Buku Ilustrasi Tentang Air Kelapa.

(1)

ABSTRAK

Zefanya Ivan Surasno

Laporan Tugas Akhir

Buku Ilustrasi Tentang Air Kelapa

Permasalahan gizi buruk adalah permasalahan klasik yang terjadi di Indonesia dan tidak kunjung menunjukan perbaikan. Hal ini diperburuk dengan adanya

permasalahan gizi ganda pada daerah perkotaan. Sebetulnya bisa dikatakan bahwa permasalahan gizi ini sedikit banyak dipengaruhi oleh kurangnya informasi tentang sumber gizi yang sebenarnya ada dan melimpah di Indonesia. Media Buku Ilustrasi Tentang Air Kelapa ini diharapkan dapat membantu anak-anak untuk memperoleh informasi yang mereka perlukan untuk memperbaiki gizi mereka.

Kata kunci:


(2)

DAFTAR ISI

Lembar pengesahan

Surat Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian ii Surat Pernyataan Publikasi Lapoan Penelitian iii

Kata Pengantar iv

Abstrak v

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.3Tujuan Perancangan 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

1.5Skema Perancangan 4

BAB II LANDASAN TEORI 5

2.1 Book Design 5

2.2 Struktur Buku 5

2.3 Ilustrasi 6

2.3.1 Sejarah Buku Ilustrasi 6

2.3.2 Ilustrasi Anak 8

2.4 Tipografi Untuk Anak 10

2.5 Psikologi dan Perkembangan Anak 11

2.5.1 Psikologi Anak 11

2.5.2 Perkembangan Anak 12

2.5.3 Teori Perkembangan Anak 14

2.5.4. Manfaat Membaca Bagi Anak 15

2.5.5 Buku, Orang Tua dan Anak 16

2.6 Tentang Air Kelapa 18

2.6.1 Tanaman Kelapa 18

2.6.2 Tanaman Kelapa dan Indonesia 18 2.6.3 Air Kelapa Limbah Bermanfaat 18


(3)

2.6.4 Air Kelapa dan Gizi 19 BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 21

3.1.1 Studi Pustaka 21

3.1.2 Wawancara Dengan Ahli 28

3.1.3 Kuesioner 29

3.1.4 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis 34

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan 38

3.2.1 Strategi Komunikasi 38

3.2.2 STP dan SWOT 39

BAB IV

4.1 Konsep Komunikasi 41

4.2 Konsep Kreatif 41

4.2.1 Gaya Penceritaan 42

4.2.2 Layout 42

4.2.3 Tipografi 42

4.3 Konsep Media 43

4.4 Karya 43

BAB V

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 54

DAFTAR PUSTAKA x

DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN xi


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 01 Kuesioner 1 30

Tabel 02 Kuesioner 2 31

Tabel 03 Kuesioner 3 32

Tabel 04 Kuesioner 4 33


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Contoh Proyek Sejenis 1 35

Gambar 2 : Contoh Proyek Sejenis 2 36

Gambar 4 : Contoh Proyek Sejenis 3 37

Gambar 5 : Cover Buku 43

Gambar 6 : Halaman Gambar 1 44

Gambar 7 : Halaman Teks 1 44

Gambar 8 : Halaman Gambar 2 45

Gambar 9 : Halaman Teks 2 46

Gambar 10 : Halaman Gambar 3 46

Gambar 11 : Halaman Teks 3 46

Gambar 12 : Halaman Gambar 4 47

Gambar 13 : Halaman Teks 4 47

Gambar 14 : Halaman Gambar 5 48

Gambar 15 : Halaman Teks 5 48

Gambar 16 : Halaman Gambar 6 49

Gambar 17 : Halaman Teks 6 49

Gambar 18 : Halaman Gambar 7 50

Gambar 19 : Halaman Teks 7 50

Gambar 20 : Halaman Gambar 8 51

Gambar 21 : Halaman Teks 8 51

Gambar 22 : Halaman Permainan 1 52

Gambar 23 : Halaman Teks Permainan 1 52

Gambar 24 : Halaman Permainan 2 53


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Permasalahan gizi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir sepertinya belum mengalami banyak peningkatan. Dari data FAO tahun 2006 menyebutkan ada 854 juta orang didunia menderita kekurangan gizi dan 820 juta diantaranya ada di negara berkembang. Dari jumlah tersebut lebih kurang 350 – 450 juta atau lebih dari 50 persen adalah anak-anak, 13 juta diantaranya ada di Indonesia.

