Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Nidang Pemantauan dan Pencemaran Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana
Oleh :
IWAN
GUNAWAN
10109381
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
2014
(2)
(3)
(4)
Nama Lengkap : Iwan Gunawan
Tempat & Tgl. Lahir : Indramayu, 29 Agustus 1991 Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer
Alamat : Ds. Langgeng sari RT 008 RW 001 Kec. Lelea Kab. Indramayu
No. Telp : 085323346669
Email : iwangunawan81@gmail.com
Pendidikan
Periode Sekolah/ Universitas Jurusan
1997-2003 SD Negeri Telagasari I, Indramayu -
2003-2006 SMP Negeri 2 Lelea -
2006-2009 SMK PGRI Indramayu RPL
2009-Sekarang Universitas Komputer Indonesia
(5)
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFAR TABEL ... x
DAFTAR PERSAMAAN ... xi
DAFTAR SIMBOL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB 1 PENDAULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Batasan Masalah... 3
1.5 Metodologi Penelitian ... 3
1.6 Sistematika Penulisan... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Profil Tempat Penelitian ... 7
2.1.1 Sejarah Instansi ... 7
2.1.2 Logo Instansi ... 8
2.1.3 Badan Hukum Instansi ... 8
2.1.4 Struktur Organisasi Instansi ... 8
2.1.5 Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang ... 9
2.1.6 Visi dan Misi Instansi ... 12
2.1.7 Tugas Pokok BPLHD ... 13
2.1.8 Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat ... 13
2.2 Landasan Teori ... 14
(6)
vi
2.2.2 Monitoring ... 15
2.2.3 Evaluasi ... 15
2.2.4 Konsep dasar sistem ... 16
2.2.5 Konsep dasar Informasi... 16
2.3 Konsep dan Perancangan sistem ... 17
2.3.1 Diagram Konteks ... 18
2.3.2 Diagram Alir Data ... 18
2.4 Internet ... 19
2.5 PHP (Hypertext Preproccessor) ... 20
2.5.1 Kelebihan PHP ... 20
2.6 Basis Data (Database) ... 21
2.7 Pendukung Perangkat Lunak ... 21
2.7.1 MySQL ... 21
2.7.2 Apache Web Server ... 24
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 25
3.1 Analisis Sistem ... 25
3.1.1 Analisis Masalah ... 25
3.1.2 Prosedur Yang Sedang Berjalan... 26
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis... 30
3.1.4 Analisis Pemantauan (Monitoring) ... 31
3.1.5 Analisis Evaluasi ... 31
3.1.6 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 35
3.1.7 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 35
3.1.8 Analisis Jaringan ... 39
3.1.9 Analisis Pengkodean ... 40
3.1.10 Analisis Data ... 41
3.1.11 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 44
3.1.12 Spesifikasi Proses ... 52
3.1.13 Kamus Data ... 61
3.2 Perancangan Sistem ... 69
(7)
vii
3.2.2 Perancangan Struktur Menu ... 74
2.2.3 Perancangan Antar Muka ... 75
2.2.4 Perancangan Pesan ... 93
3.2.3 Perancangan Jaringan Semantik ... 95
3.2.4 Perancangan Prosedural ... 97
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 103
4.1 Implementasi ... 103
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 103
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 104
4.1.3 Implementasi Basis Data ... 104
4.1.4 Implementasi Antar Muka... 107
4.2 Pengujian ... 108
4.2.1 Pengujian Alpha ... 108
4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 109
4.2.3 Pengujian Beta ... 117
4.2.4 Data hasil pengujian Beta... 118
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 121
5.1 Kesimpulan ... 121
5.2 Saran ... 121
(8)
123
DAFTAR PUSTAKA
[1] Sommerville, I, 2011, Software Engineering (9th Edition), USA: Pearson Education.
[2] Yakub, 2008,Sistem Basis Data ;Tutorial Konsep,Yogyakarta : Graha Ilmu .
[3] Ladjamudin, Al-Bahra ,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi,Yogyakarta : Penerbit Graha Ilmu.
[4] BPLHD Jabar (2014). Data Pemantauan Pencemaran,[pdf]. From
http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/dokumen-publikasi/doc_download/136-passive-sampler. Diakses pada tanggal 31 Mei 2014
[5] Kadir A,2002, Dasar Pemograman Web Dinamis menggunakan PHP,Yogyakarta : Penerbit Andi.
[6] Website,ilmu,2012, HTML CSS Fundamental dari akar menuju daun
,[pdf],(http://www.ilmuwebsite.com/ebook/ebook-html-css-fundamental-dari-akar-menuju-daun, diakses pada tanggal 20 April 2014).
[7] Hartono, Jogiyanto, 2005, Analisis & Desain Sistem Informasi: pendekatan terstruktur teori dan praktek, Andi, Yogyakarta.
(9)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
karunia-Nya tugas akhir dengan judul “ Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji
Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat” sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer pada Universitas Komputer Indonesia dapat selesai sebagaimana mestinya.
Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah Subhana Wata’ala yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya
2. Keluarga tercinta terutama Ibu yang sangat saya sayangi Ibu Surtinih ayah yang sangat saya sayangi Karnadi yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.
3. Bapak Iskandar I, S.T., M.Kom selaku pembimbing yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
4. Seluruh staf pengajar dan sekretariat Teknik Informatika, yang telah membantu proses akademik penulis.
5. Hendra Kurnia, Luqman Hakim, Heri setiawan, Bilal yang telah berjuang bersama-sama dalam tugas akhir ini.
6. Teman-teman kelas IF-09 angkatan 2009 yang telah bersama-sama melewati masa-masa kuliah.
7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Teknik Informatika 2009 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya.
Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis.
(10)
iv
Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga Laporan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
(11)
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang 1.1
Seiring terbitnya Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat, Badan Pengendalian Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Jawa Barat berubah menjadi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Organisasi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berubah lagi menjadi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat berdasarkan Perda No. 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat.
Saat ini, permasalahan lingkungan perlu mendapat perhatian penuh dari pemerintah daerah, khususnya dalam bentuk pengelolaan dan pengendalian pencemaran lingkungan. Salah satu permasalahan lingkungan yang harus mendapat perhatian penuh adalah masalah pencemaran udara. Pada tahun 2007, Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Propinsi Jawa Barat bermaksud melakukan penelitian Pengembangan Sistem Pemantauan hasil industri kualitas udara untuk setiap Parameternya, dikarenakan selama ini telah terjadi pencemaran lingkungan baik itu pencenaran air, tanah dan udara dengan kapasitas polutan yang berlebihan dari aktifitas industri seluruh perusahaan khususnya di Jawa Barat. Dikarenakan Aktifitas industri perusahaan setiap harinya mengeluarkan Polutan, beberapa gas seperti Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S), dan Karbon Monoksida (CO) dibebaskan ke udara sebagai produk sampingan dari proses – proses industri dan hal tersebut perlu diperhatikan dengan serius untuk mencegah pencemaran polutan yang melebihi batas standar, untuk itu dalam pencapaiannya pihak BPLHD perlu melakukan pemantauan (monitoring). Kemudian dari kegiatan tersebut dievaluasi oleh pihak BPLHD sebagai penilaian atas pelaksanaan program yang direncanakan.
(12)
Aktivitas pelaporan dan pemantuan diperlukan untuk mengetahui bagaimana proses kegiatan dilaksanakan, apakah sesuai dengan perencanaan semula yang sebagaimana digariskan dalam kerangka acuan ataukah tidak, dan juga untuk mendeteksi secara dini apakah mengalami hambatan ataukah tidak. Jika terjadi, apakah telah dilakukan langkah – langkah penyelesaian dan antisipasi, ataukah belum. Jika belum maka petugas yang memonitor dapat akan menindak lanjuti. Sedangkan aktivitas evaluasi diperlukan untuk menilai konsistensi antara perencanaan dengan pelaksanaan serta dengan hasil dari kegiatan tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka
penulis memilih judul “Pembangunan Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat”.
Rumusan Masalah 1.2
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan berdasarkan hasil wawancara dengan Sub Bidang Pemantauan Pencemaran, dirumuskan suatu masalah, yaitu bagaimana membangun Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat.
Maksud dan Tujuan 1.3
Berdasarkan permasalahan yang diteliti maka, maksud dari penelitian ini membangun Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Jawa Barat dalam mengelola laporan hasil evaluasi yang memenuhi Baku Mutu.
Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Membantu dan memudahkan petugas dalam proses rekap data dan pelaporan kepada Kepala Bagian untuk mendapatkan evaluasi dari hasil pelaksanaan Pelaksanaan Uji Emisi Gas Industri Perusahaan.
2. Membatu Kepala bidang dalam mengevaluasi dan menentukan apakah perusahaan tersebut memenuhi standar baku mutu yang telah ditentukan menurut PERMENLH NO.13 TAHUN 1995 LAMPIRAN VB ataukah
(13)
melebihi standar Hasil Pelaksanaan Uji Emisi Gas Industri Perusahaan. Jika melebihi standar baku mutu maka akan ditindak lanjuti.
Batasan Masalah 1.4
Adapun Batasan masalah yang terjadi dalam penelitian ini yaitu :
1. Data yang digunakan dalam penelitian diperoleh dari data hasil pelaksanaan Uji Emisi Gas Industri secara obyektif .
2. Aplikasi yang dihasilkan berupa aplikasi berbasis website
3. Aplikasi digunakan tidak terhubung ke internet (Client Server).
4. Pengguna aplikasi ini adalah anggota Sub Bidang Pemantauan Pencemaran BPLHD dan Petugas Perusahaan Industri yang dipantau.
