Pengaruh rasio harga per nilai buku dan nilai tukar Rupiah/US Dollar terhadap return saham pada sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

(2)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi saya ini asli dan belum pernah diajukan untuk mendapat gelar akademik sarjana, baik di UNIKOM maupun di perguruan tinggi lain.

2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.

3. Dalam Skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sangsi akademis sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bandung, Juli 2012 Yang membuat pernyataan

Maulia Rochman S. NIM : 21108013


(3)

(4)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama : Maulia Rochman S.

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 25 September 1990

Alamat : Jl. Bukit Ligar. Kp. Cijotang 14. RT 05/08 Bandung

Agama : Islam

E-mail : lopz@ymail.com

DATA PENDIDIKAN

1. 1996 – 1999 SDN Bojong Kacor III. 2. 1999 – 2002 SDN Sukaakur.

3. 2002 – 2005 SMP Negeri 19 Bandung. 4. 2005 – 2008 SMA PGII 2 Bandung.

5. 2008 – sekarang Tercatat sebagai Mahasiswa Program studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.


(5)

PENGARUH RASIO HARGA PER NILAI BUKU DAN NILAI

TUKAR RUPIAH/US DOLLAR TERHADAP RETURN SAHAM

PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

EFFECT OF PRICE TO BOOK VALUE AND EXCHANGE RATE

TO STOCK RETURN AT MINING SECTOR IN INDONESIAN

STOCK EXCHANGE

MAULIA ROCHMAN S. 21108013

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian sidang guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tak henti peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat melaksanakan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Rasio Harga Per Nilai Buku dan Nilai Tukar Terhadap Pengembalian Saham Pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi.

Peneliti menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena didalamnya tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan peneliti baik dalam hal kemampuan, pengetahuan, dan pengalaman peneliti. Untuk itu peneliti mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar dalam penyusunan karya tulis selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Selama penyusunan skripsi ini peneliti banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa dorongan moril maupun materil. Oleh karena itu pada kesempatan ini, dengan tulus dan dengan segala kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Utama Universitas Komputer Indonesia. 2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si. Ak., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Universitas Komputer Indonesia dan selaku dosen pembimbing dalam penyusunan skripsi yang telah berkenan


(7)

iv

meluangkan waktunya memberikan bimbingan, membina, dan mengarahkan peneliti sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Surtikanti, S.E., M.Si., selaku dosen wali 4Ak1 yang telah membimbing peneliti sejak awal masuk kuliah sampai masa akhir kuliah.

6. Staf Dosen Pengajar yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman serta dukungan kepada peneliti selama menyelesaikan kuliah.

7. Kedua orang tua tercinta, do’a dan kasih sayangmu selalu

menjadi kekuatan dan motivasi bagi peneliti dalam menyusun skripsi ini, semoga anakmu ini dapat menjadi kebanggaan keluarga.

8. Adik-adik tercinta yang memberikan dorongan dan motivasi kepada peneliti.

9. Sekretariat program studi yang telah membantu peneliti sehingga dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

10.Sahabat-sahabat dan Rosyana Dewi yang selalu ada disamping saya yang selama ini bersama-sama berjuang serta saling memberikan semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini.

11.Semua orang yang telah membantu peneliti selama ini, yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu.

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam laporan ini memberikan manfaat khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi para pembaca. Akhir kata peneliti panjatkan do’a kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan dan do’a yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapatkan balasan yang berlipat ganda.


(8)

v “Amin Ya Rabbal „Alamin”

Bandung, Juli 2012 Peneliti

Maulia Rochman S. 21108013


(9)

vi DAFTAR ISI

Halaman LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN MOTTO

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 8

1.2.2 Rumusan Masalah... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Kegunaan Penelitian... 9

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 9


(10)

vii

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Price To Book Value ... 12

2.1.2 Nilai Tukar ... 13

2.1.3 Return Saham ... 18

2.1.3.1 Saham ... 18

2.1.3.2 Konsep Return Saham ... 19

2.1.3.2 Jenis-jenis Return Saham ... 20

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya ... 22

2.2 Kerangka Pemikiran ... 24

2.2.1 Keterkaitan antara Price To Book Value (PBV) Terhadap Return Saham ... 25

2.2.2 Keterkaitan Antara Nilai Tukar US$/Rupiah Terhadap Return Saham ... 26

2.3 Hipotesis ... 27

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian... 28

3.2.1 Desain Penelitian ... 30

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 33


(11)

viii

3.2.3.1 Sumber Data ... 34

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 35

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 39

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 39

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 54

4.1.1 Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ... 54

4.1.2 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia... 56

4.1.3 Uraian Tugas Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 57

4.1.4 Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 68

4.2 Analisis Deskriptif ... 73

4.2.1 Deskriptif Price to Book Value (PBV) Pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ... 73

4.2.2 Deskriptif Nilai Tukar Rupiah/US Dollar Pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ... 78

4.2.3 Deskriptif Return Saham Pada Sektor Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ... 81

4.3 Analisis Verfikatif ... 86

4.3.1 Pengaruh Price To Book Value (PBV) terhadap Return Saham Secara Parsial ... 98


(12)

ix

4.3.3 Pengaruh Price To Book Value (PBV) dan Nilai Tukar

Terhadap Return Saham Secara Simultan ... 102

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 105

5.2 Saran... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 108


(13)

108

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Slamet, Dr. H. (2002). Analisis Laporan Keuangan. Handout Jurusan Ekonomi UNNES.

Agung Sugiarto. (2011). Analisa Pengaruh BETA, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham. Jurnal Dhinamika Akuntansi, Vol. 3, No. 5.

Agus Sartono. (2001). Manajemen Keuangan Teori & Aplikasi (4th ed).

Yogyakarta. Bpfe.

Ajayi, Richard A, and Mbodja Mougoue. (1996). On the Dynamic Relation Between Stock Prices and Exchange Rates, The Journal of Financial Reseach, Vol XIX, No. 2, pp. 193-207.

Anak Agung Putri Suardani. (2009). Pengaruh Beberapa Variabel Ekonomi Makro Terhadap Kinerja Keuangan dan Return Saham Perusahaan Pada Industri Manufaktur di Pasar Modal Indonesia. Sarathi, Vol. 16, No. 2, juni.

Andi Supangat. (2007). Statistika Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Jakarta: Kencana.

Brigham, Eugene dan Houston Joel. (2001). Manajemen Keuangan. Jakarta:Erlangga.

Brigham, Eugene dan Houston Joel. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan

(10th ed). Jakarta. Salemba Empat.

Brigham, Eugene dan Houston Joel. (2009). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Kesepuluh. Jakarta.

Chandrarin, G dan tearney, MG. (2000). The Effect of Reporting of Exchange Rate Losses on The Stock Market Reaction, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 3, No. 1, Januari 2000.

Choi, Frederick D.S., Meek, Gary K. (2010). International Accounting Buku 1

Edisi 6. Jakarta :Salemba Empat.

Djayani, Nurdin. (1999). ResikoInvestasi pada Saham Properti di Bursa Efek Jakarta,


(14)

109

Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani, 2003. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Di Perusahaan Jasa Perhotelan. Jurnal Akuntansi & Keuangan. Vol 5. No. 2, Nopember 2003: 123-132.

Eduardus Tandelilin. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta. BPFE-UGM.

Eduardus Tandelilin. (2010). Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi (1th ed). Yogyakarta: Kanisius.

Fahmi Poernamawatie. (2008). Pengaruh Price To Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen Gajayana, Vol. 5, No. 2, November:115-118.

Pancawati Hardiningsih. (2002). Pengaruh Faktor Fundamental Dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Di Bursa Efek Jakarta: Studi Kasus Basic Industry & Chemical, Jurnal Strategi Bisnis, Vol. 8, Des.

Husein Umar. (2005). Metodologi Penelitian. Jakarta::Raja Grafindo.

Imam Ghozali. (2007). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit - Undip.

Jogiyanto. (2000). Teori Portofolio dan Analisis Investasi (2th ed). Yogyakarta. BPFE-UGM.

Jogiyanto. (2008). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Kelima. Yogyakarta:BPFE.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kuantitatif. Bandung:Graha Ilmu.

Jones C.P. 2000. Investment: Analysis and Management (7th ed). New York: John Wiley & Sons.

