Kajian Teori Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1996, hlm. 16.

seperti Zainul Muflihin dalam Tesisinya :”Pendidikan anak dalam al- Quran” dimana Peneliti haya fokus pada nilai dan metode sementara unsur- unsur lain seperti pendidik, anak didik, interaksi dengan anak didik, lingkungan dan sub-sub lainya menurutnya belum tersentuh, dengan demikian penelitian ini masih layak untuk dilakukan.

E. Kajian Teori

1. Metode dan strategi Metode berasal dari bahasa Yunani “metoda” yang memiliki dua suku kata yaitu meta yang berarti “melalui” dan “hodos” yang berarti “jalan atau cara”. Jadi metode adalah cara yang dilalui untuk mencapai suatu tujuan. 23 Menurut Muhibbin Syah, metode adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan fakta-fakta dan konsep-konsep secara sistematis. 24 Cara yang ditempuh adalah cara yang paling tepat efektif dan cepat efisien. 25 Shalih Abdul Aziz menyatakan metode pendidikan merupakan sarana dan alat yang dalam peraktekanya diharapkan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan. 26 Ali Khalil mengatakan bahwa metode pendidikan merupakan sejumlah kegiatan yang dilakukan pendidik dalam rangka menggairahkan 23

M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,1996, hlm. 16.

