2.8 Sekilas Tentang Crystal Report
Crystal report merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang di khususkan untuk membuat, menganalisa dan menerjemahkan informasi yang
terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel. Crystal report sudah di sertakan pada Visual Basic versi 3, pada
daftar setup sebagai tools pelengkap. Dengan crystal report dapat membuat laporan yang kompleks dengan cepat dan mudah.
2.9 Penjualan Tiket Langsung
Membeli tiket langsung pada loket penjualan yang tersedia di loket penjualan dengan cara calon pengunjung mendatangi langsung loket penjualan
dan langsung membeli tiket sesuai dengan keinginan, dan sebagai bukti pengunjung yang telah membeli tiket, pengunjung akan di beri selembar kertas
yaitu berupa tiket.
28
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Lokasi penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu di CAS WATERPARK yang beralamat di Jln. AMD Lintas Timur, Kp.Cikole Kel.
Sukaratu Kec. Majasari Kab. PANDEGLANG- BANTEN Telp 0253-5207243
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal dari keinginan putra Bapak Mulyadhi Royal, yang memimpikan tersedianya sarana olahraga terutama kolam renang yang
memadai di Kabupaten PANDEGLANG. Karena saat itu, kalaupun ada tetapi letaknya cukup jauh dari rumah. Untuk mewujudkan impian sang anak serta
di dorong oleh jiwa pendidik agar anak-anak usia sekolah yang berada di wilayah cikole dan sekitarnya bisa mengembangkan olahraga renang, maka
pada pertengahan tahun 2005 di bangunlah tiga buah kolam renang yang di
bagi untuk anak-anak, remaja dan dewasa. CAS WATERPARK, bukanlah
nama awal dari lokasi ini, CAS itu sendiri kepanjangan dari Cikole Air Sprite, karena banyak pengunjung yang mengatakan bahwa air kolam renang di
Cikole, rasanya asam dan seperti minuman bersoda. Dan akhirnya panggilan
CAS WATERPARK ini lebih populer sejak tahun 2008. Sedangkan nama
perusahaan sebenarnya adalah Royal Tirta Anugrah.
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adupun visi dan misi Perusahaan Royal Tirta Anugrah adalah :
3.1.2.1 Visi Perusahaan
Visi Perusahaan Royal Tirta Anugrah adalah : •
Menjadi usaha pariwisata yang bisa melayani semua kebutuhan konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan lahir dan batin.
• Menjadi usaha pariwisata yang berkembang dan maju pesat sehingga
berguna dan
mampu membawa
perkembangan bagi
Kota PANDEGLANG.
3.1.2.2 Misi Perusahaan
• Pemimpin CAS WATERPARK bersama-sama dengan karyawan,
gotong-royong melakukan yang terbaik untuk memajukan objek wisata CAS WATERPARK.
• Menjalankan bisnis jasa pariwisata yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian- bagian management yang tersusun dari satu kesatuan hubungan yang
menunjukkan tingkatan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam management perusahaan
Dengan melihat struktur organisasi dari suatu perusahaan, kita bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai kegiatan operasional perusahaan
tersebut dan bagaimana kepemimpinan perusahaan tersebut.
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.4 Deskripsi Tugas
Adapun uraian-uraian dari seluruh SDM yang ada di CAS WATERPARK adalah sebagai berikut:
1. Owner pemilik
Membawahi seluruh Departemen dan memiliki wewenang untuk mengambil segala keputusan yang bersangkutan dengan kebijakan
CAS WATERPARK
2. Manager
a. Membawahi semua departemen, bertugas mengawasi kerja
personal dan melaporkan kepada pemilik serta menjalakan kebijakan yang di ambil pemilik.
b. Bertanggung jawab untuk seluruh operasi CAS WATERPARK
seperti aktivitas keuangan, hubungan internal dengan pemilik dan karyawan dan eksternal dengan masyarakat dan pejabat setempat
serta bertanggung jawab atas turun naiknya aset dan untung ruginya CAS WATERPARK.
