mempunyai semangat tinggi dan pelopor, pelangsung, dan penyempurna cita–

cita Muhammadiyah (P3M).

4. Terpercaya dan menumbuhkan keteladanan bagi dunia pendidikan.

5. Memiliki prasarana dan sarana pendidikan yang representative dan modern.

2.3.2 Kelembagaan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

a. Memiliki pendidikan dan tenaga kependidikan yang handal dalam merencanakan,


(21)

b. Mendorong kewibawaan akademik bagi lembaga dan warga sekolah.

c. Memiliki manajemen yang kokoh dan mampu menggerakkan segenap potensi

sekolah (Human Resources dan Non Human Resources ).

d. Memiliki kemampuan mengantisipasi masa depan dan proaktif.

e. Mengembangkan model kepemimpinan berparadigma TORSIE (Trust, Openness,

Realization, Synergy, Interdependence, and Empowering).

2.3.3 Profil Pendidik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

a. Selalu bersikap dan berperilaku sebagai muslim dan mukmin yang sebenarnya di mana dan kapan saja berada.

b. Memiliki wawasan keilmuan yang luas serta profesional dalam menjalankan tugas

kependidikan.

c. Kreatif, dinamis, inovatif, mampu bernalar dan berpikir secara ilmiah.

d. Bersikap dan berperilaku jujur, amanah, dan berakhlak yang mulia sehingga

menjadi contoh yang teladan bagi warga sekolah lainnya.

e. Berdisiplin tinggi dan selalu mematuhi kode etik profesi.

f. Memiliki kemampuan penalaran dan ketajaman berfikir ilmiah.

g. Memiliki kesadaran yang tinggi dalam bekerja dan berjuang didasari niat ibadah.

h. Berwawasan luas dan selalu bijak dalam menghadapi dan selalu menyelesaikan

masalah yang muncul.

i. Memiliki kemampuan mengantisipasi masa depan dan proaktif.


(22)

13

k. Mempunyai semangat tinggi sebagai pelopor, pelangsung, dan penyempurna cita–

cita Muhammadiyah (P3M).

2.3.4 Profil Tenaga Kependidikan

a. Selalu bersikap dan berperilaku sebagai seorang mukmin dan muslim yang

sebenarnya di mana dan kapan saja berada.

b. Bersikap dan berperilaku jujur, amanah, disiplin, dan berakhlak mulia.

c. Profesional dalam menjalankan tugas dan mencintai pekerjaan.

d. Berorientasi pada kualitas pelayanan.

e. Cermat, cepat, tepat, dan efisien dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan tugas.

f. Sabar dan akomodatif.

g. Secara ikhlas dan selalu mendahulukan kepentingan orang lain atau lembaga di atas kepentingan pribadi.

h. Mengembangkan khusnodzon dan menjauhi suudzon.

i. Memiliki kesadaran dan kemauan untuk memerankan dirinya sebagai pelopor,

pelangsung, dan penyempurna cita–cita perjuangan Muhammadiyah (P3M).

2.3.5 Profil Peserta Didik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

a. Memiliki kemantapan aqidah, kedalaman spiritual, dan berakhlak mulia.

b. Tertib ibadah dan belajar serta mampu membaca dan menulis Al-Qur’an dengan

baik.

c. Berpenampilan secara wajar dan rapi.


(23)

e. Mencintai ilmu pengetahuan.

f. Memiliki keberanian dan keterbukaan yang didasari akhlak mulia.

g. Mampu berkomunikasi dengan bahasa arab atau inggris.

h. Mampu berkompetisi dengan siswa sekolah atau lembaga lain dan berprestasi.

i. Memiliki keterampilan komputer yang baik.

j. Memiliki prestasi belajar (akademik) yang baik.

k. Memiliki prestasi dalam bidang non akademik yang baik.

l. Aktif dalam kegiatan IRM (ikatan remaja muhammadiyah), HW (hizbul wathan),

Tapak Suci dan ekstrakurikuler di sekolah atau luar sekolah.

2.3.6 Profil Lulusan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

a. Kualitas Keislaman dan Kemuhammadiyaan:

Tertib dan benar dalam beribadah, fasih membaca Al-Qur’an, dan berakhlak

mulia.

b. Kualitas Keindonesiaan :

Sikap kebangsaan dan nasionalisme yang tinggi.

c. Kualitas Akademik :

Penguasaan ilmu, meningkatkan nilai akademik, banyaknya lulusan yang diterima pada PTN/PTS/PTM terkemuka.

d. Kualitas Kebahasaan:

Memiliki keterampilan dasar atau kecakapan berbahasa asing (Arab dan Inggris)

e. Kualitas Keterampilan:


(24)

15

2.4 Organisasi kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

2.4.1 Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo sebagai Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan berada di bawah naungan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Sidoarjo, dalam pelaksanaannya di bawah tanggung jawab kepala sekolah dengan dibantu oleh 4 wakil kepala sekolah, 2 kepala bagian, dan 8 kepala unit, di samping itu juga ada koordinator, wali kelas, guru dan karyawan.

Secara organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo diatur dalam struktur yang fungsional dan efektif dalam melaksanakan wewenang, tugas dan tanggung jawab dari bidang, bagian dan unit–unit yang telah tersedia. Selengkapnya dapat ditunjukkan dalam struktur organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

2.4.2 Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Kepemimpinan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menggambarkan kepemimpinan bersama, bersifat kolektif kolegial, satu sama lain saling melengkapi dan menguatkan. Sebagai upaya untuk mewujudkan kesuksesan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab kepemimpinan, maka di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menggambarkan paradigma TORSIE (Trust, Openness, Realization, Synergy, Interdependence, dan Empowering). Trust atau kepercayaan, menggambarkan suasana kehidupan yang saling percaya antar warga sekolah, dalam hubungan vertikal maupun horizontal. Di antara sesama pemimpin saling percaya, pemimpin dipercaya dan saling mempercayai bawahannya, bawahan mempercayai dan dapat dipercaya


(25)

oleh pemimpin, guru dipercaya dan mempercayai siswa. Openness atau terbuka,

dalam batas–batas kewajaran dan menyangkut kepentingan bersama atau kepentingan

institusi, keterbukaan ditumbuhkembangkan. Realization atau perwujudan,

pelaksanaan, apa yang sudah disepakati dalam pembicaraan apalagi sudah menjadi

rumusan yang dilaksanakan, semua warga sekolah berusaha dengan sungguh–

sungguh untuk merealisasikannya. Synergy atau kebersamaan, bahwa setiap orang yang terkait dan bekerja di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo harus mampu bekerja

sama bukan sama–sama kerja, untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Interdependence atau ketergantungan, bahwa untuk bisa meraih sukses bersama tidak hanya dapat mengandalkan kemampuan yang telah dimiliki dari diri sendiri karena kesuksesan dari diri sendiri juga bergantung kepada usaha orang lain, kesuksesan salah satu bagian juga bergantung pada bagian yang lain. Empowering atau pemberdayaan, merupakan suatu usaha untuk melakukan pemberdayaan atas setiap

warga atau bagian dari SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Jika masing–masing

individu atau bagian betul–betul bisa diberdayakan maka akan lahir karya–karya baru

yang kreatif dan inovatif yang menjadi kekuatan luar biasa bagi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, sehingga sangat bisa diandalkan untuk meraih kesuksesan nyata dan abadi.

Untuk membangun budaya TORSIE tidak cukup hanya dibicarakan dan diceramahkan, TORSIE itu bukan pengetahuan semata, bukan sesuatu yang diberikan atau diwariskan, bukan sesuatu yang belum jadi, tetapi hati ini harus mempribadi pada setiap individu yang menjadi anggota atau warga lembaga, harus lahir dari atas, tengah, dan bawah. Karena TORSIE harus mempribadi dan melembaga, maka untuk


(26)

17

dapat dan bisa mengarah ke arah setiap individu sangat perlu difasilitasi sebagaimana untuk suatu proses yang dilakukan secara bersama dan menemukan suatu keseimbangan dan formulasi yang ada di dalam TORSIE.

