Umur Subjek Pengetahuan Tentang Anemia

4 METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini bersifat observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Banyuanyar III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta pada bulan Mei- Juli 2013. Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas III, IV, dan V SD Negeri Banyuanyar III sebesar 130 siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi SD Negeri Banyuanyar III kelas III, IV, dan V dengan memenuhi kriteria inklusi yaitu siswa putri yang belum haid dan tidak mengalami sakit kronis, juga criteria eksklusi yaitu anak pindah sekolah dan anak tidak dating pada saat pengambilan data. Teknik yang digunakan dalam pemilihan sampel adalah Stratrified Random Sampling. Hasil uji kenormalan data menggunakan uji One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test, menunjukkan data berdistribusi normal maka digunakan Independent t-test. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Subjek pada penelitian ini adalah siswa siswi SD Negeri Banyuanyar III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. 1. Jenis Kelamin Berdasarkan distribusi jenis kelamin subjek penelitian dapat diketahui bahwa jumlah subjek yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 44 siswa 55 yaitu lebih banyak dibandingkan dengan yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 36 siswa 45.

2. Umur Subjek

Berdasarkan distribusi umur subjek penelitian dapat diketahui bahwa umur subjek dalam penelitian ini yaitu berusia 9 hingga 13 tahun. Umur subjek termuda adalah 9 tahun sebanyak 19 subjek 23,75 dan umur subjek tertua adalah 13 tahun sebanyak 1 subjek 1,25, dengan subjek terbanyak berusia 10 tahun sebanyak 31 subjek 38,75.

B. Hasil Penelitian 1. Kadar Hb

Pengukuran kadar Hb ini dilakukan dengan menggunakan metode cyanmethemoglobin dengan alat hemocue. Kategori anemia apabila kadar Hb 11,5 gdl sedangkan tidak anemia apabila kadar Hb ≥ 11,5 gdl WHO, 2008. Berdasarkan distribusi status anemia subjek penelitian dapat diketahui bahwa sebanyak 57 siswa 44,88 menderita anemia dan sebanyak 70 siswa 55,11 tidak anemia. Menurut Almatsier 2004 anemia gizi disebabkan oleh kekurangan zat gizi yang berperan dalam pembentukan hemoglobin, baik karena kekurangan konsumsi atau karena gangguan absorpsi. Menurut Gibson 2005 kadar Hb dipengaruhi oleh banyak faktor seperti umur, jenis kelamin, ras, defisiensi Fe dan mikronutrien, variasi biologi, infeksi parasit dan status penyakit.

2. Pengetahuan Tentang Anemia

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan ini 5 akan membentuk keyakinan tertentu sehingga seseorang berperilaku sesuai keyakinan tersebut. Perilaku makan atau pola kebiasaan makan yang positif sangat diperlukan dalam menanggulangi anemia Notoatmodjo, 2011. Distribusi subjek penelitian berdasarkan pengetahuan tentang anemia adalah sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Pengetahuan Tentang Anemia Pada Subjek Penelitian Pengetahuan Anemia Status Anemia Anemia Non Anemia N n Cukup Kurang 23 17 57,5 42,5 28 12 70 30 Jumlah 40 100 40 100 Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui bahwa responden yang menderita anemia memiliki pengetahuan tentang anemia cukup sebanyak 23 anak 57,5 dan responden yang tidak menderita anemia memiliki pengetahuan tentang anemia cukup sebanyak 28 anak 70. Ada perbedaan pengetahuan tentang anemia antara anak yang anemia dan non anemia. Pengetahuan yang kurang menyebabkan kesalahan pola makan dan pemilihan bahan makanan, hal tersebut cukup berperan dalam terjadinya anemia Depkes RI, 2003, sebaliknya pengetahuan gizi yang cukup dapat mengubah perilaku yang kurang benar, sehingga dapat memilih bahan makanan bergizi serta menyusun menu seimbang sesuai dengan kebutuhan dan selera, serta akan mengetahui akibat adanya kurang gizi. Pemberian pengetahuan gizi yang baik diharapkan dapat mengubah kebiasaan makan yang semula kurang baik menjadi lebih baik Depkes RI, 2000.

3. Prestasi Belajar

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Perbedaan Kebiasaan Makan Pagi Antara Anak Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Banjarsari Kota Surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Perbedaan Kebiasaan Makan Pagi Antara Anak Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Banjarsari Kota Surakarta.

0 1 6

PERBEDAAN KEBIASAAN MAKAN PAGI ANTARA ANAK ANEMIA DAN NON ANEMIA DI SD NEGERI BANYUANYAR III BANJARSARI Perbedaan Kebiasaan Makan Pagi Antara Anak Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Banjarsari Kota Surakarta.

0 3 8

PERBEDAAN PENGETAHUAN TENTANG ANEMIA DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA ANAK SD ANEMIA DAN NON ANEMIA DI SD Perbedaan Pengetahuan Tentang Anemia Dan Prestasi Belajar Antara Anak SD Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kecamatan Banjarsari Kota Sura

0 0 17

PENDAHULUAN Perbedaan Pengetahuan Tentang Anemia Dan Prestasi Belajar Antara Anak SD Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 3 5

PERBEDAAN KARAKTERISTIK IBU PADA ANAK YANG MENGALAMI ANEMIA DAN TIDAK ANEMIA DI SD NEGERI BANYUANYAR III KOTA Perbedaan Karakteristik Ibu Pada Anak Yang Mengalami Anemia Dan Tidak Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta.

0 2 10

PERBEDAANON Perbedaan Persepsi Tentang Anemia Antara Siswa Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Perbedaan Persepsi Tentang Anemia Antara Siswa Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 1 6

PERBEDAAN KESEGARAN JASMANI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG ANEMIA DAN NON ANEMIA DI SD NEGERI BANYUANYAR III Perbedaan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia Sekolah Yang Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta.

0 1 18

PERBEDAAN KESEGARAAN JASMANI PADA ANAK USIA SEKOLAH YANG ANEMIA DAN NON ANEMIA DI SDN BANYUANYAR III Perbedaan Kesegaran Jasmani Pada Anak Usia Sekolah Yang Anemia Dan Non Anemia Di SD Negeri Banyuanyar III Kota Surakarta.

0 1 12