38
dan seterusnya. Bilangan-bilangan tersebut akan disusun dan kemudian digunakan
sebagai kunci untuk melakukan enkripsi. Penyusunan bilangan tersebut akan ditulis secara berurutan dan bergantian antara f dan l, dimulai dari
dan seterusnya,
maka diperoleh
kunci K
: Kunci
akan terus
bertambah sesuai banyaknya karakter yang ingin dienkripsikan.
2. Proses Enkripsi
Pengamanan pesan dilakukan melalui proses enkripsi. Enkripsi menggunakan kunci yang sudah ditentukan pada pembahasan sebelumnya.
Pada proses ini pihak 1 akan mengirimkan pesan kepada pihak 2, sebelum mengirimkan pesan, pihak 1 harus mengubah dulu ke dalam pesan rahasia.
Proses enkripsi menggunakan stream cipher sehingga isi pesan akan dienkripsikan satu per satu menggunakan kunci yang telah ditentukan. Proses
pengenkripsian dilakukan dengan menambahkan blok-blok kunci K yang berisikan 2 digit angka ke setiap karakter pesan serta dilakukan perhitungan
dengan modulo 94. Penggunaan modulo 94 karena hasil perhitungan dalam bentuk angka akan diubah ke dalam bentuk pesan asli yang dikodekan dengan
angka dari 0 sampai 93 terlampir pada lampiran 1, sehingga didapatkan suatu ciphertext dengan rumus sebagai berikut:
mod 94, 3.6
39
Dengan = Ciphertext
= Kunci = Plaintext
= 1,2,3,...,n. Jumlah karakter pesan.
Misal pihak 1 mempunyai rahasia yang akan dikirimkan ke pihak 2, dan tidak boleh sampai orang lain tau,oleh sebab itu pesan harus
dienkripsikan sebelum dikirim ke pihak 2 agar pihak 3 tidak mengetahui isi pesan,isi pesan tersebut
“Motor kamu sudah bapak kirimkan lewat KAI ke stasiun tugu, nomor pengiriman 13569A67CD99.
”. Sebelum dienkripsikan, karakter pesan terlebih dahulu diubah menjadi
angka-angka sesuai dengan tabel kode terlampir pada lampiran 1. Setelah karakter pesan diubah menjadi angka-angka, selanjutnya angka-angka
tersebut ditambahkan dengan kunci dan penjumlahan dilakukan dalam modulo 94. Hasil perhitungan selanjutnya diubah ke dalam huruf sesuai
dengan tabel kode terlampir pada lampiran 1 sehingga didapatkan suatu ciphertext
yang akan dikirim ke pihak 2. Proses enkripsi akan ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 7 Proses Enkripsi Plaintext
mod 94 Ciphertext
M 48
77 31
6 o
14 19
33 8
t 19
54 73
_ o
14 59
73 _
r 17
9 26
1
40
Plaintext mod 94
Ciphertext
space 93
79 78
{ k
10 19
29 4
a 39
39 D
m 12
39 51
P u
20 19
39 D
space 93
79 78
{ s
18 9
27 2
u 20
58 78
{ d
3 54
57 V
a 17
17 r
h 7
77 84
: space
93 35
34 9
b 1
38 39
D a
70 70
p 15
19 34
9 a
40 40
E k
10 59
69 space
93 80
79 }
k 10
29 39
D i
8 61
69 r
17 64
81 [
i 8
22 30
5 m
12 82
a k
10 45
55 T
a 41
41 F
n 13
91 10
k space
93 20
19 t
l 11
82 93
space e
4 60
64
41
Plaintext mod 94
Ciphertext
w 22
64 86
; a
80 80
| t
19 28
47 L
space 93
90 89
? K
46 56
8 i
A 36
45 81
[ I
44 12
56 U
space 93
72 71
k 10
25 35
e 4
36 40
E space
93 50
49 N
s 18
18 36
A t
19 19
t a
59 59
X s
18 1
19 t
i 8
29 37
B u
20 2
22 w
n 13
14 27
2 space
93 5
4 e
t 19
7 26
1 u
20 10
30 5
g 6
3 9
j u
20 21
41 F
, 90
1 91
. space
93 42
41 F
n 13
13 n
o 14
85 5
f m
12 12
m o
14 71
85 “
42
Plaintext mod 94
Ciphertext
r 17
50 67
space 93
42 41
F p
15 75
90 ,
e 4
85 89
? n
13 37
50 O
g 6
71 77
= i
8 68
76 -
r 17
42 59
X i
8 84
92 m
12 84
2 c
a 42
42 G
n 13
68 81
[ space
93 71
70 1
26 36
62 ~
3 28
85 19
t 5
30 72
8 i
6 31
42 73
_ 9
34 44
78 {
A 36
71 13
n 6
31 89
26 1
7 32
35 67
C 38
79 23
x D
39 67
12 m
9 34
58 92
9 34
83 23
x .
91 17
14 o
berdasarkan hasil perhitungan,maka didapatkan suatu ciphertext :
“68__1{4DPD{2{Vr:9D9E}D[5aTFkt;|L?i[U0EN AtXtBw2e15jF.FnfmF,?O=-XcG[~ti_{n1xmxo
”.
43
3. Proses Dekripsi