d. Pengertian Kredit
Dalam dunia perbankan dan moneter, kata kredit bukan merupakan suatu istilah atau perkataan asing bahkan sangat umum atau telah menjadi
bagian dari dunia perbankan. Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani “
Credere
” yang berarti kepercayaan trust atau faith , atau dalam bahasa latin “
Creditrum
” yang berarti kepercayaan dalam kebenaran. Oleh karena itu dasar kredit adalah kepercayaan seseorang atau suatu badan
yang memberikan kredit kreditur percaya kepada penerima kredit debitur pada masa yang akan datang sanggup mengembalikan pinjaman
tepat waktu sesuai dengan yang telah dijanjikan. Kredit juga diartikan sebagai penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau
pembagian hasil keuntungan Wijanarko, Edisi ke-2 : hal. 63. Menurut UU No. 10 tahun 1998 UU Perbankan 1998, kredit adalah
penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan.
2. Unsur-unsur Kredit
Bank akan memberikan kredit jika benar-benar yakin bahwa si penerima kredit akan mengembalikan pinjaman sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan setelah syarat-syarat disetujui oleh kedua belah pihak. Menurut Tjoekam dalam bukunya “
Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial
”, Unsur- unsur yang terdapat dalam kredit adalah sebagai berikut :
a. Waktu, yang menyatakan bahwa jarak saat persetujuan pemberian sampai
saat pelunasannya. b.
Kepercayaan, yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada debitur, bahwa setelah jangka waktu tertentu debitur akan
mengembalikannya sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak.
c. Penyerahan, yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan nilai
ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikan setelah jatuh tempo. d.
Resiko, yang menyatakan adanya resiko yang mungkin timbul sepanjang jarak antara saat pemberian dan pelunasan kredit.
e. Persetujuan atau perjanjian, yang menyatakan bahwa antara kreditur dan
debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan surat perjanjian.
3. Sasaran Kegiatan Perkreditan
Menurut Tjoekam dalam bukunya
Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersil
. Proses kegiatan perkreditan merupakan usaha yang berupaya untuk mencapai
sasaran kredit itu sendiri seperti berikut ini :