PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KECERDASAN EMOSI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Pada BMT Beringharjo Yogyakarta)

(1)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KECERDASAN EMOSI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Pada BMT Beringharjo Yogyakarta)

SKRIPSI

Oleh:

Yogi Kurniawan NPM: 20110730132

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(2)

PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN KECERDASAN EMOSI SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Pada BMT Beringharjo Yogyakarta)

The Influence of Stress Toward Workers’ Performance With Emotional Intelligence as The Moderating Variable at BMT Beringharjo Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Islam (S.EI) strata satu pada Prodi Ekonomi dan Perbankan Islam

Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Oleh: Yogi Kurniawan NPM: 20110730132

FAKULTAS AGAMA ISLAM PRODI MUAMALAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2016


(3)

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Yogi Kurniawan

NIM : 20110730132

Program Studi : Ekonomi dan Perbankan Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kecerdasan Emosi Sebagai Variabel Moderating Pada BMT Beringharjo Yogyakarta” ini merupakan karya saya sendiri dan belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016

Yogi Kurniawan 20110730132


(4)

MOTTO

“ Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya

bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).

Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap”

~QS. Al-Insyirah, 6-8~

“Sesungguhnya kesuksesan dapat diraih dengan segala upaya dan usaha

yang disertai dengan doa, karena sesungguhnya manusia tidak akan

berubah dengan sendirinya tanpa usaha” “You Never Know, If You Never Try”


(5)

HALAMAN PERSEMBAHAN ِميِحَرلا ِنمْحَرلا ِه ِمْسِب

Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, saya persembahkan karya kecil ini untuk orang-orang yang saya sayangi :

 Ibunda tercinta Ibu Jusma, yang selama ini sudah menjadi motivator terbesar dalam hidup saya yang tak pernah jemu mendo’akan dan menyayangi, terimakasih atas nasehat, dukungan, semangat, pengorbanan dan kesabaran hingga mengantar saya sampai kini. Tak lupa pula kepada Ayahanda, Bapak Mirwan terimakasih atas do’a dan semua yang telah ayah berikan selama ini, tak pernah cukup saya membalas semua jasa Ibu dan Ayah selama ini, tanpa Ibu dan Ayah saya bukanlah siapa-siapa. Dan kalian adalah alasan untuk kami para anak-anak kalian tersenyum.

 Untuk keempat kakak-kakak saya, kalian berempatlah yang membuat saya menjadi semangat untuk cepat menyelesaikan skripsi ini, smoga kita semua bisa selalu membahagiakan Ibu dan Ayah. “Amin”

 Seluruh keluarga besar baik dari Ibu maupun Ayah terimakasih atas doa dan dukungannya.

 Untuk Saiepi teman terbaik saya, dan seluruh temen-temen di UT Regency yang sangat baik kepada saya. Semoga hubungan kita semua tidak hanya sekedar teman, kita semua adalah saudara.

 Semua temen-temen EPI 2011 yang tak mungkin bisa disebutkan satu persatu. sukses untuk kita semua


(6)

 Untuk Diksan yang sudah mau meluangkan waktunya untuk membantu saya dan mengajari saya selama saya mengerjakan skripsi.

 Seluruh anak-anak kos bapak Sulasno, terima kasih sudah menjadi teman baik saya selama saya tinggal disini. Semoga hubungan pertemanan kita tidak hanya sampai disini saja tapi selamanya. Kelak kita akan berkumpul ketika kita semua sudah sukses “Amin”


(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan kesehatan, dan shalawat serta salam selalu tercurah kepada junjungan kita Rasulullah Muhammad SAW yang telah memberikan teladan hidup yang baik kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kecerdasan Emosi Sebagai Moderating Variabel Pada BMT BeringharjoYogyakarta”. Skripsi ini bertujua nuntuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam proses penulisan sampai dengan terselesaikannya skripsi ini, tentunya banyak sekali pihak yang berkontribusi didalamnya. Maka dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada berbagai pihak diantaranya :

1. Prof Dr. Bambang Cipto, MA selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

2. Dr. Mahli Zainudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

3. Syarif As’ad, S.EI, MSI selaku Ketua Jurusan Ekonomi dan Perbankan Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah


(8)

banyak memberikan waktu untuk berdiskusi serta memberikan kritik yang membangun bagi penulis.

4. Ibu Miftakhul Khasanah, S.TP, M.SI selaku dosen pembimbing yang inspiratif dan telah memberikan masukan, kritik, saran dan ilmu serta dukungan perhatian sehingga skripsi ini dapat selesai dengan baik.

5. Bapak M. Sobar, S.EI., M.Sc selaku Dosen Penguji saya. Terimakasih atas segala masukan dan saran bapak. Semoga skripsi saya akan berguna bagi saya sendiri dan orang lain.

6. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.

7. Ayahanda dan ibunda tercinta (Mirwan dan Jusma) yang selalu menyayangiku, membimbing dan mengarahkanku, memberikan doa setiap sujud malam mu,dan tak henti-hentinya selalu memberikan semangat untuk anak-anaknya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kakak-kakak ku tersayang yang selama ini menjadi motivatorku terimakasih berkat kerja keras kalian penulis dapat merasakan bahagianya menjadi seorang intelektual.

9. Teman-temanku yang selalu memotivasiku, Agung, Diksan, Mentari, para anak anak group 90an dan teman-teman EPI 2011 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Terimakasih atas canda tawa kalian selama ini, tanpa kalian penulis mungkin tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini.


(9)

10. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan wacana bagi semua pihak yang membutuhkan serta bisa memberikan kontribusi yang berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan di dalamnya.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Yogyakarta, 30 Agustus 2016 Penulis

Yogi Kurniawan 20110730132


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... ii

NOTA DINAS... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR DIAGRAM ... xviii

ABSTRAK ... xix

ABSTRACK ... xx

TRANSLITERASI ... xxi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6


(11)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka ... 8

B. Kerangka Teori ... 9

1. Kinerja Karyawan ... 9

a. Pengertian Kinerja Karyawan ... 9

b. Manfaat Kinerja ... 11

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 11

d. Dampak Kinerja ... 12

e. Indikator Kinerja Karyawan ... 13

f. Penilaian Kinerja ... 14

2. Stres Kerja ... 15

a. Pengertian Stres Kerja ... 15

b. Penyebab Stres Kerja ... 16

c. Gejala-Gejala Stres Kerja ... 17

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Stres Kerja ... 18

e. Dampak Stres ... 19

f. Pendekatan Stres Kerja ... 22

g. Cara Mengatasi Stres Kerja ... 22

3. Kecerdasan Emosi ... 23

a. Pengeretian Kecerdasan Emosi ... 23

b. Konsep Kecerdasan Emosi ... 24


(12)

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi ... 28

e. Dimensi Kecerdasan Emosi ... 29

f. Karakteristik Kecerdasan Emosi ... 29

C. Hubungan Antar Variabel ... 31

D. Model Penelitian ... 32

E. Hipotesis ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian ... 35

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian ... 35

C. Sumber dan Jenis Data ... 35

D. Populasi dan Sampel ... 36

E. Teknik Pengumpula Data ... 37

F. Variabel Penelitian ... 38

G. Uji Kualitas Data ... 39

H. Alat Analisis ... 41

1. Regresi Linier Sederhana ... 41

2. Regresi Moderasi ... 43

I. Pengujian Instrumen ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum BMT Beringharjo Yogyakarta ... 45

B. Sejarah BMT Beringharjo Yogyakarta ... 46


(13)

D. Perkembangan Aset BMT Beringharjo ... 50

E. Struktur Organisasi ... 53

F. Hasil Penyebaran Kuesioner ... 54

G. Karakteristik Responden ... 54

1. Karakteristik Responden Bedasarkan Jenis Kelamin ... 55

2. Karakteristik Responden Bedasarkan Rentang Usia ... 56

3. Karakteristik Responden Bedasarkan Pendidikan Terakhir ... 57

H. Uji Instrumen ... 58

1. Uji Validitas ... 58

2. Uji Reliabilitas ... 62

I. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 63

1. Regresi Linier Sederhana ... 63

2. Regresi Linier Sederhana Kedua ... 64

3. Uji Hipotesa... 65

4. Uji Hipotesa Kedua... 66

J. Pembahasan ... 67

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 69

B. Keterbatasan ... 70

C. Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Table 3.1 Skala Likert ... 44

Table 4.1 Perkembangan Aset BMT Beringharjo ... 51

Table 4.2 Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 54

Table 4.3 Responden Bedasarkan Jenis Kelamin ... 55

Table 4.4 Responden Bedasarkan Pendidikan Rentan Usia ... 56

Table 4.5 Responden Bedasarkan Pendidikan Terakhir ... 57

Table 4.6 Uji Validitas Stres Kerja... 59

Table 4.7 Uji Validitas Kecerdasan Emosi ... 60

Tabel 4.8 Uji Validitas kinerja karyawan ... 60

Tabel 4.9 Uji Realibilitas ... 62

Table 4.10 Uji Regresi Linear Sederhana ... 63

Tabel 4.11Uji Regresi Linear Sederhana Kedua ... 64

Tabel 4.12 Uji Hipotesis Pertama ... 65


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Penelitian ... 32 Gambar 4.1 Struktur Organisasi BMT Beringharjo... 53


(16)

DAFTAR DIAGRAM


(17)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kecerdasan emosi sebagai variabel moderating pada BMT Beringharjo Yogyakarta.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data primer, yang berupa angka. Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada Karyawan BMT Beringharjo Yogyakarta. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling dengan jumlah sample sebanyak 45 nasabah. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, dan analisis data dilakukan 2 tahap: pertama, analisis dilakukan tanpa variabel moderating; kedua, analisis dilakukan dengan variabel moderating.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel stress kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (0,000 < 0,05). Setelah kecerdasan emosi digunakan untuk memoderasi variabel independen, hasilnya adalah variabel stress kerja mempunyai pengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (0,39 > 0,05).


