Pengaruh pengembalian aktiva (RA) dan harga per nilai buku (PBV) terhadap pengembalian saham : (studi kasus pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 208-2012)

(1)

(2)

(3)

(4)

137 Nama : Denny Novi Satria

Tempat, tanggal lahir : Bandung, 08 Nopember 1991 Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Alamat Rumah : Jl. Ir. H. Juanda No. 400 B Bandung

Status : Mahasiswa

Pendidikan Formal

Tahun Pendidikan Keterangan

1997-2003 SD Soka 34 Lulus dan Berizasah 2003-2006 SMP Negeri 16 Lulus dan Berizasah 2006-2009 SMA PGII 2 Lulus dan Berizasah 2009-

Sekarang

Universitas Komputer Indonesia

Masih tercatat sebagai mahasiswa, Jurusan Akuntansi

Yang Menyatakan,

Denny Novi Satria 21109036


(5)

PER NILAI BUKU (PBV) TERHADAP PENGEMBALIAN

SAHAM

(Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2012)

THE EFFECT OF RETURN ON ASSET (ROA) AND PRICE TO

BOOK VALUE (PBV) TO STOCK RETURN

(Case Study on the Banking Companies Listing in Indonesia Stock

Exchange Period 2008-2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh :

DENNY NOVI SATRIA

21109036

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(6)

vi

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti, sehingga akhirnya peneliti dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012”.

Skripsi ini disusun oleh peneliti dengan maksud memenuhi salah satu syarat utuk mengikuti ujian sidang usulan penelitian (S1) Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan waktu dari peneliti, maka peneliti menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi peneliti khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan pada umumnya.

Selama penyusunan skripsi ini, peneliti terima kasih kepada Wati Aris Astuti SE, M.Si selaku pembimbing telah banyak memberikan bimbingan, arahan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti. Selain itu, pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Sugoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.


(7)

vii Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Surtikanti SE., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

4. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si selaku Dosen Wali Kelas 4 Ak-1.

5. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia. 6. Sekretariat Program Studi Akuntansi, terima kasih atas pelayanannya selama

peneliti kuliah.

7. PT. Bursa Efek Indonesia yang telah memberikan data dan informasi serta perizinan yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini.

8. Kepada Mama, Bapak dan Lani, yang senantiasa tulus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, dan perhatian yang tak henti-hentinya mengalir untukku. Atas kemudahan yang aku dapatkan khususnya materi yang tak sedikit kalian keluarkan, tanpa kalian aku bukan apa-apa.

9. Kepada Bapak Fauzi dan Pak Erwin yang telah banyak membantu dalam pembuatan skripsi ini, terima kasih atas dukungan dan bantuannya.

10. Seluruh keluarga besar CV. Setia Abadi yang selau memberi dukungan dan terima kasih selama bantu-bantu kerja disana saya mendapat ilmu dan pengetahuan yang bermanfaat.

11. Seluruh keluarga peneliti yang selalu memberikan doa dan semangat tiada henti kepada penulis.


(8)

viii

13. Teman-teman dirumah yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih untuk motivasi dan semangatnya.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu peneliti, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan laporan Skripsi ini.

Harapan peneliti semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi peneliti khususnya, dan bagi pihak yang membaca pada umumnya. Akhir kata peneliti panjatkan doa kepada Allah SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan kepada peneliti akan mendapat balasan yang berlipat ganda.

Amin ya rabbal’alamin.

Bandung, Agustus 2013 Peneliti

Denny Novi Satria 21109036


(9)

ix

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ...iii

ABSTRACT ... iv

ABSTRAK ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Kegunaan Penelitian ... 9

1.5.1 Aspek Praktis ... 9

1.5.2 Aspek Akademis ... 10

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 12

2.1 Kajian Pustaka ... 12

2.1.1 Pengembalian Aktiva (ROA) ... 12

2.1.1.1 Pengertian Pengembalian Aktiva (ROA) ... 12

2.1.1.2 Perhitungan Pengembalian Aktiva (ROA) ... 13

2.1.1.3 Komponen-Komponen ROA ... 13


(10)

x

2.1.1.3.2 Asset ... 14

2.1.2 Harga per Nilai Buku (PBV) ... 17

2.1.2.1 Pengertian Harga per Nilai Buku (PBV) ... 17

2.1.2.2 Perhitungan Harga per Nilai Buku (PBV) ... 18

2.1.2.3 Komponen-Komponen Harga per Nilai Buku (PBV) ... 19

2.1.2.3.1 Harga Pasar Saham ... 19

2.1.2.3.2 Nilai Buku per Lembar Saham ... 21

2.1.3 Pengembalian Saham ... 22

2.1.3.1 Pengertian Pengembalian Saham ... 22

2.1.3.2 PerhitunganPengembalian Saham ... 23

2.1.3.3 Komponen-Komponen Pengembalian Saham ... 24

2.1.3.3.1 Capital Gain ... 24

2.1.3.3.2 Yield ... 24

2.2 Kerangka Penelitian ... 25

2.2.1 Hubungan Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham ... 25

2.2.2 Hubungan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 26

2.2.3 Penelitian Sebelumnya ... 29

2.3 Hipotesis ... 31

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 32

3.1 Objek Penelitian ... 32

3.2 Metode Penelitian ... 32

3.2.1 Desain Penelitian ... 33

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 38

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data ... 39

3.2.3.1 Sumber data ... 39

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 39


(11)

xi

3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 45

3.2.5.1 Rancangan Analisis ... 45

3.2.5.1.1 Uji Asumsi Klasik ... 46

3.2.5.1.2 Analisis Regresi Linier Berganda ... 50

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 59

4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Gambaran Umum Unit Observasi (Bursa Efek Indonesia) . 59 4.1.1.1 Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia ... 59

4.1.1.2 Aktifitas Perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) ... 76

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 78

4.1.2.1 Pengembalian Aktiva (ROA) ... 78

4.1.2.2 Harga Per Nilai Buku (PBV) ... 85

4.1.2.3 Pengembalian Saham ... 90

4.1.3 Analisis Verifikatif ... 95

4.1.3.1 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) (X1) terhadap Pengembalian Saham (Y) ... 101

4.1.3.2 Pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) X2 terhadap Tingkat Pengembalian Saham (Y) ... 105

4.1.3.3 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 109

4.2 Pembahasan ... 114

4.2.1 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham ... 114

4.2.2 Pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 116

4.2.3 Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham... 118


(12)

xii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 120

5.1 Kesimpulan ... 120

5.2 Saran ... 121

DAFTAR PUSTAKA ... 124

LAMPIRAN ... 128


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 28

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian ... 29

Gambar 3.1 Uji Signifikasi Koefisien Korelasi Dengan Uji Dua Pihak ... 58

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 65

Gambar 4.2 Perkembangan Rata-Rata Pengembalian Aktiva (ROA) Perusahaan Perbankan yang Listing di BEI Tahun 2008-2012 ... 83

Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Harga Per Nilai Buku (PBV) ... 90

Gambar 4.4 Grafik Rata-Rata Pengembalian Saham ... 94

Gambar 4.5 Grafik Normal Probability-Plot of Regression Standardized Residual ... 97

Gambar 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 99

Gambar 4.7 Diagram Daerah Pengujian Autokorelasi dengan Uji Durbin Watson ... 101

Gambar 4.8 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho pada Uji t Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 105

Gambar 4.9 Grafik Penolakan dan Penerimaan Ho Pada Uji t Harga Per Nilai Buku (PBV) Terhadap Tingkat Pengembalian Saham ... 109


(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian Saham

Perusahaan Perbankan Tahun 2007-2008 ... 5

Tabel 1.2 Waktu dan Kegiatan Penelitian ... 11

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 29

Tabel 3.1 Desain Penelitian ... 37

Tabel 3.2 Operasionalisasi variabel ... 38

Tabel 3.3 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012 ... 40

Tabel 3.4 Kriteria Penentuan Pengambilan Sampel ... 42

Tabel 3.5 Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasakan Kriteria Pertimbangan Sampling Purposive ... 43

Tabel 3.4 Interprestasi Nilai r ... 54

Tabel 4.1 Data Pengembalian Aktiva (ROA) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 79

Tabel 4.2 Data Harga Per Nilai Buku (PBV) Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 86

Tabel 4.3 Gambaran Data Perubahan Pengembalian Saham 19 Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2008-2012 ... 91

Tabel 4.4 Hasil Uji Asumsi Normalitas ... 96

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 98

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokolerasi ... 100

Tabel 4.7 Koefisien Korelasi Parsial Pengembalian Aktiva (ROA) dengan Pengembalian Saham ... 102

Tabel 4.8 Uji Parsial (uji t) ... 104

Tabel 4.9 Koefisien Kolerasi Parsial Antara Harga Per Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham ... 106

Tabel 4.10 Hasil Uji t Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham ... 108


(15)

xv

Tabel 4.11 Kolerasi Simultan antara Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham ... 110 Tabel 4.12 Koefisien Determinasi ... 111 Tabel 4.13 Hasil Uji F Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku


(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Ikhtisar Data Keuangan dan Ikhtisar Saham... 128 Lampiran 2 Permohonan Mengadakan Penelitian ... 134 Lampiran 3 Formulir Keterangan telah Melakukan Riset di PT Bursa Efek

Indonesia ... 135 Lampiran 4 Surat Keterangan Penyerahan Hak Ekslusif ... 136


(17)

124

Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Agung Sugiarto. 2011. Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio terhadap Return Saham. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol.3, No.1: pp. 8-14.

