Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dan Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan
SISTEM INFORMASI KENAIKAN PANGKAT
PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN WIDYAISWARA
DI BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
RIMA RESMIASARI
10109511
RIDLO MUSTOFA ZAINI
10109524
RIFKI MAAS FAISAL
10109498
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
(3)
(4)
G-1
LAMPIRAN G
(5)
G-2
G-2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Rifki Maas Faisal
NIM
: 10109498
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: jl. Pesona cluster II no.94 , Cipamokolan ,
Bandung
Pendidikan
:SDN cipancuh II indramayu 1997 - 2003
SMPI As-syafiiyah Tahun 2003-2006
SMA Negeri 25 Bandung Tahun 2006-2009
UNIKOM Tahun 2009-sekarang
Nama
: Ridlo Mustofa zaini
NIM
: 10109524
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat Rumah
: Adipatikertamanah no. 94 Baleendah Bandung
Pendidikan
: SDN Korpri Tahun 1997-2003
SMPN 10 Bandung Tahun 2003-2006
SMAN 1 Baleendah Bandung Tahun 2006-2009
UNIKOM Tahun 2009-Sekarang
(6)
G-3
G-2
Nama
: Rima Resmiasari
NIM
: 10109511
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat Rumah
:
Jl. Bagus rangin III no.133, bandung
Pendidikan
: SD kebonkawung kab.sukabumi 1997-2003
SMPN 1 cicurug kab.sukabumi 2003-2006
SMAN 1 parung kuda kab.sukabumi 2006-2009
UNIKOM Tahun 2009-Sekarang
(7)
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ...vii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR SIMBOL ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 29
I.1 Latar Belakang ... 29
I.2 Identifikasi Masalah ... 30
I.3 Batasan Masalah... 30
I.4 Maksud dan Tujuan ... 31
I.5 Metode Penelitian ... 31
I.5.1 Metode Pengumpulan Data ... 31
I.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak ... 32
I.6 Sistematika Penulisan ... 33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 35
II.1.1 Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov.Jabar... 35
II.1.1 Sejarah Badan Diklat ... 35
II.1.2 Pengertian Pegawai Negri Sipil ... 37
II.1.3 Pegawai Negeri Sipil Pusat ... 38
(8)
iii
II.1.5 Pengertian Widyaiswara ... 38
II.2.1 Fungsi Badan Diklat ... 38
II.2.2 Tugas Pokok Badan Diklat ... 39
II.2.3 Struktur Organisasi ... 42
II.2.4 Kepegawaian ... 42
II.2.5 Pengertian Kepangkatan ... 48
II.2.6 Konsep Dasar Sistem ... 50
II.2.7 Pengertian Informasi ... 50
II.2.8 Pengertian Sistem Informasi ... 51
II.2.9 Pangkat pegawai... 52
II.2.10 Metode Perancangan Sistem ... 52
II.2.11 Diagram Konteks ... 53
II.2.12 Data Flow Diagram (DFD) ... 53
II.2.13 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 55
II.2.14 Tinjauan Perangkat Lunak ... 56
II.2.15 Bahasa Pemrograman Borland Delphi ... 56
II.2.16 Microsoft Office Acces ... 57
BAB III PEMBAHASAN ... 59
III.1 Analisis Sistem ... 59
III.7 Analisis Masalah ... 59
III.8 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan ... 60
III.9 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 62
III.10 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras ... 62
III.11 Analisis Perangkat Lunak ... 63
(9)
iii
III.13 Analisis Basis Data... 66
III.14 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 67
III.15 Data Flow Diagram (DFD) ... 68
III.10.1 DFD Level 1 ... 69
III.10.2 DFD Level 2 ... 69
III.16 Spesifikasi Proses ... 73
III.17 Kamus Data ... 81
III.18 Perancangan Sistem ... 85
III.19 Struktur Tabel ... 86
III.20 Perancangan Arsitektur ... 89
III V.15.1 Perancangan Struktur Menu Admin ... 89
III.15.2 Perancangan Antar Muka ... 89
III.15.2.1 Rancangan Antarmuka Login ... 89
III.15.2.2 Rancangan Antarmuka Menu Widyaiswara ... 90
III.15.2.3 Rancangan Antarmuka Pegawai Negeri Sipil ... 90
III.15.2.4 Rancangan Antarmuka Kenaikan Pangkat... 91
III.15.2.5 Rancangan Antarmuka Tambah dan Edit Data Widyaiswara ... 91
III.15.2.6 Rancangan Antarmuka Tambah dan Edit Data Pegawai Negeri Sipil ... 92
III.15.2.7 Rancangan Antarmuka Tambah dan Edit Data Kenaikan Pangkat ... 93
III.15.2.8 Rancangan Antarmuka Laporan kenaikan pangkat ... 93
III.15.2.9 Rancangan Antarmuka ID Baru ... 93
III.15.2.10 Perancangan Pesan Alert Box ... 94
III.15.2.11 Perancangan Pesan ... 98
III.15 Jaringan Simantik ... 99
(10)
iii
III.15.1 Perancangan Prosedural ... 100
III.15.1.1 Prosedur Login ... 100
III.15.1.2 Prosedur Tambah Data ... 101
III.15.1.3 Prosedur Ubah Data ... 102
III.15.1.4 Prosedur Hapus Data ... 103
III.15.1.5 Prosedur Cari Data ... 104
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ... 106
IV.1 Implementasi Sistem ... 106
IV.21 Perangkat Keras yang Digunakan ... 106
IV.22 Perangkat Lunak yang Digunakan ... 106
IV.23 Implementasi Antarmuka... 107
IV.4.1 Tabel Implementasi Antarmuka ... 107
IV.24 Implementasi Database ... 108
IV.25 Pengujian Alpa ... 115
IV.26 Skenario Pengujian Alpa ... 116
IV.27 Kasus dan Hasil Pengujian ... 116
IV.8.1 Pengujian Registrasi Login ... 116
IV.8.2 Pengujian Menu Kategori ... 118
IV.8.3 Pengujian Tambah Data Kategori ... 118
IV.8.4 Pengujian Edit Data Kategori ... 119
IV.8.5 Pengujian Hapus Data Kategori ... 120
IV.8.6 Pengujian Pencarian Data Kategori... 121
IV.8.7 Pengujian Logout ... 122
IV.28 Pengujian Beta ... 122
(11)
iii
IV.9.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 123
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 124
V.1 Kesimpulan ... 124
V.2 Saran ... 124
(12)
125
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
www.wikipedia.com
Saiful Bahri, Kusnassriyanto dan Wawan Sjachriyanto, “Teknik
Pemrograman Delphi”, Informatika, Bandung, 2008
(13)
i
KATA PENGANTAR
Bismillahi rohmaanir rahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam dilimpahkan kepada Nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah, atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kerja Praktek. Adapun Laporan Kerja Praktek ini adalah merupakan salah satu syarat kurikuler di Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM).
Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, penulis mengambil judul Membangun Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil dan Widyaiswara di Badan Pendidikan dan Pelatihan. Pada penyelesaian Laporan Kerja Praktek ini tidak sedikit penulis mengahadapi kesulitan dan hambatan, namun berkat bantuan dan dorongan dari semua pihak lambat laun dapat terselesaikan juga.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Utami Dewi,S.Kom, selaku pembimbing sekaligus Dosen wali.
3. Ibu Siti Sani Ahsani S.Psi.,ME, selaku koordinator prakerin dan pembimbing di Badan Pendidikan dan Pelatihan yang sudah memberikan masukkan. 4. Orang Tua dan Keluarga, yang telah ikhlas memberikan banyak dukungan
baik berupa doa, materi, motivasi dan inspirasi kepada penulis.
5. Rekan-rekan IF-12 2009, yang telah membantu dalam diskusi pemecahan masalah.
6. Semua pihak yang telah memberi dorongan moril maupun material baik secara langsung ataupun tidak langsung agar terselesaikannya Laporan Kerja Praktek ini.
(14)
ii
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dengan apa yang dikatakan sempurna, karena keterbatasan kemampuan penulis maupun pengalaman yang penulis dapatkan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan sekali saran-saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan mahasiswa maupun dari semua pihak yang membaca karya tulis ini demi tercapainya kesempurnaan penulisan Laporan Kerja Praktek tersebut.
Namun demikian penulis berharap semoga penulisan Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya rekan-rekan atau siapa saja yang membutuhkannya. Dan semoga menjadi bahan tambahan bacaan bagi kita semua. Amiiin...
Bandung, Januari 2013
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi informasi sudah semakin pesat, sangat mudah bagi organisasi dan perusahaan yang ingin mendapatkan informasi. Informasi yang aktual dan terbuka harus dapat digunakan untuk siapa saja. Sehingga, setiap individu diharapkan harus mengikuti perkembangannya agar tidak tertinggal. Maka dari itu di perlukan suatu sistem yang dapat mengolah informasi secara cepat, tepat dan akurat untuk mempermudah pekerjaan setiap individu, yaitu sistem komputerisasi.
Wawancara dengan Sub Bagian Kepegawaian dan Umum yaitu Ibu Sani, dapat disimpulkan bahwa pengerjaan pengolahan data kepegawaian tidak manual lagi tetapi sudah menganut asas komputerisasi dalam pengerjaannya, tetapi dalam pemanfaatannya masih belum efisien, dikarenakan masih banyaknya duplikasi dan tidak terkoordinir data hasil pengerjaan, jika butuh data maka bagian kepegawaian dan umum harus mencari data dari berkas (masih menggunakan berkas print out) sehingga memerlukan waktu untuk mencari dan mengumpulkan data apabila dibutuhkan, membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan kenaikan pangkat pegawai dan informasi kenikan pangkat selanjutnya masih menggunakan manual sehingga kesulitan dalam pelaporan data kenaikan pangkat. Aplikasi desktop Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Bart mungkin salah satu bentuk penanganan masalah tersebut. Dengan adanya aplikasi guna untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Untuk membantu dalam mengetahui dan mengelola kenaikan pangkat dalam perkantoran serta menangani kendala-kendala yang sedang dihadapi, maka di perlukan sebuah sistem yang didesain secara khusus, bahkan secara umum juga dapat mempermudah pencarian data-data semua pegawai.
