Merserisasi Kain Campuran MERSERISASI

143 berlangsung selama 5 detik. Selanjutnya kain dilewatkan pada bagian penguapan, atau disebut juga ruak reaksi reaction chamber, dimana kain dalam keadaan tegang ataupun kendur akan dihembus dengan uap panas selama 10 detik pada tekanan 1 Atm atau 3 detik pada tekanan 4 Atm menggunakan unit penguapan tertutup sejenis Vaporloc Chamber. Gambar 8-22 Diagram Proses Merserisasi Panas Tahap proses berikutnya adalah pendinginan, dimana kain dilewatkan pada serangkaian silinder pendingin selama 30 detik dan diikuti pencucian awal penstabilan. Penelitian tersebut di atas tentu saja bukan merupakan satu-satunya penelitian yang pernah dilakukan sehubungan dengan merserisasi pada suhu tinggi. Sejak akhir tahun 60-an hingga sekitar pertengahan 80-an banyak para ahli yang mengadakan penelitian mengenai merserisasi panas, dan pada umumnya mereka sependapat atas keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh dari proses ini. Di balik semua kelebihannya proses merserisasi panas mengandung resiko lebih besar terjadinya kerusakan serat kapas akibat oksidasi.

8.7 Merserisasi Kain Campuran

Merserisasi kain campuran kapas dan rayon viskosa, kupramonium maupun asetat maupun polinosik dilakukan terutama untuk memperbaiki kenampakan kain akibat perbedaan kilau masing-masing jenis serat dan mendapatkan celupan yang rata pada pencelupan solid dyeing. Serat rayon dan polinosik pada umumnya memiliki kilau lebih tinggi tercelup lebih tua daripada kapas. Keduanya memperlihatkan perilaku yang hampir sama terhadap pengerjaan soda kostik. Dinding luarnya kutikel yang lebih lemah dan derajat polimerisasi yang lebih rendah dibandingkan kapas membuat rayon maupun polisonik menjadi lebih peka. Kesalahan dalam menetapkan kondisi proses dapat Di unduh dari : Bukupaket.com 144 mengakibatkan diperolehnya efek kaku, kasar, rapuh, bahkan efek seperti pada parchmentising. Mengingat lemahnya dinding luar serat dan derajat polimerisasinya yang lebih rendah maka penggembungan yang terlalu besar harus dihindari karena dapat mengakibatkan kerusakan, bahkan pelarutan sebagian, pada serat rayon seperti nampak pada gambar 7-22, dimana penggembungan dan pelarutan sebagian mencapai titik maksimumnya pada konsentrasi soda kostik 9-11. Perbedaan saat penggembungan maksimum antara rayon dan kapas memungkinkan larutan soda kostik seperti yang biasa digunakan pada merserisasi kapas, yaitu 25 - 30, untuk mendapatkan efek kilau dan peningkatan daya serap zat warna pada serat kapas tanpa menimbulkan efek yang sama pada komponen rayonnya juga tidak menimbulkan kerusakan. Pada konsentrasi seperti ini rayon hanya menggembung sedikit dan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan kapas. Namun demikian perlu diperhatikan bahwa pada pencucian dengan air dingin konsentrasi soda kostik pada kain secara bertahap akan turun dan pada saat mencapai 9 - 11 dapat mengakibatkan kerusakan pada rayon. Ini dapat dihindari dengan menggunakan air panas untuk pencucian, atau dengan menambahkan 10 garam dapur ke dalam pencucian. Pemakaian air panas dapat menurunkan konsentrasi soda kostik pada kain secara cepat sehingga tidak memberi kesempatan terlalu lama terjadinya kerusakan serat. Sedangkan penambahan garam dapur ataupun garam-garam karbonat dan bikarbonat menaikkan konsentrasion dalam fase larutan sehingga air cenderung berada dalam fase tersebut untuk mempertahankan kesetimbangan. Cara lain untuk menghinari kerusakan pada serat rayon adalah dengan menggunakan kalium hidroksida KOH pada konsentrasi sekitar 29 - 30, yaitu konsentrasi yang memungkinakan penggembungan maksimum serat kapas namun tidak mengakibatkan kerusakan pada rayon, dan suhu 15°C. Kalium hidroksida diketahui tidak memiliki kemampuan melarutkan rayon. Karena harganya mahal maka seringkali dilakuan pencampuran kalium hidroksida dan soda kostik dengan komposisi sesuai proporsi masing-masing jenis serat pada kain campuran. Komposisi campuran yang sering digunakan adalah 70 - 80 bagian volume soda kostik 23 dan 30 - 20 bagian volume KOH 28. Dengan prinsip yang sama suhu larutan harus diusahakan agar menghasilkan penggembungan minimum pada rayon dan justru sebaliknya bagi kapas. Suhu yang disarankan adalah sekitar 38°C pada merserisasi dengan soda kostik. Waktu pengerjaan harus sesingkat mungkin untuk menghindari pelarutan rayon, dan untuk itu dapat digunakan zat pembasah tahan alkali untuk mempercepat pembasahan dan penetrasi. Salah satu literatur menyarankan waktu kontak sebaiknya tidak lebih dari 90 detik. Di unduh dari : Bukupaket.com 145

8.8 Daur Ulang Soda Kostik