Perancangan Sistem Informasi Tiketing Pada Cas Water Park
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat
untuk Penyusunan Skripsi pada Program Studi Sistem Informasi
Oleh : M GAMA NS
10506462
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(2)
i ABSTRAK
Cas waterpark merupakan taman rekreasi wisata yang berada dekat di pusat kota PANDEGLANG, hadir dengan konsep wisata alami yang memadukan wisata air, wisata edukasi, flora dan pauna dan wahana permainan air. Dengan perkembangan yg pesat cas waterpark mampu memberikan pelayanan yang baik kepada pengunjung sehingga setiap bulannya mengalami peningkatan 20 % setiap tahunnya sehingga harus menyajikan suatu informasi yang cepat dan akurat. Dengan system yg di gunakan sekarang belum mampu menyelesaikan persoalan-persoalan yg di hadapi, contohnya lambatnya perhitungan transaksi tiket renang dan wahana serta pembuatan-pembuatan laporannya. Oleh karna itu di perlukan system informasi yang terkomputerisasi yang dapat membantu mengolah data transaksi dan laporannya.
Untuk mengatasi permasalahan yang ada maka penulis merancang suatu system informasi tiketing dengan menggunakan metode prototype. Adapun metode pengumpulan datanya yaitu wawancara. Pembuatan system ini juga menggunakan alat bantu perancangan system seperti flowmap, diagram konteks, dan data flow diagram sedangkan untuk perancangan databasenya seperti normalisasi, entity relational diagram, dan table relasi. Perangkat lunak yang di gunakan untuk membangun system ini adalah visual basic dan sql server 2000 untuk membangun databaseny.
System informasi yang di bangun oleh penulis di harapkan mampumemecahkan permasalahan-permasalahan yang ada di perusahaan dan mampu meningkatkan kinerja system yang lama.
(3)
ii
ABSTRACT
Cas waterpark is a recreational park located near tourist attractions in downtown PANDEGLANG, comes with the concept of natural attractions that combine water tours, educational tours, flora and pauna water games and rides. With the rapid development of cas waterpark who is able to provide good service to visitors so that each month has increased 20% annually and should present a fast and accurate information. With the system in use now who have not been able to solve problems faced antecedent, for example, than the calculation of ticket transactions and vehicle pool and the making-of making his report. By because it is in need of a computerized information system that can help process the transaction data and reports.
To overcome the problems that exist, the authors designed a ticketing system information by using the prototype method. The interview method of data collection. Making these systems also use tools such as system design flowmap, context diagrams, and data flow diagrams, while for designing database like normalization, entity relational diagram, and table relationships. The software used to build this system is the visual basic and sql server 2000 to build databaseny.
Information system built by the author in the hope mampumemecahkan problems that exist in the company and can improve the performance of the old system.
(4)
iii
Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas karunia serta rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini tepat pada waktunya. Laporan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata Satu Jurusan Manajemen Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer UNIKOM Bandung dan Laporan Skripsi ini penulis susun berdasarkan hasil penelitian di CAS WATERPARK PANDEGLANG.
Dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis menyadari bahwa baik penyajian maupun mutu Laporan Skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan masih terbatasnya pengetahuan, kemampuan serta pengalaman penulis. Dengan menyadari sepenuhnya bahwa tanpa adanya dorongan maupun bantuan dari berbagai pihak, penulis tidak akan terselesaikan sebagaimana yang diharapkan.
Pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis dalam penyusunan Laporan Skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. DR. Ir Eddy Suryanto Soegoto, MSc, Selaku rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung
(5)
iv
UNIKOM Bandung sekaligus selaku dosen wali.
4. Lusi Melian, S.Si., MT. selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan kepada penulis dalam mengerjakan Laporan Skripsi ini.
5. Seluruh Dosen UNIKOM Bandung yang telah memberikan ilmunya. 6. Bpk Mulyadhi, selaku Pemilik Taman Rekreasi CAS WATERPARK
7. Kedua Orang tua yang selalu memberikan dukungan, do’a yang tiada henti dan pengorbanan yang tidak ternilai harganaya.
8. Saudara-saudara saya yang ada di kampung, terima kasih atas do’a dan dorongannya.
9. Sahabat-sahabat MI-10 tidak ada kata yang tidak bias diucapkan selain Terima Kasih atas dukungan selama 4 tahun ini.
10. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas ketulusan do’anya.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat dan KaruniaNya terhadap kita semua, serta membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat ganda. Amin yaa Allah Yaa Robbal Alamin.
(6)
v
Laporan Skripsi ini bermanfaat bagi segenap pembaca yang membutuhkannnya.
Bandung, Juli 2011
(7)
1 1.1Latar belakang Penelitian
Pada zaman sekarang ini kemajuan teknologi di bidang informasi sangat mendukung untuk meningkatkan kinerja dalam penyajian informasi yang cepat dan tepat untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan maksimal. Perlu kita ketahui bahwa di dalam dunia bisnis, industri sekarang ini sistem informasi sudah menjadi bagian yang sangat penting, karena kekuatan suatu organisasi atau perusahaan akan sangat tergantung kepada informasi dan pengetahuan yang dimilikinya. Sehingga dengan adanya perkembangan teknologi ini maka banyak sekali perusahaan-perusahaan dan industri-industri lainnya menjadikan sistem informasi sebagai pelengkap yang wajib di miliki untuk menunjang dan menjamin kelangsungan hidup suatu perusahaan maupun industri yang ada pada era globalisasi ini. Karena tingginya ilmu informasi yang semakin meningkat dalam semua bidang perusahaan dan industri lainnya. Pentingnya sistem informasi membuat suatu usaha menjadi berkembang, baik dalam pengemasan informasi, penyampaian informasi sampai menghasilkan informasi untuk meningkatkan perkembangan usaha-usaha di Indonesia. Dengan tersedianya sistem informasi mampu merangsang daya seseorang untuk menciptakan dunia usaha baru yang bisa meningkatkan pendapatan negara.
Contohnya salah satu usaha bisa berkembang adalah di bidang objek wisata, objek wisata banyak di sukai dan di minati oleh khalayak ramai. Objek
(8)
wisata sendiri mempunyai pengertian yaitu segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang kesuatu daerah tertentu. Objek wisata mampu memberikan kontribusi yang besar, sesuai dengan isi GBHN tahun 1993 kepariwisataan di Indonesia adalah untuk memperbesar penerimaan devisa. memperluas dan memeratakan kesempatan bekerja, dengan melestarikan kebudayaan nasional terutama bagi masing-masing budaya daerah serta mendorong pembangunan daerah sesuai dengan nilai-nilai perjuangan dan jiwa semangat 45.
Oleh karena itu meningkatnya kemajuan teknologi informasi mengakibatkan keberadaan pariwisata semakin populer dan menjadi kegiatan yang di lakukan di seluruh dunia.
Dengan berkembangnya wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri mendorong seorang pengusaha yang bernama Bapak Mulyadhi Royal mendirikan objek wisata berupa sarana rekreasi dan refresing bagi keluarga dengan konsep wisata alami yang memadukan wisata air, wisata edukasi flora dan fauna serta wahana permainan modern yang memadai di Kabupaten PANDEGLANG. Pengusaha ini menamakannya dengan CAS WATERPARK. Seiring dengan perkembangan objek wisata ini menjadi daya tarik bagi masyarakat PANDEGLANG dan luar PANDEGLANG. Itu di buktikan dengan selalu bertambahnya jumlah pengunjung yang datang ke CAS WATERPARK. Adapun datanya pada tahun 2008 sebagai berikut:
(9)
Tabel 1.1 Tabel Jumlah pengunjung dan pendapatan Bulan Jumlah pengunjung Jumlah pendapatan
Januari 500 orang Rp 50.000.000
Februari 516 orang Rp 55.000.000
Maret 750 orang Rp 76,500,000
April 800 orang Rp 82.000.000
Mei 813 orang Rp 85.000.000
Juni 845 orang Rp 86.750.000
Agustus 880 orang Rp 89.000.000
September 900 orang Rp 92.000.000 Oktober 923 orang Rp. 95.000.000 November 978 orang Rp 99.780.000 Desember 1100 orang Rp. 120.560.000
Berdasarkan data di atas yang jumlah pengunjung dan pendapatannya selalu meningkat menunjukkan bahwa pengolahan sistem informasi sangat di butuhkan, di awal tahun 2008 proses pencatatan data pengunjung dan tiket yang keluar di lakukan secara manual artinya masih di tulis tangan kedalam sebuah pembukuan beserta pendapatan yang di peroleh. Hal ini sangat membutuhkan proses yang sangat lama dan tingkat keakuratan data yang di hasilkan belum 100% valid ada beberapa data yang hilang, contohnya daya tahan sebuah buku tidak selalu bertahan lama ada data dengan tulisan yang kurang jelas untuk di baca. Sehingga dalam pencarian data dan perhitungan biaya yang di inginkan
(10)
dalam membuat laporan baik jumlah pengunjung dan pendapatan acap kali sering mengalami kesulitan.
Berdasarkan data di atas seharusnya CAS WATERPARK sudah memiliki sistem informasi tiketing yang terkomputerisasi yang memudahkan untuk pengolahan data baik data pengunjung,tiket yang keluar, penggunaan fasilitas maupun pembuatan laporan-laporan. Sehingga data yang di hasilkan pun menjadi akurat dengan data yang di peroleh setiap bulannya.