(18)

ABSTRACT

This research aimed at finding out the influence of stress toward workers’

performance with emotional intelligence as the moderating variable at BMT Beringharjo Yogyakarta.

The data used in this research was primary data in the from of numbers. The data were collected from the questionnaires handed to BMT Beringharjo Yogyakarta employee. The sample were gathered using simple random sampling and the sample were 45 employee. The data analysis was conducted using simple linier regression analysis, and it was conducted in two phases: firstly, the analysis was conducted without moderating variable: secondly, the analysis was conducted with moderating variable.

The result of the research indicated that work stress variable had negative

and significant influence towards workers’ performance (0,000 , 0,05). After

emotional intelligence was used to moderate the independent variable, the result was that work stress variable had positive and not significant influence towards

workers’, performance.


(19)

TRANSLITERASI

Transliterasi kata Arab-Latin yang dipakai dalam penyusunan Skripsi ini berpedoman pada Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987 tertanggal 22 Januari 1988.

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab

Nama Huruf Latin Nama

ا Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ب Bā’ B -

ت Tā T -

ث Sā s (dengan titik diatas)

ج J m J -

ح Hā h (dengan titik dibawah)

خ Khā’ Kh -

د Dāl D -

ذ Zāl Ż z (dengan titik diatas)

ر Rā’ R -

ز Zā’ Z -

س S n S -

ش Sy n Sy -


(20)

ض Dād .d d (dengan titik dibawah)

ط Tā’ .t t (dengan titik dibawah)

ظ Zā’ .z z (dengan titik dibawah)

ع ‘A n Komater balik keatas

غ Ga n G -

ف Fā’ F -

ق Qāf Q -

ك Kāf K -

ل Lām L -

م M m M -

ن N n N -

و Wāwu W -

ه Hā’ H -

ء Hamzah ‘ Apostrof

ي Yā’ Y -

2. Konsonan Rangkap karena Syaddah ditulis rangkap

ةددعتم Ditulis Muta’addidah


(21)

3. Ta’ Marbūṭah di akhir kata a. Bila dimatikan tulis h

مكح Ditulis ḥikmah

يزج Ditulis Jizyah

(Ketentuan ini tidak diperlukan, bila kata-kata arab yang sudah terserap kedalam bahasa Indonesia, seperti zakat, salat dan sebagainya, kecuali bila dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila ta’ marbuṭah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h

ءايلوأا مارك Ditulis Kar mah al-auliy ’

c. Bila ta’ marbuṭah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t

رطفلا ةاكز Ditulis Zak t al-fịtr

4. Vokal Pendek

ــــــــــــــــ faṭhạh Ditulis A ــــــــــــــــ Kasrah Ditulis I

ــــــ

ــــــــــ .dammah Ditulis U


(22)

1. Faṭhạh +alif ي ه اج

Ditulis

Ditulis J hiliyah

2. Faṭhạh + ya’ mati ىسنت

Ditulis

Ditulis Tans

3. Kasrah + ya’ mati يرك

Ditulis

Ditulis Karīm

4. ḍammah + wawumati ضورف

Ditulis

Ditulis Fur d

6. Vokal Rangkap 1. Faṭhạh + ya’ mati

كنيب

Ditulis ditulis

Ai

Bainakum

2. Faṭhạh + wawumati لوق

Ditulis ditulis

Au Qaul

7. Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisah kandengan Apostrof

تنأأ Ditulis a’antum

دعأ Ditulis u’iddat

تركش نئل Ditulis la’insyakartum


(23)

a. Bila diikuti huruf Qamariyyah

نآرقلا Ditulis al –Qur’ n

سايقلا Ditulis al-Qiy s

b. Bila diikuti huruf Syamsiyyah ditulis dengan menggunakan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya

ا

ءامسل Ditulis as –Sam ’

سمشلا Ditulis asy- Syams

9. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya.

ضورفلا ىوذ Ditulis Zawi al-furūḍ


(24)

(25)

(26)

(27)

xix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kecerdasan emosi sebagai variabel moderating pada BMT Beringharjo Yogyakarta.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah merupakan data primer, yang berupa angka. Data diperoleh dari kuisioner yang diberikan kepada Karyawan BMT Beringharjo Yogyakarta. Pengambilan sample dalam penelitian ini menggunakan metode Simple Random Sampling dengan jumlah sample sebanyak 45 nasabah. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana, dan analisis data dilakukan 2 tahap: pertama, analisis dilakukan tanpa variabel moderating; kedua, analisis dilakukan dengan variabel moderating.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel stress kerja mempunyai pengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (0,000 < 0,05). Setelah kecerdasan emosi digunakan untuk memoderasi variabel independen, hasilnya adalah variabel stress kerja mempunyai pengaruh Positif dan tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (0,39 > 0,05).


(28)

xx ABSTRACT

This research aimed at finding out the influence of stress toward workers’ performance with emotional intelligence as the moderating variable at BMT Beringharjo Yogyakarta.

The data used in this research was primary data in the from of numbers. The data were collected from the questionnaires handed to BMT Beringharjo Yogyakarta employee. The sample were gathered using simple random sampling and the sample were 45 employee. The data analysis was conducted using simple linier regression analysis, and it was conducted in two phases: firstly, the analysis was conducted without moderating variable: secondly, the analysis was conducted with moderating variable.

The result of the research indicated that work stress variable had negative and significant influence towards workers’ performance (0,000 , 0,05). After emotional intelligence was used to moderate the independent variable, the result was that work stress variable had positive and not significant influence towards workers’, performance.


(29)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia (SDM) merupakan penopang utama dalam suatu perusahaan. Kinerja suatu perusahaan padat dinilai bukan hanya dari aspek keuangan saja tetapi juga dari sumber daya manusianya (SDM). Selain itu, suatu perusahaan sangat diharapkan memiliki keunggulan tersendiri agar mampu bertahan dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat. Salah satu keunggulan yang dapat diciptakan oleh perusahaan adalah dimulai dari sumber daya manusia yang ada pada perusahaan tersebut. Sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan hendaklah orang yang siap, mau dan mampu memberi sumbangan terhadap usaha pencapaian tujuan organisasi (Rivai, 2004. Dalam ika 2015:1).

Dalam perusahaan peran karyawan sangatlah penting, karena Keberhasilan organisasi tidak akan terlepas dari peran soorang karyawannya, tanpa adanya karyawan suatu organisasi tidak akan dapat mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkannya. Dikarenakan peran pentingnya peran suatu karyawan, perusahaan sangat membutuhkan karyawan yang profesional demi menunjang perusahaan keberhasilan perusahaan tersebut. Salah satu perusahaan di Yogyakarta yang bergerak dibidang keuangan adalah Baitul maal wattamwil (BMT). Baitul maal wattamwil (BMT) adalah lembaga keuangan dengan prinsip syariah dan bergerak dalam skala mikro.


(30)

2

BMT Beringharjo Yogyakarta. BMT Beringharjo merupakan BMT yang berkembang pesat dan memiliki beberapa cabang di daerah Yogyakarta. Perkembangan ini harus terus dipertahankan dan bahkan ditingkatkan lagi. Hal ini tidak lepas dari kinerja perusahaan dan para karyawannya. Kinerja karyawan penting untuk diperhatikan, bahkan diharapkan karyawan bukan hanya memiliki keterampilan dan kualitas yang bagus, tetapi juga harus memiliki motviasi dan semangat kerja yang baik.

Banyaknya BMT-BMT yang berdiri di Yogyakarta membuat persaingan semakin ketat. BMT Beringharjo Yogyakarta sendiri dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik kepada para nasabahnya dan memiliki kinerja yang baik dengan mengandalkan kemampuan yang ada dari para karyawannya agar mampu untuk terus bersaing dengan BMT-BMT yang lain dan juga mampu untuk terus berkembang. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi-strategi untuk membuat perusahaan itu untuk terus manju dan berkembang, begitu juga BMT Beringharjo Yogyakarta yang memiliki strategi untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan cara memberikan target dan kinerja yang tinggi. Strategi perusahaan juga terkait dengan misi perusahaan, strategi bisni yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan dan lingkungan bisnis. Strategi bisnis mencakup tentang perencanaan, implementasi, dan pengawasan (Pabundu. 2006:122).

