Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

78 Sarip Hidayat, 2013 Pembelajaran Matematika Dengan Advance Organizer Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembalajaran, dan e siswa yang dipilih untuk uji coba instrumen adalah siswa kelas VIII B. 2. Tahap Eksperimen Langkah pertama pada tahap ini adalah pemilihan sampel sebanyak dua kelas, masing-masing sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Selanjutnya kegiatan eksperimen dilakukan sebagai berikut: a melaksanakan pretes untuk mengetahui kemampuan awal pemahaman dan penalaran matematis sebelum diberikan perlakuan pembelajaran matematika dengan model advance organizer berbasis materi prasyarat terstruktur, b pengolahan pretes, c Pelaksanaan pembelajaran matematika dengan model advance organizer berbasis materi prasyarat terstruktur pada kelas eksperimen dan sekaligus pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metoda konvensional pada kelas kontrol, d Memberikan postes kepada kedua kelas setelah proses pembelajaran berakhir untuk mengetahui kemampuan pemahaman dan penalaran matematis siswa, e memberikan angket pada kelas eksperimen untuk mengetahui sikap siswa terhadap pelajaran matematika dan sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model advance organizer berbasis materi prasyarat terstruktur, dan f mengolah dan menganalisis data yang diperoleh stelah penelitian selesai.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian ini data dikumpulkan melalui tes, lembar observasi, dan skala sikap. Data yang berkaitan dengan kemampuan pemahaman konsep dan 79 Sarip Hidayat, 2013 Pembelajaran Matematika Dengan Advance Organizer Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu penalaran matematis siswa dikumpulkan melalui tes tertulis pretes dan postes. Sedangkan data yang berkaitan dengan sikap siswa dalam pembelajaran matematika dengan model advance organizer berbasis materi prasyarat terstruktur dikumpulkan melalui skala sikap.

G. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh adalah data yang berasal dari pretes dan postes, angket skala sikap yang diberikan pada siswa kelompok eksperimen. Data yang diperoleh dari hasil tes dan angket diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1. Memberikan skor jawaban siswa sesuai dengan kunci jawaban dan sistem penskoran yang digunakan. 2. Membuat tabel skor pretest dan postest kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data skor pretes dan skor postes kemampuan pemahaman konsep dan penalaran matematis menggunakan statistik Shapiro-Wilk. 4. Setelah diketahui sebaran data mengenai kemampuan pemahaman konsep dan penalaran matematis tidak berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian hipotesis dengan uji statistika non-parametrik yaitu uji Mann-Whitney. 5. Menghitung peningkatan kemampuan yang terjadi pada siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan rumus gain ternormalisasi Meltzer, 2002, yaitu: Pretes Skor - Ideal Skor Pretes Skor - Postes Skor g rmalisasi Gain terno  80 Sarip Hidayat, 2013 Pembelajaran Matematika Dengan Advance Organizer Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil perhitungan gain kemudian diinterpretasikan dengan menggunakan klasifikasi sebagai berikut: Tabel 3.11 Klasifikasi Gain Besarnya gain g Interpretasi g ≥ 0,7 Tinggi 0,3 ≤ g 0,7 Sedang g 0,3 Rendah 6. Melakukan uji normalitas untuk mengetahui kenormalan data skor pretes, skor postes, dan skor gain kemampuan pemahaman konsep dan penalaran matematis menggunakan statistik Shapiro-Wilk. 7. Untuk interpretasi sikap siswa, dilakukan deskripsi sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan menggunakan model advance organizer berbasis materi prasyarat terstruktur dengan maksud untuk menggambarkan sikap siswa berdasarkan jawaban dari responden dengan pemberian skor masing-masing butir angket 1 s.d. 4. Untuk keperluan interpretasi data skala sikap kemudian dibuat tabel interpretasi sikap siswa terhadap matematika dengan langkah berikut: a. Secara Umum Skor minimal : 1 × jumlah butir angket = 1 × 22 = 22 Skor maksimal : 4 × jumlah butir angket = 4 × 22 =88 Rentang = 88 - 22 = 66 ; Panjang interval: 664 = 16,5 81 Sarip Hidayat, 2013 Pembelajaran Matematika Dengan Advance Organizer Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jadi kategori interpretasi datanya sebagai berikut: Tabel 3.12 Pedoman Penarikan Interpretasi Skor Sikap Siswa No Rentang Skor Sikap Interpretasi 1 SK ≤ 40 Sangat Rendah 2 40 SK ≤56 Rendah 3 56 SK ≤72 Cukup 4 72SK ≤88 TinggiBaik b. Terungkapnya ketertarikan siswa terhadap matematika. Skor minimal : 1 × jumlah butir angket = 1 × 6 = 6 Skor maksimal : 4 × jumlah butir angket = 4 × 6 =24 Rentang = 24 - 6 = 18 ; Panjang interval: 184 = 4,5 Banyak kelas = 4 Jadi kategori interpretasi datanya sebagai berikut: Tabel 3.13 Pedoman Penarikan Interpretasi Skor Sikap Siswa No Rentang Skor Sikap Interpretasi 1 SK ≤12 Sangat Rendah 2 12SK ≤16 Rendah 3 16SK ≤20 Cukup 4 20SK ≤24 TinggiBaik c. Terungkapnya manfaat matematika Skor minimal : 1 × jumlah butir angket = 1 × 3 = 3 Skor maksimal : 4 × jumlah butir angket = 4 × 3 =12 82 Sarip Hidayat, 2013 Pembelajaran Matematika Dengan Advance Organizer Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rentang = 12 - 3 = 9 ; Panjang interval: 94 = 2,5 Jadi kategori interpretasi datanya sebagai berikut: Tabel 3.14 Pedoman Penarikan Interpretasi Skor Sikap Siswa No Rentang Skor Sikap Interpretasi 1 SK ≤6 Sangat Rendah 2 6SK ≤8 Rendah 3 8SK ≤10 Cukup 4 10SK ≤12 TinggiBaik d. Terungkapnya ketertarikan siswa terhadap pembelajaran matematika dengan model advance organizer Skor minimal : 1 × jumlah butir angket = 1 × 6 = 6 Skor maksimal : 4 × jumlah butir angket = 4 × 6 =24 Rentang = 24 - 6 = 18 ; Panjang interval: 184 = 4,5 Banyak kelas = 4 Jadi kategori interpretasi datanya sebagai berikut: Tabel 3.15 Pedoman Penarikan Interpretasi Skor Sikap Siswa No Rentang Skor Sikap Interpretasi 1 8SK ≤12 Sangat Rendah 2 12SK ≤16 Rendah 3 16SK ≤20 Cukup 4 20SK ≤24 TinggiBaik e. Terungkapnya kesadaran siswa tentang cara mempelajari matematika Skor minimal : 1 × jumlah butir angket = 1 × 7 = 7 83 Sarip Hidayat, 2013 Pembelajaran Matematika Dengan Advance Organizer Berbasis Materi Prasyarat Terstruktur Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Penalaran Matematis Siswa Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skor maksimal : 4 × jumlah butir angket = 4 × 7 =28 Rentang = 28 - 7 = 21 ; Panjang interval: 214 = 5,25 Banyak kelas = 4 Jadi kategori interpretasi datanya sebagai berikut: Tabel 3.16 Pedoman Penarikan Interpretasi Skor Sikap Siswa No Rentang Skor Sikap Interpretasi 1 SK ≤15 Sangat Rendah 2 15SK ≤19 Rendah 3 19SK ≤23 Cukup 4 23SK ≤28 TinggiBaik Interpretasi skor sikap siswa di atas dibuat menjadi dua kelompok sikap siswa yaitu untuk kelompok siswa yang bersikap positif berdasarkan interpretasi cukup dan interpretasi baik, sedangkan untuk kelompok siswa yang bersikap negatif berdasarkan interpretasi rendah dan interpretasi sangat rendah.

H. Kerangka Penelitian

Dokumen yang terkait

Penrapan model pembelajaran advance organizer untuk meningkatkan sikap positif siswa dalam pelajaran matematika

0 9 121

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP DAN STUDENT EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP DAN STUDENT TEAM HEROIC LEADERSHIP YANG DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP

0 0 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep Untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK di

0 0 17

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 1 8

PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETAKONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PEMBELAJARAN MODEL ADVANCE ORGANIZER DENGAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI KELAS VII SMP NEGERI 3 SUKOHARJO.

0 2 145

UPAYA MENINGKATKAN KEMANDIRIAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER Upaya Meningkatkan Kemandirian Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Peta Konsep (PTK Pembel

0 0 14

Penggunaan Model Pembelajaran Advance Organizer untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa SMP.

0 0 19

PENERAPAN MODEL ADVANCE ORGANIZER UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN ANALOGI MATEMATIS SISWA SMP.

0 7 100

PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER BERBANTUAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TEORI KINETIK GAS SISWA SMA.

0 2 44

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCES UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP, PENALARAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA MTs.

5 8 48