BAB IV PEMBAHASAN 4.1 KONDISI PARA SISWA SEMINARI MENENGAH
4.1
KONDISI
PARA
SISWA SEMINARI MENENGAH
PEMATANGSIANTAR
Penulis mengadakan penelitian ke Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar. Seminari adalah lembaga pendidikan yang berfungsi untuk membina calon-calon imam untuk orang muda (tingkat SMA).
Para siswa Seminari Menengah Pematangsiantar berasal dai latar belakang keluarga yang berbeda. Setiap siswa tentunya mendapat pendidikan yang berbeda
(2)
pula dari orang tua. Terutama dalam hal mengelola uang. Kebanyakan siswaq memang dapat mengelola uang sakunya dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah menerapkan konsep-konsep dasar akuntansi dalam pengelolaan uang mereka. Penulis mengatakan demikian karena telah membaca jawaban atas angket yang telah dijawab responden.
Untuk melihat hasil penelitian ini, penulis telah mencantumkan dalam bab pembahasan ini dalam bentuk tabel.
.
4.2 PEMBAHASAN
Dari jawaban angket yang diperoleh penulis menyimpulkan bahwa belajar akuntansi dapat mempengaruhi cara pengelolaan uang saku siswa Seminari Menengah Christus Sacerdos Pematangsiantar. Khususnya kelas Gramatica A dan Syntaxis IPS tahun pelajaran 2013/2014. Pada saat melakukan penelitian, satu oang responden tidak dapat hadir karena sakit. Jadi, jumlah responden yang sebelumnya 64 oang tinggal 63 orang.
(3)
Table 1 Jumlah Les Akuntansi dalam Seminggu
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Berapa leskah Anda belajar akuntansi dalam seminggu?
a. <2 les b. 2 les c. 3 les d. >3 les
-63
-100%
-Total 63 100%
Pertanyaan pertama ini merupakan pertanyan yang menyatakan jumlah les responden mengikuti pelajaran akuntansi dalam seminggu di sekolah. Dapat dilihat dari tabel di atas. Sebanyak 100% responden menjawab dua les. Berarti semua siswa memperoleh kesempatan yang sama dalam belajar akuntansi. Hanya saja, mungkin daya pemahaman tiap-tiap siswa berbeda.
(4)
Table 2 Suka Tidaknya Pelajaran Akuntansi
Petanyaan Jawaban Jumlah Persentase Apakah Anda menyukai
pelajaran akuntansi?
a. Ya b. Tidak c. Biasa saja
34 2 27
53,9% 3,2% 42,9%
Total 63 100%
Tabel di atas menyatakan perasaan siswa, suka tidaknya terhadap pelajaran akuntansi. Sebanyak 53,9% menyatakan menyukai pelajaran akuntansi, 3,2% menyatakan tidak menyukai, dan 42,9% menyatakan merasa biasa saja terhadap pelajaran akuntansi. Dengan ini dapat dikatakan bahwa kebanyakan siswa menyukai pelajaran akuntansi. Sebenarnya hal ini berhubungan dengan selera siswa. Jadi suka tidaknya responden terhadap akuntansi bergantung pribadi siswa menanggapi pelajaran tersebut.
(5)
Tabel 3 Perlu Tidaknya Pelajaran Akuntansi
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Apakah belajar akuntansi itu perlu?
a. Ya b. Tidak
63
-100%
-Total 63 100%
Dari tabel di atas, dapat dinyatakan bahwa semua siswa kelas Gramatica A dan Syntaxis IPS menganggap belajar akuntansi itu perlu. Dapat dilihat dari tabel, 63 orang atau 100% siswa menjawab ya. Jadi, pelajaran akuntansi memang sangat perlu untuk dipelajari. Karena akuntansi dapat digunakan sebagai sumber informasi keuangan, tentunya semua orang membutuhkan informasi itu. Juga menjadi modal bagi kita kelak jika ingin membuka suatu usaha nantinya.
(6)
Tabel 4 Manfaat Belajar Akuntansi
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase Sebutkan manfaat
akuntansi bagi anda!
