Pengaruh rentabilitas modal sendiri (ROW) dan laba per lembar saham (EPS) terhadap harga saham pada perushaan sektor proerti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

(1)

(2)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas Diri

Nama : Satinah

Temapat dan Tanggal Lahir : Subang, 28 Oktober 1988 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Agama

Alamat Lengkap Ds. Compreng RT/RW. 09/04 Kec. Compreng. Kab. Subang

Telepon : 0896 6600 9550

Email : Satin_ah@rocketmail.com

Pendidikan Formal

SD Negeri 1 Compreng : 1995-2001 SLTP Negeri 1 Compreng : 2001-2004 SMA Negeri 1 Pusakanagara : 2004-2007 Universitas Komputer Indonesia : 2007-Sekarang


(3)

(4)

(5)

The Effect Of Return On Equity and Earnings Per Share On Stock

Price At Sector Property Llisted In Indonesia Stock Exchange

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

SATINAH

21207005

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Segala Puji serta syukur kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan Karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul PENGARUH RENTABILITAS MODAL SENIRI (ROE) DAN LABA PER LEMBAR SAHAM (EPS) TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN

SEKTOR PROPERTI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK

INDONESIA (BEI).

Tidak lupa pula shalawat dan salam penulis tujukan kepada Nabi Besar Rasulullah Muhammad S.A.W yang telah berjuang membawa umat manusia kepada fitrah yang benar dan jalan yang lurus.

Skripsi ini sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar sarjana S1 pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada: 1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

2. Dr. Dedi Sulistiyo Soegoto, MT., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

3. Dr. Raeni Dwi Santy, SE., M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen fakultas ekomi Universitas Komputer Indonesia.


(7)

vii

5. Linna Ismawati, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji satu dalam skripsi ini 6. Rizki Zulfikar, SE., M.Si., selaku Dosen Penguji dua dalam skripsi ini 7. Dr.Rahma Wahdiniwati selaku dosen wali, Prodi Manajemen yang tidak

hentinya banyak membantu dalam mengikuti perkuliahan di Unikom 8. Seluruh staf Fakultas Ekonomi Khususnya Prodi Manajemen terima kasih

untuk pengabdian serta ilmu yang telah diberikan kepada penulis, semoga ilmu yang di ajarkan bisa bermanfaat untuk kehidupan penulis dan lingkungan sekitar penulis.

9. Orang tuaku Tersayang Mimi Kanesih dan Mama Nur Salim, Terimakasih

atas segala do’a, pengorbanan baik materil maupun moril serta

dukungannya sampai saat ini, semoga penulis menjadi anak yang soleha, berbakti kepada kedua orang tua, sukses dalam hidup, dan bisa membalas budi baik kalian.

10. Kembaranku tersayang Satinih, Zuli Rahmat,dede Cakra Fabiyan dan K. Asep. S bersyukur dan bahagia bisa memiliki saudara seperti dirimu.

Terimakasih untuk do’a serta dukungannya.

11. Teman-teman Mn-1 angkatan 2007, terimakasih atas dukungannya semoga sukses selalu.

12. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis .


(8)

viii

Akhirnya penulis berharap, mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan sumbangan buah pikiran, khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua. Amin

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna serta memperhatikan keterbatasan penguasaan ilmu, segala ketidak telitian dan kesalahan dalam penulisan skripsi. Untuk itu penulis mengharapkan koreksi. Masukan atau saran serta tanggapan dari semua pihak. Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis sebagai pengalaman dan bagi pembaca.

Bandung, Februari 2013 Penulis

Satinah 21207005


(9)

ix

LEMAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 6

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 6

1.2.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 7

1.3.1 Maksud Penelitian ... 7

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Kegunaan Penelitian ... 8

1.4.1 Kegunaan Praktis ... 8


(10)

x

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 9

1.5.1 Lokasi Penelitian ... 9

1.5.2 Waktu Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 11

2.1.1 Return On Equity (ROE) ... 11

2.1.1.1Pengertian Return On Equity (ROE) ... 11

2.1.1.2Kekurangan Return On Equity (ROE)... 12

2.1.1.3Rumus Return On Equity (ROE) ... 13

2.1.2 Earning Per Share (EPS) ... 13

2.1.2.1Pengertian Earning Per Share (EPS) ... 13

2.1.2.2Kegunaan Earning Per Share (EPS) ... 14

2.1.2.3Rumus Earning Per Share (EPS) ... 15

2.1.3 Harga Saham ... 15

2.1.3.1Pengertian Harga Saham ... 15

2.1.3.2Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham ... 16

2.1.3.3Analisis Harga Saham ... 18

2.1.3.4Rumus Harga saham ... 19

2.1.4 Keterkaitan antar variabel ... 20

2.1.4.1.Hubungan Return On Equity dengan Harga Saham ... 20

2.1.4.2.Hubungan Earning Per Share dengan Harga Saham .. 20

2.1.4.3.Hubungan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan Harga Saham ... 21


(11)

xi

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 33

3.2 Metode Penelitian ... 33

3.2.1 Desain Penelitian ... 35

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 37

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 39

3.2.3.1 Sumber Data ... 39

3.2.3.2Teknik Penentuan Data ... 41

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 44

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 44

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Sejarah Perusahaan Real Estate dan Property ... 59

4.1.2 Aktivitas Perusahaan Real Estate dan Property ... 60


(12)

xii

4.2.1 Perkembangan Return on Equity (ROE) Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2006-2011. ... 61

4.2.2 Perkembangan Earning per Share (EPS) Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Selama Periode 2006-2011. ... 63

4.2.3 Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011. ... 66

4.2.4 Analisis Verifikatif ... 69

4.2.4.1Estimasi Persamaan Regressi ... 67

4.2.4.2Pengujian Asumsi Klasik ... 71

4.2.4.3Analisis Korelasi Parsial ... 76

4.2.4.4Koefisien Korelasi Berganda ... 77

4.2.4.5Koefisien Determinasi Berganda ... 78

4.2.4.6Pengujian Koefisien Regressi Secara Bersama-sama 80 4.2.4.7Pengujian Koefisien Regressi Secara Parsial ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN


(13)

xiii

Share (EPS) dan Harga Saham Perusahaan sector property Tahun

2006-2011... 4

Tabel 1.2 Waktu Kegiatan Penelitian ... 10

Tabel 2.1 Tabel Studi Empiris ... 26

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 38

Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi... 53

Tabel 4.1 Perkembangan Return on Equity (ROE) Periode 2006-2011 ... 61

Tabel 4.2 Perkembangan Earning per Share (EPS) Periode 2006-2011 ... 64

Tabel 4.3 Perkembangan Harga Saham Pada Sektor Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2011 ... 67

Tabel 4.4 Hasil Estimasi Model Regressi ... 70

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... 72

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas ... 73

Tabel 4.7 Nilai Durbin-Watson Untuk Uji Autokorelasi ... 75

Tabel 4.8 Koefisien Korelasi Parsial Return on equity Dengan Harga saham .... 76

Tabel 4.9 Koefisien Korelasi Parsial Earning per share Dengan Harga saham . 77 Tabel 4.10 Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinasi... 78

Tabel 4.11 Koefisien Determinasi Parsial ... 79

Tabel 4.12 Anova Untuk Pengujian Koefisien Regresi secara Bersama-sama ... 80


(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Paradigma penelitian Pengaruh Return On Equity dan Earning Per Share terhadap harga saham ... 31 Gambar 3.1 Desain Penelitian ... 36 Gambar 3.2 Daerah Penerimaan dan Penolakan H0 ... 58

Gambar 4.1 Grafik Perkembangan Return on Equity Pada Perusahaan Properti Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2006-2011 ... 62 Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Earning Per Share Pada Perusahaan Properti

Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Tahun 2006-2011 ... 65 Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Harga Saham Pada Perusahaan Properti Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2006-2011 ... 68 Gambar 4.4 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas ... 74 Gambar 4.5 Daerah Kriteria Pengujian Autokorelasi ... 75 Gambar 4.6 Grafik Daerah penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Simultan ... 81 Gambar 4.7 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial

(Pengaruh Return on equity) ... 84 Gambar 4.8 Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial


(15)

91

Brigham & Houston.(2010). Dasar-dasar manajemen keuangan. Edisi kesebelas. Penerbit salemba empat: Jakarta.

Dahlan Siamat.(2004). Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan Perbankan. Edisi Kelima.Penerbit Lembaga Penerbitan FEUI : Jakarta. Eduardus Tandelilin.(2010).Portofolio dan Investasi Teori dan Aplikasi.

