Kuis Take Home 2
BHRAMITA CAHYA D. – 105120407111023 – A.HI.7
KOMUNIKASI MEDIA GLOBAL
Analisis Film “THE IRON LADY”
The Iron Lady merupakan film produksi UK Film Council yang dirilis pada Januari
2012 ini menceritakan mengenai perjalanan karir seorang perdana menteri wanita pertama di
Inggris, Margaret Thatcher yang masa jabatannya terhitung cukup panjang dipertengahan
abad 20, yaitu mulai 4 Mei 1979 hingga 28 November 1990. Film yang menggunakan alur
flashback dan maju mundur ini cukup rapi dalam menceritakan perjalanan karir seorang
Margaret Thatcher dari remaja hingga tua. Film ini diawali ketika Margaret Thatcher,
diperankan oleh Meryl Streep, yang sudah tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri
Inggris dan sedang mengidap penyakit Dimentia, dimana ia sering mengalami halusinasi dari
kenangan-kenangan masa lalunya ketika masih menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris.
Margaret terlahir dari keluarga Roberts yang merupakan pedagang sederhana dan
memiliki toko kecil yang menjual bahan-bahan pokok. Margaret remaja tidak seperti
kebanyakan remaja wanita lainnya, ia lebih suka mendengarkan pidato-pidato ayahnya yang
juga seorang anggota dewan Kota Grantham daripada membantu ibunya di dapur, dan ia
selalu belajar dengan tekun hingga mendapatkan kursi di Universitas Oxfords yang sangat
membuat ayahnya senang. Karena terinspirasi dari ayahnya, selepas dari Oxfords membuat
Margaret memutuskan untuk menempatkan dirinya sebagai anggota parlemen di Dartford.
Namun ia banyak diremehkan oleh anggota parlemen lainnya hanya karena ia perempuan
yang seharusnya tidak ikut campur dalam urusan politik. Tetapi hal tersebut tidak
membuatnya gentar dengan prinsipnya bahwa wanita perlu mengeluarkan suaranya dalam
bidang politik. Hingga kemudian Margaret menikah dengan Dennis Thatcher seorang
pengusaha muda yang cukup sukses yang kemudian ikut mendukung karir Margaret untuk
memperoleh suara di parlemen. Perjalanan karir Margaret mulai melesat dengan semakin
banyaknya dukungan suara yang kemudian menempatkan dirinya hingga ke parlemen Inggris
sebagai satu-satunya perempuan dan sebagai salah satu anggota dari partai konservatif.
Dilanjutkan dengan menjabat sebagai sekertaris pendidikan yang kemudian dipersiapkan
untuk menduduki kursi pemimpin partai yang berarti siap untuk mencalonkan diri sebagai
perdana menteri Inggris pada pemilihan berikutnya. Dukungan yang mengalir padanya pun
semakin banyak. Pandangan-pandangan serta ide-ide yang ia sampaikan mengenai peran
wanita dalam parlemen menjadi daya tarik untuk menghimpun suara, hingga kemudian ia
terpilih menjadi perdana menteri wanita pertama di Inggris dan satu-satunya sampai saat ini.
Dalam film tersebut jelas sekali menggambarkan bahwa kehidupan politik lebih
banyak dipengaruhi nilai-nilai dan norma-norma yang terkesan maskulin dan menempatkan
laki-laki diposisi yang superior daripada wanita. 1 Maka yang diusung oleh Margaret bahwa
wanita juga memiliki kesempatan yang sama dalam bidang politik, ia memberikan
menunjukkan sisi lain bahwa wanita juga memiliki kualitas yang sejajar dengan laki-laki
terutama dalam membuat kebijakan politik. Dalam perjalanan politiknya, Margaret Thatcher
membuat berbagai kebijakan domestik yang cukup kontroversial, dimana ia memotong
beberapa pengeluaran negara yang dianggap tidak penting sehingga berdampak pada
menurunnya beberapa sektor ekonomi hingga menyebabkan PHK besar-besaran di Inggris
akibat beberapa perusahaan yang ikut memangkas anggaran buruh. Selain itu juga kebijakan
dalam negeri lainnya dengan menyamaratakan pajak antara orang kayak dan orang miskin
untuk menutupi kekurangan anggaran negara pasca perang di kepulauan Falkland yang
menelan biaya cukup besar, hal ini menyebabkan ketidak percayaan masyarakat terhadap
Margaret yang dianggap justru menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat Inggris dengan
tinggi pajak yang dibebankan. Kebijakan ini pun menuai banyak protes pada saat itu yang
menyebabkan menurunnya jumlah suara Margaret Thatcher pada pemilihan tahun 1990.
