Metode Pengolahan dan Analisis Data

37 P rt = P usahatani on farm + P nonusahatani off farm + P nonfarm Keterangan : P rt = Pendapatan rumah tangga petani per-tahun P usahatani = Pendapatan usahatani P off farm = Pendapatan usahatani di luar budidaya P nonfarm = Pendapatan non usahatani Pendapatan tersebut diperoleh dengan menghitung selisih antara total penerimaan yang diterima dari hasil usaha dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu tahun. Perhitungan mengenai pendapatan usaha selain usahatani sayuran sama dengan perhitungan pada pendapatan usahatani sebelumnya. Perhitungan mengenai kontribusi pendapatan yang diperoleh dari usahatani sayuran terhadap pendapatan total rumah tangga petani diperoleh dengan persamaan : pP s = P s P rt x 100 Keterangan : pP s = Persentase pendapatan usahatani sayuran P s = Pendapatan usahatani sayuran P rt = Pendapatan total rumah tangga per tahun Perhitungan persentase tersebut juga berlaku bagi usaha yang lain guna mengetahui besarnya kontribusi usaha yang bersangkutan terhadap pendapatan total rumah tangga petani. 3 Analisis Distribusi Pendapatan Untuk mengetahui pemerataan pendapatan digunakan analisis distribusi pendapatan Gini Ratio yang dihitung dengan menggunakan rumus : 38 Keterangan : G = Gini Ratio 0 GR 1 P i = Persentase kumulatif penerima pendapatan sampai kelompok i I i = Persentase kumulatif pendapatan yang diterima sampai dengan kelompok ke i K = Jumlah kelompok penerima pendapatan 1 = konstanta Menurut Oshima, jika a Indeks Gini Ratio kurang dari 0,4 menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan yang rendah; b Indeks Gini antara 0,4- 0,5 menunjukkan ketimpangan distribusi sedang; c Indeks Gini Ratio lebih besar atau sama dengan 0,5 menunjukkan ketimpangan distribusi pendapatan yang tinggi. Adapun menurut Todaro dan Smith 1993, untuk mengetahui tingkat ketimpangan pendapatan Kurva Lorentz harus dipadu dengan kriteria Bank Dunia dan Kuznet Indeks KI. BPS 2011 Bank Dunia mengelompokan penduduk pada tiga kelompok sesuai dengan besarnya pendapatan 40 penduduk dengan pendapatan rendah, 40 penduduk dengan pendapatan menengah dan 20 penduduk dengan pendapatan tinggi. Ketimpangan pendapatan diukur dengan menghitung persentase jumlah pendapatan penduduk dari kelompok yang pendapatannya 40 terendah dibandingkan total pendapatan seluruh penduduk. Kategori ketimpangan ditentukan dengan mengunakan kriteria seperti berikut. 39 a Jika proporsi jumlah pendapatan dari rumah tangga yang masuk kategori 40 terendah terhadap total pendapatan seluruh rumah tangga kurang dari 12 dikategorikan ketimpangan pendapatan tinggi. b Jika proporsi jumlah pendapatan rumah tangga yang masuk kategori 40 terendah terhadap total pendapatan seluruh rumah tangga antara 12-17 dikategorikan ketimpangan pendapatan sedangmenegah. c Jika proporsi jumlah pendapatan rumah tangga yang masuk kategori 40 terendah terhadap total pendapatan seluruh rumah tangga lebih dari 17 dikategorikan ketimpangan pendapatan rendah. 78