Tuntunan kinerja yang tinggi memang sudah menajdi bagian dari semua perusahaan (Reni et al. :92). Dari target tersebut diharapkan akan mampu meningkatkan motivasi kerja dari para para karyawan dan


(31)

3

memberikan yang terbaik bagi perusahan. Peningkatan mutu kerja karyawan perorangan sendiri akan ikut mendorong kinerja manusia secara keseluruhan. Namun kenyataannya berbeda para karyawan justru merasa dirinya terbebani dengan target dan kinerja yang tinggi itu. Hasilnya para karyawan banyak yang merasakan stres kerja dan tidak mencapai target yang sudah ditentukan oleh perusahaannya.

Stres kerja sendiri dapat timbul dari dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya faktor kemampuan dan faktor motivasi (mangkunegara, 2011:67). Faktor- faktor tersebutlah yang perlu di perhatikan oleh pimpinan perusahaan dan memberikan pelatihan kepada karyawan tentang kecerdasan emosi agar para karyawan mampu mengelola stres kerja tersebut dan tidak mengganggu hasil kinerjanya. sehingga karyawan memiliki kecerdasan emosi untuk mengelola kinerja dengan baik. Kinerja karyawan akan terlihat baik jika karyawan tidak memiliki stres dalam bekerja.

Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungan. Sebagai hasiilnya, pada diri karyawan berkembang berbagai macam gejala stres yang mampu mengganggu pelaksanaan kerja mereka (Hani Handoko 2014:200)

Banyak sekali faktor-faktor penyebab stres kerja, antara lain beban kerja yang dirasakan cukup berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah, iklim kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai, yang berhubungan langsung dengan tanggung jawab,


(32)

4

konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja (Mangkunegara, 2011:157).

Hampir Setiap kondisi pekerjaan dapat menimbulkan stres, tergantung reaksi karyawan bagaimana menghadapinya (davis et al.,1993:198). Karyawan yang memiliki tingkat stres kerja yang tinggi cendrung menjadi mudah marah dan agresif, tidak mampu mengontrol diri untuk sekedar rilaks bahkan orang yang mengalami stres kerja sering nunjukan sikap yang tidak koopratip. Dengan mampu menguasai dan mengelola diri sendiri dan mampu membina hubungan yang baik terhadap karyawan yang lain di perusahaan tersebut, membuat kemungkinan lebih besar kinerja yang dihasilkan karyawan lebih baik.

Dengan adanya stress kerja tentu akan menjadi masalah besar bagi perusahaan dan karyawan itu sendiri. Butuh penanganan yang tepat untuk mengatasi stress kerja. Stress kerja sendiri mampu dicegah dengan adanya kecerdasan emosi. Kecerdasan emosi adalah kemampuan mengenali prasan diri sendiri dan orang lain, mampu memotivasi diri,serta mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dalam hubungan dengan orang lain (Goleman, 2005:512 dalam ridwan eat al., 2006:5). Apabila seseorang karyawan mempunyai kecerdasan emosi tinggi maka ia akan dapat hidup lebih bahagia dan sukses karena percaya diri, mampu memotivasi diri sendiri.

Kinerja karyawan akan dipengaruhi oleh stres kerja, dan kecerdasan emosi. Dimana faktor satu faktor tidak dapat dikatakan lebih dominan dari faktor lain. Ini terjadi karena masing-masing faktor tersebut mempunyai


(33)

5

karakteristik yang berbeda dalam mempengaruhi kinerja karyawan. Dengan adanya pengukuran pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kecerdasan emosi sebagai moderating, diharapkan penelitian ini mampu memberikan informasi yang menyeluruh mengenai kinerja perusahaan (BMT Beringharjo). Degnan adanya informasi dari penelitian ini diharapkan, manajemen dapat melakukan tindakan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga perusahaan dapat berjalan dengan baik.

Dari uraian pemikiran diatas maka penulis terdorong untuk melakukan kajian lebih mendalam dengan mengambil judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Kecerdasan Emosi Sebagai Variabel Moderating Pada BMT Beringharjo Yogyakarta”

Motivasi dan tujuan dari penelitian ini adalah karena bagi lembaga keuangan Syariah, karyawan memiliki peranan penting. Perusahan harus mampu menjaga hubungan baik dan menjamin masa depan karir para karyawan berarti perusahaan sudah berusaha untuk menigkatkan kinerja dari perusahan itu sendiri. Apabila karyawan mengalami stress kerja diharapkan perusahaan (BMT Beringharjo) mampu mengatasinya dengan cara memanfaatkan kecerdasan emosi yang ada pada diri karyawannya agar tidak mempengaruhi dan berdampak buruk terhadap kinerja para karyawannya. B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


(34)

6

1. Untuk mengetahui apakah stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan di BMT Beringharjo Yogyakarta ?

2. Apakah kecerdasan emosi memoderasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan di BMT Beringharjo Yogyakarta ?

C. Batasan Masalah

Penulis membatasi dalam penelitian ini untuk menghindari pembahasan yang lebih luas, maka peneliti hanya memfokuskan kepada uraian tentang analisis stres kerja terhadap kinerja para karyawan di BMT Beringharjo dengan kecerdasan emosi sebagai variabel mooderatingnya.

Dalam penelitian ini, terdapat tiga variabel seperti variabel dependen, moderating, dan independen.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada pokok permasalahan di atas peneliti bertujuan :

1. Untuk mengetahui apakah tingkat stres kerja mampu mempengaruhi kinerja karyawan di BMT Beringharjo

2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kecerdasan emosi terhadap hubungan atara stress kerja terhadap kinerja karyawan.

E. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan dan kontribusi yang diharapkan dapat dicapai dari penelitian ini sebagia berikut :

1. Bagi Akademis

a. Sebagai bahan kajian dan informasi untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan tema masalah ini.


(35)

7

b. penelitian ini diharapkan mampu memperkaya khasanah keilmuan tentang pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kecerdasaan emosi sebagai variabel moderatingnya.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, selain mampu menambah wawasan ilmu, peneliti juga akan tahu bagaimana menggunakan kecerdasan emosi ketika sedang mengalami stress kerja agar tidak mempengaruhi kinerjanya, dan penelitian ini akan bermanfaat untuk masa depan peniliti guna menghadapi duni pekerjaan stelah lulus dari bangku perkuliahan.

3. Bagi Perusahaan

Tentu hasil penelitian ini dapat membatu dalam hal memebuat kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan sumber daya manusia (SDM) guna untuk mengatasi SDM di perusahaan tersebut agar tidak mengalami stres kerja yang berpengaruh buruk terhadap kinerja para karyawannya.


(36)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjuan Pustaka

Dibawah ini terdapat beberapa penelitian sebelumnya yang terkait mengenai pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan terhadap diantaranya:

1. Penelitian tentang stres kerja juga pernah dilakukan Hulaifah Ghafar yang berjudul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Bank Mandiri (PERSERO) Tbk Kantor Wilayah x Makasar”. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan, dari hasil analisi regresi menunjukan bahwa faktor stressor individu memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan yang ditunjukan dengan koefisien variabel dimana faktor stressor individu bertanda positif, sedangkan faktor stressor organisasi memiliki hubungan yang positif terhadap kinerja karyawan. Hasil pengujian parsial (uji t) antara variabel stres individu dengan variabel kinerja karyawan menunjukan nilai t hitung sebesar 2,131 koefisien regresi sebesar 0,119 dan nilai probabilitas sabar 0,037 yang lebih kecil dari 0,05 hal ini berarti bahwa stres individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Megha Indah Bellinda, Sus Budiharto Universitas Islam Indonesia tentang “Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Stres Kerja Distibutor”. Kesimpulan dari penelitian ini


(37)

9

yaitu data menunjukan bahwa rxy= -0,427 dangan p= 0,000 atau p<0,01. Sehingga hipotesis yang diajukan penelitian yaitu ada hubungan yang negatif antara kecerdasan emosi dengan stres kerja distributor diterima. 3. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Noviansyah dan Zunaidah yang

berjudu “Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja”. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian ini berhasil mendukung hipotesis pertama penelitian, yaitu bahwa variabel stres kerja (konflik kerja, beban kerja, waktu kerja, karakteristik tugas, dukungan kelompok dan pengaruh kepemimpinan) secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja. Pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis kedua dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja (X1) dan

motivasi kerja (X2) secara simultan mempunyai pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y). Dan yang terakhir pengujian yang dilakukan terhadap hipotesis ketiga memberikan hasil bahwa stres kerja lebih berpengaruh dari pada motivasi kerja terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja.

B. Kerangka Teori 1. Kinerja Karyawan

a. Pengertian Kinerja Karyawan

Istiah kinerja berasal dari job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja yang dicapai oleh seseorang). Kinerja


(38)

10

adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya (Mangkuunegara, 2011: 67). Sedangkan menurut Rivait (2008:16) dalam sulaeman et al., 2012:139) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok orang didalam suatu perusahaan atau organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum, dan etika.

