167
70 C selama 15 menit. Pengerjaan iring dengan zat kation aktif ini dapat
menurunkan ketahanan sinarnya.
9.6.6. Cara Melunturkan
Hasil celupan dengan zat direk dapat dilunturkan kembali dengan larutan yang mengandung natrium-hidrosulfit 3-4 graml, pada suhu mendidih dengan 1-2
graml chlor aktif dan larutan natrium hipochlorit atau larutan 1-2 natrium chlorit yang mengandung asam asetat pH 3-4.
Kalau bahan telah dikerjakan iring dengan zat kation aktif, maka zat tersebut perlu dihilangkan dulu dalam larutan 2 asam formiat pada suhu mendidih
dalam waktu 30 menit. Sedang apabila dikerjakan iring dengan tembaga sulfat, maka dapat dihilangkan dalam larutan 1-3 graml etilene diamine, tetra asetat
EDTA dan 1 graml soda abu. Kemudian dilanjutkan dengan dikerjakan dalam 2-3 graml natrium hidrosulfit.
9.7. Pencelupan dengan Zat Warna Asam
Zat warna asam adalah zat warna yang dalam pemakaiannya memerlukan bantuan asam mineral atau asam organik untuk membantu penyerapan, atau
zat warna yang merupakan garam natrium asam organik dimana anionnya merupakan komponen yang berwarna. Zat warna asam banyak digunakan
untuk mencelup serat protein dan poliamida. Beberapa di antaranya mempunyai susunan kimia seperti zat warna direk sehingga dapat mewarnai
serat selulosa.
Nama dagang zat warna asam adalah : Nylosan
Sandoz Nylomine I.C.I
Tectilan Ciba Geigy
Dimacide Francolor Acid
Mitsui
9.7.1. Sifat-sifat
Zat warna asam termasuk golongan zat warna yang larut dalam air. Pada umumnya zat warna asam mempunyai ketahanan cuci dan ketahanan sinar
yang baik. Sifat ketahanan tersebut sangat dipengaruhi oleh berat molekul dan konfigurasinya.
Berdasarkan cara pamakaiannya zat warna asam digolongkan menjadi 3 golongan, yaitu :
Golongan 1 Zat warna yang termasuk golongan ini dalam pemakaiannya memerlukan asam
kuat pH 2-3 sebagai asam dapat dipakai asam sulfat atau asam formiat.
Di unduh dari : Bukupaket.com
168
Zat warna asam golongan ini sering juga disebut zat warna asam celupan rata leveldying atau zat warna asam terdispersi molekul moleculerly dispersid.
Pada umumnya mempunyai ketahanan sinar yang baik tetapi ketahanan cucinya kurang.
Golongan 2 Zat warna asam yang termasuk golongan ini dalam pemakaiannya memerlukan
asam lemah pH 5,2-6,2 sebagai asam dapat dipakai asam asetat. Pada pemakaiannya tidak memerlukan penambahan elektrolit, karena pH lebih besar
dari pada 4,7 penambahan elektrolit akan mempercepat penyerapan. Ketahanan sinar dan ketahanan cucinya baik.
Golongan 3 Zat warna asam yang termasuk golongan ini dalam pemakaiannya tidak
memerlukan penambahan asam, sehingga cukup pada pH netral. Pada suhu rendah terdispersi secara koloidal sedang pada suhu mendidih terdispersi
secara molekuler. Zat warna asam golongan ini sering disebut zat warna asam milling. Sifat kerataannya sangat kurang, sehingga di dalam pemakaiannya
memerlukan pengamatan yang teliti. Ketahanan sinar dan ketahanan cucinya paling baik dibanding dengan kedua golongan zat warna asam lainnya.
