Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 7
kerja, dan larutan elektrolit. Saleh, A. Arsianto, 1995. Rangkaian disusun sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah sistem lapis listrik sebagai berikut :
a. Anoda pelapis dihubungkan pada kutub positif sumber arus listrik. b. Katoda benda kerja dihubungkan pada kutub negatif sumber arus listrik.
c. Anoda dan katoda dicelupkan kedalam bejana atau bak yang berisi larutan elektrolit. Bila arus listrik dialirkan, maka pada katoda akan terjadi endapan
pelapisan logam.
II.2 Secara Khusus
II.2.1 Pelapisan Nikel
Nikel merupakan logam plating yang peka responsnya terhadap aditif – aditif bak platingnya. Nikel terutama dilapiskan ke barang – barang besi, baja, perunggu,
seng, plastik, juga aluminium sampai magnesium, baru sesudahnya dilapiskan krom tipis
saja. Rachmat
Supriadi, 1997
Pelapisan nikel mempunyai banyak pengembangan untuk lapisan dasar dari logam lainnya, karena pelapisan nikel tahan terhadap korosi, erosi, dan abrasi. Nikel
paling banyak digunakan sebagai pelapis dekoratif dengan ketebalan 5 – 40 mikron. Nikel mempunyai sifat – sifat berbeda dari logam lainnya, antara lain :
a. Sifat Fisik : 1. Logam putih keperak – perakan dan mengkilap.
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 8
2. Dapat ditempa dan ditarik. 3. Bersifat ferromagnetik.
4. Titik didih 2900 5. Titik lebur 1420
b. Sifat Kimia : 1. Pada suhu kamar, reaksi dengan udara lambat.
2. Jika dibakar, reaksi berlangsung cepat dan membentuk oksida NiO. 3. Dengan Cl
2
membentuk klorida NiCl
2
. 4. Dengan steam H
2
O membentuk oksida NiO. 5. Dengan HCl encer dan asam sulfat encer, reaksi berlangsung lambat.
6. Tidak bereaksi dengan basa alkali. 7. Bereaksi dengan H
2
S membentuk endapan hitam.
II.2.2 Kuat Arus
Kuat arus merupakan bilangan yang menyatakan jumlah arus listrik yang mengalir melewati suatu penghantar tiap satuan waktu. Jumlah muatan listrik yang
mengalir tiap detik pada suatu penghantar dapat ditentukan berdasarkan rumus sebagai berikut :
I = Q t
Dimana : Q
= banyaknya muatan listrik Coulomb I
= kuat arus Ampere t =
waktu detik
Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur 9
Arus listrik searah DC yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari rectifier, dimana alat tersebut dapat disetel keluarannya sesuai yang diinginkan dalam
rancangan eksperimen. Besar kecilnya kuat arus sangat mempengaruhi baik dan buruknya hasil pelapisan. Makin besar kuat arus, makin meningkat kecepatan
pelapisan dan dapat memperkecil ukuran atau bentuk kristal. Tetapi apabila kuat arus terlalu tinggi akan mengakibatkan seperti : lapisan tidak rata, permukaan berwarna
gosong, bintik – bintik, dan permukaan kasar.
II.2.3 Anoda – Katoda