Ekonomi Kelas 10
169
setiap saat tanpa menunggu adanya kesamaan kehendak. Barang dapat langsung ditukar dengan uang dan uang dapat dibelikan barang. Sebagai alat
tukar, uang memungkinkan seluruh transaksi dapat dilakukan dengan mudah.
2 Sebagai Alat Satuan Hitung a unit of account Satuan hitung diperlukan untuk menentukan harga suatu barang. Dengan
uang, nilai suatu barang dapat diukur dan dibandingkan, misalnya dengan rupiah orang dapat mengukur nilai rumah, mobil, dan kemudian membanding-
kannya. Orang akan lebih mudah mengerti apabila dikatakan harga 1 unit TV Rp 2.000.000,00 daripada harga 1 unit TV dua kali lipat harga tape
recorder.
b. Fungsi Turunan
Di samping memiliki fungsi asli, uang juga memiliki fungsi turunan, yaitu sebagai berikut.
1 Alat Pembayaran yang Sah
Pemenuhan kebutuhan manusia yang semakin beragam tidak mungkin dilakukan dengan barter, sehingga untuk mempermudah dalam mendapatkan
barang dan jasa, manusia perlu alat pembayaran yang diterima semua orang.
2 Sebagai Penimbun Kekayaan Seseorang dapat menimbun kekayaan selain dalam bentuk benda, juga dapat
dalam bentuk uang. Oleh karena itu uang juga berfungsi sebagai alat penimbun kekayaan. Dalam keadaan ekonomi normal, orang justru lebih suka menimbun
kekayaan dalam bentuk uang. Kekayaan dalam bentuk uang lebih luwes karena dapat segera digunakan untuk mencukupi kebutuhan lain daripada
dalam bentuk barang. Oleh John Maynard Keynes kecenderungan ini disebut sebagai liquidity preference.
3 Sebagai Alat Pemindah Kekayaan Jika seseorang ingin pindah dari satu tempat ke tempat lain, ia tidak harus
memindahkan kekayaannya yang berupa tanah atau rumah, dia cukup menjualnya dan dalam bentuk uang ia akan dapat membeli rumah di tempat baru.
4 Standar Pencicilan Uang Uang dapat berfungsi sebagai standar untuk melakukan pembayaran di
kemudian hari, pembayaran berjangka panjang, atau pencicilan utang. Misalnya: pencicilan kredit di sebuah bank dilakukan dengan uang.
5 Alat Pendorong Kegiatan Ekonomi Sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi, uang berfungsi untuk menambah
investasi yang akan meningkatkan kegiatan ekonomi.
4. Nilai Uang
Nilai uang dapat dilihat dari 2 sudut pandang, yaitu a.
Dilihat dari sudut pandang bahan pembuatnya 1 Nilai Intrinsik, adalah nilai uang berdasarkan bahan yang dipakai untuk
membuat uang tersebut.
Ekonomi Kelas 10
170
Contoh untuk membuat uang logam Rp500,00 diperlukan logam perak seberat 1 gram, jadi Rp500,00 sama dengan harga 1 gram perak, dengan demikian
Rp500,00 sama dengan 1 gram perak disebut nilai instrinsik
2 Nilai Nominal, adalah nilai uang yang tertera pada setiap mata uang.
Contoh pada uang Rp 100.000,00 tertera angka seratus ribu rupiah. Maka dapat dikatakan nilai nominal uang tersebut sebesar seratus ribu rupiah.
Ada 2 istilah dalam nilai uang secara nominal, yaitu : a Fiducer money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal lebih besar daripada
nilai intrinsiknya. Contoh semua jenis uang kertas. b Full Bodied money, yaitu uang yang memiliki nilai nominal sama dengan nilai
intrinsiknya. Contoh semua jenis mata uang logam. b.