9.7.2. Mekanisme Pencelupan
Mekanisme utama pada pencelupan serat protein dengan zat warna asam adalah pembentukan ikatan garam dengan gugusan amino dalam serat. Selain
itu mungkin juga terjadi ikatan lain. Dalam keadaan iso elektrik wol mengandung ikatan garam yang netral, seperti berikut :
COO wol
N 3
H Dengan penambahan ion hidrogen dari asam, maka akan terbentuk ion
amonium bebas yang bermuatan positif, seperti berikut :
+
H
3
N – wol – COO
¯
+ H
+
o
+
H
3
N – wol - COOH Sehingga dapat mengikat anion dari zat warna asam sebagai berikut :
+
H
3
N – wol – COOH + D¯ o DH
3
N – wol – COOH Anion zat warna asam
9.7.3. Faktor-faktor yang Berpengaruh
Pada pencelupan dengan zat warna asam celupan rata, penambahan elektrolit akan berfungsi menghambat penyerapan zat warna sedang pada pencelupan
dengan zat warna asam celupan netral, penambahan elektrolit akan berfungsi mempercepat penyerapan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
169
9.7.3.1. Pengaruh Suhu
Kecepatan penyerapan zat warna sangat dipengaruhi oleh sudut. Di bawah 39
C hampir tidak terjadi penyerapan. Selanjutnya apabila suhu dinaikkkan lebih dari 39
C kecepatan penyerapan bertambah. Tiap golongan zat warna asam mempunyai suhu kritis tertentu di mana apabila suhu tersebut telah
dilampaui, zat warna akan terserap dengan cepat sekali. Sebagai contoh zat warna asam celupan netral pada suhu di bawah 60
C hampir tidak akan terserap, tetapi apabila suhu dinaikkan sampai 70
C akan terjadi penyerapan dengan cepat sekali, sehingga ada kemungkinan
menghasilkan celupan yang tidak rata.
9.7.4. Cara Pemakaian
1. Zat warna asam golongan A Mula-mula zat warna dibuat pasta dengan air dingin, kemudian ditambah air
hangat hingga larut sempurna.
Bahan dari serat wol yang telah dimasak, dikerjakan dalam larutan celup yang mengandung 10-20 garam glauber 2-4 asal sulfat pada suhu 40
C selama 10-20 menit, sehingga diperoleh pH yang sama merata pada bahan.
Zat warna yang telah dilarutkan dimasukkan dan suhu dinaikkan sampai mendidih selama 45 menit. Selanjutnya ditambahkan 1-3 asam asetat 30
atau 1 asam sulfat pekat dan pencelupan diteruskan selama beberapa menit.
2. Zat asam golongan B Mula-mula zat warna dibuat pasta dengan air dingin, kemudian ditambah air
hangat sampai larut sempurna. Bahan dari serat wol yang telah dimasak mula-mula dikerjakan larutan celup
yang mengandung 10-15 garam glauber 3-5 asam asetat 30 pada suhu 40
C selama 10-20 menit. Kemudian ke dalamnya ditambahkan larutan zat warna dan suhu dinaikkan sampai mendidih selama 45 menit. Pencelupan
diteruskan selama 40-45 menit dengan penambahan 1-3 asam asetan 30 dan 1 asal sulfat pekat untuk memperbaiki penyerapannya.
3. Zat warna asam golongan C Mula-mula zat warna dibuat pasta dengan air dingin, kemudian ditambahkan air
hangat sampai larut sempurna. Bahan dari serat wol yang telah dimasak dikerjakan dalam larutan celup yang mengandung 2-4 ammonium sulfat pada
suhu 40
C selama 10-20 menit. Zat warna yang telah dilarutkan dimasukkan dan suhu dinaikkan sampai
mendidih selama 45 menit. Pencelupan diteruskan selama 1 jam pada suhu mendidih.
9.7.4.1. Cara Pencelupan untuk Serat Sutera
Cara pencelupan untuk serat sutera sama dengan untuk serat wol hanya suhunya lebih rendah yakni 85
C.
Di unduh dari : Bukupaket.com
170
Hal ini disebabkan karena pada suhu mendidih kemungkinan dapat menurunkan kekuatan serat sutera, kadang-kadang dalam larutan celup
ditambahkan 10 mll air bekas degumming.
Gambar 9 - 5 Skema proses Pencelupan sutera dengan zat warna asam
9.7.5. Cara Melunturkan
Bahan yang telah dicelup, dapat dilunturkan kembali dengan mengerjakan dalam larutan 2-4 sulfoksilat formaldehide formosol yang mengandung 3-
5 asam asetat 2 pada suhu mendidih. Pelunturan dengan natrium hidrosulfit pada suhu yang rendah 60
C alam suasana netral dapat juga dilakukan, hanya kadang-kadang menyebabkan
pegangan wolnya menjadi kasar.
9.8 Pencelupan dengan Zat Warna Basa