huis rumah
uit keluar, berasal dari
aai [a.i] Diftong ini diucapkan seperti a panjang yang diakhiri dengan i:
saai membosankan
taai liat, sulit diputus
eeuw Diftong ini diucapkan seperti e panjang yang diakhiri w, mirip dengan ew pada
dewa
, mewah: eeuw
abad leeuw
singa ieuw
Diftong ini diucapkan seperti i panjang yang diakhiri w bandingkan dengan iu pada ciuman, siuman:
nieuw baru
oei [ui] Difong ini diucapkan seperti ui dalam bui, menggurui:
moeilijk sulit
ooi [oi] Diftong ini diucapkan seperti o panjang yang diakhiri i:
mooi cantik
1.3 Vokal Pepet Sjwa
Vokal pepet [ ǝ] dapat dituliskan dengan e, i, dan ij.
e [ ǝ]
me saya bentuk objek atau di belakang preposisi
we kamikita
kunnen dapat
i [ ǝ] pada akhiran -ig
aardig baik hati
onwettig tidak
sesuai undang-undang
ij [ ǝ] pada akhiran -lijk jika tidak ij diucapkan ei
moeilijk sulit
wettelijk sesuai undang-undang
zakelijk sesuai dengan perkaranya, objektif
1.4 Vokal dengan Tanda Diakritik
5
Tanda diakritik digunakan untuk membatasi bunyi; untuk menandai bahwa ada batas bunyi tanda ini berbeda dengan umlaut dalam bahasa Jerman, yang berarti vokal
diujarkan dengan mengedepankan lidah:
ruïne rui-ne
puing reruntuhn
ideeën idee-en ide
jamak zoölogie
zo-ologie zoologi
Indonesië Indonesi-e Indonesia
maïs ma-is
jagung Hal yang berikut ini penting untuk diingat:
1. Vokal yang tercetak dua aa, ee, oo, uu selalu diucapkan panjang maan, steen,
boom , stuur.
2. Vokal yang tercetak satu diucapkan pendek jika diapit dua konsonan dan
setelahnya tidak disusul sebuah suku kata pak, lek, pot, bus. 3.
Vokal yang tercetak satu diucapkan panjang jika setelahnya ada satu konsonan dan setelah itu disusul suku kata yang lain manen, stenen, bomen, sturen;
diucapkan ma-nen, ste-nen, bo-men, stu-ren. 4.
Vokal yang tercetak satu diucapkan pendek jika setelahnya ada dua konsonan dan setelah itu disusul suku kata yang lain mannen, pennen, bommen, bussen;
diucapkan man-nen, pen-nen, bom-men, bus-sen.
2 Konsonan
Konsonan bahasa Belanda kurang lebih sama dengan konsonan bahasa Indonesia. b
bal
bola hebben
memiliki heb
[hep
h
] memiliki c sebagai alfabet dibunyikan [se]
dibunyikan [k]: contract k ɔntrakt
[ks]: succes suks εs
[s]: citroen sitrun d saat membunyikannya lidah mendekati pangkal gigi atas, lebih ke depan daripada
[d] bahasa Indonesia, seperti lidah ‘cedal’ dam
onderdeel bed
bet
h
rood ro.t
h
Di akhir kata bunyi [d] menjadi [t
h
] [t] yang diaspirasikan. f
fabriek koffie
straf
6
g ch keduanya merupakan bunyi tenggorokan yang digetarkandidesiskan, mirip dengan
غ
dan
خ
dalam bahasa Arab; mirip dengan kh dalam khilaf dan akhir geef
glas zeg
zeggen lach
recht nacht
school schip
Akhiran –isch berbunyi [-is]: elektrisch Indonesisch Arabisch
h haar
hier huur heer hoor hoer j dicapkan seperti [y] dalam ya, saya, yayasan
ja Juffrouw Jansen
jammer k
kat ook [o.k
h
] Di akhir kata [k] didesiskan menjadi [k
h
]. l
lam bel sla zakelijk
m man
komen minimum
n bunyi ini dilafalkan dengan ujung lidah mendekati pangkal gigi, lebih ke depan daripada [n] dalam bahasa Indonesia
niet in nummer
dun ng tidak pernah di awal kata
ding dingen
jongen spanning
p politie trappen
pop [p
ɔp
h
] q
quasi aquaduct
r dilafalkan mirip dengan [r] bahasa Indonesia, tetapi tidak terlalu bergetar, berbeda dengan bahasa Inggris; bunyi ini juga dapat dilafalkan dengan menggetarkan tenggorokan
seperti kebanyakan orang Palembang saat melafalkan bunyi [r] recht straf spoor
s straf bus fles
7
t di akhir kata bunyi ini didesiskan menjadi [t
h
], di depan dan tengah sama dengan [t] bahasa Indonesia
tent katten tolweg
-tie akhiran ini dilafalkan sebagai [-tsie] politie coalitie
administratie dilafalkan [politsi], [koalitsi], [administratsi]
v video avond
valide versnelling w diucapkan kental, mendekati bunyi [v]
wastafel wettelijk winter
grondwet x dilafalkan sebagai [ks]
taxi extra
z zes
zie zakelijk oorzaak
Alfabet Alfabet dalam bahasa Belanda diucapkan mirip dengan yang ada dalam bahasa Indonesia,
kecuali c, g, dan j: a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
c dilafalkan [se] g dilafalkan [kh]
j dilafalkan [y] 3 Tekanan Kata
Tekanan kata dalam bahasa sangat penting karena dapat membedakan arti. Salah dalam memberi tekanan kata akan membuat orang Belanda tidak mengerti apa yang kita
ucapkan. Jika kata terdiri atas lebih dari satu suku kata, tekanan dapat jatuh pada suku pertama sebagian besar dan suku kata kedua sebagian kecil pada kata bersuku kata
dua sehingga suku kata itu diucapkan lebih nyaring daripada suku kata lainnya yang tidak diberi tekanan. Pada contoh berikut suku kata yang bertekanan diberi garis bawah:
grondwet bestuur besturen rechter
contract natuurlijk rechterlijk docent
onwettig regel
natuur strafbaar
straffen wetboek
wettelijk wetten
8
Agar mudah pada contoh berikut diberi tanda batas suku kata: grond-wet bes-tuur bes-tu-ren
rech-ter con-tract na-tuur-lijk rech-terlijk do-cent on-wet-tig
re-gel
na-tuur straf-baar
straf-fen wet-boek
wet-telijk wet-ten
Layaknya fonem bunyi, tekanan kata juga dapat membedakan arti: voorkomen
6
tampil ke muka, muncul voorkomen
mencegah doorlopen
berjalan terus
doorlopen menamatkan
4 Ejaan
Bahasa Belanda, sebagaimana bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Jerman memiliki kata yang tidak berubah bentuk dan kata yang berubah bentuk. Kata yang tidak
berubah bentuk dapat dicari langsung dalam kamus sementara kata yang berubah bentuk tidak dapat langsung dicari dalam kamus. Kata yang berubah bentuk itu harus diubah
dulu menjadi bentuk dasar lalu kemudian dapat dicari dalam kamus. 4.1 Kata yang Tidak Berubah Bentuk
Jenis kata berikut tidak mengalami perubahan bentuk: artikel
: de
, het, een konjungsi
: misalnya dat, omdat, hoewel, terwijl adverbia :
misalnya altijd, alvast, alsnog preposisi :
misalnya in
, voor, naar, bij numeralia
: misalnya een, twee, drie
pronomina persona : misalnya ik, hij, wij
4.2 Kata yang Dapat Berubah Bentuk