Ajie Veno. 2003. Kandungan Informasi Pelaporan Kerugian dan Hubungan dengan Pergerakan Return Saham. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol.6, No.2, 169-185.

Asih Kirana Wardani. 2010. Grup Bakrie bukan lagi motor bursa. Diakses pada 19 Agustus, 2010 dari World Wide Web: http://investasi.kontan.co.id/news/grup-bakrie-bukan-lagi-motor-bursa-1.html.

Brigham, Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jakarata: Erlangga.

Darmadji, Fakhrudin. 2012. Pasar Modal Indonesia. Edisi Ketiga, Jakarta: Salemba Empat.

Desi Arista. 2012. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Return Saham. Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan, Vol.3, No. 1.

Djarwanto. 2004. Pokok-pokok Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Yogyakarta.


(18)

Hanafi Mamduh M, Halim Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Kedua, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Henry Simamora. 2000.Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007. Kinerja Bank Devisa dan Bank Non Devisa dan Faktor-faktor yang Pempengaruhinya. PESAT, Vol.2.

L. Thian Hin. 2008. Panduan Berinvestasi Saham. Edisi Terkini, Jakarta: Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. 2010. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Jumingan. 2009. Analisis Laporan Keuangan, Cetakan Ketiga. Jakarta: Bumi Aksara. Martiani, Mulyono, Rahfiani. 2009. The Effect of Financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return. Chinese Business Riview, Vol.8, No.6, Serial No.7.

Munawir. 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Ridwan, Sundjaja dan Inge Barlian. 2003. Manajemen Keuangan 2. Edisi Keempat. Yogyakarta: BPFE.

Penman, Richardson, Tuna. 2006. The Book to Price Effect in Stock Return: Accounting for Leverage.

Poernawati Fahmi. 2008. Pengaruh Price Book Value (PBV) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI. Malang: Jurnal Manajemen Universitas Gajayana, Vol.5, No.2, 105-108. Samsul, Mohammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta:


(19)

Saniman, Widodo. 2007. Analisis Pengaruh Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Rasio Pasar terhadap Return Saham Syariah dalam Kelompok Jakarta Islamic Index (JII) Tahun 2003-2005, Tesis. Magister Manajemen Undip, Semarang. Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima, Jakarta: Salemba Empat. Sofyan Safri Harahap. 2007. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada.

Stice, Earl K Stice, James D and Skousen, K. Fred. 2004. Intermidiate Accounting. Edisi Ke-15, diterjemahkan oleh Polopi Wariarti. Jakarata: Salemba Empat. Suad, Husnan dan Pujiastuti Eny. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Subalno. 2009. Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham. Semarang: Universitas Diponegoro.

Suhayati Ely, Anggadini Sri Dewi. 2009. Pengantar Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Reza Andhika Pamungkas dan Vicky Pranajadja. 2011. Kepercayaan Investor Terhadap Lima Saham Bakrie Turun. Diakses pada 6 Maret, 2011 dari World Wide Web: http://www.indonesiafinancetoday.com/read/4153/Kepercayaan-Investor-Terhadap-Lima-Saham-Bakrie-Turun.

Sarwono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.


(20)

Sugiyono. 2012. Metode Peneitian Kuantitatif Kualitatid dan R&D. Cetakan Ke-15. Bandung: Alfabeta.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Analisis Investasi dan Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Tengkoe Irawan. 2009. Pengaruh Profitabilitas, Kualitas Bunga, Capital Adequacy Ratio dan Tingkat Bunga terhadap Return Saham. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, Vol.1, No.2.

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: Rajawali Press.

Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E and Kimmel, Paul D. 2007. Accounting Principles Pengantar Akuntansi, Edisi Kesepuluh, Jakarta: Erlangga.

Wild, John J., K. R. Subramanyam, dan Robert F Halsey. Financial Statement Analysis. Edisi Ke-9.McGraw-Hill International Edition.

Yunanto, Henny. 2009. Studi terhadap Faktor Fundamental dan Teknikal yang Mempengaruhi Return Saham pada Bursa Efek Jakarta. Jurnal Ekonomi Bisnis, No.1 Vol. 14.


(21)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah danaberupa nilai uang yang disimpan (ditabung), atau komitmen atas sumber daya lainnya seperti pembelian surat berharga yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh keuntungan finansial di masa yang akan datang. Investasi juga bisa disebut sebagai kegiatan pengelolaan dana pada satu atau lebih kegiatan investasi selama periode tertentu dengan harapan dapat memperoleh keuntungan dari nilai transaksi investasi yang dilakukan. Istilah investasi bisa berkaitan dengan berbagai aktivitas atas sejumlah dana, misalnya pembelian atas asset real (tanah, emas, mesin atau bangunan) maupun pembelian atas asset finansial (saham ataupun obligasi).

Pihak yang melakukan kegiatan investasi disebut investor yang umumnya digolongkan menjadi 2 (dua), yaitu investor individual (individual/retail investors) dan investor instutisional (instutitional investors). Investor individual terdiri dari individu-individu yang melakukan aktivitas investasi. Sedangkan investor institusional biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan asuransi, lembaga penyimpanan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi (Tandelilin, 2010:2).

Tujuan investor dalam melakukan pembelian asset (menanamkan modalnya) dilakukan dengan acuan memaksimalkan return serta meminimalkan faktor risiko investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan salah satu


(22)

faktor yang memotivasi investor berinvestasi untuk memperoleh keuntungan dana yang besar, sedangkan risiko berhubungan dengan fluktuasi kinerja produk investasi atau kemungkinan turun dan hilangnya dana dari sebuah produk. Semua investasi memiliki risiko seperti dinyatakan hukum ekonomi bahwa high risk high return, low risk low return (Maskur, 2009), sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi return yang diberikan, semakin tinggi pula risiko investasinya.

Suatu hal yang sangat wajar jika investor menuntut tingkat return tertentu atas dana yang telah diinvestasikannya. Dalam hal ini return dibagi menjadi dua yaitu return harapan dan return aktual. Return harapan merupakan tingkat return

yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi atau

return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu. Perbedaan antara return harapan dengan return yang benar-benar diterima (return aktual) merupakan risiko yang harus selalu dipertimbangkan dalam menanamkan modal (Tandelilin, 2010:9)

Untuk memprediksi pengembalian saham ada beberapa cara analisis yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu dengan menggunakan pendekatan Harga per Nilai Buku (PBV). Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku equitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor, dengan demikian makin tinggi rasio tersebut, makin berhasil dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham


(23)

perusahaan tersebut naik akibatnya Pengembalian Saham yang diperoleh juga meningkat (Tandelilin, 2010). Rasio PBV yang semakin besar menunjukkan harga pasar dari saham tersebut semakin tinggi pula. Jika harga pasar dari suatu saham semakin tinggi, maka capital gain (actual return) juga akan semakin tinggi (Saniman Widodo, 2007), sehingga semakin tingginya capital gain ini diharapkan akan meningkatkan pengembalian sahamnya.

Rasio PBV menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor. Dengan demikian semakin tinggi rasio PBV, maka semakin berhasil dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, maka permintaan saham tersebut akan naik, sehingga mendorong harga saham perusahaan naik yang diharapkan pula pengembalian saham yang diperoleh investor juga akan meningkat (Tandelilin, 2010:323).

