Sensor Jarak PING Motor DC

a b c Gambar 2.15 Pengaruh Penempatan Koonduktor. Setiap konduktor yang mengalirkan arus mempunyai medan magnet disekelilingnya. Kuat medan magnet yang timbul tergantung pada besarnya arus yang mengalir dalam konduktor. Pada Gambar 2.15a menunjukkan sebuah medan magnet seragam yang dihasilkan oleh kutub-kutub magnet utara dan selatan yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan.. Sedangkan Gambar 2.15b menggambarkan sebuah konduktor yang dialiri arus searah dan menghasilkan medan magnet garis-garis gaya fluksi disekelilingnya. Jika konduktor yang dialiri arus tersebut ditempatkan di dalam medan magnet seragam, maka interaksi kedua medan akan menimbulkan medan yang tidak seragam seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.15c. Sehingga kerapatan fluksi akan bertambah besar di atas sebelah kanan konduktor dekat kutub selatan dan di bawah sebelah kiri konduktor dekat kutub utara sedangkan kerapatan fluksi menjadi berkurang di atas sebelah kiri konduktor dan di bawah sebelah kanan konduktor. Kerapatan fluksi yang tidak seragam ini menyebabkan konduktor di sebelah kiri akan mengalami gaya ke atas, sedangkan konduktor di sebelah kanan akan mengalami gaya ke bawah. Kedua gaya tersebut akan menghasilkan torsi yang akan memutar jangkar dengan arah putaran searah dengan putaran jarum jam. Gambar 2.16 Prinsip Kerja Motor DC. Gambar di atas merupakan gambaran dari prinsip kerja motor dc. Berdasarkan gambar diatas kedua kutub stator dibelitkan dengan konduktor –konduktor sehingga membentuk kumparan yang dinamakan kumparan stator atau kumparan medan. Misalkan kumparan medan tersebut dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, maka pada kumparan medan itu akan mengalir arus medan If. Kumparan medan yang dialiri arus ini akan menimbulkan fluksi utama yang dinamakan fluksi stator. Fluksi ini merupakan medan magnet yang arahnya dari kutub utara menuju kutub selatan hal ini dapat dilihat dengan adanya garis –garis fluksi. Apabila pada kumparan jangkar mengalir arus yakni arus jangkar, maka dari hukum Lorenzt kita ketahui bahwa apabila sebuah konduktor yang dialiri arus ditempatkan pada sebuah medan magnet maka pada konduktor tersebut akan timbul gaya, maka demikian pula halnya pada kumparan jangkar. Besarnya gaya ini bergantung dari besarnya arus yang mengalir pada kumparan jangkar Ia, kerapatan fluksi B dari kedua kutub dan panjang konduktor jangkar l. Semakin besar fluksi yang terimbas pada kumparan jangkar maka arus yang mengalir pada kumparan jangkar juga besar, dengan demikian gaya yang terjadi pada konduktor juga semakin besar. Bila kumparan jangkar dari motor berputar dalam medan magnet dan memotong fluksi utama maka sesuai dengan hukum induksi elektromagnetis maka pada kumparan jangkar akan timbul gaya gerak listrik ggl induksi yang arahnya sesuai dengan kaidah tangan kanan, dimana arahnya berlawanan dengan tegangan yang diberikan kepada jangkar atau tegangan terminal Zuhal, 1998 Karakteristik yang dimiliki suatu motor dc dapat digambarkan melalui kurva daya dan kurva torsikecepatannya, dari kurva tersebut dapat dianalisa batasan-batasan kerja dari motor serta daerah kerja optimum dari motor tersebut. Gambar 2.17 Kurva torsi dan kecepatan Dari gambar 4.7 di atas terlihat hubungan antara torsi dan kecepatan suatu motor dc tertentu. Dari grafik terlihat bahwa torsi berbanding terbalik dengan kecepatan putaran. Dengan kata lain terdatpat trade off antara besar torsi yang dihasilkan motor dengan kecepatan putaran motor. Dua karakteristik penting terlihat dari grafik yaitu: 1. Stall torque, menunjukkan titik pada grafik di mana torsi maksimum tetapi tidak ada putaran pada motor. 2. No load speed, menunjukkan titik pada grafik di mana terjadi kecepatan putar maksimum tetapi tidak ada beban pada motor. Analisa terhadap grafik dilakukan dengan menghubungkan kedua titik tersebut dengan sebuah garis, di mana persamaan garis tersebut dapat ditulis di dalam fungsi torsi atau kecepatan sudut. ……………………………2.1 ……………………….2.2 Dengan memasukan persamaan torsi dan kecepatan ke dalam persamaan daya diperoleh Ranti Permata Sari, 2010: ………………………2.3 ………………………..2.4 Dari persamaan daya terlihat bahwa daya merupakan perkalian antara torsi dan kecepatan sudut. Dimana di dalam grafik ditunjukkan oleh luas daerah persegi di bawah kurva torsi dan kecepatan. Ranti Permata Sari, 2010 Gambar 2.18 Grafik torsi dan kecepatan dengan luas daerah persegi.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu Dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakansanakan mulai bulan Januari 2014 – Juni 2014, bertempat di Laboratorium Konversi Energi Elektrik, Laboratorium Terpadu Teknik Elektro, Universitas Lampung.