Dari pengangkatan masalah tersebut, pengolahan data yang ada di CAS WATERPARK PANDEGLANG masih di lakukan secara manual dan kurang efisien dan efektif terhadap waktu, agar pencarian yang di inginkan cepat dan tepat, maka penulis mengajukan judul dengan nama, yaitu: “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI TIKETING PADA CAS WATERPARK”.
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Indentifikasi masalah
Berdasarkan data di atas maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. pengolahan dan Penyimpanan data pengunjung, jumlah tiket keluar belum terkelola dengan baik masih melakukan pencatatan manual yang di tulis ke dalam pembukuan.
2. Penggunaan fasilitas-fasilitas yang sering kali terjadi kesalahan dalam perhitungan biaya-biayanya.
(11)
3. Sering kesulitan dalam menghitung total biaya tiket yang keluar dan fasilitas-fasilitas yang di gunakan.
4. Proses pencarian data yang membutuhkan waktu yang tidak sedikit. 5. Kesulitan dalam membuat laporan-laporan mulai dari data
pengunjung, tiket yang keluar dan jumlah pendapatan. 1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana system informasi pembelian tiket yg sedang berjalan sampai pembuatan laporannya.
2. Bagaimana perancangan system informasi pembelian tiket dalam memecahkan masalah untuk perhitungan biaya tiket yg keluar beserta fasilitas wahana yg di gunakan.
3. Bagaimana implementasi perancangan system informasi ke dalam bahasa pemograman sehingga menghasilkan program aplikasi database yang mampu melakukan proses pencarian data dalam membuat laporan-laporan keuangan setiap bulannya.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian adalah untuk memberikan alternative kemudahan di dalam pengolahan data, penyimpanan data dan membuat laporan-laporan dengan memberikan suatu aplikasi yang praktis di dalam pengoperasiannya.
(12)
Adapun tujuan penelitiannya sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui system informasi pembelian tiket yang sedang berjalan dari pembelian tiket dan pembuatan laporannya sehingga dapat diketahui permasalahan yang terjadi dalam system tersebut.
2. Untuk membuat perancangan system informasi yg terkomputerisasi yang mempermudah dalam perhitungan total biaya tiket dan penggunaan fasilitas wahana di CAS WATER PARK.
3. Untuk mengimplementasikan perancangan system informasi pembelian tiket yang terkomputerisasi ke dalam bahasa pemograman sehingga menghasilkan program aplikasi database yang mampu mempermudah proses pencarian data dalam membuat laporan-laporan dari laporan data pengunjung, laporan tiket yang keluar, dan laporan pendapatan yang di peroleh setiap bulannya.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah : 1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Bagi Penulis
Dengan di adakannya penelitian ini sangat berguna bagi penulis untuk mengembangkan wawasan berpikir serta untuk menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman yang berhubungan dengan teknologi informasi dengan melakukan pembuatan sistem informasi baru, sehingga
(13)
bisa membantu menyelesaikan masalah pada CAS WATERPARK, terutama mengenai sistem informasi tiketing.
2. Bagi User
Untuk meningkatkan wawasan dengan di bangunnya sistem informasi tiketing dan dapat meningkatkan kinerja pemakaian sistem informasi. 3. Bagi Organisasi
Kegunaan bagi organisasi itu sendiri dengan di adakannya penelitian ini dapat membantu kinerja karyawan CAS WATERPARK, supaya mendapatkan hasil yang maksimal, serta sebagai bahan masukan untuk mempermudah karyawan untuk mengetahui jumlah pengunjung dan tiket yang keluar serta pembuatan laporannya.
1.4.2. Kegunaan Akademis
Dengan di buatnya sistem informasi tiketing pada CAS WATERPARK, dapat meningkatkan ilmu pengetahuan tentang sistem informasi khususnya tentang sistem informasi tiketing mulai dari pengolahan data pengujung, tiket yang keluar serta pembuatan laporan-laporan setiap bulannya.
1.5 Batasan Masalah
Untuk mengkaji suatu permasalahan di perlukan pembatasan agar penyajiannya lebih terarah dan mencapai sasaran yang telah di tentukan sebelumnya.
(14)
Untuk itu penulis membatasi permasalahan yaitu :
a. Penggunaan aplikasi ini menggunakan Visual Basic 6.0 dengan menggunakan Database SQL server.
b. Pengolahan data terdiri dari data pengunjung, jumlah tiket yang keluar, penggunaan fasilitas serta pembuatan laporannya.
c. Pembuatan laporan terdiri dari laporan jumlah tiket yang keluar, jumlah biaya mulai dari tiket dan fasilitas yang di gunakan serta laporan pendapatan yang di peroleh.
d. Tidak melakukan perhitungan biaya denda jika ada kerusakan fasilitas-fasilitas yang di lakukan oleh pengunjung.
e. Perhitungan gaji karyawan tidak di proses oleh sistem informasi ticketing. f. Sistem yang di bangun hanya dapat dijalankan di CAS WATERPARK
PANDEGLANG.
g. Sistem yang dirancang tidak membahas diskon di karenakan keterbatasan waktu yang di miliki oleh penulis.
1.6 Lokasi dan waktu penelitan 1.6.1 Lokasi Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, peneliti mengambil tempat di CAS WATERPARK, yang beralamat di Jln. AMD Lintas Timur, Kp.Cikole Kel. Sukaratu Kec. Majasari Kab. PANDEGLANG-BANTEN Telp (0253-5207243)
(15)
1.6.2 Waktu Penelitian
Lamanya penelitian yang di lakukan oleh peneliti dapat di lihat pada jadwal penelitian terdapat pada tabel 1.2.
Tabel 1.2 Jadwal Kegiatan Penelitian
No Waktu Kegiatan
2011
Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengumpulan
Kebutuhan 2 Membangun
Prototyping 3 Evaluasi
Prototyping 4 Pengkodean
Sistem 5 Pengujian
System 6 Evaluasi
Sistem
Dari tabel di atas dapat di lihat tahapan-tahapan penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu :
1. Pengumpulan Kebutuhan a. Observasi
b. Wawancara
2. Membangun Prototyping
Pada tahapan ini peneliti membuat perencanan awal sebagai desain awal yang di sajikan kepada pelanggan.Pembangun prototyping terdiri dari :
a. Perancangan input b. Percancangan Output
(16)
3. Evaluasi Prototyping
Evaluasi ini di lakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah di bangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan di ambil Pengujian.
4. Pengkodean Sistem
Mengkodekan perancangan baik input maupun output ke dalam bahasa pemograman visual basic dan database server.
5. Pengujian Sistem
Menguji sistem yang di buat mulai dari perancangan input, output dan pengkodean sistemnya menjadi sistem keseluruhan yang sudah berjalan dan bisa berfungsi dengan baik.
6. Evaluasi Sistem
Sistem ini akan di ujikan kepada pelanggan. Pelanggan disini melingkupi bagian tiket tenang dan bagian tiket wahana.
(17)
11 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang berinteraksi artinya saling bekerja sama membentuk suatu kesatuan. Beberapa para ahli mengemukakan pengertian sistem seperti di bawah ini :
Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (2003:27), Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan atau organisasi.
Menurut Jogiyanto (2005:2), Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dari definisi sistem di atas dapat di simpulkan bahwa sistem adalah dari berbagai komponen atau elemen-elemen yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai suatu tujuan tertentu dan suatu sasaran tertentu.
2.1.1 Karakteristik sistem
Menyangkut karakteristik sistem menurut Al-Bahra (2005:3-5), berpendapat bahwa sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem.
(18)
2. Batasan Sistem
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem di pandang sebagai satu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup dari sistem itu sendiri.
3. Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apa pun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.
4. Penghubung Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.
5. Masukan Sistem
Masukan adalah bahan atau energi yang di masukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari bahan atau energi yang di olah dan di klasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolah Sistem
Pengolah adalah mesin atau mekanisme yang di gunakan mengubah masukan menjadi keluaran. Pengolah memiliki peranan yang penting karena di sinilah proses perubahan dan pendayagunaan masukan
(19)
terjadi sehingga menghasilkan keluaran yang sesuai dengan tujuan sistem.
8. Sasaran dan Tujuan
Suatu sistem pasti memilik sasaran atau tujuan (goal). Tujuan merupakan hal akhir yang ingin di capai oleh suatu sistem, sedangkan sasaran merupakan hal-hal yang menjadi objek dan titik fokus untuk meraih tujuan.
2.1.2 Klasifikasi Sistem
Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara suatu komponen dengan komponen lainnya. Karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistem dapat di klasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu:
1. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem abstrak dan fisik.
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik yaitu sistem yang ada secara fisik.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah dan sistem buatan. Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam tidak di buat oleh manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sistem yang di rancang oleh manusia atau di buat oleh manusia. 3. Sistem di klasifikasikan sebagai sistem tertentu dan sistem tidak
tertentu.
(20)
yang sudah dapat di prediksi. Sedangkan sistem tidak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat di prediksi karena unsur probabilitas.
4. Sistem dapat di klasifikasikan sebagai sistem tertutup dan sistem terbuka.
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan pihak luarnya. Sedangkan sistem terbuka dalah sistem yang berhubungan dengan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
2.2 Definisi Informasi
Telah di ketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Beberapa ahli mendefinisikan informasi sebagai berikut :
Menurut Drs. Zulkifli Amsyah, MLS (2003:2), informasi adalah data yang di olah, di bentuk, atau di manipulasi sesuai dengan keperluan tertentu.
Menurut Edhy Susanto (2004:4), Informasi merupakan pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat di rasakan akibatnya secara langsung saat itu juga atau tidak langsung pada saat yang akan datang.