EdisiPertama. Penerbit Kanisius: Yogyakarta.

Ekonomi Moneter : Kajian Kontekstual Indonesia. Penerbit FE UI:Jakarta Fahmi.(2006:60).Analisis Investasi. Penerbit Alfabeta :Bandung

Gujarati.(2005).Ekonometrika Dasar. Penerbit Erlangga : Jakarta.

Jogiyanto.(2003).Teory Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Dua. Penerbit BPFE: Yogyakarta

Jonathan Sarwono.(2006). Analisis data penelitian menggunakan SPSS 13. Penerbit Andi: Yogyakarta.

Lukman Syamsuddin.(2004).Manajemen keuangan. Penerbit PT. Raja Granfindo Persada: Jakartamandala manurung dan prathama Rahardja.(2004).Uang, Perbankan Dan

Moh. Nazir.(2003). Metode Penelitian. Penerbit Ghalia Indonesia : Jakarta.

Mohamad Samsul.(2006).Pasar modal dan manajemen portofolio. Penerbit Erlangga: jakarta.

Muhtarudidin Desmoon King Romalo.(2007). pengaruh return on asset, return on equity, return on investment,debet to equity ratio dan book value(bv) per share terhadap harga saham properti di BEJ. Jurnal penelitian dan pengembangan akuntansi. Vol: 1 no.1

Mursidah Nurfadillah.(). Analisis Pengaruh Earning per share, Debet to equity ratio dan Return on equity terhadap Harga saham pt.unilever indonesia Tbk.Variabel dependenya harga saham dan variabel independenya adalah Earning per share, Debet to equity ratio dan Return on equity.


(16)

92

Puspasari.(2006). pengaruh current ratio, debt to equity ratio, net profit margin ratio, return on equity ratio, dan dividend payout ratio terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Surabaya (BES) untuk periode 2000-2004. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 2, No. 2, Juli 2008 (101-113), ISSN: 1978 – 3116

Rd.Neneng Rina Andriani & Aryati kusumaastuti.(2008). pengaruh Earning Per Share(EPS) terhadap harga pasar saham. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Earning Per Share (EPS)dan variabel dependenya adalah harga pasar saham. Jurnal Akuntansi FE Unsil. 3, NO.2,2008 ISSN: 1907-9958

Riska.(2002). pengaruh earning per share, price earning ratio, dan return on equity terhadap harga saham emiten industri properti di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 2, No. 2, Juli tahun 2008, ISSN: 1978-3116

Salma Saleh.(2009). Pengaruh return on asset. Return on equity, dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan industri pertambangan di bursaefek indonesia. Jurnal manajemen & kewirausahaan. Vol.1.No.1.(62-74)

Sawir (2003) Analisis Kinerja Keuangan dan Perencana KeuanganPerusahaan.Penerbit Gramedia Pustaka Utama: Jakarta

Suad Husnan.(2005). Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Penerbit UPP STIM YKPN :Yogyakarta

Sugeng Mulyono.(2000).Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Bungaterhadap Harga Saham pada perusahaan industri yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol 1 No.2, Desember, tahun 2000, ISSN 1411-5794

Sugiyono (2007).Metode penelitian bisnis.Penerbit Alfabetis: Bandung

Sugiyono (2009)Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. PenerbitAlfabetis: Bandung

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&d. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Sugiyono.(2005).Metode penelitian.Penerbit Erlangga:Jakarta

Sugiyono.(2010). Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta : Bandung. Sugiyono.(2012). Metode penelitian bisnis. Penerbit Alfabeta: Bandung


(17)

Sutrisno .(2001).Informasi Laba Perusahaan Hubungannya dengan Dinamika Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta Tahun 2001”, Jurnal Ilmiah BidangManajemen & Akuntansi, Vol. 1, No. 1:1-16.

Sutrisno.(2009). Manajemen Keuangan Teori, Konsep, dan Aplikasi. EdisiPertama, Cetakan Ketujuh. Penerbit Ekonisia : Yogyakarta.

Tjiptono dan Hendy.(2000). Manajemen keuangan. Penerbit UGM:Yogyakarta Widoatmojo (2005) Ekonometrika: Teori dan Aplikasi Untuk Ekonomi dan

Bisnis.Penerbit Ekonisia: Yogyakarta

Wild.(2008).Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedelapan. Diterjemahkan oleh: Yanivi S. Bachtiar dan S. Nurwahyu Harahap. Salemba Empat. Jakarta.


(18)

1 BAB I PENDAHULIAN

1.1Latar Belakang

Pasar modal pada hakekatnya adalah pasar yang tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional, dimana ada pedagang, pembeli dan juga ada tawar menawar harga. Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang mempertemukan pihak yang membantu dana dengan pihak yang menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditempatkan. Pasar modal diharapkan mampu menjadi alternatif pendanaan bagi perusahaan indonesia dan dapat juga dilihat sebagi alternatif dalam berinvestasi. (Jumayanti Indah Lestari,2004).

Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau beberapa obyek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Dua unsur yang melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil dan resiko.dua unsur ini selalu mempunyai hubungan timbal balik yang seban-ding. Umumnya semakin tinggi risiko,semakin besar hasil yang diperoleh dan semakin kecil risiko semakin kecil pula hasil yang akan diperoleh. (Jumayanti Indah Lestari,2004).

Salah satu bentuk investasi dalam pasar modal yaitu investasi pada saham. Sebelum melakukan investasi pada saham, individu atu organisasi harus memastikan bahwa investasi yang dilakukan adalah tepat. Artinya ia harus menilai dari berbagai alternatif yang akan mendatangkan pengembalian positif diwaktu yang akan datang, baik dalam bentuk deviden yaitu pengembalian/


(19)

penghasilan yang berdasarkan pada keuntungan yang diperoleh perusahaan yang sahamnya kita miliki,maupun dalam bentuk capital gain yaitu kelebihan harga jual dari harga beli sebelumnya. (Salma Saleh,2009)

Dari sudut pandang calon investor, untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dari pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Menurut fahmi (2006:60) rasio profitabilitas dapat dinyatakan sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dilihat dari laba terhadap penjualan dan investasi. Indikator yang paling banyak dipakai adalah Return On Equity(ROE) yang menggambarkan kemampuan pengembalian keuntungan atas investasi pemegang saham.

Bagi para investor yang melakukan analisis perusahaan, informasi laporan keuangan yang di terbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah dan paling murah didapatkan di banding alternatif informasi lainya. Di samping itu, informasi laporan keuangan akuntansi sudah cukup menggambarkan kepada kita sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan selama ini dan apa saja yang telah di capainya. Dengan menggunakan laporan keuangan investor juga akan bisa menghitung berapa besarnya pertumbuhan

earning yang telah di capai perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio keuangan yaitu rasio profitabilitas.

Komponen penting pertama yang harus diperhatikan dalam analisis perusahaan adalah Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS). Rasio

Return On Equity (ROE) ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak, semakin


(20)

3

besar ROE maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan. ROE memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan,oleh sebab itu investor kemungkinan akan mencari saham ini sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan harga penawaran di pasar sekunder terdorong naik. Rasio Return On Equity (ROE) ini digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengelola modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak, laba per lembar saham atau lebih dikenal sebagai

earning per share (EPS) adalah tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba per lembar saham atau EPS di peroleh dari laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa dibagi dengan jumlah rata – rata saham biasa yang beredar.(Tandelilin,2010:373-374)

Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang sangat tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan


(21)

hal ini menaikkan nilai emiten. Sebaliknya jika harga saham mengalami penurunan terus menerus berarti pula akan menurunkan nilai emiten dimata

investor atau calon investor. Salah satu dalam menganalisis harga saham adalah dengan menganalisis ratio. Analisis ratio merupakan alat yang membantu kita untuk menganalisis laporan keuangan perusahaan sehingga kita dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan.