2.5 Guru dan karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

2.5.1 Guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Pada tahun pembelajaran 2010–2011 ini, SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

telah memiliki guru sebanyak 66 orang yang telah terlatih atau profesional, yang terdiri dari 26 Guru Tetap Persyariatan (GTP), 10 orang Guru diperbantukan (GDP), dan 30 orang Guru Tidak Tetap (GTT). Kesemuanya telah memiliki kualitas akademik, berpendidikan Strata satu (S1) dan Strata dua (S2), lulusan dari Perguruan Tinggi Terakreditasi. Dari jumlah guru yang ada terdapat 42 guru berpendidikan Strata satu (S1) dan 14 guru yang berpendidikan Strata dua (S2), dari dua guru yang telah memegang gelar Strata satu (S1) dan Strata dua (S2) tersebut sedang menempuh program Doctor (S3). Semua guru diberi tugas mengajar mata pelajaran sesuai dengan disiplin ilmunya atau sesuai dengan kualifikasi akademiknya.

Distribusi guru yang berada di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo tahun pelajaran 2010–2011 yang diberi tugas dalam hal mengajar sesuai dengan disiplin keilmuannya dan statusnya diperlihatkan pada tabel Keadaan Guru SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo Berdasarkan Status Mengajar dan Tugas Mengajarnya.


(27)

Tabel 2.1 Status Guru Berdasarkan Tugas Mengajar

No Mata Pelajaran Jumlah Guru DPK GTP GTT

1 Al-Islam & Kemuhammadiyahan 9 1 3 5

2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 2 1 0

3 Bahasa & Sastra Indonesia 5 1 3 1

4 Bahasa Inggris 6 0 2 4

5 Matematika 6 0 1 5

6 Fisika 4 1 0 3

7 Kimia 3 1 1 1

8 Biologi 3 1 0 2

9 Sejarah 2 0 2 0

10 Geografi 2 0 0 2

11 Ekonomi 3 1 2 0

12 Sosiologi 2 0 1 1

13 Seni Budaya 2 0 0 2

14 Penjas & Olahraga Kesehatan 3 1 0 2

15 Teknologi Informasi &

Komunikasi 3 0 1 2

16 Bahasa Jepang 2 0 1 1

17 Bahasa Arab 3 0 2 1

18 Bimbingan Konseling 5 0 3 2

JUMLAH 66 9 23 32

2.5.2 Karyawan SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Pada tahun pembelajaran 2010–2011 di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

memiliki 35 Karyawan yang ahli di dalam bidangnya, terdiri 12 orang Karyawan Tetap Persyariatan dan 23 orang Karyawan Tidak Tetap. Dilihat dari kualifikasi akademiknya, karyawan yang ada di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo yang berpendidikan di bawah Strata Satu (S1) sebanyak 18 orang dan yang berpendidikan Sarjana Strata Satu (S1) sebanyak 17 orang. Semua karyawan diberi tugas dan


(28)

19

bertanggungjawab sesuai dengan kompetensinya. Sebagai upaya untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan pelayanan kepada warga sekolah, maka setiap tahun SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo menambah atau mengangkat Guru Tetap dan Karyawan Tetap. Karyawan dan guru yang sudah mengabdi minimal 4 tahun dan memenuhi kriteria yang berlaku di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo difasilitasi atau dipromosikan untuk menjadi Guru dan Karyawan Tetap Persyarikatan di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, dan pada gilirannya mampu menjaga stabilitas dan meningkatkan dinamika SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo selalu mendorong kepada guru dan karyawan yang ada untuk meningkatkan kompetensi akademiknya dengan melanjutkan kuliah atau studi lanjut di berbagai perguruan tinggi, untuk keperluan ini SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo juga memberikan bantuan pendidikan kepada guru dan karyawan yang telah melanjutkan studi.

2.5.3 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo

Seperti organisasi pada umumnya SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo memiliki satu pemimpin sekolah. Posisi yang berada di bawah pemimpin adalah wakil. Dan wakil mempunyai tanggung jawab atas semua kejadian yang ada di dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, dan yang akan dipertanggungjawabkan ke pemimpin. Pemimpin di dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo adalah kepala sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh komite sekolah dan dinas pendidikan. Komite sekolah mempunyai beberapa bagian yaitu litbang, tim ISO, dan tim RSBI. Dinas pendidikan mengepalai kabag tata usaha dan kabag keuangan. Wakil kurikulum,


(29)

wakil kesiswaan, wakil ISMUBA, dan wakil personalia dikepalai oleh komite sekolah dan dinas pendidikan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar 2.1 Struktur Organisasi SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Ga

mbar

2.1 S

truktur O

rg

anisasi S

MA Muha

mm

adiyah 2 Si

doa


(30)

21 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mencapai suatu tujuan cita-cita yang banyak diimpikan oleh semua manusia dalam mencapai kesuksesan. Suatu usaha pendidikan yang menyangkut tiga unsur pokok yaitu unsur masukan, unsur usaha itu sendiri dan unsur hasil usaha dari usaha tersebut. Masukan usaha pendidikan ialah peserta didik dengan berbagai ciri-ciri yang ada dalam diri pribadi masing-masing.

Dalam proses pendidikan terkait berbagai hasil hak seperti pendidikan kurikulum, gedung sekolah, buku, metoda mengajar. Hasil pendidikan dapat meliputi hasil belajar (yang berupa pengetahuan, sikap, dan keterampilan) setelah selesainya suatu proses tentunya dalam hal belajar mengajar. Dalam rangka yang lebih besar, hasil proses pendidikan dapat berupa kelulusan dari lembaga pendidikan tertentu misalnya sekolah (Idris, 1992:39).

Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik, yang dapat diartikan bahwa peserta didik pada hakikatnya belum siap, tetapi perlu disiapkan dan juga menyiapkan dirinya sendiri. Hal ini menunjukkan pada proses yang berlangsung sebelum peserta didik sebagai calon warga negara yang baik, warga bangsa dan calon pembentuk keluarga baru, serta mengembangkan tugas kemudian hari (Hamalik, 2001:2).


(31)

3.2 Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur–prosedur yang saling

berhubungan dan berkumpul bersama–sama untuk melakukan suatu kegiatan

dalam menyelesaikan saran tertentu. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut (Jogiyanto, 1999:8).

Untuk memahami apa saja yang dimaksud dengan sistem informasi, perlu didefinisikan suatu istilah informasi dan sistem. Produk dari sistem informasi adalah informasi yang dihasilkan dan informasi tidak sama dengan data. Data adalah fakta, angka bahkan symbol mentah. Secara bersama-sama mereka masukan bagi semua sistem informasi. Sebaliknya, informasi terdiri dari data yang telah ditransformasikan dan dibuat lebih bernilai melalui suatu pemrosesan. Idealnya informasi adalah suatu pengetahuan yang berarti, bermanfaat dan berguna untuk mencapai sasaran.

Sistem adalah suatu kerangka kerja terpadu yang mempunyai satu sasaran atau lebih. Sistem ini mengkoordinasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mengubah masukan-masukan menjadi keluaran. Sumber daya dapat berupa bahan, mesin ataupun tenaga kerja, bergantung pada macam sistem yang dibahas. Sistem infomasi karenanya adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumber daya dikoordinasikan untuk mengubah masukan data menjadi keluaran sebagai informasi guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.

Definisi lain dari sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur atau aturan yang telah diorganisasikan secara


(32)

23

integral untuk mengolah data menjadi suatu informasi yang bermanfaat dan guna memecahkan suatu masalah dan pengambilan suatu keputusan. Sistem informasi adalah suatu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan.

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem infomasi di dalam suatu organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang diperlukan oleh semua tingkatan manajemen. (Jogiyanto, 1999:11).

3.3 Sistem Informasi Akademik

Pendidikan merupakan proses transaksi manusiawi yang ditandai oleh keseimbangan kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan pendidik (Idris, 1992:1). Para ahli juga mengemukakan pendapat yang mengenai pendidikan dan mendidik. Pendidikan dan mendidik merupakan dua hal yang saling berhubungan. Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbing supaya menjadi dewasa (Idris,1993:3).

Sistem informasi akademik adalah sistem informasi yang menangani masalah-masalah akademik guna memantau prestasi yang telah dicapai selama proses belajar-mengajar. Prosedur kerja untuk kegiatan akademik yang dilakukan yaitu dari prosedur pendaftaran siswa yang akan mengikuti pembelajaran atau pelatihan sampai proses atas prestasi yang telah dicapai.


(33)

3.4 Database

Database adalah suatu sistem menyusun dan mengolah record-record menggunakan komputer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap dengan sebuah organisasi/ perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan (Marlinda, 2004:1).