Berdasarkan uraian tersebut penulis mengajukan untuk membangun sebuah sistem informasi yang berfungsi untuk mempermudah para pegawai mengetahui data-data kenaikan pangkatnya dengan sangat mudah,efisien,dan cepat. Maka dari itu penulis mengambil judul
(16)
“Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negri Sipil dan Widyaiswara di Badan Pendidikan Dan Pelatihan” dengan studi kasus Pegawai Negri Sipil dan Widyaiswara.
I.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka diidentifikasi sebagai berikut:
1. Kecepatan dan ketepatan pencarian data pegawai masih belum maksimal, dikarenakan masih secara manual dengan menggunakan arsip buku dan komputerisasi manual, sehingga membutuhkan waktu cukup lama.
2. Membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan kenaikan pangkat pegawai
3. Informasi Kenaikan Pangkat selanjutnya masih menggunakan manual sehingga kesulitan dalam pelaporan data kenaikan pangkat
I.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dari aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Aplikasi desktop ini dibuat dan dipergunakan di dalam personal komputer Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat.
2. Aplikasi desktop ini difokuskan untuk menyimpan data dan mencetak laporan yang telah dikerjakan dengan fitur tambahan seperti pencarian, edit dan hapus.
3. Aplikasi ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman Delphi. 4. Microsoft Acces sebagai database manajemen sistem.
5. Metode analisis yang digunakan adalah terstruktur.
6. Data yang akan diolah yaitu data Widyaiswara dan Kepegawaian Negeri Sipil
I.4 Maksud dan Tujuan
Maksud dari sistem informasi ini yaitu merancang sistem baru pada prosedur pencarian pegawai, kenaikan pangkat menurut bulan yang ditentukan ataupun menurut ketentuan yg ditetapkan.
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Membantu mengatasi masalah pada pencarian data pegawai, dan menampilkan laporan kenaikan pangkat perkategori.
(17)
3. Mempermudah dalam pembuatan informasi kenaikan pangkat selanjutna berupa pelaporam data kenaikan pangkat.
I.5 Metode Penelitian
Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah metoda deskriptif yaitu menggambarkan semua data yang ada kemudian dianalisa dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung dan selanjutnya mencoba untuk memberikan pemecahan masalahnya.
I.5.1 Metode Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 1. Observasi
Observasi adalah suatu cara yang dilakukan secara langsung ke objek yang ada hubungannya dengan topik serta judul yang penulis.
2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data melalui tanya jawab kepada narasumber yang bersangkutan mengenai sistem informasi yang digunakan saat ini.
3. Studi pustaka
Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti dan menelaah data-data yang diberikan dari instansi.
I.5.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak
Model pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan model waterfall. Model Waterfall adalah suatu jenis model pengembangan sistem teknologi informasi yang diperkenalkan pada tahun 1970 oleh Winston W. Royce. Tujuan model ini adalah untuk memperkenalkan bagaimana proses desain sistem sebagai kerangka untuk pengembangan sistem dalam upaya membantu secara teratur dan efisien melalui suatu rangkaian tahapan dengan analisa kelayakan sistem termasuk atas release sistem dan
(18)
pemeliharaannya. Dinamakan waterfall karena model tersebut menggambarkan arah kemajuan sistem dari puncak ke bawah, seperti air yang terjun dari suatu ketinggian dengan berbagai panoramanya.
Gambar 1.1Model Waterfall
Tahapan – tahapan yang terdapat dalam model waterfall adalah sebagai berikut :
1. System engineering (Rekayasa perangkat lunak)
Merupakan tahapan yang pertama kali dilakukan yaitu merumuskan sistem yang akan kita bangun. Hal ini bertujuan agar pengembang benar-benar memahami sistem yang akan kita bangun dan langkah-langkah serta kebijakan apa saja yang berkaitan dengan pengembangan sistem tersebut.
2. Requirement analiysis
Melakukan analisis terhadap permasalahan yang dihadapi dan menetapkan kebutuhan perangkat lunak.
3. Design
Menghasilkan rancangan yang memenuhi kebutuhan yang ditentukan selama tahapan requirements analisis. Hasil akhirnya berupa spesifikasi rancangan yang sangat rinci sehingga mudah diwujudkan pada saat pemrograman.
4. Coding (implementasi)
Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemrograman
(19)
tertentu.
5. Testing (pengujian)
Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran program. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan sudah tercapai atau belum.
6. Maintenance (perawatan)
Menangani perangkat lunak yang sudah selesai agar dapat berjalan lancar dan terhindar dari gangguan-gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.
I.6 Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan dan memahami isinya, maka penulisan menyusun berdasarkan bab-bab dimana setiap bab menjelaskan isi yang dikandungnya. Susunan masing-masing bab adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menguraikan permasalahan secara garis besar tentang latar belakang, rumusan masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tinjauan perusahaan dan landasan teori. Tinjauan perusahaan berisi tentang sejarah singkat perusahaan, maksud dan tujuan, sasaran perusahaan, lingkup kerja perusahaan, dan susunan pengurus dan struktur organisasi. Sedangkan landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori – teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal – hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan yang melandasi pembangunan aplikasi desktop.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini menjelaskan mengenai hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan untuk mengetahui kekurangan dan kebutuhan sistem yang akan dibangun agar menjadi lebih baik. Dijelaskan pula tentang perancangan sistem secara keseluruhan berdasarkan hasil analisis. Perancangan sistem ini mencakup perancangan basis data,
(20)
pemodelan sistem yang dibuat seperti diagram konteks, data flow diagram, dan diagram ERD. Selain itu juga terdapat perancangan antarmuka dari sistem yang akan dibangun. BAB IV IMPLEMENTASI DA PENGUJIAN
Bab ini berisi hasil implementasi analisis dan perancangan sistem yang dilakukan, serta hasil pengujian sistem di lingkungan kerja Badan Diklat Prov.Jawa Barat dan pengguna untuk mengetahui apakah aplikasi yang dibangun sudah memenuhi kebutuhan setiap penggunanya.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari topik penelitian yang akan dibahas secara keseluruhan dan saran-saran untuk pengembangan program aplikasi yang telah dibangun untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
(21)
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Badan Pendidikan dan Pelatihan Prov.Jabar II.1.1 Sejarah Badan Diklat
Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat pertama kali dibentuk pada tahun 1968. Lembaga ini pada awalnya bernama Pusat Pendidikan dan Latihan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Barat yang beralamat di Jl. Windu nomor 26 Bandung. Pusdiklat pertamakali dikepalai oleh Drs. H. SANUDI PURAWINATA yang menjabat cukup lama yaitu dari tahun 1968-1977.
Pusdiklat melayani pendidikan dan pelatihan bagi seluruh aparatur di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemerintah Daerah TK I), dan Pemerintah Kabupaten/Kota yang pada waktu itu bernama Pemerintah Daerah Tingkat II. Kedudukan dan kewenangan Pusdiklat sebagai pendidikan aparatur di Jawa Barat semula sebagai organisasi non structural di bawah Biro Kepegawaian Sekretariat Daerah Tk I Provinsi Jawa Barat. Pembentukan lembaga ini didasarkan pada SK. Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat No.11-68/A/I/Pend/SK tanggal 30 September 1968.
Prasarana dan prasarana penunjang kegiatan pendidikan dan pelatihan Pusdiklat belum sangat memadai seperti sekarang ini. Pada masa awal pembentukan, lembaga ini hanya memiliki infrastruktur berupa Asrama Peserta Diklat Sebanyak 10 kamar, Asrama Pegawai 12 unit, mesjid dan bengkel. Keterbatasan fasilitas diklat menyebabkan proses diklat dilaksanakan sebagian di Pusdiklat-Pri( Pusat pendidikan dan pelatihan KORPRI) yang berlokasi di Cirebon.
Berselang 9 (Sembilan) tahun, pimpinan tertinggi Pusdiklat dijabat oleh Drs. H.E.KOSTARAM. di bawah kepemimpinan beliau, kapasitas prasarana dan prasarana Pusdiklat lebih ditingkatkan. Daya tampung ruang belajar lebih di
(22)
8
tingkatkan. Daya tampung ruang belajar lebih ditingkatkan dengan membangun ruang kelas sebanyak 2 (dua) unit yang sekarang di fungsikan menjadi Ruang Widyaiswara dan mesjid. Penambahan bangunan juga dilakukan pada masa kepemimpinan H. UNANG SUNARDJO, SH. Pada Tahun 1981 dibangun gedung kantor sebanyak 2(dua) lantai yang dikenal dengan “gedung perahu”.
Masa jabatan Pusdiklat terlama ke-2 setelah Drs. H. SANUDI PURAWINATA adalah Drs. H.AHMAD MAKIH. Pada masa ini terjadi perubahan nomenklatur kelembagaan dari Pusdiklat menjadi “Diklat Provinsi Jawa Barat”. Lembaga ini menjadi lebih kuat karena menjadi salah satu “ DIBALE” atau yang saat ini dikenal dengan istilah SKPD atau OPD dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja pendidikan dan Pelatihan Propinsi Jawa Barat. Pembentukan lembaga ini didasarkan pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 1984 dan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 061/Kep.86-Huk/1986 Tanggal 23 Juni 1986. Pembentukan lembaga ini secara otomatis meningkatkan kedudukan eselonering pimpinan lembaga ini menjadi setingkat IIb. Selain itu, Kewenangan Diklat Provinsi Jawa Barat menjadi lebih banyak setelah dilimpahkannya kewenangan penyelenggaraan diklat structural dari Badan Diklat Wilayah Reg Bandung dan LAN seperti Diklat SPADIA (Diklat Pim III). [2]
Pada masa ini, penguatan prasarana dan prasarana tidak kalah meningkatnya dibandingkan dengan penguatan kelembagaan. Pada masa ini juga dibangun asrama 2 lantai dan kantor 4 lantai. Selain itu, dibangun pula aula serbaguna yang baru di selesaikan dan di resmikan oleh Gubernur Jawa Barat masa kepemimpinan Drs.H. RUSKA SUTARI pada tahun 1991.