3. Bagian Keuangan
Bertanggun jawab mengatur dan mencatat segala aktivitas keuangan yang ada di perusahaan baik pemasukan kas atau pengeluaran kas.
4. Human Resources Development
Bertanggung jawab mengenai urusan kepagawaian, bertugas untuk mengetahui keadaan para karyawan mulai dari masalah pekerjaan
sampai dengan masalah pribadi, dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah-masalah karyawan dan masalah sekitar.
5. Petugas Loket Renang
Bertanggung jawab atas pelayanan dan penyediaan tiket renang dan seluruh transaksi tiket renang yang ada kepada pengunjung CAS
WATERPARK.
6. Petugas Loket Wahana
Bertanggung jawab atas pelayanan dan penyediaan tiket wahana dan seluruh transaksi tiket wahana yang ada kepada pengunjung CAS
WATERPARK. 7.
Bagian Restoran Bertanggung jawab menyediakan kebutuhan primer berupa makan dan
minuman petugas kitchen. Selain itu juga bertugas mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan siap untuk di santap.
a. Petugas Kafe bertanggung jawab menjual makanan ringan
maupun makanan berat sesuai pesanan pengunjung. 8.
Bagian swimming pool Bertanggung jawab memelihara kebersihan kolam renang dan
menjaga kestabilan air kolam. 9.
Bagian Enggineering Bertanggung jawab menangani,menjaga dan memperbaiki keadaan
fisik CAS WATERPARK, menangani urusan kelestarian, dan memelihara tanaman yang berada di lingkungan WATERPARK.
a. Garderner bertanggung jawab memelihara tanaman yang berada
di lingkugan CAS WATERPARK. b.
Mecahnical and Elektrical M E bertanggung jawab memperbaiki setiap kerusakan listrik di lingkungan CAS
WATERPARK.
c. Civil bertanggung jawab memperbaiki furniture dan membuat
alat-alat kayu yang di butuhkan CAS WATERPARK.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Di mana Metode Pendekatan kualitatif menekankan pada makna,
penalaran, definisi suatu situasi tertentu dalam konteks tertentu, lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.
Metode kualitatif juga merujuk pada “cara-cara” mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencangkup ragam di mensi sosial dari
tindakan dan keadaan hingga proses, dan peristiwa sebagaimana di mengerti dan berdasarkan kontruksi dan makna yang di organisasikan oleh dan melalui
praktek sosial.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Menurut Umi Narimawati 2008 jenis data dapat di bagi menjadi 2, yaitu:
a. Data primer
Data primer adalah data yang di dapat langsung dari unit pengamatan penelitian.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah di olah terlebih dahulu oleh pihak pertama.
3.2.2.1 Sumber Data Primer
Sumber data primer terdiri dari: a.
Observasi atau pengamatan Observasi ini di lakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung
atau pengamatan langsung di CAS WATERPARK dengan cara melihat proses pelayanan tiket yang berjalan.
b. Wawancara atau interview
Wawancara ini di lakukan dengan mengajukan pertanyaan terhadap personil-personil yang terlibat langsung dengan sistem sehingga
penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan- permasalahan dalam sistem yang ada terutama prosedur kerja sistem.
Wawancara ini di lakukan pada beberapa petugas sub Bagian yang ada di CAS WATERPARK
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang di teliti. Penelitian ini di
lakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang nyata yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang di peroleh. Data tersebut di
peroleh dari dokumen-dokumen yang di dapat pada Sub bag Receptionist Administrasi CAS WATERPARK.
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode
terstruktur. Melalui
pendekatan terstruktur
permasalahan- permasalahan yang kompleks dapat di pecahkan ke dalam sub-sub yang lebih
kecil untuk mendapatkan jawaban dari permasalah yang timbul dan hasil dari sistem di harapkan dapat memudahkan pemakai.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Di dalam pengembangan sistem paradigma yang di gunakan oleh penulis adalah paradigma Prototyping
Gambar 3.2 Prototype sumber : http:riahandayani06720025.wordpress.com -pemodelan-
pengembangan-sistem 15002009
Berikut ini akan di uraikan tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode prototyping di antaranya yaitu :
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan
garis besar sistem yang akan dibuat. 2.