Rasio Pengembalian Aktiva (Return on Asset/ROA) digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Jika Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) meningkat maka kinerja perusahaan juga semakin membaik dalam menghasilkan laba (Eduardus, 2010:382). Ratna Prihantini (2009) mengutip bahwa Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) merupakan rasio terpenting diantara rasio profitabilitas yang ada untuk memprediksi pengembalian saham. ROA berbeda dengan ROI karena investment hanya ada unsur modal pinjaman jangka panjang dan ekuitas, sedangkan asset dibiayai dari sumber pinjaman jangka panjang,


(24)

ekuitas dan utang jangka pendek (Samsul Mohammad, 2010:146). Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba (Eduardus, 2010:372), sehingga meningkatnya kemampuan aset-aset perusahaan yang menghasilkan laba ini diharapkan akan meningkatkan pengembalian sahamnya.

Dikutip dari http://www.indonesiarecovery.com yang berawal dari permasalahan kegagalan pembayaran kredit perumahan (subprime mortgage default) di Amerika Serikat (AS), krisis kemudian menggelembung merusak sistem perbankan bukan hanya di AS namun meluas hingga ke Eropa lalu ke Asia.

Suprime mortage sendiri yaitu kredit perumahan yang diberikan oleh perusahaan

mortgage broker, dengan bunga yang rendah di awalnya (2-5 tahun), namun di tahun berikutnya, bisa naik sampai 1 1/2 kali lipat. Dan kalau macet, kredit ini dijual ke bank, dan bank yang akan membereskan kredit tersebut. Kredit perumahan ini kemudian disekuritisasi secara hibrid agar lebih menarik bagi investor yang terdiri dari bank, perusahaan sekuritas, reksadana, dana pensiun dan asuransi. Celakanya, banyak kredit tak terbayar dalam jumlah besar dan merata. Akibatnya, bank-bank kesulitan untuk membayar dan investor dengan cepat menarik dananya dari produk-produk perbankan disaat harga masih tinggi sehingga hal ini memacetkan perputaran uang di pasar hipotik (pasar yang menyediakan pinjaman jangka panjang kepada individu dengan memberikan jaminan berupa asset).

Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia. Sudah banyak diberitakan di berbagai media massa, krisis keuangan global itu


(25)

berdampak terhadap pasar saham Indonesia. Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia terkoreksi sangat tajam ke level 1.400-1.500 dibandingkan puncaknya pada level 2.800 pada akhir 2007, semakin besarnya dampak krisis pada sektor perbankan dan pertumbuhan ekonomi global yang menurun secara signifikan semakin memberikan tekanan dan menurunkan harga pasar (Evita Legowo, 2010).

Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dengan mengambil contoh Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian Saham delapan perusahaan perbankan pada periode Tahun 2007 sampai 2008 sebagai berikut.

Tabel 1.1

Perkembangan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Pengembalian SahamPerusahaan Perbankan Tahun 2007-2008

No Nama Perusahaan Tahun ROA Pengembalian

Saham

1 PT Bank Negara Indonesia Tbk

2007 0.49 5.35 2008 0.61 ↑ ↓ -65.48 2 PT Bank Mandiri (Persero)

Tbk

2007 1.36 27.10 2008 1.48 ↑ ↓ -39.60 3 PT Bank Central Asia Tbk 2007 2.06 41.62 2008 2.35 ↑ ↓ -55.48 4 Bank Rakyat Indonesia

(Persero)

2007 2.37 43.69 2008 2.42 ↑ ↓ -35.89 5 Bank Artha Graha

Internasional

2007 0.13 122.22 2008 0.17 ↑ ↓ -50.00 6 Bank Bumi Arta Tbk 2007 1.07 -2.50 2008 1.35 ↑ ↓ -77.04 7 Bank OCBC NISP Tbk 2007 0.86 5.88 2008 0.93 ↑ ↓ -22.22 8 Bank Swadesi Tbk 2007 0.73 28.57 2008 1.41 ↑ ↓ -33.33 Sumber: ICMD (data sudah diolah)

Dari data Tabel 1.1 di atas menggambarkan besarnya Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan pengembalian saham sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia, pada tahun 2008 mengalami penurunan pengembalian saham


(26)

sedangkan Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) mengalami kenaikan. Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) pada tahun 2008 meningkat tetapi tidak diiringi dengan kenaikan Pengembalian Saham.

Hal ini berbanding terbalik dengan teori Eduardus (2010:386) yang mengatakan bahwa Pengembalian Aktiva (ROA) ini merupakan indikator yang sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang dilakukan suatu investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor. ROA yang semakin meningkatkan maka akan meningkatkan Pengembalian Saham. Pernyataan ini didukung oleh Penelitian Taufik (2007) yang menyimpulkan bahwa ROA mempengaruhi stock return sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia.

Pengembalian Sahampada Tahun 2008 untuk semua perusahaan perbankan mengalami penurunan terutama diakibatkan karena krisis keuangan yang melanda Amerika Serikat dan dunia.Dikutip dari www.suarapembaruan.commenurut Mantan Menkeu Mar'ie Muhammad kondisi krisis ini menyebabkan beberapa perusahaan perbankan baik dunia maupun di Indonesia hampir semuanya mengalami kebangkrutan. Hal ini terlihat dari keputusan perbankan menutup beberapa cabang perusahaanya yang mengalami kesulitan likuiditas karena sulitnya membayar hutang dan kewajiban lainnya.

Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap

Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa


(27)

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian dan fenomena yang terjadi dan telah dikemukakan diatas maka penulis mengidentifikasikan masalah yang akan diteliti antara lain sebagai berikut:

1. Krisis subprime mortgage di Amerika Serikat (AS) dua tahun lalu secara cepat berkembang menjadi krisis keuangan global. Krisis tidak hanya terjadi di bursa saham dan sektor keuangan AS. Hampir semua negara terkena dampaknya, tidak terkecuali Indonesia. Hal ini terbukti dengan adanya penurunan harga saham perbankan sehingga berdampak terhadap Pengembalian Saham.

2. Sebagian besar sektor perbankan di BEI tahun 2008 mengalami peningkatan ROA tetapi Pengembalian Saham mengalami penurunan. Hal ini diindikasikan bahwa investor melihat adanya jaminan atas pengembalian modal yang diinvestasikan, karena bila ditinjau kembali unsur asset merupakan modal ditambah hutang, sehingga ROA yang tinggi tidak menjamin nilai yang tinggi atas investasi karena adanya unsur hutang tersebut, dan dividen perusahaan yang dibagikan relatif kecil dan mungkin sebagian ditahan, akibatnya return yang diterima kecil dan memungkinkan akan mengurangi minat investor untuk berinvestasi di perusahaan tersebut akibat laba yang diperoleh digunakan untuk menutupi hutang-hutang perusahaan.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang penelitian dan identifikasi masalah maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:


(28)

1. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

2. Seberapa besar pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham padaperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

2. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3. Untuk mengetahui besarnya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.


(29)

1.5 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari aspek akademis berupa penelitian maupun aspek praktis bagi para investor sebagai berikut.

1.5.1 Aspek Praktis

Dalam kaitannya dengan keputusan pemilihan investasi, penelitian ini diharapkan dapat membantu dan menjadi bahan pertimbangan atau penilaian dalam pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang memiliki kelayakan dan prospek yang bagus, sehingga dapat digunakan sebagai acuan, bahan pertimbangan dan penilaian Pengembalian Saham serta dapat dijadikan bahan evaluasi perusahaan untuk penentuan kebijakan perusahaan di masa yang akan datang. Pada aspek praktis ini diharapkan hasil penelitian yang dilakukan berguna baik bagi penulis, investor, maupun BEI dan pihak-pihak lain termasuk peneliti lain sebagai berikut:

1. Bagi penulis

Untuk menambah wawasan serta pengetahuan berkaitan dengan pengaruh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

2. Bagi investor

Dengan penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk memilih berinvestasi di bursa saham dengan mempertimbangkan Pengembalian Saham perusahaan


(30)

yang dipengaruhi oleh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) sehingga memberikan kontribusi bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangannya.