A B C D 4 33 22 4 6,3% 52,4% 34,9% 6,3%
Total 63 100%
Keterangan :
A = belajar berhemat
B = membantu dalam pengelolaan uang C = menambah wawasan dan pengetahuan D = memberikan informasi keuangan
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan terbuka pertama yang disediakan penulis. Jawaban yang diberikan responden memang banyak. Akan tetapi semunya cenderung mengarah maksud yang sama. Oleh karena itu penulis mengklasifikasikan jawaban tersebut agar lebih mudah diolah. Sebanyak 6,3% menuliskan manfaat belajar akuntansi adalah untuk belajar berhemat. Sebanyak 52,4% menuliskan manfaat belajar akuntansi adalah membantu dalam pengelolaan uang. Sebanyak 34,9% menuliskan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Serta 6,3% menuliskan untuk memberikan informasi keuangan. Jadi, penulis menyimpulkan bahwa akuntansi membantu dalam pengelolaan uang. Terbukti dari jawaban yang diberikan di atas. Sebenarnya masih banyak manfaat belajar akuntansi lainnya.
(7)
Namun para siswa kurang menyadarinya sehingga jawaban yang diberikan kurang bervariasi.
Perihal: Dampak Positif dan Negatif Selama Belajar Akuntansi
Selama siswa telah belajar akuntansi, banyak hal yang telah mereka alami. Berikut dampak positif dan negatif yang mereka alami selama belajar akuntansi.
Dampak Positif
Melatih ketelitian.
Menjadi pribadi yang hemat.
Membantu dalam pengambilan keputusan.
Dapat mengontrol keuangan.
Membantu dalam pengembangan pengetahuan akan keuangan.
Membantu dalam memberikan informasi keuangan.
Dampak Negatif
Menganggap akuntansi itu tidak terlalu penting.
Sulit memahami pelajaran itu.
Merepotkan.
Karena kita mengetahui pola keuangan kita, jadi cenderung pelit.
Kurang menarik untuk dipelajari.
Dampak positif di atas sebenarnya termasuk dalam manfaat belajar akuntansi.
(8)
Tabel 5 Cara Memperluas Pengetahuan Akuntansi
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase Bagaimana cara
Anda memperluas pengetahuan
akuntansi?
a. Membaca buku-buku berbau akuntansi
b. Mencari informasi di internet
c. Mengerjakan soal-soal akuntansi d. Lain-lain 32 2 13 16 50,8% 3,2% 20,6% 25,4%
Total 63 100%
Dari data di atas dapat dinyatakan bahwa siswa mempunyai cara yang berbeda-beda untuk memperluas pengetahuan akuntansi. Sebanyak 50,8% membaca buku-buku akuntansi, 3,2% menggunakan internet, 20,6% mengerjakan soal-soal akuntansi, dan 25,4% menggunakan cara lain.
Cara lain yang digunakan siswa itu adalah:
Belajar dari guru akuntansi.
Belajar dari teman yang lebih tahu.
Mencari dari berbagai sumber.
Perbedaan cara ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman tiap siswa berbeda. Ada yang belajar sendiri yakni dengan membaca buku-buku akuntansi,
(9)
mencari informasi di internet, dan mengerjakan soal-soal akuntansi. Akan tetapi, ada juga yang belajar bersama orang yang lebih tahu.
Tabel 6 Bisa Tidaknya Siswa Mengelola Uang Saku
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase Apakah Anda dapat
mengelola uang saku dengan baik?
a. Ya b. Tidak c. Biasa saja
33 8 22
52,5% 12,6% 34,9%
Total 63 100%
Dari data tabel di atas, kebanyakan siswa dapat mengelola uang saku dengan baik. Dapat dilihat, sebanyak 52,5% mengatakan dapat mengelola uang saku dengan baik. Sebanyak 12,6% mengatakan tak tak dapat mengelola uang saku dengan baik, dan 34,9% mengatakan biasa saja. Kemampuan responden dalam mengelola uang
(10)
saku tentunya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi juga oleh didikan orang tua dari rumah.
