P a g e | 10
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario, LKS, dan lain-lain.
Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi, untuk digunakan pada siklus berikutnya.
Evaluasi tindakan I
Siklus II
Perencanaan
Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah
Pengembangan progam tindakan II
Tindakan Pelaksanaan program tindakan II
Pengaamatan Pengumpulan data tindakan II
Refleksi Evaluasi Tindakan II
Siklus-siklus berikutnya Kesimpulan, saran, rekomendasi
Sumber: Arikunto, 2006 8.
Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian Jadwal pelaksanaan meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan
laporan. Jadwal ini sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram, seperti contoh berikut:
No Rencana Kegiatan
Waktu Minggu ke 1
2 3
4 5
6 A. Persiapan
1. Menyusun konsep pelaksanaan
X 2.
Menyepakatai jadwal dan tugas X
3. Menyusun instrumen
X 4.
Seminar konsep pelaksanaan X
B. Pelaksanaan
5. Menyiapkan kelas dan alat
X 6.
Melakukan tindakan siklus I X
XX 7.
Melakukan tindakan siklus II XX
X
C. Penyusunan Laporan
8. Menyusun konsep laporan
X 9.
Seminar hasil penelitian X
10. Perbaikan laporan
X 11.
Penggandaan dan pengiriman hasil X
Kerangka isi Usulan PTK
Bab Pendahuluan Latar Belakang Masalah, Perumusan Masalah dan Cara Pemecahan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Hasil Penelitian Bab KajianTinjauan Pustaka
Bab Metodologi Pelaksanaan Penjelasan mengenai kegiatan pendukung
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 11
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Contoh: Sampul Usulan PTK
PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI VARIASI GAYA MENGAJAR DI SEKOLAH X KECAMATAN ..........................
KABUPATEN …………………..
USUL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Oleh NAMA LENGKAP
SEKOLAH X KECAMATAN ……… KABUPATEN…………
TAHUN…….
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 12
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Contoh: Lembar Pengesahan: Judul : Peningkatan Efektivitas Pembelajaran IPS Melalui Gaya Mengajar di Sekolah X
Kecamatan …………….. Kabupaten ………………….. 1. Identitas Peneliti
: a. Nama
: b. NIP
: c. GolRuang
: d. Jabatan
: Guru Utama Muda e. Unit Kerja
: Sekolah X 2. Lokasi Penelitian
: Sekolah X 3. Lama Penelitian
: 3 Bulan Agustus – Oktober 2011
4. Biaya Penelitian : Mandiri
Makassar,…………………….2013 Peneliti,
Nama: ……………………. NIP: ………………………
MengetahuiMengesahkan Ketua PGRI Kabupaten XX
Kepala Sekolah X Nama:………………………
Nama: …………………. NIP:………………………...
NIP: ……………………
a. Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Apabila guru sebagai peneliti telah merasa cukup dengan siklus-siklus kegiatan penelitiannya, maka langkah berikutnya adalah menyusun laporan kegiatan. Penyusunan
laporan ini tidak akan menjadi sulit apabila guru sebagai peneliti sejak awal disiplin mencatat apa saja yang sudah dilakukan.
Ada berbagai sistematika dalam penyusunan Laporan Akhir Hasil Penelitian Tindakan Kelas, salah satu diantaranya yaitu yang diperkenalkan Dirjen Dikti 2005 sebagai berikut:
Lembar Judul Penelitian Lembar Identitas dan Pengesahan
Abstrak Daftar Isi
Daftar Tabel Daftar Gambar
Daftar Lampiran Pendahuluan
Kajian Pustaka Pelaksanaan Penelitian
Hasil Penelitian dan Pembahasan Simpulan dan Saran
Daftar Pustaka
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 13
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
Rincian dari setiap bagian laporan PTK adalah sebagai berikut: a.