5. Parameter yang di uji dalam pelaksanaan uji emisi gas hasil industri dapat dilihat pada tabel 3.1
6. Aplikasi ini dibangun menggunakan editor Netbeans IDE dengan bahasa pemrograman PHP dan MySql.
7. Pemodelan analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat yang digunakan adalah flowmap untuk menggambarkan proses dalam prosedur yang terlibat, dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan struktur objek data dan untuk menggambarkan proses yang digunakan adalah Data Flow Diagram (DFD).
Metodologi Penelitian 1.5
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif, yaitu memaparkan permasalahan melalui analisis dari hasil studi literatur, sehingga tercipta gambaran mengenai permasalahan. Untuk mempermudah menggambarkan permasalahan, dilakukan dua tahap yaitu, tahap pengumpulan data dan tahap pembuatan perangkat lunak yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Tahap Pengumpulan data a. Studi Literatur
(14)
Mengambil data dari berbagai sumber Tahap pengumpulan data berdasarkan sumber-sumber literatur yang bersifat bacaan - bacaan yang ada kaitanya dengan judul penelitian.
b. Wawancara
Melakukan dialog (Tanya Jawab) secara langsung dengan pihak yang bersangkutan dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.
c. Observasi
Metode observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung di Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu serta mengamati permasalahan yang ada.
b. Tahap pembuatan perangkat lunak
Teknik yang digunakan dalam tahap proses pembuatan perangkat lunak adalah dengan menggunakan metode Classical Life Cycle (CLC) atau yang biasa disebut dengan Waterfall. Beberapa proses diagram
waterfall sebagai berikut :
a. Rekayasa dan pemodelan sistem atau informasi (System/information enginering)
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu proyek, dimulai dengan menetapkan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya ke dalam pembentukan perangkat lunak.
b. Analisis perangkat Lunak (Software Analysis)
Analisis perangkat lunak merupakan tahapan menentukan apakah kegiatan dari sistem engineering dapat diimplementasikan menjadi sebuah sistem informasi atau tidak dan menentukan prosedur-prosedur yang bekerja. Adapun fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi masukan, fungsi proses dan fungsi keluaran
(15)
Perancangan pernagkat lunak merupakan tahapan menterjemahkan dari keperluan atau data yang dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user atau pemakai.
d. Implementasi perangkat lunak (System Coding)
Implementasi perangkat lunak yaitu kegiatan yang mengimplementasikan hasil dari perancangan perangkat lunak ke dalam kode program yang dimengerti oleh bahasa mesin.
e. Pengujian perangkat lunak (Testing)
Pengujian pernagkat lunak merupakan tahapan menguji hasil pernagkat lunak yang dihasilkan.
f. Pemeliharaan (Maintenance)
Penerapan secara keseluruhan disertai pemeliharaan jika terjadi perubahan struktur baik dari segi software maupun hardware.
(16)
Sistematika Penulisan 1.6
Adapun sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah :
BAB 1 PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang landasan-landasan teori yang berkaitan secara langsung dengan permasalahan yang diteliti.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini menjelaskan analisis terhadap seluruh spesifikasi sistem yang mencakup analisis masalah, analisis monitoring, Analisis Evaluasi, analisis prosedur yang sedang berjalan, analisis metode, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis basis data. Selain analisis sistem, bab ini terdapat juga perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil analisis yang telah dibuat. Dalam bab ini juga digambarka proses dengan Diagram alir metode Pengambilan Keputusan dan diagram alir implementasi program.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
Pada bab ini dijelaskan tentang pengetesan program, pengetesan sistem, fasilitas yang ada pada program serta spesifikasi alat yang dibutuhkan.
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan yang dibuat pada bab ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Saran merupakan pengungkapan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk memungkinkan diterapkannya hasil dari perancangan yang dikemukakan penulis.
(17)
7
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Profil Tempat Penelitian
Profil tempat penelitian yang akan dibahas pada subbab ini meliputi sejarah instansi, logo instansi, badan hukum instansi, struktur organisasi instansi, visi dan misi instansi, Tugas Pokok dan Fungsi.
Sejarah Instansi 2.1.1
Pada tahun 1972, sebagai hasil konferensi Stockholm Pemerintah Indonesia telah membentuk Panitia Nasional Lingkungan Hidup, bersamaan dengan saat-saat merumuskan program Pembangunan Lingkungan Hidup dalam Bab 4 PELITA II, seperti ditegaskan dalam TAP MPR No. IV/1973, sebagai langkah lanjutnya dalam Kabinet Pembangunan III, telah dibentuk "Kementrian Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup". Melihat realita program pembangunan lingkungan hidup yang secara sungguh-sungguh menjadi perhatian pemerintah, maka tuntutan pembangunan hukum yang mengatur lingkungan hidup menjadi semakin nyata dan semakin mendesak. Maka wajarlah bila para ahli bersama-sama aparatur pemerintahan yang berwenang di bidang pengawasan lingkungan hidup, mengembangkan hukum lingkungan yang kehadirannya sangat diperlukan dalam pembangunan Indonesia seutuhnya. Pada tahun 1982 terbitlah UU No. 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup, maka keluarlah Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Departemen Dalam Negeri untuk membentuk Biro Kependudukan Lingkungan Hidup (BKLH) dibawah naungan Setwilda Tingkat I Jawa Barat.
Tahun 1993 BKLH diubah menjadi Biro Lingkungan Hidup (BLH) masih dibawah naungan Setwilda. Kemudian tahun 1997 BLH diubah menjadi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup Daerah (BAPEDALDA) yang merupakan Badan Pemerintah tersendiri diluar naungan Setwilda. Tahun 1999 sesuai dengan Perda No. 16 tentang Dinas Lembaga Teknis Daerah BAPEDALDA diubah menjadi Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
(18)
(BPLHD) Provinsi Jawa Barat. Pada awal tahun 2009 BPLHD diubah menjadi Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sampai saat ini[4].
Logo Instansi 2.1.2
Badan Hukum Instansi 2.1.3
Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 Tentang Tugas Pokok Fungsi Dan Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Propinsi Jawa Barat Gubernur Jawa Barat, Bab II Kedudukan, Tugas Pokok, Fungsi Dan Rincian Tugas Unit Badan Bagian Pertama Badan Pasal 2 (1) Badan adalah Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur penunjang Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2000, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretariat Daerah[4].
Struktur Organisasi Instansi 2.1.4
Struktur organisasi merupakan susunan seluruh organisasi yang terkait di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat, mulai yang tertinggi sampai yang terendah, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar dibawah ini.
(19)
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi [4]
Deskripsi Pekerjaan Tiap Bidang 2.1.5
Deskripsi pekerjaan digunakan untuk mengetahui tugas, wewenang, tanggung jawab dari masing-masing bidang. Deskripsi pekerjaan dari struktur organisasi BPLHD yang terdapat pada Gambar 2.2 adalah sebagai berikut:
1. Kepala BPLHD Provinsi Jawa Barat
Tugas Kepala BPLHD adalah merumuskan, menetapkan memimpin, mengkordinasukan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok badan serta mengkoordinasikan dan membina UPTB.
(20)
2. Sekretariat
Tugas Sekretariat adalah menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program badan, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum. Bidang Sekretariat dibagi menjadi tiga sub bagian yaitu:
a. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum
Tugas Sub Bagian Kepegawaian dan Umum adalah melaksanakan pengelolaan dan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketataklaksanaan, umum dan perlengkapan.
b. Sub Bagian Keuangan
Tugas Sub Bagian Keuangan adalah melaksanakan Pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Badan.
c. Sub Bagian Perencanaan dan Program
Tugas Sub Bagian Perencanaan dan Program adalah melaksanakan Koordinasi Perencanaan dan penyusunan program.
3. Bidang Tata Kelola Lingkungan
Tugas Bidang Tata Kelola Lingkungan adalah menyelenggarakan bahan kebijakan teknis dan fasilitas tata kelola lingkungan. Bidang Tata Kelola Lingkungan dibagi menjadi dua sub bidang yaitu:
a. Sub Bidang PELHS
Tugas Sub Bidang PELHS adalah melaksanakan Penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitas penyelarasan dan evaluasi lingkungan hidup strategi.
b. Sub Bidang Pengkajian Amdal dan Teknologi Lingkungan
Tugas Sub Bidang Pengkajian Amdal dan Teknologi Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pengkajian AMDAL dan teknologi lingkungan.
4. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Tugas Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan adalah menyelenggarakan pengkajian teknis serta fasilitasi pengendalian pencemaran
(21)
lingkungan. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan dibagi menjadi dua sub bidang yaitu:
a. Sub Bidang Pemantauan Pemantauan Pencemaran Lingkungan
Tugas Sub Bidang Pemantauan PPL adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pemantauan pencemaran
lingkungan.
b. Sub Bidang Pengembengen Pengendalian Pencemaran Lingkungan Tugas Sub Bidang Pengembengen Pengendalian Pencemaran Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi pembinaan pengendalian
pencemaran lingkungan.
