PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA.

(1)

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN

SEPAKBOLA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga

Oleh: Rizki Mubaraq

1005417

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEPELATIHAN

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN

SEPAKBOLA

Oleh Rizki Mubaraq

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Rizki Mubaraq 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RIZKI MUBARAQ

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA

Disetujui dan DisahkanOleh :

Pembimbing I,

Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd NIP.196812181994021001

Pembimbing II,

Alen Rismayadi, S.pd. M.pd NIP.197612282008121002

Diketahui oleh,

Ketua Departement Pendidikan Kepelatihan

Dr. R. Boyke Mulyana, M.Pd. NIP.196210231989031001


(4)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP

KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA PembimbingI : Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd

Pembimbing II : Alen Rismayadi, M.pd. Rizki Mubaraq*

1005417

Meningkat atau tidaknya kemampuan fisik pemain sepakbola sangat tergantung pada banyak faktor, diantaranya adalah kemampuan seorang pelatih dalam menerapkan metode latihan pada pola-pola latihan yang bertujuan pada setiap komponen fisik seperti kemampuan kelincahan. Karena kelincahan merupakan komponen fisik yang sangat diperlukan dalam pertandingan sepakbola, maka penelitian ini penulis meneliti tentang latihan zig-zag dengan metode latihan interval dan metode latihan repitisi terhadap peningkatan kelincahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh latihan

zig-zag dengan metode latihan interval dan repetisi terhadap kelincahan pemain sepak

bola. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa Tim Coerver Coaching Bandung, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 22 orang siswa Tim Coerver Coaching Bandung. Penelitian ini dilakukan selama 8 minggu dengan frekuensi latihan 2 kali dalam seminggu. Berdasarkan pengolahan dan analisis data yang diperoleh, maka hasil penelitian adalah tidak terdapat peningkatan yang signifikan dari metode interval dan terdapat peningkatan yang signifikan dari metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola. Jika dibandingkan terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan dari metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis memberi rekomendasi agar metode repetisi ini menjadi pilihan sebagai salah satu metode untuk meningkatkan kelincahan pemain sepakbola.

*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga FPOK UPI Angkatan 2010


(5)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Supervisor: 1. Dr. Dikdik Zafar Sidik, M.Pd 2. Alen Rismayadi, M.pd.

Rizki Mubaraq* 1005417

ZIG-ZAG EFFECT OF EXERCISE USING INTERVAL AND METHOD OF REPS AGILITY SOCCER PLAYERS

Increased or absence of physical ability soccer player depends on many factors, including the ability of a coach in applying methods of training on patterns of exercises aimed at each physical components such as the ability agility. Because agility is a physical component that is indispensable in a football game, then the author examines the practice zigzag with interval training methods and training methods repitisi to increase agility. The purpose of this study was to determine the effect of exercise zigzag with interval training methods and reps to agility football players. The method used in this study is the experimental method. The population in this study were students Coerver Coaching Team Bandung, while the samples used in this study consisted of 22 students Coerver Coaching Team Bandung. This research was carried out for 8 weeks with a frequency of 2 times a week training. Based on the processing and analysis of data obtained, then the results are not there is a significant increase of the interval method and there is a significant improvement of methods repitisi to agility football players. In comparison there is a significant difference in improvement of methods of interval and repetition method to agility football players. Based on these results the authors recommend that the repetition method is an option as one of the methods to improve the agility of a football player.


(6)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN………... i

KATA PENGANTAR………... ii

UCAPAN TERIMA KASIH....………. iii

ABSTRAK……….. vii

DAFTAR ISI……….. vii

DAFTAR TABEL……….. ix

DAFTAR GAMBAR………. x

DAFTAR LAMPIRAN……….. xi

BAB I PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah……… 5

C. Tujuan Penelitian……….. 6

D. Manfaat Penelitian………... 6

E. Batasan Penelitian………. 6

F. Batasan Istilah……….. 7

G. Struktur Organisasi Skripsi……….. 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS... 9

A. Hakikat Sepakbola……… 9

B. Hakikat Kondisi Fisik……… 11

C. Hakikat Kondisi Fisik Sepakbola……….. 15

D. Hakikat Kelincahan……… 15


(7)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Hakikat Latihan Zig-Zag……… 23

G. Hakikat Metode Latihan……… 25

H. Hakikat Metode Latihan Interval dan Metode Latihan Repetisi………. 25

I. Anggapan Dasar……… 27

J. Hipotesis Penelitian……… 29

BAB III METODE PENELITIAN……… 30

A. Metode Penelitian………. 30

B. Populasi dan Sampel………. 31

C. Desain Penelitian………... 32

D. Instrumen Penelitian………..……… 35

E. Pelaksanaan Latihan……….. 36

F. Prosedur Penelitian……… 38

BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN……… 42

A. Analisis Data………. 42

B. Diskusi Temuan………... 48

BAB V KESIMPULAN dan SARAN………... 51

A. Kesimpulan………... 51

B. Saran………... 51

DAFTAR PUSTAKA…………. 52


(8)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel Hal

4.1. Hasil Perhitungan Rata-Rata dan Simpangan Baku Tes Awal dan

Tes Akhir Kelompok Metode Interval dan Metode Repetisi ……... 42 4.2. Hasil Pengujian Homogenitas (dua variansi) Kelompok Metode

Interval dan Metode Repetisi………. 43

4.3. Hasil pengujian Liliofers kelompok Metede Interval dan Metode

Repetisi………. 44

4.4. Hasil Perhitungan dan Uji Signifikansi Peningkatan Hasil

Menggunakan Metode Interval dan Metode Repetisi…………... 45 4.5. Grafik Perbandingan Tes Awal dan Akhir Menggunakan Metode

Interval.……….. 46

4.6. Grafik Perbandingan Tes Awal dan Akhir Menggunakan Metode

Repetisi……….. 47

4.7. Hasil perhitungan dan uji signifikansi perbedaan peningkatan hasil latihan menggunakan Metode Interval dan Metode Repetisi……… 47