Di bawah ini adalah perkembangan rata-rata Return On Equity (ROE),

Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham pada Perusahaan properti yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tabel 1.1

Perkembangan Rata-Rata Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) dan Harga Saham Perusahaan sektor properti

Tahun 2006-2011 Tahun Return On Equity (ROE)

(%)

Earning Per Share

(EPS) (Rp)

Harga Saham (Rp)

2006 9,15 48,29 563,3

2007 1,87 36,21 837,2

2008 6,57 37,45 295,0

2009 7,74 54,40 383,8

2010 8,63 71,48 655,7

2011 10,76 115,5 870,3

Sumber : laporan tahunan ICMD tahun 2006-2011,diolah

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa terjadi kenaikan harga saham perusaaan setor properti yang cukup signifikan pada tahun 2007 namun nilai ROE dan EPS mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan oleh keadaan makro ekonomi di indonesia yang tidak stabil diantaranya adalah kenaikan BBM dan inflasi yang cukup tinggi sehingga mengakibatkan investor lebih memilih ber investasi di pasar uang daripada berinvestasi di pasar modal, hal ini bertentangan dengan teori


(22)

5

yang dikemukakan oleh Brigham dan Houston (2010: 133), “ jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham. Dan menurut Tjiptono dan Hendy (2000:98), semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang di sediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatkan laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham juga ikut turun.

dan pada tahun 2008 terjadi penurunan harga saham yang cukup signifikan namun nilai ROE dan EPS nya mengalami kenaikan dikarenakan Krisis keuangan global yang salah satunya diakibatkan kebangkrutan bank investasi raksasa legendaris AS, Lehman Brothers menimbulkan reaksi negatif dari berbagai pihak. Sektor property merupakan salah satu sektor yang paling terpuruk sejak krisis ekonomi. harga bahan baku yang akan di produksi mengalami kenaikan sehingga banya investor asing yang menunda dan sejumlah proyek di hentikan kontrak kerja samanya, harga saham menurun menunjukan penurunan terhadap nilai perusahaan, dengan demikian para investor tidak akan tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan,karena harga saham yang rendah akan menghasilkan tngkat pengembalian yang rendah.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengetahui dan mempelajari Return On Equity, Laba Per Lembar Saham (EPS) dan Harga Saham pada perusahaan sektor Properti yang terdaftar di BEI melalui suatu penelitian dengan judul : “PENGARUH RENTABILITAS MODAL SENDIRI (ROE) DAN LABA PER LEMBAR SAHAM (EPS) TERHADAP


(23)

HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTI YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Dilihat dari uraian latar belakang penelitian, diidentifikasikan permasalahan di sektor properti. Adalah sebagai berikut :

1. Tingkat profitabilitas pada sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang ber fluktuasi sehingga mempengaruhi harga saham yang akan di terima investor.

2. Investor mengharapkan harga saham yang tinggi dari suatu perusahaan karena dengan saham yang tinggi akan meningkatkan keuntungan para investor dalam penyertaan modalnya ke perusahaan.

3. Terjadi penurunan Harga Saham pada tahun 2008

1.2.2 Rumusan Masalah

Beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam penelitian tentang Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham ini adalah:

1. Bagaimana perkembangan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.


(24)

7

2. Bagaimana perkembangan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.

3. Bagaimana perkembangan harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.

4. Seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share

(EPS) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan mengungkapkan mengenai pegaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2011

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian tentang pengaruh Return On Equity (ROE) dan

Earning Per Share (EPS) terhadap Harga saham adalah:

1. Untuk mengetahui perkembangan Return On Equity (ROE) terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.


(25)

2. Untuk mengetahui perkembangan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.

3. Untuk mengetahui perkembangan harga saham pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011. 4. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Return On Equity (ROE) dan

Earning Per Share (EPS) secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011.

1.4Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan praktis

1. Perusahaan

Dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang bekaitan dengan perubahan harga saham, agar kondisi perusahaan dan kemakmuran investor dapat terjaga dengan baik

2. Peneliti berikutnya

Dapat menjadi bahan masukan dalam melakukan penelitian yang berhubungan dengan analisis yang berkaitan dengan pasar modal khususnya faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham.


(26)

9

1.4.2 Kegunaan akademis 1. Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis mengenai Return On

Equity (ROE) Laba Per Lembar Saham (EPS), dan Harga Saham melalui

penerapan ilmu dan teori yang diperoleh dibangku perkuliahan serta mengaplikasikannya kedalam teori penelitian ini serta untuk menambah wawasan, pengetahuan sekaligus merupakan kesempatan untuk mengetahui masalah yang sebenarnya dihadapi oleh perusahaan.

2. Perkembangan ilmu manajemen

Diharapkan dapat dijadikan sebagai pembanding antara ilmu-ilmu menajemen dengan keadaan yang terjadi dilapangan sehingga dengan adanya pembanding tersebut akan dapat memajukan ilmu manajemen yang sudah ada untuk diterapkan pada dunia secara nyata

1.5Lokasi dan waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi penelitian

Untuk memperoleh data dan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti penulis mengadakan Penelitian di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perusahaan Properti periode 2006-2011. Pengambilan data melalui laporan

Indonesian Capital Market Directory (ICMD). yang beralamat di Jl. Veteran No.10 Bandung, tlp (022) 421-4349 faks (022) 421-4359.


(27)

1.5.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Waktu penelitian ini terhitung sejak bulan oktober 2012 sampai dengan bulan februari 2013.

Tabel 1.2

Waktu Kegiatan Penelitian

No. Jadwal Kegiatan

Bulan Oktober 2012 - februari 2013

Oktober November Desember Januari Februari Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke Minggu Ke 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pra Survei

a. Persiapan judul b. Persiapan teori c. Pengajuan judul

penelitian d. Menentukan

tempat penelitian

2. Usulan penelitian 3. Pengumpulan data 4. Pengolahan data 5. Penyusunan laporan


(28)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Return On Equity (ROE)

2.1.1.1 Pengertian Return On Equity (ROE)

Menurut Brigham & Houston (2010: 149) berpendapat bahwa:

Pengertian Return On Equity adalah menjelaskan bahwa “pengembalian atas ekuitas biasa (ROE) merupakan rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa yang mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.”

Menurut Sawir (2003: 20) berpendapat bahwa:

”ROE merupakan analisis profitabilitas yang memperlihatkan sejauh mana perusahaan mengelola modal sendiri secara efektif, dan mengukur keuntungan dari investasi yang telah dilakukan pemilik modal atau pemegang saham”.

Menurut Lukman Syamsuddin (2004: 64):

Return On Equity (ROE) merupakan suatu pengukuran dari penghasilan (income) yang tersedia bagi pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham prefern) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang di peroleh semakin abik kedudukan pemilik perusahaan.”

Menurut Sutrisno (2009: 223):

Return On Equity ini sering di sebut rate if Return On Net Worth Yaitu Kemampuan Perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal seniri yang dimiliki, sehingga ROE ini ada yang menyebut Sebagai Rentabilitas Modal Seniri”.


(29)

Menurut Mandala Manurung dan Prathama Rahardja (2004:156):

“ROE adalah rasio yang menunjukan berapa persen laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas (modal). Roe merupakan indikator penting bagi pemilik bank, karena menunjukan tingkat pengembalian modal atau investasi yang ditanamkan dalam industri perbankan.”

Dari pengertian-pengertian diatas maka dapat disimpulkan Return On Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukan suatu pengukuran dari penghasilan (Income) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan (baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahan. Rasio ini juga dapat menunjukan berapa persen laba setelah pajak terhadap ekuitas (modal).

2.1.1.2 Kekurangan Return On Equity (ROE)

Kegunaan return on equity dalam menggambarkan tingkat pengembalian atas modal yang ditanamkan investor memiliki sisi negatif lain, menurut Brigham & Houston (2010: 163) return on equity memiliki beberapa kekurangan dalam menentukan kinerja keuangan suatu perusahaan yaitu:

1. Return on equity tidak mempertimbangkan risiko;

Setiap investasi dalam saham pasti memiliki risiko, semakin besar investasi yang ditanamkan maka semakin besar pula risiko yang akan dihadapi oleh para investor. Hal ini tidak tergambarkan dalam perhitungan rasio ROE. Leverage keuangan dapat meningkatkan perkiraan ROE, tetapi dengan pengorbanan risiko yang lebih tinggi sehingga meningkatkan ROE melalui penggunaan leverage yang lebih besar mungkin tidak terlalu baik. Terdapat dua alasan di balik dampak leverage: (1) Karena bunga dapat menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan mengurangi kewajiban


(30)

13

pajak dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi investor perusahaan. (2) Jika laba operasi sebagai persentase terhadap aset melebihi tingkat bunga atas utang seperti yang umumnya diharapkan, maka perusahaan dapat menggunakan utang untuk membeli aset, membayar bunga atas utang, dan mendapatkan sisanya bagi pemegang saham sehingga mendorong tingkat pengembalian atas ekuitas.

2. Return on equity tidak mempertimbangkan jumlah modal yang

diinvestasikan; Tingkat ROE suatu perusahaan belum tentu memberikan nilai tambah yang besar pula terhadap investor, karena nilai pengembalian investasi tergantung pada besar modal yang diinvestasikan oleh para investor.

