15
Pesantren Ta‟mirul Islam Tinjauan Historis dan Filosofis Pendidikan yang diterapkan yang terletak di Jl. KH.Samanhudi No.03, Laweyan, Tegalsari,
Surakarta yang sebelumnya belum pernah diteliti, sehingga penelitian ini memenuhi unsur kebaruan.
F. Metode Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto 2003: 136 “metode penelitian adalah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”. Berdasarkan pengertian tersebut di atas dapat diketahui bahwa metode
penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian. Metode itu digunakan setelah penelitian
memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan serta situasi penyelidikan Surachmad, 1987: 31
1. Jenis Penelitian dan pendekatan
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan dilihat dari segi objek termasuk jenis penelitian lapangan
field research
yang dilakukan secara langsung untuk memaparkan kondisi yang ada. Dilihat dari jenis
pendekatannya jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang digunakan untuk memperoleh data tentang fakta-
fakta yang terdapat pada suatu objek tertentu secara menyeluruh dan teliti sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan. Iqbal, 2002: 33
Pendekatan yang digunakankan dalam penelitian ini adalah pendekatan historis dan filosofis. Pengertian Historis menurut
Kamus
16
Besar Bahasa Indonesia
KBBI, 2007: 405 diartikan berkenaan dengan sejarah, bertalian atau ada hubungannya dengan masa lampau, bersejarah.
Yang dimaksud Historis pada penelitian ini adalah mengenai sejarah pendidikan pondok pesantren dan perkembangannya.
Sedangkan filosofis Menurut Zuhairini 2004: 3, arti filsafat secara etimologi, definisi filsafat sebagai berikut:
a. Pengetahuan tentang hikmah
b. Pengetahuan tentang prinsip atau dasar-dasar
c. Mencari kebenaran
d. Membahas dasar-dasar dari apa yang dibahas
Yang dimaksud filosofis pada penelitian ini adalah filosofis yang membahas tentang prinsip-prinsip dasar Pendidikan Pondok pesantren
Ta‟mirul Islam. Data yang di dapatkan sangat tergantung pada hasil wawancara,
dan telaah dokumentasi. 2.
Lokasi penelitian Subyek dan tempat penelitian yang akan diteliti adalah Pondok
Pesantren Ta‟mirul Islam yang merupakan salah satu pondok modern yang beralamatkan di Jln. KH. Samanhudi no. 03 Tegalsari Surakarta.
3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Wawancara
Metode wawancara adalah suatu proses tanya jawab lesan, dimana dua orang berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang
17
lainnya dan mendengarkan sendiri suara dengan telinganya.Hadi, 1986: 192. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, 2006: 155.
wawancara adalah suatu dialog yang digunakan oleh pewawancara intervier untuk memperoleh informasi dari wawancara. Metode ini
penulis gunakan untuk wawancara dengan Badan Wakaf, Pimpinan Pondok, Direktur KMI putri maupun putra, Guruustadz-ustadzah dan
Karyawan. b.
Metode Observasi Metode observasi diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan
sistematik fenomena-fenomena yang diselidiki Hadi, 1996: 13. Metode observasi digunakan untuk memperoleh data yang
menggunakan pengamatan secara langsung guna memperoleh gambaran menyeluruh tentang letak geografis, struktur organisasi dan
sarana prasarana. c.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu Pengumpulan data yang dapat mendukung
kesempurnaan studi dari data yang terkumpul sebelumnyaarsip data. Dengan mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa
catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prestasi, notulen rapat, lager, agenda, dan sebagainya Suharsimi Arikunto, 2006: 158.
Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data secara sistematis atas catatan atau dokumen-dokumen resmi sebagai sumber data untuk
menambah pengetahuan penting mengenai sejarah berdiri dan
18
perkembangan pendidikan Pondok Pesantren Ta‟mirul Islam Tegalsari
Surakarta. d.
Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis
deskriptif kualitatif karena data-data yang ada berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang
pengolahan datanya dibandingkan dengan suatu standar atau kriteria yang dibuat oleh peneliti Suharsimi Arikunto, 2006: 239.
Dalam analisis data ini adapun pola pikirnya menggunakan pola pikir deduktif dan pola pikir induktif.
1 Deduktif yaitu pembahasan fakta yang bersifat khusus kemudian
ditarik kesimpulan yang bersifat umum Sutrisno Hadi, 2000: 36. 2
Induktif yaitu pembahasan fakta yang bersifat umum kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus Sutrisno Hadi, 2000: 36.
Dalam analisis kualitatif, batasan-batasan yang meliputi data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka. Data itu
mungkin telah dikumpulkan dalam aneka macam cara observasi, wawancara, intisari dokumen dan yang biasa diproses kira-kira
sebelum siap digunakan melalui pencatatan, pengertian, penyuntingan atau ahli tulis, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata
yang biasanya disusun kedalam teks yang diperluas.
19
G. Sistematika Pembahasan