3. Bagi BEI dan pihak lain (peneliti lain)

Memberikan informasi dan referensi kepada pihak BEI dan pihak lain (peneliti lain) berkaitan dengan pengaruh Rasio Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham, khususnya pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012, dan dapat digunakan sebagai umpan balik bagi kinerja perusahaan sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan yang nantinya akan berdampak pada Pengembalian Saham.

1.5.2 Aspek Akademis

Dapat menambah perbandingan atau literatur dan bahan referensi untuk karya ilmiah ataupun penelitian-penelitian selanjutnya. Menambah pengetahuan dan pemahaman dalam penggunaan analisis Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham.

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu akuntansi mengenai pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham

2. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi pihak lain yang memerlukan untuk penelitian lebih lanjut berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Pengembalian Saham khususnya pada perusahaan perbankan


(31)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012, yang ditinjau dari Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV).

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dalam penelitian ini ditujukan untuk memperoleh data yang bersumber dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Waktu penelitian ini dimulai pada bulan September Tahun 2012 sampai dengan JuliTahun 2013 dengan kegiatan penelitian ditampilkan pada Tabel 1.2 sebagai berikut.

Tabel 1.2

Waktu dan Kegiatan Penelitian

No Deskripsi

Kegiatan

2012 - 2013

Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Pra Survei:

1 Persiapan 2 Persiapan Teori 3 Pengajuan Judul 4 Mencari

Perusahaan

Usulan Penelitian:

1 Penulisan UP 2 Bimbingan UP 3 Seminar UP 4 Revisi UP

Pengumpulan Data Pengolahan Data

Penyusunan Skripsi:

1 Bimbingan 2 Sidang Skripsi 3 Pengumpulan Draf


(32)

12

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengembalian Aktiva (ROA)

2.1.1.1 Pengertian Pengembalian Aktiva (ROA)

Analisis ROA untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk menandai aset tersebut (Hanafi & Halim, 2005:165).

Menurut Eduardus Tandelilin (2010:372) menyatakan bahwa:

Return on Asset menggambarkan sejauh mana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan bisa menghasilkan laba.”

Menurut Henry Simamora (2000:529) menyatakan bahwa Pengembalian Aktiva (Return on Asset) sebagai berikut:

Return On Asset merupakan suatu ukuran keseluruhan profitabilitas perusahaan.”

Sedangkan menurut L. Thian Hin (2008:69) menyatakan bahwa pengembalian aktiva adalah sebagai berikut:

“Rasio ini menunjukkan seberapa besar asset perusahaan digunakan secara efektif untuk menghasilkan laba.”

Pengembalian Aktiva dipakai untuk mengevalulasi apakah manajemen telah mendapat imbalan yang memadai (reasobable return) dari aset yang


(33)

dikuasainya. Rasio ini merupakan ukuran yang berfaedah jika seseorang ingin mengevaluasi seberapa baik perusahaan telah memakai dananya. Oleh karena itu, Pengembalian Aktiva kerap kali dipakai oleh manajemen puncak untuk mengevaluasi unit-unit bisnis di dalam suatu perusahaan multinasional.

2.1.1.2 Perhitungan Pengembalian Aktiva (ROA)

Variasi dalam perhitungan ROA adalah dengan memasukkan biaya pendanaan. Biaya-biaya pendanaan yang dimaksud adalah bunga yang merupakan biaya pendanaan dengan hutang. Dividen yang merupakan biaya pendanaan dengan saham dalam analisis ROA tidak diperhitungkan. Biaya bunga ditambahkan ke laba yang diperoleh perusahaan. ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors). Analisis difokuskan pada profitabilitas aset, dan dengan demikian tidak memperhitungkan cara-cara untuk menandai aset tersebut (Mahmud & Abdul, 2005:165).

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:159), rumus ROA dapat dihitung sebagai berikut:

= ℎ 100%

2.1.1.3 Komponen-Komponen ROA

2.1.1.3.1 Laba

Menurut Stice dan Skousen (2004: 230), laba adalah sebagai berikut: “Laba terdiri dari empat elemen utama yaitu pendapatan (revenue), beban (expense), keuntungan (gain), dan kerugian (loss).”


(34)

Definisi dari elemen-elemen laba tersebut telah dikemukakan oleh

Financial Accounting Standard Board, dengan penjelasan sebagai berikut:

1. Pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.

2. Beban (expense) adalah arus keluar atau penggunaan lain dari aktiva atau timbulnya kewajiban (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.

3. Keuntungan (gain) adalah peningkatan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik. 4. Kerugian (loss) adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) dari transaksi

sampingan atau transaksi yang terjadi sesekali dari suatu entitas dan dari semua transaksi, kejadian, dan kondisi lainnya yang mempengaruhi entitas tersebut, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

2.1.1.3.2 Asset

Menurut Jumingan (2006:17) aktiva perlu dikelompokkan ke dalam beberapa bagian, yaitu:


(35)

1. Aktiva Lancar

2. Investasi Jangka Panjang 3. Aktiva Tetap

4. Aktiva Tidak Berwujud

5. Beban Biaya yang Ditangguhkan 6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya

Berikut ini adalah penjelasan dari klasifikasi asset yang telah dipaparkan sebelumnya:

1. Aktiva Lancar (Current Asset)

Menurut Dyckman et al (1999:177), “Aktiva lancer mencakup kas dan aktiva lainnya yang diperkirakan dapat direalisasi menjadi kas atau dijual atau digunakan selama satu siklus operasi normal perusahaan atau dalam waktu satu tahun sejak tanggal neraca (salah satu yang lebih lama). ”Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah kas (cash), investasi jangka pendek (temporary investment), wesel tagih (notes receivable), penghasilan yang masih akan diterima (accruals receivable), persediaan barang (inventory), dan biaya yang dibayar dimuka (prepaid expense).

2. Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Investasi jangka panjang dapat berupa saham dan obligasi dari dan pinjaman kepada perusahaan lain, harta kekayaan yang tidak digunakan dalam operasi rutin perusahaan misalnya gedung yang disewakan kepada pihak lain, mesin yang digunakan di waktu yang akan datang, dana yang diperuntukkan bagi tujuan khusus selain pembayaran utang jangka pendek, pinjaman kepada anak perusahaan atau perusahaan afiliasi.


(36)

3. Aktiva Tetap (Fixed Asset)

Menurut Jumingan (2006:19), “ Aktiva tetap (fixed asset) merupakan harta kekayaan yang berwujud, yang bersifat relatif permanen, digunakan dalam operasi reguler, lebih dari satu tahun, dibeli dengan tujuan untuk tidak dijual kembali.”

4. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset)

Djarwanto (2004:28) mengartikan aktiva tidak berwujud sebagai hak-hak yang dimiliki perusahaan. Hak ini diberikan kepada penemunya, penciptanya, atau penerimanya. Pemilikan hak ini dapat karena menemukan sendiri atau diperoleh dengan jalan membeli dari penemunya. Hak- hak ini dilindungi oleh undang-undang.

5. Biaya yang Ditangguhkan (Deffered Charges)

Biaya yang ditangguhkan (Deffered Charges) adalah pengeluaran-pengeluaran atau biaya yang mempunyai manfaat jangka panjang, dimana pembebanannya sebagai biaya usaha berlangsung untuk beberapa tahun atau periode (Jumingan, 2006:25).

6. Aktiva Tidak Lancar Lainnya (Other Non-Current Asset)

Aktiva tidak lancar lainnya (other non-current asset) adalah harta kekayaan perusahaan lain yang tidak termasuk pada kelompok-kelompok aktiva tersebut sebelumnya (Djarwanto, 2004:34).


(37)

2.1.2 Harga per Nilai Buku (PBV)

2.1.2.1 Pengertian Harga per Nilai Buku (PBV)

Menurut Wild dan Subramanyam (2007:223), nilai buku per lembar saham adalah sebagi berikut:

“Nilai buku per lembar saham (Book value per share) adalah angka per lembar saham yang berasal dari likuidasi perusahaan pada jumlah yang dilaporkan dalam neraca. Nilai buku (Book value) merupakan istilah konvensional yang mengacu pada nilai aktiva bersih yaitu, total aktiva dikurangi dengan klaim terhadapnya. Nilai buku saham biasa (Book value of common stock) sama dengan total aktiva dikurangi kewajiban dan klaim efek diprioritaskan (seperti saham preferen) pada jumlah yang dilaporkan dalam (neraca namun dapat meliputi pula klaim efek yang diprioritaskan yang tidak tercatat)”.