(21)
Menurut Adi Nugroho, ST.,MMSI (2004:5,6), Informasi adalah data yang di olah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi pengguna.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa informasi adalah suatu data yang telah di peroses atau di olah yang berguna dan bermanfaat bagi yang membutuhkan. Sedangkan data yang di maksudkan di atas adalah fakta tentang kejadian nyata yang dapat di rekam dan di simpan pada suatu media.
2.2.1 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat memberikan informasi sehingga perlu di olah lebih lanjut. Untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu di jelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau di butuhkan dalam menghasilkan informasi. Siklus informasi atau siklus pengolah data dapat di lihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.1 Siklus Informasi
(Sumber : Al-bahra bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi,2005)
2.2.2 Kualitas Informasi
Kualitas informasi merupakan salah satu yang benar-benar di perhatikan karena tingkat nilai suatu informasi di tentukan oleh kualitas informasi itu sendiri, kualitas informasi tergantung dari 3 (tiga) hal, yaitu :
Input (Data) Proses pengolahan data Output (informas i)
(22)
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan yang terjadi dan tidak menyesatkan. Akurat juga memiliki arti bahwa informasi harus jelas maksudnya.
2. Tepat Waktu.
Berarti informasi yang datang ke penerima harus tepat waktu, tidak boleh ada keterlambatan karena jika informasi yang datang tidak tepat waktu maka akan menghambat dalam pengambilan keputusan. 3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat bagi yang membutuhkan dan informasi untuk tiap-tiap orang antara satu dengan yang lainnya berbeda.
2.3 Definisi Sistem Informasi
Menurut Al-bahra bin Ladjamudin (2005:13) Sistem informasi adalah sebuah sistem yang di buat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu mengendalikan organisasi.
Menurut Efraim Turban, R. Kelly Rainer dan Richard (2006:49), mendefinisikan bahwa sistem informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan tertentu.
Menurut Jogiyanto (2005:11), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
(23)
mendukung operasi bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
2.3.1 Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen atau disebut juga dengan blok bangunan. Blok tersebut masing-masing saling berinteraksi untuk membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran. Komponen / blok tersebut yaitu :
1. Komponen Masukan
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem Informasi. 2. Komponen Model
Terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang di inginkan.
3. Komponen Output (komponen Keluaran)
Produk atau hasil akhir dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
(24)
4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi di gunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan, dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output dan membantu pengendalian sistem.
5. Komponen Basis Bata
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya.
6. Komponen Kontrol
Komponen kontrol merupakan pengendalian yang di rancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.
Dari keenam komponen di atas harus ada bersama-sama dan membentuk satu kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada maka sistem informasi tidak bisa menjalankan fungsinya, yaitu pengolahan data yang menghasilkan informasi yang akurat tepat waktu dan relevan.
2.4 Arsitektur Aplikasi
2.4.1 Definisi Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan computer yang di hubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya (seperti file dan printer). Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 buah jaringan atau lebih Komputer yang saling berhubungan antara satu dengan
(25)
yang lainnnya. Adapun jenis-jenis jaringan komputer yaitu: 1. Local Area Network (LAN) / Jaringan Area Lokal
LAN adalah jaringan Komputer lokal yang di miliki oleh sebuah organisasi, di mana perangkat jaringan yang saling terhubung terletak di dalam sebuah gedung atau antar gedung yang berjarak beberapa km.
2. Metopolitan Area Network (MAN)
MAN adalah Jaringan komputer yang jangkauannya mencakup kota, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi.
3. Wide Area Network (WAN)
WAN adalah Jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari LAN dan MAN yaitu antar negara dan antar benua.
2.4.2 Topologi Jaringan Komputer
Topologi suatu jaringan di dasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum di pakai adalah :
1. Topologi Jaringan Mesh
Topologi jaringan ini menerapkan hubungan antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus di sediakan untuk membentuk jaringan Mesh adalah jumlah sentral di kurangi 1 (n-1, n = jumlah sentral). Tingkat kerumitan jaringan sebanding dengan meningkatnya jumlah sentral yang terpasang. Dengan demikian di samping kurang ekonomis
(26)
juga relatif mahal dalam pengoperasiannya. Di bawah ini gambar topologi jaringan mesh yang terdapat pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Topologi Jaringan Mesh (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)
2. Topologi Jaringan Bintang (Star)
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral di buat sebagai sentral pusat. Bila di bandingkan dengan sistem mesh, sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang di pikul sentral pusat cukup berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar. Di bawah ini gambar topologi jaringan bintang (Star) yang terdapat pada gambar 2.3
(27)
Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bintang (Star) (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)
3. Topologi Jaringan Bus
Pada topologi ini semua sentral di hubungkan secara langsung pada medium transmisi dengan konfigurasi yang di sebut Bus. Transmisi sinyal dari suatu sentral tidak di alirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan mesh atau bintang, yang pada kedua sistem tersebut dapat di lakukan komunikasi atau interkoneksi antar sentral secara bersamaan. Topologi jaringan bus tidak umum di gunakan untuk interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya di gunakan pada sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan bus yang terdapat pada gambar 2.4
(28)
Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)
4. Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini di sebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya di gunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah di gambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin ke atas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok di gunakan pada sistem jaringan komputer. Di bawah ini gambar topologi jaringan pohon (Tree) yang terdapat pada gambar 2.5
Gambar 2.5 Topologi Jaringan Pohon (Tree) (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)
(29)
5. Topologi Jaringan Cincin (Ring)
Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus di hubungkan satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus di rancang agar dapat berinteraksi dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari topologi jaringan ini antara lain :
a. tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana).
b. jika ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka aliran trafik dapat di lewatkan pada arah lain dalam sistem.
Di bawah ini gambar topologi jaringan cincin (Ring) yang terdapat pada gambar 2.6
Gambar 2.6 Topologi Jaringan Cincin (Ring) (Sumber : http://nic.unud.ac.id/19-05-2009)
Yang paling banyak di gunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe bus dan pohon (tree), hal ini karena alasan kerumitan,
(30)
kemudahan instalasi dan pemeliharaan serta harga yang harus di bayar. Tapi hanya jaringan bertipe pohon (tree) saja yang di akui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak akan mempengaruhi hubungan client yang lain.
2.5 Definisi Client Server
Sistem Client Server ini terdiri atas dua komponen atau mesin utama, yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data dan server berisi DBMS dan basis data. Setiap aktivitas yang di kehendaki para pemakai akan lebih dulu di tangani oleh client. Client kemudian mengupayakan agar semua proses “sebisa mungkin” di tanggani sendiri. Jika ada proses yang harus melibatkan data yang tersimpan pada basis data, maka client melakukan “kontak” dengan server.
Ada dua macam implementasi sistem client-server. Bentuk yang pertama yang lebih sederhana dapat di terapkan pada sebuah jaringan komputer local (LAN), di mana fungsi client yaitu menangani sebagian besar proses pengolahan data seperti perhitungan, perulangan, pembandigan dan fungsi workstation yaitu untuk menangani interaksi dengan pemakai, menerima data masukan dan menayangkan hasil pengolahan untuk di satukan. Bentuk yang kedua, aplikasi basis data tidak dapat di tempatkan di workstation, tetapi di pasang pada setiap client yang jumlah client tersebut jauh lebih sedikit. Client – client ini di tempatkan pada lokasi yang jauh lebih dekat pada kumpulan workstation. Jadi setiap client dan sejumlah workstation membentuk sebuah LAN tersendiri. Karena client – client ini merupakan basis tempat aplikasi data yang disimpan dan turut
(31)
menangani proses-proses dalam aplikasi, maka bagi workstation,client ini di pandang sebagai server aplikasi.
Pada bentuk yang pertama, setiap interaksi antara pemakai dan basis data di tangani oleh dua lapisan fungsi yaitu client workstation dan server, sehingga sering pula di sebut arsitektur 2-pier. Sedang pada bentuk yang kedua, seringkali di sebut arsitektur 3-pier, karena setiap interkasi antara pemakai dan basis data di tangani oleh tiga lapisan fungsi dan sekaligus tiga mesin berbeda, yaitu workstation, lalu client dan terakhir server.
Aplikasi client server dapat memberikan penyelesaian – penyelesaian sebagai berikut :
1. Setiap departemen / bagian dapat mengkases data yang merupakan bagian di mana dia berada.
2. Memberikan pengaksesan data kepada pengambil keputusan dalam bentuk yang sesuai.
3. Data dapat di peroleh secara terpusat sehingga intergrasi data dapat di jaga. 4. Membagi tugas antara client dan server
5. Dapat memakai kemampuan integrasi data yang di berikan oleh server database.
6. Mengurangi kepadatan lalu lintas jaringan karena hanya sebagian data yang di kirimkan ke client, bukan seluruh tabel.
(32)
2.6 Sekilas Tentang VB 6.0
Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah untuk di pelajari. Basis bahasa pemrograman yang di gunakan dalam visual basic adalah bahasa BASIC (Beginners All-Purpose Symbolic Intruction Code) yang merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah di pelajari. Dengan visual basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI (Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau gambar.
Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang dapat di gunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik aplikasi kecil, sederhana, hingga ke aplikasi pengolahan database.
2.7 Sekilas Tentang SQL Server 2000
SQL Server 2000 di luncurkan pada tahun 2000. SQL Server ini merupakan pengembangan dari versi sebelumnya yaitu SQL Server versi 7.0 yang di luncurkan tahun 1999. Microsoft SQL Server 2000 merupakan salah satu database relational yang banyak di gunakan oleh dunia usaha baik perusahaan-perusahaan besar maupun menengah. SQL Server 2000 ini di rancang untuk penggunaan aplikasi dengan arsitektur client-server. Sehingga dengan menggunakan SQL server memungkinkan pengguna dapat mengolah data dalam database terpusat atau yang sering disebut sebagai server.
