BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komoditas Jagung

4

BAB 2.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komoditas Jagung
Jagung adalah salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumputrumputan yang sudah popular di seluruh dunia. Sumber genetik (plasma nutfah)
tanaman jagung berasal dari benua Amerika. Bentuk liar tanaman jagung yang
disebut pod maize telah tumbuh 4.500 tahun yang lalu di pegunungan Andes,
Amerika Selatan. Literatur lain menyebutkan bahwa jagung tumbuh subur di
kawasan Meksiko, kemudian menyebar ke Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Saat orang-orang Eropa datang ke Amerika dan melihat orang-orang Indian
menanam jagung, mereka kagum pada tanaman tersebut. Mereka beranggapan
bahwa yang namanya rumput-rumputan bijinya mesti kecil-kecil. Orang Eropa
membawa biji jagung ke tempat asalnya untuk ditanam dan dari orang Eropa ini
tanaman jagung terus menyebar ke Asia danAfrika (Rukmana,2009).
Taksonomi dan Formologi dalam sistematika (taksonomi tumbuhan),
kedudukan tanaman jagung diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom

:Plantae

Divisio


:Spermatophyta

Sub division :Angiospermae
Kelas

: Monokotil

Ordo

:Koales

Famili

:Poaceae

Genus

:Zea


Spesies

:Zea Mays L
Biji jagung berkecambah yang pertama kali keluar adalah radikula, disusul

kemudian coleptile (calon batang). Keluarnya radicula akan keluar akar primer
yang biasa disebut seminal root yang muncul dari nodia kemudian muncul akar
adventif dan akar ini biasa disebut fibrous root system yang muncul diatasnya.
Radikal (akar kecambah) dan akar primer (seminal root) ini sifatnya hanya
sementara.

5

A.

Batang
Jagung mempunyai batang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan

terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Buku ruas terdapat tunas yang
berkembang menjadi tongkol. Dua tunas teratas berkembang menjadi tongkol

yang produktif. Batang memiliki tiga komponen jaringan utama, yaitu kulit
(epidermis), jaringan pembuluh (bundles vaskuler), dan pusat batang.
B.

Biji
Biji jagung disebut kariopsis, dinding ovari atau perikarp menyatu dengan

kulit biji atau testa, membentuk dinding buah. Biji jagung terdiri atas tiga bagian
utama, yaitu pericarp, berupa lapisan luar yang tipis.
C.

Akar
Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu akar seminal

akar adventif, dan akar penyangga. Akar jagung dapat bertumbuh baik pada
kondisi tanah yang memungkinkan.
D.

Daun
Daun jagung berjumlah antara 8 sampai 48 helai. Hal ini tergantung varietas


dan umur jagung. Panjang daun bervariasi antara 30cm sampai 150cm. Tangkai
daun normal biasanya memilikai panjang 3cm sampai 6cm.
E.

Bunga
Satu tanaman jagung terdapat satu bunga jantan dan bunga betina yang

terletak terpisah. Bunga jantan berada pada bagian ujung tanaman, bunga betina
pada pertengahan batang jagung dan salah satu ketiak jagung (Warisno,2009).
2.2 BudidayaJagung
Jagung tumbuh optimal pada curah hujan sekitar 85-200 mm perbulan dan
harus merata. Fase pembungaan dan pengisian biji jagung perlu mendapatkan
cukup air. Jagung sebaiknya ditanam awal musim hujan atau menjelang musim
kemarau membutuhkan sinar matahari yang cukup. Suhu optimumnya antara 23 oC
– 30oC. Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah khusus, cukup tanah yang
gembur, subur dan kaya humus akan berproduksi optimal. pH tanah ideal antara
5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %.

6


Jagung dapat tumbuh pada ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian
optimum antara 50-600 m dpl. Jagung ditanam di lahan sawah, lahan tegal atau
pekarangan. Lahan sawah sebaiknya dilakukan sebelum penanaman padi. Pada
lahan tegal dan pekarangan sebaiknya ditanam pada musim labuhan, yaitu saat
hujan mulai turun. Benih sebaiknya bermutu tinggi baik genetik, fisik dan
fisiologi (benih hibryda). Daya tumbuh benih lebih dari 90%. Kebutuhan benih +
20-30 kg per ha. Daya Kecambah minimal 90%.Kebutuhan benih 20 kg per ha.
Penyiapan lahan, tanah dibajak 15-20cm, digemburkan dan ratakan atau tanpa
olah tanah bagi tanah yang sudah gembur. Bersih dari sisa tanaman dan tumbuhan
pengganggu. Penanaman jagung dilakukan dengan membuat lubang tanam dan
tugal sedalam 5cm. Jarak tanam jagung 75cm x 40cm atau 75 x 20cm. Setelah
siap, masuk kan benih dalam lubang tanam dan tutup dengan tanah atau pupuk
kandang. Takaran pupuk anorganik yang diberikan lebih kurang 450kg urea/ha +
100 sampai 150 kg SP36 per ha + 50 sampai 100 kg KCL per ha (Sudarmo, 2001).
Jagung sudah siap panen jika kelobot sudah mengering dan berwarna coklat
muda biji mengkilat. Umur panen jagung biasanya sekitar 86-96 hari setelah
tanam. Tanaman jagung dipanen, jagung dikupas, dikeringkan, dipipil, kemudian
disortir artinya biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak
dikehendaki (sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa). Penyortiran

dilakukan untuk menghindari hama jamur pada jagung (Sarasutha, 2002).
2.3 Agroindustri Jagung
Pengembangan agroindustri jagung merupakan suatu sistem yang terintegasi
dalam aplikasinya. Seluruh instansi yang terkait harus saling mendukung dan
mengambil peran. Tidak ada yang boleh terjadi ketimpangan (Suprapto,2012).
Agroindustri berasal dari dua kata yaitu agricultural dan industry yang
berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku
utama atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan
sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat
dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut. Dengan demikian, agroindustri meliputi industri hasil pertanian industri