Database dapat dinyatakan sebagai suatu sistem yang memiliki karakteristik seperti berikut:

a. Menggunakan suatu kumpulan interelasi data yang disimpan tanpa

mengganggu satu sama lain atau membentuk duplikat suatu data.

b. Kumpulan data di dalam database dapat digunakan oleh sebuah program

aplikasi secara optimal.

c. Penambahan data baru, modifikasi dan pengambilan kembali dari data dapat

dilakukan dengan mudah dan terorganisasi.

Dalam arsitektur database terdapat tiga tingkatan yang saling mendukung. Di bawah ini penjelasannya :

a. Internal level yaitu tingkatan yang basis datanya secara fisik ditulis atau

disimpan di media storage atau level yang berkaitan.

b. External level yaitu individual user views, yaitu tingkatan yang datanya dapat

dilihat berdasarkan kebutuhan masing-masing aplikasi di user atau level yang berkaitan dengan pemakai.

c. Conceptual level disebut community user views, yaitu tingkatan user view dari


(34)

25

keseluruhan dengan menyembunyikan penyimpanan data secara fisik yang merupakan penghubung dari internal level dan external level.

Seluruh operasi yang dilakukan database berdasarkan atas tabel-tabel dan hubungannya. Dalam model relasional dikenal antara lain tabel, record, field, index, query penjelasannya seperti di bawah ini :

a. Tabel atau entity dalam model relasional digunakan untuk mendukung

komunikasi antar muka dengan profesional komputer.

b. Record adalah kumpulan field-field yang berhubungan. Sebuah record dapat

mengandung banyak field.

c. Field atau kolom atau dalam istilah model relasional yang formal disebut

dengan attribute adalah sekumpulan data yang mempunyai atau menyimpan fakta yang sama atau sejenis untuk setiap baris pada tabel.

d. Index merupakan tipe dari suatu tabel yang tertentu yang berisi nilai-nilai field

atau kunci.

e. Query merupakan sekumpulan perintah Structured Query Language (SQL)

yang dirancang untuk memanggil kelompok record tertentu dari satu tabel atau lebih untuk melakukan operasi pada tabel.

3.5 Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto (1999:35) Pengembangan Sistem adalah menyusun suatu sistem baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang ada. Terdapat tiga siklus hidup pengembangan sistem, yaitu:

a. Analisis Sistem, meliputi pengorganisasian tim proyek, mendefinisikan


(35)

b. Desain Sistem, meliputi penerapan desain sistem.

c. Implementasi sistem, meliputi perencanaan, penerapan dan perumusan sistem

yang baru.

3.6 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram atau DFD berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan suatu dokumentasi, mempartisi

atau membagi sistem ke dalam bagian–bagian yang lebih kecil dan lebih

sederhana. DFD fokus pada aliran dara dari dan ke dalam sistem serta memproses data tersebut (Kendall dan Kendall, 2003:241). Terdapat beberapa macam tentang DFD, sebagai berikut :

1. External Entity

External Entity merupakan suatu yang berada di luar sistem yang dapat berupa organisasi, orang, bagian lain ataupun sistem lain yang berada di lingkungan luar yang memberikan pengaruh berupa input atau menerima output dari sistem.

2. Data Flow

Data Flow atau aliran data disimbolkan dengan tanda anak panah dan garisnya diberi nama aliran data yang bersangkutan. Aliran data yang dimaksudkan adalah aliran data yang masuk maupun yang keluar dari sistem.

3. Process

Process merupakan symbol yang dituliskan dan dikerjakan oleh sistem yaitu transformasi aliran data yang keluar. Satu process memiliki satu atau lebih input data yang menghasilkan satu atau lebih output data.


(36)

27

4. Data Store

Data Store ini digunakan untuk tempat penyimpanan data. Simbol ini

digunakan untuk penyimpanan data-data yang memungkinkan


(37)

28

Berdasarkan hasil survey yang penulis lakukan pada saat kerja praktek di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Permasalahan yang ada dalam sekolah ini adalah belum adanya penggunaan sistem komputer. Penjadwalan mengajar guru sering tejadi pengulangan jadwal guru sehingga mengganggu aktivitas belajar mengajar.

Dalam kerja praktek ini penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada dan mempelajari serta mengatasi masalah pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Selama ini penjadwalan mengajar guru masih sering terjadi kesalahan penjadwalan. Untuk mengatasi masalah yang ada diatas maka diperlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1._Menganalisis_Sistem. 2._Mendesain_Sistem.

3._Mengimplementasikan_Sistem.

4._Melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem.

Langkah-langkah tersebut diatas ditujukan untuk dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab dibawah ini.


(38)

29

4.1 Menganalisis Sistem

Menganalisis sistem adalah langkah awal untuk membuat suatu sistem baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang ada dalam SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo khususnya mengenai penjadwalan mengajar guru. Untuk dapat merancang sistem yang baru, penulis harus mengetahui alur transaksi penjadwalan yang digunakan sampai saat ini. Dibuatlah document flow yang berfungsi untuk mengetahui secara detail alur transaksi tersebut.

Penjadwalan mengajar guru pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo dilakukan oleh bagian akademik sekolah. Terdapat dua proses dalam penjadwalan tersebut. Penjadwalan tersebut adalah penjadwalan guru tetap dan penjadwalan guru tidak tetap. Untuk penjadwalan guru tidak tetap harus disesuaikan dengan kesediaan mengajar guru tidak tetap. Kesediaan mengajar berisi kesediaan mengajar guru tidak tetap pada SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo. Penjadwalan guru tetap dilakukan berdasarkan keahlian guru tetap, jadwal mengajar, dan kelas. Untuk penjadwalan mengajar guru tetap dilakukan oleh bagian kurikulum. Setelah jadwal mengajar terbentuk maka laporan jadwal guru tetap akan diserahkan pada bagian tata usaha, guru tetap, dan kepala sekolah. Gambar 4.1 menggambarkan Document Flow penjadwalan guru.


(39)

GURU TETAP TATA USAHA GURU TIDAK

TETAP KEPALA SEKOLAH KURIKULUM Mulai 1 Form kontrak mengajar 1 Form kontrak mengajar yang sudah diisi 1 Form kontrak mengajar yang sudah diisi Mengisi Form dan membuat kopian 1 Form kontrak mengajar Memberikan kontrak menagajar 1 Jadwal mengajar guru 2 Jadwal mengajar guru 2 Jadwal mengajar guru Memper banyak data 1 Jadwal mengajar 3 Jadwal mengajar guru 2 Jadwal mengajar 1 Jadwal mengajar guru Selesai 2 Jadwal mengajar 1 Jadwal mengajar 3 Jadwal mengajar Membuat jadwal mengajar guru


(40)

31

4.2 Mendesain Sistem

Setelah melakukan analisis sistem maka selanjutnya dilakukan desain sistem. Dalam desain sistem ini, penulis mulai membentuk suatu sistem baru yang

telah terkomputerisasi. Langkah–langkah yang dilakukan dalam desain sistem ini

adalah_membuat:

1._System_Flow

2._Context_Diagram

3._Diagram_Jenjang_Proses

4._Data_Flow_Diagram_(DFD)

5._ERD

6._DBMS

7._Desain_Input_Output

Ketujuh langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. System_Flow

System Flow adalah gambaran tentang sistem yang akan dibangun. System Flow yang dibangun ini dimulai dari memilih tahun ajaran pendidikan. Bagian akademik menentukan tahun pembuatan jadwal guru yang akan dibuat, kemudian bagian tata usaha memilih hari dan kelas yang akan dijadwalkan. Setelah memilih hari dan kelas maka sistem melakukan pemeriksaan apakah jam pelajaran dalam kelas tersebut sudah terisi penuh atau tidak. Jika jam pelajaran sudah terisi penuh maka sistem akan mengarahkan pada hari yang lain, sedangkan jika tidak maka user dapat melihat daftar mata pelajaran kelas tersebut.


(41)

Selanjutnya bagian tata usaha memilih mata pelajaran dari daftar mata pelajaran, ketika memilih mata pelajaran sistem memeriksa apakah kewajiban belajar mata pelajaran tersebut masih ada atau sudah habis. Jika sudah habis maka user dapat memilih mata pelajaran yang lain Jika masih ada kewajiban belajar maka dilanjutkan pemeriksaan jumlah mata pelajaran dalam waktu satu hari. Pemeriksaan ini digunakan untuk membatasi mata pelajaran yang sama tidak dapat ditempuh lebih dari tiga kali dalam waktu satu hari.