Menurut Henry Simamora (2004) dalam dito (2010:30) Deskripsi dari kinerja menyangkut tiga komponen penting yaitu: 1. Tujuan ini akan memberikan arah dan mempengaruhi bagaimana

seharusnya perilaku kerja yang diharapkan organisasi terhadap setiap personel.

2. Ukuran dibutuhkan untuk mengetahui apakah seorang personel telah mencapai kinerja yang diharapkan, untuk itu kuantitatif dan kualitatif standar kinerja untuk setiap tugas dan jabatan personal memegang peranan penting.

3. Penilaian Penilaian kinerja reguler yang dikaitkan dengan proses pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa berorientasi terhadap tujuan dan berperilaku kerja sesuai dan searah dengan tujuan yang hendak dicapai.


(39)

11

b. Manfaat Kinerja

Menurut Rita Swietenia (2009) dalam dito (2010:30) didalam manfaat kinerja pegawai antara lain adalah untuk menganalisa dan mendorong efisiensi produksi, untuk menentukan target atau sasaran yang nyata, lalu untuk pertukaran informasi antara tenaga kerja dan manajemen yang berhubungan terhadap masalah-masalah yang berkaitan

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja yaitu factor kemampuan (abiilty) dan factor motivasi (motivation).

1) Kemampuan

Secara psikoligi, kemampuan karyawan terdiri dari potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill). Dapat diartikan karyawan yang memiliki IQ tinggi (IQ 110-120) dengan pendidikan yang cukup memadai untuk jabatannya dan keterampian dalam mengerjakan suatu pekerjaan sehari-hari, maka karyawan tersebut lebih mudah untuk mencapai kinerja yang diharapkan (Mangkunegara, 2011:67). Jadi untuk memperoleh kinerja yang diharapkan karyawan harus ditempatkan pada tempat yang ia kuasai atau keahliannya.

2) Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi dalam bekerja. Motivasi merupakan kondisi yang


(40)

12

menggerakan karyawan yang terarah untuk mecapai suatu tujuan organisasi (Mangkunegara, 2011:68). Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong diri karyawan untuk selalu berusaha mencapai prestasi kerja yang maksma. Seorang karyawan harus mempunyai menta yang siap, artinya siap secara fisik, siap memahami tujuan utama dan siap untuk target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan dan segala situasi kerja.

d. Dampak Kinerja

Kinerja yang baik adalah kinerja yang mengikuti tata cara atau prosedur sesuai standar yang telah ditetapkan. Akan tetapi di dalam kinerja tersebut harus memiliki beberapa kriteria agar meningkatkan produktifitas sehingga apa yang di harapkan bisa berjalan sesuai apa yang diinginkan. Seseorang yang memiliki kinerja yang baik maka akan memberikan dampak ataupun hasil yang lebih baik bagi perusahaan misalnya: karyawan bekerja akan lebih sungguh-sungguh, dalam melakukan pekerjaan lebih teliti, rapi, cepet, tepat, akurat, dan rasa senang dalam menjalankan tugas yang diberikan.

Dengan demikian perusahaan akan mendapatkan profitabilitas yang lebih baik sehingga target dari perusahaan dapat tercapai sesuai yang diharapkan. Namun sebaliknya jika kinerja seseorang karyawan itu buruk, tentunya aka memberikan dampak yang kurang baik juga. Karena apabila ia bekerja dengan tidak sungguh-sungguh hasil yang


(41)

13

didapatkan tidak akan maksimal atau tidak sesuai dengan target yang telah ditetapkan, akibatnya perusahaan tidak dapat mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

e. Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Prawirosentono (2008) dalam Anggara. 2015:18), kinerja dapat dinilai atau diukur dengan beberapa faktor yaitu:

1) Efektifitas, yaitu bila tujuan kelompok dapat dicapai dengan kebutuhan yang direncanakan.

2) Tanggung jawab, merupakan bagian yang tak terpisahkan atau sebagai akibat kepemilikan wewenang.

3) Disiplin, yaitu taat pada hukum dan aturan yang belaku. Disiplin karyawan adalah ketaatan karyawan yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan perusahaan dimana ia bekerja. 4) Inisiatif, berkaitan dengan daya pikir, kreatifitas dalam bentuk suatu

ide yang berkaitan tujuan perusahaan. Sifat inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan perusahaan dan atasan yang baik. Dengan perkataan lain inisiatif keryawan merupakan daya dorong kemajuan yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja karyawan.

Pekerjaan yang dilakukan oleh para karyawan jika dilakukan dengan baik maka akan membawa dampak baik pula untuk perusahaannya.


(42)

14

f. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja adalah suatu kegiatan yang dilakukan manajemen/penyelia penilai untuk menilai kinerja tenaga kerja dengan cara yaitu membandingkan kinerja atas kinerja dengan uraian/deskripsi pekerjaan dalam suatu periode tertentu, biasanya diakhir bulan (Sastrohadiwiryo. 2005:231). Hal tersebut dilakuakn dengan bertujuan untuk mengukur suatu kinerja karyawandalam hal mengembangkan kualitas kerja, penbinaan selanjutnya, tindakan perbaikan atas kinerja yang kurang sesuai dengan deskripsi pekerjaan, serta untuk keperluan yang berhubungan dengan masalah ketenaga kerjaan lainnya.

Menurut Sastrohadiwiryo (2005:238) penilai kinerja dalam perusahaan oleh penilai yaitu penilai:

1) Para tenaga kerja oprasional yang biasa melakukan penilaian kinerja mereka adalah manajemen tingkat bawah. Termasuk padatingkatan ini, antara lain kepala mandor, mandor, para penyelia, kapala kelompok kerja, dan sejenisnya. Hasil peneliaian yang telah dilakukan nya tertuang dalam daftar yang biasa dibsebut daftar penilaian kerja yang disampaikan kepada manajemen tenaga kerja melalui manajemen lininya masing-masing.

2) Tenaga kerja manajemen pada tingkat bawah yang biasanya melakukan penilaian pekerjaan mereka adalah manajemen


(43)

15

tengah.termasuk pada tingkatan ini , antara lain kepala bagaian, manajemen bidang khusus (produksi, pemasaran, finansial, dan lain-laiin), kepala devisi, kepala seksi, dan sejenisnya. Hasil penilaian kinerja yang telah mereka lakukan disampaikan kepada manajemen tenaga kerja melalui manajemen lainnya.

3) Tenga kerja pada tingkatan manajemen tengah yang bisa melakukan penilaian kinerja yang telah mereka lakukan adalah manajemen puncak. Termasuk pada tingkatan ini, antara lain dewan direksi (board of director), presiden perusahaan, dan sejenisnya. Hasil penilaian kinerja yang telah mereka lakukan disampaiakan kepada manajemen tenga kerja.

Fungsi dalam bidang ketenaga kerjaan perusahaan bahwa manajemen tenaga kerja merupakan titik sentral tentang hal ihwal yang menyangkut ketenaga kerjaan.dari hasil laporan penilaian kinerja tersebutsangat mematu perusahaan dalam memberikan informasi, khususnya manajemen tenaga kerja sehingga tangtangan manajemen tenaga kerja adalah kajian dan analisis terhadap informasi yang sudah ada guna pembinaan dan pengembangan tenaga kerja serta dalam hal pengembangan perusahaan.

2. Stres Kerja

a. Pengertian Stres Kerja

Stres berasal dari bahasa latin Stingere. Stress kerja adalah perasaan tertekan yang dialami keryawan dalam menghadapi


(44)

16

pekerjaannya. Stress kerja ini tampak dari Simptom, antara lain seperti emosi yang tidak stabil, prasaan yang tidak tenang, suka menyendiri, sulit untuk istirahat (tidur), merokok yang berlebihan, tidak bisa tenang, selalu cemas, prasaan tegang, gugup, tekanan darah yang menigkat, dan mengalami gangguan pencernaan (Mangkunegara, 2011:157).

b. Penyebab Stres Kerja

Banyak factor yang mempengaruhi timbulnya stress kerja yang di alami oleh karyawan, yaitu beban kerja yang dirasa terlalu berat, waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang rendah,iklim kerja yang tidak sehat, otoritas kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan denan pemimpin yang frustasi dalam kerja (Mangkunegara, 2011:157).

Stres adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi beberapa faktor seperti, emosi, proses pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Apabila stres berlangsung terlalu lama dapat juga menimbulkan penyakit yang cukup parah seperti penyakit jantung, ginjal, pembulu darah, dan bagian-bagian tubuh lainnya. Stres adalah istilah umum yang diterapkan pada tekanan perasaan hidup manusia. Sebagai akibatnya, pada diri karyawan berkembang berbagai gejala-gejala stres yang dapat mengganggu prestasi kerja karyawan itu sendiri (davis et al. 1993:195).


(45)

17

c. Gejala-gejala Stres Kerja

Akibat adnya stres kerja tersebut yaitu orang menjadi nervous, merasakan kecemasan yang kronis, peningkatan ketegangan pada emosi, proses berpikir dan kondisi fisik individu. Sebagai hasil dari adannya stres kerja karyawan mengalami beberapa gejala yang dapat mengancam dan mengganggu pelaksanaan kerja mereka.