II.1.2 Pengertian Pegawai Negri Sipil
Pegawai negeri adalah pegawai yang telah memenuhi syarat yang ditentukan,diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu
(23)
9
jabatan negeri, atau diserahi tugas Negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pegawai negri sipil (PNS) terdiri dari:
Pegawai Negeri Sipil Pusat
1. Pegawai Negeri Sipil yang gajinya dibebankan pada APBN dan bekerja pada Departemen,Lembaga Non Departemen,Kesekretariatan Lembaga tertinggi/Tinggi Negara, dan Kepaniteraan pengadilan
2. Pegawai Negri Sipil Pusat yang bekerja pada perusahaan jawatan 3. PNS pusat yang diperbentukan atau dipekerjakan pada daerah otonom
4. PNS pusat yang berdasarkan suatu peraturan perundang-undangan diperbentukan atau dipekerjakan pada badan lain ,seperti perusahaan umum,yayasan,dan lain-lain.
5. PNS Pusat yang menyelenggarakan tugas Negara lain, seperti hakim pada pengadilan negeri, pengadilan tinggi, dan lain-lain.
Pegawai Negeri Sipil Daerah
Pegawai Negeri Sipil yang bekerja di daerah otonom seperti daerah provinsi/kabupaten/kota dan gajinya dibebankan pada APBD dan dipekerjakan di luar instansi induknya.
II.1.3 Pengertian Widyaiswara
Widyaiswara adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diangkat sebagai pejabat fungsional oleh pejabat yang berwenang dengan tugas, tanggung jawab, wewenang untuk mendidik,mengajar,dan atau melatih Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada lembaga pendidikan dan pelatihan (diklat) pemerintah.
(24)
10
Penyelenggaraan pengkajian dan penetapan kebijakan teknis bidang Pendidikan dan Pelatihan Daerah :
o Penyelenggaraan pemberian dukungan atas penyelenggaraan
pemerintahan Daerah bidang aparatur meliputi kesekretariatan. Badan, pengembangan diklat, diklat kepemimpinan dan fungsional serta diklat teknis.
o Penyelenggaraan pengkoordinasian dan pembinaan UPTB
o Penyelenggaraan tugas lain sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya.
II.1.5 Tugas Pokok Badan Diklat
Badan Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BANDIKLATDA) Provinsi Jawa Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi Jawa Barat. Adapun Tugas Pokok diatur dalamPeraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 48 tahun 2009 tentang Tugas pokok.
Tugas Pokok Badan Pendidikan dan Pelatihan yaitu Menyelenggarakan perumusan, pengkajian dan penetapan kebijakan Daerah di Bidang Pendidikan dan pelatihan Daerah
Adapun deskripsi tugas dari masing_masing bagian sebagai berikut : Kepala Badan Menyelenggarakan perumusan dan menetapkan, memimpin,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Badan serta mengkoordinasikan dan membina UPTB.
Sekretariat Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Badan, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, sekretariat mempunyai
(25)
11
fungsi :
Penyelenggaraan pengkoordinasian perencanaan dan program Badan ;
Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;
Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.
Sekretariat membawahkan :
Subbagian Perencanaan dan Program Subbagian Keuangan
Subbagian Kepegawaian dan Umum. Subbagian Perencanaan dan
Program
Melaksanakan pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan program.
Subbagian Keuangan Melaksanakan program pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan badan.
Subbagian Kepegawaian dan Umum
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, subbagian Kepegawaian dan umum mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir,kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan
pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan dan perpustakaan.
Pelaksanaan tugas kehumasan badan
(26)
12
Bidang Pengembangan Diklat Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan menyelenggarakan kegiatan analisis kebutuhan Diklat dan Pengkajian Sistem Diklat.
Bidang Pengembangan Diklat membawahkan : Subbidang Analisis Kebutuhan Diklat Subbidang Pengkajian Diklat.
Bidang Diklat Kepemimpinan dan Fungsional
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, dan menyelenggarakan kegiatan diklat kepemimpinan/structural dan diklat fungsional.
Bidan Diklat Kepemimpinan dan Fungsional membawahkan : Subbidang Diklat Struktural
Subbidang Diklat Fungsional
Bidang Diklat Teknis Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, dan menyelenggarakan kegiatan diklat teknis umum dan teknis substantif.
Bidang Diklat Teknis membawahkan : Subbidang Diklat teknis umum Subbidang Diklat teknis Substantif.
(27)
13
II.1.6 Struktur Organisasi
Kepala Sekretaris SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN DAN UMUM SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN PROGRAM
Struktur Organisasi
Badan Diklat Daerah Provinsi Jawa Barat
Kelompok japung
Bidang Diklat Kepemimpinan dan
Fungsional
Bidan Diklat Teknis Bidang
Pengembangan Diklat
Sub bidang analisis kebtuhan Diklat
Sub bidang pengkajian diklat
Sub Bidang diklat struktural
Sub bidang diklat fungsional
Sub bidang teknis umum
Sub bidang teknis substantif
Gambar II.1 Struktur Organigram II.2 Kepegawaian
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 adalah undarg-undang tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Karena Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 sifatnya hanya perubahan beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974, maka dengan demikian beberapa ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 sepaniang belum diubah masih tetapberlaku.Undang-undang tersebut di atas disebut undang-undang tentang
(28)
Pokok-14
pokok Kepegawaian karena dalam undang-undang tersebut di atur pokok-pokok mengenai kedudukan kewajiban, hak, dan pembinaan pegawai negeri. Untuk dapat memahami lebih lanjut tentarg kepegawaian, maka di bawah ini akan disebutkan pengertian beberapa istilah dalam kepegawaian. Istilah-istilah tersebut adalah:
· Kepegawaian
Menurut penjelasan umum dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1974 disebut bahwa yang dimaksud dengan Kepegawaian adalah segala hal-hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak, dan pembinaan pegawai negeri".
· Pegawai Negeri
Secara sederhana pengertian "Pegawai Negeri adalah seseorang yang bekerja pada instansi/lembaga pemerintah dat digaji dengan anggaran pemerintah". Dalam UU Nomor 43 Tahun 1999 yang dimaksud dengan Pegawai Negeri adalah setiap warga negara Republik Indonesia yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku".
Pegawai Negeri terdiri atas : a.PNS;
b.AnggotaTNI;
c. Anggota POLRI; Sedangkan PNS terdiri dari :PNS Pusat dan PNS Daerah.
Dalam pengertian pegawai negeri terdapat unsur-unsur warga negara Republik Indonesia yang memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, dan digaji menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(29)
15
Yang dimaksud dengan pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan pegawai negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pasal 25 undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 disebutkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhantian pegawai negeri sipil dilakukan oleh Presiden.
· Pejabat Pembina Kepegawaian
Yang dimaksud dengan pejabat pembina kepegawaian adalah pimpinan departemen/lembaga pemerintah non departemen/kesekretariatan lembaga tinggi negara/daerah provinsi/daerah kabupater/daerah kota yang diberi delegasi sebagian wewenang Presiden untuk mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan pegawai negeri sipil di lingkungannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam pangertian tersebut terdapat dua pejabat pembina kepegawaian, yaitu pejabat pembina kepegawaian pusat dan pejabat pembina kepegawaian daerah contoh : Menteri yang memimpin Departemen (Menteri Keuangan dan sebagainya), Kepala LAN,
Pimpinan Kesekretariatan, dan Gubernur Kepala Daerah Provinsi/ Bupati.
· Pejabat yang berwajib
Yang dimaksud dengan pejabat yang berwajib adalah pejabat yang karena jabatan atau tugasnya berwenang melakukan tindakan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Contoh: POLRI dan Jaksa
· Pejabat Negara
Yang dimaksud dengan pejabat negara adalah pimpinan dan anggota lembaga tinggi negara sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945 dan amandemennya dan pejabat negara lainnya yang ditentukan oleh undang-undang.
Menurut pasal 11 UU Nomor 43 Tahun 1999, pejabat negara terdiri atas:
a. Presiden dan Wakil Presiden;
(30)
16
c. Ketua Wakil Ketua dan Anggota DPR;
d. Ketua, Wakil Ketua, Ketua Muda, dan Hakim Agung pada Mahkamah Agung serta Ketua" Wakil Ketua dan Hakim pada semua Badan Peradilan;
e. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota DPA;
f. Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota BPK;
g. Menteri dan jabatan setingkat menteri;
h. Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berkedudukan
sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh;
i. Gubemur dan Wakil Gubemur;
j. Bupati dan Wakil Bupati;
k. Walikota dan Wakil Walikota;
Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh undang-undang Kedudukan, kewajiban, dan hak pejabat negara tidak sama dengan pegawai negeri karena ketentuan perundang-undangan yang mengaturnya berbeda-Contoh: gaji pokok pejabat negara lebih besar dari gaji pokok pegawai negeri, pensiun pokok pejabat negara besamya 1% per bulan, sedangkan pegawai negeri 2,5% per tahun.
· Jabatan Negeri
Jabatan negeri adalah jabatan dalam bidang eksekutif yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan, termasuk di dalamnya jabatan dalam kesekretariatan lembaga tertinggi atau tinggi negara dan kepaniteraan pengadilan. Jabatan dalam bidang eksekutif, contohnya jabatan Menteri, Gubemur/Bupati/Walikota, jabatar-jabatan pada BUMN/BUMD, pegawai desa, dan jabatar-jabatan-jabatar-jabatan dalam pegawai negeri.
· Jabatan Karier
Yang dimaksud dengan jabatan karier adalah jabatan struktural dan jabatan-jabatan fungsional yang hanya dapat diduduki pegawai negeri sipil. Contoh : Sekretaris Jenderal, Direktur Jenderal, Sekretaris Ditjen, Kepala Kantor Wilayah, Kepala Bidang,
(31)
17
Kepala Kantor, Kepala Subbidang, Kepala Subbagian Umum, Pemeriksa Pajak, Penilai PBB, Widyaiswara, Arsiparis, Pustakawan, dan lain-lain.
· Jabatan Organik
Yang dimaksud dengan jabatan organik adalah jabatan negeri yang menjadi tugas pokok pada suatu satuan organisasi pemerintah.
· Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah keseluruhan upaya-upaya untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan derajat profesionalisme penyelenggaraan tugas, fungsi, dan kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas, penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian.