Membangun prototyping Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara
yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan misalnya dengan membuat input dan format output
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini di lakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang di bangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai
maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping di revisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati di terjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus di test dahulu sebelum di gunakan.
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang di harapkan. Jika ya, langkah 7 di lakukan, jika tidak,
ulangi langkah 4 dan 5. 7.
Menggunakan sistem Perangkat lunak yang telah di uji dan di terima pelanggan siap untuk
di gunakan.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1.
Flow Map
Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-
keluaran dan file-file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbol-
simbol yang sama dengan yang di gunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem
secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan
dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar. 3.
Data Flow Diagram
Data Flow Diagram DFD merupakan model dari sistem untuk menggambarkan bagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah
satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti
sistem yang akan dikerjakan. 4.
Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang yang tetap dan sesuai dengan sistem. Sehingga
user dan analis mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data. Kamus data ini sangat membantu analis
sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehinggan pendefinisian data itu dapat di lakukan dengan lengkap dan
terstruktur. 5.
Perancangan Basis Data
Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang di simpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu
sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data. Di dalam lingkungan basis data, data lebih mudah di gunakan. Basis data
merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi
para pemakai. a.
Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan
hubungan mereka sehingga terwujud suatu database yang mudah
untuk di modifikasi. Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sedehana dan mudah untuk di atur. Normalisasi juga
merupakan suatu prosedur untuk memastikan bahwa suatu model data memenuhi standar, yaitu meminimumkan duplikasi data,
meyediakan fleksibilitas untuk kebutuhan fungsional yang berbeda dan memungkinkan suatu model untuk di gambarkan
dalam berbagai perancangan database.
b. Entity Relation Diagram
ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan
storage data dalam system secara abstrak. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan menjabarkan proses yang harus di
lakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk
menggambarkan struktur dan hubungan antar data. c.
Tabel Relasi
Relasi adalah hubungan antara tabel yang merepresentasikan hubungan antar obyek di dunia nyata. Macam-Macam Relasi
antar tabel:
1. One-to-many. Misalkan terdapat relasi antara tabel ibu dan
tabel anak dengan nama relasi mempunyai dan relasinya one-to-many. Artinya satu record pada tabel ibu boleh
berelasi mempunyai dengan banyak record pada tabel anak. Namun satu record pada tabel anak hanya boleh
berelasi dengan satu record saja pada tabel ibu Gambar
relasi one-to-many:
2. One-to-one. Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap
record di entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua begitu pula sebaliknya.
Conrohnya relasi antara tabel pegawai dan alamat pegawai. Satu record pegawai hanya berhubungan dengan satu record
alamat pegawai beitu pula sebaliknya. Entitas 3 merupakan atribut yang unik di entitas 4. Gambar relasi one-to-one:
3. Many-to-many. Jika tabel satu berelasi dengan tabel dua
dengan relasi any-to-many artinya ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang saling berhubungan satu
sama lain. Contohnya relasi many-to-many antara tabel transaksi dan barang. Satu record transaksi bisa
berhubungan dengan banyak record barang, begitu pula sebaliknya. Gambar relasi many-to-many:
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian black box merupakan pendekatan pengujian yang ujinya di turunkan dari spesifikasi program atau komponen. Pengujian black box di
gunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang di rancang. Kebenaran perangkat lunak yang di uji hanya di lihat berdasarkan
keluaran yang di hasilkan dari data atau kondisi masukan yang di berikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan
keluaran tersebut. Faktor-faktor pengujian yang di gunakan adalah sebagai berikut:
1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan di laksanakan dalam fungsi sesuai yang di minta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses
tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar. 2.
File Integrity Menekankan pada data yang di masukkan melalui aplikasi
akan tidak bisa di ubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang di gunakan benar dan data dalam file tersebut akan di simpan
sekuensial dan benar.
3. Authorization
Menjamin data di proses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus.
4. Easy of use
Menekankan perluasan usaha yang di minta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan
output dari sistem. Faktor ini tersangkut terhadap interaksi antara manusia dan sistem.