5. Bidang Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana
Tugas Bidang Konservasi SDA dan Mitigasi Bencana adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis serta fasilitasi konservasi SDA dan Mitigasi Bencana. Bidang Konservasi SDA dan
Mitigasi Bencana dibagi menjadi dua sub bidang yaitu: a. Sub Bidang KSDA
Tugas Sub Bidang KSDA adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi konservasi SDA dan pemulihan kerusakan lingkungan.
b. Sub Bidang Mitigasi Bencana
Tugas Sub Bidang Mitigasi Bencana adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi mitigasi bencana.
6. Bidang Penataan Hukum, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas
Tugas Bidang Penataan Hukum, Kemitraan, dan Pengembangan kapasitas adalah menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penataan hukum, kemitraan, dan pengembangan kapasitas lingkungan. Bidang Penataan Hukum, Kemitraan, dan Pengembangan Kapasitas dibagi menjadi dua sub bidang yaitu:
(22)
Tugas Sub Bidang Penataan Hukum Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi penataan hukum lingkungan.
b. Sub Bidang Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan
Tugas Sub Bidang Kemitraan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan adalah melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi kemitraan dan pengembangan kapasitas lingkungan.
Visi dan Misi Instansi 2.1.6
1. VISI BPLHD Provinsi Jawa Barat
Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Dalam rangka
mendukung Visi Jawa Barat “TERCAPAINYA MASYARAKAT JAWA BARAT MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA” , Badan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa Barat sebagai perangkat daerah menetapkan visi yang berkaitan dengan pengelolaan dan pengendalian, BPLHD Provinsi Jawa Barat menetapkan Visi yaitu
”MENJADI AGEN PERUBAHAN DALAM SIKAP DAN PRILAKU
RAMAH LINGKUNGAN GUNA MENCAPAI PEMBANGUNAN YANG
BERKELANJUTAN 2013”[4]
2. MISI BPLHD Provinsi Jawa Barat
Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar visi organisasi dapat tercapai dan berhasil dengan baik. Dengan disusunnya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak lain yang berkepentingan dapat mengenal organisasi, mengetahui peran dan program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang.
Misi BPLHD Provinsi Jawa Barat yang sedang dan akan kita wujudkan dalam Program/Kegiatan pada tahun 2008– 2013 yang merupakan penjabaran dari Misi Jawa Barat pada butir 4 yaitu adalah sebagai berikut:
(23)
1. Meningkatkan Kualitas Lingkungan (Air, Udara, dan Tanah).
2. Menjaga Keselarasan dan Keseimbangan Pemanfaatan SDA Untuk Kesejahteraan Rakyat.
3. Mengelola Lingkungan Berdasarkan Perkembangan Sains dan Teknologi. 4. Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Lingkungan dunia Usaha dan Industri. 5. Membangun Kewaspadaan dan Partisipasi Masyarakat yang Responsif. 6. Membangun Masyarakat Peduli Lingkungan (Green Society).
7. Meningkatkan Efektifitas Penerapan Peraturan Lingkungan.
Mengembangkan Balaikliring (Clearing House) Lingkungan Hidup[4].
Tugas Pokok BPLHD 2.1.7
Berdasarkan Undang - Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2000 tentang Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Barat serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tentang Tugas Pokok Fungsi dan Rincian Tugas Unit Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, mempunyai tugas pokok yaitu : merumuskan kebijakan teknis dan melaksanakan kewenangan di bidang Pengendalian Lingkungan Hidup sesuai kebutuhan daerah dan kewenangan lain yang dilimpahkan[4].
Fungsi BPLHD Provinsi Jawa Barat 2.1.8
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat, serta Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor Nomor 63 Tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Rincian Tugas Unit dan Tata Kerja Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat, dalam menyelenggarakan tugas pokoknya, Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jawa Barat mempunyai fungsi :
(24)
1. Penyelenggaraan koordinasi dan pengendalian lingkungan hidup meliputi Tata Kelola, Konservasi dan Mitigasi Bencana dan Penataan Hukum, Kemitraan dan Pengemabangan Kapasitas Lingkungan
2. Penyelenggaraan fasilitasi pengendalian lingkungan hidup kepada Kabupaten/Kota dan mitra kerja di bidang lingkungan hidup
3. Penyelenggaraan kesekretariatan Badan.
2.2.Landasan Teori
Landasan teori berisi teori-teori tentang ilmu yang mendasari tentang bidang yang sedang diteliti. Penyajian teori dalam landasan teori bersumber dari buku dan jurnal. Landasan teori yang akan dibahas pada subbab ini meliputi Konsep Dasar Sistem, konsep dasar informasi.
Indikator Kinerja 2.1.9
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang ditetapkan berdasarkan output dari outcome dari kedeputian bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan.
Fungsi indikator kinerja adalah :
1. Memperjelas apa, berapa dan bagaimana kemajuan pelaksanaan kegiatan/program dan kebijakan
2. Menciptakan konsensus yang dibangun oleh berbagai pihak terkait. 3. Membangun dasar bagi pengukuran, analisis dan evaluasi kinerja.
Dalam menggambarkan tingkat pencapaian suatu tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan, maka dirumuskan indikator kinerja yang merupakan ukuran kuantitatif kinerja yang dicapai dalam lingkungan Kedeputian Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik. Indikator ini terdiri dari indikator input, keluaran dan hasil. Indikator input mengukur sumber daya yang digunakan BPLHD dalam menjalankan tugas-tugasnya meliputi anggaran dan sumber daya manusia (SDM). Indikator kinerja untuk mengukur capaian dalam kurun waktu tertentu, terdiri dari indikator kinerja output dan indikator kinerja outcome.
(25)
Untuk mengukur kemajuan yang dicapai dalam melaksanakan program, maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU), yang merupakan alat untuk mengukur kemajuan hasil pelaksanaan uji emisi gas industri dalam mencapai Sasaran dan Tujuan. IKU digunakan untuk membantu dalam mengevaluasi kemajuan kearah tujuan atau strategic direction dari organisasi. Untuk mengukur capaian outcome dari berbagai program/kegiatan, maka ditetapkan indikator bagi setiap program/kegiatan, yang menjadi acuan bagi dalam mengevaluasi dan mengukur kemajuan kegiatan. Indikator Kinerja Utama (IKU) memuat hal-hal sebagai[2] berikut:
1. Terkoordinasinya kegiatan pengendalian pencemaran udara di Jawa Barat 2. Terpantau dan terinformasikannya Status Mutu Udara di 208 titik pantau
di Jawa barat dan termonitornya emisi kendaraan bermotor di Jawa Barat sesuai Pergub dan SPM
3. Tersedianya sarana dan prasarana pemantauan kualitas udara yang memadai
4. Tersosialisasikannya peraturan gubernur mengenai emisi sumber bergerak dan tidak bergerak
5. Terlatihnya sumber daya manusia di pemerintahan dan industri dalam pengendalian pencemaran udara
6. Emisi idle terkendali
7. Tersedianya instrumen hukum persyaratan Baku Mutu Emisi untuk industri di Jawa Barat[4]
Monitoring 2.1.10
Kegiatan monitoring bertujuan untuk memantau suatu kegiatan penelitian dan pengembangan dalam pencapaian sasaran. Kegiatan monitoring meliputi mekanisme monitoring, fokus monitoring, acuan monitoring, jadwal monitoring.
Evaluasi 2.1.11
Evaluasi merupakan rangkuman hasil pengukuran capaian kinerja Satuan Kerja dan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan selama tahun berjalan,
(26)
yang berkontribusi terhadap capaian outcome yang ditetapkan dalam Rencana Strategi (Renstra). Capaian kinerja output dan outcome diukur dengan menggunakan berbagai indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra tersebut. Keseluruhan capaian kinerja merupakan ukuran keberhasilan Satuan Kerja dan Kedeputian Bidang IPT dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Evaluasi kinerja dimaksudkan untuk menelaah apakah capaian kinerja output serta capaian kinerja outcome kumulatif sesuai dengan yang direncanakan. Evaluasi capaian kinerja dilakukan antara lain dengan analisis membandingkan antara apa yang direncanakan dengan apa yang dihasilkan, disertai dengan tingkat capaian dalam ukuran kuantitatif yang tertera dalam penetapan indikator yang terdiri dari indikator input dan indikator output pada Rencana kinerja tahunan (RKT) dan Penetapan Kinerja(PK).
Konsep dasar sistem 2.1.12
Dalam mendefiniskan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemnnya. Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Berdasarkan pendekatan elemen adalah sistem sebagai bagian-bagian yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud.
Konsep dasar Informasi 2.1.13
Data 2.1.13.1
Data adalah deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Sementara data bisnis didefinisikan sebagai deskripsi organisasi tentang suatu (resources) dan kejadian (transactions) yang terjadi. Definisi data yang lain adalah data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kesatuan nyata (fact and entity) adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.
(27)
Informasi 2.1.13.2
Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berarti dan berguna bagi penerimanya untuk mengambil keputusan masa kini maupun masa yang akan datang. agar suatu informasi lebih berharga maka informasi tersebut harus memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Informasi harus akurat, sehingga mendukung pihak manajemen dalam mengambil keputusan.
2. Informasi harus relevan, benar-benar terasa manfaatnya bagi yang membutuhkan.
3. Informasi harus tepat waktu, sehingga tidak ada keterlambatan pada saat dibutuhkan.
Fungsi dari informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Informasi yang digunakan di dalam suatu sistem informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Informasi digunakan tidak hanya oleh satu orang pihak di dalam organisasi. Nilai sebuah ingormasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.
