a. Bahwa biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan variabel dan prinsip variabilitas biaya dapat
diterapkan dengan tepat. b. Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat
kapasitas penuh. c. Bahwa biaya variabel akan berubah secara proposional sebanding
dengan perubahan volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan.
d. Harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara
umum. e. Bahwa hanya ada satu macam barang yang di produksi atau dijual atau
jika lebih dari satu macam, maka kombinasi atau komposisi penjualannya sales mix akan tetap konstan.
D. Analisis Biaya-Volume-Laba
1. Pengertian Analisis Biaya-Volume-Laba Analisis biaya-volume-laba merupakan alat yang digunakan untuk
merencanakan dan membuat keputusan. Analisis biaya-volume-laba menekankan pada hubungan biaya, volume dan harga jual. Jadi, analisis
biaya-volume-laba merupakan alat yang berguna untuk mengidentifikasi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengenai permasalahan yang ada pada perencanaan dan membantu perusahaan untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Asumsi-Asumsi dalam Analisis Biaya-Volume-Laba Menurut Siregar 2013: 334, ada beberapa asumsi pada analisis
biaya-volume-laba yaitu: a. Analisis mengasumsi bahwa fungsi pendapatan dan fungsi biaya
bersifat linear. b. Analisis mengasumsikan bahwa harga, biaya tetap total, dan biaya
variabel per unit dapat diidentifikasi secara akurat dan akan selalu konstan selama dalam kisaran relevan.
c. Analisis mengasumsikan bahwa jumlah yang diproduksi sama dengan jumlah yang dijual.
d. Pada analisis multiproduk, bauran penjualan diasumsikan telah diketahui sebelumnya.
e. Harga jual dan biaya diasumsikan telah diketahui dengan pasti. 3. Penerapan Analisis Biaya-Volume-Laba
Penerapan analisis-biaya-volume-laba digunakan untuk menentukan volume yang ditargetkan, yaitu volume yang diperlukan untuk mencapai
laba operasi yang ditargetkan. Analisis ini juga menyajikan informasi pada manajemen mengenai dampak perubahan pada biaya, pendapatan,
volume, dan laba. Beberapa bentuk analisis biaya-volume-laba sebagai berikut:
a. Menghitung Impas Dalam perhitungan ini sudah dijelaskan pada materi tentang break
even point diatas.
b. Batas Keamanan Margin Of Safety Margin of safety
adalah penjualan yang dapat dijual diatas volume impas. Margin of safety ini diharapkan akan diperoleh diperusahaan
diatas volume impas. Analisis impas dapat memberikan informasi tentang volume penjualan minimal agar perusahaan tidak menderita
rugi. Jika impas dihubungakan dengan angka pendapatan penjualan dianggarkan maka akan memperoleh informasi berapa volume
penjualan yang dianggarkan dengan volume penjulan impas yang merupakan angka dari margin of safety. Batas keamanan adalah
persentase yang menunjukkan batas sampai seberapa jauh penjualan yang dibudgetkan boleh turun tetapi perusahaan tidak menderita rugi
Supriyono, 1989: 356. Dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
x 100
Keterangan: MS: Margin of safety atau batas keamanan dinyatakan dalam
SB: Penjualan dianggarkan SBE: Penjualan pada saat break even
c. Contribution Margin
Contribution margin berarti sisa hasil penjualan setelah menutup biaya
variabel, yang disumbangkan untuk menutup biaya tetap, dan selanjutnya untuk keuntungan suatu periode Garrison, 1987: 275.
Contribution margin mempunyai hubungan yang erat dengan
perhitungan volume penjualan dalam keadaan impas. Rumus perhitungan volume penjualan dalam keadaan impas adalah:
Keterangan : X: Jumlah produk yang dijual
a: Total biaya tetap b: Biaya variabel per unit
p: Harga jual per unit
Apabila rumus tersebut dikaitkan dengan contribution margin akan menjadi:
Dari rumus tersebut dapat dilihat bahwa contribution margin adalah harga jual per unit dikurangi biaya variabel per unit.
Contribution margin = harga jual per unit
– biaya variabel per unit Selain itu untuk perhitungan dalam jumlah rupiah dapat dibuat rumus
sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Distribusi Normal Distribusi normal merupakan ditribusi teoritis dari variabel random
yang kontinyu. Kurva normal bentuknya seperti genta, sifatnya rata dan simetris. Distribusi normal standar adalah distribusi normaldengan
rata- rata μ = 0 dan simpangan baku δ = 0
Rumus distribusi normal baku atau standar:
Dimana: Z: nilai standar
X: nilai variabel dari volune penjualan μ: mean kuantitas penjualan
δ: deviasi standar dalam kuantitas
Penerapan distribusi normal dalam analisis biaya-volume-laba dapat digunakan dengan dua pendekatan untuk menghitung deviasi luas
daerah kurva normal yaitu: 1. Pendekatan kuantitas penjualan
̽
atau
Keterangan: δz: Deviasi standar luas daerah kurva normal yang dihitung
ᴫ: Batas laba yang dihitung probabilitasnya p: Harga jual per unit
a: Total biaya tetap b: Biaya variabel per unit
μ: Mean kuantitas penjualan δ: Deviasi standar dalam kuantitas.
2. Pendekatan rupiah laba
Keterangan: δz: Deviasi standar luas daerah kurva normal yang dihitung
ᴫ: Batas laba yang dihitung E
ᴫ: Laba yang diharapkan pada kuantitas penjualan sebesar mean δᴫ: Deviasi standar laba.
Deviasi standar laba dapat dihitung dengan rumus: δᴫ = δ p – b
Untuk menghitung laba yang diharapkan pada mean tertentu
menggunakan rumus: E
ᴫ = μ p – b – a
Dimana: μ: Mean penjualan
p: Harga jual per unit b: Biaya variabel per unit
a: Biaya total tetap.
E. Penentuan Mean dan Deviasi Standar