Namun disamping itu, beberapa prestasi politik yang diraih oleh Margaret Thatcher
justru ketika ia memposisikan diri dalam politik internasional, dimana ia dengan tegas
menentang eksistensi Uni Soviet bersama dengan negara-negara Eropa lainnya. Selain itu, ia
mampu memutuskan untuk mengambil kebijakan perang dalam melindungi Kepulauan
Falkland milik Inggris di sebelah barat daya Argentina, dari pendudukan tentara Argentina
pada saat itu. Rencana untuk memulai perang sebelumnya sempat diragukan karena
minimnya anggaran yang dimiliki oleh negara saat itu. Tetapi Margaret Thatcher lebih
memprioritaskan wilayah kedaulatan negara Inggris yang tengah terancam. Tidak berjalan
mulusnya negosiasi antara Inggris dengan Argentina yang kemudian memutuskan Inggris
untuk tetap melindungi wilayah Falkland dan berbalik menyerang Argentina. Beberapa
negara seperti Amerika Serikat dan Peru mengirimkan proposal perdamaian untuk memediasi
kedua negara yang tengah berkonflik, namun proposal tersebut ditolak oleh Margaret
Thatcher karena dianggap tidak mendukung usaha Inggris untuk mempertahankan
wilayahnya meskipun berada bermil-mil dari daratan utama Inggris. Keberhasilan Inggris
dalam mempertahankan Kepulauan Falkland yang kemudian memperlihatkan bahwa
kekuatan angkatan laut yang dimiliki Inggris cukup kuat. Peran lainnya dalam perpolitikan
1
Subono, Nur Iman. Partisipasi Perempuan, Hambatan, dan Pembuat Kebijakan, Jurnal Perempuan:
Perempuan dan Partisipasi Politik, Edisi 34, hal. 23, Juli 2003.
dunia adalah sebagai salah satu inisiator diruntuhkannya Tembok Berlin. Karisma yang
dimiliki oleh Margaret Thatcher yang pada saat itu merupakan satu-satunya perempuan yang
memimpin negara adidaya ternyata cukup diperhitungkan oleh negara-negara lainnya, justru
hal tersebut yang membuat beberapa pemimpin dunia ingin mengetahui pengenai pola pikir
dan pandangan Margaret Thatcher dalam menyikapi perang dingin saat itu, disamping
kebijakan-kebijakan domestiknya yang cukup kontroversial, tetapi ia sangat peduli akan
perdamaian dunia dengan turut aktif dalam berbagai konvensi-konvensi perdamaian yang
diselenggarakan.
Film ini cukup mendobrak stereotipe bahwa laki-laki lebih superior daripada
perempuan, tetapi justru perempuan juga memiliki posisi yang sama dengan laki-laki
terutama dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan negara. Meskipun dalam film
ini pengambilan kebijakan mengenai politik luar negeri tidak digambarkan secara gamblang,
tetapi dari sikap dan keyakinan yang dimiliki oleh Margaret Thatcher dalam mebuat
keputusan yang tidak ragu-ragu dan ia terus menjalankan keputusan itu apapun hasil akhirnya
yang justru membuat banyak pemimpin negara salut, dari sini bisa dianggap bahwa pada era
kepemimpinan Margaret Thatcher cukup mampu melindungi dan menegaskan kepentingankepentingan negara dalam kegiatan politik dunia.
