65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, deskripsi hasil penelitian, dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan, bahwa:
1. Hambatan pembinaan Olahraga Pencak Silat di Kabupaten Banyumas berada pada kategori
“sangat rendah” sebesar 0 0 atlet, kategori “rendah” sebesar 36,84, kategori “sedang” sebesar 31,58, kategori
“tinggi” sebesar 21,05, kategori “sangat tinggi” sebesar 10,53. 2. Hambatan pembinaan Olahraga Pencak Silat di Kabupaten Banyumas
berdasarkan faktor endogen berada pada kategori “sangat rendah” sebesar
0, kategori “rendah” sebesar 47,37, kategori “sedang” sebesar 21,05,
kategori “tinggi” sebesar 21,05, kategori “sangat tinggi” sebesar 10,53.
3. Hambatan pembinaan Olahraga Pencak Silat di Kabupaten Banyumas berdasarkan faktor endogen berada pada kategori
“sangat rendah” sebesar 10,53, kategori
“rendah” sebesar 21,05, kategori “sedang” sebesar 42,01, kategori
“tinggi” sebesar 21,05, kategori “sangat tinggi” sebesar 5,26.
4. Persentase hambatan pembinaan Olahraga Pencak Silat di Kabupaten Banyumas berdasarkan indikator fisik dengan persentase sebesar 17,31,
teknik persentase sebesar 16,60, taktik persentase sebesar 12,71, dan mental persentase sebesar 53,82.
66 5. Persentase hambatan pembinaan Olahraga Pencak Silat di Kabupaten
Banyumas berdasarkan indikator pelatih dengan persentase sebesar 29,31, sarana dan prasarana persentase sebesar 10,16, organisasi persentase
sebesar 17,54, lingkungan dengan persentase sebesar 16,15, manajemen dengan persentase sebesar 10,73, dan pendanaan persentase sebesar
16,46.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan di atas dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut:
1. Dengan diketahui hambatan pembinaan Olahraga Pencak Silat di Kabupaten Banyumas dapat digunakan untuk mengidentifikasi hambatan pembinaan di
tempat lain. 2. Faktor-faktor yang kurang dominan dalam hambatan pembinaan Olahraga
Pencak Silat di Kabupaten Banyumas, perlu diperhatikan dan dicari pemecahannya agar faktor tersebut lebih membantu dalam mengurangi
hambatan pembinaan.
C. Keterbatasan Hasil Penelitian