Disusun Oleh: M.Yusuf Amin Nugroho, Guru MTs Negeri Wonosobo
Kafarat berasal dari kata dasar kafara yang artinya menutupi sesuatu. Puasa kafarat secara istilah artinya adalah puasa untuk mengganti denda yang wajib
ditunaikan yang disebabkan oleh suatu perbuatan dosa, yang bertujuan menutup dosa tersebut sehingga tidak ada lagi pengaruh dosa yang diperbuat tersebut, baik
di dunia maupun di akhirat. Ada beberapa macam puasa kaffarat, yakni sebagai berikut:
1 Puasa kafarat dalam ibadah haji Orang yang melakukan haji tamattuk dan qiran wajib membayar denda
menyembelih seekor kambing yang sah untuk berkurban. Tetapi jika ia tidak mampu maka bisa diganti dengan melakukan puasa kafarat selama tiga hari di
tanah suci dan tujuh hari di tanah asalnya. 2 Kafarat karena meanggar sumpah.
Apabila seseorang berjanji maka wajib baginya untuk memenuhi janji itu. apabila janji itu dilanggar maka ia akan berdosa dan karenanya diwajibkan
membayar kafarat di antara tiga pilihan berikut: a Memberi amkan sepuluh orang miskin seperti yang biasa dimakan setiap
harinya; b Memberi pakaian kepada orang miskin;
c Memerdekakan budak; atau, d Puasa kafarat selama tiga hari.
2. Puasa sunnah
a. Puasa enam hari di bulan Syawal. Baik dilakukan secara berturutan ataupun tidak.
Rasulullah saw bersabda, yang artinya: Keutamaan puasa romadhon yang diiringi puasa Syawal ialah seperti orang yang
berpuasa selama setahun HR. Muslim. b. Puasa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah
Yang dimaksud adalah puasa di sembilan hari yang pertama dari bulan ini, tidak termasuk hari yang ke-10. Karena hari ke-10 adalah hari raya kurban dan
diharamkan untuk berpuasa. c. Puasa hari Arafah
Yaitu puasa pada hari ke-9 bulan Dzuhijjah. Keutamaannya, akan dihapuskan dosa-dosa pada tahun lalu dan dosa-dosa pada tahun yang akan datang HR.
Muslim. Yang dimaksud dengan dosa-dosa di sini adalah khusus untuk dosa- dosa kecil, karena dosa besar hanya bisa dihapus dengan jalan bertaubat.
d. Puasa Muharrom
Disusun Oleh: M.Yusuf Amin Nugroho, Guru MTs Negeri Wonosobo
Yaitu puasa pada bulan Muharram terutama pada hari Assyuro . Keutamaannya
adalah bahwa puasa di bulan ini adalah puasa yang paling utama setelah puasa bulan Romadhon HR. Bukhori
e. Puasa Assyuro
ari Assyuro adalah hari ke- dari bulan Muharram. Nabi shalallahu alaihi wasssalam memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada hari Assyuro ini dan
mengiringinya dengan puasa 1 hari sebelum atau sesudahnhya. Hal ini bertujuan
untuk menyelisihi umat Yahudi dan Nasrani yang hanya berpuasa pada hari ke- 10. Keutamaan: akan dihapus dosa-dosa kecil di tahun sebelumnya HR.
Muslim. f.
Puasa Sya ban. Yang dimaksud puasa Sya ban adalah memperbanyak puasa pada bulan Sya ban.
Keutamaan: Bulan ini adalah bulan di mana semua amal diangkat kepada Rabb
semesta alam HR. An- Nasa i Abu Daud, hasan .
g. Puasa Senin dan Kamis. Nabi telah menyuruh ummatnya untuk puasa pada hari Senin dan Kamis
. Hari Senin adalah hari kelahiran Nabi Muhammad sedangkan hari Kamis adalah hari
di mana ayat Al- Qur an untuk pertama kalinya diturunkan. Perihal hari Senin dan
Kamis, Rasulullah juga telah bersabda: Amal perbuatan itu diperiksa pada setiap hari Senin dan Kamis, maka saya senang
diperiksa amal perbuatanku, sedangkan saya sedang berpuasa. HR Tirmidzi h. Puasa Tengah Bulan tiga hari setiap bulan Qamariyah.
Disunnahkan untuk melakukannya pada hari-hari putih Ayyaamul Bidh yaitu tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan qamariyah.
i. Puasa Dawud Cara mengerjakan puasa nabi Dawud adalah dengan sehari puasa sehari tidak
puasa, atau selang-seling. Puasa nabi Dawud adalah puasa yang paling disukali oleh Allah swt. HR. Bukhari-Muslim.
3. Puasa Makruh