Kedudukan Gadai Tanah Sawah Di Kabupaten Aceh Besar

Kedudukan Gadai Tanah Sawah Di Kabupaten Aceh Besar
Nurkhalis
Program Pasca Sarjana Program Studi Ilmu Hukum Universitas Sumatera Utara
Abstrak Dalam pasal 7 Undang–undang No. 56 Prp tahun 1960 ditentukan bahwa gadai
tanah berlangsung untuk waktu 7 tahun, lewat 7 tahun secara otomatis tanah kembali kepada pemilik dengan tanpa penyerahan uang tebusan.
Undang–undang tersebut bertujuan melindungi pemilik tanah untuk menjaga jangan terjadi pemerasan. Namun ternyata dalam kenyataannya ketentuan gadai tanah dalam Undang–undang tersebut belum terlaksana dengan baik, justru gadai dilaksanakan berdasarkan hukum adat tanpa memperhatikan ketentuan pasal 7 Undang–undang tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjelaskan pelaksanaan gadai tanah sawah dalam masyarakat Aceh Besar setelah diundangkan Undang–undang No. 56 Prp tahun 1960, dan gadai tanah sawah masih diikuti di kabupaten Aceh Besar, pelaksanaan gadai menurut Hukum Adat dan gadai menurut Undang–undang No.56 Prp tahun 1960.
Penelitian ini bersifat deskriptif analisis dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Besar dengan memilih 3 sampel Kecamatan yaitu Kecamatan Indrapuri, Kecamatan Lhoknga dan Kecamatan Darul Imarah.
Tiap–tiap Kecamatan dipilih 3 kemukiman, masing–masing kemukiman dipilih 3 desa. Jadi berjumlah 27 desa. Penjualan gadai 27 orang dan pembeli gadai 27 orang dan pembeli gadai 27 orang.
Hasil penelitan menunjukan bahwa perjanjian gadai di kabupaten aceh dilaksanakan menurut Hukum Adat. Perjanjian gadai dengan surat di bawah tangan diketahui oleh Kepala Desa (Keuchik) dan tidak mempunyai jangka waktu, perjanjian ini dilakukan karena ada kebutuhan yang mendesak, tolong menolong, kerja sama memiliki tanah garapan dan mencari modal. Perjanjian gadai menurut hukum adat termasuk kategori jual.
Disarankan perlu adanya revisi Undang–undang tersebut dengan memperhatikan ketentuan–ketentuan gadai menurut hukum adat, sehingga terjadi modifikasi terhadap hukum tanah yang ada.
e-USU Repository ©2004 Universitas Sumatera Utara