2.3. Konsep dan Perancangan sistem
Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap dimana di dalamnya terdapat identifikasi komponen-komponen sistem Informasi yang akan dirancang secara rinci yang bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengguna atau user mengenai sistem yang baru. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuat program komputer dan ahli teknik lainnya yang akan mengimplementasikan sistem.
Penggambaran dan rancangan model sistem Informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Konteks dan Diagram Alir Data (DAD) atau Data
(28)
Diagram Konteks 2.1.14
Diagram konteks merupakan arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antar sistem dengan bagian luar (kesatuan luar). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data atau tujuan data yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut[2].
Diagram Alir Data 2.1.15
Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu model yang menjelaskan arus data mulai dari pemasukan sampai dengan keluaran data. Tingkatan DFD dimulai dari diagram konteks yang menjelaskan secara umum suatu sistem atau batasan sistem aplikasi yang akan dikembangkan. Kemudian DFD dikembangkan menjadi DFD tingkat 0 atau level 0 dan kemudian DFD level 0 dikembangkan lagi menjadi level 1 dan selanjutnya sampai sistem tersebut tergambarkan secara rinci menjadi tingkatan-tingkatan lebih rendah lagi.
DFD merupakan penurunan atau penjabaran dari diagram konteks[3]. Dalam pembuatan DFD harus mengacu pada ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap penurunan level yang lebih rendah harus mempresentasikan proses tersebut dalam spesifikasi proses yang jelas.
2. Penurunan dilakukan apabila memang diperlukan.
3. Tidak semua bagian dari sistem harus ditunjukkan dengan jumlah level yang sama.
Simbol-simbol yang digunakan pada diagram alir data atau data flow diagram antara lain:
a. Entitas luar ( external entity )
Sesuatu yang berada di luar sistem, tetapi memberikan data ke dalam sistem atau memberikan data dari sistem, disimbolkan dengan suatu kotak notasi. External entity tidak termasuk bagian dari sistem bila sistem informasi dirancang untuk satu bagian maka bagian lain yang masih terkait menjadi external entity.
(29)
Arus data merupakan tempat mengalirnya informasi dan digambarkan dengan garis yang menghubungkan komponen dari sistem. Arus data ditunjukan dengan arah panah dan garis diberi nama atau arus data yang mengalir. Arus data ini mengalir diantara proses, data store dan menunjukan arus data dari data yang berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem.
c. Proses ( proccess )
Proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. Proses dapat mengolah data atau aliran data masuk menjadi aliran data keluar. Proses berfungsi mentransformasikan satu atau beberapa data keluaran sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Setiap proses memiliki satu atau beberapa masukan serta menghasilkan satu atau beberapa data keluaran. Proses sering juga disebut bubble.
d. Simpanan data ( data store )
Simpanan data merupakan tempat penyimpanan data yang ada dalam sistem. Data store dapat disimbolkan dengan dua garis sejajar atau dua garis dengan salah satu sisi samping terbuka. Proses dapat mengambli data dari atau memberikan data ke database.
2.4. Internet
Internet merupakan kepanjangan dari Interconnection Networking. Menurut Jill. H. Ellsworth dan Matthew. V. Ellsworth : “Internet is : large interconnected network of network computer linking people and computer all over the world, via phone line, satellites and other telecommunication systems”.
Pengertiannya adalah internet adalah jaringan besar yang saling berhubungan dari jaringan-jaringan komputer yang menghubungkan orang-orang dan komputer - komputer diseluruh dunia, melalui telepon, satelit dan sistem-sistem komunikasi yang lain. Internet dibentuk oleh jutaan komputer yang terhubung bersama dari seluruh dunia, memberi jalan bagi informasi untuk dapat dikirim dan dinikmati bersama. Untuk dapat bertukar informasi, digunakan protocol standar yaitu
(30)
Transmision Control Protocol dan internet Protocol yang lebih dikenal sebagai TCP/IP.
2.5. PHP (Hypertext Preproccessor)
Apakah PHP itu ? Menurut PHP manual book yang dibuat oleh Stig
Saether Bakken dan rekan, yang dimaksud PHP adalah : “PHP (officially “PHP: Hypertext Preprocessor”) is a server-side HTML-embedded scripting language.”
Pengertiannya adalah PHP merupakan kepanjangan “PHP : Hypertext Preprocessor adalah sebuah bahasa script berjenis server side yang menyatu dengan HTML. Sintaks dan perintah-perintah yang dimasukkan akan sepenuhnya dijalankan dan dikerjakan oleh server dan disertai pada halaman HTML biasa. PHP bertujuan untuk membuat aplikasi - aplikasi yang dijalankan diatas taknologi Web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada Web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan dan dikerjakan di Web server.
Kelebihan PHP 2.1.16
PHP memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa-bahasa pemrograman sejenisnya, diantaranya adalah :
1. PHP mudah dibuat dan dijalankan, maksudnya PHP dapat berjalan dalam
web server apache, Internet Informatin Service (IIS), Personal Web Server(PWS), XAMPP dan lainnya, serta dalam Sistem Operasi yangberbeda pula seperti Windows dan Unix.
2. PHP bersifat efisien, karena hanya memerlukan resource sistem yang sangat sedikit dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.
3. PHP dapat menggunakan beberapa database seperti MySQL, Sybase, Interbase, Oracle, Ms. SQL Server, Microsoft Access, Dbase, dll.
4. PHP bersifat Open Source. Php adalah bahasa web yang dapat diperoleh secara gratis.
5. PHP mudah dipelajari. PHP mudah untuk dipelajari dibandingkan dengan produk lainnya yang mempunyai fungsi yang sama. PHP bersifat
(31)
embedded. Penulisan script PHP menyatu dengan HTML sehingga memudahkan untuk pembuatannya.
6. PHP meningkatkan kecepatan dari proses script. PHP menyenangkan pada eksekusinya, terutama saat dikompile sebagai module Apache disisi UNIX. Saat ini PHP lebih cepat untuk hampir semua pengguna CGI script. 7. PHP mempunyai fleksibelitas tinggi, menyamai high level programming language seperti bahasa C. Life Cycle yang singkat, sehingga PHP selalu
up to date mengikuti perkembangan teknologi internet.
2.6. Basis Data (Database)
Database dapat diartikan sebagai kumpulan data yang terdiri atas satu atau lebih Tabel yang terintegrasi satu sama lain, dimana setiap user diberi wewenang (otoritas) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut. Tabel-tabel tersebut berfungsi untuk menyimpan data dan merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan dengan topik tertentu. Beberapa istiah yang harus diketahi pada saat bekerja dengan sebuah tabel database adalah:
a. Field : merupakan tempat dimana data atau informasi dalam kelompok yang sama atau sejenis dimasukkan. Field itu pada umumnya tersimpan dalam bentuk kolom vertikal pada tabel. b. Record : merupakan data lengkap dalam jumlah tunggal yang
biasanya tersimpan dalam bentuk baris secara horizontal pada tabel.
2.7. Pendukung Perangkat Lunak MySQL
2.1.17
MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management system) atau DBMS yang multithread,
multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQLAB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah lisensi GNU General
(32)
Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL. MySQL adalah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GPL (General Public License). Dimana setiap orang bebas untuk menggunakan MySQL, namun tidak boleh dijadikan produk turunan yang bersifat closed source atau komersial. MySQL sebenarnya merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database sejak lama, yaitu SQL (Structured Query Language).
SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Keandalan suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizernya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. Hal ini terbukti untuk
query yang dilakukan oleh single user, kecepatan query MySQL bisa sepuluh kali lebih cepat dari PostgreSQL dan lima kali lebih cepat dibandingkan Interbase. Selain itu MySQL juga memiliki beberapa keistimewaan, antara lain :
1. Portability : MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
2. OpenSource : MySQL didistribusikan secara open source (gratis), dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara cuma-cuma. 3. Multiuser : MySQL dapat digunakan oleh beberapa user dalam waktu
yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
4. Performance tuning : MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
5. Column types : MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
(33)
6. Command dan functions : MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam query. 7. Security : MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritas seperti level
subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta password terenkripsi.
8. Scalability dan limits : MySQL mampu menangani database dalam skala besar, dengan jumlah records lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
9. Connectivity : MySQL dapat melakukan koneksi dengan client menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
10. Localisation : MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada client dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meskipun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk didalamnya.
11. Interface : MySQL memiliki interface (antar muka) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
12. Clients dan tools : MySQL dilengkapi dengan berbagai tool yang dapat digunakan untuk administrasi database, dan pada setiap tool yang ada disertakan petunjuk online.
13. Struktur tabel : MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan database lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.
Untuk melakukan administrasi dalam basis data MySQL, dapat menggunakan modul yang sudah termasuk yaitu command-line (perintah: mysql dan mysqladmin). Juga dapat diunduh dari situs MySQL yaitu sebuah modul berbasis grafik (GUI): MySQL Administrator dan MySQLQuery Browser. Selain itu terdapat juga sebuah perangkat lunak gratis untuk administrasi basis data MySQL berbasis web yang sangat populer yaitu phpMyAdmin. Untuk perangkat lunak
(34)
untuk administrasi basis data MySQL yang dijual secara komersial antara lain: MySQL front, Navicat dan EMS SQL Manager for MySQL.