Jumayanti Indah Lestari. (2004). Analisis Fundamental Sebagai Dasar

Pengambilan Keputusan Investasi Terhadap Saham Emiten Perdagangan Retail Periode 2001 sampai 2003. Jurnal Ekonomi & Bisnis. No. 2 Jilid 9, hal 2. Jakarta.

Lestari, Murti. (2005). Pengaruh Variabel Makro Terhadap Return Saham Di Bursa Efek Jakarta: Pendekatan Beberapa Model, SNA VII Solo, 15-16 September, Hal 504-513.


(15)

110

Linda dan F. Syam. (2005). Hubungan Laba Akuntansi, Nilai Buku, dan Total Arus Kas dengan Market Value: Studi Akuntansi Relevansi Nilai. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol 8 No.3, 286-309

Mas’ud Machfoedz. (1999). Pengaruh Krisis Moneter pada Efisiensi Perusahaan Publik di BEJ, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.14, No.1, Hal 37-49 Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu. (2003). Peranan Profitabilitas, Suku Bunga,

Inflasi dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selam Krisis Ekonomi, Jurnal Manajemen & Kewirausahaan, Vol. 5, No. 2, September 2003.

Penman, Stephen H.,et al. (2005). The Book-to Price Effect in Stock Returns: Accounting For Leverege. The Wharton School, The Rodney L. White

Center for Financial Research, august.

Robin W. & Anastasia S. M. (2008). Pengaruh Earning Per Share dan Tingkat Bunga SBI Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di LQ 45 BEI. Jurnal Keuangan dan Bisnis Vol.6, No.2.

Sadono, Sukirno. (1998). Pengantar Teori Makro Ekonomi. PT. Raja Grapindo Persada: Jakarta.

Saniman Widodo. (2007). Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, dan Rasio Pasar Terhadap Return Saham Syariah Dalam Kelompok

Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005. Tesis.

Siti Resmi. (2002). Keterkaitan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Return Saham. Kompak Nomor 6, September 2002.[phe Slamet Sugiri. (2000). Hubungan Antara Harga Saham Industri Telekomunikasidan Kurs Dollar AS: Penerapan Error Correction Moel (ECM) Baku, KOMPAK, No 22, Hal. 489-509

Sri Suyati. (2010). Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah/US Dollar Terhadap Return Saham Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Media Ekonomi dan Manajemen, Vol. 21 No. 1:Januari.

Subalno. (2010). Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham. ORBITH.Vol.6 No. 1. Maret:1-8.

Sugiyono. (2001). Metode Penelitian Administrasi. Bandung:Alfabeta.

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kuantitatif dan R&D (7th ed). Bandung:Alfabeta.


(16)

111

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung:Alfabeta.

Sunariyah. (2003). Pengantar Pengetahuan Pasar Modal (3th ed). Yogyakarta. UPP AMP YKPN.

Tjiptono D. & Hendy, M., F. (2001). Pasar Modal di Indonesia Pendekatan

Tanya Jawab. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.

Tjiptono D. & Hendy M., F. (2006). Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan

Tanya Jawab (2th ed). Jakarta: Salemba Empat.

Umi Narimawati, Sri Dewi A., & Lina I. (2010). Penulisan Karya Ilmiah.


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau beberapa obyek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil dan risiko. Dua unsur ini selalu mempunyai hubungan timbal balik yang sebanding. Umumnya semakin tinggi risiko, semakin besar hasil yang diperoleh dan semakin kecil risiko semakin kecil pula hasil yang akan diperoleh (Jumayanti Indah Lastari, 2004).

Investasi di pasar modal selain memberikan hasil, juga mengandung resiko. Besar kecilnya resiko pasar modal sangat dipengaruhi oleh keadaan negara khususnya bidang ekonomi, politik dan sosial serta harga komoditas produk utama perusahaan. Keadaan di dalam perusahaan dapat juga mempengaruhi naik atau turunnya harga saham (Robin W. & Anastasia S. M. : 2008).

Secara umum perkembangan perusahaan di bursa dapat di lihat dari perkembangan harga saham yang diperjual belikan dalam periode tertentu. Selain itu pergerakan harga saham dapat digunakan dalam menilai return berupa capital gain karena return saham berupa capital gain atau capital loss (bila rugi) merupakan selisih antar harga jual dengan harga beli. Return saham suatu emiten dapat dihitung per periode, baik itu per hari, per bulan atau per tahun. Salah satu


(18)

BAB I PENDAHULUAN 2

informasi terpenting yang harus diketahui oleh investor adalah informasi kinerja keuangan perusahaan emiten. Bahan pertimbangan dalam menganalisis dan menilai posisi dan informasi keuangan, kemajuan serta potensi sebuah perusahaan di masa mendatang diantaranya adalah informasi mengenai kemampuan perusahaan dalam mengelola perusahaan untuk menghasilkan laba (profitabilitas). Informasi lainnya yaitu informasi mengenai pertumbuhan saham perusahaan (nilai pasar). (Egi Arvian Firmansyah dkk., 2009).

Secara sederhana harga saham mencerminkan perubahan minat investor terhadap saham tersebut. Jika permintaan terhadap suatu saham tinggi, maka harga saham tersebut akan cenderung tinggi. Demikian sebaliknya, jika permintaan terhadap suatu saham rendah, maka harga saham tersebut akan cenderung turun (Edi Subiyantoro dan Fransisca Andreani, 2003).

Dalam melakukan analisis dan memilih saham, ada dua (2) analisis atau pendekatan yang sering digunakan, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. (Jumayanti Indah Lastari, 2004).

Analisis teknikal adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai saham, dimana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi. Dengan berbagai grafik yang ada serta pola-pola grafik yang terbentuk, analisis teknikal mencoba memprediksi arah pergerakan harga saham ke depan, (Tjiptono Darmadji dan Hendy M. Fakhruddin, 2006).


(19)

BAB I PENDAHULUAN 3

Analisis rasio merupakan alat yang digunakan untuk membantu menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga dapat diketahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Analisis rasio juga menyediakan indikator yang dapat mengukur tingkat profitabilitas, likuiditas, pendapatan, pemanfaatan asset dan kewajiban perusahaan (Munawir, 2004).

Salah satu jenis rasio pasar yang sering dikaitkan dengan return saham adalah Price to Book Value (PBV), Menurut Jones (2000:274) Price To Book

Value (PBV) atau rasio harga per nilai buku merupakan hubungan antara harga

pasar saham dengan nilai buku per lembar saham.

Nilai Price Book Value (PBV) yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham semakin tinggi, maka capital gain (actual return) juga akan semakin tinggi. Perusahaan yang kinerjanya baik biasanya nilai rasio PBV-nya diatas satu, hal ini menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya. (Saniman Widodo, 2007).

Besar kecilnya nilai Price To Book Value (PBV) dapat dipergunakan oleh investor sebagai pertimbangan dalam melakukan investasi yang nantinya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perolehan return saham. (Fahmi Poernamawatie, 2008). Dengan demikian kenaikan nilai Price To Book Value

(PBV) akan berpengaruh positif terhadap harga saham. Dengan kenaikan harga saham, maka return sahampun diharapkan dapat meningkat.

Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, PT United Tractors Tbk (UNTR) memberikan dividen total sebesar Rp490 per lembar saham atau


(20)

BAB I PENDAHULUAN 4

sebesar 40 persen dari laba bersih 2009 perseroan yang mencapai Rp3,82 triliun. Sebelumnya, pada 2009 laba bersih UNTR tercatat mencapai Rp3,82 triliun atau meningkat 43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp2,66 triliun. Peningkatan kinerja ini diraih di tengah situasi perekonomian Indonesia yang penuh dinamika. Di mana dampak adanya pelambatan ekonomi membuat bisnis usaha penjualan alat berat dan penjualan batu bara mengalami penurunan.

Pada tabel berikut ini disajikan pergerakan Price To Book Value (PBV)

dan return saham, perusahaan yang termasuk dalam sektor pertambangan yang

listed di Bursa Efek Indonesia periode 2008 hingga periode 2010 berdasarkan data ICMD dan IDX Monthly Statistic.