Tabel 7 Cara Siswa Mengelola Uang Saku
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase Bagaimana cara Anda
mengelola uang saku?
A B C D
17 18 24 4
27,0% 28,6% 38,1% 6,3%
Total 63 100%
Keterangan:
A = menyusun skala prioritas
(11)
C = membuat perencanaan D = boros
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan terbuka ketiga yang disediakan penulis. Jawaban di atas telah diklasifikasikan penulis untuk mempermudah pengolahan data. Pengklasifikasian data ini didasarkan atas kesamaan jawaban yang diberikan siswa. Sebanyak 27,0% membuat skala prioritas dalam pengelolaan uang saku. Sebanyak 28,6% siswa mengeluarkan uang sesuai kebutuhan. Sebanyak 38,1% siswa membuat perencanaan dalam menggunakan uang. Sebanyak 6,3% siswa tidak tahu cara mengelola uang sakunya, sehingga cenderung berperilaku boros.
Tabel 8 Berpengaruh Tidaknya Akuntansi dalam Pengelolaan Uang Saku
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Apakah akuntansi berpengaruh dalam pengelolaan uang saku Anda?
a. Ya b. Tidak
52 11
82,5% 17,5%
Total 63 100%
Dari data tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebanyak 82,5% siswa merasa bahwa dengan belajar akuntansi dapat mempengaruhi pengelolaan uang saku mereka.
(12)
Sebanyak 17,5% menyatakan akuntansi tidak berpengaruh. Melalui jawaban ini dapat ditentukan kebenaran hipotesis yang dibuat oleh penulis.
Adapun alasan-alasan yang diberikan siswa yang mengatakan berpengaruhya akuntansi, yaitu:
Karena dalam akuntansi diajari cara mengelola uang.
Karena diajarkan untuk berfikir lebih dewasa dan kreatif.
Karena dapat digunakan sebagai sarana dalam pengelolaan uang.
Karena diajari membuat pembukuan yang baik.
Karena dengan itu dapat mengetahui pemasukan dan pengeluaran.
Adapun alasan-alasan yang diberikan siswa yang mengatakan tidak berpengaruhya akuntansi, yaitu:
Karena tidak perlu metode akuntansi dalam pengelolaan uang saku.
Karena kurang memahami pelajaran akuntansi.
Tidak tahu cara menerapkan akuntansi dalam pengelolaan uang saku.
(1)
Namun para siswa kurang menyadarinya sehingga jawaban yang diberikan kurang bervariasi.
Perihal: Dampak Positif dan Negatif Selama Belajar Akuntansi
Selama siswa telah belajar akuntansi, banyak hal yang telah mereka alami. Berikut dampak positif dan negatif yang mereka alami selama belajar akuntansi.
Dampak Positif
Melatih ketelitian.
Menjadi pribadi yang hemat.
Membantu dalam pengambilan keputusan. Dapat mengontrol keuangan.
Membantu dalam pengembangan pengetahuan akan keuangan. Membantu dalam memberikan informasi keuangan.
Dampak Negatif
Menganggap akuntansi itu tidak terlalu penting. Sulit memahami pelajaran itu.
Merepotkan.
Karena kita mengetahui pola keuangan kita, jadi cenderung pelit. Kurang menarik untuk dipelajari.
Dampak positif di atas sebenarnya termasuk dalam manfaat belajar akuntansi.
(2)
Tabel 5 Cara Memperluas Pengetahuan Akuntansi
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Bagaimana cara Anda memperluas pengetahuan
akuntansi?
a. Membaca
buku-buku berbau
akuntansi
b. Mencari informasi di internet
c. Mengerjakan soal-soal akuntansi d. Lain-lain
32
2
13 16
50,8%
3,2%
20,6% 25,4%
Total 63 100%
Dari data di atas dapat dinyatakan bahwa siswa mempunyai cara yang berbeda-beda untuk memperluas pengetahuan akuntansi. Sebanyak 50,8% membaca buku-buku akuntansi, 3,2% menggunakan internet, 20,6% mengerjakan soal-soal akuntansi, dan 25,4% menggunakan cara lain.