(9)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola


(10)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1. Prinsip-Prinsip Latihan ... 23

2.2. Bentuk Latihan Zig-Zag ………... 24

2.3. Desain Penelitian…... 32

3.1. Alur Penelitian ………...... 34


(11)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal

1. Hasil Tes Awal dan Tes Akhir Interval dan Repetisi……… 54 2. Menghitung Rata-Rata Data Hasil Tes Metode Interval……… 55 3. Menghitung Rata-Rata Data Hasil Tes Metode Repetisi…………... 55 4. Grafik Perbandingan Tes Awal dan Akhir Metode Interval dan

Repetisi……….. 57

5. Menghitung Simpangan Baku Data Hasil Tes Metode Interval…… 58 6. Menghitung Simpangan Baku Data Hasil Tes Metode Repetisi…… 60

7. Uji Homogenitas Tes Awal……… 62

8. Uji Homogenitas Tes Akhir………... 63

9. Uji Homogenitas Gain……… 64

10. Uji Normalitas Data Hasil Pengujian Tes Awal Kelompok Metode

Interval………. 65

11. Uji Normalitas Data Hasil Pengujian Tes Akhir Kelompok Metode

Interval………. 66

12. Uji Normalitas Data Hasil Pengujian Tes Awal Kelompok Metode

Repetisi………. 67

13. Uji Normalitas Data Hasil Pengujian Tes Akhir Kelompok Metode

Repetisi……….. 68

14. Uji Kesamaan Dua Rata-Rata……… 69


(12)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

16. Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors………... 73

17. Nilai Persentil Distribusi Z………. 74

18. Nilai Persentil Distribusi t……….. 75

19. Nilai Persentil Distribusi F……… 76

20. Program Latihan……… 77

21. Presentasi Volume Latihan……… 78

22. Foto Penelitian………. 84

23. Surat Izin Penelitian………...………. 86

24. SK Pengesahan Judul Skripsi………. 87

25. Surat Balasan Penelitian dari Coerver Coaching Bandung……... 92


(13)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Sepakbola adalah olahraga yang digemari oleh semua kalangan di dunia, termasuk di indonesia. Dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Olahraga ini disukai terutama oleh para laki-laki tetapi wanita pun tidak sedikit yang menyukai olahraga ini. Sepakbola tidak hanya dijadikan hobi semata pada saat ini, tetapi sudah menjadi suatu cita-cita yang ingin orang-orang capai. Kita tidak asing lagi melihat dan mendengar sepakbola menjadi pekerjaan banyak orang karena dari sepakbola orang-orang mendapatkan materi yang tidak sedikit, contohnya di liga profesional para atlet mendapatkan penghasilan melalui olahraga ini. Bahkan kita lihat pada saat sekarang ini banyak sekali orang tua yang mendaftarkan anak-anaknya ke sekolah sepak bola atau akademi sepak bola dengan maksud ingin anaknya bisa bermain bola dan menjadi pemain sepak bola profesional.

Untuk dapat bermain bola dengan baik pemain harus mempunyai kemampuann teknik-teknik dasar sepak bola. Sucipto dkk (2000, hlm. 17) berpendapat bahwa “teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah menendang (kicking), menghentikan bola (stoping), mengiring bola (dribbling), menyundul bola (heading), merampas (tackling), lemparan kedalam (throw-in), dan menjaga gawang (goal keeping)”. Teknik-teknik dasar tersebut sudah harus diberikan sejak usia dini.

Tidak hanya teknik dasar, pemain juga harus mempunyai kondisi fisik yang prima. Dengan kondisi yang prima atlet akan bisa bermain dengan baik selama 2x45 menit dalam satu pertandingan. Kadang banyak sekali atlet yang mengesampingkan kondisi fisik ini, padahal dengan kondisi yang prima performa atlet akan baik di dalam lapangan.


(14)

2

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu kondisi fisik yang memiliki peranan penting dalam sepakbola adalah kelincahan (agility). Kelincahan ini penting sekali dalam bergerak dan mengubah arah dengan cepat dalam permainan sepakbola. Mengenai hal ini, Harsono (1988, hlm. 204) menjelaskan bahwa “komponen fisik yang diperlukan dalam cabang sepakbola antara lain; kekuatan otot, kelentukan, kelincahan dan power”. Kelincahan adalah kemampuan tubuh dalam bergerak dengan cepat dan mengubah arah dengan cepat dengan keseimbangan tubuh yang tetap. Menurut Harsono (1993, hlm. 14) “orang yang lincah adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk merubah arah dan posisi tubuh dengan cepat dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya”. Dan Suharno HP (1983, hlm. 28) “mendefinisikan kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi”. Kelincahan sangat penting sekali bagi setiap pemain sepakbola, dimana kelincahan sangat penting ketika berlari, bergerak, mencari posisi yang tepat, baik pemain yang berposisi sebagai kiper, pemain bertahan, pemain tengah, maupun pemain depan harus mempunyai kelincahan yang sangat bagus. Hal ini sesuai dengan yang di kutip oleh Soccer Agility bahwa there are several moments during a soccer match where all that agility soccer

training will pay off. It doesn't really matter what position you're playing on”. Maksudnya dari kutipan di atas bahwa kelincahan dalam pertandingan sepakbola sangat penting, tidak memandang apapun posisinya.

Kelincahan sangat penting bagi pemain sepakbola. Dengan kelincahan yang baik pemain akan bisa bergerak dengan lincah ke segala arah dengan tujuan yang akan dicapai. Kelincahan itu sendiri dapat berperan dalam mengubah arah tubuh kita dengan cepat dan tepat tanpa kehilangan keseimbangan pada tubuh kita. Sesuai dengan yang di jelaskan oleh Santana (2000, hlm. 80) “agility is closely related to balance because it requires athletes to regulate shifts in body”.


(15)

3

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan keseimbangan, karena memerlukan atlet untuk mengatur pergeseran dalam tubuh. Dengan kelincahan juga seorang pemain dapat bergerak dan dapat melewati sergapan lawan ketika adanya tekanan dari lawan dengan ruang gerak yang terbatas dan dengan adanya penjagaan yang ketat dari lawan.