(33)
2.8 Sekilas Tentang Crystal Report
Crystal report merupakan salah satu aplikasi perangkat lunak yang di khususkan untuk membuat, menganalisa dan menerjemahkan informasi yang terkandung dalam database atau program ke dalam berbagai jenis laporan yang sangat fleksibel. Crystal report sudah di sertakan pada Visual Basic versi 3, pada daftar setup sebagai tools pelengkap. Dengan crystal report dapat membuat laporan yang kompleks dengan cepat dan mudah.
2.9 Penjualan Tiket Langsung
Membeli tiket langsung pada loket penjualan yang tersedia di loket penjualan dengan cara calon pengunjung mendatangi langsung loket penjualan dan langsung membeli tiket sesuai dengan keinginan, dan sebagai bukti pengunjung yang telah membeli tiket, pengunjung akan di beri selembar kertas yaitu berupa tiket.
(34)
28 3.1 Objek Penelitian
Lokasi penelitian yang di lakukan oleh peneliti yaitu di CAS WATERPARK yang beralamat di Jln. AMD Lintas Timur, Kp.Cikole Kel. Sukaratu Kec. Majasari Kab. PANDEGLANG- BANTEN Telp (0253-5207243)
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal dari keinginan putra Bapak Mulyadhi Royal, yang memimpikan tersedianya sarana olahraga (terutama kolam renang) yang memadai di Kabupaten PANDEGLANG. Karena saat itu, kalaupun ada tetapi letaknya cukup jauh dari rumah. Untuk mewujudkan impian sang anak serta di dorong oleh jiwa pendidik agar anak-anak usia sekolah yang berada di wilayah cikole dan sekitarnya bisa mengembangkan olahraga renang, maka pada pertengahan tahun 2005 di bangunlah tiga buah kolam renang yang di bagi untuk anak-anak, remaja dan dewasa. CAS WATERPARK, bukanlah nama awal dari lokasi ini, CAS itu sendiri kepanjangan dari Cikole Air Sprite, karena banyak pengunjung yang mengatakan bahwa air kolam renang di Cikole, rasanya asam dan seperti minuman bersoda. Dan akhirnya panggilan CAS WATERPARK ini lebih populer sejak tahun 2008. Sedangkan nama perusahaan sebenarnya adalah Royal Tirta Anugrah.
(35)
3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan
Adupun visi dan misi Perusahaan Royal Tirta Anugrah adalah : 3.1.2.1 Visi Perusahaan
Visi Perusahaan Royal Tirta Anugrah adalah :
• Menjadi usaha pariwisata yang bisa melayani semua kebutuhan konsumen sehingga dapat memberikan kepuasan lahir dan batin. • Menjadi usaha pariwisata yang berkembang dan maju pesat sehingga
berguna dan mampu membawa perkembangan bagi Kota PANDEGLANG.
3.1.2.2 Misi Perusahaan
• Pemimpin CAS WATERPARK bersama-sama dengan karyawan, gotong-royong melakukan yang terbaik untuk memajukan objek wisata CAS WATERPARK.
• Menjalankan bisnis jasa pariwisata yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi perusahaan merupakan bangunan fungsi bagian-bagian management yang tersusun dari satu kesatuan hubungan yang menunjukkan tingkatan fungsi, tugas, wewenang, dan tanggung jawab dalam management perusahaan
Dengan melihat struktur organisasi dari suatu perusahaan, kita bisa mendapatkan sedikit gambaran mengenai kegiatan operasional perusahaan tersebut dan bagaimana kepemimpinan perusahaan tersebut.
(36)
Gambar 3.1 Struktur Organisasi
3.1.4 Deskripsi Tugas
Adapun uraian-uraian dari seluruh SDM yang ada di CAS WATERPARK adalah sebagai berikut:
1. Owner (pemilik)
Membawahi seluruh Departemen dan memiliki wewenang untuk mengambil segala keputusan yang bersangkutan dengan kebijakan CAS WATERPARK
(37)
2. Manager
a. Membawahi semua departemen, bertugas mengawasi kerja personal dan melaporkan kepada pemilik serta menjalakan kebijakan yang di ambil pemilik.
b. Bertanggung jawab untuk seluruh operasi CAS WATERPARK seperti aktivitas keuangan, hubungan internal (dengan pemilik dan karyawan) dan eksternal (dengan masyarakat dan pejabat setempat) serta bertanggung jawab atas turun naiknya aset dan untung ruginya CAS WATERPARK.
3. Bagian Keuangan
Bertanggun jawab mengatur dan mencatat segala aktivitas keuangan yang ada di perusahaan baik pemasukan kas atau pengeluaran kas. 4. Human Resources Development
Bertanggung jawab mengenai urusan kepagawaian, bertugas untuk mengetahui keadaan para karyawan mulai dari masalah pekerjaan sampai dengan masalah pribadi, dan bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah-masalah karyawan dan masalah sekitar. 5. Petugas Loket Renang
Bertanggung jawab atas pelayanan dan penyediaan tiket renang dan seluruh transaksi tiket renang yang ada kepada pengunjung CAS WATERPARK.
(38)
6. Petugas Loket Wahana
Bertanggung jawab atas pelayanan dan penyediaan tiket wahana dan seluruh transaksi tiket wahana yang ada kepada pengunjung CAS WATERPARK.
7. Bagian Restoran
Bertanggung jawab menyediakan kebutuhan primer berupa makan dan minuman petugas kitchen. Selain itu juga bertugas mengolah bahan makanan mentah menjadi makanan siap untuk di santap.
a. Petugas Kafe bertanggung jawab menjual makanan ringan maupun makanan berat sesuai pesanan pengunjung.
8. Bagian swimming pool
Bertanggung jawab memelihara kebersihan kolam renang dan menjaga kestabilan air kolam.
9. Bagian Enggineering
Bertanggung jawab menangani,menjaga dan memperbaiki keadaan fisik CAS WATERPARK, menangani urusan kelestarian, dan memelihara tanaman yang berada di lingkungan WATERPARK.
a. Garderner bertanggung jawab memelihara tanaman yang berada di lingkugan CAS WATERPARK.
b. Mecahnical and Elektrical (M & E) bertanggung jawab memperbaiki setiap kerusakan listrik di lingkungan CAS WATERPARK.
(39)
c. Civil bertanggung jawab memperbaiki furniture dan membuat alat-alat kayu yang di butuhkan CAS WATERPARK.
3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif. Di mana Metode Pendekatan kualitatif menekankan pada makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Metode kualitatif juga merujuk pada “cara-cara” mempelajari berbagai aspek kualitatif dari kehidupan sosial yang mencangkup ragam di mensi sosial dari tindakan dan keadaan hingga proses, dan peristiwa sebagaimana di mengerti dan berdasarkan kontruksi dan makna yang di organisasikan oleh dan melalui praktek sosial.
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Menurut Umi Narimawati (2008) jenis data dapat di bagi menjadi 2, yaitu:
a. Data primer
Data primer adalah data yang di dapat langsung dari unit pengamatan penelitian.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang sudah di olah terlebih dahulu oleh pihak pertama.
(40)
3.2.2.1Sumber Data Primer
Sumber data primer terdiri dari: a. Observasi atau pengamatan
Observasi ini di lakukan dengan cara melakukan peninjauan langsung atau pengamatan langsung di CAS WATERPARK dengan cara melihat proses pelayanan tiket yang berjalan.
b. Wawancara atau interview
Wawancara ini di lakukan dengan mengajukan pertanyaan terhadap personil-personil yang terlibat langsung dengan sistem sehingga penulis dapat mengetahui lebih jauh mengenai permasalahan-permasalahan dalam sistem yang ada terutama prosedur kerja sistem. Wawancara ini di lakukan pada beberapa petugas sub Bagian yang ada di CAS WATERPARK
3.2.2.2Sumber Data Sekunder
Data yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang di teliti. Penelitian ini di lakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang nyata yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang di peroleh. Data tersebut di peroleh dari dokumen-dokumen yang di dapat pada Sub bag Receptionist / Administrasi CAS WATERPARK.
(41)
3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode terstruktur. Melalui pendekatan terstruktur permasalahan-permasalahan yang kompleks dapat di pecahkan ke dalam sub-sub yang lebih kecil untuk mendapatkan jawaban dari permasalah yang timbul dan hasil dari sistem di harapkan dapat memudahkan pemakai.
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Di dalam pengembangan sistem paradigma yang di gunakan oleh penulis adalah paradigma Prototyping
Gambar 3.2 Prototype
(sumber : http://riahandayani06720025.wordpress.com/ -pemodelan-pengembangan-sistem/ 15/00/2009)
(42)
Berikut ini akan di uraikan tahapan-tahapan pengembangan perangkat lunak dengan menggunakan metode prototyping di antaranya yaitu :
1. Pengumpulan kebutuhan
Pelanggan dan pengembang bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan, dan garis besar sistem yang akan dibuat.
2. Membangun prototyping
Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan (misalnya dengan membuat input dan format output)
3. Evaluasi protoptyping
Evaluasi ini di lakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang di bangun sudah sesuai dengan keinginann pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping di revisi dengan mengulangi langkah 1, 2 , dan 3.