Gejala-gejala stres tersebut oleh dapat dikelompokan menjadi tiga kategori umum yaitu :

a) Gejala Fisiologis

Gejala fisiologis merupakan gejala awal yang bisa diamati terutama pada peneliitian medis dan ilmu kesehatan. Stres kerja cendrung berakibat pada perubahan metabolisme tubuh, meningkatnya detak jantung dan pernafasan, penigkatan tekanan darah, timbulnya sakit kepala, seta yang lebih berat lagi terjadinya serangan jantung.

b) Gejala Psikologis

Dari segi psikologis, stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Hal itu merupakan efek psikologis yang paling sederhana dan paling jelas. Namun bisa saja muncul keadaan psikologis lainnya, misalnya ketegangan, kecemasan, mudah marah, kebosanan, suka menunda-nunda. Bukti menunjukan bahwa ketika orang ditempatkan dalam pekerjaan dengan tuntutan yang banyak dan saling bertentangan atau dimana ada ketidakjelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab


(46)

18

pemegan jabatan, maka stres maupun ketidak puasaan akan meningkat.

c) Gejala Prilaku

Gejala stres yang berkaitan dengan prilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, absensi, kemangkiran, dan tingkat keluarnya karyawan, juga perubahan dalam kebiasaan makan, merokok, dan konsumsi alkohol, bicara cepat gelisah, dan gangguan tidur.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja

Dalam hubungannya dengan stres, Robbins (2003)dalam Suhanto (2009:15) membagi tiga kategori potensi penyebab stres (stressor) yaitu lingkungan, organisasi, dan individu. Ketidak pastian lingkungan mempengaruhi dalam perancangan struktur organisasi. Ketidak pastian itu juga mempengaruhi tingkat stres di kalangan para karyawan dalam suatu organisasi. Lebih lanjut Robbins (2003) dalam Anggara (2015:18) berpendapat bahwa struktur organisasi menentukan tingkat diferensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil. Aturan yang berlebihan dan kurangnya partisipasi dalam 16 pengambilan keputusan yang berdampak pada karyawan merupakan potensi sumber stres. Faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja antara lain yaitu beban kerja yang dirasakan terlalu berat waktu kerja yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yan rendah, iklim kerja yang tidak sehat, otoritas


(47)

19

kerja yang tidak memadai yang berhubungan dengan tanggung jawab, konflik kerja, perbedaan nilai antara karyawan dengan pimpinan yang frustasi dalam kerja (mangkunegara , 2011 : 157). e. Dampak Stres

Mengidentifikasi lima jenis dampak stres yang potensial menurut Suwarto (1999:236) sebagai berikut:

1. Dampak Subjektif

Dampak subjektif ini meliputi tentang kecemasan, agresi, kebosanan, depresi, keletihan, frustasi, kehilangan kesabaran, rendah diri, gugup, dan merasa kesepian.

2. Dampak Prilaku

konsekuensi yang ditimbulkan oleh dampak prilaku adalah kecendrungan mendapat kecelakaan, alkoholik, penyalah gunaan obat-obatan, emosi yang tiba-tiba meledak, makan berlebihan, merokok berlebihan, prilaku yang hanya mengikuti kata hati, ketawa, dan gugup.

3. Dampak kognitif

kosekuensi yang timbul dari dampak kognitif ini yaitu kemampuan untuk mengambil keputusan yang jelas, kosentrasi yang buruk, rentan perhatikan yang pendek, sangat pekak terhadap kritik, dan rintangan mental.


(48)

20

4. Dampak Fisiologis

Dampak ini menimbulkan seperti meningkatnya kadar gula, meningkatnya denyut jantung tekanan darah, kekeringan di mulut, berkeringat, membesarnya pupil mata, dan tubuh merasakan panas dingin.

5. Dampak Organisasi

konsekuensi yang timbul akibat dampak organisasi ini seperti keabsenan, keterasingan dari rekan kerja, ketidak puasan bekerja, menurunya keikatan dan loyalitas terhadap organisasi.

Stres itu sendiri dapar bersifat sementara atau jangka panjang, ringan atau berat, sangat tergantung pada seberapa lama penyebabnya berlangsung, seberapa besar kekuatan stres tersebut, dan seberapa besar kemampuan karyawan itu untuk menghadapinya (davis et al. 1993:196).

Selain dampak stres yang telah dijelasan diatas, terdapat reaksi terhadap stres, seperti yang dijelaskan oleh Handoko (2014:201) reaksi terhadap stres dapat dibagi menjadi 2 golongan, golongan A dan golongan B, yaitu:

1. Golongan A

Orang-orang yang bergolongkan tipe A adalah mereka yang agresip dan kompetitip, menempatkan standar-standar yang sangat tinggi dan menempatkan diri mereka di bawah tekanan yang ajeg (konstan). Biasanya banyak dari mereka tidak


(49)

21

menyadari banyak tekanan yang datang disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri. Dikarenakan para karyawan merasakan tingkat stres yang konstan mereka lebih cendrung mengalami gangguan-gangguan fisik seperti serangan jantung, penyakit lever dan sebagainya.

2. Golongan B

Sedangkan orang-orang yang termasuk dalam golongan B ini adalah orang-orang yang mampu untuk lebih relaks dan tidak suka menghadapi “masalah” atau bisa disebut juga orang-orang yang easygoing. Mereka akan terima segala situasi-situasi yang ada dan bekerja di dalamnya, serta mereka tidak senang dengan persaingan. Mereka terutama relaks dalam kaitannya dengan tekanan waktu, sehingga mereka kemungkinan lebih kecil untuk lebih kecil dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan stres kerja.

Pada umumnya, stres kerja lebih banyak merugikan diri karyawan maupun perusahaan. Pada diri karyawan, konsekuensi tersebut dapat berupa menurunnya gairah kerja, kecemasan yang tinggi, frustasi dan sebagainya. Bagi perusahaan sendiri kosekuensi yang timbul bersifat tidak langsung yaitu menigkatnya basensi, menurunnya produktivitas dan secara psikologis dapat menurunkan komitmen organisasi, memicu perasaan teraliansi, hingga trunover (Anggara, 2015:19).


(50)

22

f. Pendekatan Stres Kerja

Terdapat beberapa pendekatan stress kerja menurut Mangkunegara ( 2011:67) sebagai berikut:

a) Pendekatan Dukungan Sosial

Pendekatan ini dilakukan melalui aktivitas yang bertujuan untuk memberikan kepuasan sosia terhadap karyawan. Seperti bermain game, lelucon, dan bodor kerja.

b) Pendekatan melalui meditasi

Pendektan ini diperlukan karyawan dengan cara berkosentrasi ke alam pikiran, mengendorkan kerja otot, den menegangkan emosi. Meditasi ini bisadilakukan dirungan khusus, seperti karyawan yang beragama islam bisa untuk melakukannya setelah shalat Dzuhur melalui doa dan dzikir kepada Allah S.W.T

c) Pendekatan Melalui Biofeeddback

Pendektan ini melalui bimbingan medis. Melalui bimbingan dengan dokter, psikiater, dan psikologi, dengan harapan pstres yang dialami oeh karyawan akan hilang.

g. Cara Mengatasi Stres Kerja

Menurut Mangkunegara (2011:67) terdapat 3 pola dalam mengatasi stres, yaitu sebagai berikut:

a) Pola Sehat

Pola sehat adalah pola untuk menghadapi stres kerja yang terbaik yaitu dengan kemampuan mengelola perilaku dan


(51)

23

tindakan sehingga adanya stres tidak menimbulkan gangguan, akan tetapi menjadi lebih sehat dan berkembang.

b) Pola Harmonis

pola harmonis adalah pola menghadapi stres dengan kemampuan mengelola waktu kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulaknberbagai hambatan.

c) Pola Patologis

Pola patologis adlah pola untuk menghadapi stres dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun sosial-psikologi. 3. Kecerdasan Emosi

a. Pengertian Kecerdasan Emosi

Menurut Goleman (2006) dalam Alhamri, et al;:3) “emosi berasal dari kata latin yaitu movere, yang berarti menggerakan, emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas suatu fisikologis dan biologis, dan kecendrungan bertindak. Dan secara universal kecerdasaan emosi adalah kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif untuk tujuan membangun produktif dan mencapai keberhasilan. Menggunakan emosi secara efektif, maka individu akan lebih bertanggung jawab, lebih mampu memusatkan perhatian pada tugas, tidak impulsif, lebih bisa mengendalikan diri yang pada akhirnya mampu untuk meningkatkan kinerja.