KOMUNIKASI MEDIA GLOBAL
Analisis Film “THE IRON LADY”
The Iron Lady merupakan film produksi UK Film Council yang dirilis pada Januari
2012 ini menceritakan mengenai perjalanan karir seorang perdana menteri wanita pertama di
Inggris, Margaret Thatcher yang masa jabatannya terhitung cukup panjang dipertengahan
abad 20, yaitu mulai 4 Mei 1979 hingga 28 November 1990. Film yang menggunakan alur
flashback dan maju mundur ini cukup rapi dalam menceritakan perjalanan karir seorang
Margaret Thatcher dari remaja hingga tua. Film ini diawali ketika Margaret Thatcher,
diperankan oleh Meryl Streep, yang sudah tidak lagi menjabat sebagai perdana menteri
Inggris dan sedang mengidap penyakit Dimentia, dimana ia sering mengalami halusinasi dari
kenangan-kenangan masa lalunya ketika masih menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris.
Margaret terlahir dari keluarga Roberts yang merupakan pedagang sederhana dan
memiliki toko kecil yang menjual bahan-bahan pokok. Margaret remaja tidak seperti
kebanyakan remaja wanita lainnya, ia lebih suka mendengarkan pidato-pidato ayahnya yang
juga seorang anggota dewan Kota Grantham daripada membantu ibunya di dapur, dan ia
selalu belajar dengan tekun hingga mendapatkan kursi di Universitas Oxfords yang sangat
membuat ayahnya senang. Karena terinspirasi dari ayahnya, selepas dari Oxfords membuat
Margaret memutuskan untuk menempatkan dirinya sebagai anggota parlemen di Dartford.
Namun ia banyak diremehkan oleh anggota parlemen lainnya hanya karena ia perempuan
yang seharusnya tidak ikut campur dalam urusan politik. Tetapi hal tersebut tidak
membuatnya gentar dengan prinsipnya bahwa wanita perlu mengeluarkan suaranya dalam
bidang politik. Hingga kemudian Margaret menikah dengan Dennis Thatcher seorang
pengusaha muda yang cukup sukses yang kemudian ikut mendukung karir Margaret untuk
memperoleh suara di parlemen. Perjalanan karir Margaret mulai melesat dengan semakin
banyaknya dukungan suara yang kemudian menempatkan dirinya hingga ke parlemen Inggris
sebagai satu-satunya perempuan dan sebagai salah satu anggota dari partai konservatif.
Dilanjutkan dengan menjabat sebagai sekertaris pendidikan yang kemudian dipersiapkan
untuk menduduki kursi pemimpin partai yang berarti siap untuk mencalonkan diri sebagai
perdana menteri Inggris pada pemilihan berikutnya. Dukungan yang mengalir padanya pun
semakin banyak. Pandangan-pandangan serta ide-ide yang ia sampaikan mengenai peran
wanita dalam parlemen menjadi daya tarik untuk menghimpun suara, hingga kemudian ia
terpilih menjadi perdana menteri wanita pertama di Inggris dan satu-satunya sampai saat ini.
Dalam film tersebut jelas sekali menggambarkan bahwa kehidupan politik lebih
banyak dipengaruhi nilai-nilai dan norma-norma yang terkesan maskulin dan menempatkan
laki-laki diposisi yang superior daripada wanita. 1 Maka yang diusung oleh Margaret bahwa
wanita juga memiliki kesempatan yang sama dalam bidang politik, ia memberikan
menunjukkan sisi lain bahwa wanita juga memiliki kualitas yang sejajar dengan laki-laki
terutama dalam membuat kebijakan politik. Dalam perjalanan politiknya, Margaret Thatcher
membuat berbagai kebijakan domestik yang cukup kontroversial, dimana ia memotong
beberapa pengeluaran negara yang dianggap tidak penting sehingga berdampak pada
menurunnya beberapa sektor ekonomi hingga menyebabkan PHK besar-besaran di Inggris
akibat beberapa perusahaan yang ikut memangkas anggaran buruh. Selain itu juga kebijakan
dalam negeri lainnya dengan menyamaratakan pajak antara orang kayak dan orang miskin
untuk menutupi kekurangan anggaran negara pasca perang di kepulauan Falkland yang
menelan biaya cukup besar, hal ini menyebabkan ketidak percayaan masyarakat terhadap
Margaret yang dianggap justru menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat Inggris dengan
tinggi pajak yang dibebankan. Kebijakan ini pun menuai banyak protes pada saat itu yang
menyebabkan menurunnya jumlah suara Margaret Thatcher pada pemilihan tahun 1990.
