Input Sistem penjadwalan Output Sistem Penjadwalan

2. Pola kedatangan dinamis, yaitu pola kedatangn dimana pekerjaan datang secara acak atau kedatangan pekerjaan tidak menentu.

2.2.2.4. Sifat Informasi

Dibagi menjadi dua bagian yaiyu: 1. Informasi bersifat deterministic, yaitu suatu informasi yang didalamnya terdapat kepastian tentang pekerjaan dan mesin, misalnya mengenai waktu kedatangan pekerjaan dan waktu proses. 2. Informasi bersifat stokastok, yaitu model didalamnya terdapat kepastian mengenai pekerjaan dan mesin. Informasi-informasi yang berhubungan dengan karakteristik job, yaitu saat kedatangan, batas waktu penyelesaian, perbedaan kepentingan diantara job yang dijadwalkan, banyak operasi dan waktu proses tiap operasi.disamping itu terdapat pula informasi yang menyangkut karakteristik mesin seperti jumlah mesin, kapasitas, fleksibilitas serta efesiensi pengguanaan yang berbeda untuk job yang berbeda.

2.2.3. Input Sistem penjadwalan

Dalam melakukan aktifitas penjadwalan diperlukan input berupa kebutuhan kapasitas dari order-order yang akan dijadwalkan baik itu jenis serta jumlah sumber daya yang akan digunakan. Informasi ini dapat diperoleh dari:  Lembar kerja operasi OPC yang berisi keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan, serta waktu standar pengerjaan.  Bill of Material BOM yang berisi kebutuhan-kebutuhan akan komponen, sub komponen dan bahan pendukung.  Catatan terbaru mengenai status tenaga kerja, peralatan yang tersedia akan berpengaruh pada kualitas keputusan penjadwalan yang diambil.

2.2.4. Output Sistem Penjadwalan

Untuk memastikan bahwa suatu aliran kerja yang lancer melalui tahapan produksi, maka system penjadwalan harus dibentuk aktifitas- aktifitas output sebagai berikut: 1. Pembebanan loading Pembebanan melibatkan penyesuaian kebutuhan kapasitas untuk order-order yang diterima atau diperkirakan dengan kapasitas yang tersedia. Pembebanan dilakukan dengan menugaskan order-order pada fasilitas, operator-operator dan peralatan tertentu. 2. Pengurutan sequencing Pengurutan ini merupakan penugasan tentang order-oeder dimana yang dipprioritaskan untuk diproses dahulu bila suatu fasilitan harus memproses banyak job. 3. Prioritas job dispatching Prioritas job merupakan prioritas kerja tentang job-job mana yang akan diseleksi dan diprioritaskan untuk diproses. 4. Pengendalian kinerja penjadwalan, dilakukan dengan:  Meninjau kembali status order-order pada saat melalui system tertentu.  Mengatur kembali urutan-urutan, misalnya expediting, order- order yang jauh dibelakang atau mempunyai prioritas utama. 5. Up-dating jadwal, dilakukan sebagai refleksi kondisi operasi yang terjadi dengan merevisi prioritas-prioritas. Elemen-elem input-output, prioritas dan ukuran kinerja dari system penjadwalan akan tampak seperti gambar 3.4 dibawah ini. Pembatasan: Ketersediaan kapasitas jangka pendek Keterbatasan persediaan pengaman Kebutuhan perawatan Pembatasan urutan-urutan Variabel keputusan: Ukuran workforce harian Tanggal produksi harian Penugasan pesanan Prioritas input Kebutuhan kapasitas dari: 1. Pesan yang diterima 2. permintaan jangka pendek Ketrampilan Peralatan Bahan baku Dll. Jadwal terperinci Pembenahan pesanan Urut-urutan pesanan Expediting pesanan Updating dan kontrol output Ukuran kinerja Minimasi Biaya tetap penjadwalan = Biaya menganggur karena rendahnya utilitas kapasitas + Biaya karena pengiriman yang terlambat + Biaya karena penyesuaian jadwal Gambar 2.4 Elemen input-output, prioritas dan ukuran kinerja dari system penjadwalan

2.2.5. Istilah-istilah dalam Penjadwalan