Kecerdasan emosi yang ada pada seseorang adalah mencakup pengendalian diri, semangat, ketekunan, serta kemampuan untuk


(52)

24

memotivasi diri sendiri. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis (Burhan. :3). Disisi lain individu yang mempunyai keterampilan kecerdasan emosi yang lebih produktif dan efektif dalam hal apapun akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Kecerdasan emosi menentukan potensi individu untuk mempelajari keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsur yaitu kesadaran diri, motivasi, pengaturan diri, empati, dan kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain. Kecakapan emosi adalah kecakapan hasil belajar yang didasarkan pada kecer-dasan emosi dan karena itu menghasilkan kinerja menonjol dalam pekerjaan. Inti kecakapan ini adalah dua kemampuan yaitu empati, yang melibatkan kemam-puan membaca perasaan orang lain; dan ketrampilan sosial, yang berarti mampu mengelola perasaan orang lain dengan baik.

b. Konsep Kecerdasan Emosi

Menurut Goleman (2006) dalam Alhamri, et al.:3) konsep kecerdasan emosi onal meliputi lima hal, sebagai berikut:

1) Mengenali Emosi

Kesadaran diri adalah kemampuan untuk mengenali prasaan suatu prasaan itu terjadi. Ini merupakan dasar kecerdasan emosional, konsep ini meliputi kemampuan untuk memantau prasaan dari waktu ke waktu yang merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan


(53)

25

pemahaman diri. Ketidak mampuan untuk mengenali emosi diri kita yang sesungguhnya membuat kita berada dalam kekuasaan perasaan.

2) Mengelola Emosi

Bagaimana menangani prasaaan agar prasaan kita dapat terungkap dengan pas adalah kecakapan yang bergantung pada kesadaran diri. Orang-orang yang buruk kemampuannya dalam keterampilan ini akan terus menerus bertanrung melawan perasaan murung, sementara mereka yang pintar dapat bangkit lagi dengan cepat dari kemerosotan dan ketajutan dalam kehidupan.

3) Motivasi Diri Sendiri

Menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan adalah hal yang sangat penting dalam kaitan untuk memberikan perhatian, utnk memotivasi diri sendiri dan menguasai diri sendiri dan untuk berkreasi. Kendali diri emosional yaitu menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati adalah landasan keberhasilan dalam berbagai bidang. Orang-orang yang memiliki keterampilan ini cendrung lebih produktif dan efektif dalam hal apapun yang mereka kerjakan.

4) Mengenali Emosi Orang Lain

Mengenali emosi orang lain Empati, kemampuan yang juga bergantung pada kesadaran diri emosional, merupakan “keterampilan bergaul” dasar. Di sini akan di teliti akar empati, biaya sosial akibat


(54)

26

ketidakpedulian secara emosional, dan alasan-alasan mengapa empati memupuk altruisme. Orang yang berempatik akan lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apaapa yang dibutuhkan atau dikehendaki oleh orang lain. Orang-orang seperti ini lebih cocok untuk pekerjaanpekerjaan keperawatan, mengajar, penjualan, dan Manajemen.

5) Membina Hubungan

Seni membina hubungan, sebagian besar merupakan keterampilan mengelola emosi orang lain. Di konsep ini akan ditinjau keterampilan dan ketidak terampilan sosial, dan keterampilan- keterampilan tertentu yang berkaitan. Ini merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antar pribadi. Orang-orang yang hebat dalam keterampilan ini aakan sukses dalam bidang apapun yang mengandalkan pergaulan yang mulus dengan orang lain, mereka ini adalah “bintang-bintang” nya dalam pergaulan.

c. Jenis-jenis Emosi

Goleman (2002. Dalam Anggara. 2015:23 ) mengemukakan beberapa macam emosi yaitu :

1) Amarah

Jenis ini meliputi seperti, beringas, mengamuk, benci, jengkel,kesal hati.


(55)

27

2) Kesedihan

Jenis ini meliputi hal seperti, pedih, sedih, muram, suram, melankolis mengasihi diri, putus asa.

3) Rasa takut

Jenis ini meliputi hal seperti, cemas, gugup, khawatir, was-was,perasaan takut sekali, waspada, tidak tenang dan ngeri.

4) Kenikmatan

Jenis ini meliputi hal seperti, bahagia, gembira, riang, puas, senang,terhibur bangga.

5) Cinta

Jenis ini meliputi hal seperti, penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat, bakti hormat,dan kemesraan. 6) Terkejut

Jenis ini meliputi hanya satu yaitu terkesiap. 7) Jengkel

Jenis ini meliputi hal seperti, hina, jijik, muak, mual, tidak suka. 8) Malu

Dan Jenis yang terakhir ini meliputi hal dua hal seperti,malu hati, kesal.

Seperti yang sudah diuraikan diatas, semua emosi menurut goleman pada dasarnya adalah dorongan seseorang untuk bertindak. Jadi berbagai macam emomsi itu bertujuan seseorang individu untuk memberikan respon atau bertingkah laku terhadap stimulus yang ada.


(56)

28

Dan dapat dikatan juga bahwa kecerdasaan emosi menuntut diri untuk selalu belajar mengakui dan menghargai prasaan diri sendiri dan orang lain dan untuk menanggapinya dengantepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari hari.

d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi

Kecerdasan emosi merupakan sebuah domain dan trait. Kecerdasaan emosi sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik itu faktor yang bersifat pribadi, sosial, maupun gabungan dari beberapa faktor tersebut. Dari banyaknya faktor yang mempengruhi kecerdasaan emosi, faktor yang memepengaruhi kecerdasaan emosi, menurut Agustin (2007. Dalam Anggaran. 2015: 24) yaitu :

1) Faktor Psikologi

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri individu. Faktor intern ini akan membantu individu dalam mengelola, mengontrol, mengendalikan dan mengkordinasikan keadaan emosi agar termanifestasi dalam prilaku secara efektif.

2) Faktor Pelatihan Emosi

Kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang akan menciptakan kebiasaan,dan kebiasaan rutin itu akan mampu menghasilkan pengalaman yang berulang pada pembentukan nilai (venue).


(57)

29

3) Faktor Pendidikan

Pendidikan mampu untuk menjadi salah satu sarana belajar untuk mengembangkan kecerdasaan emosi seorang individu. Individu mulai dikenalkan dengan berbagai bentuk emosi dan bagaimana cara mengelolanya untuk hidup yang lebih baik melalui pendidikan.

e. Dimensi Kecerdasan Emosi

Menurut Gardner dan Sunar P (2010) dalam Dyah (2011:34) menyebutkan bahwa terdapat lima dimensi pokok kecerdasan emosi sebagai berikut:

1.) Menyadari Emosi Sendiri

2.) Mampu mengelola emosi diri sendiri

3.) Menjaga kepekaan terhadap perasaan orang lain

4.) Mampu merespon dan bernegosiasi dengan orang lain secara emosional

5.) Dapat menggunakan salah satu emosi sendiri untuk memotivasi diri sendiri.

f. Kerakteristik Kecerdasan Emosi

Menurut Goleman (2006) dalam Alhamri, et al.:4) karakteristik kecerdasan emosi adalah sebagai berikut:

1) Kesadaran Diri

Kesadaran diri adalah kemampuan individu untuk mengetahui apa yang dirasakan pada suatu saat dan menggunakannya untuk


(58)

30

memandu pengambilan keputusan diri sendiri, memiliki tolak ukur yang realistis atas kemampuan diri dan kepercayaan diri yang kuat. 2) Pengaturan Diri

Karakteristik Pengaturan diri yaitu kemampuan individu menangani emosi sedemikian baik sehingga berdampak positif kepada pelaksanaan tugasnya, peka terhadap kata hati dan sanggup menunda kenikmatan sebelum tercapainya suatu sasaran, mampu pulih kembali dari tekanan

3) Motivasi

Menggunakan hasrat yang paling dalam untuk menggerakkan dan menuntun individu menuju sasaran, membantu individu mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif dan untuk bertahan menghadapi kegagalan dan frustrasi.

4) Empati

Empati adalah kemampuan untuk merasakan yang dirasakan orang lain, mampu memahami perspektif mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri dengan bermacam-macam orang.

5) Keterampilan Sosial

Keterampilan sosial adalah kemampuan untuk menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain dan dengan cermat membaca situasi dan jaringan sosial, mampu berinteraksi dengan lancar, menggunakan keterampilan-keterampilan


(59)

31

ini untuk mempengaruhi dan memimpin, bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan serta untuk bekerja sama dan bekerja dalam tim.

C. Hubungan antar Variabel

1. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan.

Stres dapat diartikan sebagaiperasaan tertekan yang dialami keryawan dalam menghadapi pekerjaannya (Mangkunegara, 2011:157) jika stres yang dialami terlalu besar, akan mampu mempengaruhi kinerja yang akan menurun karena stres mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Apabila Karyawan kehilangan kemampuan untuk mengendalikannya. Akibat yang paling ekstrem adalah kinerja menjadi nol, karyawan, menjadi tidak kuat lagi bekerja, putus asa, keluar atau menolak bekerja untuk menghindari stres (Nurhendra. 2007:6). Kinerja yang tidak baik disebabkan oleh beberapa faktor dan salah satunya yaitu stres kerja. Sumber stres kerja sangat beragam dan reaksinyapun beragam pula.

