Pengawasan Terhadap Kinerja Eksekutif Daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam

PENGEMBANGAN TERHADAP KINERJA EKSEKUTIF DAERAH PROPINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM
(Dalam Perspektif UU No.18 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam)

TESIS

OLEH :

Nama Nomor Pokok

: TM. ZUHRI : 017005065

PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2003
TM. Zuhri : Pengawasan Terhadap Kinerja Eksekutif Daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,2003 USU Repository © 2007

T.M. Zuhri *) Prof. Muhammad Abduh, SH **) Prof. Syamsul Arifin, SH, MH **)
Dr. Alvi Syahrin, SH, MS **)
INTISARI
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2001 tentang Otonomo Khusus bagi Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam mengatur penyelenggaraan Pemerintah Daerah dalam koridor Otonomi Khusus. Ditinjau dari fungsinya UU No. 18 Tahun 2001 menduduki posisi yang konstitusional karena muatan ketentuan yang terkandung didalamnya mengandung hakekat dari konstitusi suatu Negara serta memiliki sifat vital dan strategis yang termasuk di dalam materi Hukum Tata Negara, bukan sekedar Hukum Tata Pemerintahan atau Administrasi Negara, lebih dari itu mengandung kerangka hukum yang memberikan kekuasaan yang wujudnya menjadi hak dan kewajiban serta kewenangan dan tanggung jawab dan terselenggaranya proses administrasi Negara yang benar-benar dimaksudkan untuk kepentingan rakyat, untuk itu administrasi Negara perlu adanya pengawasan yang benar-benar dari rakyat terhadap kegiatan dan tindakan administrasi Negara, agar terciptanya kesejahteraan.
Apabila diperhatikan proses penyelenggaraan Pemerintahan dalam koridor Otonomi Khusus perlu adanya keterpaduan antara aspek pengawasan manajemen dengan aspek pengawasan hukum, karena kalau tidak demikian maka penyelenggaraan Pemerintahan tidak berjalan secara baik.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitis. Penelitian deskriptif analitis karena ingin menggambarkan analisis terhadap Undang-Undang No. 18 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus dan pelaksanaan pengawasan yang dinalisa dengan analisa kualitatif, yaitu tanpa mempergunakan pendekatan baik statistik maupun matematik.

Pendekatan yang digunakan ini adalah pendekatan Yuridis Normatif dan Yuridis Sosiologis atau Teoritis Empiris. Yuridis dimaksudkan untuk meneliti mengenai aspek pengawasan itu sendiri, normatif disini adalah ingin diketahui bagaimana norma yang terkandung dalam peraturan tersebut apakah berpihak atau tidak kepada masyarakat, serta perkembangannya dalam pergaulan hidup masyarakat.
Dilihat dari sudut asas hukum yang melekat pada Undang-Undang No. 18 Tahun 2001 maka Undang-Undang tersebut mengikuti Asas Lex s p e s i a l i s d e r o g a t l e x g e n e r a l l s , s e h i n g g a Q a n u n - q a n u n d a p a t mengenyampingkan ketentuan yang bersifat umum. Meskipun demikian harus berpedoman kepada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 yang merupakan hukum dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dengan demikian, maka penyelenggaran Pemerintahan harus mendapat pengawasan secara baik terutama terhadap pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan penegakan aturan dalam proses administrasi Pemerintahan Daerah dalam koridor Otonomi Khusus.
*) Mahasiswa Ilmu Hukum / Hukum Administrasi Negara **) Dosen PPS USU
TM. Zuhri : Pengawasan Terhadap Kinerja Eksekutif Daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,2003 USU Repository © 2007

T.M. Zuhri *) Prof. Muhammad Abduh, SH **) Prof. Syamsul Arifin, SH, MH **)
Dr. Alvi Syahrin, SH, MS **) ABSTRACT
Act No. 18 year 2001 about special autonomy for the province of Nanggroe Aceh Darussalam arranges local government holding in special autonomy corridor. If reviewed from its function, Act No. 18 year 2001 is in constitutional position because of requirements content contained inside has an essence of nation constitution, also vital and strategic properties include in nation administration law materials, not only government administration or nation administration, more over it contains law framework that give power to be rights and obligations, also authority and responsibility and performed nation administration process, which really intended for people importance, therefore, nation administration needs : truly controlling from people for activities and actions in order to create prosperity.
If process of government administration is observed in special autonomy corridor, it is required combination between management controlling aspect and law controlling aspect, because if it disregarded, then, government administration will not run well.
This research is analysis descriptive research. Analysis descriptive research is aimed to describe analysis of Act No. 18 year 2001 about special autonomy and controlling aspect itself, normative here is to know whether or not norms contain in the regulation are for society, also whether its development in social intercourse.
If seen from law fundamental addicted in Act No. 18 year 2001, then, this regulation follows lex spesialis derogat lex genera/is principle, so Qanunqanun are able to ignore general requirements. Nevertheless, it must be relied on Pancasila and UUD 1945' norms as fundamental law of Indonesia Republic.
Therefore, the government administration should receive good controlling, mainly in service implementation for all societies in local government administration process in special autonomy corridor.
*) Student of Nation Administration Law at PPS USU **) Lecturer of PPS USU
TM. Zuhri : Pengawasan Terhadap Kinerja Eksekutif Daerah Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam,2003 USU Repository © 2007