Tabel 1.1

Pergerakan PBV dan Return Saham Sektor Pertambangan Tahun 2008-2010

Perusahaan Tahun Return Saham PBV

INCO

2008 -0,9799 1,33

2009 0,8912 2,30

2010 0,3356 3,46

BUMI

2008 -0,1228 1,29

2009 0,3600 2,61

2010 0,0588 5,01

PTBA

2008 -0,4250 4,26

2009 1,5000 7,42


(21)

BAB I PENDAHULUAN 5

ITMG

2008 -0,4444 2,40

2009 2,0286 5,14

2010 0,5959 8,96

TINS

2008 -0,9624 1,38

2009 0,8519 3,05

2010 0,3750 3,71

Sumber : IDX Tahun 2008 – 2010 yang diolah

Berdasarkan tabel 1.1, pada tahun 2009 lima perusahaan menunjukkan PBV meningkat return saham meningkat dan pada tahun 2010 empat perusahaan menunjukkan Price To Book Value (PBV) meningkat return saham menurun. Hal ini menunjukkan bahwa, meskipun Price To Book Value (PBV) meningkat, para investor kurang tertarik terhadap saham yang dikeluarkan oleh keempat perusahaan pada tahun 2010 sehingga permintaan atas saham kelima perusahaan tersebut menurun yang mengakibatkan return sahamnya mengalami penurunan juga.

Hal ini di pertegas oleh Satrio utomo (Kepala Riset Universal Broker Securities) mengatakan “kepercayaan ini tidak begitu berhubungan dengan kinerja suatu perusahaan. Walaupun suatu perusahaan kinerjanya baik, tetapi jika kepercayaan publik terhadap suatu emiten berkurang maka frekuensi transaksi akan semakin menurun”. Dengan kata lain, jika rasio nilai buku terhadap harga saham suatu emiten turun, ini mengindikasikan kepercayaan investor terhadap saham suatu emiten sudah berkurang. (www.indonesiafinancetoday.com).


(22)

BAB I PENDAHULUAN 6

Hasil penelitian Lestari (2005) menunjukkan bahwa variabel makro berpengaruh cukup signifikan terhadap fluktuasi harga saham, berarti penelitian ini mendukung teori yang menyatakan bahwa variabel makro mempengaruhi return saham.

Faktor ekonomi makro yang secara empiris terbukti memiliki pengaruh terhadap perkembangan perekonomian di beberapa negara adalah Kurs (nilai tukar uang). Ajayi dan Mougoue (1996) menemukan adanya bukti empiris tentang adanya hubungan negatif antara kurs mata uang asing dengan harga saham. Ini diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh Slamet Sugiri (2000) yang menemukan bahwa terdapat hubungan negatif antara harga saham industry telekomunikasi dengan kurs Dollar AS.

Menurut Chandrarin dan Tearney (2000) fluktuasi besarnya nilai tukar uang akan menimbulkan risiko terjadinya laba dan rugi. Masalah pelaporan laba dan rugi nilai tukar tersebut telah diteliti yang menghasilkan bahwa adanya korelasi antara laba nilai tukar dengan reaksi pasar saham (harga saham) dan laba nilai tukar mempengaruhi reaksi pasar saham.

Menurut Machfoedz (1999) ditemukan bahwa selama periode penelitiannya dalam krisis moneter 1997-1998 ditemukan bukti bahwa perusahaan yang go publik berubah harga sahamnya secara negatif dengan perubahan kurs. Perubahan itu terjadi karena banyak perusahaan yang go publik menggunakan bahan dan mesin dari luar, sehingga kandungan importnya tinggi. Oleh kerena kandungan importnya tinggi, maka pengaruh dollar pada harga dan keuntungan perusahaan besar. Karena perubahan keuntungan mempengaruhi ekspektasi


(23)

BAB I PENDAHULUAN 7

pemodal, maka penurunan laba usaha menurunkan harga saham. Apabila kurs meningkat, dan laba perusahaan menurun, maka ekspektasi pemodal menurun dan harga saham juga menurun. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa perubahan kurs berhubungan negatif dengan return saham, karena return saham ditentukan oleh tingkat perubahan harga saham.

Beberapa bukti empiris mengeni pengaruh nilai tukar Rupiah/US Dollar terhadap return saham menunjukkan hasil yang kontradiktif yaitu dalam penelitian Hardiningsih et.al (2001) menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berpengaruh negatif terhadap return saham sedangkan penelitian Nurdin (1999) menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar tidak berpengaruh terhadap resiko investasi saham. Namun dalam penelitian Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003) menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berpengaruh positif terhadap return saham.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti akan meneliti mengenai Pengaruh Rasio Harga Pernilai Buku dan Nilai Tukar Terhadap Pengembalian Saham Pada Sektor Pertambangan”.


(24)

BAB I PENDAHULUAN 8

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka identifikasi permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Penurunan return saham tidak sejalan dengan kenaikan Price To Book Value

(PBV). Hal ini dikarenakan investor menganggap prosepek perusahaannya kurang baik sehingga investor kurang tertarik untuk berinvestasi saham yang mengakibatkan harga saham turun. Kondisi harga saham yang menurun ini mengakibatkan return sahamnya pun ikut menurun.

2. Return Saham mengalami penurunan namun Nilai Tukar menguat. Hal ini

dikarenakan nilai tukar mata uang sangat berperan dalam pembentukan keuntungan bagi perusahaan sehingga investor akan sangat berhati-hati dalam menentukan posisi beli atau posisi jual jika nilai tukar mata uang tidak stabil.

3. Return saham yang meningkat tidak selalu seiring dengan peningkatan Price

To Book Value (PBV) dan menguatnya Nilai Tukar.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan identifikasi masalah yang ditemukakan di atas, maka Penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagaimana Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar pada Sektor Pertambangan?


(25)

BAB I PENDAHULUAN 9

3) Seberapa besar pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap

return saham pada Sektor Pertambangan baik secara simultan maupun

parsial?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Penelitian mengenai pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham pada Sektor

Pertambangan.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Mengetahui besarnya Price To Book Value (PBV) dan nilai tukarpada Sektor Pertambangan.

2) Mengetahui besarnya Return saham pada Sektor Pertambangan. 3) Mengetahui pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar

terhadap return saham pada Sektor Pertambangan baik secara simultan maupun parsial.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

Bagi perusahaan yang diteliti, penelitian ini dapat memberikan informasi seberapa besar pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham.


(26)

BAB I PENDAHULUAN 10

1.4.2 Kegunaan Akademis

a. Bagi pengembangan ilmu akuntansi, untuk menambah pengetahuan yang berkaitan dengan pengaruh pengaruh Price To Book Value

(PBV) dan nilai tukar terhadap return saham.

b. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan tambahan dan informasi mengenai pengaruh pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham.

c. Bagi peneliti sendiri diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan peneliti mengenai pengaruh pengaruh Price To Book


(27)

BAB I PENDAHULUAN 11

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan pada Sektor Pertambangan. Berikut ini waktu penelitian yang dilakukan:

Tabel 1.2

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Prosedur

Bulan

Feb Maret Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt

2012 I

Tahap Persiapan:

1.Membuat outline dan Proposal Usulan penelitian

2.Pengambilan formulir

dan penyusunan UP

3.Menentukan tempat

penelitian II

Tahap Pelaksanaan: 1.membuat outline dan Proposal UP

2.Penyusunan UP dan

bimbingan UP 3.Seminar sidang UP

4.Revisi UP setelah

seminar sidang UP 5.Bimbingan Skripsi.

6.pendaftaran sidang

skripsi.

7. Sidang skripsi.

III Tahap akhir:

1.Revisi setelah sidang skripsi.


(28)

12 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Price To Book Value

Menurut Tjiptono & Hendy (2001:303) Price To Book Value adalah: “Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai buku suatu saham. semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan prospek perusahaan tersebut”.