Menurut Brigham dan Houston (2001: 92), Harga per Nilai Buku (PBV) adalah sebagi berikut:

“Nilai perusahaan juga dapat diukur dengan Price to Book Value (PBV). Rasio ini mengukur nilai yang diberikan pasar keuangan kepada manajemen dan organisasi perusahaan sebagai perusahaan yang terus tumbuh”.

Menurut Brigham & Gapenski (2006: 631), Harga per Nilai Buku (PBV) adalah sebagi berikut:

Price to Book Value (harga per nilai buku) adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham. Dimana nilai buku per saham (book value per share) adalah perbandingan antara modal dengan jumlah saham yang beredar (shares outstanding)”.

Pengertian-pengertian ini menunjukkan bahwa nilai saham suatu perusahaan dihargai diatas nilai bukunya, di mana semakin tinggi rasio Price to Book Value (PBV) suatu perusahaan menunjukkan semakin tinggi pula penilaian investor terhadap perusahaan yang bersangkutan, relatif apabila dibandingkan dengan dana yang diinvestasikannya. Hal ini akan berakibat pada semakin


(38)

meningkatnya harga saham suatu perusahaan, dengan demikian diharapkan pula akan meningkatkan return perusahaan yang bersangkutan. Semakin kecil nilai Harga per Nilai Buku (PBV) maka harga dari suatu saham semakin murah. Semakin rendah rasio Harga per Nilai Buku (PBV) menunjukkan harga saham yang lebih murah underprice dibandingkan dengan harga saham lain yang sejenis. Kondisi ini memberi peluang kepada investor untuk meraih capital gain pada saat harga saham kembali mengalami rebound kenaikan harga. Oleh karena itu, didalam memilih saham dengan pertimbangan rasio tinggi rendahnya Harga per Nilai Buku (PBV) disarankan memilih saham dengan rasio Harga per Nilai Buku (PBV) rendah.

2.1.2.2 Perhitungan Harga per Nilai Buku (PBV)

Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2012:157), PBV dihitung dengan rumus:

= ℎ

Keterangan :

Harga Pasar Saham = Nilai Pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing

price di bursa pada hari yang

bersangkutan.

Nilai Buku per Lembar Saham = Nilai Aktiva bersih (net assets) yang dimiliki pemilik dengan memiliki satu lembar saham.


(39)

Formula Harga per Nilai Buku (PBV) adalah sebagi berikut (Brigham & Gapenski, 2006: 631; Brigham & Ehrhardt, 2002: 87-89):

= ℎ

Untuk perusahaan yang berjalan baik, umumnya ratio PBV mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai bukunya. Semakin tinggi ratio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai oleh pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Oleh karena itu semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk membelinya. Sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham naik.

2.1.2.3 Komponen-Komponen Harga per Nilai Buku (PBV)

2.1.2.3.1 Harga Pasar Saham

Menurut Weston dan Brigham (1993), harga pasar saham yaitu sebagai berikut :

“Harga pasar saham adalah nilai pasar sekuritas yang dapat diperoleh investor apabila investor menjual atau membeli saham, yang ditentukan berdasarkan harga penutupan atau closing price di bursa pada hari yang bersangkutan. Jadi, harga penutupan atau closing price merupakan harga saham terakhir kali pada saat berpindah tangan di akhir perdagangan.


(40)

Pendekatan tradisional, untuk menganalisis surat berharga saham dengan pendekatan tradisional digunakan dua analisis yaitu:

a. Analisis teknikal, merupakan suatu teknik analisis yang menggunakan data atau catatan mengenai pasar itu sendiri untuk berusaha mengakses permintaan dan penawaran suatu saham tertentu maupun pasar secara keseluruhan. Pendekatan analisis ini menggunakan data pasar yang dipublikasikan seperti: harga saham, volume perdagangan, indeks harga saham gabungan dan individu, serta faktor-faktor lain yang bersifat teknis. Oleh sebab itu, pendekatan ini juga disebut pendekatan analisis pasar (market analisys) atau analisis internal (internal analisys). Asumsi yang mendasari analisis teknikal adalah:

1) Terdapat ketergantungan sistematik di dalam keuntungan yang dapat dieksploitasi ke return abnormal.

2) Pada pasar tidak efisien, tidak semua informasi harga masa lalu diamati ketika memprediksi distribusi keuntungan sekuritas.

3) Nilai suatu saham merupakan fungsi permintaan dan penawaran. Beberapa kesimpulan menyangkut pendekatan analisis teknikal adalah sebagai berikut:

4) Analisis teknikal didasarkan pada data pasar yang dipublikasikan. 5) Fokus analisis teknikal adalah ketepatan waktu, penekanannya hanya

pada perubahan harga.

6) Teknik analisis berfokus pada faktor-faktor internal melalui analisis pergerakan di dalam pasar atau suatu saham.


(41)

7) Para analisis teknikal cenderung lebih berkonsentrasi pada pasar jangka pendek, karena teknik-teknik analisis teknikal dirancang untuk mendeteksi pergerakan harga dalam jangka waktu yang relatif lebih pendek.

b. Analisis fundamental, pendekatan ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa setiap saham memiliki nilai intrinsik. Nilai intrinsik inilah yang diestimasi oleh para investor atau analisis. Nilai intrinsik merupakan suatu fungsi dari variabel-variabel perusahaan yang dikombinasikan untuk menghasilkan suatu return (keuntungan) yang diharapkan dan suatu resiko yang melekat pada saham tersebut. Hasil estimasi nilai intrinsik kemudian dibandingkan dengan harga pasar yang sekarang (current market price). Harga pasar saham merupakan refleksi darirata-rata nilai intrinsiknya. 2. Pendekatan portofolio modern

Pendekatan portofolio modern menekankan pada aspek psikologi bursa dengan asumsi hipotesis mengenai bursa, yaitu hipotesis pasar efisien. Pasar efisien diartikan bahwa harga-harga saham yang terefleksikan secara menyeluruh pada seluruh informasi yang ada di bursa.

2.1.2.3.2 Nilai Buku per Lembar Saham

Menurut hartono (2003:82), menyatakan bahwa nilai buku per lembar saham yaitu sebagai berikut :

“Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukkan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar”.


(42)

Menurut Jogiyanto (2010:124):

“Jika perusahaan mempunyai dua macam kelas saham, yaitu saham preferen dan saham biasa, maka perhitungan nilai buku per lembar saham masing-masing kelas saham ini lebih rumit dibandingkan jika hanya mempunyai saham biasa saja”.

Menurut Jogiyanto (2010:124), perhitungan nilai buku perlembar saham untuk dua macam kelas saham adalah sebagai berikut ini.

1. Hitung nilai ekuitas saham preferen

Nilai ekuitas dihitung dengan mengalikan nilai tebus (call price) ditambah dengan dividen yang di arrears dengan lembar saham preferen yang beredar.Jika nilai tebus tidak digunakan, maka nilai nominal yang digunakan. Di dalam perhitungan ini, agio saham untuk saham preferen tidak dimasukkan, karena pemegang saham prefren tidak mempunyai hak untuk agio ini walaupun berasal dari saham preferen, sehingga nilai agio ini dimasukkan sebagai tambahan nilai ekuitas saham biasa.

2. Hitung nilai ekuitas saham biasa

Nilai ekuitas saham biasa dihitung dengan mengurangi nilai total ekuitas dengan nilai ekuitas saham preferen.

3. Nilai buku saham biasa dihitung dengan membagi nilai ekuitas saham biasa dengan jumlah lembar saham biasa yang beredar.

Nilai buku (book value) per lembar saham menunjukan aktiva bersih (net assets) yang dimiliki oleh pemegang saham dengan memiliki satu lembar saham. Karena aktiva bersih adalah sama dengan total ekuitas pemegang saham, maka nilai buku per lembar saham adalah total ekuitas dibagi dengan jumlah saham yang beredar (Jogiyanto, 2010:124).

2.1.3 Pengembalian Saham

2.1.3.1 Pengertian Pengembalian Saham

Menurut Eduardus Tandelilin (2010: 102) mendefinisikan Pengembalian Saham (Return Saham) adalah sebagai berikut:


(43)

“Pengembalian saham (return saham) adalah salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.” Menurut Jogiyanto (2010:107) mendefinisikan Pengembalian Saham (Return Saham) adalah sebagai berikut:

Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspetasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa yang akan datang.”