Selanjutnya sistem akan memeriksa mata pelajaran tersebut sudah pernah dijadwalkan atau tidak. Hal ini bertujuan memeriksa guru yang mengajar, jika sudah pernah dijadwalkan maka guru yang dapat dipilih yaitu guru yang sudah terjadwal sebelumnya. Jika belum dilanjutkan pada proses memeriksa kesediaan mengajar yang ada. Jika terdapat guru tidak tetap yang bersedia mengajar pada waktu tersebut maka diprioritaskan guru yang tidak tetap tersebut, jika tidak ada maka yang akan muncul adalah guru tetap sesuai dengan keahlian guru tersebut. Setelah itu sistem akan menyimpan penjadwalan tersebut.

Proses mencetak jadwal dapat dilakukan setelah semua jadwal tersimpan. Jadwal yang dapat dicetak adalah jadwal pelajaran guru, rekap kode guru, rekap daftar jam pelajaran, jadwal siswa dan jadwal guru. Jadwal yang tercetak diserahkan kepada bagian-bagian yang berwenang. Gambar 4.2 menggambarkan system flow penjadwalan mengajar guru.


(42)

33

Gambar 4.2System Flow penjadwalan mengajar

TATA USAHA MULAI MEMILIH TAHUN AJARAN MEMILIH HARI MENGECEK JAM KE PERIODE HARI SUDAH HABIS? MEMILIH JAM KE MENGECEK JUMLAH JAM MATPEL

JUMLAH JAM MATPEL < WAKTU BELAJAR Ya Tidak Ya Tidak MATPEL KELAS MENGECEK JUMLAH MATPEL

DALAM 1 HARI

JUMLAH MATPEL < 3 MELIHAT DAFTAR MATPEL MEMILIH MATPEL A1 Tidak A1 MATPEL BERHASIL DIPILLIH MEMERIKSA JENIS GURU ADA GURU TIDAK TETAP ? GURU MEMERIKSA KESEDIAAN MENGAJAR GURU TIDAK TETAP Ya MEMERIKSA KEWAJIBAN MENGAJAR GURU TETAP Tidak KESEDIAAN MENGAJAR ADA KESEDIAAN MENGAJAR MEMERIKSA KEWAJIBAN MENGAJAR GURU TIDAK TETAP Ya Tidak KEWAJIBAN MENGAJAR = 0 Ya MEMERIKSA GURU TIDAK TETAP SUDAH MENGAJAR DIKELAS LAIN ? KEWAJIBAN MENGAJAR = 0 Ya MEMERIKSA GURU TETAP SUDAH MENGAJAR DIKELAS LAIN ? Tidak Tidak SUDAH MENGAJAR DI KELAS LAIN? SUDAH MENGAJAR DI KELAS LAIN? Ya Tidak GURU TETAP BERHASIL DIPILIH Ya

GURU TIDAK TETAP BERHASIL DIPILIH Tidak SIMPAN DETIL JADWAL DETIL JADWAL GURU TAMPILKAN JADWAL MEMILIH KELAS KELAS

MEMILIH GURU TIDAK TETAP A2 A2 GURU MEMILIH GURU TETAP GURU A3 A3 A3 MATPEL MENGECEK MATPEL SUDAH MEMPUNYAI GURU GURU SUDAH ADA? MEMILIH GURU YANG

SUDAH MENGAJAR Ya

A4 A4 DETIL JADWAL WAKTU KELAS MATA PELAJARAN GURU A5 A5 KEAHLIAN KELAS MATA PELAJARAN GURU A6 A6 A7 MATA PELAJARAN MATPEL KELAS A7 P1 P2 GURU A5 DETIL JADWAL DETIL JADWAL DETIL JADWAL DETIL JADWAL DETIL JADWAL


(43)

Gambar 4.2 System Flow penjadwalan mengajar(lanjutan)

Untuk penempatan siswa diawali dengan adanya perintah atau ketentuan kelas baru dari kepala bagian akademik untuk membuat penempatan siswa pada awal tahun ajaran. Perintah tersebut berupa dokumen ketentuan kelas baru. Dokumen ketentuan kelas baru berisi data-data yang mendukung proses menempatkan siswa. Proses pertama diawali dengan memilih tahun ajaran siswa yang didapat dari tabel periode. Kelas dapat dipilih setelah tahun ajaran selesai dipilih dari tabel kelas dan selanjutnya proses memilih siswa dapat dilakukan. Setiap siswa yang dipilih dilakukan pengecekan jumlah kapasitas kelas dengan jumlah siswa yang dipilih. Jika kelas sudah penuh maka siswa tidak dapat dipilih dan memilih kelas lain untuk siswa tersebut. Gambar 4.3 menggambarkan system flow penempatan siswa.

SISWA GURU TETAP GURU TIDAK TETAP TATA USAHA KEPALA BAGIAN AKADEMIK P1 P2 KETENTUAN JADWAL CETAK JADWAL JADWAL PELAJARAN REKAP KODE GURU REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN JADWAL SISWA JADWAL GURU JADWAL PELAJARAN REKAP KODE GURU REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN JADWAL GURU JADWAL GURU JADWAL SISWA JADWAL GURU SELESAI


(44)

35

Gambar 4.3 System Flow penempatan siswa

TATA USAHA

KEPALA BAGIAN

AKADEMIK

KETENTUAN KELAS BARU

MULAI

MEMILIH TAHUN AJARAN SISWA

MEMILIH KELAS UNTUK SISWA

PERIODE

KELAS

MEMILIH SISWA

SISWA

SIMPAN PENEMPATAN

SISWA

SELESAI MENGECEK KAPASITAS KELAS

SUDAH PENUH? Ya

DETIL KELAS A1

A1


(45)

2. Context Diagram

Context Diagram adalah gambaran menyeluruh dari DFD. Didalam Context Diagramterdapat empatExternal Entity, yaitu kepala bagian akademik, guru tetap, guru tidak tetap, dan siswa. Untuk lebih jelasnya dapat melihat Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Data flow diagram level context

DATA PERIODE BARU DATA HARI

JADWAL PELAJARAN GURU TIDAK TETAP

JADWAL GURU TETAP

JADWAL SISWA

REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN REKAP KODE GURU

JADWAL PELAJARAN

DATA SISWA DATA DETIL MATA PELAJARAN

DATA KELAS DATA MATA PELAJARAN

KESEDIAAN M ENGAJAR

DATA GURU TIDAK TETAP DATA GURU TETAP

DATA TAHUN AJARAN DATA WALI KELAS

GURU TETAP

0

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO

+

GURU TIDAK TETAP

KEPALA BAGIAN AKADEMIK


(46)

37

3. Diagram Jenjang Proses

Gambar 4.5 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penjadwalan

Diagram jenjang proses berguna sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi. Tujuannya agar diagram jenjang proses tersebut dapat memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang ada didalam sistem tersebut. Gambar 4.5 adalah diagram jenjang

1.9

MEMELIHARA DATA SISWA 0

SISTEM INFORMASI PENJADWALAN GURU DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO

2 MELAKUKAN TRANSAKSI 2.1 MENJADWALKAN 1 MEMELIHARA DATA MASTER 1.1 MEMELIHARA DATA PERIODE 1.3 MEMELIHARA DETIL MATA PELAJARAN 1.5 MEMELIHARA DATA KESEDIAAN MENGAJAR 1.7 MEMELIHARA DATA WALI

KELAS 1.8

MEMELIHARA DATA WAKTU 1.2 MEMELIHARA DATA MATA PELAJARAN 1.4 MEMELIHARA DATA GURU 1.6 MEMELIHARA DATA KELAS 2.2 MENEMPATKAN SISWA


(47)

prosesdari sistem informasi penjadwalan mengajar guru di SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo.