· Pegawai Negeri Sipil Pusat (PNS Pusat)
Yang dimaksud dengan PNS Pusat adatah PNS yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belarja Negara dan bekerja pada Departemer/ Lembaga Pemerintah Non Departemen, Kesekretariatan Lembaga Tinggi Negara, Instansi Vertikal di daerah provinsi/kabupaten/kota, Kepaniteraan Pengadilan, atau PNS Daerah dipekerjakan untuk tugas negara lainnya. Contoh : PNS Departemen Keuangan yang
tersebar dari daerah Sabang sampai Merauke tetap disebut PNS Pusat.
· PNS Daerah
Yang dimaksud dengan PNS Daerah adalah PNS yang gajinya dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan bekerja pada Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota.
Contoh : PNS Pemda DKI Jakarta
(32)
18
yaitu PNS yang bekerja di instansi ain karena diperbantukan dan gajinya dibebankan pada instansi yang menerima Perbantuan, sedangkan pembinaan
kepegawaiannya dilakukan oleh instansi PNS berasal.
· PNS Dipekerjakan di luar instansi induk
yaitu PNS yang bekerja di instansi lain karena dipekerjakan dan penggajiannya serta pernbinaan kepegawaiannya dilakukan oleh instansi PNS berasal.
II.3 Pengertian Kepangkatan
Menurut Muchsan, S.H (2000, h.46) yang dimaksud dengan pangkat
Pegawai Negeri Sipil adalah kedudukan yang menunjukan tingkat sesesorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangkaian susunan kepegawaian dan digunakan sebagai dasar penggajian. Sedangkan jabatan adalah kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka suatu satuan organisasi.
Menurut Muchsan, S.H (2000, p.46-48) yang dimaksud Kenaikan Pangkat Reguler adalah kenaikan pangkat bagi pegawai negeri sipil yang telah memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan tanpa terikat pada jabatan yang dipangkunya. Jelaslah kiranya bahwa pada prinsipnya kenaikan pangkat reguler adalah merupakan hak seorang Pegawai Negeri Sipil, oleh sebab itu apabila seorang Pegawai Negeri Sipil telah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, pada dasarnya harus menundanya. Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi agar seorang pegawai negeri sipil dapat diberikan kenaikan pangkat reguler setingkat lebih tinggi dari pangkat yang dipangkunya, adalah:
a. Telah 4 tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai baik dalam tahun terakhir, atau
b. Telah 5 tahun dalam pangkat yang dimilikinya dan setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-kurangnya bernilai cukup dalam tahun terakhir.
(33)
19
Unsur-unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan (conduitestaat) meliputi kemampuan kerja, kerajinan, disiplin kerja, hubungan kerjasama, prakarsa dan kepemimpinan (khusus untuk pegawai yang menjabat jabatan pemimpin).
Bagi Pegawai Negeri Sipil yang dalam daftar penilaian pelaksanaan pekerjaannya terdapat unsur penilaian yang bernilai sedang atau kurang, tidak dapat dipertimbangkan kenaikan pangkatnya. Kenaikan pangkat reguler ditentukan sampai dengan tingkat pangkat tertentu, tergantung dari ijazah / STTB yang dimilki oleh Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan. Pembatasan kenaikan pangkat reguler ini ditetapkan sebagai berikut :
a. STTB Sekolah Dasar (SD) adalah sampai dengan pangkat Pengaturan Muda golongan ruang II/a;
b. STTB Sekolah Menengah Umum tingkat Pertama adalah sampai dengan pangkat Pengaturan golongan ruang II/c;
c. STTB Sekolah Menengah Kejuruan Tingkat Pertama 3 tahun dan Sekolah Menengah Kejuruan tingkat pertama 4 tahun adalah sampai dengan pangkat Pengatur tingkat I, golongan ruang II/d;
d. STTB Sekolah Menengah Umum tingkat Atas, STTB Sekolah Kejuruan tingkat Atas non Guru 3 tahun, ijazah Diploma I, STTB Sekolah Kejuruan tingkat Atas non Guru 4 tahun, STTB Sekolah Kejuruan tingkat Atas Guru 3 tahun, dan Akta I adalah sampai dengan Penata Muda golongan ruang III/a; e. Ijazah Sarjana Muda dan Ijazah Diploma II adalah sampai dengan pangkat
Penata Muda tingkat I golongan ruang III/b;
f. Ijazah Sekolah Guru Pendidikan Luar Biasa, ijazah Diploma III, ijazah akademi, ijazah Bakaloreat, Akta II ijazah Diploma III Politeknik dan Akta III adalah sampai dengan pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/c;
g. Ijazah Sarjana, ijazah dokter, dan ijazah Apoteker adalah sampai dengan pangkat Pembina golongan ruang IV/a;
h. Ijazah/Gelar Doktor, jazah Spesialis II dan Akta V adalah sampai dengan pangkat Pembina golongan ruang IV/a;
(34)
20
i. Ijazah/Gelar Doktor, ijazah Spesialis II dan Akta V adalah sampai dengan pangkat Pembina tingkat I golongan ruang IV/b.
II.4 Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah kumpulan elemen yang saling terhubung atau berinteraksi membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan komponen yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima input dan menghasilkan output
dalam sebuah proses transformasi yang terorganisi.
Dan ada pula yang mengatakan sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan, dan menyebarkan informasi ke seluruh organisasi
II.5 Pengertian Informasi
Berdasarkan sistem yang ada tersebut data yang masih mentah diolah dan akan menghasilkan suatu informasi. Adapun pengertian informasi adalah jaringan dari elemen yang saling berhubungan, membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan suatu tujuan pokok dari sistem tersebut.
Dan ada pun pengertian lain tentang informasi adalah kumpulan data yang relevan dan mempunyai arti yang menggambarkan suatu kejadian atau kegiatan-kegiatan.
Informasi yang dihasilkan sangat penting bagi pihak-pihak manajemen dalam proses pengambilan keputusan dan informasi itu sendiri didapat dari sistem informasi yang telah diolah. Sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi [3]
(35)
21
II.6 Pengertian Sistem Informasi
Informasi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi manajeman didalam mengambil keputusan informasi tersebut diperoleh dari sistem informasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi bersifat manejerial dan kegiatan strategi diluar organisasi dan menyediakan pihak luar terletak dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Sistem informasi berdasarkan komponen masih merupakan kotak ajaib. Karena itu apabila dilihat secara fisik komponen hanyalah seperangkat alat atau perangkat keras. Pemakain menyediakan masukan-masukan dan menerima keluaran. Penilaian pemakai mengenai sistem informasi tergantung pada keluaran bagaimana sipemakai melihatnya. Keluaran suatu sistem informasi dapat dikelompokan kedalam lima jenis utama:
1. Dokumen transaksi
2. Laporan yang dirancang sebelumnya
3. Jawaban atas pertanyaan yang direncanakan sebelumnya 4. Laporan jawaban atas pertanyaan yang sifatnya sementara 5. Dialog manusia dan mesin
II.7 Pangkat pegawai
Pegawai Negeri Sipil memiliki golongan dan pangkat masing-masing yang secara berkala dan berjenjang akan meningkat setiap 4 tahun sekali.
Struktur Golongan dan Pangkat PNS di Indonesia : Golongan Ia = Pangkat Juru Muda
Golongan Ib =Pangkat Juru Muda Tingkat 1 Golongan Ic =Pangkat Juru
Golongan Id =Pangkat Juru Tingkat 1 Golongan IIa =Pangkat Pengatur Muda
Golongan IIb =Pangkat Pengatur Muda Tingkat 1 Golongan IIc =Pangkat Pengatur
(36)
22
Golongan IId =Pangkat Pengatur Tingkat 1 Golongan IIIa =Pangkat Penata Muda
Golongan IIIb =Pangkat Penata Muda Tingkat 1 Golongan IIIc =Pangkat Penata
Golongan IIId =Pangkat Penata Tingkat 1 Golongan IVa =Pangkat Pembina
Golongan IVb =Pangkat Pembina Tingkat 1 Golongan IVc =Pangkat Pembina Utama Muda Golongan IVd =Pangkat Pembina Utama Madya Golongan IVe =Pangkat Pembina Utama
II.6 Metode Perancangan Sistem
Perancangan sistem secara umum adalah suatu tahap identifikasi komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang. Sedangkan desain sistem secara terinci dimaksudkan untuk pembuatan program computer yang akan mengimplementasikan sistem.
Penggambaran dan rancangan model sistem informasi secara logika dapat dibuat dalam bentuk Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram (DFD). Arus data pada Diagram Alir Data atau Data Flow Diagram dapat dijelaskan dengan menggunakan kamus data.
(37)
23
II.6.1 Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram aliran data tingkat atas, yaitu gambaran dari sistem informasi yang akan menggambarkan aliran-aliran data kedalam maupun keluar suatu sistem.
II.6.2 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram (DFD) digunakan bukanlah suatu penjelasan lengkap mengenai data , fungsi-fungsi yang terjadi di dalam sistem yang akan dikembangkan. Fata Flow Diagram (DFD) bukanlah suatu penjelasan lengkap mengenai data, tetapi hanya menunjukan cara data digunakan oleh proses-proses dalam sistem.
Komponen-komponen yang digunakan dalam pembuatan Data Flow Diagram (DFD):
1. External Entity
External Entity merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berbeda di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau output dari sistem serta mempengaruhi proses interna;l sistem.
(38)
24
Gambar 2.1 Simbol External Entity
2. Proses
Proses dilambangkan dengan lingkaran, dimana proses ini menunjukan bagian dari sisitem yang mengubah satu atau lebih input dan output.
Gambar 2.2 Simbol sebuah Proses 3. Data Flow (Aliran Data)
Aliran data digunakan dengan tanda panah dari proses. Aliran juga dapat digunakan untuk menunjukan bagian-bagian dari suatu bagian ke bagian lai.
Gambar dibawah ini menunjukan data yang mengalir diantara entitas, proses dan simpanan.
