2.4 4.0 5.6 0.0 2.4 4.0 5.6 6.2 Produktifitas Lahan Hutan Tanaman Acacia mangium Willd Di HTI PT Bukit Raya Mudisa

S = 0.00417493 r = 0.99295323 Umur Tahun Di a m e te r m

1.6 2.4

3.2 4.0

4.8 5.6

6.4 0.0

5 0.0 7 0.0 9 0.1 1 0.1 2 0.1 4 0.1 6 Gambar 2 Hubungan diameter batang pohon dengan umur tegakan. Gaussian Model: y=aexp-b-x22c2 Coefficient Data: a = 0,14 b = 6,69 c = 3,48 Pada gambar di atas Gambar 2 dapat dilihat adanya hubungan antara diameter pohon dengan umur tegakan, semakin bertambah umur tegakan maka akan terjadi penambahan diameter pohon. Hal ini menunjukan bahwa diameter pohon masih mengalami peningkatan dari tahun kedua sampai umur enam tahun, sehingga tanaman masih produktif untuk dipelihara pada tahun berikutnya. Secara umum pertumbuhan riap diameter batang pohon tahun berjalan MAI mencapai maksimal pada umur 2 tahun yaitu sebesar 3,00 cmtahun. Laju pertumbuhan riap diameter batang pohon tahun berjalan menunjukan adanya kecenderungan yang terus menurun sampai tanaman berumur 6 tahun Tabel 5. Tabel 5 Pertumbuhan diameter batang tegakan Acacia mangium No Umur thn Diameter batang pohon cm MAI cmthn 1 2 6,0 3,00 2 3 8,6 2,86 3 4 11,0 2,75 4 5 13,3 2,66 5 6 14,6 2,43 Tinggi total Berdasarkan hasil analisis data tinggi total pohon diperoleh bentuk kurva dengan persamaan Y = 27,14exp-10,08-x 2 :25,13 2 dengan R 2 = 0,99. Dari Gambar 3 bisa dilihat adanya hubungan antara umur tegakan dengan tinggi total tanaman, semakin bertambah umur tanaman maka akan terjadi peningkatan tinggi total tegakan. Hal ini menunjukkan bahwa tinggi total tegakan masih mengalami peningkatan dari umur dua tahun sampai tanaman berumur enam tahun, sehingga tanaman masih produktif untuk dipelihara pada tahun berikutnya. S = 0.20278829 r = 0.99908941 Umur Tahun Ti ng gi m

1.6 2.4

3.2 4.0

4.8 5.6

6.4 6.2

6 8.7 4 11. 22 13. 70 16. 18 18. 66 21. 14 Gambar 3 Hubungan tinggi total dengan umur tegakan. Gaussian Model: y=aexp-b-x22c2 Coefficient Data: a = 27,14 b = 10,08 c = 5,13 Pertumbuhan riap tinggi total tahun berjalan menunjukkan kecendrungan yang terus menurun sampai tanaman berumur 6 tahun. Pertumbuhan riap tinggi total tahun berjalan mencapai maksimal terjadi pada saat tanaman berumur 2 tahun yaitu 3,90 mtahun dan pertumbuhan riap terkecil terjadi pada tegakan berumur enam tahun yaitu sebesar 3,29 mtahun Tabel 6. Tabel 6 Pertumbuhan tinggi total tegakan Acacia mangium No Umur thn Tinggi total m MAI mthn 1 2 7,81 3,90 2 3 10,53 3,51 3 4 13,36 3,34 4 5 16,63 3,32 5 6 19,76 3,29 Hasil pengamatan menunjukkan bahwa laju pertumbuhan riap diameter batang dan tinggi total pohon terbesar terjadi pada tanaman berumur 2 tahun dan terjadi penurunan laju pertumbuhan sampai dengan tanaman berumur 6 tahun. Hal ini berarti bahwa laju pertumbuhan diameter batang pohon dan tinggi total pohon pada awal pertumbuhan merupakan hal yang harus dipertahankan pada tingkat pertumbuhan yang normal. Sehingga pertumbuhan tegakan pada tahun-tahun awal merupakan hal yang terpenting dari keseluruhan pertumbuhan pohon. Kehilangan pertumbuhan dimensi tegakan pada tahun awal sangat membahayakan kelestarian pengusahaan hutan tanaman dan koreksi terhadap kehilangan pertumbuhan pada tahun awal melalui pemberian input hara dan teknik silvikultur tahun berikutnya kurang banyak membantu untuk menghindari terjadinya kehilangan pertumbuhan tegakan. Hal ini disebabkan fase sensitif pertumbuhan organ vegetatif tanaman sudah dilampaui. Menurut Arisman dan Widyarsono 1999 hasil penelitian dari studi perlakuan pupuk pada tanaman Acacia mangium di PT MHP disimpulkan bahwa waktu pemupukan yang memberikan respon yang paling baik bagi percepatan pertumbuhan tanaman adalah saat penanaman sampai tanaman berumur 1 bulan dan semakin tua umur tanaman saat pemupukan dilaksanakan akan memberikan respon yang semakin berkurang. Penelitian tentang retranslokasi hara pada tanaman cepat tumbuh seperti Acacia mangium telah dilaporkan Hardiyanto et al. 2004. Penelitian ini berusaha untuk memahami strategi pohon untuk mempertahankan pertumbuhan yang cepat sampai dengan akhir daur. Pada tanaman Acacia mangium berumur 2 tahun retranslokasi hara di dalam pohon ternyata cukup besar. Misalnya, pada plot yang kurang subur ketika daun sedang berkembang dari fase hijau-hidup ke fase senesen senescent – kuning, persentase hara yang diretranslokasikan dari daun senesen adalah 26,8 N; 76,5 P; 30,8 K, setara dengan hath 50 kg N; 5,2 kg P dan 18,3 kg K berdasarkan deposisi serasah sebesar 9,1 tonhath. Pada plot yang lebih subur angka-angka ini adalah 30,3 N; 84,4 P; 34,5 K, setara dengan hath 56 kg N; 5,7 kg P; 20,3 kg K berdasarkan deposisi serasah sebesar 9,0 tonhath. Pada tanah yang lebih subur ada kecenderungan dimana pohon tumbuh lebih cepat, retranslokasi hara terjadi dalam persentase yang lebih besar. Hubungan yang kuat antara besarnya hara yang diretranslokasi dan pertumbuhan juga telah dilaporkan juga pada species lain seperti Pinus radiata Nambiar dan Fife 1991, Eucalyptus globulus Saur et al. 2000 dan Eucalyptus grandis Goncalves et al. 2004. Tegakan yang kecukupan hara pada fase awal tahun pertama pertumbuhannya, ketika tajuk berkembang, akan memiliki hara dalam kuantitas yang besar dalam biomassanya, dengan demikian tersedia hara dengan kuantitas yang cukup besar pula untuk proses pendauran. Ini memiliki implikasi praktis dalam silvikultur hutan tanaman, terutama untuk species cepat tumbuh, yaitu mengoptimalkan pertumbuhan awal yang yang cepat, antara lain dengan masukan hara melalui pemupukan, sehingga kanopi segera menutup sebelum akhir tahun pertama. Pertumbuhan yang cepat ini akan terbawa sampai akhir daur. Peninggi Hasil analisis data peninggi tegakan dengan umur tanaman dengan model terbaik diperoleh bentuk kurva dengan persamaan Y = -4,51+11,92x+- 2,61x 2 +0,25x 3 dengan R 2 = 0,98 Gambar 4. S = 0.67152666 r = 0.99499406 Umur Tahun P e ni ng g i m

1.6 2.4