Abstrak Pada bagian ini dituliskan dengan ringkas hal-hal pokok tentang a permasalahan,
khususnya rumusan masalah, b tujuan, c prosedur pelaksanaan PTK, dan d hasil penelitian.
b. Pendahuluan
Memuat unsur latar belakang masalah, data awal tentang permasalahan, pentingnya masalah dipecahkan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian.
c. Kajian Pustaka
Menguraikan teori terkait dan temuan penelitian yang relevan, yang member arah pada pelaksanaan PTK dan usaha peneliti membangun argumen teoretis bahwa dengan
tindakan tertentu dimungkinkan dapat meningkatkan mutu proses serta hasil pendidikan dan pembelajaran, bukan untuk membuktikan teori. Bab ini diakhiri dengan hipotesis
tindakan.
d. Pelaksanaan Penelitian
Mengandung unsur: Setting penelitian deskripsi lokasi, waktu, mata pelajaran, karakteristik siswa di sekolah sebagai subjek penelitian. Kejelasan tiap siklus; rancangan,
pelaksanaan, cara pemantauan beserta jenis instrumen, usaha validasi hipotesis dan cara refleksi. Tindakan yang dilakukan bersifat rasional dan
feasible serta collaborative. e.
Hasil Penelitian dan Pembahasan Menyajikan uraian masing-masing siklus dengan data lengkap, mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal mendasar, yaitu hasil perubahan
kemajuan pada diri siswa, lingkungan, guru sendiri, motivasi dan aktivitas belajar, situasi kelas, dan hasil belajar
f. Simpulan dan Saran
Menyajikan simpulan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Berikan saran tindak lanjut berdasarkan pembahasan hasil penelitian.
g. Daftar Pustaka
Memuat semua sumber pustaka yang digunakan dalam penelitian secara alfabetis. h.
Lampiran-lampiran Memuat instrumen penelitian, personalia tenaga peneliti, riwayat hidup masing-masing
peneliti, data penelitian, dan bukti lain pelaksanaan penelitian.
Latihan Permasalahan-Permasalahan dibawah ini merupakan kasus-kasus dalam pembelajaran,
diantaranya adalah: Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran
i Kurangnya motif berprestasi siswa
ii Konsentrasi siswa yang kurang dalam mengikuti pelajaran
iii Penerapan model-model pembelajaran yang kurang variatif
iv Penggunaan media pembelajaran yang tidak produktif
v Pengelolaan kelas yang kurang berhasil
vi Prestasi belajar siswa yang rendah
vii …….permasalahan yang ditemukan di sekolah masing-masing
Pilihlah salah satu atau lebih permasalahan di atas untuk diangkat menjadi salah satu topik dalam PTK. Lalu anda menyusunnya dalam bentuk proposal PTK yang utuh.
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 14
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH Kegiatan Belajar 4
Kompetensi
: Mampu Merancang Karya Tulis Ilmiah Sub Kompetensi
: Merancang garis besar karya tulis ilmiah Indikator Esensial
: Menyusun abstrak KTI berdasarkan deskrispsi pelaksanaan penelitian
MATERI: I. Pendahuluan
Suatu karya ilmiah scientific paper adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Terdapat berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, kesimpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan
referensi bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Dalam prakteknya, untuk menghasilkan karya ilmiah, seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi tugas akhir. Yang disebut terakhir ini umumnya merupakan laporan
penelitian berskala kecil tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa
berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis pakar-pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa
sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.
II. Sifat dan Isi Tulisan Karya Ilmiah
Sifat dan isi tulisan karya ilmiah setidaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: 1.
Kreatif dan Objektif a.
Tulisan berisi gagasan ide yang kreatif untuk mencari solusi suatu pemasalahan yang berkembang dalam masyarakat. Tulisan itu merupakan hasil pemikiran secara
divergen atau pemikiran yang terbuka. b.
Tulisan tidak bersifat emosional atau tidak menonjolkan permasalahan subjektif. c.
Tulisan didukung oleh data yang danatau informasi terpercaya. d.
Bersifat asli bukan karya jiplakan dan bukan rekayasa dan menjauhi duplikasi. 2.