Gambar 2.3 Simbol Aliran Data
4. Data Storage (File)
Simpanan data digunakan sebagai penyimpanan paket data. Simpanan data merupakan simpanan data yang berupa arsip atau catatan manual. Nama dari
(39)
25
simpanan data menunjukan nama filenya. Lambang simpanan data dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.4 Simbol Simpanan Data
II.6.3 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationshi[ Diagram (ERd) menggambarkan uraian simpanan data dari suatu sisitem pada tiap level tinggi yang abstrak. Komponen-komponen dari ERD adalah sebagai berikut:
1. Tipe Objek (Object Type)
Tipe objek digambarkan dengan sebuah kotak yang berarti kumpulan dari objek-objek nyata.
2. Hubungan (Relationship)
Objek-objek yang telah diidentifikasi dihubungkan satu sama lain dengan menggunakan suatu penghubung yang digambarkan dengan suatu tanda panah.
Beberapa jenis hubungan: One to One Relationship
(40)
26
One to Many Relationship
Hubungan antara entity petama dan kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat dibalik menjadi banyak lawan satu.
Many to many Relationship
Hubungan antara entity pertama dan entity kedua adalah banyak berbanding banyak.
II.7 Tinjauan Perangkat Lunak
Perangkat lunak disini maksudnya adalah aplikasi lain selain aplikasi pengolahan basis data / DBMS (Database Managemen System). Penggunaan aplikasi ini adalah untuk menyediakan fasilitas antar muka atau interface bagi pengguna (user). Dalam melihat dan menggunakan data yang berhubungan dengan sistem.
Adapun perangkat lunak yang digunakan untuk membuat implementasi dari sistem pada Tugas Akhir ini adalah bahasa pemrograman Borland Delphi Versi 7 dan MS Acces.
(41)
27
II.7.1 Bahasa Pemrograman Borland Delphi
Objek Oriented Programing dapat diaplikasikan untuk sistem operasi yang berbasis teks maupun yang berbasis grafik seperti Windows 98, XP, seperti halnya bahasa pemrograman Delphi merupakan bahasa pemrograman dibawah sistem operasi Windows yang berorientasi pada objek.
Bahasa pemrograman for windows sangat berbeda sekali dengan bahasa pemrograman for DOS, dimana Delphi merupakan salah satunya bahasa pemrograman for windows yang mempunyai karakteristik khusus, antara lain tampilannya yang bersifat grafis, dan bersifat user friendly atau mudah untuk dioperasikan, oleh karena itu dalam aplikasi windows digunakan icon-icon, tombol-tombol, scroll bar, kotak dialog, dan sebagainya.
Mengembangkan sebuah aplikasi dengan objek (Object Oriented programming) diibaratkan dengan membangun sebuah rumah mainan dengan lego, begitu mudahnya membangun aplikasi dengan menggunakan pemrograman yang berorientasi objek. Begitu pula halnya Delphi, menampilkan segala macam obyek penghubung pemakai atau dengan kata lain user interface object tersebut menjadi hal yang mudah, dan tidak perlu menuliskan berpuluh-puluh baris kode untuk menampilkan sebuah tombol tiga dimensi dan membuatnya bekerja bila tombol tersebut ditekan. Pengembang tinggal memilih objek yang tersedia di component palette (seperti edit, button, image, Check box, dsb) dan menyusun objek tersebut di form, selanjutnya menyesuaikan propertis, dan sebagainya. II.7.2 Microsoft Office Acces
Microsoft Access (Microsoft Office Access) adalah sebuah program aplikasi basis data komputer relasional yang di tujukan untuk kalangan rumahan dan perusahaan kecil hingga menengah. Aplikasi ini merupakan anggota dari beberapa aplikasi Microsoft Office. Aplikasi ini menggunakan mesin basis data Microsoft Jet Database Engine, dan juga menggunakan tampilan grafis yang intuitif sehingga memudahkan pengguna. Microsoft Access dapat menggunakan data yang disimpan di dalam format Microsoft Access, Microsoft Jet Database
(42)
28
Engine, Microsoft SQL Server, Oracle Database, atau basis data yang mendukung standar ODBC. Para pengguna/programmer yang mahir dapat menggunakannya untuk mengembangkan perangkat lunak aplikasi yang kompleks,
Access juga mendukung teknik-teknik pemrograman berorientasi objek, tetapi tidak dapat digolongkan ke dalam perangkat bantu pemrograman
(43)
29
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Sistem
Analisis perlu diakukan pada sistem yang sedang berjalan sebelum melakukan perancangan sistem, dengan tujuan untuk mengevaluasi permasalahan serta hambatan-hambatan yang terjadi. Hasil dari analisis yang dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan memudahkan dalam melakukan perancangan sistem yang akan dibangun.
3.1.1 Analisis Masalah
Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem yang sedang berjalan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat divisi, terdapat masalah yang timbul terutama dalam peyimpanan data masih manual (masih menggunakan pembukuan) sehingga memerlukan waktu untuk mencari dan mengumpulkan data apabila dibutuhkan. Pembuatan aplikasi desktop ini mungkin salah satu media untuk membantu permasalahan tersebut.
Pada Sub Bagian Kepegawaian dan Umum di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat menggunakan Ms.excel untuk pengerjaan pengolahan data kepegawaian yang sudah menganut asas komputerisasi dalam pengerjaannya, tetapi dalam pemanfaatannya masih belum efisien, dikarenakan masih banyaknya duplikasi dan tidak terkoordinir data hasil pengerjaan, jika butuh data maka bagian kepegawaian dan umum harus mencari data dari berkas (masih menggunakan berkas print out) sehingga memerlukan waktu untuk mencari dan mengumpulkan data apabila dibutuhkan, membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan kenaikan pangkat pegawai dan informasi kenikan pangkat selanjutnya masih menggunakan manual sehingga kesulitan dalam pelaporan data kenaikan pangkat. Aplikasi desktop Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat mungkin salah satu bentuk penanganan masalah tersebut. Dengan adanya aplikasi guna untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja..
(44)
30
3.1.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan
Hasil observasi dan wawancara secara langsung dengan pihak Badan Pendidikan dan Pelatihan. Prosedur yang saat ini sedang berjalan diantaranya adalah:
a. Daftar pegawai dari sekertaris masuk ke sub bagian kepegawaian dan umum, procedur untuk data pegawai baru.
b. Sub bagian kepegawaian dan umum mendata kenaikan pangkat pegawai. c. Sub bagian kepegawaian dan umum membuat laporan.
Pada gambar menjelaskan prosedur yang sedang berjalan di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat.
(45)
31 3.1.2.1Prosedur 1
Sekertaris Sub Bagian Kepegawaian
dan Umum kepala
3.1.3 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional menggambarkan kebutuhan luar sistem yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi yang dibangun. Adapun kebutuhan
Data Pegawai
Data Pegawai
Membuat Data Pegawai Data Pegawai
DataPegawai Data Pegawai
Cek Data
Edit atau Hapus
Data Pegawai
Data Pegawai
A1
A2 Ya
(46)
32
non fungsional untuk menjalankan aplikasi desktop Badan Diklat Provinsi Jawa Barat meliputi kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, dan pengguna yang akan memakai aplikasi. Analisis kebutuhan non fungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dalam pengolahan data, dan apabila ada yang membutuhkan laporan yang sudah dibuat dapat dengan untuk mudah mengambilnya. Analisis non fungsional yang dilakukan dibagi dalam tiga tahap, yaitu : Analisis Kebutuhan Perangkat Keras, Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak, dan Analisis Kebutuhan Perangakat Pikir. 3.1.3.1Analisis Kebutuhan Perangkat Keras
Perangkat keras tentu saja merupakan hal yang penting juga selain dari perangkat lunak, karena jika tidak ada perangkat keras, maka perangkat lunak tidak akan bisa membantu memudahkan pengguna untuk mengerjakan tugasnya. Di Badan Diklat Provinsi Jawa Barat dalam pengolahan datanya perangkat keras yang digunakan, yaitu :
Tabel 3.1 Perangkat Keras Divisi NC Programming
No Perangkat Keras Spesifikasi
1 Prosessor Kecepatan 2.0 GHz
2 Monitor CRT (Catoda Ray Tube) 17 inch
3 VGA 128 MB
4 Memory 512 MB
5 Keyboard Standar
6 Mouse Standar
Kebutuhan perangkat keras untuk aplikasi penyimpanan data di Badan Diklat Provinsi Jawa Barat berbasis desktop ini memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut:
Tabel 3.2 Perangkat Keras Spesifikaasi Minimum
No Perangkat Keras Spesifikasi
(47)
33
2 Monitor CRT (Catoda Ray Tube) 15 inch
3 VGA 128 MB
4 Memory 512 MB
5 Keyboard Standar
6 Mouse Standar
Berdasarkan perbandingan perangkat keras yang ada di Badan Diklat Provinsi Jawa Barat dengan perangkat keras minimun yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi website ini, maka dapat disimpulkan bahwa perangkat keras yang dimiliki saat ini mampu digunakan untuk menjalankan aplikasi desktop sehingga tidak perlu ada penambahan perangkat keras baru.
3.1.3.2Analisis Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang digunakan oleh Badan Diklat Provinsi Jawa Barat untuk membantu aplikasi adalah :
a. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Pack 3 b. Ms.Acces
Dalam penggunaan aplikasi Badan Diklat Provinsi Jawa Barat dibutuhkan beberapa aplikasi pendukung lainnya, antara lain:
a. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Pack 3
b. Delphi7 sebagai software pembangun. c. Ms.Acces sebagai penyimpanan data.
d. Inno Setup Compiler sebagai compiler aplikasi
Berdasarkan perbandingan perangkat lunak yang ada di Badan Diklat Provinsi Jawa Barat dengan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan aplikasi maka dapat disimpulkan bahwa dibutuhkan perangkat lunak tambahan untuk menjalankan aplikasi desktop sehingga aplikasi yang dibangun dapat berjalan dengan optimal.
(48)
34 3.1.3.3Analisis Kebutuhan Pikir
Analisis kebutuhan pikir menurut fakta sumber daya manusia pada Badan Diklat Provinsi Jawa Barat terdapat pada Tabel. Di dalam Badan Diklat Provinsi Jawa Barat terdapat dua sumber daya manusia yaitu Sub Bagian Kepegawaian dan Umum dan pegawai.
