Praktik Tanam Campuran : Kajian Proses Pengambilan Keputusan Petani Dalam Memilih Jenis Tanaman...

UNIVERSITAS INDONESIA

PRAKTIK TANAM CAMPURAN :
Kajian Proses Pengambilan Keputusan Petani dalam Memilih Jenis Tanaman
Hortikultura di Desa Gurusinga Kec. Berastagi Sumatera Utara

Tesis ini diajukan sebagai tugas akhir untuk mendapatkan gelar Magister
Antropologi

Oleh :

SRI ALEM Br. SEMBIRING
No. Mhs. : 3095032102

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI
GAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPOK
2000
Sri Alem Br.Sembiring : Praktik Tanam Campuran : Kajian Proses Pengambilan Keputusan…, 2000
USU Repository © 2007


ABSTRAK
PRAKTIK TANAM CAMPURAN: Kajian Proses Pengambilan Keputusan Petani dalam
Memilih Jenis Tanaman Hortikulura di Desa Gurusinga, Kec. Berastagi, Sumatera
Utara, xi 226 halaman; 2 bagan, 11 tabel, 19 lampiran, 19 gambar 4- 4 peta. Tesis.
Jakarta: Program Studi Antropologi Program Pascasarjana Universitas Indonesia.
Kegiatan praktik tanam camp uran y ang dilakukan petani di Gurusinga
memperlihatkan adanya pilihan jenis tanaman yang berbeda-beda di antara petani.
Perb ed aan pilihan itu terjad i dan satu waktu tanam ke beberapa waktu tanam
berikutnya. Beberapa petani ini cenderung melakukan percampuran tanaman dalam
bentuk pola tanam yang berbeda, yaitu campur-campur, tumpang tindih, tua-muda, sada-sada
dan ragi-agi. Mengapa petani cenderung memilih jenis tanaman yang berbeda dari satu
waktu tanam ke waktu tanam berikutnya ?
Kajian ini berusaha membahas pilihan petani yang berbeda-beda atas jenis
tanaman tersebut dengan menjelaskan bagaimana petani mengambil suatu
keputusan untuk memilih jenis tanaman dan faktor-faktor apa yang mendasari
pilihan petani tersebut. Penelitian di lapangan selama berkisar enam bulan (Juli –
Desember 1999) dapat dimanfaatkan untuk mengamati dua periode waktu tanam dan
panen dari satu jenis tanaman petani. Penulis menyadari bahwa dua waktu tanam
yang diamati adalah merupakan periode singkat dari suatu periode panjang dalam

pengalaman petani dengan beragam peristiwa khusus yang mereka alami. Namu n ,
dari dua period e singk at ini, petani juga haru s mengamb il keputu san untuk
memilih beberapa jenis tanaman yang harus ditanam untuk menggantikan beberapa
tanaman lain yang telah siap panen.
Dengan menggunakan analisis pengambilan keputusan, kajian ini sampai
pada suatu pemahaman bahwa pilihan jenis tanaman yang berbeda-beda di antara
beberapa petani dalam dua waktu tanam itu terkait erat dengan harapan-harapan
mereka atas pilihan tersebut. Harapan-harapan tertentu akan memberikan prioritasprioritas pada beberapa pertimbangan tertentu. Dengan harapan yang berbeda atau
sama atau juga prioritas pada pertimbangan yang berbeda atau pada pertimbangan
yang sama, beberapa pilihan jenis tanaman petani dapat menjadi berbeda [dan
b e b e r a p a p i l i h a n me r e k a j u g a d a p a t m e n j a d i s a m a ] . P r i o r i t a s p a d a b e b e r a p a
pertimbangan tertentu tersebut akan diputuskan petani dengan proses evaluasi yang
cenderung sama, yaitu setelah mereka mengevaluasi pengalaman dan
perkembangan kondisi baru yang berhubungan dengan faktor-faktor produksi,
harga, distribusi, keputusan petani lain, hubungan dengan orang lain, dan
penilaian mereka atas tinggi rendahnya tingkat ketidakpastian yang mereka hadapi.
Hasil evaluasi tersebut adalah kepuutusan ‘judi’ dan keputusan hati-hati.
Keputusan ‘judi’ yang diambil sangat singkat sebelum penanaman akan
dipilih petani dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan yang besar dalam
waktu singkat dan cenderung mengabaikan resiko kerugian ‘putus Pola

tanam yang cenderung dikembangkan adalah sada-sada (rotasi) atau ragi-agi
(bertingkat). Keputusan hati-hati dan yang selalu mengalamai penyesuaian secara

Sri Alem Br.Sembiring : Praktik Tanam Campuran : Kajian Proses Pengambilan Keputusan…, 2000
USU Repository © 2007

Terus-menerus dengan perkembangan kondisi baru akan
d i p i l i h p e t a n i d e n g a n harapan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek dan
jangka panjang petani dan memperhitungkan resiko dan pertimbangan lainnya dengan
lebih cermat. Pola t a n a m y a n g c e n d e r u n g d i k e m b a n g k a n a d a l a h c a m p u r c a m p u r , t u m p a n g t i n d i h d a n tua muda.
Dengan pertimbangan tertentu, beberapa petani akan memilih melakukan dua
jenis keputusan ini secara bersamaan dalam waktu tanam yang sama atau pada w a k t u
tanam berikutnya. Perkembangan kondisi baru yang serba tidak pasti
cenderung membuat petani melakukan evaluasi dalam setiap waktu tanam untuk
memilih jenis tanaman yang akan ditanam. Percampuran tanaman y ang 'biasa'
mereka lakukan juga 'ditampilkan' atas dasar evaluasi pengalaman dan
perkembangan kondisi baru. Hasil penelitan ini juga menunjukkan bahwa jenis
k e p u t u sa n a p a p u n y an g d i p i l i h p e t a n i, m a k a p e r t i m b an g a n h u b u n g a n s o s i a l ,
pinjam-meminjam, dan informasi baru cenderung menentukan keputusan akhir
mereka, apakah ak an mengganti jenis tanaman pilihan atau hany a mengurangi

banyaknya jumlah yang akan ditanam dari beberapa pilihan tanaman tersebut.
Hubungan-hubungan tersebut dapat merupakan hubungan dengan keluarga initi,
keluarga luas, petani lain di luar lingkungan kerabat, dan dengan orang. lain.
Pertimbangan-pertimbangan petani ini menunjukkan bahwa keputusan-keputusan
petani tidak terlepas dari lingkungan sosial dan budaya mereka.

Sri Alem Br.Sembiring : Praktik Tanam Campuran : Kajian Proses Pengambilan Keputusan…, 2000
USU Repository © 2007