2.1.1.3Rumus Return On Equity (ROE)

(Brigham & Houston (2010: 149) 2.1.2 Earning Per Share (EPS)

2.1.2.1Pengertian Earning Per Share (EPS)

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:365), juga mengungkapkan bahwa:

“Earnings Per Share (EPS ) adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan.”

Menurut Sutrisno (2009:223), mengemukakan bahwa:

Earning Per Share merupakan salah satu bagian dari rasio profitabilitas perusahaan yang mana para pe,ilik menginginkan data mengenai keuntungan yang diperoleh untuk setiap lembar sahamnya. Earning Per Share atau laba perlembar


(31)

sham merupakan ukuran kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan keuntungan per lembar saham pemilik.

Menurut Dahlan Siamat (2004:279), mengemukakan bahwa:

Earning Pr Share adalah rasio yang menunjukan laba baersih yang berhasil diperoleh perusahaan untuk setiap unit selama suatu periode tertentu”.

Berasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa earning per share adalah rasio yang menunjukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham untuk setiap per lembar saham yang beredar selama suatu periode tertentu. rasio ini di hitung dari pembagian laba bersih dengan jumlah saham yang beredar.

2.1.2.2Kegunaan Earning Per Share (EPS)

Earning per share merupakan alat untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. EPS menunjukan tingkat keuntungan bersih untuk tiap lembar sahamnya yang mampu diraih perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Laba perlembar saham biasanya merupakan indikator laba yang diperhatikan oleh para investor yang umumnya terhadap korelasi yang kuat antara pertumbuhan laba dan pertumbuhan harga saham.

Bagi para investor informasi EPS dapat menggambarkan prospek earning

perusahaan di masa depan (Tandelilin,2010:365). Laba Per lembar saham juga dapat digunakan sebagai suatu ukuran secara luas dalam penaksiran nilai saham biasa oleh manajemen maupun pemegang saham selain itu EPS juga dapat


(32)

15

digunakan untuk mengevaluasi kinerja operasi dan profitabilitas suatu perusahaan (Wild,2008:472).

2.1.2.3Rumus Earning Per Share (EPS)

Earning Per Share dapat ddi rumuskan sebagai berikut:

2.1.3 Harga Saham

2.1.3.1Pengertian Harga Saham

Menurut Sutrisno (2001:355) mengenai definisi harga saham adalah nilai saham yang terjadi akibat diperjualbelikan saham tersebut dipasar sekunder.

Menurut Widoatmojo (2005: 239) pengertian harga saham adalah harga di bursa yang ditentukan oleh kekuatan pasar, dalam artian tergantung kekuatan permintaan (penawar beli) dan penawaran (penawar jual).

Menurut Jogiyanto (2003: 201) harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan. Harga saham per tahun dapat diperoleh dengan merata-ratakan harga saham penutupan per hari menjadi rata-rata harga per bulan. Nilai tersebut kemudian dirata-ratakan menjadi rata-rata harga per tahun.

Dengan demikian dapat di simpulkan ada dua unsur penting yang dipertimbangkan dalam penentuan harga saham, yaitu prospek perusahaan itu sendiri dan prospek keuntungan yang diperoleh pembeli saham.


(33)

2.1.3.2Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Menurut Mohamad Samsul (2006:210), mengemukakan bahwa “harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, baik makro ekonomi maupun mikro ekonomi. Suatu faktor atau variabel memiliki pengaruh yang tidak sama terhadap jenis saham, yaitu dapat positif atau negatif. Harga saham juga dipengaruhi oleh siklus ekonomi yang sedang berlangsung”.

1. Faktor Makro

Faktor makro merupakan faktor yang berada di luar perusahaan, tetapi mempunyai pengaruh terhadap kenaikan atau penurunan kinerja perusahaan baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor makro terdiri dari makro ekonomi dan makro nonekonomi. Faktor ekonomi yang secara langsung dapat mempengaruhi kinerja saham maupun kinerja perusahaan antara lain :

a. Tingkat bunga umum domestik b. Tingkat inflasi

c. Peraturan perpajakan

d. Kebijakan khusus pemerintah yang terkait dengan perusahaan tertentu e. Kurs valuta asing

f. Tingkat bunga pinjaman luar negeri g. Kondisi perekonomian internasional h. Siklus ekonomi

i. Faham ekonomi j. Peredaran uang


(34)

17

Sedangkan faktor non-ekonomi dapat mempengaruhi kinerja perusahaan secara tidak langsung dan lebih sukar diprediksi. Contoh faktor makro non-ekonomi adalah peristiwa politik dalam negeri, peristiwa politik di luar negeri, peperangan, demonstrasi masa, kasus lingkungan hidup, dan perubahan perlakuan hukum. Faktor non-ekonomi lebih sulit dianalisis karena datanya bersifat kualitatif.

2. Faktor Mikro

Baik buruknya perusahaan tercermin dari rasio-rasio keuangan yang secara rutin diterbitkan oleh emiten. Pada umumnya, perusahaan yang sudah go public

diwajibkan oleh peraturan yang dilaporkan oleh Bapepam untuk menerbitkan laporan keuangan triwulan, tengah tahunan, dan tahunan baik yang sudah diaudit maupun yang belum diaudit. Faktor mikro ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan berada dalam perusahaan itu sendiri, yaitu variabelvariabel seperti :

a. Laba bersih per saham b. Laba usaha per saham c. Nilai buku per saham

d. Rasio ekuitas terhadap utang e. Rasio laba bersih terhadap ekuitas f. Cash flow per saham


(35)

2.1.3.3Analisis Harga Saham

Dalam penutupan harga saham, prakteknya mengacu pada beberapa pendekatan teori penilaian. Menurut Husnan (2005: 307), mengemukakan bahwa, Terdapat 2 (dua) model dan teknik analisis dalam penilaian harga saham yaitu analisis fundamental dan analisis tekhnikal.

1. Analisis Fundamental

“Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimate nilai factor – factor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimsa yang akan datang dan menerapkan hubungan variable – variable tersebut sehingga diperoleh takdiran harga saham “.

Analisis fundamental bermula dari anggapan dasar bahwa setiap investor adalah makhluk rasional. Keputusan investasi saham sari seorang pemodal yang rasional didahului oleh suatu proses analisis terhadap variable yang secara fundamental diperkirakan akan memepngaruhi harga suatu efek. Terargumentasi dasarnya jelas bahwa nilai saham mewakili nilai perusahaan, tidak hanya nilai intrinsic pada suatu saat, tetapi juga dan bahkan lebih penting bagi harapan akan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan nilainya dekemudian hari.

Informasi – informasi fundamental diantaranya : a. Kemampuan manajemen perusahaan

b. Prospek perusahaan c. Prospek pemasaran d. Perkembangan teknologi

e. Kemampuan terhadap perekonomian nasional f. Kebijakansanaan pemerintah


(36)

19

g. Hak – hak yang diterima investor

2. Analisis Tekhnikal

“Analisis teknikal mencoba memperkirakan harga saham (kondisi pasar) dengan mengamati perusabahan harga saham tersebut (kondisi pasar) diwaktu yang lalu. Pemikiran yang mendasari analisis tersebut adalah bahwa harga saham mencerminkan informasi yang relevan, bahwa analisis tersebut ditunjukkan oleh perubahan harga diwaktu yang lalu dan karenaya perubahan harga saham akan mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang “.

Analisis teknikal menyatakan bahwa investor adalah makhluk yang rasional. Bursa pada dasarnya adalah cerminan mass behavior. Seorang individu yang bergabung ke dalam suatu masa, bukan hanya sekedar kehilangan rasionalitasnya, tapi sering juga melebur identitas pribadi ke dalam identitas kolektif. Harga saham sebagai penawaran yang merupakan manivestasi dari kondisi psikologis pemodal. Model ini pada intinya menggambrkan bahwa harga saham selalu berfluktuasi naik turun, namun naik dan turunnya harga saham tersebut ada batasnya yaitu batas ats dan batas bawah.

Data yang digunakan dalam analisis teknikal biasanya berupa grafik atau program computer. Dari grafik atau program computer dapat diketahui bagaimana kecenderungan pasar, sekuritas atau future komoditas yang akan dipilih dalam berinvestasi, teknik ini mengabaikan hal – hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan.