Kepala Badan Menyelenggarakan perumusan dan menetapkan, memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan tugas pokok Badan serta mengkoordinasikan dan membina UPTB.
Sekretariat Mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan program Badan, pengkajian perencanaan dan program, pengelolaan keuangan, kepegawaian dan umum. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, sekretariat mempunyai fungsi :
Penyelenggaraan pengkoordinasian perencanaan dan program Badan ;
Penyelenggaraan pengkajian perencanaan dan program kesekretariatan;
Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan umum.
Sekretariat membawahkan :
Subbagian Perencanaan dan Program Subbagian Keuangan
Subbagian Kepegawaian dan Umum. Subbagian Perencanaan
dan Program
Melaksanakan pengkoordinasian perencanaan dan penyusunan program.
Subbagian Keuangan Melaksanakan program pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan badan.
(49)
35 Subbagian Kepegawaian
dan Umum
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian, kelembagaan, ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan. Dalam menyelenggarakan tugas pokok, subbagian Kepegawaian dan umum mempunyai fungsi :
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir,kesejahteraan dan disiplin pegawai, dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya.
Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan dan perpustakaan.
Pelaksanaan tugas kehumasan badan
Pelaksanaan pengelolaan perlengkapan badan.
Bidang Pengembangan Diklat
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan dan menyelenggarakan kegiatan analisis kebutuhan Diklat dan Pengkajian Sistem Diklat.
Bidang Pengembangan Diklat membawahkan : Subbidang Analisis Kebutuhan Diklat Subbidang Pengkajian Diklat.
Bidang Diklat
Kepemimpinan dan
Fungsional
Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, dan menyelenggarakan kegiatan diklat kepemimpinan/structural dan diklat fungsional. Bidan Diklat Kepemimpinan dan Fungsional membawahkan :
(50)
36
Subbidang Diklat Struktural Subbidang Diklat Fungsional
Bidang Diklat Teknis Menyelenggarakan pengkajian bahan kebijakan teknis, dan menyelenggarakan kegiatan diklat teknis umum dan teknis substantif.
Bidang Diklat Teknis membawahkan : Subbidang Diklat teknis umum Subbidang Diklat teknis Substantif.
Dalam menggunakan aplikasi ini, adapun yang harus diperhatikan dalam pengguna yang akan berinteraksi dengan aplikasi ini terdapat pada Tabel. Di dalam kebutuhan pengguna di Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Jawa Barat terbagi menjadi dua sumber daya manusianya yaitu Sub Bagian Kepegawaian dan Umum sebagai admin dan pegawai sebagi pengguna.
No Jenis Pengguna
Jenis SDM/Pegawai
Tanggung Jawab Hak Akses
1. Admin Sub Bagian
Kepegawaian dan Umum
- Melakukan pengelolaan - Penambahan data - Penghapusan data - Ubah data - Print Laporan
Berinteraksi langsung dengan aplikasi. Bisa melakukan semua sistem yang ada di dalam aplikasi.
2. Pengguna
(User yang lain)
Pegawai Melihat print out
laporan
Melihat print out laporan
Tabel analisis kebutuhan pengguna
Dari penjelasan pada Tabel dapat disimpulkan bahwa Sub Bagian Kepegawaian dan Umum bertanggung jawab atas jalannya aplikasi sehingga yang
(51)
37
mengelola aplikasi desktop ini disebut dengan admin. Sedangkan pegawai yang lain hanya bisa melihat laporan print out.
3.1.4 Analisis Basis Data
Analisis basis data yang terdapat pada aplikasi desktop Badan Diklat Provinsi Jawa Barat), calon entitas di dalam aplikasi ini adalah:
1. ADMIN
Entitas Admin dimaksudkan untuk administrator login (masuk) ke aplikasi. 2. PEGAWAI WIDYAISWARA
Data kepegawaian untuk Widyaiswara. 3. PEGAWAI NEGERI SIPIL
Data kepegwaian untuk Pegawai Negeri Sipil. 4. KENAIKAN PANGKAT
Data kenaikan pangkat pegawai Widyaiswara dan Pegawai Negeri Sipil. Menggambarkan data dalam bentuk entitas, atribut, dan hubungan antara entitas yang saling berelasi dengan entitas lainnya digambarkan pada diagram E-R, ditunjukkan pada Gambar.
(52)
38 Admin Widyaiswara PNS Kenaikan Pangkat Mengelola Mengelola Mengelola Username Password Nama Tempat Tanggal Lahir Golongan SK Pangkat Terakhir
TMT Jabatan SK Jabatan TMT Tahun Bulan Pendidikan Diklat NIP NIP Nama Golongan
Jabatan KP Terakhir KP Lanjutan Bulan Nama Tempat Tanggal Lahir Golongan TMT Pangkat Jabatan ESS TMT Tingkat Pendidikan Jurusan Pendidikan Nama Sekolah NIP Tahun Lulus Nama Diklat Tahun Jenis Kelamin 1 N 1 1 N N Gambar ERD 3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional digunakan untuk memberikan gambaran mengenai kinerja sistem yang dibangun. Analisis kebutuhan fungsional juga dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan fungsional. Spesifikasi kebutuhan fungsional adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan pada saat implementasi 38ystem.
a. Diagram Konteks
b. DFD (Data Flow Diagram) c. Spesifikasi Proses
(53)
39
Sistem mempunyai keterkaitan dengan jumlah entitas, baik itu keterkaitan dengan entitas luar 39ystem maupun keterkaitan dengan entitas dalam 39ystem. Hubungan antara entitas dengan 39ystem digambarkan dengan diagram konteks. Diagram konteks atau disebut juga dengan model 39ystem fundamental merepresentasikan seluruh elemen 39ystem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Diagram konteks pada Badan Diklat Provinsi Jawa Barat terdapat pada Gambar. Pada gambar ini Admin adalah Sub Bagian Kepegawaian dan Umum dan Pegawai.
0
Aplikasi Desktop Badan Pendidikan dan Pelatihan
Provinsi Jawa Barat Admin
Data Login Data Widyaiswara Data Pegawai Negeri Sipil Data Kenaikan Pangkat
InfoData Login
Info Data Widyaiswara
Info Data Pegawai Info Negeri Sipil Info Data Kenaikan Pangkat
Diagram Konteks 3.1.5.1Data Flow Diagram (DFD)
Data flow Diagram (DFD) adalah diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari sistem. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.
Data Flow Diagram (DFD) dibuat jika pada Diagram Konteks masih terdapat
(54)
40 3.1.5.1.1 DFD Level 1
Pada DFD level 1 terdapat lima data store diantaranya adalah Login, Widyaiswara, Pegawai Negeri Sipil, Kenaikan Pangkat dan Laporan. DFD Level 1 terdapat pada Gambar.
1 Login 2 Pengolahan Data Widyaiswara 3 Pengolahan Data Pegawai
Negeri Sipil
4
Pengolahan Data Kenaikan Pangkat Admin Admin Widyaiswara PNS All_Data Kenaikan Pangkat Data Login Info Login Data Widyaiswara Info Data Widyaiswara
Data Pegawai Negeri Sipil Info Data Pegawai Negeri Sipil
Data Kenaikan Pangkat Info Data Kenaikan Pangkat
Data Login Data Login
Data Widyaiswara Data Widyaiswara
Data Pegawai Negeri Sipil Data Pegawai Negeri Sipil
Data Kenaikan Pangkat Data Widyaiswara Data Pegawai Negeri Sipil
Data All_Data
Data Kenaikan Pangkat
5 Laporan Data Laporan
Data Widyaiswara
Data Pegawai Negeri Sipil Data Kenaikan Pangkat
DFD Level 1
3.1.5.1.2 DFD Level 2
Pada DFD level 2 proses login ini terdapat dua proses utama yaitu isi data login dan buat id baru. Gambar menjelaskan alur proses login.
(55)
41
1.1 Verifikasi Data Login
1.2 Id Baru
Admin Admin
Data Login
Info Login
Info Login
Data Login
Data Login
Data Login Data Login
Data Login
DFD Level 1 Login
Pada DFD level 2 proses data Widyaiswara ini terdapat empat proses utama yaitu tambah data, hapus data ,edit data dan cari data. Di dalam Gambar menjelaskan alur proses data Widyaiswra.
(56)
42
2.1 Tambah Data Widyaiswara
2.2 Edit Data Widyaiswara
Admin
Widyaiswara
2.3 Hapus Data Widyaiswara
2.4 Cari Data Widyaiswara
All_data Tambah Data Widyaiswara
Info Tambah Data Widyaiswara berhasil, info tambah data gagal
Edit Data Widyaiswara
Info Edit Data Widyaiswara berhasil, Info edit data gagal
Info data pencarian Data Pencarian Hapus Data Widyaiswara Info hapus data Widyaiswara berhasil,
Info hapus data gagal
Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara Data Widyaiswara
DFD Level 2 Widyaiswara
Pada DFD level 2 proses data Pegawai Negeri Sipil ini terdapat empat proses utama yaitu tambah data, hapus data ,edit data dan cari data. Di dalam Gambar menjelaskan alur proses data Pegawai Negeri Sipil.
(57)
43
3.1 Tambah Data Pegawai
Negeri Sipil
3.2 Edit Data Pegawai Negeri
Sipil
Admin
PNS
3.3 Hapus Data Pegawai
Negeri Sipil
3.4 Cari Data Pegawai Negeri
Sipil
All_data Tambah Data Pegawai Negeri Sipil
Info Tambah Data Pegawai Negeri Sipilberhasil, info tambah data gagal
Edit Data Pegawai Negeri Sipil
Info Edit Data Pegawai Negeri Sipilberhasil, Info edit data gagal
Info data pencarian Data Pencarian Hapus Data Pegawai Negeri Sipil Info hapus data Pegawai Negeri Sipilberhasil,
Info hapus data gagal
Data Pegawai Negeri Sipil Data Pegawai Negeri Sipil
Data Pegawai Negeri Sipil Pegawai Negeri Sipil
Data Pegawai Negeri Sipil
Data Pegawai Negeri Sipil
Data Pegawai Negeri Sipil Data Pegawai Negeri Sipil Data Pegawai Negeri Sipil
Data Pegawai Negeri Sipil
Data Pegawai Negeri Sipil
DFD Level 2 Pegawai Negeri Sipil
Pada DFD level 2 proses data Kenaikan Pangkat ini terdapat empat proses utama yaitu tambah data, hapus data ,edit data dan cari data. Di dalam Gambar menjelaskan alur proses data Kenaikan Pangkat.