Kelincahan juga sangat penting bagi pemain sepakbola untuk bergerak dengan cepat pada saat pemain melakukan penyerangan dan pertahanan. Tidak hanya dalam bertahan, dalam menyerang pun sangat penting kelincahan seorang pemain depan dalam menerobos pertahan tim lawan. Penyerang (pemain depan) harus mempunyai kelincahan yang bagus, karena penyerang harus bisa memasuki pertahanan lawan dengan usaha mencetak gol dan penyerang juga harus bisa 1 lawan 1 dengan kiper lawan ketika berada di daerah 16 untuk mencetak gol. Penyerang dalam hal ini bisa di katakan harus mempunyai kelincahan yang lebih di bandingkan pemain-pemain lainya, ini di karenakan penyerang harus selalu bergerak untuk berusaha masuk ke dalam daerah pertahanan lawan. Penyerang harus bisa bergerak dengan cepat, mengubah arah dengan cepat, menghindari lawan dengan cepat, melepaskan diri dari lawan dengan cepat, hal ini juga harus di dukung dengan keterampilan kecepatan, keseimbangan dan kelenturan pemain itu sendiri baik tanpa bola maupun mengunakan bola. Hal ini sesuai dengan kutipan Soccer Agility yang menjelaskan bahwa:

Attackers – Since agility affects sprinting, dribbles and your ability to throw your marker off balance and finish a cross, you can pretty much deduct that it's a crucial skill to work upon as a striker. In the opponent's box, you have infinitely less time to act than anywhere else on the pitch and improving your ball control speed through agility is equally crucial

Maksud dari pendapat di atas adalah dengan kemampuan kelincahan seorang penyerang akan mampu berlari cepat mengunakan bola atau tanpa bola tanpa kehilangan keseimbangan. Dalam pertahanan lawan penyerang juga lebih


(16)

4

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

cepat bertindak untuk mengambil sautu keutusan dan juga meningkatkan kecepatan kontrol bola melalui kelincahan.

Tidak hanya pemain depan saja pemain tengah dan pemain bertahan pun harus mempunyai kelincahan yang bagus. Pemain tengah harus bisa dengan cepat mengalirkan bola ke penyerang dengan tujuan bisa melakukan penyerangan dengan cepat. Dan juga pemain bertahan disini tugasnya harus bisa lincah dan cepat ketika bertahan karena adanya serangan dari lawan. Sesuai dengan kutipan yang di ambil dari Soccer Agility yang menjelaskan bahwa

Defenders – As I noted earlier, a defender can make good use of their agility by countering dribbles and tackling correctly. A defender is also forced to sprint out of defense on many occasions during a match, forming the offside line and leaving strikers out of play, so by improving their acceleration through agility exercises, defenders actually improve this off-the-ball skill as well. Midfielders – For left and right midfielders, agility exercises work towards helping them dribble easier and giving them the acceleration boost needed to overcome their direct opponents. For central midfielders and playmakers, agility can create an awesome combination with the player's vision, allowing him to quickly gain control of the ball, turn it in the direction of a teammate and unleash the pass.

Pendapat di atas menjelaskan bahwa dengan kelincahan pemain bertahan dapat mengiring bola dengan benar dan cepat ketika serangan balik, bek juga harus keluar pertahanan dengan cepat, membentuk garis offside, sehingga dengan meningkatkan akselerasi mereka dengan latihan kelincahan. Untuk gelandang kiri dan kanan dengan kelincahan akan memudahkan mereka untuk lari dan mengiring bola dengan cepat ketika menyerang , sedangkan untuk gelandang tengah dengan kelincahan mempercepat mereka untuk membuat kombinasi yang mengagumkan dengan visi pemain, sehingga cepat mengusai bola.

Sesuai dengan penjelasan di atas tentang pentingnya kelincahan bagi setiap pemain dalam cabang olahraga sepakbola merupakan salah satu faktor pendukung untuk meningkatklan prestasi sepakbola itu sendiri. Bentuk dari


(17)

5

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

latihan kelincahan itu sendiri tentunya dengan lari dengan cepat, mengubah arah dengan cepat, sesuai dengan bentuk gerakan di lapangan. Adapun mengenai bentuk-bentuk latihan kelincahan Harsono (1988, hlm. 172-173) mengatakan bahwa “bentuk latihan untuk kelincahan (agilitas) antara lain: lari bolak-balik (shuttle run), lari belak-belok (zig-zag run), lari boomerang, envelop, halang rintang, hexagon, dan lain-lain.”

Salah satu bentuk latihan kelincahan yang sering diterapkan dalam latihan fisik adalah bentuk latihan zig-zag. Bentuk latihan kelincahan ini dilakukan dengan cara lari ke depan dengan mengubah arah dengan cepat yang dibatasi kons sebagai pembatas.

Dalam penelitian ini, penulis memilih metode latihan yang mungkin meningkatkan kelincahan yakni metode interval dan metode repetisi. Kedua metode ini mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan kelincahan atlet. Sidik (2011) menjelaskan bahwa “metode latihan yang dapat diterapkan dalam bentuk latihan ini adalah seperti metode repetisi, metode interval, metode tempo run atau metode kontinyu”. Namun, dari kedua metode ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengungkapkan metode mana yang lebih berpengaruh untuk meningkatkan kelincahan pemain sepakbola. Santoso dkk (2005, hlm. 66) menjelaskan bahwa “ latihan interval dilakukan dengan mengunakan selang waktu istirahat di antara rangkaian kegiatan yang harus dilakukan”. Harsono menambahkan bahwa (1988, hlm. 156) "interval training adalah suatu sistem latihan yang diselingi oleh interval-interval yang berupa masa-masa istirahat”. Metode latihan ini metode yang sangat berat dimana kondisi atlet harus bugar untuk bisa mendapatkan hasil yang baik, metode ini juga dilakukan dengan intensitas yang tinggi. Metode latihan repetisi menurut Sidik (2010) “metode repetisi adalah metode latihan yang menekankan pada unsur pengulangan (repetisi) dengan durasi istirahat (rest interval) dan jarak (distance) yang tetap atau bervariasi”.