Dari beberapa sumber penyebab stres kerja mampu memberikan pemahaman bahwa stres kerja yang dialami oleh karyawan akan membawa dampak negatif yang cukup besar bagi hasil kinerjanya. Oleh karena itu perlu adanya pemahaman lebih dan penyelesaian tentang sumber-sumber stres kerja yang berpotensial merusak karir karyawan dan suatu perusahaan itu sendiri.

2. Kecerdasaan emosi memoderasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan


(60)

32

kecerdasaan emosi adalah kemampuan untuk menggunakan emosi secara efektif untuk tujuan membangun produktif dan mencapai keberhasilan. Hasil kinerja karyawan sangat besar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti, stres kerja dan kecerdasan emosinya. Di sini kita tidak dapat mengatakan bahwa satu faktor lebih dominan dari faktor lainnya. Ini semua dikarena faktor-faktor terseut memiliki karakteristik masing-masing dan sangat berbeda didalam mempengaruhi kinerja karyawan. Maka dari itu dengan adanya pengukuran stres kerja terhadap hasil kinerja karyawan dengan kecerdasan emosi sebagi moderating, diharapkan kedepannya penelitian ini mampu memberikan informasi yang menyeluruh untuk perusahaan maupun akademis mengenai kinerja sebuah perusahaan yang terkait.

D. Model Penelitian

Dari uraian dalam pendahuluan dan landasan teori tersebut maka model penelitian teoritis mengenai pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan dengan kecerdasan emosi sebagai variabel moderasi adalah sebagai berikut (Ryan Anggara, 2015:30) :

Gambar 2.1 Model Penelitian

Stres Kerja (X1) Kinerja Karyawan (Y)


(61)

33

Model ini menjelaskan hubungan antara stres kerja (X1) terhadap kinerja karyawan (Y). Setelah mengetahui hubungan antara kedua variabel tersebut, selanjutnya akan dimasuk variabel kecerdesaan emosi (X2), untuk mengetahui apakah hubungannya memperlemah atau justru memperkuat hubungannya antara stres kerja terhadap kinerja karyawan.

E. Hipotesis

Dalam penelitian perlu adanya dugaan sementara yang diungkapkan secara deklaratif yang menjadi jawaban dari sebuah perrmasalahan. Dari dugaan (hipotesis) tersebutini maka akan timbul suatu prediksi, dan untuk hipotesis atas permasalahan yang ada adalah sebagai berikut :

1. Pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan

Stres dapat membantu fungsional, tetapi juga dapat berperan salah (dysfunctuinal) atau merusak prestasi kerja. Secara sederhana hal ini berarti bahwa stres mempunyai potensi untuk mendorong atau mengganggu pelaksanaan kerja, tergantung seberapa besar tingkat stres. Bila stres telah mencapai “puncak”, yang dicerminkan kemampuan pelaksanaan kerja harian karyawan, maka stres tambahan akan cendrung tidak menghasilkan perbaikan prestasi kerja (Handoko , 2014: 201-202). H1: terdapat pengaruh positif dan signifikan antara stres kerja terhadap kinerja para karyawan.

Ketika stres kerjapara karyawan BMT Bringharjo tinggi maka kinerja akan menurun. Sebaliknya ketika stres kerja rendah maka kinerja karyawan BMT Bringharjo Yogyakarta akan meningkat atau tinggi.


(62)

34

2. Kecerdasan emosi memoderasi pengaruh stres kerja terhadap kinerja karyawan.

Kecerdasan emosi yang ada pada seseorang adalah mencakup pengendalian diri, semangat, ketekunan, serta kemampuan untuk memotivasi diri sendiri (Burhan. :3). Menggunakan emosi secara efektif, maka individu akan lebih bertanggung jawab, lebih mampu memusatkan perhatian pada tugas, tidak impulsif, lebih bisa mengendalikan diri yang pada akhirnya mampu untuk meningkatkan kinerja. Di sisi lain bahwa individu yang mempunyai keterampilan kecerdasan emosi yang lebih produktif dan efektif dalam hal apapun akan menghasilkan kinerja yang lebih baik. Kecerdasan emosi menentukan potensi individu untuk mempelajari keterampilan praktis yang didasarkan pada lima unsur, yaitu kesadaran diri, memotivasi, pengaturan diri, empati, kecakapan dalam membina hubungan dengan orang lain (Anggara. 2015:30).

H2: kecerdasan emosi memoderasi stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja para karyawan.

Ketika kecerdasan seorang karyawan di BMT Bringharjo Yogyakarta tinggi, maka akan mempengaruhi hubungan stres kerja terhadap kinerja karyawan BMT Bringharjo Yogyakarta akan semakin rendah. Sedangkan sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi dari para karyawan BMT Bringharjo Yogyakarta, maka pengaruh stres kerja terhadap kinerja para karyawan BMT Bringharjo Yogyakarta semakin tinggi.


(63)

35 BAB III Metode Penelitian

A. Objek Dan Subjek Penelitian

Adapun objek penelitian yang akan penulis teliti yaitu BMT Beringharjo Yogyakarta dan subjek dalam penelitian ini adalah karyawan BMT Beringharjo Yogyakarta sejumlah 70 karyawan.

B. Jenis dan pendekatan penelitian

Berhubung dengan judul yang dikemukakan di atas, maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei yaitu penelitian yang mengambil sempel dari populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok (Singarimbun(1987 : 3).

C. Sumber Dan Jenis Data

Diharapkandengan penelitian ini nantinya bisa diperoleh data yang valid dan relevan dengan obyek yang diteliti. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari obyek penelitian atau lapangan yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitian. Data primer dalam penelitian inidiperoleh dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden. Peneliti juga melakukan wawancara secara singkat untuk mendukung data-


(64)

36

data primer dalam penelitian inidiperoleh dengan cara mendukung data kuesioner yang dibagikan

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah semua data yang diperoleh secara tidak langsung dari obyek yang diteliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari data tentang BMT Beringharjo Yogyakarta yaitu mengenai gambaran umum tentang perusahaan, catatan dan diperoleh data internal perusahaan. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain adalah dokumen perusahaan mengenai gambaran umum perusahaan, dan struktur perusahaan.

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Jika seseorang ingin meniliti semua elemen yang ada dalam wilayah penilitian, maka penelitian merupakan penelitian populasi (Arikunto, 2013:173). wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam hal ini yang menjadi populasi adalah semua karyawanBMT Beringharjo Yogyakarta yang berjumlah 70 karyawan.

2. Sempel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2015:81). Dalam penelitian ini peneliti


(65)

37

menggunakan metode sample random sampling yaitu carapemilihan sample dimana anggota dari populasi dipilih satu persatu secara random (semua mendapatkan kesempatan yang sama untuk dipilih) dimana jika sudah dipilih tidak dapat dipilih lagi. Sempel dari penilitian ini berjumlah 45 karyawan dari total populasi yang ada berjumlah 70 karyawan di BMT Beringharjo Yogyakarta.

E. Teknik Pengumpulan Data 1. Kuisioner

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode survey yang dapat dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner, yaitu metode pengumpulan data dengan cara membuat daftar pertanyaan untuk mengetahui kinerja karyawan, stres kerja, dan kecerdasan emosi. Dari banyaknya karyawan yang ada di BMT Beringharjo Yogyakarta maka peneliti membatasi responden yang akan diuji, peneliti hanya membagian kuesioner kepada seluruh karyawan BMT Beringharjo secara acak.

Jenis kuesioner ini adalah kuesioner tertutup. Dimana pertanyaan yang akan diajukan sudah dibatasi dengan jawaban yang sudah tersedia agar jawaban dari para responden tidak meluas, dan kuesioner diberikan langsung kepada responden.

2. Dokumentasi

Pengumpulan-pengumpulan data yang releven yaitu arsip-arsip, buku-buku, catatan-catatan yang lainnya yang berhubungan dengan


(66)

38

penelitian ini.data yang relevan dan arsip-arsip diperoleh dari BMT Beringharjo Yogyakarta kantor pusat.

F. Variabel penelitian

Setelah melakukan identifikasi variabel, penulis melakukan operasional terhadap variabel yang telah di identikasi tersebut. Oprasional variabel artinya menerjemahkan konsep mengenai variabel yang bersangkutan kedalam bentuk indikator perilaku. Definisi operasional variabel berikan indikator-indikator dari suatu variabel yang memungkinkan peneliti mengumpulkan data yang relevan untuk variabel tersebut.

a. Variabel Independen

Variabel independen atau bisa juga disebut variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi sebab perubahannya variabel dependen (Sugiyono, 2015:39). Dapat pula dikatakan bahwa variabel bebas adalah variabel yang pengaruhnya terhadap variabel lain ingin diketahui. Variabel-variabel independen yang akan diuji dalam penelitian ini adalah stres kerja.

b. Variabel Dependen

Variabel dependen atau bisa juga disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Variabel terkait merupakan variabel yangdipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2015:39). Besarnnya efek tersebut di amati dari ada-tidaknya, timbul-hilangnya, besar-mengecilnya, atau berubahnya variasi yang tampak sebagai akibat


(67)

39

perubahan pada variabellain termaksud. Variabel dependen pada penelitian ini adalah kinerja karyawan.

c. Variabel Moderating

Variabel moderating adalah variabel yang dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara variabel independen dengan variabel dependen (sugiyono, 2015:39). Variabel moderating adalah variabel yang mempunyai pengaruh terhadap sifat atau arah hubungan antar variabel. Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau negatif tergantung pada variabel moderating, oleh karena itu variabel moderating dinamakan pula sebagai contigency variable. Variabel moderating pada penelitian ini yaitu Kecerdasan Emosi karyawan di BMT Beringhrjo Yogyakarta.