Menurut Ajie Veno (2003:178) menjelaskan bahwa Pengembalian Saham (Return Saham) sebagai berikut:

Return saham adalah keuntungan yang diterima dari investasi saham selama periode pengamatan.”

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengembalian saham merupakan pengembalian atas investasi yang akan diterima investor dimasa yang akan datang.

2.1.3.2 PerhitunganPengembalian Saham

Ketika orang membeli aset finansial, keuntungan atau kerugian dari investasi ini disebut return atas investasi. Total return atas investasi pada umumnya mempunyai dua komponen. Pertama, tunai apa pun yang diterima ketika mempunyai investasi. Untuk saham, pembayaran tunai dari perusahaan kepada pemegang saham adalah dividen. Kedua, nilai aset yang dibeli mungkin berubah, yang berarti ada capital gain atau capital loss. Untuk saham, harganya


(44)

bisa mengalami peningkatan sehingga pemegangnya dikatakan memperoleh

capital gain atau juga bisa mengalami penurunan yang disebut capital loss

(Eduardus Tandelin, 2010: 51).

Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu investasi dalam satu periode yang tertentu. Return total sering disebut dengan return saja. Return total terdiri dari capital gain (loss) dan yield sebagai berikut ini (Jogiyanto, 2010:206).

Return Total = Yield + Capital gain (loss)

2.1.3.3 Komponen-Komponen Pengembalian Saham

2.1.3.3.1 Capital Gain

Capital gain atau capital loss merupakan selisih dari harga investasi sekarang relatif dengan harga periode yang lalu:

= −

Jika harga investasi sekarang (Pt) lebih tinggi dari harga investasi periode

lalu (Pt-1) ini berarti terjadi keuntungan modal (capital gain), sebaliknya terjadi

kerugian modal (capital loss) (Jogiyanto, 2010:206).

2.1.3.3.2 Yield

Investor menanamkan modalnya pada perusahahan melalui pembelian saham adalah agar ia mendapatkan keuntungan atas penyertaan saham tersebut. Ada dua macam keuntungan yang apat diperoleh investor adalah salah satunya


(45)

dividend. Sedangkan untuk Yield itu sendiri dipakai untuk mengukur tingkat

pendapatan deviden per lembar terhadap harga pasar saham. Menurut Jogiyanto Hartono (2008) menyatakan bahwa :

”Yield adalah persenatse keuntungan yang bersumber dari dividen

perlembar saham terhadap harga saham”

Secara formulasi yield dapat diperoleh dengan rumus:

= ℎ

ℎ ℎ 100%

Berdasarkan definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa salah satu sumber return adalah bersumber dari yield yang merupakan persentase dari

deviden perlembar saham berbanding dengan harga saham. Dengan demikian dapat dikatakan baik dividen ataupun return merupakan suatu keuntungan yang diharapkan investor dalam sebuah investasi.

2.2 Kerangka Penelitian

2.2.1 HubunganPengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham

Menurut Eduardus (2010:386) menyatakan bahwa :

“ROA merupakan indikator yang sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan”.

Menurut Lestari dan Sugiharto (2007: 196) menyatakan bahwa:

“ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari penggunaan aktiva. Dengan kata lain, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik produktivitas asset dalam memperoleh


(46)

keuntungan bersih. Hal ini selanjutnya akan meningkatkan daya tarik perusahaan kepada investor. Peningkatan daya tarik perusahaan menjadikan perusahaan tersebut makin diminati investor, karena tingkat pengembalian akan semakin besar. Hal ini juga akan berdampak bahwa harga saham dari perusahaan tersebut di pasar modal juga akan semakin meningkat sehingga ROA akan berpengaruh terhadap harga saham perusahaan dan pada akhirnya dapat meningkatkan return sahamnya”. ROA diperoleh dengan cara membandingkan antara Net Income After Tax

(NIAT) yang diartikan sebagai pendapatan bersih sesudah pajak dengan average total asset. ROA menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profitabilitas). Meningkatkan ROA berarti di sisi lain juga meningkatkan nilai pendapatan bersih yang berarti meningkatkan nilai penjualan. Perusahaan yang penjualannya meningkat akan mendorong terjadinya peningkatan laba yang menunjukkan operasional perusahaan sehat dan baik. Hal ini akan disukai oleh para investor. Investor yang rasional tentu saja akan memilih investasi pada perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi, sehingga akan mendorong peningkatan harga saham yang pada akhirnya akan mendorong peningkatan Pengembalian Saham yang akan diterima investor. Hipotesis ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Ardhiastari (2006), Natarsyah (2002), dan Ulupui (2005).

2.2.2 Hubungan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham

Menurut Suad Husnan (2004:77):

“Semakin tinggi rasio PBV, maka semakin besar tambahan wealth yang dinikmati oleh perusahaan”.

Eduardus Tandelilin (2010) mengemukakan:

“Hubungan antara pasar saham dan nilai buku per lembar saham bisa juga dipakai sebagai pendekatan alternatif untuk menentukan nilai suatu saham,


(47)

karena secara teoritis, nilai pasar suatu saham haruslah mencerminkan nilai bukunya. Rasio PBV merupakan perbandingan antara harga saham dengan nilai buku equitas perusahaan, menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan menciptakan nilai relatif terhadap jumlah modal yang diinvestasikan oleh pihak investor. Dengan demikian makin tinggi rasio tersebut, makin berhasil dan mampu perusahaan menciptakan nilai bagi pemegang saham, dimana semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap prospek perusahaan, sehingga permintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham perusahaan tersebut naik akibatnya return yang diperoleh juga meningkat.”

Darmadji dan Fakhruddin (2012:141) mengemukakan:

“PBV merupakan rasio yang menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan, sehingga mengakibatkan harga saham dari perusahaan tersebut akan meningkat pula dan semakin rendah PBV akan berdampak pada rendahnya kepercayaan pasar akan prospek perusahaan yang berakibat pada turunnya permintaan saham dan selanjutnya berimbas pula dengan menurunnya harga saham dari perusahaan tersebut, sehingga return yang diperoleh menurun. Dengan demikian, PBV dan return saham berbanding positif.”

Menurut Ridwan & Inge (2003:148) mengemukakan:

“Saham perusahaan yang diharapkan mempunyai kinerja baik dalam arti meningkatkan laba, meningkatkan harga saham atau menghasilkan produk yang berhasil, akan dijual pada rasio Harga/Nilai buku (H/NB) lebih rendah.Jadi, perusahaan mengharapkan hasil dengan pengembalian yang relatif tinggi dibandingkan dengan risikonya pada saat dijual dengan H/NB pengganda uang lebih tinggi. Dengan perkataan lain, prospek perusahaan di masa yang akan datang lebih disukai oleh investor, dimana investor mau membayar lebih tinggi nilai buku saham perusahaan. Seperti rasio H/P, rasio H/NB jika diterapkan pada analisa rasio antar perusahaan akan meunjukan hasil dan risiko perusahaan dibandingkan dengan perusahaan pembanding lainnya yang sejenis”.


(48)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Investor Investasi Saham Tujuan Investasi

Tingkat Keuntungan

Laporan Keuangan

Informasi Keuangan

ROA Baik PBV Baik

Diminati Investor

Harga Saham Naik

Return Saham Naik Keuntungan/Profit


(49)

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas, maka paradigma penelitiannya yaitu sebagai berikut:

Gambar 2.2 Paradigma Penelitian

2.2.3 Penelitian Sebelumnya

Untuk menjaga originalitas penelitian, maka diuraikan penelitian-penelitian terdahulu yang disajikan pada table berikut:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1 Tengkoe Irawan (2009)

Pengaruh Profitabilitas, Kualitas Aktiva,

Capital Adequacy Ratio, dan Tingkat Bunga Terhadap

Return Saham

ROA, NPLs Gross, CAR, Tingkat Suku Bunga, dan Return

Saham

Variabel ROA dan NPLs

Gross berpengaruh signifikan terhadap

return saham

= LabaBer sih

JumlahAset 100%

Pengembalian Aktiva (ROA) (X1)

Indikator:

(Darmadji dan Fakhrudin, 2012:158) / =

Pengembalian Saham (Y)

Indikator:

(Jogiyanto, 2010:206)

= ℎ

Harga per Nilai Buku (PBV) (X2)

Indikator:


(50)