43
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN
4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai sistem yang berjalan di CAS WATERPARK. Untuk lebih lengkapnya
akan di jelaskan dibawah ini.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen adalah kegiatan menganalisa semua dokumen yang di gunakan dalam sistem informasi yang sedang berjalan pada CAS
WATERPARK. Jenis - jenis dokumennya yaitu: 1.
Data pengunjung kolam renang dan wahana. 2.
Buku pembelian tiket kolam renang dan wahana. 3.
Laporan pendapatan kolam renang dan wahana
Untuk semua rincian masing-masing dokumen dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4.1 Analisis Dokumen No
Dokumen Uraian
1 Data pengunjung
Deskripsi :
Data pengunjung yang di berikan pengunjung kepada loket tiket.
Fungsi : Sebagai informasi data pengunjung kepada petugas loket
Sumber : Petugas Loket Tiket Atribut : Id, Nama_customer, Alamat, No_telp,
KabupatenKota 2
Buku Pembelian
Tiket Deskripsi
: Dokumen yang berisi data pengunjung
yang membeli tiket Fungsi : Untuk menyimpan data tamu dan data
tiket. Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : No_tiket, Jenis Tiket, Nama_customer, Harga, Banyaknya, Jumlah.
No Dokumen Uraian
Uraian 3
Tiket Deskripsi
: Dokumen yang akan di terima oleh
pengunjung pada saat pembelian tiket Fungsi : Sebagai
bukti telah
melakukan
pembayaran Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : No_tiket, Nama_customer, Harga, Banyaknya, Jumlah
Distribusi : Petugas Loket-Pengunjung 4
Laporan Pendapatan
Deskripsi :
Dokumen yang berisi data pendapatan yang di peroleh dari hasil penjualan
tiket. Fungsi : Melaporkan hasil pendapatan kepada
bagian keuangan dan manager. Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : No_tiket, Tipe tiket, jumlah, Jumlah pendapatan
Distribusi : Petugas Loket-Keuangan Petugas Loket-Manager
4.1.2 Analisis Prosedur Sistem Informasi Tiketing Yang Berjalan
Di bawah ini deskripsi sistem informasi tiketing yang berjalan pada CAS WATERPARK. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan dengan prosedur
di bawah ini.
a. Prosedur pembelian tiket kolam renang CAS WATERPARK
Pada prosedur ini akan di bahas mengenai bagaimana proses tiketing di CAS WATERPARK . Proses-proses tersebut yaitu:
1. Calon pengunjung datang langsung ke CAS WATERPARK.
2. Petugas loket menuliskan data pengunjung dan di simpan dalam arsip
3. Petugas menyerahkan tiket kepada pengunjung dengan catatan
pengunjung sudah melakukan pembayaran tunai seharga tiket yang di pesan
4. Pengunjung dapat menikmati fasilitas kolam renang yang di sediakan.
5. Petugas membuat laporan sebanyak 3 rangkap, 1 sebagai arsip, 1 di
serahkan kepada bagian keuangan, dan 1 lagi di serahkan kepada manager.
b. Prosedur pembelian tiket wahana di CAS WATERPARK
1. Pengunjung mendatangi loket tiket wahana
2. Petugas mencatat data pengunjung dan menyimpannya ke dalam arsip
wahana 3.
Setelah pengunjung membayar harga tiket, maka petugas memberikan tiketnya kepada pengunjung
4. Petugas membuatkan laporan pendapatan sebanyak 3 rangkap, 1 di
arsipkan, 1 di serahkan kebagian keuangan, dan 1 lagi di serahkan kepada manager.
4.1.2.1. Flow map
Model dari sistem informasi tiketing pada CAS WATERPARK yang berjalan dapat di gambarkan dalam bentuk Flow Map seperti gambar di
bawah ini:
a. Flowmap pembelian tiket kolam renang CAS WATERPARK
Gambar 4.1 flowmap pembelian tiket kolam renang yang sedang berjalan
Keterangan Arsip Pembelian Tiket Kolam Renang
A
b. Flowmap pembelian tiket wahana di CAS WATERPARK