Kekurangan gizi ternyata sangat mempengaruhi kemampuan belajar anak usia sekolah. Ahli Gizi dari UGM Toto Sudargo menyebutkan, secara umum tingkat kekurangan gizi rata-rata anak sekolah di seluruh Indonesia berkisar antara 35-65 persen. Kondisi ini berakibat pada menurunnya tingkat kepandaian (IQ) anak 10-15 persen.

Jika dilihat dari permukaan permasalahan gizi ini sepertinya hanya terjadi pada anak-anak dari masykarakat yang kurang mampu. Namum faktanya tidak demikian. Permasalahan gizi ini menjadi semakin kompleks ketika hal yang serupa ternyata juga terjadi pada masyarakat perkotaan. Yang membedakan adalah, anak-anak di perkotaan cenderung mengalami obesitas karena asupan gizi yang kurang tepat. Konsumsi makanan seperti fastfood, softdrink bahkan susu berlebih dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

Ketua umum Asosiasi Dietisien Indonesia (Asdi) Martalena Purba menyatakan, banyaknya kasus kekurangan dan kelebihan gizi merupakan masalah gizi ganda yang perlu dipecahkan bangsa Indonesia. "Kekurangan maupun kelebihan gizi terutama pada anak-anak dan remaja membuat kualitas penduduk Indonesia rendah," ujarnya.

Menurut beliau, permasalahan gizi ini berhubungan erat dengan berbagai masalah sosial lain seperti rendahnya daya beli, budaya, dan minimnya pengetahuan. Untuk mengatasi persoalan ini, peran serta para penyuluh gizi sangat penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat.(KOMPAS, senin, 5 oktober 2009)


(7)

2 Permasalahan gizi buruk di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan masyarakat mengenai sumber gizi yang baik bagi anak-anak. Sering kali susu dianggap sebagai konsumsi nutrisi yang terbaik bagi anak. Namun Toto Sudargo mengungkapkan pada Kompas bahwa konsumsi susu kadang dapat memicu diare pada anak-anak. Mungkin kita harus melihat pada negara China yang mulai mengganti konsumsi susu dengan air kelapa seperti yang diungkapkan oleh Ketua Forum Kelapa Indonesia, Poppy Darsono kepada majalah Tempo 9 April 2010.

Dalam hubungannya dengan kesehatan air kelapa yang selama ini dianggap limbah dan dibuang sebetulnya merupakan sumber nutrisi yang baik. Menurut Ir. Hieronymus yang paparannya dimuat di Gaya Hidup Sehat dan ditulis oleh Widya Saraswati, menyebutkan air kelapa bahkan lebih baik dari susu sapi.

Dengan melimpahnya tanaman kelapa di Indonesia dan manfaat air kelapa yang sangat baik bagi perkembangan gizi anak-anak Indonesia. Penting rasanya untuk menginformasikan tentang manfaat kelapa kepada anak-anak. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Book Design berupa buku cerita anak tentang gizi air kelapa yang ditujukan pada anak-anak usia 6 sampai 8 tahun.


(8)

3 1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan dan ruang lingkup yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana memberikan pengetahuan kepada masyarakat (khusunya anak-anak) tentang manfaat dan gizi dari air kelapa?

2. Bagaimana menggunakan book design sebagai sarana penyampai informasi pada anak-anak pentingnya mengkonsumsi air kelapa bagi gizi mereka?

1.3Tujuan Perancangan

Secara Spesifik tujuan perancangan ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan kepada anak-anak usia 6-8 tahun tentang manfaat dan gizi dari air kelapa?

2. Meningkatkan minat anak-anak untuk mengkonsumsi air kelapa melalui book design yang diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak usia awal sekolah dasar di Indonesia.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan rasional, yaitu :

1. Observasi mengenai manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada air kelapa.

2. Wawancara informal dengan sejumlah narasumber yang diperlukan. 3. Studi pustaka, melalui buku, jurnal, dokumen, serta data tambahan dari


(9)

4 1.5Skema Perancangan


(10)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan finalisasi desain, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia pada umumnya tentang sumber

gizi yang baik yang sebenarnya ada di sekitar mereka.