Cara lain yang digunakan siswa itu adalah: Belajar dari guru akuntansi.
Belajar dari teman yang lebih tahu. Mencari dari berbagai sumber.
Perbedaan cara ini menunjukkan bahwa tingkat pemahaman tiap siswa berbeda. Ada yang belajar sendiri yakni dengan membaca buku-buku akuntansi,
(3)
mencari informasi di internet, dan mengerjakan soal-soal akuntansi. Akan tetapi, ada juga yang belajar bersama orang yang lebih tahu.
Tabel 6 Bisa Tidaknya Siswa Mengelola Uang Saku
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Apakah Anda dapat mengelola uang saku dengan baik?
a. Ya b. Tidak c. Biasa saja
33 8 22
52,5% 12,6% 34,9%
Total 63 100%
Dari data tabel di atas, kebanyakan siswa dapat mengelola uang saku dengan baik. Dapat dilihat, sebanyak 52,5% mengatakan dapat mengelola uang saku dengan baik. Sebanyak 12,6% mengatakan tak tak dapat mengelola uang saku dengan baik, dan 34,9% mengatakan biasa saja. Kemampuan responden dalam mengelola uang
(4)
saku tentunya berbeda-beda. Hal ini dipengaruhi juga oleh didikan orang tua dari rumah.
Tabel 7 Cara Siswa Mengelola Uang Saku
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Bagaimana cara Anda mengelola uang saku?
A B C D
17 18 24 4
27,0% 28,6% 38,1% 6,3%
Total 63 100%
Keterangan:
A = menyusun skala prioritas
(5)
C = membuat perencanaan D = boros
Pertanyaan di atas merupakan pertanyaan terbuka ketiga yang disediakan penulis. Jawaban di atas telah diklasifikasikan penulis untuk mempermudah pengolahan data. Pengklasifikasian data ini didasarkan atas kesamaan jawaban yang diberikan siswa. Sebanyak 27,0% membuat skala prioritas dalam pengelolaan uang saku. Sebanyak 28,6% siswa mengeluarkan uang sesuai kebutuhan. Sebanyak 38,1% siswa membuat perencanaan dalam menggunakan uang. Sebanyak 6,3% siswa tidak tahu cara mengelola uang sakunya, sehingga cenderung berperilaku boros.
Tabel 8 Berpengaruh Tidaknya Akuntansi dalam Pengelolaan Uang Saku
Pertanyaan Jawaban Jumlah Persentase
Apakah akuntansi berpengaruh dalam pengelolaan uang saku Anda?
a. Ya b. Tidak
52 11
82,5% 17,5%
Total 63 100%
Dari data tabel di atas dapat dinyatakan bahwa sebanyak 82,5% siswa merasa bahwa dengan belajar akuntansi dapat mempengaruhi pengelolaan uang saku mereka.
(6)
Sebanyak 17,5% menyatakan akuntansi tidak berpengaruh. Melalui jawaban ini dapat ditentukan kebenaran hipotesis yang dibuat oleh penulis.
Adapun alasan-alasan yang diberikan siswa yang mengatakan berpengaruhya akuntansi, yaitu:
Karena dalam akuntansi diajari cara mengelola uang. Karena diajarkan untuk berfikir lebih dewasa dan kreatif.
Karena dapat digunakan sebagai sarana dalam pengelolaan uang. Karena diajari membuat pembukuan yang baik.
Karena dengan itu dapat mengetahui pemasukan dan pengeluaran.
Adapun alasan-alasan yang diberikan siswa yang mengatakan tidak berpengaruhya akuntansi, yaitu:
Karena tidak perlu metode akuntansi dalam pengelolaan uang saku. Karena kurang memahami pelajaran akuntansi.
Tidak tahu cara menerapkan akuntansi dalam pengelolaan uang saku. Akuntansi yang dipelajari sekarang terlampau luas cakupannya.