Sedangkan menurut Jones (2000:274) ) Price To Book Value adalah: “Hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar saham”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa price to book

value adalah hubungan antara harga pasar saham dengan nilai buku per lembar

saham yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai buku suatu saham. Jogiyanto (2008:120) mengemukakan bahwa Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, karena aktiva bersih adalah sama dengan total equitas pemegang saham. Sehingga nilai buku perlembar saham adalah total equitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Nilai buku (BV) secara matematis dirumuskan sebagai berikut :


(29)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

13

Sehubungan dengan hal tersebut, Price Book Value (PBV) sebagai pengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Nilai price to book value yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari daham tersebur semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham semakin tinggi, maka capital gain (acrual return) juga akan semakin tinggi. Perusahaan yang kinerjanya baik biasanya nilai raio PBV-nya diatas satu, hal ini menunjukkan nilai pasar saham lebih tinggi dari nilai bukunya. Nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar, yaitu oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar bursa. Nilai buku per lembar saham menunjukkan aktiva bersih yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham, karena aktiva bersih adalah sama dengan total equitas pemegang saham (Ratnasari : 2003).

2.1.2 Nilai Tukar

Menurut Brigham dan Houston (2006:365) nilai tukar adalah:

“Jumlah unit dari satu mata uang yang dibeli dengan satu unit mata uang lain”.


(30)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

14

Menurut Kamus Lengkap Ekonomi ( 2000:503 – 504 ) nilai tukar adalah: “Harga di mana mata uang suatu negara dapat dikonversikan menjadi mata uang negara lain”.

Sedangkan menurut Sadono Sukirno ( 1998:358 ), nilai tukar adalah: “Suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapat satu unit mata uang asing”.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai tukar adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah unit dari satu mata uang yang diperlukan untuk satu unit mata uang lain”.

Menurut Veithzal. dkk (2007:85), nilai tukar suatu mata uang didefinisikan sebagai harga relatif pada suatu mata uang lainnya. Pada dasarnya terdapat tiga sistem nilai tukar, yaitu: (1). Fixed exchange rate atau sistem nilai tukar tetap; (2). Managed floating exchange rate atau sistem nilai tukar mengambang terkendali; dan (3). Floating exchange rate atau sistem nilai tukar mengambang.

Penetapan nilai tukar pada sistem nilai tukar tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, dengan pegged to acurrency, yaitu nilai tukar ditetapkan dengan mengaitkan langsung terhadap mata uang tertentu. Kedua, dengan pegged to a basket of currency, yaitu nilai tukar bobot masing-masing mata uang yang umumnya disesuaikan dengan besarnya hubungan perdagangan dan investasi. Pada sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar dibiarkan bergerak sesuai dengan kekuatan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar. Dengan demikian, nilai tukar akan menguat apabila terjadi kelebihan penawaran diatas permintaan, dan


(31)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

15

sebaliknya nilai tukar akan melemah apabila terjadi kelebihan permintaan diatas penawaran yang ada di pasar valuta asing (Veithzal. dkk, 2007:85).

Selain kedua sistem tersebut diatas terdapat variasi sistem nilai tukar diantara keduanya, seperti sistem nilai tukar mengambang terkendali. Dalam sistem nilai tukar mengambang terkendali ini, nilai tukar ditentukan sesuai mekanisme pasar sepanjang dalam intervention band atau batas pita intervensi yang ditetapkan bank sentral. Masing-masing sistem nilai tukar mempunyai kelebihan dan kelemahan, pemilihan sistem yang ditetapkan akan tergantung pada situasi dan kondisi perekonomian Negara yang bersangkutan., khususnya besarnya cadangan devisa yang dimiliki, keterbukaan ekonomi, sistem devisa yang dianut (bebas, semi terkontrol, atau terkontrol) dan besarnya volume pasar valuta asing domestik (Veithzal. dkk, 2007:85).

Sistem nilai tukar mempunyai kelebihan karena adanya kepastian nilai tukar bagi pasar. Akan tetapi, sistem ini membutuhkan cadangan devisa yang besar karena keharusan bagi bank sentral untuk mempertahankan nilai tukar pada level yang ditetapkan. Selain itu, sistem ini dapat mendorong kecenderungan dunia usaha untuk tidak melakukan hedging atau perhitungan nilai valuta asingnya terhadap risiko perubahan nilai tukar (Veithzal. dkk, 2007:85).

Perusahaan yang memiliki operasi di luar negeri menghadapai berbagai risiko. Selain budaya politik, risiko pada dasarnya berasal dari perubahan pada nilai tukar. Dalam hal ini, nilai tukar tunai (spot exchage rate) menunjukkan jumlah unit dari suatu mata uang yang dapat ditukar dengan mata uang lainnya. Dengan kata lain, ini adalah harga suatu mata uang relatif terhadap mata uang


(32)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

16

lainnya. Mata uang dari negara-negara utama diperdagangkan pada pasar yang aktif, dimana nilai tukar ditentukan oleh tekanan permintaan dan penawaran. Pencatatan nilai tukar dapatdibuat berdasarkan mata uang lokal atau berdasarkan mata uang asing (James, 2007:550-551).

Menurut Frederick D.S., dkk (2010:126) kurs yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing terhadap mata uang domestik :

1. Kurs saat ini => kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan. 2. Kurs historis => kurs yang berlaku saat aset dengan mata uang asing

pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama muncul.

3. Kurs rata-rata => rata-rata kurs historis dengan kurs saat ini. Tipe penyesuaian transaksi :

1. Gains and losses settled transactions muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat pada pencapaian. 2. Gains or losses unsettled transactions muncul saat laporan keuangan

dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.

Menurut Frederick D.S., dkk (2010:159) beberapa metode yang digunakan dalam suatu translasi mata uang asing:

a. Metode Nilai Tukar Tunggal (metode kurs saat ini).

Mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan, atau harga saat ini terhadap semua saham dan utang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.


(33)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

17

b. Metode Nilai Tukar Ganda (mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis). 1. Metode current-noncurrent

Aset lancar dan kewajiban lancar ditranslasikan dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban tidak lancar ditranslasikan dengan kurs historis. Item-item laba rugi ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode yang dilaporkan. Kelemahan dari metode ini adalah sering kali tidak sesuai dengan kenyataan dan definisi current dan non current merupakan klasifikasi bukan justifikasi konseptual pada nilai tukar yang digunakan dalam translasi mata uang asing. 2. Metode moneter-nonmoneter

Aset dan kewajiban moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini dan dinilai sebagai risiko nilai tukar Item non moneter ditranslasikan dalam kurs historis Kelemahan dari metode moneter dan non moneter merupakan skema klasifikasi yang mengarah pada hasil yang kurang baik.

3. Metode kurs sementara

Translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual. Item moneter ditranslasikan dengan kurs saat ini, item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjaga dasar perhitungan awal.

Penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan biaya aset non moneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan menghasilkan pendanaan mata uang domestik jauh di bawah nilai aslinya sehingga laba yang ditranslasikan akan lebih besar karena berhubungan dengan biaya depresiasinya.


(34)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

18

Infomasi ini salah sehingga FASB memutuskan untuk menentang penyesuaian inflasi sebelum translasi matauanga asing karena tidak konsisten terhadap kerangka kerja valuasi-harga perolehan (Frederick D.S., dkk, 2010:171).

2.1.3 Return Saham 2.1.3.1 Saham

Menurut Agus Sartono (2001:1) saham adalah:

“Surat berharga jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang”.

Sedangkan menurut Tjiptono dan Hendy (2006:6) saham adalah:

”Tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas”.

Menurut Jogiyanto Hartono (2008:112) saham adalah:

“Surat berharga jangka panjang yang mencerminkan kepemilikan seseorang atas suatu perusahaan”.

Berdasarkan pengertian dapat disimpulkan bahwa saham adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan yang berupa surat berharga jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan dana jangka panjang.

Ada 2 (dua) jenis saham:

a. Saham Biasa (common stock)

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock).


(35)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

19

Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa.

Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor mempunyai hak kepemilikan atas kekayaan perusahaan tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar peyertaan yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Jadi, saham adalah tanda penyertaan modal atau tanda bukti pengambilan bagian dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.

Menurut Fakhrudin dan Sopian (2001:55), “dalam melakukan analisis saham, ada dua analisis atau pendekatan yang sering digunakan, yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal”.

4. Analisis Fundamental

Menurut (Tjiptono dan Hendy,2006:189) analisis fundamental adalah: “Salah satu cara melakukan penilaian saham dengan mempelajari atau mengamati berbagai indikator terkait kondisi makro ekonomi dan kondisi industri suatu perusahaan, termasuk berbagai indikator keuangan dan manajemen perusahaan”.