Namun disamping itu, beberapa prestasi politik yang diraih oleh Margaret Thatcher
justru ketika ia memposisikan diri dalam politik internasional, dimana ia dengan tegas
menentang eksistensi Uni Soviet bersama dengan negara-negara Eropa lainnya. Selain itu, ia
mampu memutuskan untuk mengambil kebijakan perang dalam melindungi Kepulauan
Falkland milik Inggris di sebelah barat daya Argentina, dari pendudukan tentara Argentina
pada saat itu. Rencana untuk memulai perang sebelumnya sempat diragukan karena
minimnya anggaran yang dimiliki oleh negara saat itu. Tetapi Margaret Thatcher lebih
memprioritaskan wilayah kedaulatan negara Inggris yang tengah terancam. Tidak berjalan
mulusnya negosiasi antara Inggris dengan Argentina yang kemudian memutuskan Inggris
untuk tetap melindungi wilayah Falkland dan berbalik menyerang Argentina. Beberapa
negara seperti Amerika Serikat dan Peru mengirimkan proposal perdamaian untuk memediasi
kedua negara yang tengah berkonflik, namun proposal tersebut ditolak oleh Margaret
Thatcher karena dianggap tidak mendukung usaha Inggris untuk mempertahankan
wilayahnya meskipun berada bermil-mil dari daratan utama Inggris. Keberhasilan Inggris
dalam mempertahankan Kepulauan Falkland yang kemudian memperlihatkan bahwa
kekuatan angkatan laut yang dimiliki Inggris cukup kuat. Peran lainnya dalam perpolitikan
1
Subono, Nur Iman. Partisipasi Perempuan, Hambatan, dan Pembuat Kebijakan, Jurnal Perempuan:
Perempuan dan Partisipasi Politik, Edisi 34, hal. 23, Juli 2003.
dunia adalah sebagai salah satu inisiator diruntuhkannya Tembok Berlin. Karisma yang
dimiliki oleh Margaret Thatcher yang pada saat itu merupakan satu-satunya perempuan yang
memimpin negara adidaya ternyata cukup diperhitungkan oleh negara-negara lainnya, justru
hal tersebut yang membuat beberapa pemimpin dunia ingin mengetahui pengenai pola pikir
dan pandangan Margaret Thatcher dalam menyikapi perang dingin saat itu, disamping
kebijakan-kebijakan domestiknya yang cukup kontroversial, tetapi ia sangat peduli akan
perdamaian dunia dengan turut aktif dalam berbagai konvensi-konvensi perdamaian yang
diselenggarakan.
Film ini cukup mendobrak stereotipe bahwa laki-laki lebih superior daripada
perempuan, tetapi justru perempuan juga memiliki posisi yang sama dengan laki-laki
terutama dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan negara. Meskipun dalam film
ini pengambilan kebijakan mengenai politik luar negeri tidak digambarkan secara gamblang,
tetapi dari sikap dan keyakinan yang dimiliki oleh Margaret Thatcher dalam mebuat
keputusan yang tidak ragu-ragu dan ia terus menjalankan keputusan itu apapun hasil akhirnya
yang justru membuat banyak pemimpin negara salut, dari sini bisa dianggap bahwa pada era
kepemimpinan Margaret Thatcher cukup mampu melindungi dan menegaskan kepentingankepentingan negara dalam kegiatan politik dunia.