G. Uji Kualitas Data

Analisis data merupakan kegiatan setelah data-data dari responden terkumpul (sugiyono, 2015:147). Proses analisis data dimulai dengan mengkaji seluruh data yang ada dari berbagai sumber, seperti wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi maupun resmi, gambar, foto dan sebagainya.

a. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada


(68)

40

kuesioner mampu untuk mengungkap suatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali (2011 : 52).

Pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan. Apabila pearson correlation yang di dapat memiliki nilai dibawah 0,05 berarti data yang diperoleh adalah valid (Ghozali. 2011 : 53).

b. Uji Realibilitas

Realitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan handal/reliabel jika jawaban seorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Menurut Ghozali (2011:47) bahwa pengukuran realibitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a) Repeated atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori

pertanyaan yang sama dalam waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah mereka konsisten dengan jawabannya.

b) One shot pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan yang lain atau mengukur kolerasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur realibitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >0.70 (Nunnaly 1960 dalam Ghozali,2011 : 48)


(69)

41

H. Alat Analisis

Untuk mendapatkan jawaban dari rumusan masalah yang yang diangkat, peneliti menggunakan teknik analisis regresi linier sederhana dan regresi moderasi.

1. Regresi linier sederhana

Regresi liner sederhana adalah hubungan secara linier antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan.

a) Persamaan regresi linier sederhana

Adapun model persamaan dari regresi liniear sederhana adalah seperti berikut :

Y = a + bX Keterangan:

Y = Variabel response atau variabel akibat (dependen) X = Variabel predictor atau variabel penyebab (independen) a = Konstanta (nilai Y apabila X=0)

b = koefisien regresi (kemiringan) besaran response yang ditimbulkan oleh predictor.


(70)

42

b) Uji t

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen (X) secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Y).Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau :

Ho : bi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel independen. Hipotesis alternatifnya (HA) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0

Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen (Imam Ghozali. 2011 : 99). Cara melakukan uji t sebagai berikut :

1) Quick Look : bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel dependen (Y).

2) Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan


(71)

43

nilai t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen (X) secara individual mempengaruhi variabel dependen (Y).

2. Regresi Moderasi

Moderated regression analysis berbeda dengan analisis sub-kelompok, karena menggunakan pendektan yang mempertahankan integritas sample dan memberikan dasar untuk mengontrol pengaruh variabel moderator (Imam Ghozali. 2011:229). Moderated regression analysis (MRA) metode ini dilakukan dengan menambahkan variabel perkalian antara variabel bebas dengan variabel moderatingnya, sehingga persamaan uumumnya adalah sebagai berikut:

Y’ = a + β1 X1 + β2 X2 + β3 X1 X2 Keterangan :

Y’ = kinerja X1 = Stres kerja

X2 = Kecerdasan Emosi

β1 = Koefisien regresi untuk X1

β2 = Koefisien regresi untuk X2

β3 = Perkalian antara stres kerja dengan kecerdasan emosi

Hipotesa moderating diterima jika variabel X1 X2 mempunyai

pengaruh signifikan terhadap Y, tidak tergantung apakah X1 dan

X2mempunyai pengaruh terhadap Y atau tidak (Imam Ghozali (2011 :


(72)

44

I. Pengujian Instrumen

Instrument data adalah alat bantu penelitian yang digunakan suatu metode pengumpulan data, yang berupa angket berisi butir-butir pertanyaan yang diberi tanggapan oleh responden.

Penelitian ini menggunakan Skala Likert, yang sebenarnya bukan merupakan skala, melainkan suatu cara yang lebih sistematis untuk memberi skor pada indeks yang mana menggunakan 4 jawaban alternative yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Tabel 3.1 Skla Likert

Alternatif jawaban Positif

Sangat Setuju 4

Setuju 3

Tidak Setuju 2


(73)

45 BAB VI

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum BMT Beringharjo Yogyakarta

BMT Beringharjo didirikan pada 31 Desember 1994 dan mendapatkan kelegalan dari badan hukum pada tanggal 17 Mei 1997 dengan nomor badan hukum 157/BH/KWK-12/V/1997. BMT Beringharjo memiliki kantor pusat di Yogyakarta yang beralamat di Ringroad Barat Kelurahan Kecamatan. Gamping, Kabupaten. Sleman Yogyakarta. Hingga tahun 2015 ini, BMT Beringharjo telah memiliki 3kantor cabang di Yogyakarta, dan 9 kantor cabang di luar Yogyakarta, seperti dibawah ini:

1. Kantor Cabang Pabringan (Kantor 1 Yogyakarta) 2. Kantor Cabang Kauman (Kantor 2 Yogyakarta) 3. Kantor Cabang Malioboro (Kantor 3 Yogyakarta) 4. Kantor Cabang Bandung

5. Kantor Cabang Semarang 6. Kantor Cabang Kediri 7. Kantor Cabang Caruban 8. Kantor Cabang Bintaro 9. Kantor Cabang Nganjuk 10. Kantor Cabang Ngawi 11. Kantor Cabang Ngawi 12. Kantor Cabang Ponorogo


(1)

No sk1 sk2 sk3 sk4 sk5 sk6 sk7 sk8 sk

9 sk10 sk11 sk12 sk13 sk1

4 sk15 sk16 sk17 sk18 sk19 SK

1 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 45

2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 44

3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 52

4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 40

5 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 44

6 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 51

7 2 3 3 3 3 1 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 2 47

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 55

9 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 66

10 3 3 3 3 3 2 1 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 48

11 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 1 3 1 2 2 53

12 4 2 2 2 2 3 2 4 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 3 39

13 3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 4 3 4 4 4 3 4 2 2 44

14 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 65

15 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 32

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 55

17 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 70

18 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 71

19 4 4 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 2 2 2 2 1 1 55

20 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 3 3 2 2 39

21 3 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 43

22 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 27


(2)

24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 36

25 2 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 2 2 37

26 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 3 2 2 1 3 2 2 30

27 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 3 2 2 1 2 2 2 34

28 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 3 2 2 1 2 3 3 33

29 3 4 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 2 44

30 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 2 1 2 2 2 33

31 2 1 2 3 4 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 41

32 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 2 30

33 2 1 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 2 42

34 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 2 33

35 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 1 1 1 1 2 2 2 45

36 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 42

37 3 3 3 3 2 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 2 57

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 76

39 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 49

40 2 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 41

41 2 1 1 2 3 3 3 2 3 1 2 1 2 2 1 3 1 2 2 37

42 4 2 2 2 2 3 2 4 1 1 3 2 2 1 1 1 1 2 2 38

43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 60

44 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 2 64

45 2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 2 1 4 4 4 4 4 2 2 44

Rata2 2.68 9 2.37 8 2.53 3 2.37 8 2.53 3 2.55 6 2.46 7 2.44 4 2.4

2.31 1 2.53 3 2.42 2 2.64

4 2.4

2.35 6 2.28 9 2.55 6 2.11 1 2.15 6 46.1 6 STRES KERJA


(3)

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31

4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 33

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 28

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

2 2 4 2 1 2 1 1 1 1 17

4 4 3 2 3 2 1 1 3 3 26

2 1 1 2 3 3 3 2 3 1 21

4 2 2 2 2 3 2 4 1 1 23

3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 14

2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 14

2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 17

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 33

3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35

3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 35

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30


(4)

4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 36

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 35

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 35

3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 27

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

2 1 1 2 3 3 3 2 3 1 21

4 2 2 2 2 3 2 4 1 1 23

3 2 1 1 1 2 1 1 1 1 14

2 3 1 2 1 1 1 1 1 1 14

2 2 2 1 1 1 1 2 3 2 17


(5)

No KE1 KE2 KE3 KE4 KE5 KE6 KE7 KE8 KE9 KE10 KE11 KE

1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 34

2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 36

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 34

5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

9 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 42

10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 43

11 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 34

12 4 1 2 4 2 4 3 3 1 2 2 28

13 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 2 33

14 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 42

15 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 33

16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

17 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 39

18 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 38

19 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 4 39

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 32

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 44


(6)

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

25 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 38

26 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 38

27 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 38

28 2 2 2 3 3 2 3 4 2 2 2 27

29 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 40

30 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34

31 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 34

32 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 38

33 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 39

34 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 38

35 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 35

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 34

37 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 38

38 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 34

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33

41 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 34

42 4 1 2 4 2 4 3 3 1 2 2 28

43 2 3 3 4 3 2 3 4 3 4 2 33

44 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 42

45 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 4 33