2.1.3.4Rumus Harga saham


(37)

2.1.4 Keter kaitan antar variabel

2.1.4.1. Hubungan Return On Equity dengan Harga Saham

Rasio return on equity menggambarkan tingkat pengembalian yang akan diterima investor atas investasi yang mereka tanamkan, sehingga para penanam modal dapat melihat besar return yang akan mereka dapatkan dari perusahaan. Menurut Brigham & Houston (2010: 133) jika ROE tinggi, maka harga saham juga cenderung akan tinggi dan tindakan yang meningkatkan ROE kemungkinan juga akan meningkatkan harga saham.

2.1.4.2. Hubungan Earning Per Share dengan Harga Saham

Salah satu penyebab Laba Per Lembar saham sangat terkenal adalah karena adanya anggapan bahwa Laba Per Lembar Saham mengandung informasi yang penting untuk melakukan prediksi mengenai besarnya dividend an tingkat harga saham di kemudian hari. Besarnya Earning Per Share yang di harapkan akan mempengaruhi tingkat kepercayaan investor terhadap investasi pada perusahaan tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa saham dipengaruhi oleh informasi laba yang dalam hal ini di wakili oleh laba per lembar saham sebagai cerminan kinerja perusahaan selama periode tertentu.

Menurut Tjiptono dan Hendy (2000:98), semakin tinggi nilai EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang di sediakan untuk pemegang saham. Dengan meningkatkan laba maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka harga saham juga ikut turun.


(38)

21

Menurut Lukman Syamsudin (2004:66-67) menyatakan bahwa :

“Pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik dengan EPS.Karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan EPS yang besar, karena hal itu merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.EPS yang besar menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih dari setiap lembar saham.Dengan harapan investor memperoleh tingkat return yang tinggi pula.”

Dari teori-teori yang dikemukakan diatas maka dapat dsimpulkan bahwa

earning per share (EPS) merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan per lembar saham bagi pemiliknya. Dengan menggunakan rasio EPS, investor dapat mengetahui besarnya pertumbuhan

earning yang telah dicapai perusahaan terhadap jumlah saham perusahaan. Semakin besar tingkat kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan per lembar saham maka perusahaan semakin baik kinerja perusahaannya.

Dengan semakin membaiknya kinerja perusahaan yang diakibatkan dari tingginya tingkat EPS hal itu dapat mempengaruhi perubahan hargasaham.

2.1.4.3. Hubungan Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) dengan Harga Saham

Menurut Arifin (2004: 116) semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Apabila kinerja perusahaan baik maka nilai usaha akan tinggi. Kinerja keuangan dalam hubungannya dengan pemegang saham dapat diukur dengan menganalisis rasio keuangan, yaitu rasio profitabilitas. Jika EPS dan ROE yang merupakan bagian dari rasio profitabilitas meningkat, maka harga saham juga akan meningkat.


(39)

2.1.5 Jurnal dan Penelitian terdahulu

Dibawah ini Jurnal dan Penelitian Terdahulu yang menggambarkan persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya untuk mempermudah penulis dalam membandingkan dengan penelitian yang akan diteliti, dapat dilihat sebagai berikut:

1. Riska (2002), dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh earning per share, price earning ratio, dan return on equity terhadap harga saham emiten industri properti di Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini variabel independen adalah earning per share, price earning ratio, dan

return on equity. variabel dependennya adalah harga saham. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara simultan dan parsial, tidak satupun variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 2, No. 2, Juli tahun 2008, ISSN: 1978-3116

2. Puspasari (2006), Dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh current ratio, debt to equity ratio, net profit margin ratio, return on equity ratio, dan dividend payout ratio terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur yang go public di Bursa Efek Surabaya (BES) untuk periode 2000-2004. Dalam penelitian ini variabel independen adalah

curren ratio, debt to equity ratio, net prifit margin ratio, retun on equity ratio, dividen payout ratio. Variabel dependenya adalah perubahan harga saham. Dimana hasil penelitiannya adalah secara simultan, variabel


(40)

23

independen tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dan secara parsial, hanya variabel DER yang berpengaruh terhadap harga saham. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Vol 2, No. 2, Juli 2008 (101-113), ISSN: 1978 – 3116

3. Sugeng Mulyono (2000), dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh

Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Bunga terhadap Harga Saham pada perusahaan industri yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Bunga. variabel dependennya adalah harga saham. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa EPS dan tingkat bunga adalah acuan dalam pengambilan keputusan. Tingkat bunga memiliki hubungan yang berlawanan terhadap harga saham. EPS memiliki pengaruh yang kuat terhadap harga saham. Ketika EPS meningkat, harga saham akan meningkat, dan sebaliknya.

Jurnal Ekonomi dan Manajemen Vol 1 No.2, Desember, tahun 2000, ISSN 1411-5794

4. Muhtarudidin Desmoon King Romalo (2007) dalam penelitiannya yang ber judul pengaruh return on asset, return on equity, return on investment,debet to equity ratio dan book value(bv) per share terhadap harga saham properti di BEJ. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa secara parsial hanya BV yang mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham sedangkan ROA, ROE, ROI, DER tidak berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham.


(41)

Jurnal penelitian dan pengembangan akuntansi. Vol: 1 no.1 januari 2007 5. Salima saleh (2009) dalam penelitian nya yang berjudul Pengaruh return on

asset, Return on equity, dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan industri pertambangan di bursaefek indonesia. Dalam penelitian nya variabel dependenya harga saham dan variabel independenya adalah

return on asset. Return on equity, dan earning per share. Hasil penelitiannya menyebutkan Secara silmultan variabel return on asset,return on equity dan earning per share mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan Industri pertambangan di bursa efek di bursa efek indonesia. Selanjutnya pengujian secara parsial ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham perusahaan industri pertambangandi bursaefek indonesi.

Jurnal manajemen & kewirausahaan. Vol.1.No.1. januari 2009 (62-74) 6. Rd. Neneng Rina Andriani & Aryati kusumaastuti (2008). Dalam

penelitiannya yang berjudul pengaruh Earning Per Share(EPS) terhadap harga pasar saham. Dalam penelitian ini variabel independen adalah

Earning Per Share (EPS) dan variabel dependenya adalah harga pasar saham. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa earning per share

mempunyai korelasi positif terhadap harga saham. Artinya,bila nilai EPS naik, maka akan berdampak pada naiknya harga pasar saham.

Jurnal Akuntansi FE Unsil. 3, NO.2,2008 ISSN: 1907-9958

7. Mursidah Nurfadillah(2011) judul penelitiannya Analisis Pengaruh Earning per share, Debet to equity ratio dan Return on equity terhadap Harga


(42)

25

saham pt.unilever indonesia Tbk.Variabel dependenya harga saham dan variabel independenya adalah Earning per share, Debet to equity ratio dan

Return on equity. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa secara simultan EPS,DER dan ROE, berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial yang berpengaruh terhadap harga saham hanya

earning per share dan return on equity, sedangkan debet to equity ratio

tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham PT.Unilever Indonesia Tbk.

8. A.Seetharaman and John Rudolph Raj (2011) judul penelitiannya : An Empirical Study on the Impact of Eraning Per Share on Stock Prices Of a Listed Bank in malaysia. variabel dependen nya harga saham dan variabel independennya Earning Per Share. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa ada hubungan positif EPS terhadap harga saham.

9. Atika Jauharia Hatta & Bambang Sugeng Dwiyanto (2012) judul penelitiannya: the company fundamental factors and systematic risk in increasing stock price. Variabel independennya variabel fundamental (EPS,PER,DER, Current Ratio,NPM, Devidend payout Ratio, ROA, variabel dependennya Harga Saham. Dalam penelitiannya menyebutkan bahwa EPS,PER dan Variabel HSM memiliki efek positif dan signifikan.

Journal of Economics,Busines, and Accountancy Ventura Volume 15,No.2,


(43)

2.1.5.1.Studi Empiris

Dari uraian mengenai penelitian terdahulu diatas penulis akan menggambarkan tabel studi empiris dalam penelitian ini untuk mempermudah memahami persamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya, dapat dilihat sebagai berikut

Tabel 2.1 Tabel Studi Empiris

No Peneliti variabel kesimpulan persamaan perbedaan

1. Riska (2002) judul

pengaruh earning per share, price earning ratio, dan return on equity terhadap harga saham emiten industri properti di Bursa Efek Jakarta.

X1= Earning Per Share X2= price earning ratio X3= return on equity Y= harga saham

secara simultan dan parsial, tidak satupun variabel independen yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

Variabel independen yang diteliti yang memiliki kesamaan yaitu earning per share, return on equity dan variabel dependen yaitu harga saham Variabel independen yang diteliti yang memiliki perbedaan yaitu price earning ratio

2. Puspasari (2006) Judul:

pengaruh current ratio, debt to equity ratio, net profit margin ratio, return on equity ratio, dan dividend payout ratio terhadap perubahan harga saham pada perusahaan

manufaktur yang go public di Bursa Efek Surabaya (BES) untuk periode 2000-2004.