No Peneliti Judul Variabel Hasil

2 Agung Sugiarto (2011)

Analisa Pengaruh Beta, Size Perusahaan, DER dan PBV Ratio

terhadap Return Saham

Beta Saham, Size Perusahaan, DER, PBV, dan Return

Saham

DER perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap

return saham, PBV memiliki pengaruh positif signifikan terhadap return saham 3 Subalno (2010) Analisis Pengaruh

Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham

Return Saham, CR, DER, ROA, TATO, nilai tukar dan Suku Bunga SBI

Secara simultan, kemampuan variabel bebas, Current Ratio

(CR), Debt Equity Ratio

(DER) Return on Assets

(ROA), Total Assets Turn Over (TATO), SBI dan Kurs berpengaruh terhadap return saham 4 Desi Arista dan

Astohar (2012)

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Return Saham

ROA, DER, EPS,PBV, dan

Return Saham

DER terbukti

mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap

return saham. PBV terbukti mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap return saham pada perusahaan. 5 Yunanto dan

Henny (2009)

Studi Empiris terhadap Faktor Fundamental dan Teknikal yang Mempengaruhi Return

Saham

ROA, DER, BVS, dan Return Saham

Secara parsial DER mempunyai hubungan yang signifikan terhadap

return saham. 6 Poernawati Fahmi

(2008)

Pengaruh Price Book Value Ratio (PBV) dan

Price Earning Ratio

(PER) terhadap Return

Saham

PBV, PER, EPS, NPM, dan Return

Saham

Terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel PBV dan PER terhadap

return saham 7 Martiani Dwi,

Mulyono, Rahfiani Khairurizka (2009)

The effect of financial ratios, firm size, and cash flow from

operating activities in the interim report to the stock return

NPM, ROE, TATO, PBV, and Stock Return

The variables which are consistently significant on adjusted return and abnormal return are profitability ratios (NPM and ROE), TATO, and market value ratio (PBV)


(51)

No Peneliti Judul Variabel Hasil

8 Stephen H. Penman, Scott A. Richardson and Irem Tuna (2006)

The Book-to Price Effect in Stock Returns: Accounting for

Leverage

PBV and Stock Return

book to-price ratio is positively related to subsequent stock returns but, conditional upon the enterprise book toprice, the leverage component of B/P is negatively associated with future stock returns.

2.3 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010:193), hipotesis penelitian adalah:

“Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.”

Bedasarkan kerangka pemikiran di atas maka penulis mencoba merumuskan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara dari penelitian sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

2. Terdapat pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.

3. Terdapat pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.


(52)

32

3.1 Objek Penelitian

Menurut Husain Umar (2009:303) menerangkan bahwa :

“Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah Pengembalian Aktiva (ROA), Harga per Nilai Buku (PBV), dan Pengembalian Saham. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3.2 Metode Penelitian

Menurut Sugiyono (2010:2), menjelaskan bahwa:

“Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu dengan ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”.

Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian merupakan suatu teknik atau cara mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data, baik berupa data primer maupun data sekunder yang dapat digunakan untuk keperluan menyusun karya ilmiah dan kemudian menganalisa


(53)

faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat kebenaran atas data yang diperoleh.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang signifikan antara variabel yang diteliti sehingga kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti. Menurut Sugiyono (2009:14), pengertian metode deskriptif analisis adalah:

“Statistika yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya”.

Dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif verifikatif merupakan metode yang bertujuan menggambarkan benar tidaknya fakta – fakta yang ada serta menjelaskan tentang hubungan antar variabel yang diselidiki dengan cara mengumpulkan data, mengolah, menganalisis, dan menginterpretasi data dalam pengujian hipotesis statistik. Dalam penelitian ini, metode deskriptif verifikatif

tersebut digunakan untuk menguji pengaruhi Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Sahampada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian terlebih dahulu agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Desain penelitian merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian mulai dari


(54)

perencanaan sampai dengan pelaksanaan penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.

Menurut Jonathan Sarwono (2006:79) menjelaskan bahwa:

“Desain penelitian, seperti sebuah peta jalan bagi peneliti yang menuntun serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan”.

Sedangkan menurut Imam Fachruddin (2009), pengertian desain penelitian, yaitu:

“Desain penelitian merupakan kerangka atau perincian prosedur kerja yang akan dilakukan pada waktu meneliti, sehingga diharapkan dapat memberikan gambaran dan arah mana yang akan dilakukan dalam melaksanakan penetian tersebut, serta memberikan gambaran jika penelitian itu telah jadi atau selesai penelitian tersebut diberlakukan”. Menurut Sugiyono (2008:13) penjelasan proses penelitian dapat disimpulkan seperti teori sebagai berikut :

“Proses penelitian meliputi: 1. Sumber masalah

2. Rumusan masalah

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan 4. Pengajuan hipotesis

5. Metode penelitian

6. Menyusun instrument penelitian 7. Kesimpulan”.

Menurut Sugiyono (2008:13) berdasarkan proses penelitian yang dijelaskan di atas, maka desain pada penelitian ini dijelaskan sebagai berikut: 1. Sumber Masalah

Membuat identifikasi masalah berdasarkan latar belakang penelitian sehingga mendapatkan judul sesuai dengan masalah yang ditemukan. Identifikasi


(55)

masalah diperoleh dari adanya fenomena yang terjadi yaitu adanya perubahan ROA dan PBV yang mengakibatkan perubahan Pengembalian Saham.

2. Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui pengumpulan data. Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: a. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap

Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

b. Seberapa besar pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

c. Seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham padaperusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3. Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) maka, peneliti dapat membaca referensi teoritis yang relevan dengan masalah. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis).


(56)

4. Pengajuan hipotesis

Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual) maka jawaban itu disebut hipotesis. Hipotesis yang dibuat pada penelitian ini adalah pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) baik secara simultan maupun secara parsial berpengaruh terhadap Pengembalian Saham.

5. Metode penelitian

Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang sesuai, pertimbangan ideal untuk memilih metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis adalah, tersedianya dana, waktu, dan kemudahan yang lain. Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif.

6. Menyusun instrumen penelitian

Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian.Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen pada penelitian ini berbentuk data yang didapatkan dari Bursa Efek Indonesia melalui website www.idx.co.id, dan finance.yahoo.com. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) dengan Pengembalian Saham digunakan


(57)

korelasi berganda, sedangkan untuk menguji adanya pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) baik secara simultan maupun secara parsial terhadap Pengembalian Saham digunakan koefisien determinasi. 7. Kesimpulan

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.

Dengan demikian desain penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Jenis Penelitian Metode yang

Digunakan Unit Analisis

Time Horizon T-1 Descriptive Descriptive

Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

T-2 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

T-3 Descriptive Descriptive Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

T-4 Verifikatif Explanatory Survey

Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI

Cross Sectional

Dari tabel diatas kemudian peneliti uraikan sebagai berikut :

1. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui Pengembalian Aktiva (ROA) dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.


(58)

(PBV) dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

3. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui Pengembalian Saham dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul, melalui unit analisis yaitu pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012.

4. Tujuan penelitian pertama adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2008 - 2012, baik secara simultan maupun secara parsial, dengan cara mengumpulkan data dan informasi lalu menganalisis secara kuantitatif dengan cara menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis, melalui uji statistik apakah hipotesis diterima atau ditolak

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Berikut tabel operasionalisasi variabel yang dipergunakan dalam penelitian ini

Tabel 3.2

Operasionalisasi variabel

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Pengembalian Aktiva

(X1)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar asset

perusahaan digunakan secara efektif untuk menghasilkan laba. (L. Thian Hin, 2008:69)

ROA =

LabaBer sih

JumlahAset 100% (Darmadji & Fakhrudin, 2012:158)


(59)

Variabel Konsep Variabel Dimensi Indikator Skala

Harga Per Nilai Buku

(X2)

Harga per nilai buku adalah perbandingan antara harga saham dengan nilai buku per saham. (Brigham & Gapenski, 2006: 631)

PBV =

ℎ ℎ

(Darmadji & Fakhrudin, 2012:157)

Rasio

Pengembalian Saham

(Y)

Pengembalian

sahamadalah salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. (Eduardus Tandelilin, 2010:102) Capital Gain/Loss = − (Jogiyanto, 2010:206) Rasio

3.2.3 Sumber Data dan Teknik Penentuan Data

3.2.3.1 Sumber data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data untuk variabel Pengembalian Saham, Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder ini diperoleh dengan metode pengamatan saham-saham yang terdaftar selama pengamatan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Data Pengembalian Aktiva (ROA), Harga per Nilai Buku (PBV) dan Pengembalian Saham diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory

(ICMD) dan Indonesian Stock Exchange (IDX) dengan periode waktu tahun 2008-2012.