(18)

6

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bertolak dari penjelasan di atas, penulis merasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji lebih jauh “Pengaruh Bentuk Latihan Zig-Zag dengan Metode Latihan Repetisi dan Metode Latihan Interval Terhadap Peningkatan Kelincahan Pemain Sepakbola”.

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah bentuk latihan zig-zag dengan metode interval memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelincahan pemain sepakbola?

2. Apakah bentuk latihan zig-zag dengan metode repetisi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kelincahan pemain sepakbola?

3. Apakah terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pada bentuk latihan

zig-zag menggunakan metode interval dengan repetisi terhadap kelincahan pemain

sepakbola?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang di kemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada bentuk latihan zig-zag dengan metode interval terhadap kelincahan pemain sepakbola

2. Untuk mengetahui pengaruh yang signifikan pada bentuk latihan zig-zag dengan metode repetisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

3. Untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara bentuk latihan zig-zag dengan metode interval dan bentuk latihan zig-zag dengan metode repetisi terhadap kelincahan pemain sepakbola


(19)

7

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Sebagai bahan referensi bagi peneliti yang hendak meneliti masalah-masalah sepakbola terutama pada kelincahan pemain sepakbola

2. Sebagai bahan informasi bahwa untuk meningkatkan proses latihan dapat ditunjang dengan latihan kelincahahan yang sesuai dengan tujuaan latihanya 3. Sebagai referensi bagi pelatih dan atlet dalam proses latihan kelincahan dalam

sepakbola

E.Batasan Penelitian

Batasan penelitian ini sangat penting sebagai pembatasan masalah penelitian itu sendiri agar penellitian lebih terarah dan membatasi ruang lingkup pembahasan. Oleh karena itu penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Variabel bebas dari penelitian ini adalah bentuk latihan zig-zag dengan metode interval dan bentuk latihan zig-zag dengan metode repetisi

2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kelincahan pemain sepakbola 3. Sampel yang digunakan adalah 22 orang pemain Tim Coerver Coaching

KU-12 Bandung

F. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis menjelaskan istilah-istilah penting dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bentuk latihan zig-zag. Bentuk latihan zig-zag adalah suatu latihan untuk mengukur kelincahan dengan mengubah arah dalam kecepatan tinggi (Sajoto, 1988).

2. Metode Latihan Interval adalah konsistensi dalam norma pembebanan, yaitu Jarak yang ditempuh konsisten, usaha (intensitas) yang dilakukan konsisten,


(20)

8

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan yang paling penting adalah masa istirahat yang dilakukan antar pengulangan berlangsung secara konsisten(Sidik, 2011).

3. Metode repetisi adalah metode latihan yang menekankan pada unsur pengulangan (repetisi) dengan durasi istirahat (rest interval) dan jarak (distance) yang tetap atau bervariasi (Sidik, 2011).

4. Kelincahan berasal dari kata lincah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993, hlm. 525) “Lincah berarti selalu bergerak, tidak dapat diam, tidak tenang, tidak tetap”. Kelincahan adalah kemampuan dari seseorang untuk merubah posisi dan arah secepat mungkin sesuai dengan situasi yang dihadapi (Suharno HP, 1983, hlm. 28).

G.Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam pembahasan dan penyusunan selanjutnya, maka berikut ini rencana penulis untuk membuat kerangka penulisan yang akan diuraikan berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan meliputi latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan penelitian, batasan istilah, struktur organisasi skripsi

BAB II kajian pustaka, kerangka berfikir, dan hipotesis penelitian: dalam kajian pustaka berisikan teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu tentang hakekat sepakbola, hakekat kondisi fisik, hakekat kelincahan, prinsip-prinsip latihan, hakekat latihan zig-zag, hakekat metode latihan, hakekat metode interval dan metode repetisi, kerangka pemikiran dan hipotesis penelitian yang berisikan jawaban sementara tentang penelitian yang akan diteliti

BAB III metode penelitian membahas mengenai metode penelitian, populasi dan sampel, desain penelitian, instrument penelitian, pelaksanaan latihan, prosedur penelitian


(21)

9

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV hasil penelitian berisi tentang hasil penelitian, analisis data dan diskusi temuan

BAB V kesimpulan dan saran yang membahas kesimpulan hasil penelitian dan saran-saran yang akan diberikan.


(22)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian tentunya diperlukan suatu metode. Metode ini merupakan cara atau jalan untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan penelitian yaitu mengambarkan dan menyimpulkan data dengan maksud untuk memecahkan suatu masalah. Menurut Sugiyono (2004, hlm. 1) “metode penelitian pada dasarnya cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Rangkaian cara atau kegiatan pelaksaan penelitian didasari oleh asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang dihadapi (Sukmadinata, 2012, hlm. 52).

Banyak sekali metode-metode penelitian yang dapat digunakan dalam melakukan suatu penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh atau sebab dan akibat dari suatu perlakuan. Mengenai metode eksperimen ini Hadi (1985) menjelaskan bahwa “penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh

peneliti”. Sedangkan menurut Sugiyono (2013, hlm. 72) “metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang

terkendalikan”. Dalam metode ini kita melakukan suatu perlakuan (treatment)

sehingga mendapatkan hasil penelitian.

Berdasarkan sifat dari metode ini bahwa dalam metode eksperimen ada dua faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas dalam bentuk latihan zig-zag dengan metode interval dan latihan zig-zag dengan metode repetisi untuk mengetahui pengaruh dan perbedaanya terhadap kelincahan pemain sepakbola.