X1= current ratio X2= debt to equity ratio X3= net profit margin ratio X4= return on equity ratio X5= dividend payout ratio Y= harga saham

secara simultan, variabel independen tidak berpengaruh terhadap perubahan harga saham dan secara parsial, hanya variabel DER yang berpengaruh terhadap harga saham.

Variabel independen yang diteliti yang memiliki kesamaan yaitu return on equity ratio dan variabel dependen yaitu harga saham Variabel independen yang diteliti yang memiliki perbedaan yaitu current ratio, debt to equity ratio, net profit margin ratio, dividend payout ratio.

3. Sugeng Mulyono (2000)

Judul:

Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Tingkat Bunga terhadap Harga

X1= Earning Per Share (EPS) X2= Tingkat Bunga Y= Harga

EPS dan tingkat bunga adalah

acuan dalam

pengambilan keputusan. Tingkat bunga

memiliki hubungan yang berlawanan terhadap harga Variabel independen yang diteliti yang memiliki kesamaan yaitu Earning Per Share (EPS) dan

Variabel independen yang diteliti yang memiliki perbedaan yaitu Tingkat Bunga


(44)

27

Saham pada perusahaan industri yang terdaftar pada Bursa Efek Jakarta

Saham saham. EPS

memiliki pengaruh yang kuat terhadap

harga saham. Ketika EPS

meningkat, harga saham akan meningkat, dan sebaliknya.

variabel dependen yaitu harga saham

4 Mukhtaruddin Desmoon King Romalo (2007) judul pengaruh ROA,ROE,ROI,DE R dan BV per share terhadap harga saham properti di BEJ =Return on asset =return on equity =return on investment =Debet to Equity Rasio =Book Value Per Share Y=harga saham

Secara simultan dan parsial, berpengaruh signifikan terhadap harga saham

Variabel independen yang di teliti yang memiliki kesamaan yaitu earning per ser, return on equity dan variabel dependen nya harga saham

Variabel indevenden yang di teliti yang memiliki

perbedaan yaitu Return on

asset, . return on investment, Debet to Equity Rasio, dan Book Value Per Share

5 Salma Saleh (2009) Pengaruh Return On Asset, Return On Equity, dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham pada perusahaan industri pertambangan di bursa efek indonesia Return on asset = return on

equity = earning per Share Y= harga saham

Secara simultan variabel ROA,RO dan eps

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan pertambangan di BEI, sedangkan secara parsial ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham.

Variabel independenya yaitu return on equity,earning per share Variabel dependen yang diteliti sama yaitu harga saham 1.Variabel independen yaitu return on asset 2. Penelitian pada saham pertambangan. Peneliti pada perusahaan pertambangan yang terdaftar di BEI 6 Rd.Neneng Rina

Andriani & Aryati kusumaastuti. Judul pengaruh Earning Per Share(EPS) terhadap harga pasar saham = Earning Per Share = Harga Pasar Saham Y= harga pasar saham Earning Mempunyai Korelasi Positif dan berpengaruh signifikan terhadap harga pasar saham. Variabel independenny a yaitu Earning Per Share Variabel dependennya yaitu harga Pasar Saham

7 Mursidah Nurfadillah Judul penelitiannya analisis pengaruh earning per share, debet to equity ratio dan return on equity terhadap harga saham pt.unilever

= Earning Per Share

= Debet To Equity Ratio = Return On

Equty

Secara simultan RPS,DER,dan ROE berpengaruh signifikan terhadap harga saham

Variabel independenny a yaitu earning

Per Share,dan Return On Asset Variabel dependennya yaitu Harga Vraiabel independennya yaitu Debt To Equity Ratio, penelitian sahaam nya di PT.Unilever Indonesia Tbk


(45)

indonesia Tbk.

Y= Harga Saham

Saham

8 A.Seetharaman and John Rudolph Raj (2011)

An Empirical Study on the Impact of Eraning Per Share on Stock Prices Of a Listed Bank in malaysia.

= Earning Per Share

Y= Harga Saham

ada hubungan positif EPS terhadap harga saham.

Variabel independenny a Earning Per Share dan variabel dependen stock prices Penelitian sahammya di bank in malaysia.

9. Atika Jauharia Hatta & Bambang Sugeng Dwiyanto (2012)

the company fundamental factors and systematic risk in increasing stock price

EPS,PER,DE R, Current Ratio,NPM,

Devidend payout Ratio,

ROA

EPS merupakan variabel yang dominan dengan hubungan yang kuat terhadap harga saham

Variabel independenny a earning per

share dan variabel dependennya harga saham Variabel independennya PER,DER, Current Ratio,NPM, Devidend payout Ratio, ROA

2.2 Kerangka Pemikiran

Profitabilitas merupakan salah satu cara dalam analisis rasio keuangan dimana profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Salah satu cara pengukuran profitabilitas adalah dengan menggunakan rasio return on equity dan earning per share.

Return on equity (ROE) merupakan rasio yang berperan penting bagi para pemegang saham (investor) untuk mengambil keputusan dalam menentukan penanaman investasinya, karena rasio ini menunjukkan tingkat keuntungan atas modal yang mereka investasikan.

ROE memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar nilai ROE maka tingkat pengembalian yang


(46)

29

diharapkan investor juga besar. Semakin besar nilai ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan oleh sebab itu investor kemungkinan akan mencari saham ini sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan harga penawaran di pasar sekunder terdorong naik.

Menurut Brigham & Houston (2010: 149) berpendapat bahwa:

Pengertian Return On Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa mengukur ingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa. Dan ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:

Laba Per Lembar Saham (EPS) merupakan informasi yang dianggap paling mendasar dan berguna karena bisa menggambarkan prospek earnings di masa mendatang. Laba Per Lembar Saham (EPS) suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih perusahaan yang siap dibagikan bagi semua pemegang saham perusahaan. Besarnya Laba Per Lembar Saham (EPS) suatu perusahaan bisa diketahui dari informasi laporan keuangannya. walaupun beberapa perusahaan tidak mencantumkan besarnya Laba Per Lembar Saham perusahaan bersangkutan dalam laporan keuangannya, tetapi besarnya Laba Per Lembar Saham (EPS) suatu perusahaan bisa kita hitung berdasarkan informasi laporan neraca dan laporan laba rugi perusahaan.

Menurut Tendelilin (2010:365), juga mengungkapkan bahwa: Earnings Per Share (EPS ) adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan. Menurut Tendelilin (2010:374) Rumus untuk menghitung Laba Per Lembar Saham suatu perusahaan adalah sebagai berikut:


(47)

Harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi emiten, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap emiten maka keinginan untuk berinvestasi pada emiten semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu emiten maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang sangat tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap emiten juga semakin tinggi dan hal ini menaikkan nilai emiten. Sebaliknya jika harga saham mengalami penurunan terus menerus berarti pula akan menurunkan nilai emiten dimata

investor atau calon investor.

Menurut (Jogiyanto 2003: 201)harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan. Harga saham per tahun dapat diperoleh dengan merata-ratakan harga saham penutupan per hari menjadi rata-rata harga per bulan. Nilai tersebut kemudian dirata-ratakan menjadi rata-rata harga per tahun, Harga saham dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Berdasarkan Pradigma Penelitian di atas, menunjukkan bahwa return on equity dan earning per share merupakan hal penting dan faktor yang


(48)

31

mempengaruhi harga saham. Jika tingkat profitabilitas meningkat maka akan mengakibatkan harga saham meningkat dan. Sebaliknya, jika tingkat profitabilitas rendah, maka akan menurunkan tingkat profitabilitas meningkat.

Dari uraian diatas penulis akan menggambarkan bagan paradigma penelitian dalam penelitian ini untuk mempermudah pemahaman terhadap permasalahan pokok yang akan dianalisis sebagai berikut :

Gambar 2.1 Paradigma penelitian

Pengaruh Return On Equity dan Earning Per Share terhadap harga saham

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:84) di katakan bahwa :

“ hipotesis adalh alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang digunakan dalam penelitian.”