4. Mengkodekan sistem
Dalam tahap ini prototyping yang sudah di sepakati di terjemahkan ke dalam bahasa pemrograman yang sesuai
5. Menguji sistem
Setelah sistem sudah menjadi suatu perangkat lunak yang siap pakai, harus di test dahulu sebelum di gunakan.
(43)
6. Evaluasi Sistem
Pelanggan mengevaluasi apakah sistem yang sudah jadi sudah sesuai dengan yang di harapkan. Jika ya, langkah 7 di lakukan, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5.
7. Menggunakan sistem
Perangkat lunak yang telah di uji dan di terima pelanggan siap untuk di gunakan.
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan 1. Flow Map
Flowmap merupakan representasi grafik dari sistem informasi, proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan-masukan, keluaran-keluaran dan file-file serta entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi tersebut. Bagan ini menggunakan simbol-simbol yang sama dengan yang di gunakan di dalam bagan alir sistem yang menggambarkan suatu prosedur dalam sistem.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan diagram arus data yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem secara global atau menyeluruh dari suatu sistem informasi berkaitan dengan aliran-aliran sistem dengan bagian-bagian luar.
3. Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) merupakan model dari sistem untuk menggambarkan bagian sistem ke model yang lebih kecil. Salah
(44)
satu keuntungan menggunakan DFD adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang yang tetap dan sesuai dengan sistem. Sehingga user dan analis mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data. Kamus data ini sangat membantu analis sistem dalam mendefinisikan data yang mengalir di dalam sistem, sehinggan pendefinisian data itu dapat di lakukan dengan lengkap dan terstruktur.
5. Perancangan Basis Data
Basis data merupakan suatu kumpulan data terhubung yang di simpan secara bersama-sama pada suatu media tanpa mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data. Di dalam lingkungan basis data, data lebih mudah di gunakan. Basis data merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi, karena merupakan basis dalam menyediakan informasi bagi para pemakai.
a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud suatu database yang mudah
(45)
untuk di modifikasi. Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sedehana dan mudah untuk di atur. Normalisasi juga merupakan suatu prosedur untuk memastikan bahwa suatu model data memenuhi standar, yaitu meminimumkan duplikasi data, meyediakan fleksibilitas untuk kebutuhan fungsional yang berbeda dan memungkinkan suatu model untuk di gambarkan dalam berbagai perancangan database.
b. Entity Relation Diagram
ERD adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (storage data) dalam system secara abstrak. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan menjabarkan proses yang harus di lakukan. ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.
c. Tabel Relasi
Relasi adalah hubungan antara tabel yang merepresentasikan hubungan antar obyek di dunia nyata. Macam-Macam Relasi antar tabel:
1. One-to-many. Misalkan terdapat relasi antara tabel ibu dan tabel anak dengan nama relasi "mempunyai" dan relasinya one-to-many. Artinya satu record pada tabel ibu boleh berelasi (mempunyai) dengan banyak record pada tabel anak. Namun satu record pada tabel anak hanya boleh
(46)
berelasi dengan satu record saja pada tabel ibu Gambar relasi one-to-many:
2. One-to-one. Jika dua tabel berelasi one-to-one artinya setiap record di entitas pertama hanya akan berhubungan dengan satu record di entitas kedua begitu pula sebaliknya. Conrohnya relasi antara tabel pegawai dan alamat pegawai. Satu record pegawai hanya berhubungan dengan satu record alamat pegawai beitu pula sebaliknya. Entitas 3 merupakan atribut yang unik di entitas 4. Gambar relasi one-to-one:
3. Many-to-many. Jika tabel satu berelasi dengan tabel dua dengan relasi any-to-many artinya ada banyak record di entitas satu dan entitas dua yang saling berhubungan satu sama lain. Contohnya relasi many-to-many antara tabel transaksi dan barang. Satu record transaksi bisa berhubungan dengan banyak record barang, begitu pula sebaliknya. Gambar relasi many-to-many:
(47)
3.2.4 Pengujian Software
Pengujian black box merupakan pendekatan pengujian yang ujinya di turunkan dari spesifikasi program atau komponen. Pengujian black box di gunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang di rancang. Kebenaran perangkat lunak yang di uji hanya di lihat berdasarkan keluaran yang di hasilkan dari data atau kondisi masukan yang di berikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut.
Faktor-faktor pengujian yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Reliability
Menekankan bahwa aplikasi akan di laksanakan dalam fungsi sesuai yang di minta dalam periode waktu tertentu. Pembetulan proses tersangkut kemampuan sistem untuk memvalidasi proses secara benar. 2. File Integrity
Menekankan pada data yang di masukkan melalui aplikasi akan tidak bisa di ubah. Prosedur yang akan memastikan bahwa file yang di gunakan benar dan data dalam file tersebut akan di simpan sekuensial dan benar.
(48)
3. Authorization
Menjamin data di proses sesuai dengan ketentuan manajemen. Authorisasi menyangkut proses transaksi secara umum dan khusus. 4. Easy of use
Menekankan perluasan usaha yang di minta untuk belajar, mengoperasikan dan menyiapkan inputan, dan menginterpretasikan output dari sistem. Faktor ini tersangkut terhadap interaksi antara manusia dan sistem.
(49)
43 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Pada tahapan ini peneliti akan menjelaskan dan memberikan gambaran mengenai sistem yang berjalan di CAS WATERPARK. Untuk lebih lengkapnya akan di jelaskan dibawah ini.
4.1.1 Analisis Dokumen
Analisis dokumen adalah kegiatan menganalisa semua dokumen yang di gunakan dalam sistem informasi yang sedang berjalan pada CAS WATERPARK. Jenis - jenis dokumennya yaitu:
1. Data pengunjung kolam renang dan wahana. 2. Buku pembelian tiket kolam renang dan wahana. 3. Laporan pendapatan kolam renang dan wahana
(50)
Untuk semua rincian masing-masing dokumen dapat dilihat pada table 4.1.
Tabel 4.1 Analisis Dokumen
No Dokumen Uraian
1 Data pengunjung Deskripsi :
Data pengunjung yang di berikan pengunjung kepada loket tiket.
Fungsi : Sebagai informasi data pengunjung kepada petugas loket
Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : Id, Nama_customer, Alamat, No_telp, Kabupaten/Kota
2 Buku Pembelian Tiket
Deskripsi :
Dokumen yang berisi data pengunjung yang membeli tiket
Fungsi : Untuk menyimpan data tamu dan data tiket.
Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : No_tiket, Jenis Tiket, Nama_customer, Harga, Banyaknya, Jumlah.
No Dokumen Uraian Uraian
3 Tiket Deskripsi
:
Dokumen yang akan di terima oleh pengunjung pada saat pembelian tiket Fungsi : Sebagai bukti telah melakukan
(51)
pembayaran
Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : No_tiket, Nama_customer, Harga, Banyaknya, Jumlah
Distribusi : Petugas Loket-Pengunjung 4 Laporan
Pendapatan
Deskripsi :
Dokumen yang berisi data pendapatan yang di peroleh dari hasil penjualan tiket.
Fungsi : Melaporkan hasil pendapatan kepada bagian keuangan dan manager.
Sumber : Petugas Loket Tiket
Atribut : No_tiket, Tipe tiket, jumlah, Jumlah pendapatan
Distribusi : Petugas Loket-Keuangan Petugas Loket-Manager
(52)
4.1.2 Analisis Prosedur Sistem Informasi Tiketing Yang Berjalan Di bawah ini deskripsi sistem informasi tiketing yang berjalan pada CAS WATERPARK. Untuk lebih jelasnya akan di jelaskan dengan prosedur di bawah ini.
a. Prosedur pembelian tiket kolam renang CAS WATERPARK
Pada prosedur ini akan di bahas mengenai bagaimana proses tiketing di CAS WATERPARK . Proses-proses tersebut yaitu:
1. Calon pengunjung datang langsung ke CAS WATERPARK.
2. Petugas loket menuliskan data pengunjung dan di simpan dalam arsip 3. Petugas menyerahkan tiket kepada pengunjung dengan catatan
pengunjung sudah melakukan pembayaran tunai seharga tiket yang di pesan
4. Pengunjung dapat menikmati fasilitas kolam renang yang di sediakan. 5. Petugas membuat laporan sebanyak 3 rangkap, 1 sebagai arsip, 1 di
serahkan kepada bagian keuangan, dan 1 lagi di serahkan kepada manager.
b. Prosedur pembelian tiket wahana di CAS WATERPARK 1. Pengunjung mendatangi loket tiket wahana
2. Petugas mencatat data pengunjung dan menyimpannya ke dalam arsip wahana
3. Setelah pengunjung membayar harga tiket, maka petugas memberikan tiketnya kepada pengunjung
(53)
4. Petugas membuatkan laporan pendapatan sebanyak 3 rangkap, 1 di arsipkan, 1 di serahkan kebagian keuangan, dan 1 lagi di serahkan kepada manager.
4.1.2.1. Flow map
Model dari sistem informasi tiketing pada CAS WATERPARK yang berjalan dapat di gambarkan dalam bentuk Flow Map seperti gambar di bawah ini:
(54)
a. Flowmap pembelian tiket kolam renang CAS WATERPARK
Gambar 4.1 flowmap pembelian tiket kolam renang yang sedang berjalan Keterangan Arsip Pembelian Tiket Kolam Renang A
(55)
b. Flowmap pembelian tiket wahana di CAS WATERPARK
Gambar 4.2 flowmap pembelian tiket wahana yang sedang berjalan Keterangan Arsip Pembelian Tiket Wahana B
(56)
4.1.2.2 Diagram Konteks
Pada diagram kontek yang terdapat pada gambar 4.3 akan menggambarkan mengenai aliran data yang mengalir pada ruang lingkup di CAS WATERPARK.
