Pelaksanaan Latihan METODE PENELITIAN

Rahmat Hidayat, 2015 Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5. Gerakan di nyatakan gagal bila testee berlari tidak sesuai dengan arah panah, testee menjatuhkan atau melanggar cones-cones yang telah disusun. Seperti pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Illinois Agility run Sumber: www.topendsports.com

E. Pelaksanaan Latihan

Penelitian ini dilaksanakan di SSB IPI GS Bandung. Dalam pelaksanaan latihannya, kelompok A melakukan latihan hexagon drill dan kelompok B melakukan latihan boomerang run dengan metode interval. Pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 6 minggu atau 18 kali pertemuan dengan 2 kali pertemuan tes awal dan tes akhir dan 16 kali pemberian latihan. Peneliti melakukan penelitian dengan 16 kali pertemuan dalam kurun waktu 6 minggu, ini bertujuan untuk melihat pengaruh hasil penerapan metode latihan hexagon drill dan boomerang run untuk meningkatkan kelincahan pemain sepakbola. Mengenai lamanya waktu latihan yang diperlukan untuk program latihan kondisi fisik, menurut Harsono 1988, hml. 154 : Ahli-ahli olahraga berpendapat bahwa atlet yang mengikuti suatu program latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6-10 minggu akan memiliki kekuatan, daya tahan, dan stamina yang lebih baik selama musim-musim latihan berikutnya. Rahmat Hidayat, 2015 Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dalam penelitian ini pemberian latihan dilakukan selama 3 kali dalam seminggu. Hal ini sesuai dengan yang di jelaskan Sajoto 1995, hlm. 35 “namun pelatih para pelatih dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 3 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lama latihan yang diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Harsono menambahkan 2004, hlm. 50 yang menjelaskan, “Atlet sebaiknya berlatih 2-5 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga. Dalam latihannya setiap kelompok atlet akan melakukan latihan hexagon drill dan boomerang run dengan metode interval dengan menggunakan prinsip beban berlebih overload. Sebelum latihan dilakukan atlet melakukan peregangan dengan melakukan peregangan statis dan peregangan dinamis. Dari latihan yang dilakukan terdiri dari 3 bagian yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan pendingininan. Berikut adalah uraian pelaksanaan latihan dalam setiap pertemuanya: a. Latihan pemanasan Sebelum melakukan latihan, atlet diberikan latihan pemanasan yang bertujuan untuk menyiapkan otot dan sendi untuk masuk ke dalam latihan inti yang akan dilakukan. Latihan pemanasan inti dibimbing oleh penulis dengan salah satu atlet memimpin pemanasan. Latihan pemanasan yang dilakukan yaitu peregangan statis, dinamis dan lari mengelilingi lapangan selama 15 menit. b. Latihan inti Setelah melakukan latihan pemanasan, atlet melaksanakan materi dalam latihan ini sesuai dengan program latihan yang telah penulis susun. Kedua kelompok A dan B melakukan latihan hexagon drill dan boomerang run sesuai dengan program yang telah disusun oleh penulis. Mengenai program latihan dapat di lihat pada lampiran program latihan. c. Latihan pendinginan Setelah melakukan latihan inti, atlet diberikan latihan pendinginan atau cooling down dengan tujuan untuk mengurangi dan mencegah kelelahan pada otot Rahmat Hidayat, 2015 Pengaruh Bentuk Latihan Hexagon Drill Dan Boomerang Run Dengan Metode Interval Intensif Terhadap Kelincahan Pemain Sepakbola Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu akibat latihan. Bentuk latihan yang diberikan adalah dengan berlari-lari kecil 2-3 menit mengitari lapangan dan kemudian melakukan peregangan pasif dan pelemasan untuk melemaskan otot-otot.

F. Prosedur Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN NEBRASKA AGILITY Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 5 15

PENGARUH LATIHAN SHUTTLE RUN DAN Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 3 17

PENDAHULAN Pengaruh Latihan Shuttle Run Dan Nebraska Agility Drill Terhadap Kelincahan Pada Pemain Sepakbola Di Pusat Latihan Sepakbola Salatiga.

0 3 5

PERBEDAAN PENGARUH LATIHAN LADDER DRILL DAN LATIHAN BOOMERANG RUN TERHADAP AGILITY ATLET KLUB FUTSAL LIGASU TAHUN 2014.

1 7 19

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA.

3 31 36

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA.

2 8 38

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 1 28

PERBEDAAN EFEKTIVITAS LATIHAN HEXAGON DRILL DAN ZIGZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PADA PEMAIN SEPAK BOLA SEKOLAH SEPAK BOLA GUNTUR.

0 0 12

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA - repository UPI S KOR 1005417 Title

0 0 3

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA - repository UPI S KOR 0806277 Title

0 2 4