3.2.3.2 Teknik Penentuan Data

1. Populasi


(60)

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Berdasarkan definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa populasi merupakan seluruh objek maupun subjek yang akan dipelajari serta diteliti. Populasi yang digunakan penulis adalah berupa laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012, yaitu 32 perusahaan dan 5 (lima) periode sehingga total populasinya yaitu 160 unit populasi.

Berikut ditampilkan Tabel Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012.

Tabel 3.3

Daftar Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari Tahun 2008 sampai Tahun 2012

No Kode Nama Perusahaan

1 AGRO Bank Agro Niaga Tbk

2 BABP Bank Icb Bumi Putra Tbk

3 BACA Bank Capital Indonesia Tbk

4 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk

5 BBCA Bank Central Asia Tbk

6 BBKP Bank Bukopin Tbk

7 BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk

8 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk

9 BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

10 BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk

11 BCIC Bank Mutiara Tbk

12 BDMN Bank Danamon Indonesia Tbk

13 BEKS Bank Pundi Indonesia Tbk

14 BJBR Bank Jabar Banten Tbk

15 BJTM Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk

16 BKSW Bank Kesawan Tbk


(61)

No Kode Nama Perusahaan 18 BNBA Bank Bumi Arta Tbk

19 BNGA Bank CIMB Niaga Tbk

20 BNII Bank Internasional Indonesia Tbk

21 BNLI Bank Permata Tbk

22 BSIM Bank Sinarmas Tbk

23 BSWD Bank Swadesi Tbk

24 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

25 BVIC Bank Victoria International Tbk

26 INPC Bank Artha Graha International Tbk

27 MAYA Bank Mayapada International Tbk

28 MCOR Bank Windu Kentjana International Tbk

29 MEGA Bank Mega Tbk

30 NISP Bank NISP OCBC Tbk

31 PNBN Bank Pan Indonesia Tbk

32 SDRA Bank Himpunan Saudara Tbk Sumber: Bursa Efek Indonesia (2012)

2. Sampel

Untuk membuktikan kebenaran jawaban yang masih sementara (hipotesis), maka peneliti melakukan pengumpulan data pada objek tertentu, karena objek dalam populasi terlalu luas, maka peneliti menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut.

Menurut Sugiyono (2010:62) mengemukakan bahwa:

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penentuan jumlah sampel yang akan diolah dari jumlah populasi, maka harus dilakukan dengan teknik pengambilan sampling yang tepat. Untuk menentukan sampling teknik yang digunakan sesuai dengan judul penulis yaitu

non probability sampling.


(1)

a. Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham

 H01 ; β1 = 0, Pengembalian Aktiva (ROA) tidak berpengaruh

signifikan terhadap Pengembalian Saham.

 H11 ; β1 ≠ 0, Pengembalian Aktiva (ROA) berpengaruh signifikan

terhadap Pengembalian Saham.

b. Pengaruh Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham

 H02 ; β2 = 0 Harga per Nilai Buku (PBV) tidak berpengaruh signifikan

terhadap Pengembalian Saham

 H12 ; β2 ≠ 0, Harga per Nilai Buku (PBV) berpengaruh signifikan

terhadap Pengembalian Saham

Nilai thitung dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut :

= − −1 ( 1− )

Dan

= − −1 ( 1− )

Kriteria dari pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut : Apabila t hitung positif (+) maka :

a. jika nilai thitung < ttabel maka H0 diterima, H1ditolak

b. jika nilai thitung < ttabel maka H0 ditolak, H1diterima

Apabila t hitung negatif (-) maka:

a. jika nilai thitung< ttabel maka H0ditolak, H1diterima


(2)

Nilai thitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel dengan

tingkat kepercayaan dengan taraf nyata α = 0,05 uji dua pihak dan dari hipotesis yang telah ditetapkan tersebut akan diuji berdasarkan daerah penerimaan dan daerah penolakan yang ditetapkan sebagai berikut :

Gambar 3.1


(3)

120 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan mengenai Pengaruh Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembalian Aktiva (ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dimana Pengembalian Aktiva (ROA) mempunyai hubungan dengan PengembalianSaham yang rendah dan searah (positif), artinya ketika Pengembalian Aktiva (ROA) meningkat maka Pengembalian Saham akan meningkat. Pengembalian Aktiva (ROA) memberikan pengaruh sebesar 12,18% sisanya sebesar 87,82% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti pengembalian investasi dan pengembalian modal.

2. Harga per Nilai Buku (PBV) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dimana Harga per Nilai Buku (PBV) mempunyai hubungan dengan PengembalianSaham yang rendah dan searah (positif), artinya ketika Harga per Nilai Buku (PBV) meningkat maka Pengembalian Saham akan meningkat. Harga per Nilai Buku (PBV) memberikan pengaruh sebesar


(4)

8,88% sisanya sebesar 91,12% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti kurs, tingkat suku bunga, inflasi dan kebijakan deviden.

3. Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga per Nilai Buku (PBV) secara bersama-sama berpengaruh singnifikan terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dimana kedua variabel independen mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan Pengembalian Saham, dengan kata lain kedua variabel independen (Pengembalian Aktiva (ROA)dan Harga per Nilai Buku (PBV)) memberikan konstribusi/pengaruh sebesar 68,6% dimana sisanya sebesar 31,4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain, seperti price earning ratio, earning per share, economic value added, dan rasio pengembalian ekuitas.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, dapat kiranya diajukan saran sebagai berikut:

1. Agar Pengembalian Aktiva (ROA) dalam menentukan Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka sebaiknya perusahaan terus berupaya meningkatkan pengelolaan modal serta menyeimbangkan aktivitas pendanan agar Pengembalian Aktiva (ROA) perusahaan terus meningkat sehingga dapat meningkatkan Pengembalian Saham karena apabila Pengembalian Aktiva (ROA) perusahaan tinggi maka Investor akan melakukan investasi dengan menanamkan modalnya, oleh karena itu Pengembalian Aktiva (ROA) dapat dijadikan referensi bagi investor


(5)

untuk pengambilan keputusan atas Pengembalian Saham. Namun masih besarnya pengaruh lain selain Pengembalian Aktiva (ROA) terhadap Pengembalian Saham, maka investor perlu juga mempertimbangkan tingkat pengembalian modal dan pengembalian investasi untuk memperoleh peningkatan pengembalian sahamnya.

2. Agar pengaruh Harga Per Nilai Buku (PBV) dalam menentukan Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) optimal, maka sebaiknya perusahaan meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh nilai buku yang baik yaitu dengan cara meningkatkan harga pasar saham dengan mempertimbangakan hutang dalam mata uang asing. Hal tersebut menciptakan kepercayaan semua pihak terkait, seperti investor yang akan mempercayai penyimpanan modalnya pada perusahaan. Namun masih besarnya pengaruh lain selain Harga Per Nilai Buku (PBV) terhadap Pengembalian Saham, maka investor perlu juga mempertimbangkan Harga Saham di pasar dan Deviden yang akan diterima, sehingga akan meningkatkan tingkat pengembalian sahamnya.

3. Agar Pengembalian Aktiva (ROA) dan Harga Per Nilai Buku (PBV) berpengaruh terhadap Pengembalian Saham pada perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI), maka sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan kemampuannya untuk memperoleh Pengembalian yang tinggi. Sebaiknya agar perusahaan memperoleh Pengembalian yang optimal maka perusahaan seharusnya memperhatikan serta meningkatkan kualitas pendanaannya misalnya dengan memilih Pengembalian tertinggi tiap


(6)

tahunnya, dan juga sebaiknya perusahaan memberikan pelayanan jasa yang baik agar banyak investor yang puas dengan pelayanan dan juga banyak yang memakai jasa perusahaan. Namun masih adanya pengaruh lain selain kedua variabel ini terhadap pengembalian saham, investor masih perlu untuk mempertimbangkan variabel lainnya seperti pengembalian modal, pengembalian investasi dan deviden agar diperoleh peningkatan pengembalian sahamnya.