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan: 1. Pola tanam sayuran yang dilakukan oleh petani dilakukan secara bergilir atau rotasi tanaman. Pola tanam komoditi sayuran yang diusahakan petani yaitu pola tanam 1 sawi, bayam dan selada sebanyak 28 persen, pola tanam 2 sawi dan bayam sebanyak 28 persen dan pola tanam 3 sawi dan selada sebanyak 44 persen. 2. Rata-rata pendapatan usahatani sayuran per tahun menurut pola tanam yaitu pada pola tanam 1 sebesar Rp5.183.820,14, sedangkan pola tanam II sebesar Rp5.014.005,68 dan pola tanam III sebesar Rp5.080.514,57. 3. Rata-rata pendapatan rumah tangga petani sayuran per tahun yang melakukan pola tanam I sebesar Rp14.719.534,00 per tahun, pola tanam II sebesar Rp13.023.096,59 per tahun dan pola tanam III sebesar 11.274.800,29 per tahun. 4. Distribusi pendapatan rumah tangga petani menurut Oshima dan Bank Dunia berdasarkan pola tanaman yaitu Pola Tanam I yaitu sebesar 0,19 dan 30,17 dalam katagori rendah sedangkan pola tanam II sebesar 0,08 79 dan 21,72 dalam katagori rendah dan pola tanam III sebesar 0,39 dan 23,55 dalam katagori rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah : 1. Bagi petani, hendaknya mengoptimalkan dalam pemeliharaan tanaman sayuran sesuai anjuran agar memperoleh keuntungan yang tinggi 2. Bagi peneliti lain, disarankan agar meneliti lebih lanjut mengenai pendapatan rumah tangga petani pada semua musim dalam satu tahun. 80 DAFTAR PUSTAKA Afriyanti. 2011. Analisis pendapatan dan distribusi pendapatan rumah tangga petani kakao di Desa Pesawaran Indah Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung Agus. 2009. Analisis pendapatan usahatani padi anorganik di Kabupaten Klaten. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta. Alda. 2010. Analisis distribusi pendapatan karyawan PTPN di Sumatera Utara. http:jurnalmepaekonomi.blogspot.com201005analisis-distribusi- pendapatan-karyawan.html Diakses pada 18 Juni 2012 Ashary. 2011. Disparitas Distribusi Pendapatan Nasional Bagaimana Mendistribusikan Pendapatan Nasional Secara Merata. http:akholilashari.blogspot.com201106jurnal-distribusi-pendapatan- nasional.html Diakses pada 18 Juni 2012 Balai Penelitian Tanaman Sayuran dan Hortikultura. 2007. Budidaya Tanaman Sayuran. Agro Inovasi. Jakarta BPS Badan Pusat Statistik. 2010. Produksi Tanaman Sayuran dan Buah-Buahan Provinsi Lampung. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Bandar Lampung. BPS Badan Pusat Statistik. 2011. Lampung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Bandar Lampung. BPS Badan Pusat Statistik. 2010. Jati Agung Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Bandar Lampung. Edy, M. 2011. Analisis pendapatan usahatani sayuran di Kabupaten Pidie. Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Universitas Hasanudin. Fakultas Pertanian. Sulawesi. Endah. 2004. Analisis pengaruh status penguasaan lahan pertanian terhadap distribusi pendapatan petani padi di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. Skripsi.Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Negeri Surabaya. Jawa Timur Hernanto, F. 1991. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta. 81 Krisnamurthi, Bayu. 2001. Pemberdayaan Ekonomi Rakyat. Makalah pada Seminar Pemberdayaan Ekonomi Rakyat: Strategi Revitalisasi Perekonomian Indonesia. CSIS- Bina Swadaya, Jakarta 21 Februari 2001; telah pula dipublikasikan dalam Jurnal Ekonomi Rakyat online, www.ekonomi-rakyat.org Lingga P. 1999. Bertanam Petsai Dan Sawi. Penebar Swadaya. Jakarta Lipsey, G. Richard. 1995. Pengantar Mikro Ekonomi Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa oleh Jaka Wasana dan Kirbrandoko. Binarupa Aksara. Jakarta. Mosher, A. T. 1985. Menggerakkan dan membangun pertanian. Penerbit CV Rajawali. Jakarta. Mubyarto, 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. LP3ES. Jakarta. 305 hlm Novy, T. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan pendapatan hortikultura Leatherleaf di Desa Tegallega Kecamatan Warung Kondang Kabupaten Cianjur. Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian.Fakultas Pertanian. Universitas Lampung. Bandar Lampung Nurmanaf, A.R. 1985. Pola Kesempatan Kerja dan Sumber Pendapatan Rumahtangga di Pedesaan Jawa Barat. Forum Agro Ekonomi 4I: 1-7. Pusat Penelitian Sosial Pertanian. Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. 2011. Budidaya Sawi. Jakarta. Rahardi, F. 1993. Agribisnis Tanaman Sayuran. Penebar Swadaya. Jakarta. Rodjak, Abdul. 2002. Dasar-dasar Manajemen Usahatani. Bandung. Faperta. Unpad. Bandung. Rubatzky, Vincent E. Yamaguchi. 1995. Sayuran Dunia: Prinsip, Produksi dan Gizi. Edisi ke 2. Penerbit ITB. Bandung. Rukmana, Rahmat. 1994. Bertanam Bayam dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius. Yogyakarta Rukmana, R. 2005. Kangkung . Kanisius, Yogyakarta. Soeharjo, A. D. Patong. 1973. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usahatani. Departemen Ilmu-ilmu Sosial- Ekonomi Fakultas Pertanian. IPB Bogor.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI SAYURAN DI KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