Logis dan sistematis a.
Tiap langkah penulisan dirancang secara sistematis dan runtut. b.
Pada dasarnya karya tulis ilmiah memuat unsur-unsur identifikasi masalah, analisis- sintesis, simpulan dan sedapat mungkin memuat saran-saran.
3. Isi tulisan berdasarkan telaah pustaka danatau hasil pengamatan interview, tetapi
bukan hasil penelitian eksperimental yaitu penelitian yang memberikan perlakuan pada objek yang diamati
4. Materi karya ilmiah merupakan isu mutakhir current issues atau aktual.
III. Bahasa Karya tulis ilmiah, sesuai dengan sifatnya, harus ditulis dengan memperhatikan hal-
hal sebagai berikut: 1.
Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
2. Pilihlah kata-kata yang tepat, benar, dan lazim.
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 15
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
3. Susunlah kalimat yang singkat, tetapi jelas subjek, predikat, objek, dan keterangannya
jika ada. 4.
Hindarilah penggunaan singkatan dan akronim. Jika terpaksa menggunakan singkatan dan akronim, harus ditulis selengkapnya lebih dahulu. Setelah itu singkatannya dapat
digunakan terus sampai karya tulis itu selesai. Contoh:
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan BPPK Undang-Undang Dasar 1945 UUD 1945
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pusdiklat,
5. Gunakanlah istilah-istilah Indonesia. Jika terpaksa menggunakan istilah asing karena
belum ada istilah Indonesianya, tulislah istilah asing itu dalam bahasa asing yang benar, kemudian istilah itu ditulis miring
6. Gunakanlah istilah penulis bukan pengarang atau kata ganti orang pertama kami, kita,
dan saya untuk sebutan diri. 7.
Penulisan harus taat asaskonsisten. 8.
Buatlah paragraf alinea yang seimbang jumlah kalimatnya dan jelas pengait antar kalimatnya.
IV. Judul TulisanPenelitian
Judul suatu karya ilmiah menggambarkan keseluruhan isi tulisan. Judul diangkat dari intisari tema-topik tulisan. Apabila seseorang membaca judul karya tulis ilmiah, maka
diharapkan mendapatkan gambaran umum mengenai masalah yang menjadi pokok tulisan. Bagian-bagian atau unsur-unsur yang dapat membentuk judul, terdiri dari:
Objek tulisan
Subjek tulisan
Ruang lingkup tulisan
Jenis tulisan
Judul karya tulis ilmiah harus menggunakan bahasa baku dan bersifat singkat, padat dan jelas. Secara teknis, judul diketik dengan huruf besar kapital, hendaknya ekspresif,
sesuai dengan dengan masalah yang ditulis dan tidak membuka peluang adanya penafsiran ganda.
V. Menuliskan Daftar Pustaka
Karya ilmiah perlu dilengkapi dengan daftar pustaka, yang memaparkan karya ilmiah lain yang digunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain penulisan karya ilmiah
rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul karya ilmiah, tahun penerbitan, serta penerbitnya. Tata cara penulisan daftar pustaka perlu juga memberikan isyarat apakah karya
ilmiah yang dirujuk itu berupa buku, jurnal, makalah seminar, laporan penelitian yang tidak dipublikasi, dokumen Web, dll. Oleh karenanya ada tata cara yang ditetapkan untuk
menuliskan daftar pustaka. Namun demikian terdapat banyak versi tata cara penulisan daftar pustaka, bergantung pada tradisi yang dipegang oleh masyarakat keilmuan dalam masing-
masing bidang.
Tata cara apapun dapat saja dipakai asalkan pemakaiannya konsisten. Namun demikian apabila karya ilmiah kita ingin dipublikasikan dalam jurnal tertentu, kita harus
menyesuaikan diri dengan tata cara penulisan daftar pustaka yang ditetapkan oleh redaksi jurnal tersebut.
