Halaman
93
Aircraft Electrical System Assembly
Kemudian ujung kabel yang telah di solder di pasangkan dengan komponen dan di hubungkan dengan cara di solder.
Penyolderan di lakukan terlebih dahulu pada bagian busbar Dalam peroses penyolderan di perlukan kehati-hatian yang sangat tinggi yaitu
sepertipenyimpanan solder yang tidak boleh sembarangan,tidak memainkan solder pada saat kerja,dan mengenakan pakaian praktek dalam penyolderan
Setelah memasang dan menyolder pada bagian busbar selanjutnya pasang kabel sesuai dengan gambar pengawatan ke komponen yang lain
Lakukan hingga selesai
Gambar 8.3 soldering
g. Lacingpenalian
Setelah melakukan soldering selanjutnya lakukan lacing,lacing pada praktek ini yang digunakan adalah teknik tali simpul pelaut.
Gambar 8.4 tali simpul pelaut
Untuk penalian jarak antara tali yang satu dengan yang lainnya harus selaras semua, dan pada penalian busbar ,penalian di lakukan dua tali pertama selanjutnya di tambah dua sampai semua
kabel selesai di tali kan.
Halaman
94
Aircraft Electrical System Assembly
h. Checking pengecekan
Langkah yang terakhir adalah pengecekan,pengecekan di lakukan setelah rangkaian telah berhasil di rangkai. Sebelum melakukan pengecekan cek terlebih dahulu rangkaian apa ada
kerusakan atau komponen yang kurang terpasang rapih.
Pengecekan pertama menggunakan AVO meter. Setelah menggunakan AVO meter berhasil,selanjutnya yaitu pengecekan dengan menghubungkan
langsung dengan arus AC. Pada pengecekan hasilnya di hubungkan dengan table kebenaran dan pada pengecekan
kelompok kami tidak terjadi kesalahan dengan analisa pada table kebenaran,pengecekan sama dengan hasil identifikasi gambar pada table kebenaran.
d.Tugas
Buatlah rangkaian sistim penerangan diatas pada panel yang telah disediakan
e.Tes Sumatif
Jelaskan prinsip kerja rangkaian diatas
f.Kunci jawaban
Pada gambar di samping S1 dan S3 di tekan, ini akanmengakibatkan V1 dan V2 menyala karena V1 dn V2 terhubung dengan sumber tegangan.
g.Lembar Kerja Peserta Didik
Halaman
95
Aircraft Electrical System Assembly
9.Pembelajaran Kesembilan
a. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa dapat : 1. Menjelaskan pengertian, sistem hidrolik
2. Menjelaskan hidrolik sistim pada pesawat udara 3. Menjelaskan komponen hidrolik sistem.
4. Menjelaskan penerapkan sistem hidrolik pada aleron 5. Menjelaslaskan penerapakan sistim hidrolik pada rudder
b. Uraian materi
SISTEM HIDROLIK PADA PESAWAT TERBANG 1. Pengertian Sistem Hidrolik
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari
daya awal yang dikeluarkan.Dimana fluida penghantar ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-pipa saluran dan
katup-katup.Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.
Dasar- dasar Sistem Hidrolik 1.1. Hukum Pascal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang. Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah.
Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara
seragam ke bagian lain fluida.
2. Fungsi komponen dan simbol