1 9 87

JUDUL INDONESIA: ANALISIS PENDAPATAN DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI SAYURAN DI KECAMATAN JATI AGUNG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN JUDUL INGGRIS: THE INCOME AND HOUSEHOLD INCOME DISTRIBUTION OF VEGETABLE FARMERS IN JATI AGUNG SUBDISTRICT OF SOUT

2 13 58

JUDUL INDONESIA: PERAN KELOMPOKTANI DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN USAHATANI DAN KESEJAHTERAAN PETANI PADI DI DESA NEGARA RATU KECAMATAN NATAR KEBUPATEN LAMPUNG SELATAN JUDUL INGGRIS: THE ROLE OF FARMERS GROUP ON IMPROVEMENT OF RICE FARMERS’ INCOME AND PROS

3 30 123

Analysis of Income and Walfare of the Smallholder Rubber Farmers in Bumi Agung Subdistrict, Way Kanan District ANALISIS PENDAPATAN DAN KESEJAHTERAAN PETANI KARET RAKYAT DI KECAMATAN BUMI AGUNG KABUPATEN WAY KANAN

1 15 58

PERAN WANITA TANI DI ATAS USIA PRODUKTIF DALAM USAHATANI SAYURAN ORGANIK TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BATU THE ROLE OF WOMEN FARMERS OVER IN PRODUCTIVE AGE IN ORGANIC VEGETABLE FARMING AT HOUSEHOLD INCOME

0 0 11

DIVERSIFIKASI USAHA DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI PADI LEBAK (BUSINESS DIVERSIFICATION AND ITS IMPACT ON HOUSEHOLD INCOME OF FARMERS IN SWAMPY LOWLAND AREAS)

0 0 10

Pola Usahatani, Pendapatan dan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi Lahan Rawa Lebak di Sumatera Selatan Farming Pattern, Income and Household Food Security Level of Lowland Rice Farmers on South Sumatra Indonesia

0 0 10

ANALISIS PENDAPATAN DAN TINGKAT KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI KAKAO DI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN (Analysis of Household Income and Poverty Level of Cocoa Farmers in Sungai Langka Village, Gedong Tataan Subdistrict, Pesawaran Regency) Si

0 0 8

ANALISIS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN RUMAH TANGGA PETANI PADI DESA SUKAJAWA, KECAMATAN BUMIRATU NUBAN, KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Analysis of Household Income and Expenditure of Rice Farmers in Sukajawa Village Bumiratu Nuban Subdistrict Central Lampung Reg

0 0 9

KINERJA DAN PENDAPATAN RUMAH TANGGA ANGGOTA KELOMPOK TANI NANAS DI DESA ASTOMULYO KECAMATAN PUNGGUR KABUPATEN LAMPUNG TENGAH (Performance and Household Income of Pineapple Farmer Group Members in Astomulyo Village, Punggur Subdistrict, Lampung Tengah Dist

0 0 9