(23)

31

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Untuk memperoleh data dalam suatu penelitian ini diperlukan sumber data yang disebut populasi dan sampel penelitian. Menurut Sugiyono (2013,hlm. 80)

“populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya”. Sedangkan menurut Arikunto

(2010, hlm. 173) “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Dalam hal ini populasi tidak hanya orang, tetapi bisa saja benda-benda alam lain. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah pemain Tim Coerver Coaching Bandung yang berjumlah 90 orang. Penelitian ini menggunakan populasi dari Tim Coerver Coaching dikarenakan peneliti salah satu pelatih di Coerver Coaching.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2013, hlm.81) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Arikunto (2010, hlm. 174) juga menambahkan “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

“Teknik ini biasanya dilakukan karena beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga, dan dana sehingga tidak dapat mengambil sampel

yang besar dan jauh” (Arikunto, 2010, hlm. 183). Sugiyono menambahkan (2013, hlm. 85) “sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”.

Sampel di ambil berdasarkan pertimbangan berikut: 1. Refrensentatif

2. Dianggap mewakili


(24)

32

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai teknik pengambilan sampel, maka penentuan sampel didasarkan atas pertimbangan kelompok umur, serta kemampuan atlet. Dalam penelitian ini maka sampel yang digunakan 22 orang pemain Tim Coerver Coaching KU-12 Bandung. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Scheunemann, dkk (2012, hlm. 18) yang diterjemahkan oleh Syafri, dkk dalam buku Kurikulum Sepakbola Indonesia mengenai latihan

kelincahan bahwa “Umur emas melatih aneka koordinasi dan kelincahan adalah antara 10 – 12 tahun. Utamakan juga latihan koordinasi dan kelincahan untuk pemain umur 13 – 15 tahun karena pemain di kelompok umur ini umumnya mengalami penurunan kemampuan koordinasi dan kelincahan”.

Untuk memudahkan dalam pembagian kelompok latihan terlebih dahulu dilakukan test awal dengan tes illinois tes. Setelah data tes awal di dapat dilakukan penyusunan rangking dari yang terbesar sampai yang terkecil dan penjodohan dengan menggunakan metode A-B-B-A, metode ini digunakan agar kedua kelompok mempunyai kemampuan yang seimbang (equivalen). Setelah dilakukan pembagian sampel akan dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok A untuk kelompok latihan zig-zag mengunakan metode interval berjumlah 10 orang dan kelompok B untuk kelompok latihan zig-zag mengunakan metode repetisi berjumlah 10 orang.

C.Desain Penelitian

Desain penelitian sangat penting sekali dalam penelitian, karena desain ini merupakan rancangan penelitian yang akan dilakukan. Menurut Setyosari (2010,

hlm. 148) “desain penelitian adalah rencana dan struktur penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga kita dapat memperoleh jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian”. Desain penelitian yang akan penulis gunakan yaitu pre-test and post-pre-test desain. Adapun konstalasi desain penelitiannya adalah sebagai berukut:


(25)

33

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kelompok A Kelompok B

Gambar 3.1 Desain penelitian Arikunto (2010, hlm. 125)

Keterangan:

Kelompok A : Latihan zig-zag menggunakan metode interval Kelompok B : Latihan zig-zag menggunakan metode repetisi

: Tes awal

: Kelompok eksperimen metode interval : Kelompok eksperimen metode repetisi : Test Akhir

Adapun langkah-langkah penelitianya penulis deskripsikan dalam bentuk gambar berikut:


(26)

34

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alur penelitian

POPULASI

SAMPEL

TEST AWAL

KELOMPOK A LATIHAN REPETISI

KELOMPOK B LATIHAN INTERVAL


(27)

35

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.2 Alur Penelitian

D.Instrument Penelitian

Pada prinsipnya dalam suatu penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap apa yang akan kita teliti, maka dari itu harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2013,hlm. 102) “Suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang di amati. Secara spesifik semua

fenomena ini disebut variabel penelitian” . sedangkan menurut Arikunto (2010,

hlm. 203) “ Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dah hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

TREATMENT/ PERLAKUAN

TEST AKHIR

KESIMPULAN ANALISIS DATA


(28)

36

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun Instrumen penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Illinois Test. Tes ini memiliki validitas sebesar 0,90 dan realibilitas 0,94 dan kriteria tes pelengkap yang cocok dengan apa yang kan diteliti. Illinois Agility Test (Getchell, 1979) biasanya digunakan untuk tes kelincahan dan terdapat norma-norma yang tersedia. Tujuan tes ini untuk melihat kemampuan kelincahan atlet. Adapun pelaksanaan illinois test sebagai berikut:

1. Setiap pemain mulai berlari kedepan dan melewati cones

2. Kemudian balik lagi, lalu berlari zig-zag melewati cones-cones yang telah disusun

3. Kemudian balik lagi, lalu lari lagi ke arah depan dan melewati cones, 4. Setelah itu berlari lagi melewati garis finish.

5. Gerakan di nyatakan gagal bila testee berlari tidak sesuai dengan arah panah, testee menjatuhkan atau melanggar cones-cones yang telah disusun.


(29)

37

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.3 Illinois Agility run

(Sumber:www.topendsports.com)

E.Pelaksanaan Latihan

Penelitian ini dilaksanakan di Coerver Soccer Academy Bandung. Dalam pelaksanaan latihannya, masing-masing kelompok A dan kelompok B melakukan latihan zig-zag dengan metode yang berbeda. Yang sebelumnya dilakukan test awal terlebih dahulu. Kelompok A melakukan latihan zig-zag dengan metode repetisi dan kelompok B melakukan latihan zig-zag dengan metode interval. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai dengan November 2014. Pelaksanaan penelitian ini berlansung selama 6 minggu atau 18 kali pertemuan dengan 2 kali pertemuan tes awal dan tes akhir dan 16 kali pemberian latihan. Pemberian latihan dilakukan selama 2 kali dalam seminggu. Hal ini

sesuai dengan yang di jelaskan Sajoto (1995, hlm. 35) “namun pelatih para pelatih

dewasa ini pada umumnya setuju untuk menjalankan program latihan 2 kali setiap minggu, agar tidak terjadi kelelahan yang kronis. Adapun lama latihan yang

diperlukan adalah selama 6 minggu atau lebih”. Harsono menambahkan (2004, hlm. 50) yang menjelaskan, “Atlet sebaiknya berlatih 2-5 kali dalam seminggu, tergantung dari tingkat keterlibatannya dalam olahraga. Program latihan

terlampir.”