Gambar 4.6 Diagram Jenjang Proses Melakukan Transaksi

2 MELAKUKAN TRANSAKSI 2.1 MENJADWALKAN 2.1.2 MENDETILKAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN 2.1.3 MEMERIKSA MATA PELAJARAN SUDAH MEMPUNYAI GURU 2.1.4 MEMILIH GURU YANG SUDAH MENGAJAR 2.1.5 MEMERIKSA

JENIS GURU 2.1.6

MENENTUKAN GURU TIDAK TETAP 2.1.7 MENENTUKAN GURU TETAP 2.1.8 MENYIMPAN DATA 2.1.1 MENENTUKAN WAKTU 2.1.9 MENCETAK JADWAL 2.2 MENEMPATKAN SISWA 2.2.1 MEMILI H TAHUN AJARAN 2.2.2 MEMILIH KELAS UNTUK SISWA 2.2.3 MEMILIH SISWA 2.2.5 MENYIMPAN PENEMPATAN SISWA 2.2.4 MEMERIKSA KAPASITAS KELAS


(48)

39

Gambar 4.6 merupakan lanjutan dari Diagram jenjang proses “Sistem

Informasi Penjadwalan”. Diagram jenjang proses menjelaskan proses

melakukan transaksi dibagi menjadi dua yaitu proses menjadwalkan dan proses menempatkan siswa. Proses menjadwalkan adalah proses penjadwalan guru mengajar. Proses menempatkan siswa adalah proses menempatkan siswa dalam setiap tahun ajaran. Proses menjadwalkan dimulai dengan proses menentukan waktu, mendetilkan pemilihan mata pelajaran, memeriksa mata pelajaran yang sudah mempunyai guru, memilih guru yang sudah mengajar, memeriksa jenis guru, menentukan guru tidak tetap, menyimpan data, dan mencetak jadwal. Proses menempatkan siswa dimulai dengan proses memilih tahun ajaran, memilih kelas untuk siswa, memilih siswa, memeriksa kapasitas kelas, dan menyimpan penempatan siswa.

Gambar 4.7 Diagram Jenjang Menentukan Waktu

Gambar 4.7 menggambarkan proses detil dari menentukan waktu yang terbagi menjadi proses memilih tahun ajaran, memilih hari, memilih kelas, mengecek jam ke, dan memilih jam ke.

2.1.1.1

MEMILIH TAHUN AJARAN

2.1.1.2

MEMILIH HARI

2.1.1.3

MEMILIH KELAS

2.1.1.4

MENGECEK JAM KE

2.1.1.5

MEMILIH JAM KE 2.1.1

MENENTUKAN WAKTU


(49)

Gambar 4.8 Diagram Jenjang proses mendetilkan pemilihan mata pelajaran

Gambar 4.8 diagram jenjang proses mendetilkan pemilihan mata pelajaran yang terdiri dari proses melihat daftar mata pelajaran, memilih mata pelajaran, mengecek jumlah jam mata pelajaran, mengecek jumlah mata pelajaran dan proses memilih mata pelajaran.

Gambar 4.9 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tidak Tetap

2.1.2 MENDETILKAN PEMILIHAN MATA PELAJARAN 2.1.2.1 MELIHAT DAFTAR MATA PELAJARAN 2.1.2.2 MEMILIH MATA PELAJARAN 2.1.2.3 MENGECEK JUMLAH JAM MATA PELAJARAN 2.1.2.4 MENGECEK JUMLAH MATA PELAJARAN DALAM 1 HARI

2.1.2.5 MEMILIH MATA PELAJARAN 2.1.6 MENENTUKAN GURU TIDAK TETAP 2.1.6.1 MEMERIKSA KESEDIAAN GURU TIDAK TETAP 2.1.6.2 MEMILIH GURU TIDAK TETAP 2.1.6.3 MEMERIKSA KEWAJIBAN MENGAJAR GURU TIDAK TETAP 2.1.6.4 MEMERIKSA GURU TIDAK TETAP SUDAH MENGAJAR DIKELAS LAIN 2.1.6.5 GURU TIDAK TETAP BERHASIL DIPILIH


(50)

41

Gambar 4.9 menggambarkan proses menentukan guru tidak tetap yang terdiri dari proses memeriksa kesediaan guru tidak tetap, memilih guru tidak tetap, memeriksa kewajiban mengajar guru tidak tetap, memeriksa guru tidak tetap sudah mengajar dikelas, dan proses guru tidak tetap berhasil dipilih.

Gambar 4.10 Diagram Jenjang Proses Menentukan Guru Tetap

Gambar 4.10 menggambarkan bagian-bagian proses yang terdapat pada menentukan guru tetap yaitu proses memilih guru tetap, memeriksa kewajiban mengajar guru tetap, memeriksa guru tetap sudah mengajar dikelas, dan proses guru tetap berhasil dipilih.

4. Data Flow Diagram

Pada DFD level 0 ini terdapat empat External Entity, yaitu Kepala bagian akademik, Guru tetap, Guru tidak tetap, dan Siswa. Sub proses yang terjadi pada sistem penjadwalan ini adalah memelihara data master dan melakukan transaksi. Tabel yang terlibat antara lain periode, mata pelajaran, matpel kelas, guru, kesediaan mengajar, siswa, waktu, wali kelas, kelas, keahlian, hari.

2.1.7

MENENTUKAN GURU TETAP

2.1.7.2

MEMERIKSA KEWAJIBAN MENGAJAR

GURU TETAP

2.1.7.3

MEMERIKSA GURU TETAP

SUDAH MENGAJAR

DIKELAS

2.1.7.4

GURU TETAP BERHASIL

DIPILIH 2.1.7.1

MEMILIH GURU TETAP


(51)

Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan DATA KESEDIAAN MENGAJAR DISIMPAN

DATA KESEDIAAN MENGAJAR

[DATA WALI KELAS] [DATA TAHUN AJARAN]

DATA KEAHLIAN DIBACA

DATA KEAHLAIN DISIMPAN

DATA WALI KELAS DIBACA

DATA WALI KELAS DISIMPAN

DATA MATPEL KELAS DIBACA

DATA MATPEL KELAS DISIMPAN

DATA PERIODE DIBACA

DATA PERIODE DISIMPAN

DATA WAKTU DIBACA

DATA WAKTU DISIMPAN DATA HARI DIBACA

DATA HARI DISIMPAN

DATA GURU DIBACA

DATA GURU DISIMPAN

DATA PELAJARAN DIBACA DATA MATA PELAJARAN DISIMPAN

DATA SISWA DIBACA DATA SISWA DISIMPAN

DATA KELAS DIBACA DATA KELAS DISIMPAN

[DATA DETIL MATA PELAJARAN]

[DATA KELAS]

[KESEDIAAN MENGAJAR] [DATA SISWA] [DATA HARI] [DATA MATA PELAJARAN]

[DATA GURU TIDAK TETAP] [DATA GURU TETAP] GURU TETAP

GURU TIDAK TETAP GURU TIDAK TETAP KEPALA BAGIAN AKADEMIK KEPALA BAGIAN AKADEMIK

KEPALA BAGIAN AKADEMIK

SISWA KEPALA BAGIAN AKADEMIK

1

MEMELIHARA DATA MASTER

+

1 KELAS

2 SISWA

3 MATA PELAJARAN

4 GURU

5 HARI

6 WAKTU

7 PERIODE

8 MATPEL KELAS

10 WALI KELAS

11 KEAHLIAN


(52)

43

Gambar 4.11 DFD Level 0 Sistem Informasi Penjadwalan (lanjutan)

[DATA PERIODE BARU]

INFORM ASI JUMLAH MATA PELAJARAN DIBACA INFORM ASI M ATAPEL KELAS

INFORM ASI JUMLAH MATA PELAJARAN INFORM ASI DETIL JADWAL DIBACA

DATA JADWAL DIBACA INFORM ASI WAKTU PELAJARAN INFORM ASI NAMA KELAS DIBACA INFORM ASI NAMA GURU DIBACA

INFORM ASI JADWAL GURU DISIMPAN INFORM ASI JUMLAH MENGAJAR GURU TETAP

INFORM ASI M ATA PELAJARAN DIBACA INFORM ASI NAMA KELAS INFORM ASI GURU TETAP

INFORM ASI GURU DIAM BIL INFORM ASI DETIL JADWAL DIAMBIL

INFORM ASI HARI DIBACA

INFORM ASI M ATA PELAJARAN DIAM BIL INFORM ASI KELAS DIAM BIL

INFORM ASI WAKTU DIAMBIL INFORM ASI KELAS DIBACA

INFORM ASI DETIL KELAS DISIMPAN

INFORM ASI PERIODE DIBACA INFORM ASI KELAS

INFORM ASI DETIL JADWAL INFORM ASI DETIL KELAS INFORM ASI KEAHLIAN INFORM ASI KESEDIAAN MENGAJAR

INFORM ASI M ATPEL KELAS

INFORM ASI PERIODE

INFORM ASI WAKTU INFORM ASI HARI

INFORM ASI GURU

INFORM ASI M ATA PELAJARAN

INFORM ASI SISWA

[JADWAL PELAJARAN]

[REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN] [REKAP KODE GURU] [JADWAL SISWA]

[JADWAL PELAJARAN GURU TIDAK TETAP] [JADWAL GURU TETAP]

KEPALA BAGIAN AKADEMIK KEPALA BAGIAN AKADEMIK KEPALA BAGIAN AKADEMIK SISWA GURU TETAP GURU TIDAK TETAP 2 MELAKUKAN TRANSAKSI + 2 SISWA

3 MATA PELAJARAN

4 GURU

5 HARI

6 WAKTU

7 PERIODE

8 MATPEL KELAS

9 KESEDIAAN M ENGAJAR

11 KEAHLIAN

12 DETIL KELAS

13 DETIL JADWAL

1 KELAS

4 GURU

1 KELAS

3 MATA PELAJARAN

13 DETIL JADWAL

13 DETIL JADWAL

4 GURU

1 KELAS

6 WAKTU

13 DETIL JADWAL

3 MATA PELAJARAN 8 MATPEL KELAS

KEPALA BAGIAN AKADEMIK


(53)

Gambar 4.11 DFD level 0 proses memelihara data master kepala bagian akademik memberikan data guru, data kelas, data tahun ajaran, data wali kelas, data hari, dan data mata pelajaran. Data-data tersebut akan disimpan kedalam tabel matpel kelas, tabel kelas, tabel periode, tabel wali kelas, tabel hari, dan tabel mata pelajaran.

Guru tetap memberikan data guru tetap berisi informasi biodata guru. Data tersebut disimpan kedalam tabel guru. Siswa memberikan data siswa yang berisi biodata siswa. Data tersebut disimpan dalam tabel siswa. Guru tidak tetap memberikan kesediaan mengajar dan data guru tidak tetap yang akan diproses kedalam tabel kesediaan mengajar dan tabel guru. Proses memelihara data master digunakan untuk menyimpan dan mengubah data yang berada pada form master.

DFD level 0 proses melakukan transaksi menggambarkan tabel detil jadwal, tabel matpel kelas, tabel mata pelajaran, tabel kelas, tabel guru, tabel waktu, tabel hari, tabel keahlian, tabel siswa dibaca dan diproses. Data-data tersebut diproses dan menghasilkan jadwal guru tetap yang diserahkan kepada guru tetap, jadwal pelajaran guru tidak tetap yang diserahkan kepada guru tidak tetap, jadwal siswa yang diserahkan kepada siswa, rekap kode guru diserahkan kepada kepala bagian akademik, rekap daftar jam pelajaran diberikan kepada kepala bagian akademik, jadwal pelajaran diberikan kepada kepala bagian akademik, dan menyimpan hasil proses melakukan transaksi pada tabel detil jadwal.

Pada DFD level 0 proses memelihara data master jika didetailkan terdapat sembilan sub proses, yaitu memelihara data periode, memelihara data mata


(54)

45

pelajaran, memelihara data guru, memelihara data kesediaan mengajar, memelihara data siswa, memelihara data waktu, memelihara data wali kelas, dan memelihara data kelas. Sub proses memelihara data periode berfungsi untuk memelihara data tahun ajaran penjadwalan. Sub proses memelihara data mata pelajaran digunakan untuk memelihara data mata pelajaran. Sub proses guru berfungsi untuk memelihara data guru. Sub proses memelihara data guru berfungsi untuk memelihara data guru yang mengajar. Sub proses memelihara data wali kelas berfungsi untuk mengelola data wali kelas. Sub proses memelihara data siswa digunakan untuk memelihara data siswa. Proses memelihara data master dapat dilihat pada Gambar 4.12 DFD level 1 proses memelihara data master.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master [DAT A T AHUN AJARAN]

[DAT A PERIODE DISIMPAN] [DAT A PERIODE DIBACA]

KEPALA BAGIAN AKADEM IK

7 PERIODE

7 PERIODE

1.1


(55)

Proses memelihara data periode adalah proses menyimpan dan membaca data periode. Kepala bagian akademik memberikan data tahun ajaran yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel periode. Proses memelihara data periode dapat membaca data periode dari tabel periode dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel periode.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

Proses memelihara data mata pelajaranadalah proses menyimpan dan membaca data mata pelajaran. Kepala bagian akademik memberikan data

[DATA M ATA PELAJARAN]

[DATA PELAJARAN DIBACA] [DATA M ATA PELAJARAN DISIMPAN]

KEPALA BAGIAN AKADEM IK

3 MATA PELAJARAN 3 MATA PELAJARAN 1.2


(56)

47

mata pelajaran yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel mata pelajaran. Proses memelihara data mata pelajaran dapat membaca data mata pelajaran dari tabel mata pelajaran dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel mata pelajaran.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

[DATA M ATPEL KELAS DIBACA] [DATA M ATPEL KELAS DISIMPAN]

[DATA DETIL M ATA PELAJARAN]

KEPALA BAGIAN AKADEM IK

1.3

MEMELIHARA DETIL MATA PELAJARAN

8 MATPEL KELAS


(57)

Proses memelihara detil mata pelajaran adalah proses menyimpan dan membaca data detil mata pelajaran. Kepala bagian akademik memberikan data detil mata pelajaran yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel detil mata pelajaran. Proses memelihara data detil mata pelajaran dapat membaca data detil mata pelajaran dari tabel detil mata pelajaran dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel detil mata pelajaran.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

[DATA KEAHLAIN DISIMPAN] [DATA KEAHLIAN DIBACA]

[DATA GURU DIBACA] [DATA GURU DISIMPAN]

[DATA GURU TIDAK TETAP]

[DATA GURU TETAP] GURU TETAP

GURU TIDAK TETAP

4 GURU 4 GURU 1.4

MEMELIHARA DATA GURU

11 KEAHLIAN 11 KEAHLIAN


(58)

49

Proses memelihara data guru adalah proses menyimpan dan membaca data guru dan keahlian. Guru tetap dan guru tidak tetap memberikan data guru yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel guru dan data keahlian yang disimpan pada tabel keahlian. Proses memelihara data guru dapat membaca data guru dari tabel guru dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel guru.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan) [DATA KESEDIAAN MENGAJAR DIBACA] [DATA KESEDIAAN MENGAJAR DISIMPAN]

[KESEDIAAN MENGAJAR] GURU

TIDAK TETAP

9 KESEDIAAN

MENGAJAR 9

KESEDIAAN MENGAJAR 1.5

MEMELIHARA DATA KESEDIAAN MENGAJAR


(59)

Proses memelihara data kesediaan mengajar adalah proses menyimpan dan membaca data kesediaan mengajar. Guru tidak tetap memberikan data kesediaan mengajar yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel kesediaan mengajar. Proses memelihara data kesediaan mengajar dapat membaca data kesediaan mengajar dari tabel kesediaan mengajar dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel kesediaan mengajar.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

[DATA KELAS]

[DATA KELAS DIBACA] [DATA KELAS DISIMPAN]

KEPALA BAGIAN AKADEM IK

1 KELAS 1 KELAS

1.6


(60)

51

Proses memelihara data kelas adalah proses menyimpan dan membaca data kelas. Kepala bagian akademik memberikan data kelas yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel kelas. Proses memelihara data kelas dapat membaca data kelas dari tabel kelas dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel kelas.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

[DATA WALI KELAS]

[DATA WALI KELAS DIBACA] [DATA WALI KELAS DISIMPAN]

KEPALA BAGIAN AKADEMIK

1.7

MEMELIHARA DATA WALI KELAS


(61)

Proses memelihara data wali kelas adalah proses menyimpan dan membaca data wali kelas. Kepala bagian akademik memberikan data wali kelas yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel wali kelas. Proses memelihara data wali kelas dapat membaca data wali kelas dari tabel wali kelas dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel wali kelas.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

[DATA HARI]

[DATA HARI DISIM PAN] [DATA HARI DIBACA]

[DATA WAKTU DIBACA] [DATA WAKTU DISIM PAN]

KEPALA BAGIAN AKADEM IK

5 HARI

5 HARI

6 WAKTU 6 WAKTU

1.8


(62)

53

Proses memelihara data waktu adalah proses menyimpan dan membaca data waktu. Kepala bagian akademik memberikan data hari yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel waktu. Proses memelihara data waktu dapat membaca data waktu dari tabel waktu dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel waktu.

