- Kabut adalah partikel cair dari reaksi kimia dan kondensasi uap air.
2.4.2. Polutan Sekunder Polutan sekunder biasanya terjadi karena reaksi dri dua atau lebih bahan kimia dari
udara, misalnya reaksi fotokimia. Sebagai contoh adalah disosiasi NO2 yang menghasilkan N dan O radikal. Proses kecepatan dan arah reaksinya dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain : -
Konsentrasi relatif dari bahan reaktan -
Derajat fotoaktivasi -
Kondisi iklim -
Topografi lokal dan adanya embun Polutan sekunder ini mempunyai sifat fisik dan sifat kimia yang tidak stabil.
Termasuk dalam polutan sekunder ini adalah ozon, Peroxy Acyl Nitrat PAN danFormaldehid.
2.5. Pencemaran Debu Pada Pengolahan Batu Kapur
Debu adalah partikel-partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatankekuatan alami atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran, pelembutan,pengepakan yang cepat,
peledakan dan lain-lain dari bahan-bahan baik organik maupun anorganik, misalnya batu, kayu, arang batu, bijih logam dan sebagainya.
2.5.1. Macam-macam debu Secara garis besar debu dapat dibagi atas 3 macam yaitu :
a. Debu organik
Yaitu seperti debu kapur, debu daun-daunan dan sebagainya. b.
Debu mineral Merupakan senyawa komplek seperti arang batu, SiO2, SiO3 dan sebagainya.
c. Debu metal
Seperti timah hitam, arsen, Kadmium dan sebagainya. 2.5.2. Komposisi kimia debu
Ada tiga golongan komposisi kimia debu yang ditinjau berdasarkan sifatnya : a. Inert dust
Golongan debu ini tidak menyebabkan kerusakan atau reaksi fibrosis pada paru- paru. Efeknya sangat sedikit sekali pada penghirupan normal. Reaksi jaringan pada paru-paru
terhadap jenis debu ini adalah : - Susunan saluran nafas tetap utuh
- Tidak terbentuk jaringan parut fibrosis di paru-paru - Reaksi jaringan potensial dapat pulih kembali dan tak menyebabkan gangguan paru – paru.
b. Profilferative dust Golongan debu ini di dalam paru-paru akan membentuk jaringan parut
fibrosis. Fibrosis ini akan membuat pengerasan pada jaringan alveoli sehingga mengganggu fungsi paru. Contoh debu ini yaitu debu silika, kapur, asbes dan sebagainya.
c. Debu asam atau basa kuat Golongan debu yang tidak ditahan dalam paru namun dapat menimbulkan efek iritasi.
Efek yang ditimbulkan bisa efek keracunan secara umum misalnya debu arsen dan efek alergi, khususnya golongan debu organik.
2.5.3. Ukuran partikel debu Debu merupakan partikel padat yang mempunyai ukuran diameter 0,1 - 50 mikron
atau lebih. Partikel debu yang dapat dilihat oleh mata adalah yang berukuran lebih dari 50 mikron. Sedang yang berukuran kurang dari 50 mikron hanya bisa dideteksi oleh mata biasa
apabila terdapat pantulan cahaya yang kuat dari partikel debu tersebut. Untuk bisa melihat
partikel debu yang berukuran kurang dari 10 mikron maka harus menggunakan suatu alat bantu seperti mikroskop.
2.6. Jalan udara Pernafasan ke Paru-paru