Return on Equity

- laba bersih

- ekuitas biasa

(Brigham&Houston 2010:149)

Brigham & Houston (2010:133)

Harga saham

- harga saham bulanan

- tahun (12) (Jogiyanto,2003:201) Arifin

(2004;116)

Earning per Share

- laba bersih setelah pajak - Jumlah saham beredar

(Menurut Tendelilin 2010:374) (Tjiptono dan Hendy 2000 : 98 )


(49)

Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran yang signifikan sementara yang akan di uji kebenaranya dengan data yang di kumpulkan melalui penelitian.

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mengambil hipotesis sementara dalam memecahkan masalah tersebut, bahwa terdapat pengaruh positif baik secara simultan maupun parsial antara Return On Equity


(50)

33 BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian yang menjadi fokus penelitian penulis adalah sebagai berikut:

1. Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) sebagai variabel bebas (Independent Varable ).

2. HargaSaham sebagai variableterikat (Dependent Variable).

Penelitian dilakukan pada Perusahaan Sektor Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006 sampai dengan tahun 2011.

3.2 Metode Penelitian

Pengertian metode penelitan menurut Sugiyono(2007:4) adalah Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memcahkan dan mengantisipasi masalah.

Adapun metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian ini adalahmenggunakan metode penelitian deskriptif (kualitatif) dan penelitian verifikatif (kuantitatif)yang dijelaskan melalui pengumpulan data di lapangan.

Menurut Sugiyono(2007:14) mendefinisikan bahwa metode deskriptif analisis adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara


(51)

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.

Dalam penelitian ini metode deskriptif digunakan untuk melihat perkembangan Return On Equity, laba per lembar saham, harga saham pada sektor propertiyang terdaftar di BEI.

Menurut Masyhuri (2008:45) metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan ditempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.

Sedangkan Menurut Sugiyono (2007:13), menerangkan bahwa Metode Kuantitatif bertolak dari studi pendahuluan dari objek yang akan diteliti

(preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Menggunakan instrumen untuk mengumpulkan data atau mengukur status variabel yang diteliti, dapat digali fakta-fakta yang bersifat empiris dan terukur.Tujuan dari metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif adalah membuat suatu uraian secara sistematis mengenai fakta–fakta dan sifat–sifat dari objek yang diteliti kemudian menggabungkan antara variabel yang terlibat didalamnya.

Dalam penelitian ini metode verifikatif digunakan untuk menguji lebih dalam tentang pengaruh retun on equity dan laba per lembar saham terhadap harga saham yang terdaftar di BEI. Dari penjelasan metode-metode diatas kesimpulannya adalah metode yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif dan metode verifikatif dengan pendekatan kuantitatif, metode tersebut bertujuan untuk


(52)

35

menggambarkan secara sistematis dan faktual tentang fakta-fakta serta hubungan antar variabel yang diteliti dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian sangat perlu dilakukan perencanaan dan perancangan penelitian agar penelitian dapat dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis.

Menurut Moh. Nazir (2003:84) menyatakan bahwa :

“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.

Dari pemaparan diatas maka dapat dikatakan bahwa desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan untuk penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mencari dan menetapkan fenomena yang terjadi pada perusahaan Sektor Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2011. 2. Menetapkan judul dari fenomena yang terjadi pada perusahaan Sektor

Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2011, 3. sehingga dapat diketahui apa yang akan diteliti kemudian menentukan


(53)

4. Menetapkan variabel penelitian yaitu Return On Equity, Earning Per Share, dan HargaSaham.

5. Menetapkan indikator yaitu Return On Equity, Earning Per Share, dan HargaSaham.

6. Melihat dan menganalisis data-data mengenai yaitu Return On Equity ,Earning Per Share, dan HargaSaham.

7. Melakukan pembahasan terhadap masalah melalui data dan info yang diperoleh. kemudian data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan regresi linier berganda,korelasi pearson,koefisien determinasi dan Thitung.

8. Menyimpulkan penelitian, sehingga akan diperoleh penyelesaian dan jawaban atas identifikasi masalah dalam penelitian.

9. Menyusun laporan penelitian.

Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan :

X1 = Return On Equity

X2 =Earning Per Share

Y = Harga Saham

X1

Variabel independen

Y

Variabel dependen X2


(54)

37

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Orasionalisai variabel menurut Nur Indriantoro (2002:69) dalam Umi Narimawati adalah sebagai berikut:

“penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi Operasional manajemen cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau pengembangan cara pengukuran construct yang lebih baik.”

Menurut Jonathan Sarwono (2006:67),mengemukakan bahwa: “Variabel harus didefinisikan secara operasional agar lebih mudah dicari hubungannya antara satu variabel dengan lainnya dan pengukurannya.”

Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabelvariabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.

Dalam penelitian ini, sesuai dengan judul yang diambil penulis yaitu “ Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) tehadap HargaSaham pada perusahaan Sektor Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006-2011“ maka variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu :

a. Variabel Bebas/Independent Variable(variabel X)

Menurut Sugiyono (2012:59) Variabel bebas adalah sebagai berikut: Variabel bebas merupakan variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain atau yang menjadi sebab timbulnya variabel terikat(dependen). Variabel bebas dipilih peneliti untuk menentukan hubungannya dengan


(55)

suatu gejala yang diobservasi dalam hal ini variabel bebas yang berkaitan dengan masalah yang diteliti adalah Return On Equity dan Earning Per Sahre

b. Variabel Terikat/Dependent Variable(variabel Y)

Menurut Sugiyono (2012:59) variabel terikat sebagai berikut: “Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, dalam hal ini variabel yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah Harga Saham.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

Return On Equity

(ROE) (X1)

Return On Equity adalah rasio laba bersih terhadap ekuitas biasa; mengukur tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

Brigham & Houston (2010: 149)

- Laba bersih - Ekuitas biasa

Brigham & Houston (2010: 149)


(56)

39

Earning Per Share

(EPS) (X2)

Earnings Per Share (EPS ) adalah laba bersih yang siap dibagikan bagi pemegang saham dibagi dengan jumlah lembar saham perusahaan

Menurut

Tendelilin (2010:365)

-laba bersih setelah pajak -jumlah saham beredar

Menurut Tendelilin(2010:384) Rasio Harga Saham (Y)

harga saham dihitung dari harga saham penutupan (closing price) pada setiap akhir transaksi yang dikalkulasikan menjadi rata-rata harga bulanan hingga rata-rata harga tahunan. Harga saham per tahun dapat diperoleh dengan merata-ratakan harga saham penutupan per hari menjadi rata-rata harga per bulan. Nilai tersebut kemudian diratakan menjadi rata-rata harga per tahun

(Jogiyanto 2003: 201)

- Harga saham - tahun

Jogiyanto (2003: 201)

Rasio

3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah datadeskriptif kuantitatif yaitu dalam bentukangka-angka yang menunjukkan nilai dari besaran atau variabel yang mewakilinya.


(57)

Sumber data dalam penelitian dibagi dalam dua jenis, yaitu sebagai berikut:

1) Data Primer

Menurut Sugiyono(2009:137) sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti baik dari pribadi (responden) maupun dari suatu instansi yang mengolah data untuk keperluan penelitian, seperti dengan cara melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Data primer umumnya berupa data kualitatif dan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dikemukakan sebelumnya.Data primer diperoleh dengan mengadakan penelitian dan kuesioner.

2) Data Sekunder

Menurut Sugiyono(2009:137) sumber data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.Data sekunder merupakan data yang berfungsi sebagai pelengkap data primer.Data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, biasanya dari pihak kedua yang mengolah data keperluan orang lain. Data sekunder dapat diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber pada literatur dan buku-buku perpustakaan atau data-data dari perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.


(58)

41

Berdasarkan penjelasan di atas, maka sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.Data ICMD. Data yang digunakan selama 6 tahun dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2011 pada 12 perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3.2.3.2Teknik Penentuan Data 1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan sekumpulan objek yang ditentukan melalui kriteria-kriteria tertentu, antara lain yang dapat di kategorikan ke dalam objek adalah manusia (SDM), file-file atau dokumen-dokumen yang dipandang sebagai sasaran penelitian.

Menurut Sugiyono (2012:115), pengertian populasi yaitu :

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Dari pengertian populasi diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah unit yang menjadi target penelitian yang ditetapkan oleh peneliti. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 24 perusahaan Properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2006 sampai dengan tahun 2011.


(59)

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari populasi yang akan dijadikan objek dalam melakukan penelitian dan pengujian data. Seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012:116).

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Menurut iqbal Hasan (2003:45) mengemukakan bahwa:

“sempel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili populasi tersebut.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa sampel adalah bagian dari populasi. Dari populasi tersebut, dipilih dengan menggunakan teknik sampling.