2. Kurangnya edukasi kepada anak – anak dalam kegiatan belajar mereka tentang manfaat gizi yang bisa mereka dapatkan dari SDA di sekitar mereka.

3. Ternyata keingintahuan dan kemauan belajar anak - anak tentang SDA yang baik untuk kesehatan mereka cukup tinggi.

5.2 Saran

5.2.1 Diri Sendiri

Meningkatkan kemampuan baik manual maupun digital tentang ilustrasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan desain

Agar dapat melakukan pengaturan waktu secara lebih efektif 5.2.2 Civitas Akademika

Supaya dalam proses pengkoordinasian selama Tugas Akhir berlangsung dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Terutama dalam pemberian pengumuman dan koordinasi yang dibutuhkan oleh peserta Tugas Akhir.

5.2.3 Masyarakat Secara Umum

Diharapkan masyarakat, terutama orangtua dapat memiliki kepedulian lebih tentang bagimana dan apa itu ’gizi yang baik’ bagi anak. Karena pencukupan gizi anak bukan hanya diperoleh dari suplemen makanan yang berharga tinggi tapi bisa juga didapat dari SDA di sekitar kita yang memiliki harga terjangkau.

Bagi penerbit semoga memperhatikan kualitas buku dan konten bacaan sekaligus manfaatnya bagi khalayak ramai.


(11)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Sarmini, 2009. Cocopreneurship. Lily Publisher

Tabrani, Primadi, 2005. Bahasa Rupa, Bandung : Kelir

Rahardjo, Mono, 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya

Pudjiadi, Solihin, 1997. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tschichold, Jan, The Form of The Book, 1991

Hurlock, Elizabeth. 1994. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Mandang, Jeanny Poli, 1993. Tempo, 30 Oktober 1993.

Misteri, 5 November 2003

kompas.com 22 Agustus 2010, 7:45 detik.com 22 Agustus 2010, 8:00

perpusmasda.com 22 Agustus 2010, 8:10 vivanews.com 22 Agustus 2010, 8:30 tabloidnakita.com 22 Agustus 2010, 8:45


(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Permasalahan gizi di Indonesia selama beberapa tahun terakhir sepertinya belum mengalami banyak peningkatan. Dari data FAO tahun 2006 menyebutkan ada 854 juta orang didunia menderita kekurangan gizi dan 820 juta diantaranya ada di negara berkembang. Dari jumlah tersebut lebih kurang 350 – 450 juta atau lebih dari 50 persen adalah anak-anak, 13 juta diantaranya ada di Indonesia.

Kekurangan gizi ternyata sangat mempengaruhi kemampuan belajar anak usia sekolah. Ahli Gizi dari UGM Toto Sudargo menyebutkan, secara umum tingkat kekurangan gizi rata-rata anak sekolah di seluruh Indonesia berkisar antara 35-65 persen. Kondisi ini berakibat pada menurunnya tingkat kepandaian (IQ) anak 10-15 persen.

Jika dilihat dari permukaan permasalahan gizi ini sepertinya hanya terjadi pada anak-anak dari masykarakat yang kurang mampu. Namum faktanya tidak demikian. Permasalahan gizi ini menjadi semakin kompleks ketika hal yang serupa ternyata juga terjadi pada masyarakat perkotaan. Yang membedakan adalah, anak-anak di perkotaan cenderung mengalami obesitas karena asupan gizi yang kurang tepat. Konsumsi makanan seperti fastfood, softdrink bahkan susu berlebih dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

Ketua umum Asosiasi Dietisien Indonesia (Asdi) Martalena Purba menyatakan, banyaknya kasus kekurangan dan kelebihan gizi merupakan masalah gizi ganda yang perlu dipecahkan bangsa Indonesia. "Kekurangan maupun kelebihan gizi terutama pada anak-anak dan remaja membuat kualitas penduduk Indonesia rendah," ujarnya.


(2)

Permasalahan gizi buruk di Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh minimnya pengetahuan masyarakat mengenai sumber gizi yang baik bagi anak-anak. Sering kali susu dianggap sebagai konsumsi nutrisi yang terbaik bagi anak. Namun Toto Sudargo mengungkapkan pada Kompas bahwa konsumsi susu kadang dapat memicu diare pada anak-anak. Mungkin kita harus melihat pada negara China yang mulai mengganti konsumsi susu dengan air kelapa seperti yang diungkapkan oleh Ketua Forum Kelapa Indonesia, Poppy Darsono kepada majalah Tempo 9 April 2010.