VI. Sistematika Karya Ilmiah Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah Latar belakang penulisan merupakan gambaran umum yang berisi alasan mengapa
memilih topik karya tulis tersebut dan untuk menunjukkan mengapa topik tersebut penting. Latar belakang masalah perlu memaparkan secara jelas dan didukung oleh data-data, fakta-
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 16
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
fakta dan alasan-alasan yang logis mengenai penting serta layaknya tulisan tersebut diangkat. Pada bagian ini mencakup masalah tentang alasan mengangkat masalah tersebut
menjadi karya tulis dan penjelasan tentang makna penting serta menariknya masalah tersebut untuk ditelaah.
Suatu masalah atau topik, diangkat menjadi tulisan dalam karya ilmiah disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Masalah itu menyangkut kepentingan umum baik mendesak maupun tidak.
2. Masalah itu merupakan bagian dari mata rantai masalah yang jika tidak carikan solusi
pemecahannya berpotensi melahirkan masalah baru. 3.
Masalah itu penting dimana pemecahannya dapat mengisi kekosongan atau kekurangan ilmu pengetahuan.
Dalam suatu penulisan latar belakang, sesungguhnya juga harus mengungkapkan mengenai harapan atau keadaan yang diinginkan dari suatu masalah atau topik yang
diangkat. Pada saat yang sama, juga harus mengungkapkan fakta atau kenyataan faktual dari masalah atau topik yang diangkat. Kesenjangan atau gap antara harapan
das sein dan kenyataan
das sollen melahirkan masalah. Masalah-masalah yang terkait dengan topik penulisan harus diidentifikasi.
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Mengidentifikasi masalah dimaksudkan untuk menguraikan lebih jelas mengenai masalah
gap das sein dan das sollen yang terdapat dalam latar belakang masalah. Di dalamnya berisi rumusan eksplisit masalah yang terkandung pada suatu fenomena.
Fraenkel dan Wallen 1990:22 mengemukakan rumusan masalah yang baik mempunyai ciri-ciri yakni:
1. Masalah harus harus feasible: masalah yang diangkat harus dapat dicarikan solusinya
melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu; 2.
Masalah harus jelas: seluruh pembaca memberi persepsi yang sama terhadap masalah yang diteliti dikaji;
3. Masalah harus signifikan: jawaban masalah yang diberikan harus mampu memberikan
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pemecahan masalah kehidupan manusia.
Bentuk-bentuk rumusan masalah dapat dibedakan atas tiga bagian, yaitu: a.
Permasalahan deskriptif: permasalahan yang berkenaan dengan variabel mandiri. Contoh: Bagaimana sikap masyarakat terhadap KB Mandiri?
b. Permasalahan komparatif: permasalahan yang bersifat membandingkan keberadaan
suatu variabel pada dua sampel atau lebih. Contoh: Adakah perbedaan produktifitas kerja antara pegawai negeri dan pegawai swasta?
c. Permasalahan asosiatif: permasalahan yang menghubungkan antara dua varibel.
Permasalahan model ini terdiri atas tiga bentuk, yaitu hubungan simetris, hubungan kausal maupun interaktif. Contoh:
1. Adakah hubungannya antara semut di pohon dengan tingkat manisnya buah?
hubungan simetris 2.
Adakah pengaruh gaji terhadap prestasi kerja? hubungan kausal 3.
Hubungan antara motivasi dengan prestasi. hubungan interaktif: saling mempengaruhi
Rumusan masalah melahirkan konsekuensi ilmiah terutama terhadap maksud dan tujuan penulisan, kegunaan, kerangka pikir dan metode penelitian. Dalam rumusan masalah
ini harus dirumuskan dengan tegas dan jelas batasannya, atau dengan kata lain dirumuskan dalam kalimat yang spesifik. Poin-poin dalam rumusan masalah inilah yang harus diuraikan
dalam pokok bahasan-sub pokok bahasan dalam suatu kajian.
PSG Rayon 1 24 Univ. Negeri Makassar
P a g e | 17
Modul Pendidikan Latihan Profesi Guru PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar
C. Tujuan Penulisan