Gambar 4.3 Diagram Konteks
Pada gambar 4.3 diagram kontek di atas dapat di simpulan bahwa dalam sistem informasi tiketing ini terdapat dua entitas yaitu:
1. Entitas Eksternal
Entitas eksternal dalam Sistem Informasi Tiketing di CAS WATERPARK yaitu: Pengunjung, Bagian Keuangan dan Manager. 2. Entitas Internal
Entitas internal dalam Sistem Informasi Tiketing di CAS WATERPARK yaitu semua entitas yang ikut terlibat dalam proses
(57)
pengolahan data pada sistem informasi tersebut. Entitas internal tersebut diantaranya: Petugas Loket. Kolam Renang dan Petugas Loket Wahana.
4.1.2.3. Data Flow Diagram (DFD)
DFD berfungsi untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan di kembangkan secara logika tanpa memperhatikan lingkungan fisik di mana data tersebut mengalir. DFD yang sedang berjalan di gambarkan sebagai berikut :
Gambar 4.4 Data Flow Diagaram Level 0 yang sedang berjalan
Berikut ini adalah DFD level 1 untuk proses 1, proses 2 dan proses 3, yaitu bagian dari proses mengelola data pendaftaran dan laporan pendapatan bagian kolam renang dan wahana yang terdapat pada gambar 4.5.
(58)
Gambar 4.5 Data flow Diagram Level 1 Proses 1, 2 dan 3 yang sedang berjalan
4.1.3 Evaluasi Sistem yang sedang berjalan
Pada CAS WATERPARK terdapat masalah pada sistem yang sedang berjalan yaitu pada bagian petugas loket yaitu keterlambatan dalam pemberian informasi data pengunjung yang membeli tiket kolam renang dan wahana di karenakan proses pencarian datanya di lakukan secara terpisah artinya setiap pengunjung datanya harus di periksa satu persatu berdasarkan buku arsip masing-masing bagian. Pada bagian loket kolam renang dan wahana terdapat keterlambatan di dalam pendokumentasian datanya. Pada bagian petugas loket juga terdapat keterlambatan dalam menghitung seluruh
(59)
jumlah biaya tiket yang di keluarkan dan pembuatan laporan pendapatan baik bagian kolam renang dan wahana
Tabel 4.2 Evaluasi sistem yang berjalan
Bagian Permasalahan Rencana Penyelesaian Petugas Loket Kurang cepatnya
pemberian informasi tentang data
pengunjung baik bagian kolam renang dan wahana
Membuat database agar seluruh data informasi dapat terdokumentasi baik dengan berurutan
Tabel 4.3 Evaluasi sistem yang berjalan (Lanjutan)
Bagian Permasalahan Rencana Penyelesaian
Petugas Loket
Keterlambatan dalam proses perhitungan biaya total kolam renang dan wahana.
Membuat proses perhitungan biaya total yang terkomputerisasi.
Petugas Loket
Kesulitan dalam membuat laporan pendapatan kolam renang dan wahana
Membuat menu form yang menyediakan laporan-laporan tersebut dengan otomatis dan secara periode.
(60)
Petugas Loket
Keterlambatan dalam melakukan pendataan data pengunjung kolam renang dan wahana juga pendokumentasian datanya.
Membuat database agar seluruh data
pengunjung baik bagian kolam renang dan wahana dapat terdokumentasi dengan rapih dan berurutan.
4.2 Perancangan Sistem
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Untuk mempermudah dalam pengolahan data pengunjung dan dalam penyimpanan datanya maka di perlukan adanya pembuatan sistem informasi atau pengembangan sistem informasi, sehingga informasi yang di hasilkan lebih cepat dan akurat.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem yang di usulkan
Usulan yang di ajukan adalah di buatnya sistem informasi yang terintegrasi dalam pengolahan data pengunjung dengan menggunakan database untuk penyimpanan datanya sehingga mempermudah dalam proses pengolahan dan penyimpanan datanya.
4.2.3 Perancangan Prosedur yang di usulkan
Pada perancangan prosedur sistem informasi tiketing yang di usulkan ada sedikit perbedaan di antaranya yaitu penyimpanan data-data ke dalam
(61)
satu database yang terpusat, dan pembuatan laporan menjadi satu proses. pada prosedur pelayanan tiketing yang di usulkan sudah menggunakan pengolahan berbasis komputer. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar flow map dan DFD dari prosedur sistem informasi yang di usulkan.
1. Prosedur pemesanan tiket kolam renang yang di usulkan:
Untuk sistem yang di buat maka ada dua bagian yang menjadi sistem, yang pertama adalah petugas loket kolam renang dan petugas loket wahana. Adapun prosedur yang ada di bagian pemesanan tiket kolam renang adalah sebagai berikut:
a) Petugas akan menginputkan data pengunjung terlebih dahulu b) Petugas menyimpannya kedalam database
c) Petugas akan mencetak tiket kolam renang dan memberikannya kepada pengunjung setelah pengunjung melakukan pembayaran d) Petugas membuat laporan pendapatan dua rangkap di bagian kolam
renang
e) Petugas akan melaporkan setiap harinya kepada manager dan keuangan.
2. Prosedur pemesanan tiket Wahana yang di usulkan:
Sama halnya dengan prosedur yang terdapat pada pemesanan tiket dibagian kolam renang, Bagian pemesanan tiket pemakaian wahana pun mempunyai prosedur sebagai berikut:
a) Petugas akan menginputkan data pengunjung terlebih dahulu b) Petugas menyimpannya ke dalam database
(62)
c) Petugas akan mencetak tiket wahana dan memberikannya kepada pengunjung setelah pengunjung melakukan pembayaran
d) Petugas membuat laporan pendapatan dua rangkap di bagian wahana
e) Petugas akan melaporkan setiap harinya kepada manager dan keuangan.
4.2.3.1 Flow Map
Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan oleh peneliti maka Flowmap sistem tiketing yang di usukan pada CAS WATERPARK dapat di lihat pada gambar berikut:
a. Flowmap pembelian tiket kolam renang
Pada gambar 4.6 menggambarkan bagaimana prosedur pemesanan tiket kolam renang yang di usulkan di CAS WATERPARK.
(63)
(64)
b. Flowmap pembelian tiket wahana
Pada gambar 4.7 menggambarkan bagaimana prosedur pemesanan tiket wahana yang di usulkan di CAS WATERPARK.
(65)
4.2.3.2 Diagram Kontek
Berikut adalah gambar dari diagram konteks sistem informasi pelayanan tiketing yang di usulkan CAS WATERPARK yang terdapat pada gambar 4.8.
Gambar 4.8 Diagram Konteks
4.2.3.3 Data Flow Diagram
Berikut ini adalah gambar DFD level 0 dari sistem yang di usulkan pada CAS WATERPARK yang terdapat pada Gambar 4.9.
(66)
Gambar 4.9 DFD level 0 yang di usulkan di CAS WATERPARK
Pada gambar DFD level 0 diatas dari sistem yang di usulkan di atas dapat kita lihat bahwa terdapat tiga proses utama dalam sistem pelayanan tiket. Ketiga proses tesebut dapat di pecah menjadi sub-sub proses secara mendetail.
Berikut ini adalah DFD level 1 untuk proses 1.0, yaitu bagian dari proses mengelola data pemesanan tiket kolam renang yang terdapat pada gambar 4.10.
(67)
Gambar 4.10 DFD level 1 proses 1 yang di usulkan di CAS WATERPARK
Berikut ini adalah DFD level 1 proses 2.0, yaitu pemecahan dari proses pemesanan tiket wahana terdapat pada gambar 4.11
Gambar 4.11 DFD level 1 proses 2 yang di usulkan di CAS WATERPARK
(68)
Berikut ini adalah DFD level 1 untuk proses 3.0, yaitu bagian dari mengelola data laporan pendapatan bagian kolam renang dan wahana yang tedapat pada gambar 4.12.
Gambar 4.12 DFD level 1 proses 3 yang di usulkan di CAS WATERPARK
4.2.3.4 Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisir dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem. Sehingga user dan analis mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data. Adapun kamus data yang di jabarkan adalah yang mengalir pada data flow diagram (DFD) diagram sebagai berikut :
(69)
Berdasarkan level 0 usulan
a. a. Nama arus data : Data pengunjung kolam renang b. Alias : -
c. Aliran data : pengunjung-proses 1, proses 1-tbl_kolam renang, tbl_kolam renang-proses 1, tbl_kolam renang-proses 3
d. Struktur data : No_pengunjung, namapengunjung, alamat, telepon, kabupaten/kotamadya.
b. a. Nama arus data : Data tiket kolam renang b. Alias : -
c. Aliran data : proses 1-pengunjung, proses 1-tbl_kolam renang, tbl_kolam renang-proses 3
d. Struktur data : tipe_tiket, nama_tiket, harga c. a. Nama arus data : Data tiket wahana
b. Alias : -
c. Aliran data : pengunjung-proses 2, proses 2-tbl_wahana, tb_lwahana-proses 2, tbl_wahana-proses 3 d. Struktur data : tipe_tiket, nama_tiket, harga_tiket
d. a. Nama arus data : Data transaksi tiket kolam renang b. Alias : -
c. Aliran data : proses 2-pengunjung, proses 2-tbl_wahana, tbl_wahana-proses 3
(70)
d. Struktur data : Tanggal_transaksi, No_tiket, Nama_pengunjung, tipe_tiket, nama_tiket , Harga, jumlah, total, bayar, kembali.
e. a. Nama arus data : Data transaksi tiket wahana b. Alias : -
c. Aliran data : proses 2-pengunjung, proses 2-tbl_wahana, tbl_wahana-proses 3
d. Struktur data : Tanggal_transaksi, No_tiket, tipe_tiket, nama_tiket , Harga, jumlah, total, bayar, kembali.
f. a. Nama arus data : Data laporan pendapatan kolam renang b. Alias : -
c. Aliran data : proses 3-manager proses 3-keuangan
d. Struktur data :No_tiket,tanggal, tipet-tiket, jumlah, Harga, Total Paraf
g. a. Nama arus data : Data laporan pendapatan wahana b. Alias : -
c. Aliran data : proses 3-manager proses 3-keuangan
d. Struktur data : No_tiket ,tanggal, tipe-tiket, jumlah, Harga, Total Paraf.