Dilihat dari sudut pandang penggunaannya 1 Nilai internal, yaitu kemampuan suatu mata uang apabila ditukarkan dengan
barang. Contoh uang sebesar Rp. 50.000,00 mampu ditukarkan dengan 1 gram emas. Ini berarti daya beli uang Rp. 50.000,00 sebesar 1 gram emas.
2 Nilai eksternal, yaitu kemampuan uang dalam negeri dibandingkan dengan
mata uang asing atau lebih dikenal dengan kurs. Contoh uang Rp50.000,00 jika ditukar dengan Dollar Amerika Serikat akan diperoleh US 5 US 1 =
Rp. 10.000,00. Jadi dapat dikatakan Rp. 50.000,00 mempunyai nilai eksternal sama dengan dengan 5 Dollar Amerika Serikat atau dengan kata lain kurs
Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat US 1 = Rp. 10.000,00.
Dalam pengertian kurs terdapat beberapa istilah antara lain : a kurs beli, yaitu kurs yang digunakan BankMoney Changer untuk membeli
valuta asing. Misalnya jika seseorang ingin menukar dollar dengan rupiah, maka yang digunakan adalah kurs beli karena bank membeli valas valuta asing.
b kurs jual, yaitu kurs yang digunakan BankMoney Changer untuk menjual valuta asing. Misalnya jika seseorang menginginkan rupiahnya ditukar dengan
dollar, maka yang digunakan adalah kurs jual karena bank menjual valas valuta asing sehingga kurs jual selalu lebih tinggi daripada kurs beli, jika
tidak maka bank akan mengalami kerugian dari penjualan valas tersebut.
c kurs tengah, yaitu kurs yang didapat dari penjumlahan antara kurs jual dan kurs beli kemudian dibagi dua.
Tabel 7.1. adalah contoh nilai tukarkurs beli dan kurs jual mata uang asing terhadap rupiah.
Contoh soal : 1. Ny. Oniek mendapat kiriman uang dari suaminya yang bekerja sebagai sopir di Amerika
Serikat sebesar US 10.000, jika diketahui bahwa kurs jual US1=Rp10.000,00 sedangkan kurs beli US1=Rp9.800,00 berapa rupiah yang akan diterima Ny. Oniek
dari bank jika uang dollar tersebut ditukar dengan uang rupiah? Jawab :
Karena Ny. Oniek sebagai pemilik valas valuta asing dan Bank sebagai pihak
Ekonomi Kelas 10
171
yang membeli maka kurs yang digunakan adalah kurs beli, maka uang yang akan diperoleh Ny. Oniek sebesar:
= US 1 = Rp. 9.800,00
US10.000 = Rp. 98.000.000,00 Jadi uang yang akan diperoleh Ny. Oniek sebesar Rp. 98.000.000,00
2. Tuan Danar dan keluarga hendak berlibur ke Jepang. Untuk memudahkan transaksi di sana, dia bermaksud menukarkan uang yang dimilikinya sebesar Rp. 90.000.000,00
dengan mata uang Yen. Jika diketahui kurs jual ¥1=Rp. 90,00 sedangkan kurs beli ¥1=Rp87,00 berapa yen uang yang akan diterima oleh Tuan Danar?
Jawab : Karena Tuan Danar sebagai pihak yang akan membeli valas valuta asing dan
Bank sebagai pihak yang menjual maka kurs yang digunakan adalah kurs jual, maka uang yang akan diterima Tuan Danar sebesar :
= ¥1
= Rp 90,00 Rp. 90.000.000,00
= ¥ ... = Rp. 90.000.000,00
Rp. 90,00 = ¥ 1.000.000
Jadi uang yang akan diterima Tuan Danar sebesar ¥1.000.000. Perhatikan Tabel 7.1. yang menunjukkan kursnilai tukar rupiah dengan beberapa mata uang asing
berikut ini.
Tabel 7.1 KursNilai Tukar Rupiah dan Beberapa Mata Uang Asing
5. Jenis Uang