(58)
44
4.1 Tambah Data Kenaikan
Pangkat
4.2 Edit Data Kenaikan
Pangkat
Admin
Kenaikan Pangkat
4.3 Hapus Data Kenaikan
Pangkat
4.4 Cari Data Kenaikan
Pangkat Tambah Data Kenaikan Pangkat
Info Tambah Data Kenaikan Pangkat berhasil, info tambah data gagal
Edit Data Kenaikan Pangkat
Info Edit Data Kenaikan Pangkat berhasil, Info edit data gagal
Info data pencarian Data Pencarian Hapus DataKenaikan Pangkat Info hapus data Kenaikan Pangkat berhasil,
Info hapus data gagal
Data Kenaikan Pangkat Data Kenaikan Pangkat
Data Kenaikan Pangkat Data Kenaikan Pangkat
Data Kenaikan Pangkat
Data Kenaikan Pangkat
Data Kenaikan Pangkat Data Kenaikan Pangkat
All_data Data All_Data
DFD Level 2 Kenaikan Pangkat
3.1.5.2Spesifikasi Proses
Spesifikasi proses menggambarkan deskripsi dan spesifikasi dari setiap proses pada pemodelan DFD sesuai kebutuhan sistem. Berfungsi untuk menjelaskan apa yang dilakukan ketika masukan ditransformasi menjadi keluaran. Tabel menjelaskan spesifikasi proses pada aplikasi desktop Badan Diklat Provinsi Jawa Barat.
NO PROSES KETERANGAN
1 No. Proses 1
(59)
45
Deskripsi Proses yang berguna untuk melindungi keamanan pengelolaan data.
Input 1. Username
2. Password
Output Username atau password salah
Logika Proses 1. Admin memasukan username dan password ke dalam form login, kemudian menekan tombol login.
2. Sistem memeriksa data yang dimasukan dengan membandingkannya dengan database admin.
3. Jika data input sesuai, maka lanjut ke halaman admin. Jika data input tidak sesuai, maka ada peringatan login gagal.
2 No. Proses 2
Nama Proses Pengolahan Data Widyaiswara
Deskripsi Menampilkan Data Widyaiswara
Input Data kepegawaian Widyaiswara
Output Data kepegawaian Widyaiswara
Logika Proses 1. Admin meng-inputkan data Widyaiswara 2. Sistem menyimpan data Widyaiswara 3. Sistem menyimpan data Widyaiswara.
3 No. Proses 3
Nama Proses Pengolahan Data Pegawai Negeri Sipil Deskripsi Menampilkan Data Pegawai Negeri Sipil Input Data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Output Data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil
(60)
46
Logika Proses 1. Admin meng-inputkan data Pegawai Negeri Sipil
2. Sistem menyimpan data Pegawai Negeri Sipil
3. Sistem menyimpan data Pegawai Negeri Sipil.
4 No. Proses 4
Nama Proses Pengolahan Data Kenaikan Pangkat Deskripsi Menampilkan Data Kenaikan Pangkat
Input Data kepegawaian Kenaikan Pangkat
Output Data kepegawaian Kenaikan Pangkat
Logika Proses 1. Admin meng-inputkan data Kenaikan Pangkat
2. Sistem menyimpan data Kenaikan Pangkat
3. Sistem menyimpan data Kenaikan Pangkat.
5 No. Proses 5
Nama Proses Laporan
Deskripsi Proses ini menampilkan data kepegawaian dalam bentuk laporan.
Input Data Widyaiswara, Data Pegawai Negeri
Sipil dan Data Kenaikan Pangkat
Output Info Data Widyaiswara, Data Pegawai Negeri Sipil dan Data Kenaikan Pangkat
Logika Proses 1.Admin melakukan memilih menu laporan.
(61)
47
Data Pegawai Negeri Sipil dan Data Kenaikan Pangkat dari database. 3.Jika data sesuai, sistem akan
menampilkan Data Widyaiswara, Data Pegawai Negeri Sipil dan Data Kenaikan Pangkat dalam bentuk laporan, jika data tidak sesuai menganalisanya.
6 No. Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Data Login
Deskripsi Proses yang berguna untuk melindungi keamanan pengelolaan data.
Input 1. Username
2. Password
Output Username atau password salah
Logika Proses 1.Admin memasukan username dan password ke dalam form login, kemudian menekan tombol login. 2.Sistem memeriksa data yang
dimasukan dengan
membandingkannya dengan database admin.
3.Jika data input sesuai, maka lanjut ke halaman admin. Jika data input tidak sesuai, maka ada peringatan login gagal.
7 No. Proses 1.2
Nama Proses Id Baru
(62)
48 admin.
Input 1. Username
2. Password
Output Username atau password salah
Logika Proses 1. Admin memilih menu Id Baru . 2. Admin memasukan username dan
password baru.
3. Username dan password baru dapat digunakan.
8 No. Proses 2.1
Nama Proses Tambah Data Widyaiswara
Deskripsi Proses pengolahan tambah data Widyaiswara.
Input Data kepegawaian Widyaiswara
Output Info data kepegawaian Widyaiswara
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan tambah data kepegawaian Widyaiswara.
2. Sistem menampilkan pengolahan tambah data kepegawaian Widyaiswara.
9 No. Proses 2.2
Nama Proses Edit Data Widyaiswara
Deskripsi Proses pengolahan edit data Widyaiswara.
Input Data kepegawaian Widyaiswara
Output Info data kepegawaian Widyaiswara
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan edit data kepegawaian Widyaiswara.
2. Sistem menampilkan pengolahan edit data kepegawaian Widyaiswara.
(63)
49
10 No. Proses 2.3
Nama Proses Hapus Data Widyaiswara
Deskripsi Proses pengolahan hapus data Widyaiswara.
Input Data kepegawaian Widyaiswara
Output Info data kepegawaian Widyaiswara
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan hapus data kepegawaian Widyaiswara.
2. Sistem menghapus data kepegawaian Widyaiswara.
11 No. Proses 2.4
Nama Proses Cari Data Widyaiswara
Deskripsi Proses pengolahan cari data Widyaiswara.
Input Data kepegawaian Widyaiswara
Output Info data kepegawaian Widyaiswara
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan cari data kepegawaian Widyaiswara.
2. Sistem mencari data kepegawaian Widyaiswara.
3. Sistem menampilkan hasil pencarian data kepegawaian Widyaiswara.
12 No. Proses 3.1
Nama Proses Tambah Data Pegawai Negeri Sipil Deskripsi Proses pengolahan tambah data Pegawai
Negeri Sipil.
Input Data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil Output Info data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil
(64)
50
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan tambah data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. 2. Sistem menampilkan pengolahan tambah
data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil.
13 No. Proses 3.2
Nama Proses Edit Data Pegawai Negeri Sipil
Deskripsi Proses pengolahan edit data Pegawai Negeri Sipil.
Input Data Pegawai Negeri Sipil
Output Info Pegawai Negeri Sipil
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan edit data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. 2. Sistem menampilkan pengolahan edit
data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil.
14 No. Proses 3.3
Nama Proses Hapus Data Pegawai Negeri Sipil Deskripsi Proses pengolahan hapus data Pegawai
Negeri Sipil.
Input Data Pegawai Negeri Sipil
Output Info Pegawai Negeri Sipil
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan hapus data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. 2. Sistem menghapus data kepegawaian
Pegawai Negeri Sipil.
15 No. Proses 3.4
Nama Proses Cari Data Pegawai Negeri Sipil
(65)
51
Input Data Pegawai Negeri Sipil
Output Info Pegawai Negeri Sipil
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan cari data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil. 2. Sistem mencari data kepegawaian
Pegawai Negeri Sipil.
3. Sistem menampilkan hasil pencarian data kepegawaian Pegawai Negeri Sipil.
16 No. Proses 4.1
Nama Proses Tambah Data Kenaikan Pangkat
Deskripsi Proses pencarian data Kenaikan Pangkat
Input Data Kenaikan Pangkat
Output Info Kenaikan Pangkat
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan tambah data Kenaikan Pangkat.
2. Sistem menampilkan pengolahan tambah data kenaikan pangkat.
17 No. Proses 4.2
Nama Proses Edit Data Kenaikan Pangkat
Deskripsi Proses pengolahan edit data kenaikan pangkat
Input Data kenaikan pangkat
Output Info data kenaikan pangkat
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan edit data kenaikan pangkat.
2. Sistem menampilkan pengolahan edit data kenaikan pangkat.
(66)
52
Nama Proses Hapus Data Kenaikan Pangkat
Deskripsi Proses pengolahan hapus data kenaikan pangkat
Input Data kenaikan pangkat
Output Info data kenaikan pangkat
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan hapus data kenaikan pangkat.
2. Sistem menghapus data kenaikan pangkat
19 No. Proses 4.4
Nama Proses Cari Data Kenaikan Pangkat
Deskripsi Proses pengolahan cari data kenaikan pangkat
Input Data kenaikan pangkat
Output Info data kenaikan pangkat
Logika Proses 1. Admin memilih pengolahan cari data kenaikan pangkat
2. Sistem mencari kenaikan pangkat.
3. Sistem menampilkan hasil pencarian data kenaikan pangkat.
3.1.5.3Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data store. Tabel 3.6 menjelaskan kamus data pada aplikasi desktop Badan Diklat Provinsi Jawa Barat.
(67)
53
1 Nama Data Login
Where Used/How Used 1 Login
Deskripsi Data pengelola sistem
Struktur Data username, password
Username [A-Z | a-z | 0-9]
Password [A-Z | a-z | 0-9]
2 Nama Data Widyaiswara
Where Used/How Used 2.Data Widyaiswara, 2.1 tambah data
Widyaiswara, 2.2 Edit data Widyaiswara 2.3 Hapus data Widyaiswara, 2.4 Cari data Widyaiswara.