7

yang memproduksi pertanian, industri yang memproduksi peralatan dan mesin
pertanian industri input pertanian (pupuk, pestisida, hebisida) dan industri jasa
pertanian.
Agroindustri dilihat dari sistem agribisnis industri, agroindustri merupakan
bagian agribisnis yang memproses dan mentransformasikan bahan-bahan hasil

pertanian (makanan, kayu, dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang
langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang
digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin
pertanian. Batasan diatas, agroindustri merupakan sub sektor

yang luas dan

meliputi industri hulu sektor pertanian sampai industri hilir.
Jagung dapat disiapkan menjadi bahan setengah jadi (primer) sebagai bahan
baku industri. Bentuk produk ini umumnya bersifat kering, awet, dan tahan
disimpan lama, antara lain beras jagung, tepung, dan pati. Selain sebagai bahan
setengah jadi jagung juga dapat dibuat menjadi beberapa produk jadi yang dalam
hal ini berbentuk seperti makanan ringan misalnya seperti marning jagung,
emping jagung, dan sebagainya. Marning jagung merupakan makanan tradisional
khas daerah Jawa Timur yang terkenal sampai ke pelosok Indonesia. Makanan
marning jagung sudah membudaya, baik di daerah Jawa Timur sendiri maupun
diluarnya, karena banyak industri makanan ringan dapat memproduksi makanan
marning jagung sendiri dengan kualitas yang baik pula, sehingga makanan
marning dapat populer sampai ke ujung Indonesia. Emping jagung yaitu sejenis
makanan ringan yang terbuat dengan cara menghancurkan bahan baku hingga

halus kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari (Nazaruddin, 2012).
Marning jagung merupakan salah satu produk siap santap dalam bentuk
kering. Marning jagung terbuat dari biji jagung yang telah melalui proses
perendaman, perebusan, pengeringan dan penggorengan. Cara pembuatan
marning (Jagung Goreng) yaitu:
1.

Pencucian, Jagung pipilan kering dicuci dengan air bersih hingga bersih dari

2.

kotoran yang melekat.
Perendaman, Jagung pipilan yang telah dicuci, kemudian direndam dalam
larutan soda kue atau kapur (2 liter air, ¼ sendok teh soda kue) selama 1 jam.

8

3.

Pencucian, Jagung yang telahdirendam,dicuci untuk menghilangkan sisa


4.

bahan-bahan yang digunakan pada proses perendaman.
Perebusan, Jagung yang telah bersih, kemudian direbus dalam air mendidih

5.

selama ± 6 jam atau sampai mengembang (mekar).
Penirisan bertujuan menghilangkan kelebihan sisa air perebusan. Selanjutnya
dilakukan pemberian bumbu dengan cara menambahkan garam, bawang putih

6.

atau bumbu penyedap lain yang disukai.
Pengeringan, Jagung yang telah diberi bumbu selanjutnya dijemur di bawah
sinar matahari hingga seluruh bagian jagung kering dan dilakukan

7.
8.


pembalikan.
Penggorengan dilakukan dengan panas tinggi dan waktu yang cepat.
Pengemasan. Pengemasan jagung bertujuan untuk melindungi produk dari
kontaminasi luar akibat pengaruh lingkungan baik fisik, mekanis maupun
kimia (Maflahah, 2010).

2.4 Kelembagaan
Lembaga adalah organisasi atau kaidah-kaidah baik formal maupun informal
yang mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam
kegiatan rutin sehari-hari maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan
tertentu. Tiga syarat pokok kelembagaan dalam struktur pedesaan maju antara lain
pasar, pelayanan penyuluhan, dan perkreditan (Soetriono et al, 2006).
Kelembagaan merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang
pertanian atau badan usaha yang membantu usahatani.
Undang-undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian pasal 2
menyatakan bahwa “koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 serta berdasar atas asas kekeluargaan”. Koperasi sebagai suatu usaha
bersama harus mencerminkan sifat-sifat yang ada di dalam keluarga artinya segala
sesuatu yang terjadi dalam keluarga adalah untuk keluarga itu sendiri.

Peranan koperasi menurut Undang-undang No. 25 tahun 1992 pasal 4 adalah:
Koperasi dapat mengurangi tingkat pengangguran. Kehadiran koperasi KUD,
misalnya diharapkan dapat menolong nasib mereka yang membutuhkan
pekerjaan, karena dengan adanya KUD tersebut akan dibutuhkan banyak pekerja
untuk mengelola usahanya. Koperasi dapat mengembangkan potensi masyarakat

9

misalnya pada bidang pertanian. Adanya koperasi sebagai pemberi fasilitas bagi
masyarakat

misalnya

dengan

membantu

pengadaan

alat-alat

pertanian,

mengadakan berbagai penyuluhan, dan sebagainya. Koperasi juga dapat berperan
sebagai penyedia kredit bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pasar adalah tempat yang digunakan oleh masyarakat untuk melakukan jual
beli, pertukaran barang maupun jasa. Pasar bertindak sebagai penyedia tempat
bagi masyarakat untuk melakukan transaksi jual beli. Pada dasarnya organisasi
Gapoktan adalah organisasi yang berorientasi bisnis bukan bersifat sosial.
Penerimaan bantuan sosial adalah masyarak atatau kelompok petani, agroindustri,
dan lain-lain (Soetriono, 2006).