24 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, cet. Ke-9, hlm. 201. 25 Ahmad Tafsir, Metodologi PengajaranAgama Islam Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2004, hlm. 9. 26 Shalih Abdul Aziz, al-Tarbiyah wa Turuq al Tadris, Kairo: Daar al-Ma’aarif, 1991, hlm. 149. dan mengaktifkan anak didik dalam berbuat, sehingga menimbulkan kesan terhadap peserta didik tentang apa yang ia pelajari dalam setiap kondisi. 27 Ada aksentuasi berbeda antara metode pendidikan Islam dengan metode pendidikan pada umumnya. Aksentuasi tersebut terletak pada sumber dimana metode itu diambil. Metode pendidikan Islam hanya bisa gali dan diambil dari al-Qur’an dan As-Sunnah. 28 Dalam mengajarkan nilai menurut Sumitro akan lebih sesuai jika digunakan metode pemberian contoh dan nasehat. Sedangkan dalam mentransfer pengetahuan dan keterampilan, disamping dengan memberikan contoh, juga dapat menggunakan metode diskusi, pemecahan masalah, tanya jawab, dan metode-metode lainyang dianggap relevan. 29 Dalam kamus bahasa Indonesia, strategi, metode dan taktik memiliki arti yang sama yaitu : “rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran tertentu”. 30 2. Keberhasilan Strategi atau metode pendidikan Nabi Ibrahim dapat dikatakan berhasil dengan dasar sebagai berikut: 27 Ali Khalil Abu Al-Anain, Falsafah al-Tarbiyah al-Islamiyah, fi al-Qur’an al-karim, Bairut: Daar-al-Fikr al-Arabi, 1980, hlm. 218. 28 Ali Abdul Halim Mahmud, Pendidikan Ruhani, trj. Abdul Hayyie al-Kattani, Jakarta:Gema Insani Press, 1995, hlm. 53. 29 Sumitro et.al., Pengantar Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta, t.t, hlm. 77. 30 Dedi Sugono, Meity Taqdir Qodratillah, Cormentyna, dkk, Kamus Bahasa Indonesia, Jakarta: Depdiknas,2008, hlm. 952, 1376-1377, 1420. 1. Pemberitaan Allah tentang sesuatu yang terjadi di dalam Al-Quran, memiliki beberapa manfaat, antara lain untuk diambil sebagai pelajaran dan peringatan, untuk disebut agar dicela atau dipuji. 2. Penyebutan Allah atas sifat-sifat orang yang berbahagia dan sengsara memiliki faedah antara lain: a. Sifat yang Allah sifati dengannya orang-orang yang baik, menunjukkan bahwa Allah cinta dan ridha kepadanya, dan itu merupakan sifat terpuji. b. Sifat yang Allah sifati dengannya orang-orang yang jelek, menunjukkan bahwa Allah benci kepadanya, dan itu tercela. c. Allah memuliakan para wali-walinya dengan pujian yang baik diantara para manusia, itu menunjukkan ganjaran baik yang disegerakan -seperti pujian terhadap Nabi Ibrahim dengan ungkapan : “ keselamatan atas Ibrahim”, “Sungguh ia adalah orang yang beriman”, Sungguh ia dalah orang yang baik”.- ini menunjukkan pujian atas nabi Ibrahim yang menunjukkan keberhasilannya dalam melakukan amalan-amalan baik, sehingga ia pantas untuk diberikan ganjaran baik, karena ganjaran yang baik tidaklah diberikan kecuali karena keberhasilan dan kesuksesan dalam melakukan perkara yang besar dan luar biasa. dan Allah menghinakan musuh-musuhnya dengan celaan, menunjukkan akibat jelek yang disegerakan –seperti celaan kepada Fir’aun dengan ungkapan zhalim dan sombong. Sehingga ia desegerakan ganjaran jelek atasnya dengan didekatkan panasnya api neraka kekuburnya. 31 d. Anjuran untuk mencontoh orang-orang baik dan berlomba-lomba dalam mengikutinya, dan memotivasi untuk lebih bersemangat dalam melakukan perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang yang baik. e. Mencintai perbuatan kebaikan yang dilakukan oleh orang baik, dan membenci perbuatan maksiat, karena pengaruhnya yang tidak baik atas pelakunya. f. Seseorang jika melihat perbuatan baik yang dilakukan oleh orang- orang baik dan ia tidak mampu melakukan seperti yang dilakukan, maka wajib atasnya untuk meremehkan dan menghinakan dirinya, karena dengan seperti ini menunjukkan ada kebaikan pada dirinya, sebagaimana jika ia melihat dirinya dengan pengelihatan kesombongan dan keangkuhan menunjukkan kerusakan dan kebinasaan dirinya. 32 g. Pemberian ni’mat dan kebaikan, diangkatnya malapetaka, dibukanya pintu kesulitan, ini semua menunjukkan rahmat, kemuliaan dan kedermawanan Allah. h. Pemberian kemuliaan dan pahala disisi Allah menunjukkan keridha’an Allah dan kecintaa-Nya, yang tidak lain sebabnya adalah 31 Q.S Ghafir: 46. 32 Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di, Taisir al-Karim Ar-Arahman fi Tafsir Kalam al- Mannan, Lubnan, Bairut: Al-Rayan Institution Publishers, 2012, hlm. 35. amal shalih dari ketakwaan, perbuatan baik, dan mengikuti Rasulullah. 33 Karena Allah mensifati Nabi Ibrahim dengan sifat yang baik, memujinya diantara para wali-walinya, dan anjuran untuk mencontoh dan mengikutinya, pemberian kemulian dan ganjaran baik disisinya bagi orang yang mengikutinya, merupakan bukti yang sangat kuat akan keberhasilannya disisi Allah. 3. Pendidikan Islam Dalam pengertian secara bahasa pendidikan diartikan sebagai sebuah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok dalam upaya mendewasakan manusia. atau ia merupakan serangkaian perbuatan yang mencakup hal, cara, atau proses mendidik. 34 Dalam Undang-undang Repulik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 35 Hasan Langgulung mengartikan pendidikan sebagai suatu proses yang mempunyai tujuan yang biasanya diusahakan untuk menciptakan 33 Shalih bin Fauzan bin Abdullah al-Fauzan, Aqidah Tauhid, 1413H1993M, hlm. 53. 34 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua, Jakarta: Balai Pustaka, Cet. 3 hlm. 232. 35 Undang-undang Republik IndonesiaNo. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2003 beserta Penjelasannya, Jakarta: Cemerlang, 2003, hlm. 3. pola-pola tingkah laku tertentu. 36 Atau sutu proses spiritual, akhlak, intelektual, dan sosial yang berusaha membimbing manusia dan memberinya nilai-nilai, prinsip-prinsip dan teladan ideal dalam kehidupan yang bertujuan mempersiapkan kehidupan dunia dan akhirat. 37 Menurut an-Nahlawi pendidikan Islam tidak lain merupakan proses pembinaan, pengembangan, dan pengamalan Islam syari’at itu sendiri. Tidak ada pertentangan antara pendidikan Islam dengan muatan yang terdapat dalam syari’at. Pendidikan Islam dapat mengantarkan manusia pada perilaku-perilaku dan perbuatan-perbuatan yang tidak melanggar syrari’at atau ketetapan hukum Allah. 38 Adapun kata “Islam” yang menjadi imbuhan pada kata “Pendidikan Islam” menunjukkan warna, model, bentuk dan ciri bagi pendidikan tersebut, yakni pendidikan yang bernuansa Islam, yang secara psikologis kata tersebut mengindikasikan adanya suatu proses untuk mencapai sebuah nilai, sehingga mengkonotasikan kepada perilaku yang bernilai, bermoral, berakhlak, dan menjauhi selainya. 39 4. Nilai 36 Hasan Langgulung, Manusia dan Pendidikan, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1989, hlm. 32. 37 Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1993, hlm. 62. 38 Abdurrahman An-Nahlawi, Pendidikan Islam Dirumah, Sekolah dan Masyarkat, terj. Shibauddin, Jakarta:Gema Insani, 1983,cet. Ke-2, hlm. 25-27. 39 H.M. Suyudi, Pendidikan Dalam Perspektif al-Qur’an, Yogyakarta: Penerbit Mikraj, 2005, hlm. 54. Dalam kamus bahasa Indonesia nilai diartikan sebagai sifat-sifat penting dan berguna bagi kemanusiaan. 40 Sedangkan menurut Sidi Gazalba yang dikutip Chabib Thaha mengartikan nilai sebagai seuatu yang bersifat abstrak, ia ideal, nilai bukan benda konkrit, bukan fakta, tidak hanya persoalan benar salah yang menuntut pembuktian empirik, melainkan penghayatan yang dikehendaki dan tidak dikehendaki. 41 Chabib Thoha mengungkapkan bahwa nilai merupakan sifat yang melekat pada sesuatu sistem kepercayaan yang telah berhubungan dengan subjek yang member arti manusia yang menyakini. 42 Menurut Soekanto, nilai merupakan konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai baik dan buruk. 43 Nilai juga berarti tingkahlaku, keadilan, kebenaran, dan efisiensi yang mengikat manusia dan selayaknya dijalankan dan dipertahankan 44