Apache Web Server 2.1.18
Web Server Apache merupakan program aplikasi yang berjalan diserver berfungsi untuk menjalan aplikasi web sehingga bisa akses oleh client baik melalui jaringan secara intranet maupun internet (R. Kresno Aji dan Agus Hartanto, 2003).
Apache merupakan turunan dari web server yang dikeluarkan oleh NCSA, yaitu NCSA HTTPd sekitar tahun 1995-an. Pada dasarnya Apache adalah
“APatCHy” (patch) dan pengganti dari NCSA HTTPd. Apache web server
merupakan tulang punggung dari World Wide Web (Open Source Research Group
Universitas Ahmad Dahlan, 2002).
Web server menunggu permintaan dari client yang menggunakan browser, seperti Nestcape Navigator, Internet Explorer, Modzilla, Lynks, dan lain-lain. Web server
dalam berkomunikasi dengan client menggunakan protocol HTTP (Hyper Text Transfer Protocol).
Apache berada di bawah GNU, General Public Licence yang bersifat free sehingga Apache dapat di download gratis pada alamat http://www.apache.org, saat ini Apache banyak digunakan sebagai web server untuk portal-portal besar dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Apache termasuk dalam kategori free software (software gratis) 2. Instalasi Apache sangat mudah
3. Mampu beroperasi pada banyak platform sistem operasi seperti AUX 3.1, Free BSD, Linux, Solaris, Windows, dan lain-lain.
4. Mudah dalam pengkonfigurasian karena Apache hanya mempunyai empat file konfigurasi.
Apache mudah dalam penambahan peripheral lainnya ke dalam platform web server, misalkan menambah modul.
(35)
25
BAB 3
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Analisis Sistem3.1
Analisis sistem dapat di definisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasian dan mengevaluasi permasalahan – permasalahan, yang di hadapi dan di harapkan di usulkan perbaikan – perbaikannya. Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu system kedalam bagian – bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaulasi kekurangan yang di alami oleh user. Hal – hal yang akan di analisis pada tahap analisis system ini adalah prosedur system yang sedang berjalan, analisis aliran informasi, analisis pengkodean, analisis basisdata dan analisis kebutuhan non fungsional.
Analisis Masalah 3.1.1
Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis sistem yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang akan dipecahkan agar sistem dapat terpecahkan secara maksimal.
Berdasarkan wawancara dengan pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran BPLHD maka dapat ditemukan permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut:
1. Banyaknya perusahaan yang dipantau sehingga memperlambat waktu untuk mengevaluasi Pencemaran Udara Hasil uji Emisi Gas Perusahaan. 2. Tidak adanya pengelolaan data pencatatan hasil uji emisi seingga
menimbulkan dua kali kerja yaitu data diinput dari perusahaan dan diserahkan ke pihak BPLHD dan diinput kembali untuk mengevaluasi Uji Emisi Pematauan Pencemaran Udara Gas perusahaan.
(36)
Analisis Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi pada subbidang Pemantauan dan pencemaran BLHD dalam proses penentuan kelayakan baku mutu udara dan pembuatan laporan dilakukan dari pihak perusahaan yang dipantau dilaporkan langsung ke BPLHD provinsi dan masih menggunakan Microsoft Excel sehingga sulitnya untuk melakukan evaluasi dan proses penentuan kelayakan Baku mutu udara.
Prosedur Pelaksanaan Uji Emisi 3.1.2.1
Prosedur pelaksanaan uji emisi Gas Perusahaan dilakukan oleh petugas Subbidang Pemantauan dan Pencemaran distribusi dengan menggunakan formulir uji Emisi. formulir penilaian Uji Emisi adalah formulir yang digunakan untuk melakukan Pengujian emisi gas Perusahaan. Ilustrasi prosedur penilaian baku mutu udara 3.1 dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD Memberikan Formulir Uji emisi Kepada perusahaan dan masih Kosong
2. Perusahaan mengisi data Formulir uji Emisi
3. Perusahaan Menyerahkan Formulir yang sudah Terisi Ke Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD.
4. Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD Mengecek Kelengkapan Data hasil uji emisi.
5. Jika Belum Lengkap Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD akan menyerahkan kembali ke perusahaan untuk dilengkapi. 6. Kemudian Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD
Menginputkan dan Mengolah data Hasil Uji Emisi dan Membuat Laporan Hasil Uji Emisi.xls
7. Pihak Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara BPLHD membuat Laporan Data Hasil uji emisi.
(37)
Perusahaan Subbidang Pemantauan pencemaran BPLHD
Formulir Uji Emisi
Formulir Uji Emisi
Pengisian Formulir Uji Emisi
Formulir Formulir Uji Emisi yang telah diisi dan
Lengkap Formulir Formulir Uji Emisi
yang telah diisi
Lengkap? Pemeriksaan Kelengkapan
data
Formulir Penilaian yang telah diisi dan lengkap
Formulir Formulir Uji Emisi yang telah diisi dan
belum lengkap ya
tidak
Pengolahan data hasil uji
emisi
Data Hasil Uji Emisi.xls
Formulir Formulir Uji Emisi yang telah diisi dan belum
lengkap
Keterangan :
A2 : Laporan Hasil Uji Emisi Pencetakan Laporan Hasil
Uji Emisi
A1
1
Laporan Hasil Uji Emisi
(38)
Laporan Hasil Uji Emisi adalah laporan yang dibuat apabila Program Uji Emisi dan Evaluasi Telah dilaksanakan. Ilustrasi prosedur pembuatan laporan Hasil Uji Emisi dapat dilihat pada gambar 3.2 dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara Membuat Laporan dari arsip
pelaksanaan hasil uji emisi sebanyak 2 lembar.
2. Subbidang Pemantauan Pencemaran Udara Menyerahkan Laporan ke kepala subbidang
3. Kepala subbidang memeriksa kelangkapan laporan hasil uji emisi.
4. Jika laporan hasil uji emisi belum lengkap maka akan diserahkan kembali ke Subbidang Pemantauan Pencemaran untuk dilengkapi
5. Jika laporan hasil uji emisi sudah lengkap atau memenuhi syarat kepala subbidang mengesahkan laporan hasil uji emisi dan mengarsipkan laporan lembar ke 2 yang sudah disahkan.
6. Kepala subbidang menyerahkan laporan lembar ke 1 kepada Subbidang Pemantauan Pencemaran untuk diarsipkan dan telah disahkan.
(39)
Prosedur Pelaporan Hasil Uji Emisi
Subbidang Pemantauan
Pencemaran Kepala SubBidang Pemantauan Pencemaran Lingkungan
A1
1 Laporan Hasil Uji Emisi telah dilengkapi
1 Laporan Hasil Uji Emisi telah dilengkapi
Pemeriksaan Laporan Hasil
Uji Emisi
Lengkap?
1
2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah diperiksa
dan lengkap 1
2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah diperiksa
dan Belum lengkap
Tidak 1
2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah diperiksa
dan Belum lengkap
Ya
Pengesahan
1
2 Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah disahkan
A2 Laporan Hasil Uji
Emisi Yang telah disahkan
A2
Keterangan :
A1 : Arsip Laporan Hasil Uji Emisi
A2 : Arsip Laporan Hasil Uji Emisi Yang telah Disahkan Proses
Pelengkapan Laporan
1 Laporan Hasil Uji Emisi telah dilengkapi
(40)
Aturan bisnis yang akan diterapkan pada Sistem pemantauan hasil uji emisi pada BPLHD Jawa Barat adalah pada aturan bisnis pelaksanaan Uji Emisi, aturan bisnis evaluasi hasil uji emisi dan aturan bisnis Pembuatan Laporan Hasil Uji Emisi.
a. Aturan bisnis Pelaksanaan Uji Emisi
1. Pelaksanaan Uji Emisi dilakukan oleh petugas sub bidang pemantauan pencemaran udara dan bagian quality control perusahaan yang sedang dipanatau.
2. Pelaksanaan uji emisi perusahaan dilaksanakan setiap per enam bulan (1 semester).
3. Pelaksanaan pengujian emisi gas perusahaan dilakukan dengan cara pengecekan kadar polutan dalam sumber emisi secara langsung.
