Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemetaan Identifikasi Kerusakan Lahan pertanian akibat Erupsi Gunung Sinabung di Kawasan Radius 5 Km Kabupaten karo dengan menggunakan software pengolahan Sistem Informasi Geografis ArcGis 10.1 diperoleh hasil peta Kerusakan Lahan Pertanian dengan tingkat keakuratan 80. 2. Luas kerusakan lahan pertanian bervariasi yang tersebar di Empat Kecamatan yakni Kecamatan Payung, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Naman Teran, dan Kecamatan Tigan Derket yaitu: Rusak Berat seluas 2051,24 ha tersebar di tiga Kecamatan Naman Teran, Payung, dan Simpang Empat, Rusak Sedang seluas 1124,38 ha tersebar di empat Kecamatan Payung, Simpang Empat, Naman Teran, dan Tigan Derket, dan Rusak Ringan seluas 1281,70 ha tersebar di tiga Kecamatan Payung, Simpang Empat, dan Tiganderket. 3. Total luas seluruh penggunaan lahan yang terkena dampak Erupsi Gunung Sinabung yang berada di Kawasan Radius 5 Km adalah 7717,48 ha. Dengan perincian yakni Lahan Pertanian keseluruhan seluas 4565,62 ha, Kawasan Permukiman seluas 83,77 ha, hutan seluas 2989,90 ha, Danau seluas 111,96 ha, dan Kawasan Pariwisata seluas 8,00 ha. 90

B. Saran

1. Bagi peneliti yang mungkin akan melakukan penelitian berkaitan dengan bidang Teknik Penginderaan Jauh agar lebih memperhatikan peta yang akan digunakan untuk kegiatan pemetaan agar menggunakan peta dengan tingkat keakuratan lebih tinggi, karena peta yang diperoleh dari lapangan baik peta yang dihasilkan oleh penulis sebelumnya belum sepenuhnya sempurna. Sehingga diharapkan peneliti berikutnya menghasilkan peta yang lebih baik dari sebelumnya 2. Bagi Pemerintah Kabupaten Karo sebaiknya lebih sering melakukan kegiatan pemetaan dengan menggunakan teknik Penginderaan Jauh, karena data yang diperoleh dari instansi terkait kebanyakan tidak sesuai dengan fakta di lapangan. 3. Bagi masyarakat Kabupaten Karo yang lahan pertaniannya mengalami kerusakan, Bila ketebalan timbunan materi 20 Cm maka bahan timbunan disekitar pohon perlu dikurangi hingga ketebalan mencapai 20 cm agar pertumbuhan akar tidak terganggu, tindakan pemupukan dan lain-lain mudah dilakukan. Kemudian untuk menjaga bahan timbunan hilang karena erosi, diperlukan tindakan konservasi.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Debu Vulkanik Erupsi Gunung Sinabung Dari Desa Simacem Kabupaten Karo Dengan Metode Xrd Dan Sem-Edx

11 115 67

Keanekaragaman Tumbuhan Obat Di Kawasan Hutan Gunung Sinabung Kabupaten Karo Sumatera Utara

6 97 49

Identifikasi dan Pemetaan Lahan Kritis Menggunakan Teknik Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografi

2 14 25

Identifikasi Lahan Pertanian di Dataran Fluvial Wilayah Kabupaten Kulonprogo dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografi dan Penginderaan Jauh

0 4 14

ANALISIS NILAI LAHAN DI KECAMATAN NGAWI DENGAN APLIKASI PENGINDERAAN JAUH ANALISIS NILAI LAHAN DI KECAMATAN NGAWI DENGAN APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

4 14 16

ANALISIS NILAI LAHAN DI KECAMATAN NGAWI DENGAN APLIKASI PENGINDERAAN JAUH ANALISIS NILAI LAHAN DI KECAMATAN NGAWI DENGAN APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS.

2 9 18

IDENTIFIKASI LAHAN PERTANIAN DI DATARAN FLUVIAL WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO Identifikasi Lahan Pertanian Di Dataran Fluvial Wilayah Kabupaten Kulonprogo Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografi Dan Penginderaan Jauh.

0 4 14

PENDAHULUAN Identifikasi Lahan Pertanian Di Dataran Fluvial Wilayah Kabupaten Kulonprogo Dengan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografi Dan Penginderaan Jauh.

0 2 28

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK ARAHAN LAHAN SAWAH BERKELANJUTAN DI KABUPATEN SLEMAN

0 0 10

APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK PEMETAAN KERAWANAN LONGSOR LAHAN DI KABUPATEN TEMANGGUNG Suryanti suryanti93mail.ugm.ac.id Nur M. Farda fardageo.ugm.ac.id Abstract - APLIKASI PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

0 0 10