Bagaimana Merancang Desain Grafis

PERANCANGAN

• Seni desain grafis mencakup
kemampuan kognitif dan
keterampilan visual, termasuk
didalamnya tipografi, ilustrasi,
fotografi, pengolahan gambar, dan
tata letak.
• Seni desain grafis mencakup kemampuan
kognitif dan keterampilan visual, termasuk
didalamnya tipografi, ilustrasi, fotografi,
pengolahan gambar, dan tata letak.

Proses Perancangan Grafis
Sebuah karya desain grafis yang baik
sebetulnya harus bertujuan
mengkomunikasikan pesan secara tepat kepada a
audience yang tepat serta pada waktu yang tepat.
Tentu saja hasil yang baik tersebut tidaklah secara
ajaib terjadi begitu saja. Secara umum proses
perancangan grafis mulai dari konsep adalah sebagai

berikut :

Proses Perancangan Grafis
Konsep
Tujuan umum &
khusus segment
yang dituju

Visualisasi
Dengan teknik
manual dan digital
menggunakan
software pengolah
image seperti
photoshop, Corel
Draw, dll

Media
Pemilihan Media
dan mengenal ciri

khusus media

Produksi
Untuk penerapan
sebenarnya pada
media yang
ditentukan
sebelumnya. Bisa
juga untuk
dipublikasikan
secara massal

Ide
Menentukan ide
apa yang cocok
akan
dipertimbangkan
untuk mencapai
tujuan


data
Pengumpulan data
secara manual atau
digital. Data dapat
berupa gambar,
teks, suara, dll

Konsep
Adalah hasil kerja berupa pemikiran yang menentukan
tujuan-tujuan, kelayakan dan segment/audience yang
dituju. Konsep bisa didapatkan dari pihak non-grafis,
antara lain : Ekonomi, Politik, Hukum, Budaya, dll.
Yang ingin menterjemahkan ke dalam bentuk visual.
Oleh karena itu desain grafis menjadi desain
komunikasi visual karena dapat bekerja untuk
membantu pihak yang membutuhkan solusi secara
visual.

Example
 Sebuah partai X politik ingin


menampilkan logonya sesuai dengan
karakter partai dan anggotanya. Dengan
mempelajari kehidupan/karakter partai
tersebut, seorang designer dapat
membuat kriteria seperti : Bersemangat,
kokoh, keanekaragaman, dan
berkandaskan agama

Media
Untuk mencapai kriteria ke sasaran /
segment yang dituju, diperlukan studi
kelayakan media yang cocok dan efektif
untuk mencapai tujuannya. Media dapat
berupa media cetak, elektronik, luar
ruang, dll.

 Sebelum anda merancang tentukan terlebih

dahulu ukuran area kerja anda, apakah berukuran

A4, Folio atau 800×600 px dll.
 Format ukuran media adalah pondasi pekerjaan
anda. Jika anda pondasi maka bangunan yang kita
buat dengan susah payah akan runtuh!. Oleh
karena itu pastikan ukuran bidang kerja kita tidak
akan berubah. Untuk media kertas ukuran yang
dipakai adalah centimeter, jika media elektronik
/komputer ukurannya adalah pixel/cm atau
pixel/inch, yang biasa disebut DPI.

Ide / Gagasan
 Untuk mencari ide yang kreatif diperlukan studi

banding, literature, wawasan yang luas, diskusi,
wawancara dll agar desain bisa efektif diterima
audience dan membangkitkan kesan tertentu
yang sulit dilupakan. Kadang untuk mendapatkan
ide, diperlukan suatu ke gila an, membuat hal
yang tidak mungkin menjadi mungkin, bahkan
membenturkan / membuat suatu hal yang konflik

/ paradoks .

Example
 Pada slogan sebuah ikon rokok: Bikin Hidup

Lebih Hidup . Sedangkan kita tahu bahwa rokok
lebih mendekatkan pada kematian!

Persiapan Data
Data berupa teks atau gambar terlebih dahulu harus kita pilah dan
seleksi. Apakah data itu sangat penting sehingga harus tampil atau
kurang penting sehingga bisa ditampilkan lebih kecil, samar atau
dibuang sama sekali. Data bisa berupa data informatif atau data
Estetis. Data informatif bisa berupa foto atau teks dan judul. Data
estetis bisa berupa bingkai, background, efek grafis garis atau
bidang. Untuk desain dengan menggunakan computer, data harus
dalam format digital / file, oleh karena itu peralatan yang
diperlukan untuk merubah data analog ke digital seperti Scanner,
Camera digital akan sangat membantu.
Tugas desainer adalah menggabungkan data informatif dan data

estetis menjadi suatu kesatuan yang utuh. Tujuan desain grafis
adalah untuk mengkomunikasikan karya secara visual, oleh karena
itu jangan sampai estetika mengorbankan pesan / informasi .

Visualisasi
 Setelah data di sortir dengan skala prioritas,

kini anda dapat menentukan unsur-unsur
grafis yang cocok untuk karya anda.
Pemilihan unsur grafis dapat ditentukan dari
konsep analisa dan strategi yang telah
ditentukan sebelumnya. Jika konsep unsur
grafis sudah anda dapatkan dari proses
analisa dan strategi, tentu pekerjaan anda
akan lebih mudah dan terarah

TETEPI BAGAIMANA JIKA ANDA
SAMA SEKALI TIDAK
MEMPUNYAI KRITERIA ATAU
BATASAN TENTANG WARNA?

BERIKUT ADALAH BEBERAPA
TIPS:

 Segment usia berapa karya anda akan

ditampilkan?
Bila usia ABG, pemakaian warna cerah akan
cocok. jika usia lanjut anda bisa hanya
menggunakan warna hitam ptih saja atau
grayscale.

 Terlebih dahulu tentukan warna

background, apakah berwarna gelap,
terang atau sedang, setelah itu anda
dapat tentukan warna yang cocok dengan
warna background.

 Ambil warna dari warna data yang paling


dominant. Jika data gambar yang lebih
banyak warna alam (hijau dan coklat),
dapat mengambil dari unsur warna
tersebut.

Layout
Layout adalah usaha untuk menyusun, menata
unsur – unsur grafis (teks dan gambar) menjadi
media komunikasi yang efektif .

Layout
Jika data / unsur grafis dan warna yang akan dipakai
telah dipastikan sebelumnya, maka selanjutnya kita
dapat melakukan proses tata letak / layout.
Namun pekerjaan ini memerlukan kaidah – kaidah
yang perlu diketahui seperti : Proporsi,
Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus dan
Kontras. Kadang – kadang kita sulit untuk
memenuhi semua kaidah tersebut ke dalam desain.
Lebih mudah jika kita fokus pada salah satu kaidah

tersebut dan kompromi dengan kaidah lainnya.

Produksi
Setelah desain selesai, maka desain sebaiknya
lebih dahulu di proofing (print preview sebelum
cetak mesin). Jika warna dan komponen grafis lain
tidak ada kesalahan, maka desain anda siap
diperbanyak.
Proses ini bukan ukuran baku, kadang ada yang
mendesain mulai dari Layout, data diatur
belakangan. Tetapi biasanya konsep selalu
dipikirkan pertama kali. Jika anda memikirkan
konsep di urutan terakhir, bisa jadi desain anda
menjadi pembenaran dari hal yang salah.