b. Aturan bisnis evaluasi hasil uji emisi
1. Evaluasi hasil uji emisi dilakukan oleh kepala Sub bidang pemantauan pencemaran udara.
2. Evaluasi data hasil uji emisi dilakukan jika perusahaan yang dipantau memiliki kadar polutan di atas standar.
c. Aturan bisnis pembuatan Laporan Hasil Uji Emisi
1. Pembuatan Laporan hasil uji emisi di buat oleh petugas sub bidang pemantauan pencemaran udara.
2. Pembuatan laporan hasil uji emisi dilaksanakan jika telah melakukan uji emisi gas perusahaan.
3. Laporan hasil uji emisi diserahkan kepada kepala bidang.
Analisis Pemantauan (Monitoring) 3.1.4
Analisis Monitoring merupakan tahap keuda yang bertujuan untuk memantau atau memonitoring kadar polutan udara perusahaan pada setiap
(41)
Parameter dan Indikator Pemantauan
Tabel 3. 1 Parameter dan Indikator Pemantauan
Parameter yang dipantau Indikator (mm/Nm2)
Amonia (NH3) 0,5
Klorin (CL2) 10
Hidrogen Klorida (HCL) 5
Hidrogen Florida (HF) 10
Nitrogen Oksida (NO2) 1000
Opasitas 35
Partikel / Partikulat 350
Sulful Dioksida (SO2) 800
Total Sulfur Tereduksi (H2S) 35
Air Raksa (Hg) 5
Arsen (As) 8
Antimon (Sb) 8
Kadmium (Cd) 8
Seng (Zn) 50
Timah Hitam (Pb) 12
Analisis Evaluasi 3.1.5
Analisis Evaluasi adalah tahap selanjutnya setelah tahap analisis monitoring, analisis Evaluasi bertujuan untuk menentukan perusahaan apakah perusahaan yang dipantau tersebut beban emisinya melebihi standar ataukah tidak jika perusahaan yang dipantau melebihi standar maka akan di lakukan penanggulangan dan jika tetap melanggar maka akan dikenakan sanksi, proses perhitungan beban emisi dapat dilihat pada persanaan dibawah ini:
Definisi :
(42)
d = Diameter (mm) r = jari – jari (mm) L = luas (mm)
k = nilai konstanta menurut PERMEN No. 13 p1 = parameter yang di uji semester I (mm/Nm2) p2 = parameter yang di uji semester II (mm/Nm2) Perhitungan :
Contoh hasil perhitungan Beban Emisi Tahunan menggunakan Microsoft excell untuk setiap parameternya dapa dilihat pada table dibawah ini:
(43)
33
Parameter
Kecepatan Alir
Op Hour pertahun
Diameter
Cerobong Jari-jari
Luas Penampang
Cerobong ((H5+Q5)/2)*U
5*V5*Y5 konstanta
konversi ke m2
Beban Emisi Tahunan (kg/thn)
m/detik Jam mm mm A = ∏r²
Amonia (NH3) 8 4320 1850 925 2686662.5 824517377.3 0.0036 0.000001 2.968262558
Klorin (CL2) 8 4320 1850 925 2686662.5 - 0.0036 0.000001 -
Hidrogen Klorida
(HCL) 8
4320 1850 925 2686662.5 5931325457 0.0036 0.000001 21.35277165
Hidrogen Florida (HF) 8 4320 1850 925 2686662.5 - 0.0036 0.000001 -
Nitrogen Oksida (NO2) 8 4320 1850 925 2686662.5 39242570308 0.0036 0.000001 141.2732531
Opasitas 8 4320 1850 925 2686662.5 32497869600 0.0036 0.000001 116.9923306
Partikel / Partikulat 8 4320 1850 925 2686662.5 2.76933E+11 0.0036 0.000001 996.9601728
Sulful Dioksida (SO2) 8 4320 1850 925 2686662.5 2.97926E+11 0.0036 0.000001 1072.532204
Total Sulfur Tereduksi
(H S) 8
4320 1850 925 2686662.5 728880789.6 0.0036 0.000001 2.623970843
Air Raksa (Hg) 8 4320 1850 925 2686662.5 - 0.0036 0.000001 -
Arsen (As) 8 4320 1850 925 2686662.5 9285105.6 0.0036 0.000001 0.03342638
Antimon (Sb) 8 4320 1850 925 2686662.5 - 0.0036 0.000001 -
Kadmium (Cd) 8 4320 1850 925 2686662.5 9285105.6 0.0036 0.000001 0.03342638
Seng (Zn) 8 4320 1850 925 2686662.5 20479228911 0.0036 0.000001 73.72522408
(44)
atas pola da ta da pa t di li ha t pada g ra fi k dibaw ah ini : G a m ba r 3 . 3 P o la da ta perhit un g a n beba n E m is i t a hu na n Amonia (NH3) Klorin (CL2) Hidrogen Klorida (HCL) Hidrogen Florida (HF) Nitrogen Oksida (NO2) Opasitas Partikel / Partikulat Sulful Dioksida (SO2) Total “ulfur Tereduksi…
Air Raksa (Hg) Arsen (As) Antimon (Sb) Kadmium (Cd) Seng (Zn) Timah Hitam (Pb) Laju Alir Udara
Se
ri
e
(45)
Kebutuhan Perangkat Lunak 3.1.6
Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak untuk membangun Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang pemantauan dan Pencemaran BPLHD ini terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non - fungsional . Adapun spesifikasi kebutuhan fungsional dapat dilihat pada Tabel 3.
3 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
Tabel 3. 3 Spesifikasi Kebutuhan Fungsional
No Kode Deskripsi Kebutuhan
1 SKPL-F-001 Sistem menyediakan fasilitas login
2 SKPL-F-002 Sistem menyediakan fasilitas lupa password
3 SKPL-F-003 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data Uji Emisi
4 SKPL-F-004 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data Inventarisasi
Sumber Emisi
5 SKPL-F-005 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data Evaluasi Hasil
Uji Emisi
6 SKPL-F-006 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan data jenis obat
7 SKPL-F-006 Sistem menyediakan fasilitas pengolahan laporan
Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.1.7
Analisis kebutuhan non-fungsional dilakukan untuk mengetahui spesifikasi kebutuhan dan masukan yang dibutuhkan oleh sistem. Analisis kebutuhan non-fungsional terbagi menjadi 3 bagian , yaitu :
1. Analisis perangkat keras. 2. Analisis perangkat lunak.
Analisis pengguna.
Analisis Perangkat Keras 3.1.7.1
Berdasarkan analisis perangkat keras yang sedang digunakan di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat, Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dapat dilihat pada tabel 3.4.
(46)
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Monitor 14”
2 Processor Intel Pentium Dual Core
3 Memori / RAM 1GB
4 Harddisk 320GB
5 VGA Card VGA On-Board
6 Keyboard Standar
7 Mouse Standar
8 Printer Standar
Perangkat Keras Yang Digunakan Untuk Membangun Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi Pada Sub Bidang pemantauan dan Pencemaran BPLHD ini memiliki kebutuhan spesifikasi seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3. 5 Spesifikasi perangkat keras untuk membangun Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Monitor 14”
2 Processor Intel Pentium Dual Core
3 Memori / RAM 1GB
4 Harddisk 320GB
5 VGA Card VGA On-Board
6 Keyboard Standar
7 Mouse Standar
8 Printer Standar
Sedangkan perangkat keras untuk menjalankan aplikasi ini dapat dilihat pada tabel 3.6.
Tabel 3. 6 Spesifikasi perangkat keras untuk menjalankan
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Monitor 14”
2 Processor Intel Pentium IV
3 Memori / RAM 512MB
4 Harddisk 80GB
5 VGA Card VGA On-Board
6 Keyboard Standar
7 Mouse Standar
8 Printer Standar
Berdasarkan perbandingan perangkat keras yang ada dengan perangkat keras minimum yang dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi yang akan dibangun ini dapat disimpulkan
(47)
menjalankan aplikasi.
3.1.7.1.1 Analisis Perangkat Lunak
Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi ini selain membutuhkan perangkat keras juga membutuhkan suatu perangkat lunak (Software) untuk mendukung sistem yang akan dibangun. Adapun spesifikasi perangkat lunak yang digunakan di Badan Pengelola Lingkungan Hidup ini seperti pada tabel 3.7.
Tabel 3. 7 Spesifikasi Perangkat Lunak di Badan Pengelola Lingkungan Hidup
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Wndows 7
2 Aplikasi Microsoft Excel dan Microsoft Word
Perangkat lunak untuk membangun Sistem Distribusi Obat, kegiatan ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 3.8.
Tabel 3. 8 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk membangun aplikasi
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Windows XP
2 DBMS MySQL
3 Bahasa Pemrograman PHP (Hyper Text Preproccessor)
Perangkat Lunak untuk menjalankan Sistem Sistem informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi ini membutuhkan spesifikasi perangkat lunak seperti pada tabel 3.9.
Tabel 3. 9 Spesifikasi Perangkat Lunak untuk Menjalankan Aplikasi
No Perangkat Lunak Spesifikasi
1 Sistem Operasi Windows XP
2 DBMS MySQL
3 Web Browser Mozilla FireFox
Berdasarkan perbandingan antara spesifikasi perangkat lunak yang digunakan di Sub Bidang Pemantauan dan Pencemaran dengan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk membangun dan menjalankan aplikasi ini belum memenuhi kebutuhan sehingga memerlukan adanya penginstalan perangkat lunak
(48)
yang akan dibangun.
3.1.7.1.2 Analisis Pengguna
Berdasarkan hasil pengumpulan data, diketahui bahwa tingkat pendidikan terendah yang dimiliki Badan Pengelola Lingkungan Hidup adalah D3. Sebagian besar pegawai Badan Pengelola Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat memiliki kemampuan untuk mengoperasikan komputer dengan baik dan memiliki pengalaman yang cukup dalam mengoperasikan Sistem operasi
Windows, bekerja menggunakan Microsoft Office Word maupun Microsoft Excel. Adapun analisis pengguna yang ada dapat dilihat pada table 3.10.
Tabel 3. 10 analisis pengguna yang ada
Pengguna Tanggung Jawab Tingkat
Pendidikan
Kemampuan menggunakan
komputer
Pengalaman
Petugas Sub Bidang Pemantauan Dan Pencemaran
1.Menerima formulir
Hasil Pelaksanaan
Uji Emisi
2.Membuat laporan
hasil uji emisi 6 bulan sekali kepada kepala bidang
Minimal : D3 Maksimal : S1
Mampu menggunakan perangkat lunak office Pernah menggunakan aplikasi berbasis Web Kepala SubBidang Pemantauan Dan Pencemaran
1.Menerima Laporan
Persemester
Minimal : D3 Maksimal : S2
Mampu menggunakan perangkat lunak office Pernah menggunakan aplikasi berbasis Web
Pengguna sistem yang akan dibangun ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Petugas Sub Bidang Pemantauan Pencemaran Udara, Perusahaan yang dipantau dan Kepala Sub Bidang Pemantauan Pencemaran. Adapun spesifikasi pengguna sistem yang akan dibangun dapat dilihat pada tabel 3.11.
