32 aplikasi
Google Drive
dan tiga
kelompok mengerjakan tugas kelompok dengan kooperatif
belajar bersama tanpa bantuan aplikasi Google Drive. Waktu pengerjaan tugas kelompok diberikan selama
dua minggu.
Pengumpulan tugas kelompok yang kedua, pembahasan hasil kerja kelompok dan diskusi.
Diskusi dilakukan berkenaan dengan substansi materi yang menjadi tugas kelompok meliputi: desain
pertanyaan dan
kuesioner, proses
merancang kuesioner, desain skala, perluasan skala dalam riset
pemasaran, dan teknik penskalaan. Berkenaan dengan metode kerja kelompok yang diterapkan dengan
memanfaatkan aplikasi Google Drive versus dengan kooperatif belajar bersama tanpa bantuan aplikasi
Google Drive, juga dilakukan diskusi mengenai keunggulan dan kelemahan masing-masing metode
menurut
pendapat mahasiswa.
Dalam model
pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama ini, penghargaan terhadap kerja kelompok berorientasi
pada kelompok, bukan individu. Pada kerja kelompok dengan bertatap muka
yang diterapkan pada tiga kelompok, waktu kerja kelompok sebagian besar mengambil waktu pada
siang hari. Jika mahasiswa dalam kondisi jadwal kuliah penuh, maka kerja kelompok dengan
berkumpul bersama dilakukan setelah perkuliahan selesai. Dalam kondisi jadwal kuliah penuh dan
banyak tugas dari masing-masing mata kuliah yang diambil, maka hal ini akan menyulitkan bagi
mahasiswa untuk bertatap muka untuk mengerjakan tugas bersama.
Gambar 1. Dokumentasi Aktivitas Kerja Kelompok Tanpa Bantuan Aplikasi
Google Drive
Kerja kelompok dengan memanfaatkan aplikasi Google Drive, saat diskusi berlangsung,
proses pembuatan dokumen proposal riset pemasaran dikerjakan secara online dan direvisi secara online
juga bersama-sama anggota kelompoknya seperti disajikan pada Gambar 2.
Gambar 2 menunjukkan diskusi 3 orang mahasiswa dan edit dokumen dengan memanfaatkan
aplikasi Google Drive. Pengerjaan tugas kelompok dikerjakan malam hari dan dilakukan dari rumah
masing-masing tanpa harus bertatap muka dan tanpa dibatasi oleh kendala waktu.
Gambar 2. Edit dokumen dengan Aplikasi Google Drive
3.2 Hasil Pembelajaran Cooperative Learning
Together dengan Aplikasi Google Drive Versus Tanpa Google Drive
Faktor-faktor yang
memengaruhi implementasi model pembelajaran kooperatif tipe
belajar bersama dengan media pembelajaran Google Drive berdasarkan hasil observasi adalah masalah
koneksi internet.
Beberapa mahasiswa
mengungkapkan bahwa jika koneksi internet baik, maka pembelajaran dengan bantuan aplikasi Google
Drive dapat mempercepat pengerjaan tugas kelompok tanpa harus bertatap muka, tetapi jika koneksi
internet yang menghubungkan anggota kelompok satu dengan yang lain lemah maka proses pengerjaan
tugas kelompok akan berjalan lambat.
Secara teori,
beberapa faktor
yang memengaruhi kerja anak didik dalam kelompok
yaitu: taraf kecerdasan anggota kelompok; hubungan antara anggota kelompok; pengalaman anggota
kelompok mengenai masalah yang dihadapinya; motivasi anggota kelompok dalam menyelesaikan
tugas; besarnya anggota kelompok; kemampuan pemimpin kelompok dalam memimpin anggotanya;
dan keterampilan dan keaktifan anggota kelompok dalam memecahkan masalah.
Implementasi dari model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama yang dipadukan
dengan pemanfaatan media pembelajaran Google Drive pada mata kuliah Teknik Riset Pemasaran,
diharapkan mahasiswa
dapat meningkatkan
penalarannya dan terjadinya komunikasi di antara
Menggunakan Media Google Drive dan Tanpa Google Drive
33 anggota kelompok selama proses pembelajaran.
Penerapan model ini juga diharapkan dapat membiasakan anak didik belajar dari teman melalui
kerja kelompok,
diskusi dan
dapat saling
mengadakan hubungan antar teman dalam kelompok, sehingga dalam proses pembelajaran dosen tidak
hanya menjejalkan materi ajar kepada mahasiswa, tetapi mengupayakan agar konsep-konsep penting
dari materi ajar dapat dipahami oleh mahasiswa dengan optimal.