Latihan dilakukan pada hari Senin pada pukul 19.00-21.00, dan Rabu pada pukul 16.00-18.00 Wib.

Dalam latihannya setiap kelompok atlet akan melakukan latihan zig-zag dengan metode repetisi dan metode interval dengan menggunakan prinsip beban berlebih (overload). Sebelum latihan dilakukan atlet melakukan peregangan dengan melakukan peregangan statis dan peregangan dinamis.


(30)

38

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dari latihan yang dilakukan terdiri dari 3 bagian yaitu latihan pemanasan, latihan inti dan latihan pendingininan. Berikut adalah uraian pelaksanaan latihan dalam setiap pertemuanya:

1. Latihan pemanasan

Sebelum melakukan latihan, atlet diberikan latihan pemanasan yang bertujuan untuk menyiapkan otot dan sendi untuk masuk ke dalam latihan inti yang akan dilakukan. Latihan pemanasan inti dibimbing oleh penulis dengan salah satu atlet memimpin pemanasan. Latihan pemanasan yang dilakukan yaitu peregangan statis, dinamis dan lari mengelilingi lapangan selama 10 menit.

2. Latihan inti

Setelah melakukan latihan pemanasan, atlet melaksanakan materi dalam latihan ini sesuai dengan program latihan yang telah penulis susun. Kedua kelompok A dan B melakukan latihan zig-zag sesuai dengan program yang telah disusun oleh penulis. Mengenai program latihan dapat di lihat pada lampiran program latihan.

3. Latihan pendinginan

Setelah melakukan latihan inti, atlet diberikan latihan pendinginan atau cooling down dengan tujuan untuk mengurangi dan mencegah kelelahan pada otot akibat latihan. Bentuk latihan yang diberikan adalah dengan berlari-lari kecil 2-3 menit mengitari lapangan dan kemudian melakukan peregangan pasif dan pelemasan untuk melemaskan otot-otot.

F. Prosedur Penelitian

Data diperoleh pada awal eksperimen sebagai data awal dan pada akhir eksperimen sebagai data akhir. Analisis data digunakan untuk melihat pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode repetisi dan interval terhadap peningkatan kemampuan kelincahan.


(31)

39

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun langkah – langkah yang diambil dalam prosedur pengolahan data adalah sebagai berikut :

1. Menghitung nilai rata-rata dengan menggunakan rumus dari Nurhasan (2008, hlm. 24) sebagai berikut :

̅ ∑

Arti unsur-unsur diatas adalah :

X = nilai rata-rata yang dicapai X = skor yang diperoleh

Σ = Jumlah

N = Jumlah sampel

2. Mencari simpangan baku dengan menggunakan rumus Nurhasan (2008, hlm. 39) adalah sebagai berikut :

√∑ ̅ ̅̅̅̅̅̅̅

Arti unsur-unsur diatas adalah :

S = Simpangan baku

= skor yang diperoleh

x = nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

3. Menguji normalitas dengan uji Lilliefors. Adapun langkah-langkah pengujian yang dapat dilakukan menurut Nurhasan (2008, hlm. 118) adalah sebagai berikut :


(32)

40

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Menyusun data hasil pengamatan, yang dimulai dari nilai pengamatan yang paling kecil sampai nilai pengamatan yang paling besar

b. Untuk semua nilai pengamatan dijadikan angka baku Z dengan pendekatan Z-skor yaitu :

Z = ̅

c. Untuk tiap bangku angka tersebut, dengan bantuan tabel distribusi normal baku ( tabel distribusi Z ). Kemudian hitung peluang dari masing-masing nilai Z (Fzi) dengan ketentuan : jika nilai Z negatf, maka dalam menentukan Fzi-nya adalah 0,5 – luas distribusi pada tabel.

d. Menentukan nilai proporsi masing-masing nilai Z (Szi) dengan cara melihat kedudukan nilai Z pada nomor urut sampel yang kemudian dibagi dengan banyak sampel.

e. Hitung selisih antara F(zi) – S(zi) dan tentukan harga mutlaknya f. Ambillah harga mutlak yang paling besar diantara harga mutlak

dari seluruh sampel yang ada dan berilah symbol Lo.

g. Dengan bantuan tabel Nilai Kritis L untuk uji Lilliofers, maka tentukanlah nilai L.

h. Bandingkanlah nilai L dengan nilai Lo untuk mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan kriteria

 Terima Ho jika Lo < Lα = Normal

Tolak Ho jika Lo > Lα = Tidak normal

4. Menguji homegenitas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(33)

41

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan kriteria pengujian terima hipotesis apabila F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05.

5. Uji kesamaan dua rata-rata ( skor berpasangan )

Menurut Nurhasan (2008, hlm. 154) uji ini digunakan apabila skor yang kita bandingkan berpasangan (sampel yang digunakan sama dan menggunakan tes yang sama) seperti contoh digunakannya tes awal dan tes akhir pada sebuah eksperimen atau sering juga dikatakan uji beda. Dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Arti dari unsur-unsur diatas adalah : t = nilai t hitung yang dicari B = rata-rata nilai beda

SB = simpangan baku

n = jumlah sampel

6. Uji perbedaan dua rata-rata

Mengadakan pengujian pada tingkat kepercayaan 0,05 dengan derajat kebebasan (n1+n2-2). Apakah kedua kelompok mempunyai perbedaan yang berarti, atau sebelum dan sesudah diberikan perlakuan selama 12 kali pertemuan apabila hasil perhitungan nilai t

≤ t yang terdapat dalam distribuasi t table dengan dk (n1+n2-2) metode tersebut tidak berarti, tetapi sebaliknya jika hasil perhitungan nilai t > t table berarti perbedaan tersebut mempunyai arti. Menguji hasil metode dengan menggunakan rumus uji perbedaan dua rata-rata (uji dua pihak ).