5. Analisis Teknikal

Menurut Tjiptono dan Hendy (2006:202) analisis teknikal adalah:

“Salah satu metode yang digunakan untuk menilai saham, dimana dengan metode ini para analis melakukan evaluasi saham berbasis pada data-data statistik yang dihasilkan dari aktivitas perdagangan saham, seperti harga saham dan volume transaksi.”

2.1.3.2Konsep Return Saham

Menurut Jogiyanto (2000:107) return adalah:

“Hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa yang akan datang. Adapun pengertian dari


(36)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

20

return realisasi ( realized return ) yaitu return yang telah terjadi, yang dihitung berdasarkan data historis. Return ini digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan berguna sebagai dasar penentuan return

ekspektasi di masa datang. Sedangkan return ekspektasi (expected return)

adalah return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,

return ekspektasi sifatnya belum terjadi”.

Menurut Gitman (2001:238) imbal hasil ( return ) adalah:

“Keseluruhan keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari suatu investasi selama periode waktu tertentu yang dihitung dengan membagi perubahan nilai aset dan distribusi uang tunai selama periode waktu tersebut dengan nilai investasi pada awal periode”.

Sedangkan menurut Mishkin (2001:82), return saham adalah:

“Pembayaran kepada pemilik sekuritas ditambah dengan perubahan pada nilai sekuritas tersebut yang dinyatakan sebagai sebuah bagian dari harga perolehannya”.

Dari pengertian diatas return saham adalah besarnya persentase keuntungan maupun kerugian yang diakibatkan oleh perubahan nilai dari investasi yang dilakukan oleh seorang investor dalam suatu perusahaan dengan cara memiliki saham perusahaan yang bersangkutan.

2.1.3.3Jenis-jenis Return Saham

Menurut Siti Resmi (2002:288) return saham debedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1. Return Realisasi

Merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan.

2. Return ekspektasi

Merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor dimasa datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah terjadi,


(37)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

21

pemilikan saham dapat berupa deviden dan capital gain/loss. Capital

gain/loss adalah selisih lebih atau kurang dari harga saham.

Jogiyanto (2008:197) menjelaskan bahwa terdapat dua unsur pokok

return total saham, yaitu capital gain dan yield. Capital gain (acrual return)

merupakan hasil yang diperoleh dari selisih antara harga pembelian (kurs beli) dengan harga penjualan (kurs jual). Artinya jika kurs beli lebih kecil dari pada kurs jual maka investor dikatakan memperoleh capital gain, dan sebaliknya disebut dengan capital loss. Sedangkan yield merupakan persentase penerimaan kas periodik terhadap harga investasi periode tertentu dari suatu investasi. Untuk saham yield adalah persentase dividen terhadap harga saham periode sebelumnya. Untuk obligasi, yield adalah persentase bunga pinjaman yang diperoleh terhadap harga obligasi periode sebelumnya. Dengan demikian return total dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dalam penelitian ini, return saham yang dimaksud adalah capital gain

atau capital loss yang didefinisikan sebagai selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu. Dari definisi tersebut return saham dapat dicari dengan rumus berikut:

Dimana :


(38)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

22

Pt-1 = Harga saham periode sebelumnya

Tujuan investor dalam berinvestasi adalah untuk meningkatkan nilai kekayaan dengan cara memaksimalkan return tanpa melupakan faktor risiko yang dihadapinya. Return saham yang tinggi mengidentifikasikan bahwa saham tersebut aktif diperdagangkan. Apabila suatu saham aktif diperdagangkan, maka dealer tidak akan lama menyimpan saham tersebut sebelum saham tersebut diperdagangkan.

2.1.4 Hasil Penelitian Sebelumnya

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar uang terhadap return saham. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

No Nama Pengarang Judul Hasil Sumber

1. Anak Agung Putri Suardani (2009)

Pengaruh Beberapa Variabel Ekonomi Makro Terhadap Kinerja Keuangan dan

Return Saham

Perusahaan Pada Industri Manufaktur di Pasar Modal Indonesia.

Kurs dolar berpengaruh positif dan signifikan terhadap return

saham. berdampak pada naiknya harga pasar saham.

ISSN: 0852-7741, Sarathi Vol. 16 No. 2 Juni 2009

2. Sri Suyati (2010) Pengaruh Inflasi, Tingkat Suku Bunga dan Nilai Tukar Rupiah/US Dollar Terhadap Return

Saham Properti yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Nilai tukar rupiah /US dollar berpengaruh signifikan terhadap return saham properti.

Media

Ekonomi dan Manajemen, Vol. 21 No. 1 Januari 2010


(39)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

23

3. Subalno (2010) Analisis pengaruh faktor fundamental dan kondisi ekonomi terhadap return

saham.

Kurs berpengaruh terhadap return saham.

ORBITH Vol.6 No. 1 Maret 2010 : 1-8

4. Agung Sugiarto (2011)

Analisa pengaruh

BETA, size

perusahaan, DER dan PBV ratio terhadap return saham.

PBV memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return

saham.

ISSN 2085-4277, Jurnal Dhinamika Akuntansi Vol. 3. No. 1. (2011) 8-4 5. Fahmi

Poernamawatie (2008)

Pengaruh Price Book Value Ratio (PBV)

dan Price Earning

Ratio (PER) terhadap

Return Saham pada

Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabelPrice to Book Value Ratio (PBV)

dan variable Price Earning

Ratio (PER) terhadap return

saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal Manajemen Gajayana, Vol. 5, No. 2, November 2008 : 115-118

6. Stephen H. Penman, Scott A. Richardson and Irem Tuna (2005)

The Book-to Price

Effect in Stock

Returns: Accounting for Leverage.

The empirical analysis shows that the enterprise book

to-price ratio is positively

related to subsequent stock returns but, conditional upon the enterprise book toprice, the leverage component of B/P is negatively associated with future stock returns.

The Wharton School, The Rodney L. White Center for Financial Research, August 2005

7. L. Suryanto dan Chariri (2002) Pengaruh Faktor Fundamental dan Resiko Ekonomi Terhadap Return Saham Pada

Perusahaan di BEJ.

Faktor fundamental (ROA dan PBV) dan resiko ekonomi berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

Jurnal Strategi Bisnis, 2002 : 83-98.

8. Mudji Utami dan Mudjilah Rahayu (2003)

Peranan Profitabilitas, Suku Bunga, Inflasi dan Nilai Tukar Dalam Mempengaruhi Pasar Modal Indonesia Selama Krisis

Ekonomi

 Profitabilitas, suku bunga, inflasi dan nilai tukar secara bersama-sama mempengaruhi harga saham selama krisis ekonomi.

 Secara parsial, tingkat suku bunga berpengaruh

signifikan negatif dan nilai tukar Rupiah/US Dollar

Jurnal Manajemen &

Kewirausahaa n, Vol. 5, No. 2, September : 2003


(40)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

24

berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham selama krisis ekonomi.

2.2 Kerangka Pemikiran

Beberapa peneliti telah melakukan penelitian tentang Price To Book Value

dan nilai tukar (kurs) terhadap return saham. Hasil dari beberapa peneliti akan digunakan sebagai bahan referensi dan perbandingan dalam penelitian ini, antara lain adalah sebagai berikut :

Penelitian yang dilakukan oleh Agung Sugiarto (2011) menyatakan bahwa PBV memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham. Fahmi Poernamawatie (2008) menyatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan dari variabel Price to Book Value Ratio (PBV) dan variabel Price Earning Ratio (PER)

terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Stephen H. Penman, Scott A. Richardson and Irem Tuna (2005) menyatakan bahwa the empirical analysis shows that the enterprise book to-price ratio is positively related to subsequent stock returns but, conditional upon the

enterprise book toprice, the leverage component of B/P is negatively associated

with future stock returns. Penelitian yang dilakukan Anak Agung Putri Suardani

(2009) menyatakan bahwa kurs dolar berpengaruh positif dan signifikan terhadap

return saham. berdampak pada naiknya harga pasar saham. Sri Suyati (2010)


(41)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

25

return saham properti. Subalno (2010) menyatakan bahwa Kurs berpengaruh

terhadap return saham.

