Reduksi Data Analisis Data

Yulinda Nurul Listyani , 2015 PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI SANTRI WARIA D I PESANTREN AL-FATAH KOTAGED E YOGYAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu naratif berbentuk catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan, dan bagan Sugiyono, 2009, hal. 95. Penyajian data ini digunakan untuk lebih meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan mengambil tindakan berdasarkan pemahaman dan analisis sajian data. Data penelitian ini disajikan dalam bentuk uraian Gunawan,

2013, hal. 211. 3.

Penarikan KesimpulanVerifikasi Langkah terakhir yang digunakan adalah verifikasi atau yang disebut juga dengan penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan merupakan hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil tindakan. Penarikan kesimpulan adalah hasil penelitian yang menjawab fokus penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif dan objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian Gunawan, 2013, hal. 212. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ada ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan adalah kesimpulan yang kredibel Sugiyono, 2013, hal. 345. Untuk mendapatkan kesimpulan yang relevan dengan kenyataan, peneliti melakukan verifikasi yaitu melihat dan mempelajari kembali data-data yang telah direduksi dan disajikan dengan cara meminta pertimbangan, pendapat, dan memasukan dari para responden. Kemudian dapat diambil kesimpulan akhir. Yulinda Nurul Listyani , 2015 PEMBINAAN KEAGAMAAN BAGI SANTRI WARIA D I PESANTREN AL-FATAH KOTAGED E YOGYAKARTA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan pembinaan keagamaan di Pesantren Waria Al-Fata ḥ Kotagede Yogyakarta sudah cukup baik, dilihat dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil pembinaan keagamaan. Namun, evaluasi di Pesantren Waria Al-Fata ḥ Kotagede Yogyakarta ini belum cukup baik dikarenakan pesantren ini tidak seperti pesantren pada umumnya yang tertulis secara terstruktur dan pesantren ini termasuk ke dalam pembinaan informal yang tidak terikat oleh apapun serta memiliki kebebasan untuk mengembangkan diri sendiri. Secara khusus kesimpulan yang diambil dari hasil pengolahan data penelitian dan analisis data penelitian mencakup 1 Perencanaan pembinaan keagamaan bagi santri waria di Pesantren Al-Fata ḥ Kotagede Yogyakarta; 2 Pelaksanaan pembinaan keagamaan bagi santri waria di Pesantren Al-Fata ḥ Kotagede Yogyakarta; 3 Hasil pembinaan keagamaan bagi santri waria di Pesantren Al-Fata ḥ Kotagede Yogyakarta. Pertama, perencanaan pembinaan keagamaan di Pesantren Waria Al- Fata ḥ Kotagede Yogyakarta dilihat dari perencanaan yang dilakukan pada awalnya merujuk pada tujuan yang ingin dicapai yakni memberikan ruang nyaman untuk beribadah bagi waria, serta mengadvokasi pemerintah tentang keberadaan waria dan keberagamaannya. Kemudian memberikan kemampuan dasar dan pengetahuan agama kepada para santri waria akan pentingnya nilai- nilai keagamaan. Meningkatkan dan mengembangkan kehidupan santri waria sebagai pribadi dan anggota masyarakat, dan mempersiapkan para santri waria untuk bergaul dan mengarungi kehidupan yang lebih bermanfaat dan bertanggung jawab. Kemudian dari ketetapan jadwal yang telah disusun sebelumnya.