Analisis Break Even Point

diplot dari titik di atas atau di bawahnya dalam garis regresi. Persamaan regresi pada metode kuadrat terkecil adalah: Keterangan: a: Konstanta menggambarkan biaya tetap b: Koefisien menggambarkan biaya variabel Y: Biaya campuran X: Aktivitas Perhitungan a dan b dapat dilakukan dengan rumus: Dalam hal ini variabel Y adalah biaya, sedangkan variabel X merupakan volume kegiatan.

C. Analisis Break Even Point

1. Pengertian Analisis Break even point Analisis Break even point atau titik impas merupakan suatu titik yang menunjukkan bahwa pendapatan total yang dihasilkan perusahaan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan, sehingga perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak mengalami kerugian. Analisis Break even point dapat diartikan suatu keadaan dimana dalam operasi, perusahaan tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi penghasilan = total biaya Munawir, 2007: 184. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Analisis Break even point dalam istilah lain sering disebut dengan titik impas. Perusahaan dapat mengalami titik impas jika antara modal dan biaya-biaya yang dikeluarkan tidak mengalami kerugian atau tidak memperoleh laba, jadi laba yang dihasilkan adalah 0 nol. Analisis Break even point ini digunakan oleh manager perusahaan untuk meramal jumlah volume yang akan diproduksi agar perusahaan bisa mengoptimalkan laba yang diperoleh. Selain itu analisis break even point juga bisa digunakan untuk menargetkan laba yang akan diperoleh di tahun mendatang. Jadi analisis break even point ini sangat penting digunakan oleh seorang manager perusahaan dalam mengambil kebijakan untuk meramal laba yang akan datang. Ada dua cara dalam menentukan impas yaitu melalui pendekatan teknik persamaan dan pendekatan grafis. Pendekatan teknik persamaan ini mendasarkan pada persamaan pendapatan sama dengan biaya ditambah dengan laba. Sedangkan, pendekatan grafis ini dihitung dengan mencari titik potong antara garis pendapatan dan biaya dalam suatu grafik. Impas break-even adalah keadaan suatu usaha yang tidak memperoleh laba dan tidak menderita rugi. Dengan kata lain, suatu usaha dikatakan impas jika jumlah pendapatan revenues sama dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan untuk menutup biaya tetap saja. Analisis impas adalah suatu cara untuk mengetahui PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI volume penjualan minimum agar suatu usaha tidak menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba dengan kata lain labanya sama dengan nol Mulyadi, 1993: 230. Perhitungan impas dapat ditulis dengan rumus sebagai berikut: Dalam keadaan impas i = 0, oleh karena itu persamaan impas adalah: Keterangan : X: Volume penjualan a: Biaya tetap b: Biaya variabel per unit Jika diperlukan informasi impas dalam rupiah, rumus tersebut dikembangkan menjadi : Keterangan: pX: Jumlah rupiah produk yang dijual a: Total biaya tetap b: Biaya variabel per unit p: Harga jual per unit Titik impas bisa juga digunakan untuk merencanakan laba yang ingin dicapai pada perusahaan sebagai berikut: Keterangan: X: Jumlah produk yang dijual a : Total biaya tetap b: Biaya variabel per unit p: Harga jual per unit I: Laba yang dianggarkan Jika ingin mengetahui dalam jumlah rupiah maka, rumus yang digunakan sebagai berikut: Keterangan: pX: Jumlah rupiah produk yang dijual a: Total biaya tetap b: Biaya variabel per unit p: Harga jual per unit I: Laba yang dianggarkan. 2. Manfaat Analisis Break Even point Analisis Break even point sangat bermanfaat untuk merencanakan laba operasi dan volume penjualan suatu perusahaan. Setelah mengetahui informasi besarnya hasil titik impas yang dicapai, maka industri dapat melakukan kebijakan, yaitu menentukan berapa jumlah produk yang harus dijual budget sales, harga jualnya sales price apabila industri menginginkan laba tertentu dan dapat meminimalkan kerugian yang akan terjadi Ariyanti et. al., 2014: 3. 3. Asumsi dan Keterbatasan Analisis Break Even Point Menurut Munawir 2007: 197 Analisis impas bergantung pada sejumlah asumsi yang membatasi. Diantaranya asumsi tersebut adalah: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a. Bahwa biaya harus dapat dipisahkan atau diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap dan variabel dan prinsip variabilitas biaya dapat diterapkan dengan tepat. b. Bahwa biaya tetap secara total akan selalu konstan sampai tingkat kapasitas penuh. c. Bahwa biaya variabel akan berubah secara proposional sebanding dengan perubahan volume penjualan dan adanya sinkronisasi antara produksi dan penjualan. d. Harga jual per satuan barang tidak akan berubah berapapun jumlah satuan barang yang dijual atau tidak ada perubahan harga secara umum. e. Bahwa hanya ada satu macam barang yang di produksi atau dijual atau jika lebih dari satu macam, maka kombinasi atau komposisi penjualannya sales mix akan tetap konstan.

D. Analisis Biaya-Volume-Laba