Berdasarkan dari kerangka pemikiran diatas bahwa Price to Book Value

(PBV) dan nilai tukar (kurs) berpengaruh terhadap Return Saham.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Keterkaitan Antara Price To Book Value (PBV) Terhadap Return Saham

Slamet (2003:41) mengemukakan bahwa PBV digunakan untuk melihat berapa besar tingkat undervalued maupun overvalued harga saham yang dihitung berdasarkan nilai buku setelah dibandingkan dengan harga pasar. Rasio ini menunjukkan seberapa jauh perusahaan mampu menciptakan nilai perusahaan relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan.

Investasi

Informasi Saham Mengahasilkan

Laba/Return atauRugi

Fundamental

PBV

Kurs

Harga Saham


(42)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

26

Menurut Tjiptono dan Hendy (2001:141) Price To Book Value

merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut, sehingga return yang diterima menurun. Dengan demikian, PBV dan return saham berbanding positif.

Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi rasio PBV, semakin tinggi pula return yang diterima oleh investor.

2.2.2 Keterkaitan Antara Nilai Tukar terhadap Return Saham

Brigham dan Houston (2009:190) mengemukakan bahwa tingkat pengembalian efektif dari suatu investasi akan bergantung pada kinerja dari sekuritas asing tersebut maupun pada apa yang terjadi terhadap nilai tukar selama usia investasi tersebut. Menurut Sri Suryati (2010) dalam penelitiannya menyatakan bahwa nilai tukar rupiah /US dollar berpengaruh signifikan terhadap

return saham properti.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai tukar berpengaruh terhadap return saham.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka paradigma penelitiannya yaitu sebagai berikut:


(43)

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

27

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

2.3 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2001:39) adalah sebagai berikut:

“ Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.”

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut:

Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar US$/Rupiah berpengaruh

terhadap return saham baik secara parsial maupun simultan”.

Price To Book

Value (PBV)

Nilai Tukar


(44)

28 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Untuk sebuah penelitian maka hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah objek penelitian tersebut, karena objek penelitian merupakan sumber informasi dalam sebuah penelitian.

Pengertian objek penelitian menurut Husein Umar (dalam Umi Narimawati 2010:29) mengatakan bahwa:

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Biasa juga ditambah hal-hal yang dianggap perlu”.

Dari pengertian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa objek penelitian merupakan penjelasan apa saja yang akan diteliti oleh penulis. Maka yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah adalah Price To Book Value

(PBV), nilai tukar dan return saham.

3.2 Metode Penelitian

Pengertian metode penelitian menurut Umi Narimawati (2008:127) menyatakan bahwa:

“Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mecapai tujuan tertentu”.


(45)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 29

Dari pengertian diatas dapat dsimpulkan bahwa metodologi penelitian adalah cara penelitian yang akan digunakan guna untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalahmetode deskriptif dan verifikatifdengan pendekatan kuantitatif, yaitu hasil penelitian yang kemudian diolah dan dianalisis untuk diambil kesimpulannya, artinya penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerik ( angka ) dengan menggunakan metode penelitian ini akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti, sehingga menghasilkan kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti,adapun pengertian metode deskriftif menurut Sugiyono (2005:21) menyatakan bahwa :

“Metode deskriftif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas”.

Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri (2008:45) menyatakan bahwa :

“Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.”

Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif tersebut digunakan untuk menguji lebih dalam pengaruh dari Price To Book Value (PBV), dan nilai tukar terhadap return saham serta menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.


(46)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 30

3.2.1 Desain Penelitian

Jonathan Sarwono (2006:79) menyatakan bahwa:

“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Tanpa desain yang benar seorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan tidak mempunyai pedoman arah yang jelas.”

Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2011:30) adalah :

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi. 3. Menetapkan rumusan masalah.

4. Menetapkan tujuan penelitian.

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

8. Melakukan analisis data.

9. Menyusun pelaporan hasil penelitian.


(47)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31

1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian.

Ada penelitian yang menyatakan bahwa nilai tukar berpengaruh negatif terhadap harga saham tetapi pada kenyataannya juga tidak selalu begitu. Selain itu ada pendapat yang menyatakan bahwa apabila Price To

Book Value (PBV) tinggi maka return sahamnya juga akan naik atau

sebaliknya, tetapi pada kenyataannya tidak selalu begitu. Maka judul dari penelitian ini adalah pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham.

2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi return saham. Dalam penelitian ini yang diambil adalah Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar.

3. Menetapkan rumusan masalah.

Dalam penelitian ini rumusan masalahnya yaitu seberapa besar pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return

saham Sektor Pertambangan. 4. Menetapkan tujuan penelitian.

Tujuan penelitian dalam penelitian ini yaitu ingin menganalisis seberapa besar pengaruh Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham Sektor Pertambangan.


(48)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 32

5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Price To Book Value (PBV) dan nilai tukarberpengaruh terhadap return saham Sektor Pertambangan..

6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Price To Book Value

(PBV) dan nilai tukar, sedangkan yang menjadi variabel terikatnya adalah

return saham.

7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data.

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu berupa laporan keuangan, teknik penentuan sampelnya dengan menggunakan teknik sampling purposive, teknik pengumpulan datanya di dapat dari dokumentasi dan studi kepustakaan.

8. Melakukan analisis data.

Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.


(49)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 33

Kegunaan desain penelitian adalah untuk memperoleh suatu keterangan yang maksimum mengenai cara membuat penelitian dan bagaimana proses perencanaan serta pelaksanaan penelitian dilakukan.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Operasional variabel menurut Nur Indrianto (2002:69)adalah sebagai berikut:

“Penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran constructyang lebih baik”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis,indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai “Pengaruh Price To Book Value (PBV) dannilai tukar terhadap return saham”. Berikut ini disajikan tabel yang menunjukkan

operasionalisasi masing-masing variabel sebagai berikut : Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Price To

Book Value

(X2)

Price To Book Value

(PBV) merupakan salah satu rasio pasar untuk mengukur kinerja harga pasar saham terhadap nilai bukunya.

(Tjiptono & Hendy, 2001:303)

(Jogiyanto, 2008:120)

Rasio

Nilai Tukar

Kurs atau harga mata uang terhadap

Kurs saat ini antara mata uang Rupiah terhadap US $ di BI.


(50)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 34

(X1) mata uang

lain/asing.

(Brigham dan Houston, 2006:365)

(Frederick D.S., dkk, 2010:171) R

Return

Saham (Y)

selisih antara harga saham penutupan periode sekarang dengan harga saham periode sebelumnya dibagi dengan harga saham periode sebelumnya.

(Jogiyanto, 2000:107)

(Jogiyanto, 2008: 197)

Rasio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan oleh peneliti mengenai Pengaruh Price To Book

Value (PBV) dan nilai tukar terhadap return saham adalah Laporan Keuangan

Tahunan, laporan keuangan ini termasuk ke dalam data sekunder. Menurut Sugiyono (2009:137) mendefinisikan bahwa data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.

Menggunakan data sekunder karena peneliti mengumpulkan informasi dari data yang telah diolah oleh pihak lain, yaitu informasi mengenai data-data yang terkait dengan perusahaan Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(51)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 35

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

1. Populasi

Tahap pertama yang dilakukan peneliti dalam pemilihan sampel adalah mengetahui populasinya. Menurut Sugiyono (2009:80), menyatakan bahwa populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan pengertian populasi diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa populasi merupakan objek atau subjek yang mempunyai karakteristik untuk diteliti dan diambil kesimpulannya, maka populasi yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah laporan keuangan seluruh perusahaan sektor pertambangan yang listed di BEI (Bursa Efek Indonesia). Berikut ini adalah data perusahaan sektor pertambangan sebanyak 29 (dua puluh Sembilan) perusahaan.

Tabel 3.2 Perusahaan Tercatat

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 ADRO ADARO ENERGY Tbk. 2 ATPK ATPK Resources Tbk. 3 BYAN Bayan Resources Tbk. 4 BRAU Berau Coral Energy Tbk.

5 BORN Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk. 6 BUMI Bumi Resources Tbk.

7 DEWA Darma Henwa Tbk.

8 DOID Delta Dunia Makmur Tbk. 9 GTBO Garda Tujuh Buana Tbk. 10 HRUM Harum Energy Tbk.


(52)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 36

12 PKPK Perdana Karya Perkasa Tbk. 13 PTRO Petrosea Tbk.

14 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk. 15 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. 16 BIPI Benakat Petroleum Energy Tbk. 17 ELSA Elnusa Tbk.

