2. Pelaksanaan corporate governace melalui proporsi komisaris independen
dan tingkat kepemilikan institusional berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba akrual.
3. Tingkat kepemilikan manjerial dan jumlah komite audit berpengaruh
secara positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba akrual. 4.
Pelaksanaan corporate governace melalui proporsi komisaris independen dan tingkat kepemilikan institusional berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap manajemen laba real. 5.
Tingkat kepemilikan manajerial dan jumlah komite audit berpengaruh secara positif dan tidak signifikan terhadap manajemen laba real.
5.2 Keterbatasan
Penulis menyadari bahwa banyak keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini yang harus diperhatikan untuk penelitian selanjutnya, yaitu: periode penelitian
untuk memprediksi manajemen laba hanya dua tahun, sehingga memungkinkan praktik manajemen laba dalam perusahaan yang diamati kurang menggambarkan
kondisi yang sebenarnya. Jumlah sampel perusahaan yang dijadikan objek penelitian hanya satu jenis industri saja yaitu manufaktur sehinggaa tidak dapat
mencakup semua hasil temuan untuk seluruh perusahaan publik.
5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan tersebut bagi penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan periode pengamatan yang lebih panjang, memperbanyak jumlah
data perusahaan manufaktur yang digunakan dalam penelitian, menggunakan data
dari jenis industri yang berbeda dan menambahkan variabel-variabel lain seperti pemberian bonus, kualitas audit, pengalaman, pengetahuan, umur dari anggota
dewan komisaris atau komite audit dan prifitabilitas perusahaan.
5.4 Implikasi
Penelitian ini secara teoritis berimplikasi pada pengembangan teori akuntansi mengenai agency theory dan corporate governance. Implikasi secara praktik
penelitian ini dapat dilihat dari efektifitas pemberlakuan peraturan pemerintah. Sedangkan implikasi pada perusahaan mendorong agar dapat mentaati peraturan
yang telah diberlakukan oleh regulator sehingga akan tercipta corporate governace yang baik. Selain itu juga pihak regulator perlu melakukan pengwasan
lebih insentif, penyebaran perlunya penerapan good corporate governace serta memberikan sanksi bagi perusahaan yang tidak menerapkannya.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Bustanul., Yeni Januarsi., dan Faoziah Ulfa. 2012. Perbedaan Kecenderungan Pengungkapan Corporate Social Responsibility: Pengujian
terhadap Manipilasi Akrual dan Manipulasi Real. SNA XV, Banjarmasin.
Ball R. And P. Brown, 1968. An Empirical Evaluation Of Accounting Numbers. Journal Of Accounting Research, 6: 159-178.
Barton, J. and P. Simko. 2002. The Balance Sheet As An Earnings Management Constraint. The Accounting Review 77. 1-27.
Beaver, W.H. 1968. The Information Content Of Annual Earnings Announcements. Journal Of Accounting Research 6: 67-92.
Beiner. S., W. Drobertz,. F. Schmid dan H. Zimmermen. 2004. Is Board Size An Independent Corporate Governance Mechanism. KYKLOS, Vol. 57. Fasc. 3,
327 –356.
Beneish, M. D. 1998. Discussion of Are Accruals During Initial Public Offerings Opportunistic? Review of Accounting Studies 3: 209-221.
Beasley, M.S. 1996. And Empirical Analysis of The Relation Between The Board of Director Composition and Financial Statement Fraud. The Accounting
review 71. Oktober: 443-465.
Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan
Menggunakan Analisis Jalur. SNA VIII Solo. 15 – 16 September.
Chtorou, Sonda Marrakchi, Jean Beddard dan Lucie Courteau. 2001. Corporate Governance and Earnings Management. Working Paper. Universite Laval,
Canada.
Cohen, Daniel A., Dey, Aiyesha and Thomas Z. Lys. 2008. Real and Accrual Based Earnings Management in The Pre-Sarbanes-Oxley Periods. The
Accounting Review. Vol. 83, No. 3:757-787.