Gambar 4.12 DFD Level 1 Proses Memelihara Data Master (lanjutan)

Proses memelihara data siswa adalah proses menyimpan dan membaca data siswa. Siswa memberikan data siswa yang akan diproses sehingga data tersebut disimpan pada tabel siswa. Proses memelihara data siswa dapat membaca data siswa dari tabel siswa dan mengubah data tersebut menjadi data baru. Data baru tersebut disimpan ke dalam tabel siswa.

[DATA SISWA]

[DATA SISWA DISIMPAN]

[DATA SISWA DIBACA] SISWA

2 SISWA 2 SISWA

1.9


(63)

Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses Melakukan Transaksi

INFORM ASI PERIODE DATA PERIODE BARU

[DATA PERIODE]

[INFORMASI JUM LAH M ATA PELAJARAN DIBACA] [INFORMASI MATAPEL KELAS]

[INFORMASI JUM LAH M ATA PELAJARAN]

[INFORMASI DETIL JADWAL DIBACA]

[INFORMASI NAMA GURU DIBACA] [DATA JADWAL DIBACA]

[INFORMASI NAMA KELAS DIBACA]

[INFORMASI WAKTU PELAJARAN] [INFORMASI JADWAL GURU DISIMPAN]

[INFORMASI JUM LAH M ENGAJAR GURU TETAP] [INFORMASI MATA PELAJARAN DIBACA]

[INFORMASI NAMA KELAS]

[INFORMASI GURU TETAP]

INFORM ASI GURU TIDAK TETAP INFORM ASI JUMLAH MENGAJAR

INFORM ASI JENIS GURU

INFORM ASI KESEDIAAN MENGAJAR DIBACA [INFORMASI GURU DIAMBIL]

[INFORMASI DETIL JADWAL DIAM BIL] [INFORMASI HARI DIBACA]

[INFORMASI MATA PELAJARAN DIAMBIL]

[INFORMASI KELAS DIAMBIL]

[INFORMASI WAKTU DIAM BIL]

[INFORMASI KELAS DIBACA] [INFORMASI DETIL JADWAL] [INFORMASI KEAHLIAN] [INFORMASI KESEDIAAN M ENGAJAR]

[INFORMASI MATPEL KELAS] [INFORMASI WAKTU]

[INFORMASI HARI] [INFORMASI GURU]

[INFORMASI MATA PELAJARAN] [INFORMASI PERIODE DIBACA]

[JADWAL PELAJARAN GURU TIDAK TETAP]

[JADWAL SISWA]

[REKAP KODE GURU] [REKAP DAFTAR JAM PELAJARAN]

[JADWAL PELAJARAN]

[JADWAL GURU TETAP]

GURU TETAP GURU TIDAK TETAP SISWA KEPALA BAGIAN AKADEMIK KEPALA BAGIAN AKADEMIK KEPALA BAGIAN AKADEMIK 3 MATA PELAJARAN

4 GURU

5 HARI

6 WAKTU

8 MATPEL KELAS

9 KESEDIAAN MENGAJAR

11 KEAHLIAN

13 DETIL JADWAL

2.1 MENJADWALKAN + 1 KELAS 7 PERIODE 1 KELAS 5 HARI 4 GURU

13 DETIL JADWAL

4 GURU

1 KELAS

3 MATA PELAJARAN 13 DETIL JADWAL

13 DETIL JADWAL

4 GURU

1 KELAS

6 WAKTU

13 DETIL JADWAL

13 DETIL JADWAL

3 MATA PELAJARAN 8 MATPEL KELAS

13 DETIL JADWAL

2.2 MENEMPATKAN SISWA + KEPALA BAGIAN AKADEMIK


(64)

55

Gambar 4.13 DFD Level 1 Proses Melakukan Transaksi (lanjutan)

Pada DFD level 0 melakukan transaksi jika didetailkan maka terdapat dua Sub proses yaitu proses menjadwalkan dan proses menempatkan siswa. Sub proses menjadwalkan berfungsi mengatur penjadwalan guru mengajar. Sub proses menempatkan siswa berfungsi mengatur penempatan siswa. Proses melakukan transaksi pada DFD level 1 dapat dilihat pada gambar 4.13.

Pada gambar 4.14 tersebut digambarkan proses penjadwalan guru yang dilakukan oleh bagian tata usaha. Ketika tahun ajaran baru, maka bagian tata usaha menentukan waktu penjadwalan, mendetilkan pemilihan mata pelajaran, memeriksa mata pelajaran sudah mempunyai guru jika mata pelajaran sudah mempunyai guru maka memilih guru yang sudah mengajar, jika tidak maka memeriksa jenis guru, menentukan guru tidak tetap atau menentukan guru tetap, menyimpan data, dan mencetak jadwal.

[INFORMASI KELAS]

[INFORMASI DETIL KELAS DISIMPAN] [INFORMASI DETIL KELAS]

[INFORMASI PERIODE]

[INFORMASI SISWA]

2 SISWA

7 PERIODE

12 DETIL

KELAS

2.2

MENEMPATKAN SISWA

+

12 DETIL

KELAS


(65)

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan (lanjutan)

[DATA PERIODE]

INFORM ASI WAKTU DIBACA

[INFORMASI HARI]

[INFORMASI KELAS DIBACA] [INFORMASI DETIL JADWAL]

[INFORMASI WAKTU] [INFORMASI PERIODE DIBACA]

7 PERIODE

5 HARI

6 WAKTU

13 DETIL JADWAL

2.1.1 MENENTUKAN WAKTU + 1 KELAS 2.1.2 MENDETILKAN PEM ILIHAN MATA

PELAJ ARAN + DATA PERIODE

[INFORMASI MATAPEL KELAS]

[INFORMASI JUM LAH M ATA PELAJARAN]

[INFORMASI DETIL JADWAL DIBACA]

INFORM ASI DETIL M ATA PELAJARAN [INFORMASI MATA PELAJ ARAN]

[INFORMASI MATPEL KELAS]

3 MATA PELAJ ARAN

8 MATPEL KELAS

2.1.2

MENDETILKAN PEMILIHAN MATA PELAJ ARAN

+

2.1.3

MEMERIKSA DATA MATA PELAJ ARAN SUDAH MEMPUNYAI

GURU

13 DETIL JADWAL

3 MATA PELAJ ARAN


(66)

57

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan (lanjutan)

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan (lanjutan) INFORM ASI T AHUN AJARAN

INFORM ASI GURU YANG SUDAH MENGAJAR

[INF ORMASI GURU DIAMBIL]

[INF ORMASI DETIL JADWAL DIAM BIL]

[INF ORMASI HARI DIBACA]

[INF ORMASI MAT A PELAJ ARAN DIAMBIL] [INF ORMASI GURU]

[INF ORMASI KELAS DIAMBIL] [INF ORMASI WAKTU DIAM BIL]

4 GURU

2.1.3

MEMERIKSA DAT A MAT A PELAJ ARAN SUDAH MEMPUNYAI

GURU

6 WAKTU

1 KELAS

3 MAT A PELAJ ARAN

5 HARI

2.1.4 MEMILIH GURU

YANG SUDAH MENGAJAR

13 DETIL JADWAL

4 GURU

2.1.5

MEMERIKSA J ENIS GURU

[INFORMASI NAMA KELAS]

[INFORMASI MATA PELAJ ARAN DIBACA]

INFORM ASI J ADWAL GURU TIDAK TETAP INFORM ASI J ADWAL GURU TETAP

[INFORMASI JUM LAH M ENGAJAR GURU TETAP] [INFORMASI GURU TETAP]

[INFORMASI KEAHLIAN]

[INFORMASI KESEDIAAN M ENGAJAR]

INFORM ASI TAHUN AJARAN DIAMBIL

[INFORMASI GURU TIDAK TETAP] [INFORMASI JUM LAH M ENGAJAR]

INFORM ASI GURU TIDAK TETAP DIBACA [INFORMASI JENIS GURU]

[INFORMASI KESEDIAAN M ENGAJAR DIBACA]