(49)
Pengguna Tanggung Jawab Hak Akses Tingkat Pendidikan
Tingkat Keterampilan
Petugas Sub
Bidang Pemantauan Pencemaran Udara
Mengolah data Uji Emisi
Mengolah Data
Evaluasi Hasil Uji Emisi
Mengolah
Inventarisasi Sumber Emisi
Dapat melakukan
pengolahan data
akun, pengolahan data Uji Emisi,
pengolahan data
pengguna,
Pengolahan data
Evaluasi Uji
Emisi, Pengolahan data Inventarisasi Sumber Emisi
Minimal : D3 Maksimal : S1
Mampu menggunakan perangkat lunak
office
Kepala Sub
Bidang
Mengolah data
Evaluasi Hasil Uji
Emisi, Mengolah
Data Laporan
Pelaksanaan Uji
Emisi
Dapat melakukan
pengolahan data
akun, pengolahan
data Evaluasi
Hasil Uji Emisi,
Pengolahan data
Mengolah Data
Laporan
Pelaksanaan Uji
Emisi
Minimal : S1 Maksimal : S2
Mampu menggunakan perangkat lunak office Analisis Jaringan 3.1.8
Analisis jaringan menjelaskan jaringan yang ada di BPLHD Jawa Barat dengan kebutuhan jaringan untuk mengakses aplikasi yang akan dibangun, arsitektur jaringan dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
(50)
Server
Petugas Sub Bidang Pemantauan Perncemaran Udara IP Address : 192.168.0.2
Kepala Sub Bidang Pemantauan Perncemaran Udara IP Address : 192.168.0.1
Switch
Printer
Gambar 3. 4 Arsitektur Jaringan
Analisis Pengkodean 3.1.9
Pengkodean digunakan untuk mengidentifikasi suatu data, simbol kode yang digunakan pada semua proses yang berkaitan dengan data. Pengkodean yang saat ini berlaku Di Badan Pengelola Lingkungan Hidup Jawa Barat untuk aktifitas sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi terdiri dari pengkodean Sumber Emisi Atau Cerobong yang digunakan.
Pengkodean Sumber Emisi 3.1.9.1
Pengkodean Sumber Emisi di Badan Pengelola lingkungan Hidup Jawa Barat terdiri 5 digit, yaitu sebagai berikut :
Format AAA-99
Nomer Urut Sumber Emisi Kode Sumber Emisi Contoh : FIA – 01, Kode tersebut Menyatakan FIA = Kode Sumber Emisi
(51)
Dari hasil analisis, didapat data yang akan dipakai dalam proses pembangunan Sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi di BPLHD jawa Barat, kemudian dari data yang diperoleh maka dibangunlah sebuah perancangan proses sistem yang menggunakan tools Entity Relation Diagram (ERD) yang digunakan untuk menjelaskan aliran data yang diproses sehingga dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Hubungan antar entitas ini dapat dilihat pada gambar 3.5 dan spesifikasi masing – masing entitasnya (kamus data) dapat dilihat pada tabel 3.19.
(52)
User
detailLaporanUEPPU
melakukan evaluasiUEPPU memiliki detailEvaluasiUEPPU
UEPPU
1 n 1 n
menilai 1
n
parameter
memiliki SumberEmisi
memiliki 1
n PerhitunganBebanEmi
si melakukan
1
n
1
n menghitung
1 n
laporanUEPPU membuat
1
n
memiliki 1
n
idppu
idSumberEmisi
idParameter idPerhitungan
idLaporan
idDetailLaporan
tanggal
tanggal
Baku_Mutu memiliki 1
1
idBakuMutu
BahanBakar memiliki
idBahanBakar
1
1 Memiliki
1 n
(53)
Tabel 3. 12 Kamus Data ERD
No Entitas Atribut
1 user 1. id_user
2. username 3. password 4. nama 5. Alamat 6. contactPerson 7. email 8. Level
4 EvaluasiUEPPU 1. idEvaluasi
2. jumlahdataPemantauan
3. jumlahdataParameter
4. jumlahdataBakuMutu
5 UEPPU 1. idPPU
2. idSumberEmisi
3. idParameter
4. nilaiParameter
5. id_user
6. peraturanBM
6 Parameter 1. idParameter
2. nama
3. BM
7 SumberEmisi 1. idSumberEmisi
2. kodeCerobong 3. nama 4. kapasitas 5. bbm 6. waktuOperasi 7. lokasi 8. long 9. lat 10. bentuk 11. tinggi 12. diameter 13. posis 14. dataPemantauan
8 DetailEvaluasi 1. idDetail
2. id_user 3. idSumberEmisi 4. idParameter 5. idEvaluasi 6. idPeraturan 7. jumlahUnit 8. keterangan
9 Peraturan 1. idPeraturan
2. id_user
3. idParameter
4. idSumberEmisi
5. nilaiPeraturan
10 PerhitunganBeban 1. idBeban
2. id_user
3. idSumberEmisi
4. KecepatanAlir
(54)
6. luas
7. perhitunganBeban
8. konstanta
9. hasilKonversi
10. bebanEmisi
11 LaporanUEPPU 1. idLaporan
2. jumlah
3. id_user
4. idDetail
5. idEvaluasi
12 DetailLaporanUEPPU 1. idDetailLaporan
2. idLaporan
3. tanggal
Analisis Kebutuhan Fungsional 3.1.11
Analisis kebutuhan fungsional adalah tahap analisis kebutuhan secara fungsional baik dalam aliran data maupun informasi yang dihasilkan. Analisis kebutuhan fungsional akan digambarkan menggunakan analisis secara terstruktur yang akan dijelaskan sebagai berikut.
Diagram Konteks 3.1.11.1
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar. Diagram konteks juga merupakan diagram arus data (data flow diagram) atau disngkat DFD dengan level yang teratas (top level). Diagram konteks Sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi dapat dilihat pada gambar 3.6.
Sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi Petugas SubBidang
Data Login Data pendaftaran perusahaan
Data Perusahaan Data perhitungan Kelayakan BM
Data Laporan Data Evaluasi Hasil Uji Emisi
Data ubah akun Data Lupa Password
Ubah Password Data Perhitungan Beban
Data Ubah Perusahaan Data kriteria Data alternatif Info Login Invalid Info Lupa Password Info Tambah data Perusahaan
Info ubah data Perusahaan Info Hasil Perhitungan Kelayakan BM
Infodata Laporan Info ubah akun Info ubah Password Info Data Evaluasi Hasil Uji Emisi
Info data Perhitungan Beban Info data kriteria Info data alternatif
Kepala Bidang
Data Login Pengguna Data Laporan UEPPU Data Laporan Evaluasi UEPPU
Data Ubah Password Data Grafik UEPPU
Info login Invalid Info Laporan UEPPU dilihat Info Laporan Evaluasi PPU dilihat
Info data Ubah Password Info Data Grafik UEPPU Mail Server
Info data Lupa Password
(55)
DFD Level 1 Proses Pemantauan Uji Emisi 3.1.11.2
Di bawah ini adalah DFD Level 1, pada DFD Level 1 terdapat 8 proses yaitu :
a. proses login
b. proses pengolahan lupa password c. proses pengolahan data user
d. proses pengolahan data Uji Emisi Pemantauan Pencemaran Lingkungan (UEPPU)
e. proses pengolahan data Evaluasi Uji Emisi Pemantauan Pencemaran Lingkungan (UEPPU)
f. proses pengolahan data Sumber Emisi
g. proses pengolahan data perhitungan beban Emisi h. Proses pengolahan Laporan UEPPU
adapun DFD Level 1 proses Sistem Informasi Pemantauan Hasil Uji Emisi ini dapat dilihat pada gambar 3.7
(56)
1 Login Petugas Sub Bidang
Data Login Info Login admin
user Data user
Info Data user
KepBid Da ta L o g in
Info Login KepBid
2 Lupa Password Data Lupa Password
Info Lupa Password Data Lupa Password
Info Lupa Password
Info data User Data User
4 Pengolahan Data
UEPPU Data UEPPU
Info data UEPPU
UEPPU Da ta U E P P U In fo D a ta U E P P U 5 Pengolahan Data Evaluasi UEPPU Da ta U E P P U In fo D a ta U E P P U Evaluasi UEPPU Info Data Evaluasi UEPPU
Data Evaluasi UEPPU
6 Pengolahan Data SumberEmisi Da ta P e m a n ta u a n In fo D a ta P e m a n ta u a n SumberEmisi
Info data Sumber Emisi
Data Sumber Emisi 7 Pengolahan Perhitungan Beban Da ta p e rh it u n g a n Be b a n In fo Da ta P e rh it u n g a n Be b a n PerhitunganBeb an Data Perhitungan Beban
Info Data Perhitungan Beban
DetailEvaluasi Data Detail Evaluasi UEPPU
Info detail Evaluasi
8 Pengolahan LaporanUEPPU Da ta L a p o ra n In fo Da ta L a p o ra n LapuranUEPPU Detail LaporanUEPPU Data Laporan Info Data Laporan
Daa laporan UEPPU Info Data Laporan UEPPU Data Deail Laporan UEPPU Info Detail Laporan UEPPU
3 Pengolahan Data User In fo Da ta U se r Da ta U se r Data User Info data User
Gambar 3. 7 Gambar 3.1 DFD Level 1 Proses Pemantauan Uji Emisi
DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan data User 3.1.11.3
Di bawah ini adalah DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan data User, pada DFD Level 2 proses 3 ini terdapat 4 proses yaitu:
a. Proses penambahan data user b. Proses pengubahan data user c. Proses pencarian data user
(1)
Tabel 4. 20 Pengujian data laporan PPU
Kasus Hasil Uji (Data Normal)No Data Masukan Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
1 Nama Perusahaan : PT Pangejlar
Data yang dicari ditampilkan
Data yang dicari ditampilkan
[√] diterima [...] tidak diterima
Kasus Hasil Uji (Data Salah)
2 Nama Perusahaan : PT Indotek nusantara
Tampilan kosong karena tidak ada data PT Indotek nusantara
Tampilan kosong karena tidak ada data PT Indotek nusantara
[√] diterima [...] tidak diterima
Pengujian evaluasi data PPU
4.2.2.10
Pengujian data evaluasi data PPU terdiri dari tampil data evaluasi PPU,
tampil data perusahaan yang tidak memenuhi baku mutu. hasil pengujiannya
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1.