Deskripsi Data Widyaiswara
Struktur Data No, NIP, Nama, Tempat, Tanggal, Golongan, SK_TMT, NamaJbt, TMTJbt, MK_tahun, MK_bulan, Pen_namasekolah, Dik_ikuti
No [0-9]
NIP [0-9]
Nama [A-Z | a-z | 0-9]
Tempat [A-Z | a-z | 0-9]
Tanggal [0-9]
Golongan [A-Z | a-z | 0-9]
SK_TMT [A-Z | a-z | 0-9]
NamaJbt [A-Z | a-z | 0-9]
TMTJbt [A-Z | a-z | 0-9]
(68)
54
MK_Bulan [A-Z | a-z | 0-9]
Pen_NamaSekolah [A-Z | a-z | 0-9]
Dik_ikuti [A-Z | a-z | 0-9]
3 Nama Data Pegawai Negeri Sipil
Where Used/How Used 3.Data Pegawai Negeri Sipil, 3.1 tambah data Pegawai Negeri Sipil, 3.2 Edit data Pegawai Negeri Sipil 3.3 Hapus data
Pegawai Negeri Sipil, 3.4 Cari data Pegawai Negeri Sipil.
Deskripsi Data Pegawai Negeri Sipil
Struktur Data No, NIP, Nama, Tempat, Tanggal ,
Golongan, TMT, NamaJbt, ESSJbt, TMTJbt, Pen_nama, pen_Jurusan, pen_NamaSekolah, pen_Tahun, Kelamin, jmlbaris.
No [0-9]
NIP [A-Z | a-z | 0-9]
Nama [A-Z | a-z | 0-9]
Tempat [0-9]
Tanggal [A-Z | a-z | 0-9]
Golongan [A-Z | a-z | 0-9]
TMT [A-Z | a-z | 0-9]
NamaJbt [A-Z | a-z | 0-9]
ESSJbt [A-Z | a-z | 0-9]
TMTJbt [A-Z | a-z | 0-9]
Pen_nama [A-Z | a-z | 0-9]
pen_Jurusan [A-Z | a-z | 0-9] pen_NamaSekolah [A-Z | a-z | 0-9]
(69)
55
pen_Tahun [0-9]
Kelamin [A-Z | a-z | 0-9]
jmlbaris [0-9]
4 Nama Data Kenaikan Pangkat
Where Used/How Used 4.Data Kenaikan Pangkat, 4.1 tambah data Kenaikan Pangkat, 4.2 Edit data Kenaikan Pangkat 4.3 Hapus data Kenaikan Pangkat, 4.4 Cari data Kenaikan Pangkat.
Deskripsi Data Kenaikan Pangkat
Struktur Data No, NIP, Kp_Selanjutnya, Bulan.
No [0-9]
NIP [A-Z | a-z | 0-9]
Kp_Selanjutnya [A-Z | a-z | 0-9]
Bulan [A-Z | a-z | 0-9]
5 Nama Data All_data
Where Used/How Used 2.Data Widyaiswara, 2.1 tambah data
Widyaiswara, 2.2 Edit data Widyaiswara 2.3 Hapus data Widyaiswara, 2.4 Cari data Widyaiswara, No, NIP, Nama, Tempat, Tanggal Lahir, Golongan, TMT, Nama Jabatan, ESS Jabatan, TMT Jabatan, Nama Pendidikan, Jurusan, Nama Sekolah, Tahun Lulus, Jenis Kelamin, jumlah baris. 4.Data Kenaikan Pangkat, 4.1 tambah data
Kenaikan Pangkat, 4.2 Edit data Kenaikan Pangkat 4.3 Hapus data Kenaikan Pangkat, 4.4 Cari data Kenaikan Pangkat.
Deskripsi Data keseluruhan
(70)
56
NIP [A-Z | a-z | 0-9]
Nama [A-Z | a-z | 0-9]
Golongan [A-Z | a-z | 0-9]
Jabatan [A-Z | a-z | 0-9]
Kenaikan Pangkat Terakhir
[A-Z | a-z | 0-9]
3.2 Perancangan Sistem
Pada perancangan sistem dilakukan beberapa macam perancangan, yaitu perancangan basis data, perancangan antar muka, dan perancangan prosedural. 3.2.1 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah perancangan data yang yang tersimpan dalam media penyimpanan dan perangkat lunak yang akan memanipulasinya. Perancangan basis data terdiri dari struktur tabel dan skema relasi.
3.2.2 Skema Relasi
Skema relasi merupakan gambaran relasi yang menunjukkan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda yang mempunyai kunci utama yang sama, sehingga file-file tersebut menjadi satu kesatuan yang dihubungkan oleh field kunci tersebut. Pada proses ini elemen-elemen data dikelompokan menjadi satu file database beserta entitas dan hubungannya. Dibawah ini merupakan gambar skema relasi dari sistem yang dibuat.
(1)
89 Golongan : mm
Jabatan : ll
untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data salah tambah kategori maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Salah satu field ada yang belum diisi
Menampilkan pesan kesalahan ”Data tidak boleh kosong”
Dapat Menampilkan pesan kesalahan ”Data tidak boleh kosong”
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Duplikat NIP Menampilkan pesan kesalahan “NIP telah terdaftar”
Menampilkan pesan kesalahan “NIP telah terdaftar”
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Pengujian Edit Data Kategori
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data benar edit maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengisi data edit pada form edit, contoh :
Nip : 19879 Nama : nn
Menampilkan form edit sesuai dengan tambah data kategori
Dapat Menampilkan form edit sesuai dengan edit data kategori
[ ] Diterima [ ] Ditolak
(2)
90 Golongan : mm
Jabatan : ll
untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data salah edit kategori maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Salah satu field ada yang belum diisi
Menampilkan pesan kesalahan ”Data tidak boleh kosong”
Dapat Menampilkan pesan kesalahan ”Data tidak boleh kosong”
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Duplikat NIP Menampilkan pesan kesalahan “NIP telah terdaftar”
Menampilkan pesan kesalahan “NIP telah terdaftar”
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Pengujian Hapus Data Kategori
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data benar hapus maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Memilih data yang akan dihapus
Klik hapus muncul pesan “anda yakin data akan dihapus?”
Klik hapus muncul pesan “anda yakin data akan dihapus?”
[ ] Diterima [ ] Ditolak
Klik hapus Data akan langsung
(3)
91
terhapus terhapus [ ] Ditolak Klik batal Penghapusan
akan dibatalkkan
Penghapusan akan dibatalkan
[ ] Diterima [ ] Ditolak
4.4.2.3Pengujian Pencarian Data Kategori
Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data benar pencarian maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kasus dan Hasil Uji (Data Benar)
Data Masukan Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Mengisi data pada form pencarian, contoh :
Nama : nn Nip : 8675 Golongan : mm Jabatan : kk
Menampilkan data kategori sesuai dengan pencarian data kategori yang dimasukkan
Menampilkan data kategori sesuai dengan pencarian data kategori yang dimasukkan
[ ] Diterima [ ] Ditolak
untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data salah pencarian kategori maka dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Kasus dan Hasil Uji (Data Salah)
Data Masukan Yang
diharapkan Pengamatan Kesimpulan
Salah memsaukkan data pencarian,
Tidak
menampilkan hasil pencarian
Tidak menampilkan hasil pencarian
[ ] Diterima [ ] Ditolak
(4)
92 Contoh :
Nama : 11 Nip : nn Golongan : kk Jabatan : mm
4.4.2.4 Pengujian Logout
Berikut dapat dilihat pengujian dari logout pada tabel dibawah ini:
Kasus dan Hasil Uji Benar (Data Benar)
Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Klik logout Dapat keluar dan
menghapus session pengguna
User keluar dari aplikasi
[] Diterima [ ] Ditolak
4.5 Pengujian Beta
4.5.1 Skenario Pengujian Beta
Pengujian beta ini dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung dengan pengguna :
Adapun beberapa poin yang diteliti adalah : a. Tampilan antar muka yang user friendly
b. Dapat membantu mengatasi masalah pada pencarian data pegawai, dan menampilkan laporan kenaikan pangkat perkategori.
c. Dapat membantu menentukan kenaikan pangkat pegawai agar lebih cepat dan efisien. d. Dapat mempermudah dalam pembuatan informasi kenaikan pangkat selanjutna berupa
(5)
93 4.5.2 Kesimpulan Pengujian Beta
Berdasarkan pengujian beta diatas, bahwa dapat diambil kesimpulan bahwa :
1. Aplikasi ini memudahkan pengguna dalam pencarian data pegawai dan menampilkan laporan kenaikan pangkat perkategori.
2. Pengguna dapat menentukan kenaikan pangkat pegawai lebih cepat dan efisien.
3. Mempermudah proses pembuatan informasi kenaikan pangkat selanjutnya berupa laporan data kenaikan pangkat
(6)
94
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari Laporan Kerja Praktek yang berjudul : Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negri Sipil dan Widyaiswara di Badan Pendidikan Dan Pelatihan adalah sebagai berikut :
1. Sistem ini dapat menampilkan data laporan kenaikan pangkat dan mempermudah dalam pencarian data.
2. Dengan sistem ini dapat menemtukan kenaikan pangkat pegawai lebih cepat dan efisien.
3. Sistem ini dapat mempermudah proses pembuatan informasi kenaikan pangkat selanjutnya berupa laporan data kenaikan pangkat.
4.2. Saran
Dalam pembuatan Sistem Informasi Kenaikan Pangkat Pegawai Negri Sipil dan Widyaiswara di Badan Pendidikan Dan Pelatihan masih banyak hal yang dapat dikembangkan, antara lain :
1. Perlu ditambah menu lupa password buat pegawai, agar memudahkan pegawai dalam mengganti passwordnya.
2. Tampilan antarmuka pada sistem ini dibuat lebih menarik dan user friendly untuk kedepannya agar pengguna tidak merasa jenuh dalam menggunakan sistem ini.
Demikian saran yang dapat diberikan, semoga saran tersebut bisa dijadikan sebagai bahan masukkan yang dapat bermanfaat.