Uji t digunakan karena data-data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


(34)

42

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

̅ ̅

dengan :

Arti dari unsur-unsur di atas adalah : t = t hitung

X1 = skor rata-rata kelompok 1

X2 = skor rata-rata kelompok 2

S2 = simpangan baku gabungan S12 = varians kelompok 1

S22 = varians kelompok 2

n1 = banyaknya sampel kelompok 1 n2 = banyaknya sampel kelompok 2

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel distribusi t dengan tingkat kepercayaan( α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = ( n1 + n2 – 2) uji perbedaan nilai rata-rata di pandang signifikan apabila t hitung < t (1- ½ α ) .


(35)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data dari latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repetisi terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola Coerver Coaching Bandung, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Latihan zig-zag menggunakan metode interval memberikan peningkatan yang tidak signifikan terhadap peningkatan kelincahan.

2. Latihan zig-zag menggunakan metode repetisi memberikan peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan kelincahan.

3. Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan latihan zig-zag

menggunakan metode interval dan repetisi terhadap peningkatan kelincahan

B.Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pelatih, dan pembina olahraga dalam proses latihan dapat menggunakan metode latihan interval dan metode latihan repetisi ini untuk varian atau pilihan untuk meningkatkan kelincahan, walaupun metode repetisi lebih signifikan untuk meningkatkan kelincahan pemain sepakbola.

2. Untuk meningkatkan latihan teknik, selain memberikan latihan teknik secara maksimal, dengan latihan fisik juga akan membantu peningkatan kemampuan teknik secara lebih cepat dan efektif.


(36)

52

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(37)

52

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Bineka Cipta.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi. Jakarta. Harsono, (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Kokasih, E. (1985). Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo.

Luxbacher, J. (1999). Sepakbola. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Lee E. Brown, Vance A.Ferrigno, Juan Carlos Santana.(2000). Training for

Speed, Agility, and Quickness.USA. Human Kinetics.

Sugiyono, (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Setyosari, A. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta. Kencana.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosda. Sucipto, Sutiyono,B., Tohir, I.M. (2000). Sepak Bola. Bandung.

Sajoto,M. (1995). Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam

Olahraga. Semarang. Dahara Prize.

Sidik, D. Z, (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.

Scheunemann,S. Timo. (2012). Kurikulum & Pedoman Dasar Sepakbola

Indonesia. Jakarta.

Wiarto, G. (2012). Fisiologi dan Olahraga. Surakarta. Graha Ilmu.

Santoso giriwijoyo, M. Ichsan, harsono, iwan setiawan, kunkun K. Wiramiharja. ( 2005). Manusia olahraga, Bandung. Penerbit ITB.


(38)

53

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Website:

Angga,W.(2010). Latihan Kelincahan.

Tersedia:http://anggaway89.wordpress.com/2010/05/24/latihankelincahan/ Gexyun, D. BAB II [Online]

Tersedia: http://id.scribd.com/doc/134468282/13-BAB-II Resha. (2012). Komponen Kondisi Fisik Pemain Sepakbola. [Online}

Tersedia: http://cerita-om-resha.blogspot.com/2012/04/komponen-fisik-pemain-sepakbola-dan.html

Sidik, D.Z. (2011). Manfaat Pelatihan Harness: Manfaat pelatihan Harness

dalam Meningkatkan Kemampuan Fisik Anaerob dan Aerob. [Online].

Tersedia: http://dizas424starperformance.blogspot.com/ Setiawan,E..(2012-2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online}

Tersedia: http://kbbi.web.id/metode

Topend Sports.(1997-2014). Topend Sports-the Ultimate Sport&Science Resource [Online].

Tersedia :www.topendsports.com/# Zoel, K.(2013). Penelitian Eksperimen. [Online]

Tersedia: http://kiflyzoel.blogspot.com/2013/03/penelitian-eksperimen. html

Soccer Fans Info.[Online]


(1)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan kriteria pengujian terima hipotesis apabila F-hitung lebih kecil dari F-tabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1,V2) dengan taraf nyata (a) = 0,05.

5. Uji kesamaan dua rata-rata ( skor berpasangan )

Menurut Nurhasan (2008, hlm. 154) uji ini digunakan apabila skor yang kita bandingkan berpasangan (sampel yang digunakan sama dan menggunakan tes yang sama) seperti contoh digunakannya tes awal dan tes akhir pada sebuah eksperimen atau sering juga dikatakan uji beda. Dengan rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Arti dari unsur-unsur diatas adalah : t = nilai t hitung yang dicari B = rata-rata nilai beda SB = simpangan baku n = jumlah sampel 6. Uji perbedaan dua rata-rata

Mengadakan pengujian pada tingkat kepercayaan 0,05 dengan derajat kebebasan (n1+n2-2). Apakah kedua kelompok mempunyai perbedaan yang berarti, atau sebelum dan sesudah diberikan perlakuan selama 12 kali pertemuan apabila hasil perhitungan nilai t

≤ t yang terdapat dalam distribuasi t table dengan dk (n1+n2-2) metode tersebut tidak berarti, tetapi sebaliknya jika hasil perhitungan nilai t > t table berarti perbedaan tersebut mempunyai arti. Menguji hasil metode dengan menggunakan rumus uji perbedaan dua rata-rata (uji dua pihak ).

Uji t digunakan karena data-data berdistribusi normal. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :


(2)

42

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ̅ ̅

dengan :

Arti dari unsur-unsur di atas adalah : t = t hitung

X1 = skor rata-rata kelompok 1 X2 = skor rata-rata kelompok 2 S2 = simpangan baku gabungan S12 = varians kelompok 1 S22 = varians kelompok 2

n1 = banyaknya sampel kelompok 1 n2 = banyaknya sampel kelompok 2

Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara membandingkan t-hitung dengan t-tabel distribusi t dengan tingkat kepercayaan( α = 0,05) dan derajat kebebasan (dk) = ( n1 + n2 – 2) uji perbedaan nilai rata-rata di pandang signifikan apabila t hitung < t (1- ½ α ) .