3. Teknik sampling

Penentuan jumlah sampel yang akan di olah dari jumlah populasi yang banyak maka harus dilakukan teknik pengambilan sampling yang tepat.

Pengertian teknik sampling menurut sugiyono (2012:116 yaitu: “Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.”

Untuk menentukan sampel yang akan di teliti terdapat berbagai teknik sampling yang dapat digunakan. Teknik yang akan digunkan oleh penulis sesuai dengan judul adalah nonprobability sampling.

Adapun pengertiannonprobability samplingmenurut sugiyono (2010:84)Nonprobability sampling adalah “teknik pengambilan sampel yang tidak


(60)

43

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.”

Jenis nonprobability sampling yang digunakan adalah sampling purposive. Pengertian purposive sampling menurut Sugiyono (2010:85)yaitu: “Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah hasil data ICMD dari tahun 2006-2011. Dalam penelitian ini, untuk menentukan sampel adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Perusahaan sektor property harus tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode penelitian tahun 2006-2011.

3. Aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia

4. Memiliki laporan keuangan lengkap selama lima tahun terakhir dari tahun 2006 sampai 2011.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 72 data Perusahaan Property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 sampai 2011.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan penulis untuk melengkapi data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut:


(61)

Yaitu mempelajari dukumen-dokumen yang ada di perusahaan yang berkenaan dengan masalah yang diteliti, seperti data harga saham penutupan pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), data perkembangan Return On Equity dan earning per share (EPS)pada bursa efek Indonesia.

2. Observasi (observation)

Observasi ini dilakukan secara nonpartisipan yaitu penelitian yang dilakukan secara tidak langsung ke perusahaan tetapi melalui penelitian dari website Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) untuk mendapatkan data tahunan perusahaan guna memperoleh data sekunder berupa harga saham penutupan perusahaan sektor properti yang terdaftar di BEI, perkembangan Return On Equity dan earning per share (EPS) dan yang dibutuhkan yang berhubungan dengan masalah penelitian.

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

1. Analisis Kualitatif (Deskriptif )

Menurut Sugiyono(2005:21)berpendapat bahwa Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data.

Analisis deskriptif ini akan memberikan gambaran tentang suatu data yang akan diteliti sehingga dapat membantu dalam mengetahui karakterisitik data sampel. Adapun dalam penelitian ini analisis deskriptif dilakukan oleh penulis untuk menjawab rumusan masalah pada point pertama, point kedua dan point


(1)

H1: 2 > 0: Earning per share berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011

Dari keluaran software SPSS seperti terlihat pada tabel 4.13 diperoleh nilai thitung variabel earning per share sebesar 3,041 dengan nilai signifikansi < 0,003. Karena nilai thitung (3,041) lebih besar dari ttabel (1,667) maka pada tingkat kekeliruan 5% diputuskan untuk menolak H0 sehingga H1 diterima. Artinya dengan tingkat kepercayaan 95% dapat disimpulkan bahwa earning per share

memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011.

Gambar 4.8

Grafik Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho Pada Uji Parsial (Pengaruh Earning per share)

Pada grafik diatas dapat dilihat nilai thitung (3,041) jatuh pada daerah penolakan Ho, sehingga disimpulkan bahwa earning per share secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011.

Daerah Penolakan Ho Daerah Penerimaan Ho

0


(2)

86

Semakin tinggi nilai EPS, maka menunjukan semakin tinggi pula keuntungan yang di peroleh dari setiap lembar saham yang di investasikan. Hal tersebut dapat menarik minat investor untuk berinvestasi. Sehingga terjadi mekanisme pasar dimana permintaan saham property juga meningkat, hasil ini mendukung penelitian yang di lakukan oleh Abdul Rosyid dan Salma Saleh yang mengemukakan bahwa secara parsial Earning Per Share (EPS) mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.


(3)

87 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh return on equity dan earning per share terhadap harga saham pada perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2006-2011, maka pada bagian akhir dari penelitian ini penulis menarik kesimpulan, sekaligus memberikan saran sebagai berikut.

5.1 Kesimpulan

1. Perkembangan Return On Equity (ROE) pada tahun 2007 mengalami penurunan hal ini diakibatkan oleh keadaan makro ekonomi di Indonesia yang tidak stabil diantaranya adalah kenaikan BBM, dan inflasi yang cukup tinggi mengakibatkan investor lebih memilih berinvestasi di pasar uang dari pada berinfestasi di pasar modal.

2. Perkembangan Earning Per Share (EPS) pada tahun 2006-2011 cenderung mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, dimana kenaikan yang sangat tinggi terjadi pada 2009 ke 2010 yaitu meningkat sebesar 31,4% yang berarti bahwa kemampuan perusahaan properti dalam menghasilkan laba untuk tiap lembar saham yang dimiliki sangat tinggi, dimana investor akan menggunakan informasi EPS ini karena bisa menggambarkan prospek


(4)

88

pemilik yang didapat akan tinggi serta akan berdampak pada kenaikan harga saham sehingga harga saham yang diperoleh meningkat.

3. Perkembangan Harga Saham pada perusahaan sektor property yang terdaftar di BEI dari tahun 2006 sampai dengan 2011 cenderung mengalami peningkatan, namun penurunan yang sangat tinggi hanya terjadi pada tahun 2008, disebabkan karena adanya efek dari krisis keuangan global pada tahun 2008 yang membuat harga Dollar Amerika sebagai patokan dari mata uang negara lainnya melambung tinggi, sehingga kekhawatiran investor atas sejumlah dana yang telah diinvestasikan di subsektor perbankan banyak investor menjual saham-sahamnya karena subsektor perbankan terkena imbas krisis global sehingga tidak mampu menghasilan laba yang di targetkan.

4. Secara simultan, Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor property di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011 sebesar 29%, sedangkan sisanya sebesar 71% merupakan pengaruh dari variabel lain yang tidak diteliti. Secara parsial Return On Equity

(ROE) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor property di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011, dengan pengaruh yang diberikan hanya sebesar 7,6%. Earning Per Share (EPS) memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap harga saham pada perusahaan sektor property di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2011, dengan pengaruh yang diberikan sebesar 21,4%.


(5)

5.2 Saran

Berdasarkan pada hasil analisis serta kesimpulan yang telah diuraikan, maka saran yang dapat di berikan kepada peneliti berikutnya adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan sektor properti, Untuk meningkatkan rentabilitas modal sendiri pada Perusahaan Sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. perusahaan harus lebih memperhatikan tingkat laba yang diperoleh dan juga diharapkan agar perusahaan menambah hutang perusahaan yang digunakan untuk operasional perusahaan dengan tujuan untuk meningkatkan laba yang akan diikuti oleh meningkatnya rentabilitas modal sendiri (ROE).

2. Bagi perusahaan sektor properti, sebaiknya perusahaan terus meningkatkan nilai laba perlembar saham karena investor sangat memperhatikan hasil kinerja manajemen yang dapat dilihat dalam bentuk laba atau tingkat pengembalian (return) yang akan diterimanya yang salah satunya adalah laba perlembar saham, dimana hal ini akan berujung pada peningkatan harga pasar saham perusahaan.

3. Jika dilihat dari harga saham perusahaan yang cenderung meningkat, maka sebaiknya perusahaan dapat mempertahankan kestabilan harga pasar saham yang ditawarkan, sehingga tidak hanya stockholder (pemegang saham) yang bertujuan jangka panjang saja tetapi para spekulator pun akan lebih tertarik untuk membeli saham dari perusahaan sektor property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.


(6)

90

4. Bagi peneliti lain, hendaknya mempertimbangkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini yaitu dengan memperpanjang periode penelitian dan mengadakan penelitian dengan obyek penelitian yang berbeda.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 70 62

Pengaruh Faktor Teknikal Terhadap Harga Saham Sektor Perbankan Dan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

5 31 103

Pengaruh Variabel Teknikal Terhadap Pergerakan Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Dasar Dan Kimia Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 32 132

Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

2 25 94

Pengaruh Laba Per Lembar Saham dan Rasio Hutang Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sub Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 70 160

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Pengembalian Aktiva Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 8 84

Pengaruh Laba Per Lembar Saham Dan Aliran Kas Bebas Terhadap Harga Saham Pada Sektor Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 6 1

Pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS) dan Rasio Pengembalian Modal (ROE) Terhadap Harga Saham (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012)

1 12 72

Pengaruh Laba Per Lembar Saham (EPS) Dan Dividen Tunai Terhadap Harga Saham (Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 10 73

Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Harga Saham Studi pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

7 49 63