Pengujian data perusahaan yang tidak memenuhi baku mutu
Tabel 4. 21 Pengujian data perusahaan yang memenuhi standar baku mutu
Kasus Hasil Uji (Data Normal)No Data Masukan Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
1 Nama Perusahaan : PT Pangejlar Persero
Data yang dicari ditampilkan
Data yang dicari ditampilkan
[√] diterima [...] tidak diterima
Kasus Hasil Uji (Data Salah)
2 Nama Perusahaan : PT Indotek nusantara
Tampilan kosong karena PT Astra Honda Motor memenuhi standar baku mutu
Tampilan kosong karena PT Astra Honda Motor memenuhi standar baku mutu
[√] diterima [...] tidak diterima
2.
Pengujian data evaluasi PPU
Tabel 4. 22 pengujian data evaluasi PPU
Kasus Hasil Uji (Data Normal)No Data Masukan Yang
diharapkan
Pengamatan Kesimpulan
1 Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor
Data yang dicari ditampilkan
Data yang dicari ditampilkan
[√] diterima [...] tidak diterima
Kasus Hasil Uji (Data Salah)
2 Nama Perusahaan : PT Astra Honda Motor 234
Tampilan kosong karena tidak ada data PT Astra
Tampilan kosong karena tidak ada data PT Astra
[√] diterima [...] tidak diterima
(2)
Honda Motor 234 Honda Motor 234
Pengujian Beta
4.2.3
Pengujian beta dilakukan memiliki tujuan untuk mengetahui sampai sejauh
mana kualitas yang dihasilkan dari sistem yang dibangun ini, apakah sesuai
dengan harapan atau belum. Apakah masih ada kekurangan atau sudah cukup
baik.
Sekenario Pengujian Beta
4.2.3.1
Skenario pengujian beta ini merupakan pengujian yang dilakukan secara lebih
objektif dimana pengujian dilakukan secara langsung berkomunikasi terhadap
responden dengan cara melakukan wawancara pada calon pengguna dari sistem yang
telah dibangun.
Wawancara yang dilakukan kepada pihak subBidang Pengendalian dan Pencemaran
dan kepala Bidang Pengendalian dan pencemaran. Wawancara yang dilakukan terdiri
dari satu orang pihak subBidang, dan satu orang kepala Bidang. Pertanyaan yang
diajukan terhadap HRD pada saat melakukan wawancara, pertanyaan dan jawaban
hasil wawancara dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
1.
Daftar Pertanyaan yang diajukan untuk pihak sub bidang
Daftar pertanyaan untuk wawacara yang dilakukan dengan pihak subBidang
pengendalian dan pencemaran udara dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4. 23 Daftar pertanyaan untuk pihak sub bidang pengendalian dan
pencemaran udara
No Pertanyaan
1 Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem pemantauan Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah mempermudah Anda dalam mengelola dan merakap data perusahaan yang dipantau?
2 Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem pemantauan Pemantauan Hasil Uji Emisi ini mempermudah pekerjaan Anda?
(3)
4 Menurut anda apakah sistem ini mudah digunakan?
5 Menurut Anda apakah Pemantauan Hasil Uji Emisi ini memiliki desain tampilan yang menarik?
6 Apakah ada saran tentang sistem ini?
2.
Daftar Pertanyaan yang diajukan untuk pihak kepala bidang
Daftar pertanyaan untuk wawacara yang dilakukan dengan pihak subBidang
pengendalian dan pencemaran udara dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 4. 24 Daftar pertanyaan untuk pihak kepala bidang
No Pertanyaan
1 Menurut Anda, apakah dengan adanya Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah mempermudah Anda dalam menentukan perusahaan mana yang nilai polutan udaranya di ambang batas atau melebihi standar?
2 Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini mempermudah untuk mengevaluasi perusahaan yang nilai polutanya diambang batas atau melebihi standar?
3 Menurut anda apakah sistem ini mudah digunakan?
4 Menurut Anda apakah sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini memiliki desain tampilan yang menarik?
5 Apakah ada saran tentang sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini?
Data hasil pengujian Beta
4.2.4
Berdasarkan pengujian beta yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:
a.
Hasil wawancara dengan pihak sub bidang
Tabel 4. 25 hasil wawancara dengan pihak sub bidang
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut Anda, apakah dengan adanya Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah mempermudah Anda dalam mengelola dan merakap data perusahaan yang dipantau?
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah memberikan kemudahan dalam merekap data pemantauan pencemaran udara perusahaan.
2 Menurut Anda, apakah dengan adanya Pemantauan Hasil Uji Emisi ini mempermudah pekerjaan Anda?
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah memberikan kemudahan, dimana yang nantinya perusahaan yang dipatau akan lebih banyak dan dengan adanya sistem ini mempermudah dalam pengelolaan data perusahaan tersebut.
3 Menurut anda, apakah sistem ini
mempermudah dalam pembuatan laporan tahunan?
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah memberikan kemudahan dalam membuat laporan hasi uji emisi gas perusahaan. 4 Menurut anda apakah sistem ini mudah
digunakan?
(4)
5 Menurut Anda apakah sistem pemantauan pencemaran udara ini memiliki desain tampilan yang menarik?
Sisten Pemantauan Hasil Uji Emisi udara ini menarik untuk dilihat
6 Apakah ada saran tentang sistem ini? untuk kebutuhan saat ini sudah cukup
b.
Hasil wawancara dengan pihak Kepala Bidang pengendalian dan
pencemaran
Tabel 4. 26 Tabel Hasil wawancara dengan pihak kebala bidang
No Pertanyaan Jawaban
1 Menurut Anda, apakah dengan adanya Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah mempermudah Anda dalam menentukan perusahaan mana yang nilai polutan udaranya di ambang batas atau melebihi standar?
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah memberikan kemudahan diamana perusahaan yang nilai polutanya berlebihan akan langsung terlihat dan dari data tersebut dapat mempermudah untuk mengevaluasi.
2 Menurut Anda, apakah dengan adanya Pemantauan Hasil Uji Emisi Udara ini mempermudah untuk mengevaluasi perusahaan yang nilai polutanya diambang batas atau melebihi standar?
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini telah memberikan kemudahan untuk mengevaluasi data hasil pemantauan dan pencemaran.
3 Menurut anda apakah sistem ini mudah digunakan?
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini mudah digunakan
4 Menurut Anda apakah sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini memiliki desain tampilan yang menarik?
Sisten Pemantauan Hasil Uji Emisi ini menarik untuk dilihat dan mudah digunakan
5 Apakah ada saran tentang sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini?
untuk kebutuhan saat ini sudah cukup.
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan pihak
subBidang pengendalian dan pencemaran udara, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa sistem Sisten pemantauan pencemaran udara ini mudah untuk dipelajari
dan dapat dimengerti, memiliki tampilan yang menarik untuk dilihat, memberikan
kemudahan kepada pihak kepala bidang dalam mendapatkan laporan hasil
penilaian PPU, yang diberikan pihak subidang, dan membantu dalam
mengevaluasi hasil PPU.
(5)
Kesimpulan pengujian Beta
4.2.4.1
Berdasarkan hasil pengujian beta, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini mudah untuk dipelajari dan
dipergunakan.
2.
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini memiliki tampilan yang menarik.
3.
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini dapat mengelola data dengan baik.
4.
Sistem
pendukung
keputusan
ini
memberikan
kemudahan
dalam
mengevaluasi dan memberikan peringatan pada perusahaan yang nilai
polutanya di ambang batas atau melebihi standar.
5.
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini membantu dalam memberikan
kemudahan dalam mendapatkan informasi nilai yang diberikan kepada pihak
sub Bidang.
6.
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini membatu pihak kepala bidang dalam
mengevaluasi data hasil Uji Emisi.
7.
Sistem Pemantauan Hasil Uji Emisi ini memberikan kemudahan kepada pihak
pimpinan dalam mendapatkan laporan hasil penilaian Uji Emisi yang
diberikan kepada pihak sub bidang.
(6)