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Aktualisasi Pendidikan Akhlak Anak Dalam Keluarga Nabi Ibrahim As (Suatu Kajian Tafsir Berdasarkan Qs. Ibrahim : 37, Qs. As Shofaat : 102 Dan Qs. Al Baqarah : 132)

1 6 94

Nilai-Nilai Pendidikan Tauhid Dalam Kisah Nabi Ibrahim (Kajian Tafsir Qs. Ash-Shaffat Ayat 100-110)

10 102 76

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKIDAH DALAM DOA NABI IBRAHIM Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Doa Nabi Ibrahim (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41).

0 4 15

DOA NABI IBRAHIM (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Doa Nabi Ibrahim (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41).

0 5 19

PENDAHULUAN Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Doa Nabi Ibrahim (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41).

0 4 18

DAFTAR PUSTAKA Nilai-nilai Pendidikan Akidah dalam Doa Nabi Ibrahim (Telaah Tafsir Ar-Rāzī dan At-Ṭabarī pada Surat Ibrahim Ayat 35-41).

0 3 5

STRATEGI KEBERHASILAN NABI IBRAHIM BAGI PENDIDIKAN ANAK DAN RELEVANSINYA DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN Strategi Keberhasilan Nabi Ibrahim Bagi Pendidikan Anak Dan Relevansinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Tafsir Surat ash-Shaffat ayat

0 4 16

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Strategi Keberhasilan Nabi Ibrahim Bagi Pendidikan Anak Dan Relevansinya Dalam Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Telaah atas Tafsir Surat ash-Shaffat ayat 99-113).

0 6 45

PENERAPAN STRATEGI NABI IBRAHIM DALAM MENDIDIK ANAK DALAM TAFSIR SURAT ASH-SHAFFAT AYAT 99-113 (Studi Kasus di Madrasah Tsanawiyah 3 Muhammadiyah Masaran Sragen)

0 1 17

METODE PENDIDIKAN ISLAM DALAM SURAT ASH-SHAFFAT AYAT 102 SKRIPSI

0 0 92