(71)
4.2.4 Perancangan Basis Data 4.2.4.1 Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokan data ke dalam bentuk tabel atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud suatu database yang mudah untuk di modifikasi. Normalisasi bertujuan agar data menjadi lebih sedehana dan mudah untuk di atur serta untuk menghilangkan redudansi data.
a. Bentuk Tidak Normal (Unnormalisasi)
{id_pengunjung, namapengunjung, alamat, telepon, kabupaten/kotamadya, tipe_tiket, nama_tiket, harga, tipe_tiket, nama_tiket, harga_tiket, Tanggal_transaksi, No_tiket, Nama_pengunjung, tipe-tiket,nama_tiket, Harga, jumlah, total, bayar, kembali, Tanggal_transaksi, No_tiket, tipe-tiket, nama_tiket, Harga, jumlah, total, bayar, kembali, No_tiket,tanggal, tipe-tiket, jumlah, Harga, Total Paraf, No_tiket ,tanggal, tipe-tiket, jumlah, Harga, Total Paraf.
b. Bentuk Normal Ke-1 (I-NF)
{id_pengunjung, namapengunjung, alamat, telepon, kabupaten/kotamadya, tipe_tiket, nama_tiket, harga, tipe_tiket, nama_tiket, harga_tiket, Tanggal_transaksi, No_tiket, Nama_pengunjung, tipe-tiket,nama_tiket, Harga, jumlah, total, bayar, kembali, Tanggal_transaksi, No_tiket, tipe-tiket, nama_tiket, Harga, jumlah, total, bayar, kembali}
(72)
c. Bentuk Normal Ke-2 (II-NF)
Pengunjung={*No_pengunjung, namapengunjung, alamat, telepon, kabupaten/kotamadya}
Tiket={* tipe_tiket, nama_tiket, harga}
Transaksi={Tanggal_transaksi, *No_tiket, Nama_pengunjung, tipe-tiket,nama_tiket, Harga, jumlah, total, bayar, kembali, Tanggal_transaksi, No_tiket, tipe-tiket, nama_tiket, Harga, jumlah, total, bayar, kembali}
d. Bentuk Normal Ke-3 (III-NF)
Pengunjung={*id_pengunjung, namapengunjung, alamat, telepon, kabupaten/kotamadya}
Tiket={* tipe_tiket, nama_tiket, harga}
TransaksiRenang={ Tanggal_transaksi, *No_tiket, **id_pengunjung, **tipe-tiket, jumlah, total, bayar, kembali
TransaksiWahana={ Tanggal_transaksi, *No_tiket, **tipe-tiket, jumlah, total, bayar, kembali.
4.2.4.2. Entity Relationship Diagram
Pada gambar 4.12 adalah gambar ERD dari sistem informasi tiketing yang di usulkan
(73)
Gambar 4.13 ERD yang diusulkan
4.2.4.3Tabel Relasi
Pada gambar 4.13 adalah gambar tabel relasi dari sistem informasi tiketing yang di usulkan.
(74)
Gambar 4.14 Tabel Relasi yang di usulkan
4.2.4.4Struktur File
Dalam pembuatan program di butuhkan suatu struktur file yang di maksudkan untuk dapat melakukan kegiatan dalam pengelolan data secara komputerisasi, agar mempermudah sistem kerja komputer.
1. Nama File : Pengunjung Media Penyimpanan : Harddisk Primary Key : Id_pengunjung Keterangan : Data Pengunjung
(75)
Tabel 4.4 Struktur File Tabel Pengunjung
No Nama Atribut Type Size Keterangan
1 Id_pengunjung varchar 6 Id pengunjung Caswaterpark 2 Nama_pengunjung varchar 25 Nama pengunjung Caswaterpark 3 Alamat varchar 35 Alamat pengunjung Caswaterpark
4
Telepon
Integer 10
Telepon pengunjung Caswaterpark
5 Kabupaten/Kota varchar 35 Kota/kabupaten pengunjung
2. Nama File : Tiket Renang Media Penyimpanan : Harddisk Primary Key : Tipe_tiket
Keterangan : Data Tiket Renang
Tabel 4.5 Struktur File Tabel Tiket
No Nama Atribut Type Size Keterangan
1 Tipe_tiket varchar 4 Tipe tiket renang Caswaterpark 2 Nama_tiket varchar 25 Nama tiket berdasarkan tipe tiket 3 Harga_tiket integer 10 Harga tiket berdasarkan tipe tiket
(76)
3. Nama File : Transaksi Tiket Renang Media Penyimpanan : Harddisk
Primary Key : No_tiket
Keterangan : Data Transaksi Tiket Renang
Tabel 4.6 Struktur File Tabel Tiket Renang
No Nama Atribut Type Size Keterangan
1 No_tiket varchar 7 No tiket renang
2 Tanggal Date/time 8 Tanggal transaksi renang 3 Id_pengunjung varchar 10 Id pengunjung caswaterpark 4 Tipe_tiket varchar 20 Tipe tiket renang Caswaterpark 5 Jumlah integer 8 Jumlah tiket renang yang dijual
6
Total integer 8
Total harga tiket renang yang dijual
7
Bayar
integer 8
Pembayaran yang di lakukan pengunjung
8 Kembali integer 8 Sisa hasil pembayaran pengunjung
4. Nama File : Transaksi Tiket Wahana Media Penyimpanan : Harddisk
Primary Key : No_tiket
(77)
Tabel 4.7 Struktur File Tabel Tiket Wahana
No Nama Atribut Type Size Keterangan
1 No_tiket varchar 7 No tiket renang
2 Tanggal Date/time 8 Tanggal transaksi wahana 3 Id_pengunjung varchar 10 Id pengunjung caswaterpark 4 Tipe_tiket varchar 20 Tipe tiket renang Caswaterpark 5 Jumlah integer 8 Jumlah tiket wahan yang dijual
6 Total integer 8
Total harga tiket wahana yang dijual
7 Bayar integer 8
Pembayaran yang dilakukan pengunjung
8 Kembali integer 8 Sisa hasil pembayaran pengunjung
4.2.4.5Kodifikasi
Kodefikasi ini di buat untuk memberikan identitas pada suatu objek. Dengan adanya sistem kodefikasi ini di harapkan dapat mengelola data dengan efisien baik pada saat memasukkan data ke dalam komputer dan mengambil data dan di harapkan tidak adanya redudansi data. Adapun pengkodean tersebut diantaranya :
a. Id_pengunjung YY-XXXX
Nomor urut Pengunjung
(78)
Contoh : PN1001 di mana PN sebagai Kategori Pengunjung dan 1001 sebagai nomor urut pengunjung
b. Tipe tiket Renang YY-XX
Nomor urut Tiket Renang
Kategori Tipe Tiket Renang
Contoh : RG01 dimana RG sebagai Kategori Tipe Tiket Renang dan 01 sebagai nomor urut tipe tiket renang.
c. Tipe tiket Wahana YY-XX
Nomor urut Tiket Wahana
Kategori Tiket Wahana
Contoh : WA01 dimana WA sebagai Kategori Wahana dan 01 sebagai nomor urut tipe tiket wahana
d. No tiket Renang YYY-XXXX
Nomor urut Tiket Renang dan Wahana
Kategori Nomor Tiket Renang
Contoh : NTR1001 di mana NTR sebagai Kategori Nomor Tiket Renang dan 1001 sebagai nomor urut tiket renang
(79)
4.2.5 Perancangan Antar Muka 4.2.5.1Struktur Menu
Struktur menu adalah bagan yang menerangkan urutan dari sistem yang di buat, berikut adalah struktur menu yag di buat untuk sistem informasi ticketing Caswaterpark :
Gambar 4.15 Struktur Menu Sistem Informasi Tiketing
4.2.5.2Perancangan Input
Perancangan input merupakan gambaran interface atau antarmuka tempat memasukan data-data ke dalam sistem. Berikut ini form-form utama untuk input data :
(80)
1. Form Login
Form login di gunakan untuk membedakan hak akses pengguna. Melalui Form login ini pengguna yang boleh masuk sistem adalah pengguna yang mengetahui username dan password serta nama pengguna.
Gambar 4.16 Form Login 2. Form Pengunjung
Form ini di gunakan untuk menginputkan data pengunjung yang memasuki kolam renang oleh petugas loket renang.
(81)
Gambar 4.17 Form Pengunjung
3. Form Tiket Kolam Renang
Form ini di gunakan untuk menginputkan data data yang berhubungan dengan fasilitas kolam renang oleh petugas loket renang.
(82)
Form 4.18 Form Tiket Kolam Renang
4. Form Transaksi Kolam Renang
Form ini di gunakan untuk menginputkan data transaksi kolam renang oleh petugas loket renang.
