Data Hasil Pengukuran Tahanan Jangkar Data Hasil Percobaan Hubung Singkat Penentuan Parameter Generator Sinkron

54 7. Untuk percobaan dengan beban induktif, kapasitif dengan cara yang sama seperti dengan beban resistif. 8. Percobaan selesai.

4.4 Data Hasil Percobaan

4.4.1. Data Hasil Pengukuran Tahanan Jangkar

Pada percobaan pengukuran tahanan jangkar kita mendapatkan data-data seperti yang ada pada tabel berikut: Tabel 4.1 Data Percobaan Pengukuran Tahanan Jangkar Vdc Idc 6,2 3,14 Analisis Data Idc Vdc R DC 2 1  14 . 3 2 , 6 2 1    987 , Dikarenakan tahanan jangkar akan beroperasi pada tegangan AC maka Rdc harus dikali faktor koreksi yang harganya 1,1 sd 1,5. Rac = 1,3 x 0.987 = 1.28 Ω Sehingga Ra = Rac = 1,28 Ω Universitas Sumatera Utara 55 4.4.2. Data Hasil Percobaan Beban Nol Data percobaan beban nol dapat di lihat pada Tabel 4.2 dibawah ini. Tabel 4.2 Tegangan Induksi Sebagai Fungsi Arus Medan Putaran : 1500 rpm No. If mA Vt volt 1 12 2 20 34 3 40 58 4 60 89 5 80 114 6 100 138 7 120 162 8 140 177 9 160 195 10 180 209 11 200 220 12 220 231 13 240 236 14 260 242 15 280 250 16 300 253 17 320 257 18 340 264 Universitas Sumatera Utara 56 Gambar 4.5. Karekteristik Beban Nol

4.4.3. Data Hasil Percobaan Hubung Singkat

Data percobaan hubung singkat dapat di lihat pada Tabel 4.3 dibawah ini. Tabel 4.3 Arus Hubung Singkat Sebagai Fungsi Arus Medan Putaran : 1500 rpm No Arus Medan I f mA Arus Hubung Singkat Isc A 1 0,68 2 10 1,12 3 20 1.44 4 30 1,68 5 40 1,95 .6 50 2,22 7 60 2,55 8 70 2,78 9 80 3,06 50 100 150 200 250 300 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 220 240 260 280 300 320 340 Kurva Beban Nol V t A If m A Universitas Sumatera Utara 57 10 90 3,32 11 100 3,58 12 110 3,75 13 120 4,06 Kurva Karakteristik Hubung Singkat Gambar 4.6. Karekteristik Hubung Singkat

4.4.4 Penentuan Parameter Generator Sinkron

Dari Tabel 4.3 dan Tabel 4.2 di atas, kita ambil salah satu nilai arus penguatan I f , yaitu 120 mA karena pada nilai arus penguat I f = 120 mA nilai arus jangkar Ia = 4,06 A Dimana, ketika I f = 120 mA V t = 162 volt → dari karakteristik beban nol OCC I a = 4,06 A → dari karakteristik hubung singkat SCC 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 Isc Vs If Is c A If mA Universitas Sumatera Utara 58 Maka, Untuk V t = 165 volt sehingga = √ = 93,53 dan I a = 4,06 A Maka, dapat diperoleh = open-cir cui t I a r at ed = , , = 23,04 Ω = Z − = 23,04 − 1,28 = 23,00 Ω Dengan cara yang sama maka akan diperoleh Xs untuk nilai I f yang lain seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.4 Perbandingan Data Beban Nol dan Hubung Singkat No. OCC SCC Xs Ω I f mA Vt V I f mA I hs A 1. 12 0,68 10.11 2. 20 34 20 1,44 13.57 3. 40 58 40 1,95 17.12 4. 60 89 60 2,55 20.11 5. 80 114 80 3,06 21.47 6. 100 138 100 3,75 21.21 7 120 162 120 4,06 23.00 Sebagai acuan Xs yang digunkana adalah Xs rata-rata untuk setiap percobaan, maka: = 10,11 + 13,57 + 17.12 + 20.11 + 21,47 + 21,21 + 23,00 7 = , Universitas Sumatera Utara 59 .4.5. Data Hasil Percobaan Berbeban Tabel 4.5 Hasil Percobaan Generator Dengan Beban Resistif No. Tanpa Pengendalian Tegangan Terminal Dengan Pengendalian Tegangan Terminal Generator Ia A If mA Vt Volt Ia A If mA Vt Volt 1 0,5 200 219 0,5 210 220 2 1 200 217 1 218 220 3 1,5 200 214 1,5 225 220 4 2,0 200 212 2,0 236 220 Tabel 4.6 Hasil Percobaan Generator Dengan Beban Induktif No. Tanpa Pengendalian Tegangan Terminal Dengan Pengendalian Tegangan Terminal Generator Ia A If mA Vt Volt Ia A If mA Vt Volt 1 0,5 200 216 0,5 222 220 2 1 200 212 1 231 220 3 1,5 200 205 1,5 240 220 4 2 200 197 2 255 220 Tabel 4.7 Hasil Percobaan Generator Dengan Beban Kapasitif No. Tanpa Pengendalian Tegangan Terminal Dengan Pengendalian Tegangan Terminal Generator Ia A If mA Vt Volt Ia A If mA Vt Volt 1 0,5 200 223 0,5 195 220 2 1 200 228 1 189 220 3 1,5 200 232 1,5 185 220 4 2 200 236 2 177 220 Universitas Sumatera Utara 60

4.5 Perhitungan Regulasi Tegangan