(3)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan analisis data dari latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repetisi terhadap peningkatan kelincahan pemain sepakbola Coerver Coaching Bandung, maka penulis menyimpulkan bahwa:

1. Latihan zig-zag menggunakan metode interval memberikan peningkatan yang tidak signifikan terhadap peningkatan kelincahan.

2. Latihan zig-zag menggunakan metode repetisi memberikan peningkatan yang signifikan terhadap peningkatan kelincahan.

3. Terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan latihan zig-zag menggunakan metode interval dan repetisi terhadap peningkatan kelincahan

B.Saran

Atas dasar hasil penelitian ini, maka saran-saran yang dapat dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi pelatih, dan pembina olahraga dalam proses latihan dapat menggunakan metode latihan interval dan metode latihan repetisi ini untuk varian atau pilihan untuk meningkatkan kelincahan, walaupun metode repetisi lebih signifikan untuk meningkatkan kelincahan pemain sepakbola.

2. Untuk meningkatkan latihan teknik, selain memberikan latihan teknik secara maksimal, dengan latihan fisik juga akan membantu peningkatan kemampuan teknik secara lebih cepat dan efektif.


(4)

52

3. Berkaitan dengan penelitian yang penulis lakukan, sebaiknya diadakan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih besar dan kajian yang lebih mendalam.


(5)

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta. Bineka Cipta.

Harsono, (1988). Coaching dan Aspek-aspek Psikologi. Jakarta. Harsono, (2001). Latihan Kondisi Fisik. Bandung.

Kokasih, E. (1985). Olahraga Teknik & Program Latihan. Jakarta. Akademika Pressindo.

Luxbacher, J. (1999). Sepakbola. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Lee E. Brown, Vance A.Ferrigno, Juan Carlos Santana.(2000). Training for Speed, Agility, and Quickness.USA. Human Kinetics.

Sugiyono, (2013). Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.

Setyosari, A. (2010). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta. Kencana.

Sukmadinata, N. S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung. Rosda. Sucipto, Sutiyono,B., Tohir, I.M. (2000). Sepak Bola. Bandung.

Sajoto,M. (1995). Peningkatan & Pembinaan Kekuatan Kondisi Fisik Dalam Olahraga. Semarang. Dahara Prize.

Sidik, D. Z, (2010). Pembinaan Kondisi Fisik (Dasar dan Lanjutan). Bandung: FPOK UPI.

Scheunemann,S. Timo. (2012). Kurikulum & Pedoman Dasar Sepakbola Indonesia. Jakarta.

Wiarto, G. (2012). Fisiologi dan Olahraga. Surakarta. Graha Ilmu.

Santoso giriwijoyo, M. Ichsan, harsono, iwan setiawan, kunkun K. Wiramiharja. ( 2005). Manusia olahraga, Bandung. Penerbit ITB.


(6)

53

Rizki Mubaraq, 2015

Pengaruh latihan zig-zag menggunakan metode interval dan metode repitisi terhadap kelincahan pemain sepakbola

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Website:

Angga,W.(2010). Latihan Kelincahan.

Tersedia:http://anggaway89.wordpress.com/2010/05/24/latihankelincahan/ Gexyun, D. BAB II [Online]

Tersedia: http://id.scribd.com/doc/134468282/13-BAB-II Resha. (2012). Komponen Kondisi Fisik Pemain Sepakbola. [Online}

Tersedia: http://cerita-om-resha.blogspot.com/2012/04/komponen-fisik-pemain-sepakbola-dan.html

Sidik, D.Z. (2011). Manfaat Pelatihan Harness: Manfaat pelatihan Harness dalam Meningkatkan Kemampuan Fisik Anaerob dan Aerob. [Online]. Tersedia: http://dizas424starperformance.blogspot.com/

Setiawan,E..(2012-2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia. [Online} Tersedia: http://kbbi.web.id/metode

Topend Sports.(1997-2014). Topend Sports-the Ultimate Sport&Science Resource [Online].

Tersedia :www.topendsports.com/# Zoel, K.(2013). Penelitian Eksperimen. [Online]

Tersedia: http://kiflyzoel.blogspot.com/2013/03/penelitian-eksperimen. html

Soccer Fans Info.[Online]


Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP KECEPATAN LARI PEMAIN FUTSAL Pengaruh Latihan Zig-Zag Run Terhadap Kecepatan Lari Pemain Futsal.

1 5 20

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP KECEPATAN LARI PEMAIN FUTSAL Pengaruh Latihan Zig-Zag Run Terhadap Kecepatan Lari Pemain Futsal.

0 2 18

PENGARUH BENTUK LATIHAN HEXAGON DRILL DAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE INTERVAL INTENSIF TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA.

12 45 23

PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA.

3 31 36

PERBANDINGAN METODE LATIHAN ZIG-ZAG RUN DAN ENVELOPE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA.

0 1 28

PENGARUH METODE LATIHAN PERMAINAN BALAP ZIG–ZAG DAN METODE LATIHAN SHUTTLE RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN MENGGIRING BOLA PADA PEMAIN SEPAKBOLA USIA DINI (USIA 10 SAMPAI 12 TAHUN) DI PROBAYA FC.

0 0 29

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG MENGGUNAKAN METODE INTERVAL DAN METODE REPETISI TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN SEPAKBOLA - repository UPI S KOR 1005417 Title

0 0 3

PERBEDAAN KOMBINASI DYNAMIC STRETCHING DAN LATIHAN LARI ZIG-ZAG DENGAN STATIC STRETCHING DAN LATIHAN LARI ZIG–ZAG TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN FUTSAL NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN KOMBINASI DYNAMIC STRETCHING DAN LATIHAN LARI ZIG-ZAG DENGAN STATIC STRETCHING

0 1 18

PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DI UKM FUTSAL STIE YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN DI UKM FUTSAL STIE YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 1 20

PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN ZIG-ZAG RUN TERHADAP KELINCAHAN PEMAIN BOLA BASKET PUTRA

0 0 12