9 KESEDIAAN MENGAJAR

11 KEAHLIAN 2.1.5

MEMERIKSA J ENIS GURU

9 KESEDIAAN MENGAJAR

4 GURU

2.1.6

MENENTUKAN GURU TIDAK TETAP

+

13 DETIL JADWAL

4 GURU

2.1.7

MENENTUKAN GURU TETAP

+

4 GURU

1 KELAS

3 MATA PELAJ ARAN

13 DETIL JADWAL

2.1.8


(67)

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan (lanjutan)

Gambar 4.14 DFD Level 2 Proses Menjadwalkan (lanjutan)

INFORM ASI GURU YANG SUDAH MENGAJAR DIBACA

[INF ORMASI JADWAL GURU DISIMPAN] 2.1.8

MENYIM PAN DAT A

13 DETIL JADWAL

2.1.4 MEMILIH GURU

YANG SUDAH MENGAJAR

[DATA J ADWAL DIBACA]

[INFORMASI WAKTU PELAJ ARAN]

[INFORMASI NAMA KELAS DIBACA]

[REKAP DAFTAR J AM PELAJARAN]

[JADWAL PELAJARAN]

[REKAP KODE GURU]

[JADWAL SISWA]

[JADWAL GURU TETAP] GURU TETAP

KEPALA BAGIAN AKADEMIK

KEPALA BAGIAN AKADEMIK

KEPALA BAGIAN AKADEMIK

SISWA

GURU TIDAK TETAP 2.1.9

MENCETAK J ADWAL

6 WAKTU

1 KELAS

13 DETIL JADWAL


(68)

59

Gambar 4.15 DFD level 3proses menentukan waktu terdapat empat sub proses yaitu sub proses memilih tahun ajaran, sub proses memilih hari, sub proses memilih kelas, sub proses mengecek jam ke, sub proses memilih jam ke.

Gambar 4.15 DFD Level 3 Proses Menentukan Waktu [DATA PERIODE]

[INFORMASI DETIL JADWAL] [INFORMASI WAKTU]

[INFORMASI WAKTU DIBACA] INFORM ASI J AM PELAJARAN

INFORM ASI NAMA KELAS DIAMBIL

[INFORMASI KELAS DIBACA]

INFORM ASI HARI DAN PERIODE INFORM ASI PERIODE DIAMBIL

[INFORMASI HARI] [INFORMASI PERIODE DIBACA]

7 PERIODE

5 HARI

6 WAKTU

13 DETIL JADWAL

1 KELAS

MENDETILKAN PEMILIHAN MATA PELAJ ARAN 2.1.1.1

MEMILIH TAHUN AJ ARAN

2.1.1.2

MEMILIH HARI

2.1.1.3

MEMILIH KELAS

2.1.1.4

MENGECEK JAM KE 2.1.1.5

MEMILIH JAM KE DATA PERIODE


(69)

Gambar 4.16 DFD level 3proses mendetilkan pemilihan mata pelajaran, yang

pertama kali dilakukan adalah melihat daftar mata pelajaran

berdasarkanoutput dari sub proses menentukan waktu. Memilih mata pelajaran dapat dilakukan setelah proses melihat daftar mata pelajaran, kemudian proses dilanjutkan mengecek jumlah matpel melakukan perhitungan waktu belajar mata pelajaran dalam satu minggu. Proses mengecek jumlah mata pelajaran dalam satu hari yaitu proses yang membatasi mata pelajaran tidak boleh ditempuh lebih dari tiga kali, setelah semuanya selesai maka mata pelajaran dapat dipilih.

Gambar 4.16 DFD Level 3 Proses Mendetilkan Pemilihan Mata Pelajaran [INFORMASI JUM LAH M ATA PELAJARAN]

[INFORMASI DETIL JADWAL DIBACA] [INFORMASI WAKTU DIBACA]

INFORM ASI M ATA PELAJARAN YANG DIPILIH DIAMBIL

[INFORMASI DETIL MATA PELAJ ARAN] DATA JUMLAH MATA PELAJ ARAN

[INFORMASI JUM LAH M ATA PELAJARAN DIBACA]

[INFORMASI MATAPEL KELAS]

INFORM ASI M ATA PELAJARAN YANG DIPILIH INFORM ASI M ATA PELAJARAN

[INFORMASI MATPEL KELAS] [INFORMASI MATA PELAJ ARAN]

3 MATA PELAJ ARAN

8 MATPEL KELAS MENENTUKAN WAKTU

MEMERIKSA DATA MATA PELAJ ARAN SUDAH MEMPUNYAI GURU 2.1.2.1

MELIHAT DAFTAR M ATA PELAJ ARAN

2.1.2.2

MEMILIH MATA PELAJ ARAN

13 DETIL JADWAL

2.1.2.3

MENGECEK JUMLAH MATA PELAJ ARAN

3 MATA PELAJ ARAN 8 MATPEL KELAS

2.1.2.4 MENGECEK JUM LAH M ATA PELAJ ARAN DALAM

1 HARI

2.1.2.5

MEMILIH MATA PELAJ ARAN BERHASIL


(1)

14. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Hari

Halaman penjadwalan berdasarkan hari digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mengajar berdasarkan hari.

Gambar 4.44 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Hari 15. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Kelas

Halaman penjadwalan berdasarkan kelas digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mata pelajaran dan guru berdasarkan kelas.


(2)

95

16. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Jam Ke

Halaman penjadwalan berdasarkan jam ke digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mata pelajaran, kelas, hari dan guru berdasarkan jam ke.

Gambar 4.46 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Jam Ke 17. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Nama Guru

Halaman penjadwalan berdasarkan nama guru digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mengajar berdasarkan nama guru, dan mencantumkan hari, jam ke, kelas dan mata pelajaran.


(3)

18. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Tahun Pelajaran

Halaman penjadwalan berdasarkan tahun pelajaran digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mengajar berdasarkan tahun pelajaran mencantumkan hari, mata pelajaran dan nama guru.

Gambar 4.48 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Tahun Pelajaran 19. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Kode Guru

Halaman penjadwalan berdasarkan kode guru digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal, jenis guru, nama guru, mata pelajaran berdasarkan kode guru.


(4)

97

20. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Daftar Mata Pelajarsan

Halaman penjadwalan berdasarkan daftar mata pelajaran digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mengajar dan mencantumkan hari, jam ke berdasarkan daftar mata pelajaran.

Gambar 4.50 Halaman Penjadwalan Berdasarkan Daftar Mata Pelajaran 21. Halaman Penjadwalan Berdasarkan Jadwal Siswa

Halaman penjadwalan berdasarkan jadwal siswa digunakan untuk mencetak jadwal-jadwal mata pelajaran dan jam ke berdasarkan jadwal siswa.


(5)

98 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil uji coba dan implementasi terhadap sistem informasi penjadwalan mengajar guru, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Aplikasi yang dibuat pada saat KP ini sangat membantu bagian akademik

SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, terutama dalam hal penjadwalan. Sistem informasi penjadwalan membantu melakukan penjadwalan sehingga tidak ada jadwal guru yang muncul dua kali. Dengan kata lain penjadwalan sekarang dapat memberikan jadwal lebih mudah, cepat dan tepat berbeda dengan dahulu yaitu bagian akademik selalu kesulitan dalam memberikan informasi karena harus menjadwal secara manual.

2. Aplikasi ini menghasilkan jadwal mata pelajaran untuk bagian kepala akademik, siswa dan guru.

5.2 Saran

Dari aplikasi yang dibuat pada saat pelaksanaan KP ini masih terdapat beberapa kekurangan yang diharapkan di kemudian hari dapat diperbaiki oleh pihak lain. Beberapa kekurangan tersebut adalah:

1. Aplikasi ini dapat dikembangkan menjadi sistem informasi penilaian karena terdapat informasi siswa dan wali kelas yang belum digunakan pada sistem ini.

2. Aplikasi ini dapat dibuat secara online agar guru dapat mengakses dengan mudah tanpa harus datang ke kantor.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Idris, H.Z.1992. Pengantar Pendidikan 2. Jakarta: Gramedia Widiasarana. Jogiyanto, H.1999. Analisis dan Desain. Yogyakarta: Andi.

Kendall, K. E. & Kendall, J. E. 2003. Analisis dan Perancangan Sistem Jilid I. Jakarta: Elex Media Komputindo.