18 ENRG Energy Mega Persada Tbk. 19 MEDC Medco Energy International Tbk. 20 RUIS Radiant Utama Interinsco Tbk. 21 ARTI Ratu Prabu Energi Tbk.

22 ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk. 23 DKFT Central Omega Resources Tbk. 24 CITA Cita Mineral Investindo Tbk. 25 INCO International Nickel Indonesia Tbk. 26 TINS Timah Tbk.

27 CTTH Citatah Industri Marmer Tbk. 28 CNKO Exploitasi Energi Indonesia Tbk. 29 MITI Mitra Investindo Tbk.

Sumber: IDX Monthly Statistic dan Indonesian Capital Market Directory

Populasi yang di ambil adalah 29 perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa efek Indonesia dengan laporan keuangan 4 tahun dari tahun 2007 sampai tahun 2010. Sehingga jumlah populasi pada penelitian ini yaitu 116 laporan keuangan perusahaan Sektor Pertambangan.

2. Sampel

Dalam suatu penelitian biasanya peneliti mengambil beberapa contoh dari beberapa populasi untuk dijadikan sampel. Pengertian sampel menurut Sugiyono (2009:81), menyatakan bahwa sampel adalah:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”

Dari pengertian diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa sampel merupakan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Maka sampel yang


(53)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 37

digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik purposive sampling

dengan tujuan untuk mendapatkan sampel sesuai dengan tujuan penelitian. Menurut Sugiyono (2011:85), purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dimana sampel harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Data yang diambil terdaftar pada Bursa Efek selama tahun 2007-2010 2. Data yang diambil adalah enam tahun dari tahun 2007-2010 yang

dijadikan sampel karena pada rentang periode ini terdapat fenomena yang menyebabkan adanya penelitian.

3. Sampel yang diambil sebanyak lima tahun dari periode 2007-2010 karena sudah dianggap respresentatif (mewakili) untuk dilakukan uji penelitian. Berdasarkan kriteria tersebut maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 9 (sembilan) emiten yang dapat dianalisis seperti yang disajikan pada Tabel 3.3 berikut ini :

Table 3.3 Sampel Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1. BUMI PT. Bumi Resources, Tbk 2. PKPK PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk 3. MEDC PT. Medco Energi International, Tbk 4. ANTM PT. Aneka Tambang, Tbk

5. INCO PT. International Nickel Indonesia, Tbk 6. TINS PT. Timah, Tbk

7. CTTH PT. Citatah Industri Marmer, Tbk

8. PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk 9. ITMG PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk


(54)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 38

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian untuk dapat memperoleh data yang dibutuhkan diperlukan teknik dalam pengumpulan data. Dalam mengumpulkan data teknik yang digunakan adalah Studi Pustaka (Library Research), teknik ini dilakukan dengan membaca, merangkum, mengelompokkan data yang diperoleh mempelajari data melalui sumber-sumber kepustakaan yang dapat memberikan informasi yang relevan mengenai variabel-variabel dalam kegiatan penelitian. Selain daripada itu informasi yang diperoleh untuk penelitian ini berdasarkan dokumentasi perusahaan kepada pihak lain, cara yang diambil adalah dokumentasi, maksudnya adalah pengumpulan data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen atau catatan-catatan yang berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas. Data sekunder tersebut berupa laporan keuangan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) .

Adapun teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:

1. Observasi (Pengamatan Langsung)

Melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk memperoleh data yang diperlukan.Observasi dilakukan dengan mengamati laporan keuangan perusahaan perbankan yang ada di PIPM (Pusat Informasi Pasar Modal) Bandung.Hasil dari observasi dapat dijadikan data pendukung dalam menganalisis dan mengambil kesimpulan.


(55)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 39

2. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan menelaah membaca buku di perpustakaan Mulai dari literatur, buku-buku yang ada.Adapun dokumen-dokumen yang menggambarkan Price To Book Value (PBV) dan nilai tukar.

3. Kajian Pustaka atau Library Research

Peneliti melakukan suatu kegiatan dengan cara menulis, mencari dan mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan penelitian penulis.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1 Rancangan Analisis

Menurut Umi Narimawati (2010:410) Rancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang lebih penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif.

1. Analisis Kualitatif

Menurut Sugiyono (2009:14) analisis kualitatif adalah sebagai berikut : “Metode penelitian kualitatif itu dilakukan secara intensif, peneliti ikut berpartisipasi lama dilapangan, mencatat secara hati-hati apa yang terjadi,


(56)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 40

melakukan analisis reflektif terhadap berbagai dokumen yang ditemukan dilapangan, dan membuat laporan penelitian secara mendetail.”

Analisis kualitatifdigunakan untuk menggambarkan bagaimana Price To

Book Value (PBV), nilai tukar dan return saham pada Sektor Pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periodetahun 2007-2010. 2. Analisis Kuantitatif

Menurut Sugiyono (2009:31) analisis kuantitatif adalah sebagai berikut : “Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif.Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris.Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang dilakukan secara random.Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan.Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran), dan pictogram.Pembahasan hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data-data yang telah disajikan.”

Adapun langkah-langkah analisis kuantitatif yang digunakan peneliti dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum melakukan verifikasi model regresi, serangkaian uji asumsi klasik perlu dilakukan pada kedua model regresi tersebut mengingat menurut Ghozali (2007:91) serangkaian uji asumsi klsik merupakan syarat bagi sebuah model regresi untuk disebut sebagai sebuah model empirik yang baik. Adapun serangkaian uji asumsi klasik yang dimaksudkan adalah:

1. Uji Asumsi Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi mempunyai distribusi normal ataukah tidak.Asumsi normalitas merupakan


(57)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 41

persyaratan yang sangat penting pada pengujian kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi.Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik.

Menurut Singgih Santos(2002:393)dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal

Pengujian secara visual dapat juga dilakukan dengan metode gambar normal Probability Plots dalam program SPSS. Dasar pengambilan keputusan :

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Singgih Santos, 2002:322).

Selain itu uji normalitas digunakan untuk mengetahui bahwa data yang diambil berasal dari populasi berdistribusi normal.Uji yang digunakan untuk menguji kenormalan adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Berdasarkan


(58)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 42

sampel ini akan diuji hipotesis nol bahwa sampel tersebut berasal dari populasi berdistribusi normal melawan hipotesis tandingan bahwa populasi berdistribusi.

2. Uji Asumsi Multikolinearitas

Uji Multikoliniearitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2007:91). Pada model regresi yang baik seharusnya antar variabel independen tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen salin berkorelasi, maka variabel-variabel yang nilai korelasi antar sesame variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikoliniearitas dalam model regresi adalah sebagai berikut:

1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel independen.

2) Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti bebas dari multikolonieritas.Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

3) Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan


(59)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 43

setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.

Sumber:Ghozali (2007:91)

Dimana Ri2 adalah koefisien determinasi yang diperoleh dengan

meregresikan salah satu variabel bebas Xi terhadap variabel bebas lainnya.Jika nilai VIF nya kurang dari 10 maka dalam data tidak terdapat Multikolinieritas.

3. Uji Autokorelasi

Ghozali (2007:95) menyatakan bahwa uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya (t-1).Jika terjadi korelasi maka terdapat masalah autokorelasi. Autokorelasimuncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahn pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data runtut waktu.Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, dari data residual terlebih dahulu dihitung nilai statistik

Durbin-Watson (D-W):


(60)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 44

Kriteria uji: Bandingkan nilai D-W dengan nilai d dari tabel Durbin-Watson:

Jika D-W < dL atau D-W > 4-dL, kesimpulannya pada data tersebut

terdapat autokorelasi .

Jika dU< D-W < 4-dU, kesimpulannya pada data tidak terdapat

autokorelasi.

Tidak ada kesimpulan jika dL D-W ≤ dU atau 4-dU D-W ≤ 4-dL

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians konstan maka disebut homoskedastisitas, jika berbeda disebut heteroskedastisitas.Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas. Kebanyakan data cross-section mengandung situasi

heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili beberapa

ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2007:105).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas:

a. Melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized.


(1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 102

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Sri Suryati (2010) yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah/US dollar

berpengaruh signifikan terhadap return saham properti.