(83)
Form 4.19 Form Transaksi Tiket Renang
5. Form Laporan Kolam Renang
Form ini di gunakan untuk menginputkan data laporan pendapatan kolam renang setiap periode oleh petugas loket renang
(84)
Form 4.20 Form Laporan Tiket Renang
6. Form Tiket Wahana
Form ini di gunakan untuk menginputkan data data yang berhubungan dengan fasilitas wahana oleh petugas loket wahana.
(85)
Form 4.21 Form Laporan Tiket Wahana
7. Form Transaksi Wahana
Form ini di gunakan untuk menginputkan data transaksi wahana oleh petugas loket wahana.
(86)
Form 4.22 Form Transaksi Tiket Wahana
8. Form Laporan Wahana
Form ini di gunakan untuk menginputkan data laporan pendapatan wahana setiap periode oleh petugas loket wahana.
(87)
Form 4.23 Form Laporan Tiket Wahana
4.2.5.3Perancangan Output
Perancangan output adalah perancangan yang di hasilkan dari pengolahan data pelayanan inap dan dapat di cetak sebagai output.
1. Bukti Transaksi Kolam Renang (Tiket Kolam Renang)
Adalah Tanda dari suatu transaksi yang di lakukan oleh pengunjung yang keluarannya berupa tiket transaksi kolam renang.
(88)
Form 4.24 Form Cetak Transaksi Tiket renang
2. Bukti Transaksi Wahana (Tiket Wahana)
Adalah Tanda dari suatu transaksi yang di lakukan oleh pengunjung yang keluarannya berupa tiket transaksi wahana.
(89)
Form 4.25 Form Cetak Transaksi Tiket Wahana
3. Laporan Kolam Renang
Laporan Kolam Renang merupakan laporan yang di hasilkan dari penjualan tiket yang di beli oleh pengunjung CASWATERPARK.
(90)
Form 4.26 Form Laporan Transaksi Tiket Renang
4. Laporan Wahana
Laporan Wahana merupakan laporan yang di hasilkan dari penjualan tiket wahana yang di beli oleh pengunjung CASWATERPARK.
(91)
Form 4.27 Form Laporan Transaksi Tiket Wahana
4.2.6 Perancangan arsitektur jaringan
Perancangan arsitektur jaringan pada sistem informasi tiketing CASWATERPARK yaitu dengan menggunakan client-server di mana database di simpan komputer server dan komputer client hanya menjalankan program yaitu melakukan penginputan dan mencetak laporan saja. Untuk topologi jaringan peneliti memilih topologi star karena jika salah satu client mengalami kerusakan pada kabel UTP tidak akan mempengaruhi client lain.
(92)
Perancangan arsitektur jaringan Sistem Informasi Tiketing dapat di lihat pada gambar 4.28
(93)
87 5.1 Pengujian
Pengujian perangkat lunak ini menggunakan metode pengujian Black Box. Pengujian Black Box berfokus pada persyaratan atau kebutuhan fungsional perangkat lunak yang di buat.
5.1.1 Rencana Pengujian
Pada pengujian sistem pihak yang menguji adalah user sebagai pengguna sistem yaitu :
1. Bagian Loket Renang 2. Bagian Loket Wahana
Adapun hal-hal yang akan di uji melalui teknik pengujian black box adalah sebagai berikut :
Table 5.1 Rencana Pengujian Sistem Informasi Tiketing Requirement yang diuji Point Uji
Login User Melakukan Login
Data Pengunjung Menambah dan mengedit data Data Tiket Renang Menambah dan mengedit data Data Tiket Wahana Menambah dan mengedit data Data Transaksi TIket Renang Pengisian data transaksi tiket renang
(94)
Tabel 5.2 Rencana Pengujian Sistem Informasi Tiketing lanjutan
Requirement yang diuji Point Uji
Data Transaksi TIket Wahana Pengisian Data transaksi tiket wahana Data Pencarian dan filter data
pengunjung
Melakukan pencarian dan filtrasi data pengunjung.
Data Pencarian dan filter data tiket renang
Melakukan pencarian dan filtrasi data renang.
Data Pencarian dan filter data wahana Melakukan pencarian dan filtrasi data wahana
(95)
5.1.2 Kasus Dan Hasil Pengujian
Berikut ini uraian hasil pengujian di bagian loket renang dengan teknik pengujian black box berdasarkan requirenment pada rencana pengujian :
Table 5.3 Kasus Hasil Pengujian
Requirement Skenario Uji
Hasil yang Diharapkan
Hasil Pengujian
Login User
1 Input Data Login (Data Benar)
User berhasil melakukan login dan dapat menjalankan proses yang ada pada program
[ ] Sesuai [ ] Tidak
2 Input Login(Data Salah)
Muncul Pesan
“Username dan Password anda tidak dikenali ”
[ ] Sesuai [ ] Tidak
Data Pengunjung
1 Input data atau mengedit masih ada yang belum diisi
Muncul pesan “Data Pengunjung masih belum lengkap”
[ ] sesuai [ ] tidak
2 Hapus Data Muncul pesan “data anda akan dihapus?”
[ ] sesuai [ ] tidak
(1)
Gambar 5.25 Form Laporan Tiket Renang
Setelah anda memilih pilihan berdasarkan tanggal, bulan dan tahun maka program akan menampilkan data laporan berdasarkan pilihan tersebut, misalkan pilhan yang di buat berdasarkan tanggal maka tampilanya sebagai berikut
Gambar 5.26 Output Laporan Tiket Renang
9. Menu Laporan Tiket Wahana
Form transaksi data tiket wahana muncul sebagai inputan untuk membuat laporan pertanggal, perbulan,dan pertahun tiket wahana.
(2)
111
Gambar 5.27 Form Laporan Tiket Wahana
Setelah anda memilih pilihan berdasarkan tanggal, bulan dan tahun maka program akan menampilkan data laporan berdasarkan pilihan tersebut, misalkan pilhan yang di buat berdasarkan tanggal maka tampilanya sebagai berikut
(3)
112
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah di uraikan pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan mengetahui sistem ticketing yang sedang berjalan di CAS WATERPARK ini maka penulis menemukan masalah - masalah yang ada dalam sistem menangani transaksi tiket dan transaksi tiket wahana.. 2. Dengan adanya Perancangan Sistem Informasi Tiketing dapat memberikan
kemudahan petugas dalam menjalankan transaksi baik kolam renang maupun wahana sehingga mampu meningkat pendapatan yang di peroleh. 3. Dengan adanya pengujian Perancangan Sistem Informasi Tiketing ini,
maka di harapkan proses transaksi akan lebih baik, cepat dan rapih sehingga data-data transaksi baik bagian kolam renang dan wahana dapat tersimpan dan di jamin kerahasiaan maupun keamanannya.
4. Di harapkan dengan adanya implementasi Perancangan Sistem Informasi Tiketing ini bagian yang terlibat khususnya bagian kolam renang maupun wahana dapat lebih mudah mengelola data pengunjung, dan data transaksinya
(4)
113
6.2 Saran
Adapun saran-saran yang ingin penulis berikan adalah sebagai berikut : 1. Sebaiknya perancangan sistem informasi ini dapat di kembangkan lagi
oleh peneliti lain sehingga menjadi program yang sempurna dan dapat di jalankan dengan baik
2. Tidak hanya Program aplikasi secara dekstop yang di buat untuk memberikan kemudahan transaksi tetapi di buatkan juga program yang di onlinekan yang mampu mempromosikan CAS WATERPARK.
3. Pada bagian wahana sebaiknya di bagi-bagi lagi menjadi beberapa loket untuk setiap permainannya.
4. Program yang di buat seharusnya setiap transaksi baik renang maupun wahana di ikut sertakan field tanggalnya untuk memperjelas tanggal transaksi.
5. Program yang di buat untuk form login pada field password di buatkan kode tersembunyi agar tidak dapat di baca oleh pengguna program lain.
(5)
Andi.Yogyakarta.
3. Sutanta Edhy. 2004. Sistem Basis Data. Graha Ilmu.jogjakarta
4. Nugroho Adi. 2004. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Informatika. Bandung.
5. Al-Bahra bin Ladjamudin B. 2005. Analisis dan system Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.
6. Efraim Turban, R Kelly Rainner, Richard E. Potter. 2006. Introduction to
Informaton Technology. Salemba Infotek.
7. Firdaus. 2006. SQL Server dengan Visual Basic 6.0. Gava Media. Jogjakarta.
8. http://nic.unud.ac.id/19-05-2009
9.
http://riahandayani06720025.wordpress.com/-pemodelan-pengembangan-sistem /15/00/2009
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Mahasiswa
NIM : 10506462
Nama Lengkap : Mohamad Gama Nugraha Sultoni Jurusan : Manajemen Informatika
Fakultas : Teknik dan Ilmu Komputer Tempat & Tanggal Lahir : Pandeglang, 12 April 1988
Agama : Islam
Alamat Lengkap : KOMPLEK
BOUGENVILLE-KELURAHAN.KADUMERAK- RT.06/RW.02 KARANG TANJUNG PANDEGLANG-BANTEN
No.tlp : 085223646401
Email : mohamadgama_nugrahasultoni@yahoo.com
B. Riwayat Pendidikan Formal
1. SDN Kadumerak 3 Pandeglang, 1994 s/d 2000 2. SMPN 1 Karang Tanjung Pandeglang, 2000 s/d 2003
3. Madrasah Aliyah HidayahIslamiyah Pasir Kopo Lebak, 2003 s/d 2006