3.2 Alat Dan bahan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 4 buah LED dengan warna putih, 5 buah relay 12 volt, 8 buah resistor 10 kOhm, 4 buah resistor 1 kOhm, IC ULN 2003, 7 buah penghubung, sensor sidik jari, 2 Mikrokontroler ATmega 328P, 2 board Arduino Uno R3, Motor DC, Power Supply, pcb, solder, tachometer, multimeter digital, 2 limit switch, dan sensor jarak PING.

3.3 Blok Diagram

Dalam penelitian ini sangat dibutuhkan blok diagram agar dapat mempermudah untuk mengerjakan skripsi yang dikerjakan. Blog diagram penelitian disajikan pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Diagram Blok Rancangan. Gambar 3.2 Rangkaian Sensor Sidik Jari. Sensor Sidik Jari A B Gambar 3.3 Rangkaian Kontrol 1. Gambar 3.4 Rangkaian Kontrol 2. PB0ICP1CLKOPCINT0 14 PB1OC1APCINT1 15 PB3MOSIOC2APCINT3 17 PB2SSOC1BPCINT2 16 PD6AIN0OC0APCINT22 12 PD5T1OC0BPCINT21 11 PD4T0XCKPCINT20 6 PD3INT1OC2BPCINT19 5 PD2INT0PCINT18 4 PD1TXDPCINT17 3 PD0RXDPCINT16 2 PB4MISOPCINT4 18 PB5SCKPCINT5 19 PB7TOSC2XTAL2PCINT7 10 PB6TOSC1XTAL1PCINT6 9 PC6RESETPCINT14 1 PC5ADC5SCLPCINT13 28 PC4ADC4SDAPCINT12 27 PC3ADC3PCINT11 26 PC2ADC2PCINT10 25 PC1ADC1PCINT9 24 PC0ADC0PCINT8 23 AVCC 20 AREF 21 PD7AIN1PCINT23 13 ATMEGA328P PB0ICP1CLKOPCINT0 14 PB1OC1APCINT1 15 PB3MOSIOC2APCINT3 17 PB2SSOC1BPCINT2 16 PD6AIN0OC0APCINT22 12 PD5T1OC0BPCINT21 11 PD4T0XCKPCINT20 6 PD3INT1OC2BPCINT19 5 PD2INT0PCINT18 4 PD1TXDPCINT17 3 PD0RXDPCINT16 2 PB4MISOPCINT4 18 PB5SCKPCINT5 19 PB7TOSC2XTAL2PCINT7 10 PB6TOSC1XTAL1PCINT6 9 PC6RESETPCINT14 1 PC5ADC5SCLPCINT13 28 PC4ADC4SDAPCINT12 27 PC3ADC3PCINT11 26 PC2ADC2PCINT10 25 PC1ADC1PCINT9 24 PC0ADC0PCINT8 23 AVCC 20 AREF 21 PD7AIN1PCINT23 13 ATMEGA328P A B C D E F G I J H Gambar 3.5 Rangkaian Driver Relay. Gambara 3.6 Rangkaian Sensor Jarak PING. R1 R2 R3 R4 1B 1 1C 16 2B 2 2C 15 3B 3 3C 14 4B 4 4C 13 5B 5 5C 12 6B 6 6C 11 7B 7 7C 10 COM 9 U1 ULN2003A V1 12V D1 DIODE R5 1k D2 LED R6 1k D3 G5CLE-1-DC12 RL2 R7 1k D4 LED R8 1k D5 LED RL3 G5CLE-1-DC12 RL4 R10 SENSOR JARAK PING C E D F G R Q P M K L O N J