Untuk penilaian proses, berdasarkan hasil observasi selama pembelajaran berlangsung, yaitu
pemberian tugas pertama dan tugas kedua, terlihat bahwa selama proses pengerjaan tugas kelompok,
semua anak didik dalam kelompok mempunyai kinerja yang baik dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan. Penerimaan terhadap perbedaan individu juga terlihat dari hasil observasi terhadap enam
kelompok mahasiswa yang ada. Hubungan antara mahasiswa
dalam kelompok
saling terjadi
penerimaan terhadap perbedaan tingkat mahasiswa dalam kelompok terdiri dari mahasiswa yang berbeda
tingkatangkatannya, jenis
kelamin, ras,
kemampuan, maupun ketidakmampuan. Hasil observasi
juga menunjukkan
bahwa dalam
penyelesaian tugas
kelompok, masing-masing
anggota kelompok bekerja sama dengan baik untuk menyelesaikan tugas yang diterima dalam upaya
mencapai prestasi akademik maupun personal bersama.
Hasil penilaian hasil belajar anak didik setelah diberikan perlakuan berupa pemberian tugas
kelompok yang diimplementasikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan
memanfaatkan aplikasi Google Drive dan tanpa aplikasi Google Drive, diperoleh hasil seperti
disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Nilai Mahasiswa untuk Kelompok Kontrol dan Perlakuan
Kontrol Tanpa Google Drive
Perlakuan Google Drive
80 90
70 90
80 90
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam menggunakan analisis variansi adalah data
berdistribusi normal. Untuk menguji kenormalan digunakan uji Shapiro-Wilk. Pengujian kenormalan
untuk data kontrol menghasilkan p-value 1,045×10
-7
yang lebih kecil dari taraf signifikansi
05 ,
dan mengindikasikan bahwa data tidak normal. Pengujian
kenormalan untuk data perlakuan tidak bisa dilakukan mengingat nilai tugas bernilai sama. Hal
ini berarti prosedur pengujian parametrik tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan pada
analisis variansi satu arah ini digunakan uji Kruskal- Wallis. Hipotesis nol untuk uji Kruskal-Wallis adalah
bahwa median kedua kelompok kontrol dan perlakuan adalah sama dan hipotesis alternatifnya
adalah bahwa median kedua kelompok tidak sama. Pengujian
dengan metode
Kruskal-Wallis menghasilkan
. 05
, 10
1,045 =
-7
p-value
Dengan demikian, hipotesis nol
ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa median kedua kelompok tidak
sama. Dengan kata lain, pemberian perlakuan berupa pembelajaran
kooperatif tipe
belajar dengan
menggunakan Google
Drive pada
kelompok mahasiswa memberikan hasil belajar yang berbeda
secara signifikan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama tanpa Google Drive.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan penilaian
hasil belajar
mahasiswa dapat
disimpulkan bahwa
model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan
memanfaatkan aplikasi Google Drive berbeda secara signifikan dengan model kooperatif tipe belajar
bersama tanpa bantuan aplikasi Google Drive.
Faktor penghambat implementasi model pembelajaran kooperatif tipe belajar bersama dengan
media pembelajaran Google Drive, berdasarkan hasil observasi selama mahasiswa mengerjakan tugas
kelompok adalah faktor koneksi internet. Observasi juga
menemukan bahwa
keunggulan dalam
mengerjakan tugas dengan aplikasi Google Drive, adalah mahasiswa lebih fokus, serius, dan dapat
berkonsentasi dengan penuh dalam pengerjaan tugas.
5. DAFTAR PUSTAKA
[1] Dimyati, M. 1991. Psikologi Pendidikan.
Malang: PPS-IKIP Malang.
[2] Djamarah, S. B., and Zain, A. 2002. Strategi Belajar Mengajar
. Jakarta: Rineka Cipta. [3] Johnson, D. W., Johnson, R. T., and Smith, K.
A. 1998. “Cooperative learning returns to
college: What evidence is there that it works? ”.
Change , 27
—35. [4] Johnson, D. W., and Johnson, R. T. 1999.
“Making cooperative learning work”. Theory Into Practice
, 382: 67 —73.
[5] Johnson, D. W., and Johnson, R. T. 2014a.
“Cooperative learning in 21st century”. Anales de Psicologia
, 303: 841 —851.
[6] Johnson, D. W., and Johnson, R. T. 2014b. “Using
technology to
revolutionalize cooperative learning: an opinion
”. Frontiers in