BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengendalian Eksposur Akuntansi Pada Utang Usaha Luar
Negeri SBU Transmisi PT. Industri Telekomunikasi Indonesia Persero
Adanya penerapan kebijakan akuntansi mata uang asing pada SBU Transmisi PT. INTI Persero menimbulkan dampak yang sangat
berpengaruh terhadap laporan keuangan khususnya laporan utang usaha luar negeri.
Dalam pencatatan laporan utang usaha luar negeri pada SBU Transmisi PT. INTI Persero terdapat kebijakan-kebijakan tertulis yang
telah ditetapkan dalam perusahaan dan kebijakan akuntansi ini akan berpengaruh terhadap penentuan nilai kurs mata uang asing dengan
menggunakan metode konversi mata uang asing. Dengan tingkat fluktuasi yang cukup tinggi dari mata uang asing maka dituntut untuk menentukan
nilai kurs valuta asing yang tepat dan sesuai dengan tujuan perusahaan dikarenakan pada setiap tanggal neraca atau setiap tanggal 31 Desember
pos-pos laporan keuangan yang berhubungan dengan valuta asing harus dikonversi kedalam kurs yang telah ditetapkan. Hal ini akan menimbulkan
selisih kurs yang menyebabkan keuntungan atau kerugian bagi perusahaan.
60
Untuk mengukur seberapa jauh laporan keuangan konsolidasi dari suatu perusahaan dipengaruhi oleh fluktuasi kurs valuta asing yang
menyebabkan keuntungan ataupun kerugian bagi perusahaan dapat diukur oleh angka eksposur akuntansi.
Dalam menganalisis eksposur akuntansi maka diperlukan pendekatan yang berupa metode konversi mata uang asing sehingga
eksposur akuntansi dapat dikendalikan sesuai dengan tujuan perusahaan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh SBU Transmisi PT. INTI
Persero dalam mengantisipasi eksposur akuntansi yaitu dengan menggunakan metode Current Rate sebagai metode konversi mata uang
asing dari pos-pos laporan keuangan yang berhubungan dengan mata uang asing. Metode current rate adalah Metode yang mengkonversi
semua pos neraca dan rugi-laba dikonversi dengan kurs saat ini. Adapun kurs saat ini yang dipergunakan untuk mengkonversi utang usaha luar
negeri dalam bentuk valuta asing kepada mata uang rupiah yaitu dengan menggunakan kurs tengah antara kurs jual dan kurs beli yang ditetapkan
pada saat itu. Untuk memperjelas permasalahan maka penulis menyajikan tabel
4.1 yang menjelaskan besarnya utang usaha luar negeri SBU Transmisi sebelum dan sesudah melakukan analisis eksposur akuntansi yang
menggunakan metode current rate.
61
Tabel 4.1 Jumlah Utang Usaha Luar Negeri SBU Transmisi PT. INTI Persero
Dalam Rp
THN KURS
JUMLAH UTANG
JUMLAH UTANG JUMLAH UTANG
JUAL TENGAH
BELI SESUNGGUHNYA
CURRENT RATE
1994 1995
1996 1997
1998 2201
2253 2542
5400 8000
2182,5 2239
2506 5357,5
7953 2164
2225 2470
5315 7906
39.754.166,02 44.833.849,05
85.109.708,88 64.272.120,04
72.482.680,18 87.498.919.416
101.010.661.902 216.348.879.983
347.069.448.232 579.861.441.418
86.763.467.345 100.382.988.015
213.284.930.463 344.337.883.130
576.454.755.450
Adapun dasar perhitungan dari utang usaha luar negeri yang seharusnya dibebankan kepada perusahaan atau perhitungan tanpa
menggunakan metode current rate adalah sebagai berikut : Contoh : Utang usaha luar negeri tahun 1994
Jumlah utang Rp = Jumlah utang x Kurs jual
= 39.754.166,02 x Rp. 2201,- = Rp. 87.498.919.416,-
Sedangkan dasar perhitungan dari jumlah utang usaha luar negeri dengan menggunakan metode current rate adalah sebagai berikut :
Contoh : Utang usaha luar negeri tahun 1994
Jumlah utang Rp = Jumlah utang x Kurs tengah
= 39.754.166,02 x Rp.2182,5,- = Rp. 86.763.467.345,-
62
Dari tabel diatas dapat terlihat perbedaan jumlah utang usaha luar negeri SBU Transmisi PT. INTI Persero yang belum menggunakan
analisis eksposur akuntansi dan yang sudah menggunakan analisis eksposur akuntansi dengan menggunakan metode current rate.
Dengan melakukan analisis eksposur akuntansi yang menggunakan metode current rate maka SBU Transmisi PT. INTI
Persero setiap tahunnya dapat menekan perkembangan eksposur akuntansi akibat perubahan kurs valuta asing kearah yang lebih
menguntungkan atau dengan kata lain kerugian yang harus diderita perusahaan dapat diperkecil.
Untuk mengetahui seberapa jauh penekanan eksposur akuntansi pada utang usaha luar negeri SBU Transmisi PT. INTI Persero maka
penulis menyajikan tabel 4.2 yang berisi tentang persentase penekanan eksposur akuntansi.
Tabel 4.2 Persentase Penekanan Eksposur Akuntansi Pada
Utang Usaha Luar Negeri SBU Transmisi PT. INTI Persero
Dalam Rp
THN JUMLAH UTANG
JUMLAH UTANG PERSENTASE
SESUNGGUHNYA CURRENT RATE
1994 1995
1996 1997
1998 87.498.919.416
101.010.661.902 216.348.879.983
347.069.448.232 579.861.441.418
86.763.467.345 100.382.988.015
213.284.930.463 344.337.883.130
576.454.755.450 1,008
1,006 1,014
1,007 1,005
63
Adapun dasar perhitungan dari persentase penekanan eksposur akuntansi pada utang usaha luar negeri tersebut adalah :
Contoh : Utang usaha luar negeri tahun 1994
Persentase = Jumlah utang sesungguhnya x 100 Jumlah utang Current rate
= 87.498.919.416 x 100 86.763.467.345
= 1,008
Dari tabel diatas diketahui bahwa metode current rate dapat menekan eksposur akuntansi yang disebabkan oleh perubahan kurs
valuta asing. Walaupun dalam persentase penekanan eksposur akuntansi terlihat kecil yaitu rata-rata 1 namun pada utang usaha luar negeri yang
besar maka dengan penekanan sebesar 1 pun akan berpengaruh cukup besar kepada penekanan kerugian yang harus ditanggung
perusahaan. Dengan demikian analisis eksposur akuntansi yang menggunakan
metode current rate dalam mengendalikan utang usaha luar negeri SBU Transmisi PT. INTI Persero cukup efektif untuk diterapkan.
64
4.2. Perkembangan Utang Usaha Luar Negeri SBU Transmisi