Keputusan penolakan dan penerimaan hipotesis (hasil perbandingan thitung

dengan ttabel) pada pengujian parsial dapat digambarkan dalam diagram daerah

penerimaan dan penolakan H0 sebagai berikut :

Gambar 4.8

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Pengaruh Nilai Tukar Terhadap Return Saham

4.3.3 Pengaruh Price To Book Value (PBV) dan Nilai Tukar Terhadap

Return Saham Secara Simultan

Uji F digunakan untuk pengujian koefisien regresi secara keseluruhan

untuk mengetahui keberartian hubungan antara variabel independen dan variabel

dependen. Hipotesis yang diuji adalah sebagai berikut :

Ho1: 1 2 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari Price To Book Value (PBV) dan Nilai tukar terhadap Return

saham emiten Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Ha1:Ada i 0 Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari

Price To Book Value (PBV) dan Nilai tukar terhadap Return


(2)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 103

saham emiten Sektor Pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia

Nilai statistik uji F diperoleh dalam tabel Anova hasil SPSS pada tabel

berikut:

Tabel 4.17

Hasil Uji Simultan Price To Book Value (PBV) dan Nilai Tukar Terhadap Return Saham

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 8.281 2 4.140 12.047 .000a

Residual 8.248 24 .344

Total 16.529 26

a. Predictors: (Constant), Kurs, PBV b. Dependent Variable: Return_Saham

Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 12,047 dengan

signifikansi 0,000. Untuk menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya

dilakukan dengan membandingkan antara Fhitung dengan nilai Ftabel. Dari tabel F

diperoleh nilai Ftabel dengan db1 = 2 dan db2 = 27-2-1= 24 sebesar 3,403.

Fhitung lebih besar dari Ftabel (12,047>3,403). Dengan demikian, hasil uji

menunjukkan menolak Ho dan menerima Ha. Kesimpulan di atas didukung pula

dari nilai signifikansinya (0,000), yang berarti kesalahan untuk menyatakan ada

pengaruh variabel-variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel

dependen signifikan sangat kecil atau lebih kecil dari tingkat kesalahan yang

ditetapkan sebesar 5% (α = 0,05).

Keputusan penolakan/penerimaan hipotesis pada pengujian simultan dapat


(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 104

berikut:

Gambar 4.9

Daerah Penerimaan dan Penolakan Uji Simultan X1 dan X2terhadap Y Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat dilihat bahwa Ha diterima dan Ho

ditolak, karena Fhitung sebesar 12,047 berada pada daerah penolakan Ho, yang

berarti bahwa price to book value dan nilai tukar secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh signifikan terhadap return saham pada Sembilan perusahaan sektor

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0

Daerah Penolakan Ho

Ftabel = 3,403 Fhitung = 12,047


(4)

105

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Pengaruh Price

To Book Value dan Nilai Tukar terhadap Return Saham Pada Sektor

Pertambangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut:

1. Price To Book Value pada sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia dari tahun 2009-2010 sebesar 0.26%. Peningkatan ini terjadi dikarenakan harga saham yang meningkat sedangkan book value mengalami penurunan. Dengan melihat angka rata-rata price to book value pada sektor pertambangan yang lebih besar dari 1, hal ini menunjukkan bahwa harga saham di pasar saham lebih besar dari nilai buku ekuitasnya atau perusahaan mengalami pertumbuhan nilai.

Nilai tukar pada sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2008-2010 mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan pergerakan harga saham mengikuti pergerakan uang domestik karena pada umumnya investor di Indonesia melakukan transaksi atas dasar Rupiah bukan Dollar Amerika.

2. Return saham pada sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia dari tahun 2008-2010 mengalami fluktuasi. Hal ini dikarenakan oleh seberapa besar minat investor terhadap saham suatu perusahaan. Oleh karena itu setiap saat harga bisa mengalami perubahan seiring dengan minat investor untuk menempatkan modalnya pada suatu saham.


(5)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 106

3. Secara parsial, Price To Book Value (PBV) berpengaruh secara signifikan terhadap return saham perusahaan di Bursa Efek Indonesia dengan arah positif. Dengan demikian Ha diterima yang artinya bahwa peningkatan PBV akan dapat meningkatkan return saham.

Secara Parsial, Nilai tukar berpengaruh secara signifikan dengan arah negatif yang menunjukkan perubahan return saham akan meningkat jika nilai tukar menurun. Rendahnya nilai tukar akan mendorong investor menanamkan modal di bursa saham sehingga return saham akan naik.

Secara simultan Price To Book Value (PBV) dan Nilai Tukar mempengaruhi Return Saham

5.2 Saran

Adapun saran mengenai analisis Pengaruh Price To Book Value (PBV)

dan Nilai Tukar US$/Rupiah terhadap Return saham Sektor Pertambangan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini memiliki implikasi penting bagi investor. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa ketika ada perubahan Price To Book Value dan nilai

tukar US$/Rupiah, investor harus meninjau komposisi portofolio mereka,

dimana dalam penelitian ini menunjukan perubahan Price To Book Value

signifikan positif mempengaruhi return beberapa indeks saham Sektor

Pertambangan. Hal tersebut berarti jika ada kenaikan Price To Book Value

maka investor mengalihkan dananya ke pasar uang (obligasi pemerintah) yang

lebih menguntungkan. Lain halnya untuk perubahan nilai tukar US$/Rupiah

menunjukkan signifikan negatif mempengaruhi return pada beberapa indeks


(6)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 107

Rupiah mengalami penguatan terhadap US$ terjadi capital inflow ke bursa

saham sehingga menciptakan kenaikan indeks saham, yang sejatinya pada

jangka panjang dapat menciptakan sebuah return saham. Sehingga disarankan

bagi para investor untuk menanamkan dananya ke pasar uang pada saat

Rupiah mengalami apresiasi atau penguatan terhadap US$.

Return saham sensitif terhadap nilai tukar dengan arah negatif yang

menunjukkan perubahan return saham akan meningkat jika nilai tukar

menurun. Rendahnya nilai tukar akan mendorong investor menanamkan

modal di bursa saham sehingga return saham akan naik. hal tersebut

mengindikasi bahwa pergerakan harga saham mengikuti pergerakan uang

domestik karena pada umumnya investor di Indonesia melakukan transaksi

atas dasar Rupiah bukan Dollar Amerika.

2. Return saham sensitif terhadap price to book value dengan arah positif yang

menunjukkan perubahan return saham akan mengikuti price to book value

Indonesia. Paparan tersebut menunjukkan bahwa dengan meningkatnya price

to book value akan berdampak pada lesunya investasi dan aktivitas ekonomi

sehingga menyebabkan turunnya return saham. Hal ini juga menunjukkan

bahwa variabel price to book value berpengaruh secara dominan terhadap naik

turunnya return saham perusahaan. Dengan demikian dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi para pialang saham dalam memahami perilaku nilai saham

berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, terutama pergerakan


Dokumen yang terkait

Pengaruh profitablitas dan rasio leverage terhadap return saham pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 15 1

Pengaruh inflasi dan nilai tukar Rupiah atas Dollar AS terhadpa harga saham subsektor industri rokok yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2012

0 16 1

Pengaruh laba per lembar saham dan rasio pengembalian modal terhadap harga saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di bei Tahun 2010-2011)

0 3 73

Pengaruh rentabilitas modal sendiri (ROW) dan laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham pada perushaan sektor proerti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 33 107

Pengaruh rasio harga per nilai buku dan nilai tukar Rupiah/US Dollar terhadap return saham pada sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 8 123

Pengaruh rasio hutang (DER) dan l aba per lembar saham (LPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan agriculture yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 4 1

Pengaruh rasio profitabilitas (ROA) dan rasio solvabilitas (DER) terhadap harga saham pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 9 1

Pengaruh tingkat suku bunga dan rasio harga laba terhadap return saham : (studi kasus pada perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

0 8 1

Pengaruh rugi laba rasio likuiditas dan rasio hutang terhadap harga saham pada perusahaan sektor transportasi di Bursa Efek Indonesia

4 52 120

Pengaruh pengembalian aktiva (RA) dan harga per nilai buku (PBV) terhadap pengembalian saham : (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 208-2012)

0 9 82