Dalam hubungannya dengan kesehatan air kelapa yang selama ini dianggap limbah dan dibuang sebetulnya merupakan sumber nutrisi yang baik. Menurut Ir. Hieronymus yang paparannya dimuat di Gaya Hidup Sehat dan ditulis oleh Widya Saraswati, menyebutkan air kelapa bahkan lebih baik dari susu sapi.

Dengan melimpahnya tanaman kelapa di Indonesia dan manfaat air kelapa yang sangat baik bagi perkembangan gizi anak-anak Indonesia. Penting rasanya untuk menginformasikan tentang manfaat kelapa kepada anak-anak. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan Book Design berupa buku cerita anak tentang gizi air kelapa yang ditujukan pada anak-anak usia 6 sampai 8 tahun.


(3)

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

Permasalahan dan ruang lingkup yang akan dibahas adalah :

1. Bagaimana memberikan pengetahuan kepada masyarakat (khusunya anak-anak) tentang manfaat dan gizi dari air kelapa?

2. Bagaimana menggunakan book design sebagai sarana penyampai informasi pada anak-anak pentingnya mengkonsumsi air kelapa bagi gizi mereka?

1.3Tujuan Perancangan

Secara Spesifik tujuan perancangan ini adalah :

1. Memberikan pengetahuan kepada anak-anak usia 6-8 tahun tentang manfaat dan gizi dari air kelapa?

2. Meningkatkan minat anak-anak untuk mengkonsumsi air kelapa melalui book design yang diharapkan dapat meningkatkan gizi anak-anak usia awal sekolah dasar di Indonesia.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan rasional, yaitu :

1. Observasi mengenai manfaat dan kandungan gizi yang terdapat pada air kelapa.

2. Wawancara informal dengan sejumlah narasumber yang diperlukan. 3. Studi pustaka, melalui buku, jurnal, dokumen, serta data tambahan dari


(4)

(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan finalisasi desain, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Kurangnya pengetahuan masyarakat Indonesia pada umumnya tentang sumber

gizi yang baik yang sebenarnya ada di sekitar mereka.

2. Kurangnya edukasi kepada anak – anak dalam kegiatan belajar mereka tentang manfaat gizi yang bisa mereka dapatkan dari SDA di sekitar mereka.

3. Ternyata keingintahuan dan kemauan belajar anak - anak tentang SDA yang baik untuk kesehatan mereka cukup tinggi.

5.2 Saran

5.2.1 Diri Sendiri

Meningkatkan kemampuan baik manual maupun digital tentang ilustrasi dan segala sesuatu yang berhubungan dengan desain

Agar dapat melakukan pengaturan waktu secara lebih efektif 5.2.2 Civitas Akademika

Supaya dalam proses pengkoordinasian selama Tugas Akhir berlangsung dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Terutama dalam pemberian pengumuman dan koordinasi yang dibutuhkan oleh peserta Tugas Akhir.

5.2.3 Masyarakat Secara Umum

Diharapkan masyarakat, terutama orangtua dapat memiliki kepedulian lebih tentang bagimana dan apa itu ’gizi yang baik’ bagi anak. Karena pencukupan gizi anak bukan hanya diperoleh dari suplemen makanan yang berharga tinggi tapi bisa juga didapat dari SDA di sekitar kita yang memiliki harga terjangkau.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Sarmini, 2009. Cocopreneurship. Lily Publisher Tabrani, Primadi, 2005. Bahasa Rupa, Bandung : Kelir

Rahardjo, Mono, 2005. Tanaman Berkhasiat Antioksidan. Penebar Swadaya Pudjiadi, Solihin, 1997. Ilmu Gizi Klinis Pada Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tschichold, Jan, The Form of The Book, 1991

Hurlock, Elizabeth. 1994. Perkembangan Anak. Jakarta : Erlangga

Mandang, Jeanny Poli, 1993. Tempo, 30 Oktober 1993. Misteri, 5 November 2003

kompas.com 22 Agustus 2010, 7:45 detik.com 22 Agustus 2010, 8:00

perpusmasda.com 22 Agustus 2010, 8:10 vivanews.com 22 Agustus 2010, 8:30 tabloidnakita.com 22 Agustus 2010, 8:45